• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 DEFINISI ARRAY - Pertemuan 5 (Array)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "6.1 DEFINISI ARRAY - Pertemuan 5 (Array)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

6.1

DEFINISI ARRAY

Array adalah wadah yang dapat menyimpan sejumlah nilai skalar. Setiap nilai di

array diakses melalui indeks yang juga biasa disebut kunci. Umumnya indeks berupa

bilangan bulat yang dimulai dengan nol. Namun, indeks berupa string dimungkinkan

di PHP. Skema pembentukan Array ditujukkan sebagai berikut:

Keterangan:

Array di atas mengandung 5 elemen. Setiap elemen diakses dengan menggunakan

indeks yang dimulai dengan nol. Array di PHP diimplementasikan melalui konstruk

bernama array. Bentuk penciptaan dan sekaligus mengisikan elemen-elemen array

dapat dilakukan dengan bentuk berikut:

nama_array = array(elemen_1, ..., elemen_N);

Contoh berikut memberikan gambaran tentang pembentukan array dan cara

memberikan nilai ke array.

<?php

$nama = array("Dian", "Edi", "Citra", "Simon", “Hardi"); print_r($nama);

?>

Array juga bisa didefinisikan dengan cara semacam berikut:

$nama_array[] = “elemen_1”; $nama_array[] = “elemen_2”; $nama_array[] = “elemen_N”;

Contoh pendefinisian array di atas dalam program adalah sebagai berikut:

<?php

$nama[] = “Dian”; $nama[] = “Edi”; $nama[]= “Citra”; $nama[] = “Simon”;

BAB 6

(2)

$nama[] = “Hardi”;

print_r($nama); ?>

Selanjutnya bagaimana cara menampilkan nilai-nilai yang tersimpan dalam ruang

array, caranya dengan memanggil indeks yang terdapat di dalam array. Perhatikan

program berikut

:

<?php

$nama = array("Dian", "Edi", "Citra", "Simon", "Hardi");

//menampilkan nilai pada indeks ke-0 yaitu Dian

print($nama[0]) . "\t";

//menampilkan nilai pada indeks ke-2 yaitu Citra

print($nama[2]) . "\t";

//mengubah nilai pada indeks ke-4

$nama[4] = "Diana";

//menampilkan nilai pada indeks ke-4 yang telah diubah

print($nama[4]); ?>

Kita juga bisa menampilkan semua nilai array sekaligus secara berturut-turut

menggunakan pengulangan seperti for atau menggunakan fungsi count(). Perhatikan

program berikut.

<?php

//menampilkan semua nilai array menggunakan for

$buah = array("Jeruk","Melon","Apel","Mangga","Manggis", "Nangka"); for ($i = 0; $i <= 5; $i++){

echo "Nilai indeks ke ".$i."dari array = ".$buah[$i]. "<br>"; }

print("<hr>");

//menampilkan semua nilai array menggunakan count()

$buah = array("Jeruk","Melon","Apel","Mangga","Manggis","Nangka"); for ($i = 0; $i < count($buah); $i++){

echo "Nilai indeks ke ".$i. " dari array = ".$buah[$i]. "<br />"; }

?>

Perhatikan output yang dihasilkan oleh kedua fungsi

for

dan

count()

di atas.

6.2

ARRAY ASOSIATIF

Ruang dari array diberikan nomor ruang sebagai penanda, yaitu mulai dari 0, 1, 2,

dst. Apakah penanda setiap ruang ini harus berupa angka? Jawabnya tidak, kita juga

bisa memberi penanda setiap ruang dengan suatu kata atau karakter. Array yang

demikian ini disebut array asosiatif. Berikut ini contoh membuat array asosiatif dan

cara menampilkan nilai pada suatu ruangnya.

<?php

$nilai = array("indeks1" => 10, "indeks2" => 20, "indeks3" => 30, "indeks4" => "40");

echo $nilai['indeks2'] ."<br>"; echo $nilai['indeks4']; ?>

6.3

ARRAY MULTI DIMENSI

(3)

<?php

$kendaraan['Roda Dua']['Motor'] = "Honda"; $kendaraan['Roda Dua']['Sepeda'] = "Fixie"; $kendaraan['Roda Empat']['Mobil'] = "Toyota"; echo $kendaraan['Roda Dua']['Motor'];

?>

Contoh yang kedua:

<?php

$makanan = array("sayuran"=>array("bayam"=>8000,"tomat"=>5000), "buah"=>array("apel"=>17000,"jeruk"=>8000));

echo "Harga Buah Apel Satu Kg : Rp" .$makanan['buah']['apel']; ?>

Banyak cara untuk mendeklarasikan array multi dimensi ini, tergantung kita saja

ingin memakai yang mana. Gunakan yang menurut kita mudah saja. Tapi

kebanyakan orang lebih suka menggunakan contoh pertama dalam menggunakan

array multi dimensi karena mudah dipahami struktur kode nya.

