• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH RESUME ETIKA KOMUNIKASI ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH RESUME ETIKA KOMUNIKASI ISLAM"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH RESUME ETIKA KOMUNIKASI ISLAM

Di susun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah etika komuniksi

islam jurusan komunikasi dan penyiaran islam

Dosen pembimbing :

Drs.H.M.Sufi Abd.Muthalib M.Pd

Oleh :

Asrul Mahfud

(160401023)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)

DAFTAR ISI

COVER...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

A. Pengertian Etika dan Komunikasi Islam... 1

B. Hubungan Etika dengan Komunikasi... 2

C. Faktor Faktor Pendukung Etika Komunikasi Islam... 3

D. Penampilan Komunikator dan Komunikan Dalam Berkomunikasi... 5

E. Penggunaan Kata dan Kalimat Dalam Berkomunikasi... 7

F. Penggunaan Gaya dan Intonasi Dalam Berkomunikasi... 8

G. Penggunaan Bahasa Verbal dan Non-verbal Dalam Berkomunikasi... 9

H. Etika Dalam Berkomunikasi Media... 10

I. Prinsip Prinsip Dalam Berkomunikasi... 11

J. Tujuan Dalam Komunikasi Islam... 13

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Berkat limpahan

rahmat, karunia dan kuasa-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah

resume etika komunkasi. Shalawat beserta salam juga disanjungkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa umat dari alam kebodohan kepada alam

yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah etika

komunikasi yang diasuh oleh Drs.H.M.Sufi Abd.Muthalib M.Pd.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis melakukan metode

pengumpulan materi yang telah di pelajari dan dari bahan bacaan media lainnya.

Penulisan makalah ini telah diupayakan semaksimal mungkin, namun

disadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh

keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Karena itu, diharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun guna kesempurnaannya dan semoga makalah ini

dapat memberi manfaat bagi semua pihak.AamiinYa Rabbal ’Alamin.

Darussalam, Desember 2016

(4)

A. Pengertian Etika dan Komunikasi Islam

Etika berasal dari kataethikus(latin) dan dalam bahasa Yunani disebut ethicosyang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia. Jadi,etika

komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam

kegiatan komunikasi di suatu masyarakat. Etika dalam berkomunikasi

merupakan hal yang wajib adanya, yaitu adanya rasa pemahaman dan rasa

penghargaan maka komunikasi akan terjalin lebih mudah,dan jika

komunikasi telah terjalin dengan mudah maka proses komunikasi antar

manusia pun akan mudah.

Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan

keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam.

Dengan pengertian demikian, maka komunikasi Islam menekankan pada

unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara (how),

dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa

(retorika). Pesan-pesan keislaman yang disampaikan dalam komunikasi

Islam meliputi seluruh ajaran Islam, meliputi akidah (iman), syariah

(Islam), dan akhlak (ihsan).Mengenai cara (kaifiyah), dalam Al-Quran dan

Al-Hadits ditemukan berbagai panduan agar komunikasi berjalan dengan

baik dan efektif. Kita dapat mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip,

atau etika berkomunikasi dalam perspektif Islam.

Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam ini merupakan

panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan komunikasi, baik dalam

komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan sehari hari,

(5)

B. Hubungan Etika dengan Komunikasi

Pada dasarnya etika dengan komunikasi saling berkaitan, dalam setiap

komunikasi harus ada etika didalamnya agar tercipta suatu komunikasi yang

lancar dan etis. Karena jika orang melakukan komunikasi tanpa dilengkapi dengan

etika maka bisa jadi pesan yang disampaikan tidak akan berjalan mulus dan bisa

jadi menimbulkan dampak yang berbeda dari lawan bicaranya.

Dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan kepada lawan bicara kita,

kita harus memperhatikan beberapa hal atau etika berkomunikasi untuk menjaga

perasaan, kepercayaan dan harga diri seseorang yang menjadi lawan bicara kita.

