• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerolehan Bahasa Anak Kajian Aspek Sin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemerolehan Bahasa Anak Kajian Aspek Sin"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. Warung Jati Barat, Blok Darul Muslimin, Pancoran Jakarta Selatan.

Abstrak

Studi ini bertujuan mendeskripsikan pemerolehan sintaksis seorang anak yang berumur empat tahun. Dengan memfokuskan kajian pada bentuk kalimat deklaratif, interogatif, dan imperatif. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik perekaman. Hasil analisis menunjukkan pemerolehan sintaksis pada kalimat deklaratif sebanyak 26 bentuk (83,88%), interogatif 1 bentuk (3,23%), dan imperatif 4 bentuk (12,90s%). Kategori pemerolehan bahasa pada tataran sintaksis sudah cukup baik karena minim penyimpangan terhadap bentuk ujaran yang dihasilkan. Hasil penelitian membuktikan bahwa ujaran anak yang mendominasi pada saat emosional berwujud kalimat deklaratif.

Kata kunci: Studi, Pemerolehan Bahasa, Sintaksis.

PENDAHULUAN

Pemerolehan bahasa seorang anak berkaitan erat dengan keuniversalan bahasa. Artinya keterkaitan ini menjurus kepada adanya elemen-elemen bahasa yang urutan pemerolehannya bersifat universal absolut, ada yang universal statistikal, dan ada pula yang universal implikasional. Apabila dilihat dari keuniversalan absolut, pemerolehan bahasa anak dimulai dari beberapa tahap.

Menurut Tarigan, tahapan ini terdiri dari: tahap meraban (pralinguistik) pertama. Pada tahap meraban pertama, selama bulan-bulan awal kehidupan, bayi-bayi menangis, mendekut, mendeguk, menjerit, dan tertawa. Tahap berikutnya, tahap meraban (pralinguistik) kedua, Tahap ini disebut juga tahap kata

(2)

kosong, tahap kata tanpa makna. Sebagai bidang yang termasuk kedalam ranah psikoliungistik, pemerolhan bahasa akhir-akhir ini berkembang secara cepat. Hal itu disebabkan oleh adanya perubahan pandangan tentang pengajaran dan pembelajaran bahasa, serta semakin gencarnya konsep univrsal dalam pemerolehan bahasa.

Menurut Prima Gusti ( 2016) pemerolehan bahasa terdapat pemerolehan bahasa pertama, kedua, dan pemerolehan bahasa ketiga. Pemerolehan bahasa pertama sering disebut dengan bahasa ibu, bahasa pertama atau bahasa ibu ini merupakan bahasa yang pertama kali diperoleh oleh anak sebelum mendapatkan bahasa. Tahap selanjutnya adalah pemerolehan bahasa kedua, pemerolehan bahasa kedua pada anak berbeda dengan pemerolehan bahasa pertama sebab bahasa kedua bersifat terencana dan formal.

(3)

Pemerolehan bahasa pada Anak Usia 4 (kajian sintaksis), Hakim Usman dalam penelitian ini memfokuskan penelitianya pada kalimat deklaratif, iterogatif, imperatif, dan interjektif. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknim perekaman . hasilnya menunyukan yaitu pemerolehan sintaksis pada kalimat deklaratif sebanyak 11 bentuk (48%), 6 bentuk interjektif (26%), imperatif 5 bentuk (22%), dan interogatif 1 bentuk (4%). Dari uraian di atas artikel ini akan membahas tentang kajian sintaksis yang lebih khusus membahas pemerolehan kalimat deklaratif, introgatif, dan imperatif pada anak usia 4 tahun.

Menururt Ramlan (1981:1) “sintaksis merupakan cabang ilmu bahasa (linguistik) yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa”. Sedangkan, teori Menurut Chaer (1994 : 219) satuan terkecil adalah kata, yang secara hierarkial menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar yaitu frasa, klausa dan kalimat. Sedangkan unsur penbentuk wacana adalah kalimat.

(4)

Pemerolehan Sintaksis

Banyak pakar pemerolehan bahasa menganggap bahwa pemerolehan sintaksis dimulai ketika kanak-kanak mulai dapat menggabungkan dua buah kata atau lebih (lebih kurang ketika berusia 2:0 tahun). Oleh karena itu, ada baiknya diikutsertakan dalam satu teori pemerolehan sistaksis. “Pemerolehan bahasa anak-anak dapat dikatakan memiliki suatu rangkaian kesatuan yang bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit” (Tarigan, 1988:5). Pemerolehan sintaksis pada anak merupakan suatu proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak dan mampu untuk merangkai suatu kesatuan kalimat yang bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang rumit. Kelas atau golongan kata atau frase atau klausa pengisi suatu fungsi sintaksis disebut dengan kategori kata. Kategori kata terdiri atas nomina, verba, adjektiva, dan preposisi.