6.4

FOREACH

Perulangan

foreach

banyak digunakan bersamaan dengan data

array

, karena

mengakses data

array

akan jauh lebih mudah dan praktis. Struktur foreach adalah

sebagai berikut:

foreach(array_expression as $value) statement

foreach(array_expression as $key => $value) statement

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:

1.

Foreach yang hanya menampilkan value

<?php

$a = array (1, 2, 3, 17); foreach ($a as $v){

echo "Nilai \$a saat ini adalah: $v.<br>"; }

?>

2.

Foreach yang menampilkan value dengan key

<?php

$a = array (1, 2, 3, 17); $i = 0;

foreach($a as $v){

echo "\$a[$i] => $v.<br>"; $i++;

} ?>

3.

Foreach pada array asosiatif

<?php

$a = array ("one" => 1, "two" => 2, "three" => 3, "four" => 17); foreach($a as $k => $v){

echo "\$a[$k] => $v.<br>"; }

(4)

6.5

PENGURUTAN ARAY

6.5.1 PENGURUTAN ARRAY BERINDEKS

Pengurutan data di array berindeks bilangan bisa menggunakan sort() dan rsort().

1.

sort()untuk mengurutkan data secara urut naik (

ascending

)

2.

rsort()untuk mengurutkan data secara urut turun (

descending

)

Perhatikan contoh program berikut.

<?php

$nama = array("Dian", "Edi", "Citra", "Simon", "Hardi"); print("Data asli: <br>");

foreach($nama as $kunci => $isi)print(($kunci + 1) . "." . $isi . "<br>");

print("<hr>"); sort($nama);

print("Hasil sort(): <br>");

foreach($nama as $kunci => $isi)print(($kunci +1) . "." . $isi . "<br>"); print("<hr>");

rsort($nama);

print("Hasil rsort(): <br>");

foreach($nama as $kunci => $isi)print(($kunci +1) . "." . $isi . "<br>"); ?>

6.5.2 PENGURUTAN ARRAY ASOSIATIF

Pengurutkan data di array asosiatif menggunakan asort()dan arsort().

1.

asort()untuk mengurutkan data secara urut naik (ascending);

2.

arsort()untuk mengurutkan data secara urut turun (descending);

Perhatikan contoh berikut:

<?php

$kamus["kuda"] = "horse"; $kamus["burung"] = "bird"; $kamus["unta"] = "camel"; $kamus["ular"] = "snake"; $kamus["kura-kura"] = "turtle"; $kamus["katak"] = "frog"; print("Data asli: <br>");

foreach($kamus as $kunci => $isi)print($kunci."=>".$isi ."<br>"); print("<hr>");

asort($kamus);

print("Hasil asort() : <br>");

foreach($kamus as $kunci => $isi)print($kunci."=>".$isi ."<br>"); print("<hr>");

arsort($kamus);

print("Hasil asort() : <br>");

(5)

Pengurutan data secara alamiah dapat menggunakan natsort(). Contoh:

<?php

$data[] = "12 apel"; $data[] = "1 apel"; $data[] = "2 apel"; $data[] = "24 apel"; $data[] = "3 apel"; print("Data asli:<br>");

foreach($data as $kunci => $isi)print($kunci . "=>" . $isi . "<br>"); print("<hr>");

sort($data);

print("Hasil sort() : <br>");

foreach($data as $kunci => $isi)print($kunci . "=>" . $isi . "<br>"); print("<hr>");

natsort($data);

print("Hasil natsort() : <br>");

foreach($data as $kunci => $isi)print($kunci . "=>" . $isi . "<br>"); ?>

6.6

MENGOLAH ARRAY

Pengolahan array memiliki beberapa fungsi yang digunakan, misalnya kita akan

menambahkan elemen ke array kita bisa menggunakan fungsi array_unshift()dan

array_push().