Menurut johanessen, dari konteks hubungan antara etika dengan

komunikasi maka dapat disimpulkan bahwa konsep etika komunikasi memiliki

makna sebagai standar perilaku yang baik dan benar, yang memungkinkan

menjalankan aktivitas komunikasi secara etis dalam konteks budaya serta

moralitas tertentu. Oleh karenanya ada beberapa prinsip dalam etika komunikasi,

prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Kejujuran dalam Pesan

a. Pesan harus sungguh-sungguh menyatakan realitas yang

sebenar-benarnya.

b. Menghindari upaya manipulasi dengan motif apapun

2. Prinsip Manusia sebagai Pribadi

a. Relasi / Interaksi yang dilakukan dan isi pesan yang disampaikan

harus menghormati manusia sebagai pribadi

b. Menghormati hak dan tanggung jawab terhadap pemilihan pesan

yang dibutuhkan.

c. Pesan komunikasi tidak menjebak manusia dalam kondisi

bertindak Irasional

3. Prinsip Tanggung jawab social

a. Setiap proses komunikasi akan selalu mengakibatkan dampak pada

aspek kognitif, afektif dan konasi. Dampak yang ditimbulkan

(6)

b. Prinsip tanggung jawab sosial lebih menekankan pada minimalisasi

dampak negatif disamping juga diperuntukkan sebagai cara untuk

melakukan kontrol sosial.

C. Faktor Faktor Pendukung Etika Komunikasi Islam

a. Faktor-Faktor Pendukung Etika Komunikasi Islam

1. Penguasaan Bahasa

Baik komunikator maupun audience (penerima informasi) harus

menguasai bahasa yang digunakan dalam suatu proses komunikasi

agar pesan yang disampaikan bisa dimegerti dan mendapatkan

respon sesuai yang diharapkan.

2. Sarana Komunikasi

Sarana yang dimaksud di sini adalah suatu alat penunjang dalam

berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.

3. Kemampuan Berpikir

Kemampuan berpikir (kecerdasan) pelaku komunikasi baik

komunikator maupun audience sangat mempengaruhi kelancaran

komunikasi. Jika intelektualitas si pemberi pesan lebih tinggi dari

pada penerima pesan, maka si pemberi pesan harus berusaha

menjelaskan. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir yang baik

agar proses komunikasi bisa menjadi lebih baik dan efektif serta

mengena pada tujuan yang diharapkan.

4. Lingkungan yang Baik

Lingkungan yang baik juga menjadi salah satu factor penunjang

dalam berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan di suatu

lingkungan yang tenang bisa lebih dipahami dengan baik

dibandingkan dengan komunikasi yang dilakukan di tempat

(7)

b. Faktor-Faktor Penghambat Etika Komunikasi Islam

1. Hambatan sosio-antro-psikologis • Hambatan sosiologis

Seorang sosiolog jerman bernama Ferdinand Tonnies

mengklasifikasikan kehidupan masyarakat menjadi dua jenis,

yaitu;

1) Gemeinschaft, pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis,

dan rasional,

2) gesellschaft. pergaulan hidup yang bersifat pribadi,

dinamis, dan rasional.

kehidupan masyarakat itu terbagi atas berbagai gologan dan

lapisan, menimbulkan perbedaan status social, agama,

ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan

sebagainya, semua itu menjadi hambatan dalam berkomunikasi

dan inilah yang termaksud dalam hambatan sosiologis.

• Hambatan antropologis

Manusia, meskipun satu sama lain sama dalam jenisnya

sebagai makhluk “homo sapiens”, tetapi ditakdirkan berbeda

dalam banyak hal. Komunikasi berjalan lancar jika suatu pesan

yang disampaikan komunikator diterima olehg komunikan

secara tuntas, yaitu diterima dalam pengertian received atau

secara inderawi, dan dalam pengertian accepted atau rohani.

• Hambatan psikologis

Factor psikologis sering menjadi hambatan dalam

berkomunikasi. Hal ini umunnya disebabkan sikomunikator

dalam melancarkan komunikasinya tidak terlebih dahulu

mengkaji si komunikan. Komunikasi sulit untuk berhasil

(8)

kecewa, merasa iri hati, dan kondisi psikologi lainnya; juga

jika komunikasi menaruh prasangka kepada komunikator.

2. Hambatan semantis

Factor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan

komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan

perasaannya kepada komunikan. Agar proses komunikasi itu

berjalan denga baik seorang komunikator hareus benar-benar

memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah mengucap atau

salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir,

yang pada gilirannya bisa ,menimbulkan salah komunikasi.

3. Hambatan mekanis

Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam

melancarkan komunikasi. Contohnya: suara telepon yang kurang

jelas, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya,

gambar yang kurang jelas pada pesawat televise dan lain-lain.