Berikut ini ada beberapa teori tentang pemerolehan sintaksis yaitu: Teori bahasa Pivot

Kajian mengenai pemerolehan sintaksis oleh kanak-kanak dimulai oleh Brane (1963), Bellugi (1964), Brown dan Fraser (1964), dan Miler dan Ervin. Menurutnya ucapan dua kata kanak-kanak terdiri dari dua jenis kata menurut posisi dan frekuensi munculnya kata-kata itu dalam kalimat. Kedua jenis kata ini kemudian dikenal dengan nama kelas pivot dan kelas terbuka. Berdasarkan kedua jenis kata ini lahirlah teori yang disebut teori tata bahasa pivot.

(5)

Tata bahasa generatif transformasi dari Chomsky (1957-1965) sangat terasa pengaruhnya dalam pengkajian perkembangan sintaksis kanak-kanak. Menurut chomsky hubungan-hubungan tata bahasa tertentu seperti “ subject – of, predicate – of, dan direct object – of” adalah bersifat universal dan dimiliki oleh

semua bahasa yang ada di dunia ini.

Berdasarkan teori Chomsky tersebut, Mc. Neil (1970) menyatakan pengetahuan kanak-kanak mengenai hubungan-hubungan tatabahasa universal ini bersifat "nurani". Maka itu akan langsung mempengaruhi pemerolehan sintaksis kanak-kanak sejak tahap awalnya. Jadi, pemerolehan sintaksis ditentukan oleh hubungan-hubungan tatabahasa universal ini.

Teori hubungan tata bahasa dan informasi situasi

Sehubungan dengan teori hubungan tata bahasa nurani, Bloom (1970) mengatakan bahwa hubungan hubungan tata bahasa tanpa merujuk pada informasi situasi (konteks) belumlah mencukupi untuk menganalisis ucapan atau bahasa kanak-kanak.

Teori kumulatif kompleks

(6)

progressive-ing dari kata kerja, padahal bentuk ini tidak sering muncul dalam ucapan-ucapan orang dewasa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, karena pendekatan kualitatif deskriptif bertujuan memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya. Oleh karena demikian, pengumpulan data yang berupa kata-kata, kalimat, pernyataan atau uraian yang mendalam, bukan angka-angka. (Moleong, 2011:11).

Menurut Mahsun (2013: 132) salah satu metode dan teknik penyediaan data adalah teknik rekam. Oleh karena itu, data penelitian ini diambil dari hasil perekaman pada saat sang anak yang sedang menggerutu (marah). Peristiwa ini terjadi pada hari Jum’at, 19 September 2014 pukul 21.02 Wita. Rekaman tersebut berdurasi 07 menit 43 detik. Adapun alat rekaman yang digunakan yakni handphone Samsung.

Adapun pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan tahap-tahap : 1) Melakukan perekaman objek yang sedang berkata-kata (mengujarkan kalimat-kalimat/sintaksis); 2) Melakukan transkripsi terhadap rekaman; 3) Mengidentifikasi kalimat-kalimat menurut bentuknya (deklaratif, interogatif, imperatif, dan interjektif) dengan menggunakan sistem pengkodean serta model tabulasi; 4) Memberikan interpretasi terhadap hasil analisis.

(7)

1. Informan penelitian

Informan penelitian adalah seorang anak laki-laki berusia 4 tahun , lahir pada tanggal 17 Desember 2014. BKA beralamat di Lenteng Agung Jakarta Selatan kelurahan Srengseng sawah. Sehari-hari BKA lebih banyak bermain di rumah ditemani oleh Adik-adik dari orang tuanya, serta orang tuanya. Diketahui bahwa BKA sangat aktif berbicara dan senantiasa merespon atau mengomentari setiap peristiwa yang ada di lingkungannya.

Sesungguhnya BKA dilahirkan di keluarga yang menggunakan bahasa daerah bima, Nusa Tenggara Barat sebagai bahasa pertamanya (bahasa ibu). Meskipun dia merupakan hasil perkawinan sesama etnis (Bima), namun dalam keseharian BKA menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya. Sedangkan orang tuanya menggunakan bahasa bima dalam berkomunikasi sehari-hari mereka.

2. Data Pemerolehan Bahasa BKA Vidio 181320

F: Ini siapa? Ayo dong jawab namanya siapa? B KA: Ih ima ladi cakit mata nih.