1.

array_unshift()berguna untuk menambahkan data di awal array

2.

array_push()berguna untuk menambahkan data diakhir array

Perhatikan contoh berikut:

<?php

$a = array("Satu", "Dua", "Tiga"); print("Isi \$a semula: <br>"); print_r($a);

print("<br>");

array_unshift($a, "Nol");

print("Isi \$a setelah array_unshift(): <br>"); print_r($a);

?>

print("<hr>");

array_push($a, "Empat", "Lima");

print("Isi \$a setelah array_push(): <br>"); print_r($a);

Apabila fungsi di atas berfungsi untuk menambahkan elemen pada array maka

fungsi array_shift()dan array_pop()berguna untuk membuang elemen pada array.

1.

array_shift()berguna untuk membuang elemen di awal array

2.

array_pop()berguna untuk membuang elemen di akhir array

Perhatikan contoh berikut:

<?php

(6)

print("<br>");

$elemen = array_shift($a);

print("Isi \$a setelah array_shift()"); print_r($a);

print("<br>"); print("<hr>");

$elemen = array_pop($a);

print("Isi \$a setelah array_pop()"); print_r($a);

print("<br>"); ?>

Fungsi untuk mengambil sebagian elemen-elemen array, kita bisa menggunakan

fungsi array_slice(). Bentuk pemakaian fungsi ini adalah sebagai berikut:

array_slice(array, indeks_awal [,cacah])

Perhatikan contoh:

<?php

$a = array("merah", "jingga", "kuning", "hijau", "biru", "nila","ungu"); print("Isi \$a semula: <br>");

print_r($a); print("<br>"); print("<hr>");

$b=array_slice($a, 2, 3);

print("Isi \$a setelah array_slice(\$a, 2, 3) : <br>"); print_r($b);

print("<br>"); ?>

Dalam array terdapat fungsi yang berguna untuk menggabungkan array yaitu

menggunakan fungsi array_merge(). Bentuk pemakaian sebagai berikut:

array_merge(array1, array2, ...)

Nilai balik berupa gabungan array yang menjadi argumennya. Perhatikan contoh:

<?php

$selular = array("Samsung", "Nokia", "Apple"); $operator = array("Indosat", "Telkomsel"); print_r($selular);

print("<br>"); print_r($operator); print("<br>");

$gabungan = array_merge($selular, $operator); print_r($gabungan);

print("<br>"); ?>

(7)

Fungsi

Bentuk Umum

Kegunaan

array_reverse

array_reverse(array)

Membalik urutan di array

suffle()

suffle(array)

Mengacak isi array

array_rand()

array_rand(array, cacah)

Mengambil elemen secara

random

array_unique()

array_unique(array)

Membuat elemen pada

array tidak sama

ange()

range(nilai_awal, nilai_akhir)

Memberikan nilai urut pada

array

in_array()

in_array(elemen_yang_dicari,

array)

Mencari keberadaan suatu

elemen pada array

array_key_exist() array_key_exist(kunci, array)

Mencari keberadaan suatu

kunci pada aray

explode()

explode(pemisah,

string,

[,batasan])

Mengonversi string menjadi

array

implode()

implode(perekat, array)

Mengonversi array menjadi

string

array_diff()

array_diff(array1, array2)

Mencari perbedaan dua

array

array_intersect()

array_intersect(array1,

array2)

Mencari persamaan dua

array

6.7 LATIHAN BAB 6

1.

Praktekkan fungsi-fungsi pengolahan array pada tabel sub bab 5.6.

2.

Buatlah studi kasus yang mengimplementasikan penggunaan array multidimensi

Referensi

Dokumen terkait

Halaman 6 LAMPIRAN II PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN - PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemberian Mulsa dan

Aplikasi pemupukan majemuk dalam bentuk granul maupun briket dengan dosis 700 kg/ha (134 kg N; 72 kg P2O5; 72 kg K2O) ditambah dengan pupuk Amonium sulfat dosis

Pembangunan Rumah Oleh Perum Perumnas Provinsi Jawa Barat Tahun 2011. No Nama

Penentuan varians bersyarat dari sebuah peubah acak diberikan peubah acak lainnya, baik diskrit maupun kontinu dijelaskan dalam Definisi 7.12... 2 FUNGSI PEMBANGKIT

Akibat yang terlihat pada individu yang mengalami luka bakar merupakan hasil Akibat yang terlihat pada individu yang mengalami luka bakar merupakan hasil dari penyebab efek panas

Ketentuan Lampiran BAB IV Indeks Honorarium huruf B Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Bantuk Panitia/Tim huruf B Kegiatan Khusus ditambah satu nomor yakni nomor 7 Tim Penyusunan

Islam tempat penting tentang memaafkan individu sehingga seseorang dapat menerima pengampunan dari Allah atas dosa-dosa sendiri, dan dapat memiliki kebahagiaan pada