4. Hambatan Ekologis

Hambatan ekologis terjadi oleh gangguan lingkungan terhadap

proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya adalah suara riuh

(bising) orang-orang atau lalu lintas, suara hujan atau petir, suara

pesawat terbang dan lain-lain.

D. Penampilan Komunikator dan Komunikan Dalam Berkomunikasi

a. Dari Segi Komunikator

1. Kepandaian mengirim pesan

Komunikator yang menguasai teknik bicara, dapat membangkitkan

minat pendengar dan memberikan keterangan-keterangan secara

(9)

proses komunikasi berjalan lancar. Sebagaimana diungkapkan oleh

teori Ogdem dan Richard bahwa reference diperlukan untuk

menerjemahkan lambang dengan kenyataan atau wujud yang

sebenarnya.

2. Sikap komunikator

Komunikator yang bersikap sombong dan angkuh menyebabkan

pendengar tidak senang dan menolak uraian dari komunikator.

3. Pengetahuan komunikator

Komunikator yang berpengetahuan dan menguasai materi yang

akan di sampaikan akan lebih mudah menyampaikan uraian-uraian.

Selain itu, juga akan mudah menemukan contoh-contoh sehingga

komunikasi akan lebih berhasil.

4. Lahiriah komunikator yang normal

Suara yang mantap, ucapan yang jelas, sikap yang baik serta

gerakan tangan yang tepat dapat mendukung pembicaraan.

5. Cara berpakaian

Cara berpakaian komunikator sangat mempengaruhi suasana

komunikasi agar komunikan tetap merasa nyaman dan bisa

menerima pesan yang disampaikan dengan baik.

b. Dari Segi Komunikan

1. Kecakapan berkomunikasi komunikan

Walaupun komunikator memenuhi persyaratan, jika komunikan

kurang cakap mendengarkan dan membaca, maka hasil komunikasi

kurang baik.

2. Sikap komunikan

Kadang-kadang komunikan telah curiga terhadap pembaca atau

kadang-kadang bersikap apriori dan sebagainya.

3. Pengetahuan komunikan

Dengan pengetahuan yang luas pendengar akan cepat menangkap

pembicaraan karena ia mudah menafsirkan maksud dari

(10)

4. Sistem sosial

Komunikan harus membiasakan diri dengan kebiassaan-kebiasaan

komunikator. Dengan kata lain komunikan harus menyesuaikan

diri dengan sistem sosial komunikator.

5. Keadaan lahiriah komunikan

Pendengaran, penglihatan, dan indra lain harus sempurna, indra

yang tidak sempurna akan menyebabkan tanggapan yang kurang

jelas.

E. Penggunaan Kata dan Kalimat Dalam Berkomunikasi

• Pengertian kata

Kata adalah suatu bentuk satuan dari suatu bahasa yang memiliki

makna (arti) dan terdiri satu atau lebih makna. Menggunakan kata,

bentuk kata maupun ungkapan harus santun dan sesuai dengan situasi

dan keadaan agar menciptakan kelangsungan dan kenyamanan

saat berkomunikasi.

• Pengertian kalimat

Kalimat adalah bahasa berupa rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri

dan menyatakan makna secara lengkap. Untuk mencapai komunikasi

yang baik dan lancar, kalimat yang disampaikan harus efektif dan

komunikatif.

Kalimat komunikasi yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

1. Tidak menyimpang dari kaidah bahasa

2. Logis atau dapat diterima nalar

3. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat

Saat berkomunikasi kita harus melihat kondisi dan situasi dalam

(11)

kita. Dalam berkomunikasi situasi atau kondisi apapun, yang paling

penting adalah dapat menciptakan keadaan berkomunikasi yang baik

(efektif) dan nyaman.

F. Penggunaan Gaya dan Intonasi Dalam Berkomunikasi

Pada dasarnya gaya dan intonasi dalam berkomunikasi sudah ada

pada manusia itu sendiri. Sehingga ketika melakukan komunikasi dengan

orang lain itu akan muncul, pengalaman membuktikan bahwa komunikator

yang menyampaikan dengan cara dan gaya bahasa yang baik adalah sangat

penting dan bermanfaat, hal ini akan memperlancar proses komunikasi dan

akan menciptakan komunikasi yang harmonis. Dengan demikian juga

cara penyampaian suatu pesan yang memiliki suatu intonasi kepada

khalayak yang menerima pesan yang bersumber dari komunikator.