F: Oh lagi sakit mata. Yaudah-yaudah nama kamu siapa? BKA: Ih ladi cakit mata juga

(8)

F: Nama kamu siapa?

B KA: Nama Ima katabat aidinas nama dede Ima chelsea

F : Oh namanya Bima nama deenya chelsea. Ima senang enggak punya dede baru?

BKA: Ceneng

F: Nanti dedenya mau di apain sama Ima? BKA: Di jagain

F: Di jagain, pintar. Imanya ngga boleh nakal jagain dede nya. Nanti Ima mau sekolah dimana? Eh ima udah sekolah belum?

BKA: Udah

F: Sekolah dimana?

BKA: Cekolahnya di al_bakrie F: Di al- bakrie. Kelas berapa? BKA: Tiga

F: Kelas tiga. Di sekolah belajar apa aja? BKA: Ini (sambil menunjukkan angka lima) F: Oh kelas lima. Di sekolah belajar apa aja?

BKA: Ada binatang-binatang tegus ada mbo yang marah. Teyus ada mbo yang marah tonjok orang teyus ada binatang sakit

F : Boleh ngga main tonjok-tonjokan? BKA: Ngga boleh binatang-binatang doang f: Oh kalau binatang boleh. Main tonjok-tonjokan B: Heeh tama mbo yang lain

F: Terus ada apa lagi? Belajar apa lagi

B KA: Teyur ada. Ima di cini ada wayang dia marah terus F: Ada gaya apa itu?

(9)

Vidio 182108 Cerita

“Ada buaya sebut nama binatang-binatang telus dia kecini. Tuak dia udah belantam langsung tak-tuak ada robot ada temanya dak dak tua. Sekali dipotong kepalanya dipotong kakinya dipotong, telus ada buaya, ada singa yang marah, dia takut robot ama cinga... wah takut langsung dia makan rumahnya telus udah gede dikala ini seberat dunia telus datang yang lain-lain dia makan anaknya buahnya wah telus ada orang”.

Vidio 181811

F : Gimana ceritanya?

BKA: Ada ulat di lumah pika, telus dia datang yang gede, telus kbut mamanya pika sama pika dia udah kebanjiran terus dia udah kabul terus dia datang lagi. Mamahnya telus dimakan deh ibu-ibunya anak-anaknya di celamati cama polisi, dia tau policinya banyak banyak cekali terus ada binatang dua. Ada buayanya dua dia yang gede. Teman-temannya datang tama ibunya tama kakanya tama bapaknya tama neneknya,tama bapaknya tama dedeknya,tama abangnya, tama teman-temanya telus datang yang satu di makan bapak tapam,cama polici, tama tentara . telus dia datang catu lagi ada warga yang malah cedikit aja dia mati deh langsung.

Vidio 180743

(10)

Vidio 180839

F: Nanti dede chelsea mau diajak jalan-jalan enggak? B KA: Bolehlah dede celsi

F: Di ajak jalan kemana?

BKA: Di talan lagunan, talan kota tua, talan talan

F: Jalan-jalan yak. Bima mau gendong dede chesea nanti?

B KA: Ima ngga kuat tunggu gede dulu. Ima nyanyi lagu apa ya? Udah lupa lagu lagu baik mandi

Vidio

F: Tepuk nyamuknya

BKA: Dimana keluarin nyamuknya?

M: Kasian dedenya di gigit nyamuk, nanti bentol-bentol BKA: Oh ini

K: Siapa nama dedenya? BKA : Celsie

Vidio MOV_0012

BKA : Ayo katana mau beli kepiting. Om cekarang enggak cakit ayo. K : Emang kepiting kaya gimana bim?

B: Dimataak K : Terus? BKA : Dimakan K : Apa itu ular? BKA : Heem

K : Ah apasih itu bim? BKA : Ulat

(11)

BKA : Ayo katana mau beli kelapa muda tama kepiting om. K : Sono ajak adek lo chelsea tu

BKA : Ahh celsea.

Vidio MOV_0014

Bima : Ayah masmelo. Ayah masmelo. Ayah masmelo. Ayah. Udah ima bilangin. Mamah cono. Mamah cono.mamah cono enggak! Mamah dicono! Iman males sama mamah. mamah cono.

K : Apaan? BKA : Cono juga! K : Sono apaan? BKA : Cono lo

K : Kasian lo. enggak jadi beli lo. Enggak jadi beli lo. Enggak jadi beli lo BKA : Ima makan

K: Apaan?