Gaya

Pada etika komunikasi, berkomunikasi itu memiliki enam gaya yaitu :

1. The Controlling Style 2. Equalitarian Style 3. The Structuring 4. The Dynamic Style 5. The Relinguishing Style

6. The Withdrawal Style

Intonasi

Intonasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam etika

komunikasi karena dengan memerhatikan intonasi ketika berkomunikasi

maka pesan yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti dan dipahami.

Dengan menggunakan intonasi yang jelas, kemungkinan untuk terjadi miss

(12)

1. Cara Berbicara

2. Vokalik

G. Penggunaan Bahasa Verbal dan Non-verbal Dalam Berkomunikasi

Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal ialah suatu bentuk kegiatan percakapan atau

penyampaian pesan maupun informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada

orang lain,baik itu dilakukan secara lisan maupun dengan cara tertulis.

Pengertian lainnya dari komunikasi verbal ialah suatu bentuk komunikasi

yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara tertulis (written)

ataupun lisan (oral). Pada komunikasi verbal ini pada penyampaian pesannya

selain memakai simbol-simbol yang menggunakan satu kata atau lebih sebagai

medianya, biasanya menggunakan media bahasa, sebab bahasa bisa

menerjemahkan pikiran yang dimiliki oleh seseorang kepada orang lainnya.

Sedangkan komunikasi lisan dapat di sampaikan kepada komunikan atau

penerima informasi dengan menggunakan media seperti contohnya: memberikan

informasi lewat telepon. Dan komunikasi verbal yang melewati tulisan dapat

dilakukan dengan cara tidak langsung antara orang yang menyampaikan informasi

atau komunikator dengan penerima informasi atau komunikan, contoh komunikasi

yang dilakukan dengan memakai media surat-menyurat.

Contoh Komunikasi Verbal Adalah Sebagai Berikut:

 Surat-menyurat

 Berbicara melalui telepon

 Presentasi tugas di depan kelas kepada teman

 Membaca koran

 Membaca majalah

 Menonton televisi

(13)

Pengertian Komunikasi Non Verbal

Sedangkan komunikasi non verbal ialah merupakan kebalikan dari

komunikasi verbal yakni suatu proses komunikasi atau penyampaian pesan

maupun informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain tanpa

adanya suatu ucapan atau kata-kata, akan tetapi caranya menggunakan gerakan

atau isyarat.

Komunikasi non verbal banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari

dibandingkan komunikasi verbal. Komunikasi non verbal ini hampir secara

otomatis digunakan setiap hari. Sebab komunikasi non verbal ini mempunyai sifat

yang tetap dan selalu ada. Pada komunikasi non verbal ini terbilang sangat jujur

dalam hal mengungkapkan apa-apa yang akan di ungkapkannya sebab komunikasi

ini terjadi secara spontan.

Berikut Ini Contoh-Contoh Komunikasi Non Verbal:

 Memakai bahasa tubuh, seperti mengangguk-anggukkan kepala dan lain

sebagainya.

 Dengan ekspresi wajah, seperti dengan senyuman, tertawa dan lain

sebagainya.

 Memakai simbol atau lambang-lambang, seperti pada pakaian yang sedang

dipakainya memberikan petunjuk identitas pemakainya.

H. Etika Dalam Berkomunikasi Media

Dalam melakukan komunikasi antar sesama pada situs jejaring sosial

media, biasanya kita melupakan etika dalam berkomunikasi. Sangat banyak kita

temukan kata-kata kasar yang muncul dalam percakapan antar sesama di media

sosial, baik itu secara sengaja ataupun tidak sengaja. Sebaiknya dalam melakukan

komunikasi kita menggunakan kata-kata yang layak dan sopan pada akun-akun

sosial media yang kita miliki. Berikut hal-hal yang harus di perhatikan dalam

(14)

1. Jangan mengumbar informasi pribadi anda

2. Menghargai hasil karya orang lain

3. Hindari penyabaran SARA dan Pornografi

4. Jangan ikut-ikutan berkomentar

5. Hindari sosial media jika sedang emosi

I. Prinsip Prinsip Dalam Berkomunikasi

1. PrinsipQaulan Baligha (ﺎًﻐﯿِﻠَﺑ ًﻻ ْﻮ َﻗ) / Perkataan yang membekas pada jiwa

ًﻻ ْﻮَﻗ ْﻢِﮭِﺴُﻔْﻧَأ ﻲِﻓ ْﻢُﮭَﻟ ْﻞُﻗ َو ْﻢُﮭْﻈِﻋ َو ْﻢُﮭْﻨَﻋ ْض ِﺮْﻋَﺄَﻓ ْﻢِﮭِﺑﻮُﻠُﻗ ﻲِﻓ ﺎَﻣ ُ ﱠ ُﻢَﻠْﻌَﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟا َﻚِﺌَﻟوُأ

ﺎًﻐﯿِﻠَﺑ

“Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui

apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.” (Q.s. an-Nisa: 63).

2. Prinsip Qaulan Qarima (ﺎًﻤﯾ ِﺮَﻛ ًﻻ ْﻮَﻗ) /Perkataan yang mulia

ُھُﺪَﺣَأ َﺮَﺒِﻜْﻟا َكَﺪْﻨِﻋ ﱠﻦَﻐُﻠْﺒَﯾ ﺎﱠﻣِإ ﺎًﻧﺎَﺴْﺣِإ ِﻦْﯾَﺪِﻟا َﻮْﻟﺎِﺑ َو ُهﺎﱠﯾِإ ﱠﻻِإ اوُﺪُﺒْﻌَﺗ ﱠﻻَأ َﻚﱡﺑ َر ﻰَﻀَﻗ َو

ْو َأ ﺎ َﻤ

ﺎًﻤﯾ ِﺮَﻛ ًﻻ ْﻮَﻗ ﺎَﻤُﮭَﻟ ْﻞُﻗ َو ﺎَﻤُھ ْﺮَﮭْﻨَﺗ َﻻ َو ٍّفُأ ﺎَﻤُﮭَﻟ ْﻞُﻘَﺗ َﻼَﻓ ﺎَﻤُھ َﻼِﻛ

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan

(15)

3. PrinsipQaulan Maysura (ا ًرﻮُﺴْﯿَﻣ ًﻻ ْﻮَﻗ) /Perkataan yang ringan

ْﻦ ِﻣ ٍﺔَﻤْﺣ َر َءﺎَﻐِﺘْﺑا ُﻢُﮭْﻨَﻋ ﱠﻦَﺿ ِﺮْﻌُﺗ ﺎﱠﻣِإ َو

ا ًرﻮُﺴْﯿَﻣ ًﻻ ْﻮَﻗ ْﻢُﮭَﻟ ْﻞُﻘَﻓ ﺎَھﻮُﺟ ْﺮَﺗ َﻚِّﺑ َر

"Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut."(Q.s. al-Isra: 28).

4. PrinsipQaulan Ma’rufa (ﺎ ًﻓ و ُﺮ ْﻌ َﻣ ًﻻ ْﻮ َﻗ ) / Perkataan yang baik

ُﮫْﻨ ِﻣ ْﻢُھﻮُﻗ ُز ْرﺎَﻓ ُﻦﯿِﻛﺎَﺴَﻤْﻟا َو ﻰَﻣﺎَﺘَﯿْﻟا َو ﻰَﺑ ْﺮُﻘْﻟا ﻮُﻟوُأ َﺔَﻤْﺴِﻘْﻟا َﺮَﻀَﺣ اَذِإ َو

ﺎًﻓو ُﺮْﻌَﻣ ًﻻ ْﻮَﻗ ْﻢُﮭَﻟ اﻮُﻟﻮُﻗ َو

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadirkerabat, anak yatim dan orang

miskin, maka berilah mereka dari harta itu(sekedarnya) dan ucapkanlah kepada

mereka perkataan yang baik.”(an-Nisa': 8).

5. PrinsipQaulan Layyina(ﺎًﻨِّﯿَﻟ ًﻻ ْﻮَﻗ)/ Perkataan yang lembut

ٰﻰَﻐَط ۥُﮫﱠﻧِإ َن ۡﻮَﻋ ۡﺮِﻓ ٰﻰَﻟِإ ٓﺎَﺒَھۡذٱ

ۥُﮫَﻟ َﻻﻮُﻘَﻓ

ٰﻰَﺸ ۡﺨَﯾ ۡوَأ ُﺮﱠﻛَﺬَﺘَﯾ ۥُﮫﱠﻠَﻌﱠﻟ ﺎ ٗﻨِّﯿﱠﻟ ٗﻻ ۡﻮَﻗ

“Pergilah kamu bedua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia benar-benar telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut."(Q.s. Thaha: 44-43).

6. PrinsipQaulan Sadida (اًﺪﯾِﺪَﺳ ًﻻ ْﻮَﻗ)

َ ﱠ اﻮُﻘﱠﺘَﯿْﻠَﻓ ْﻢِﮭْﯿَﻠَﻋ اﻮُﻓﺎَﺧ ﺎًﻓﺎَﻌ ِﺿ ًﺔﱠﯾ ِّرُذ ْﻢِﮭِﻔْﻠَﺧ ْﻦ ِﻣ اﻮُﻛ َﺮَﺗ ْﻮَﻟ َﻦﯾِﺬﱠﻟا َﺶ ْﺨَﯿْﻟ َو

اًﺪﯾِﺪَ

ﺳ ًﻻ ْﻮَﻗ اﻮُﻟﻮُﻘَﯿْﻟ َو

(16)

hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."(Q.s. al-Nisa: 9)

J. Tujuan Dalam Komunikasi Islam

Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau keinginan

yang dituju oleh pelaku komunikasi. Secar umum Harold D Lasswel menyebutkan

bahwa tujuan komunikasi ada empat, yaitu :

1. Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan komunikasi

dengan orang lain, di harapkan adanya perubahan sosial dalam

kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan lebih baik dari sebelum

berkomunikasi.

2. Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga ingin

mengadakan perubahan sikap.

3. Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam berkomunikasi

mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.

4. Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga

ingin mengadakan perubahan perilaku.

Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil

komunikasi dapat mencakup tiga aspek, yakni:

1. Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.

2. Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.

(17)

K. Demensi Akhlak Dalam Etika Komunikasi

1. Akhlaq terhadap Allah SWT

Menurut Kahar Masyhur dalam bukunya yang berjudul “Membina

Moral dan Akhlak” bahwa akhlaq terhadap Allah, itu antaralain :

• Cinta dan ikhlas kepada Allah SWT • Berbaik sangka kepada Allah SWT

• Rela terhadap qadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT

• Bersyukur atas nikmat Allah SWT

• Bertawakal/berserah diri kepada Allah SWT • Senantiasa mengingat Allah SWT

• Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT

• Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT

2. Akhlaq Dalam Keluarga

Kedudukan anak menurut agama, anak sebagai perhiasan kehidupan

dunia, anak sebagai ujian bagi orang tua, anak sebagai penghibur hati.

Akhlak orang tua terhadap anak : memberi nama yang baik untuk anaknya, memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya, dan

memberikan makan, minum, pakaian dan kebutuhan sehari-hari

anak dari harta yang halal.

Akhlak anak kepada orang tua : selalu memuliakan orang tua dan menghormatinya, tidak menghardik orang tua dan menjawab

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh ekstrak etil asetat jahe merah terhadap pembentukan angka peroksida minyak kacang tanah yang terbentuk selama inkubasi dapat dilihat pada Tabel 2.. Pengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepala sekolah di MI Muhammadiyah PK Kartasura telah mampu mengembangkan sekolah menjadi unggul dengan menerapkan manajer dengan

Finch dan Crunkilton (dalam Rahdiyanta, Tanpa Tahun, hlm. 4), mendefinisikan kompetensi: “… competencies for vocational and technical education are those tasks,

3 Landasan Bimbingan Konseling Islam 4 Latar balakang Bimbingan Konseling Islam 5 Subjek dan objek Bimbingan Konseling Islam 6 Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Islam. 7

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA HIPERTENSI DI WILAYAH. KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program StudiPendidikanOlahraga. © WisnuNugroho 2016

Menurut Mathelumual (2007) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas air tanah di suatu wilayah karena adanya pengaruh dari material (tanah dan batuan) yang

Selain tani dan buruh, bekerja sebagai nelayan juga banyak dilakukan terutama oleh penduduk yang tinggal dekat dengan laut.. Penduduk bekerja dengan memanfaatkan keadaan