BKA : Iman makan K : Makan apaan? BKA : Makan om khairil K : Emang enak apa?

BKA : Entar dimakan rambutna K : Rambut apaan? Berapa uang lo? BKA: Kuntina udah iman ilangin

(12)

makna dari setiap ujarannya. Hanya saja, ada sebagian tuturannya tidak terstruktur dengan baik, misalnya: “di talan lagunan, talan kota tua, talan talan” Seharusnya kalimat tersebut adalah “ jalan di ragunan, jalan di kota tua jalan-jalanya”

A. Pemerolehan kalimat bentuk Deklaratif N

O DATA ARGUMENTASI Ket.

1

Ih ima ladi cakit mata nih.

Ih ladi cakit mata juga. Kalimat itu meberikan pernyataan bahwa Bima matanya sedang sakit.

Vidio 181320

3.

Nama Ima katabat aidinas nama dede Ima chelsea.

Data tersebut berisi pemberitahuan bahwa nama dia adalah Bima dan adiknya bernama chelsea. deklaratif karena bima sedang

memberitahukan nama tegus ada mbo yang marah. Teyus ada mbo yang marah tonjok orang teyus ada binatang sakit.

Data tersebut merupakan kalimat deklaratif karena bima mencoba menceritakan tentang kejadian ada seseorang yang sedang marah.

(13)

6

heeh tama mbo yang lain.

Data tersebut merupakan kalimat deklaratif karena memberikan informasi bahwa ada mbo/orang yang lain.

Vidio 181605

NO DATA ARGUMENTASI Ket.

7

Teyur ada Ima di cini ada wayang dia marah terus.

Data ini merupakan kalimat deklaratif karena mencoba menjelaskan keberadaan dia dan ada wayang yang marah-marah.

Vidio 181605

8

Ini ulat belantun Data ini menunjukan bahwa kalimat ini merupakan kalimat deklaratif karena Bima mencoba memberitahukan bahwa yang ada padanya adalah ulat belatun.

Vidio 181605

9

Ada buaya sebut nama binatang-binatang telus dia kecini

Data ini menunjukan bahwa kalimat ini merupakan kalimat deklaratif karena dia mencoba memberitahukan ada buaya yang datang.

(14)

NO DATA ARGUMENTASI Ket.

10

Tuak dia udah belantam langsung tak-tuak ada robot ada temanya dak dak tua Sekali dipotong kepalanya dipotong kakinya dipotong, telus keseluruhan menggunakan kalimat deklaratif karena bima mencoba menerengkan ada yang berantam atau berkelahi walaupun kalimatnya belum tersusun dengan baik.

Vidio 182108

11 Ada ulat di lumah pika, telus dia datang yang gede, telus kbut mamanya pika sama pika dia udah kebanjiran terus dia udah kabul

Data ini adalah kalimat deklaratif karena bima menginformasikan bahwa di rumah pika itu ada ulat pada saat keaddan banjir.

(15)

terus dia datang lagi.

NO DATA ARGUMENTASI Ket.

12

Mamahnya telus

dimakan deh ibu-ibunya

anak-anaknya di

celamati cama polisi, dia tau policinya banyak banyak cekali terus ada binatang dua.

Data ini menunjukan bahwa bima menggunakan kalimat

deklaratif karena deklaratif karena isinya bima

memberitahu bahwa

seseorang memiliki dua buaya yang besar. tama neneknya,tama

bapaknya tama polici, tama tentara .

Data ini adalah kalimat deklaratif karena isinya bima

memberitahu bahwa

seseorang semua buaya datang termasuk tentara

satpam dan polisi. Vidio

(16)

15

Telus dia datang catu lagi ada warga yang malah cedikit aja dia mati deh langsung.

Data ini adalah kalimat deklaratif karena isinya bima

memberitahu bahwa

wargapun ikut datang ke lokasi.

Vidio 181811

NO DATA ARGUMENTASI Ket.

16

Tebuah bulung di langit

Data ini adalah kalimat deklaratif karena isinya bima memberitahu bahwa ada seekor burung dilangit.

Vidio 180743

17

Di langit itu sangat ada bulung yang tebang, ada ikan di langit. Dia terbang sendilian ngga ada teman-temanya

Data ini adalah kalimat deklaratif karena isinya bima memberitahu bahwa dilangit ada burung yang terbang teman-temanya. Ada tapi sebuah bulung gede bulung gedenya ada dilangit

Data ini adalah kalimat deklaratif karena isinya bima memberitahu bahwa ada seekor burung dilangit yang terbang sendirian. 20 Di talan lagunan, talan

kota tua, talan talan

Data ini adalah kalimat deklaratif karena isinya bima memberitahu bahwa ada jalan ragunan, jalan kota tua dan

(17)

jalan-jalan. menjelaskan bahwa dia tidak kuat mennggendong adinya.

Vidio 180839

NO DATA ARGUMENTASI Ket.

22

Dimataak. Data ini merupakan kalimat deklaratif karena bima menjelaskan bahwa sesuatu harus dimasak. menjelaskan bahwa sesuatu harus dimakan. menjelaskan bahwa dirinya ingin makan. menjelaskan bahwa dirinya ingin memakan om Khairil.

Vidio menjelaskan bahwa dirinya sudah menghilangkan kunci.

Vidio MOV_001

4

B. Pemerolehan Kalimat Interogatif N

O DATA ARGUMENTASI Ket.

1

Ima nyanyi lagu apa ya?

Data tersebut berisikan tentang Bima yang mencoba mengingat lagu untuk di nyanyikan.

Vidio 180839

C. Pemerolehan kalimat bentuk imperantif

(18)

O

1

Ayo kita mandi di langit kita cama teman-temanya bulung di depan di atas langit di depan di cuatu tempat

Data ini menunjukan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat imperatif karena bima mencoba mengajak atau kalimat tersebut merupakan kalimat imperatif karena bima mencoba mengajak atau kalimat tersebut merupakan kalimat imperatif karena bima mencoba mengajak atau menkomandoin untuk membeli kelapa muda dan kepiting.

Vidio MOV_001

2

4

cono lo! Data ini menunjukan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat imperatif karena bima sedang menggunakan kalimat perintah.

Vidio MOV_001

4

Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat 3 jenis kalimat yaitu :

1. Kalimat Deklaratif yang berarti kalimat tersebut adalah kalimat dengan bertujuan untuk menjelaskan sesuatu.

2. Kalimat Introgatif yang berarti kalimat tersebut adalah kalimat tanya.

(19)

Total jumlah seluruh kalimat yang diteliti yaitu sebanyak 31 dengan peembagian persentase yaitu:

1. Kalimat Deklaratif dengan total 26. Maka perhitungannya yaitu

26

31x100 %=83,88 %.

2. Kalimat Interogatif dengan total 1. Maka perhitungannya yaitu

1

31x100 %=3,22 %.

3. Kalimat Imperatif dengan total 4. Maka perhitungannya yaitu

4

31x100 %=12,90 %.

Kesimpulan

(20)

dapat dikatakan telah berakhir. Mungkin masih ada kesukaran pengucapan beberapa konsonan namun segera akan berhasil dilalui anak.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal dan Junaiyah. 2009. Sintaksis. Jakarta: Kompas Gramedia. Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik, Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

http://adheliana92.blogspot.com/2013/10/kalimat-deklaratif-kalimatimperatif.html

Hakim Usman. (2015). Studi Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia 4 Tahun (Kajian Sintaksis). JLT-Jurnal Linguistik Terapan Politeknik Negeri

Malang Vol. 5, No. 2, November 2015, ISSN: 2088-2025. NTB: Universitas Mataram.

Prima Gusti Yanti. (2016). Pemerolehan Bahasa Anak: Kajian Aspek Fonologi pada Anak Usia 2-2,5 Tahun. Jurnal Ilmiah VISI PPTK PAUDNI Vol. 11,

Referensi

Dokumen terkait

Seiring perkembangan dunia bisnis dan pendidikan masyarakan akan pengelolaan keuangan, saat ini di Kota Pontianak sudah masuk lembaga koperasi yaitu credit union dimana

Pelabuhan Ratu mempunyai peranan strategis dalam pembangunan industri perikanan di Indonesia, namun dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami perubahan pola produksi

Isi skenario memuat proses yang harus dilalui oleh pengguna dalam memenuhi tujuannya. Berikut adalah skenario yang telah dibuat berdasarkan karakter pada persona. Nur Duniati

35 Politeknik Maritim Negeri Indonesia Jawa Tengah 7 6. 36 Universitas PN Veteran Yogyakarta DI Yogyakarta

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Program „Terminal Darah‟ di Puskesmas Pa‟bentengang Kabupaten Bantaeng sudah berjalan baik, hal ini dapat dilihat mengenai

Selain berfungsi untuk menjelaskan pola hubungan antar galur, antar lokasi dan antar galur dengan lokasi (Mattjik, 1998) dan menentukan stabilitas dan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif non eksperimen, menggunakan metode korelasional dengan Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah

KATA PENGANTAR Assalammu’alaikum Warramatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan