• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah etika KOMUNIKASI BISNIS (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah etika KOMUNIKASI BISNIS (3)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

I.

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan satu organisasi bisnis. Seorang pimpinan secara rutin harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk meminta mereka membuat surat pesanan barang, menjawab atau membuat surat aduan, membuat surat edaran umum, membuat surat kontrak kerja sama, membuat surat balasan/ tanggapan, dan sejenisnya.

Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Komunikasi bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.

A. MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES

Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Model ini mempunyai 3 bagian dasar dari komunikasi. pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.

Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.

Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan. Kelamahan yang pertama adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam mempengaruhi orang lain.

(2)

A. MODEL KOMUNIKASI DAVID KABERLO

Dalam model komunikasi David K. Berlo, terdapat unsur-unsur utama komunikasi yang dikenal dengan SCMR, yaitu Source (sumber), Channel (saluran), Message (pesan), dan Receiver (penerima). Di samping itu, terdapat juga tiga unsur lain, yaitu Feedback (tanggapan balik), Efek , dan Lingkungan. Setiap unsur ini akan saling bergantung satu sama lain dan memiliki peranan penting dalam membangun proses komunikasi.

1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pengirim informasi. Sumber terdiri dari satu orang atau kelompok. Misalnya partai, organisasi atau lembaga.

2. Pesan

Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda) yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media.

3. Saluran

Saluran komunikasi adalah media yang membawa pesan. Saluran komunikasi ini terdiri dari komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim. 5. Umpan Balik

Umpan balik merupakan respons atau reaksi yang diberikan oleh penerima. 6. Efek

Efek atau pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.

Muhamad (1995) menjelaskan bahwa model Berlo menekankan komunikasi sebagai suatu proses dan menekankan “meaning are in the people”, atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. Dengan kata lain, bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada kata atau pesan yang ditafsirkan oleh si pengirim atau si penerima.

(3)

dalam bentuk suatu pesan. Menurut Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, seperti keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Saluran berhubungan dengan panca indera, yaitu: melihat, mencicipi, mendengar, menyentuh, dan membaui.

Penelaahan terhadap Model Komunikasi Berlo: 1. Sumber

Seorang baik sebagai sumber maupun penerima harus memperhatikan hal-hal berikut dalam berkomunikasi, yaitu:

a. Ketrampilan berkomunikasi (communication skills) yang terdiri atas:

o Kemampuan sumber dalam menyusun tujuan komunikasi

o Kemampuan sumber dalam menterjemahkan pesan ke dalam bentuk signal atau ekspresi tertentu.

b. Sikap, terdiri atas:

o Sikap terhadap diri sendiri;

o Sikap terhadap pesan;

o Sikap terhadap penerima pesan (receiver) maupun sikap sebaliknya, receiver terhadap sumber.

c. Pengetahuan, meliputi:

o Pengetahuan sumber tentang receiver, media komunikasi yang sesuai, metode pendekatan yang sesuai, serta pengetahuan tentang pesan;

o Pengetahuan receiver tentang sumber, media, maupun pesan.

d. Sistem sosial budaya, baik sumber maupun penerima harus memperhatikan sistem sosial budaya yang ada, meliputi:

o Norma yang dianut;

o Sistem pengambilan keputusan. Misalnya, terkait dengan inovasi bidang pertanian;

o Budaya yang berkembang dan dianut. 2. Pesan

Pesan dikembangkan berdasarkan:

a. Kode pesan (penggunaan bahasa, gambar yang disepakati) b. Isi (disajikan utuh atau terpotong?)

(4)

3. Saluran komunikasi

Saluran komunikasi yang digunakan hendaknya: a. Baik menurut sasaran;

b. Dapat diterima oleh banyak sasaran;

c. Mudah digunakan oleh banyak sumber maupun penerima; d. Lebih ekonomis;

e. Cocok dengan pesan.

(2003) mengidentifikasi kelebihan dan keterbatasan dalam model Berlo ini. Salah satu kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik (merangsang penelitian) karena memperinci unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi. Model ini misalnya dapat memandu anda meneliti efek keterampilan komunikasi penerima atas penerimaan pesan yang dikirimkan. Atau jika sebagai pembicara mungkin mulai menyadari bahwa latar belakang pembicara akan mempengaruhi penerima pesan.

Sedangkan keterbatasan model Berlo ini adalah Berlo mengganggap bahwa komunikasi merupakan sebuah fenomena yang statis. Disamping itu, umpan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya dan komunikasi non verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.

B. MODEL KOMUNIKASI BOWVE AND THILL

Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :

1. Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.

2. Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi suatu pesan dinamakan ENCODING.

3. Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon, surat, laporan, dll)

4. Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima. 5. Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen

(5)

II.

BENTUK KOMUNIKASI

A. BENTUK KOMUNIKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.

B. BENTUK KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maupun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

III.

TIPE KOMUNIKASI

1. Komunikasi Intrapribadi

(6)

Proses pengolahan informasi, yang disini kita sebut komunikasi intrapersonal, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Sensasi adalah proses menangkap stimuli. Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi, sehingga manusia mendapatkan pengetahuan baru. Dengan kata lain, persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Memori adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali. Berpikir adalah mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respon.

1.1 Sensasi

Tahap awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense” yang berarti alat pengindraan yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Benyamin B Wolman (1973:343), sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak emmerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.

Apapun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima indoemasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat inderalah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.

Apa saja yang menyentuh alat indera, dari dalam ataupun luar, disebut stimuli.

1.2 Persepsi

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan –hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi.

1.3 Memori

Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.

Secara singkat, memori melewati tiga proses: perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan.

1.4 Berpikir

(7)

Floyd L. Ruch menyebut tiga macam berpikir realistik, yaitu deduktif, induktif dan evaluatif.

2. Komunikasi Interpersonal

Ada beberapa pengertian komunikasi interpersonal yang telah dikemukakan para ahli. Definisi komunikasi interpersonal menurut Joseph A Devito dalam bukunya

“The Interpersonal Communication Book” adalah komunikasi yang terjadi antar dua orang untuk membentuk sebuah hubungan, komunikasi tersebut dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan tertentu. Sedangkan menurut Effendy, komunikasi antarpribadi dapat langsung antara dua orang yang memang sedang berdua-duaan sepertti suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua orang dalam suatu pertemmua, misalnya penyaji makalah dengan salah satu peserta suatu seminar (Effendy, 2003: 59-61).

Reardon (1997) mengatakan bahwa komunikasi antarpribadi (komunikasi interpersonal) adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih yang mendapatkan umpan balik secara langsung. Komunikasi antarpribadi terbentuk apabila seseorang ingin membangun hubungan dengan orang lain.

Mulyana (2000) mengatakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun non verbal.

Menurut Sunarto (2003) ada lima aspek yang merupakan ciri-ciri dari komunikasi interpersonal, antara lain:

(1) Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara spontan dan tanpa tujuan terlebih dahulu. Maksudnya, bahwa biasanya komunikasi interpersonal terjadi secara kebetulan tanpa rencana sehingga pembicaraan terjadi secara spontan

(2) Komunikasi interpersonal mempunyai akibat yang direncanakan maupun tidak terencana

(3) Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung berbalasan. Salah satu ciri khas komunikasi interpersonal adalah adanya timbal balik bergantian dalam saling memberi maupun menerima informasi antara komunikator dan komunikan secara bergantian sehingga tercipta suasana dialogis

(4) Komunikasi interpersonal biasanya dalam suasana kedekatan atau cenderung menghendaki keakraban. Untuk mengarah kepada suasana kedekatan atau keakraban tentunya kedua belah pihak yaitu komunikator dan komunikan harus berani membuka hati, siap menerima keterusterangan pihak lain

(8)

Secara teoritis komunikasi antarpribadi diklarifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya (Effendy, 2003: 62-63):

a. Komunikasi Diadik (dyadic communication)

Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara dua orang, yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi komunikasn yang menerima pesan. Oleh karena pelaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri komunikan seorang itu.

b. Komunikasi Triadik (triadic communication)

Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.

3. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok. Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam kesempatan ini kita

(9)

3. Fungsi External

 Membujuk konsumen membeli produk  Menjelaskan produk atau layanan

 Mengklarifikasi spesifikasi yang dibutuhkan  Mempromosikan image positif perusahaan  Memberikan kredit dan menagih hutang

B. KOMUNIKASI BISNIS YANG EFEKTIF

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mencapai komunikasi bisnis yang efektif :

1. Setiap komunikasi di dalam bisnis, apakah itu tertulis atau lisan, harus disusun secara logis, misalnya ia harus memiliki permulaan yang baik, pokok (isi) yang baik, dan akhir yang efektif. Sebagai surat bisnis atau pidato bisnis, komunikasi harus dimulai dengan cara sedemikian rupa sehingga pendengar menjadi sangat tertarik dan memberikan perhatian kepada pesan tersebut. Isi dari komunikasi harus menyampaikan pesan inti komunikasi. Komunikasi harus berakhir dengan cara sedemikian rupa sehingga pendengar mengetahui apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut dan mereka mendapatkan pemahaman dari pesan yang disampaikan tersebut.

2. Setiap komunikasi di dalam bisnis, apakah itu tertulis atau lisan, harus disusun secara logis, misalnya ia harus memiliki permulaan yang baik, pokok (isi) yang baik, dan akhir yang efektif. Sebagai surat bisnis atau pidato bisnis, komunikasi harus dimulai dengan cara sedemikian rupa sehingga pendengar menjadi sangat tertarik dan memberikan perhatian kepada pesan tersebut. Isi dari komunikasi harus menyampaikan pesan inti komunikasi. Komunikasi harus berakhir dengan cara sedemikian rupa sehingga pendengar mengetahui apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut dan mereka mendapatkan pemahaman dari pesan yang disampaikan tersebut.

3. Komunikasi harus jelas dan ringkas. Penggunaan kata-kata yang tidak jelas harus dihindari. Pilihan kata-kata harus sedemikian rupa sehingga dapat mengatasi perbedaan-perbedaan budaya.

4. Komunikasi bisnis harus mempengaruhi dan persuasif.

5. Komunikasi harus sopan. Perilaku sopan dan penuh perhatian merupakan inti dari komunikasi bisnis.

6. Bahasa tubuhyang positif harus digunakan. Sebagai contoh, selama pertemuan dan wawancara, sering mempertahankan kontak mata, memberikan senyuman yang menyenangkan, membuat semuanya merasa senang, dsb.

7. Umpan balik adalah komponen integral dari komunikasi. Tanpa umpan balik, akan menjadi tidak mungkin untuk mengetahui apakah penerima pesan telah memahami pesan yang disampaikan dalam istilah-istilah yang sama seperti yang dimaksud.

8. Mencoba menggunakan lebih banyak “anda” daripada “saya”. Pendengar atau atau penerima pesan haru diberi arti penting.

(10)

10. Fakta-fakta harus tidak menjadi parsial, fakta-fakta harus lengkap. Penerima pesan dapat menjadi bingung atau dapat mengambil tindakan yang salah jika fakta-fakta tidak lengkap.

11. Fakta-fakta harus baru dan tidak ketinggalan jaman.

IV. HAMBATAN KOMUNIKASI

Hambatan dapat diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami (Badudu-Zain, 1994:489), Dalam konteks komunikasi dikenal pula gangguan (mekanik maupun semantik), Gangguan ini masih termasuk ke dalam hambatan komunikasi (Effendy, 1993:45), Efektivitas komunikasi salah satunya akan sangat tergantung kepada seberapa besar hambatan komunikasi yang terjadi.

Didalam setiap kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan menghadapai berbagai hambatan. Hambatan dalam kegiatan komunikasi yang manapun tentu akan mempengaruhi efektivitas proses komunikasi tersebut. Karena pada pada komunikasi massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas komponen komunikasi massa. Dan perlu diketahui juga, bahwa komunikan harus bersifat heterogen.

A. ANTAR MANUSIA

 Perbedaan Persepsi dan Bahasa Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas

sesuatu hal. Definisi seseorang mengenai suatu kata mungkin berbeda dengan orang lain.

 Pendekatan yang buruk Walaupun sudah mengetahui cara mendengar yang baik,

ternyata menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah. Dalam keadaan melamun atau lelah memikirkan masalah lain, seseorang cenderung kehilangan minat mendengarnya.

 Gangguan Emosional Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang

akan merasa kesulitan saat menyusun pesan atau menerima pesan dengan baik. Secara praktis, tidak mungkin menghindari komunikasi ketika sedang ada dalam keadaan emosi. Kesalahpahaman sering terjadi akibat gangguan emosional.

 Perbedaan Budaya Berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya tidak dapat

dihindari, terlebih lagi zaman globalisasi ini. Perbedaan budaya merupakan hambatan yang paling sulit diatasi.

 Gangguan Fisik

 Pengirim atau penerima mungkin terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik

(11)

B. ANTAR ORGANISASI

 Komunikasi dalam organisasi sering terganggu karena materinya lebih rumit,

jumlahnya banyak, dan kontroversial. Hambatan-hambatan komunikasi dalam organisasi, meliputi:

 Kelebihan Beban Informasi dan Pesan Yang Bersaing Perkembangan teknologi

telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi meningkat tanjam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Pesan melalui surat-surat dari pos, email dan telephon dari berbagai sumber telah membanjiri organisasi dan masing-masing bersaing untuk memperoleh perhatian lebih awal. Hal itu bisa berakibat pada adanya pesan yang tidak ditanggapi, pesan yang dianggap tidak penting, atau pemberian respons yang tidak akurat.

 Penyaringan Yang Tidak Tepat Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain

dalam organisasi, biasanya terjadi penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan. Pesan dalam organisasi dikirim melalui berbagai saringan. Misalnya melewati penjaga pintu terlebih dahulu, karyawan kantor depan, sekretaris, baru kemudian sampai kepada pimpinan. Bisa jadi suatu pesan penting tidak sampai sebagian atau bahkan seluruhnya karena telah dipotong atau dibuang.

 Iklan Komunikasi Tertutup atau Tidak Memadai Pertukaran informasi yang bebas

dan terbuka merupakan salah satu ciri komunikasi yang efektif. Iklim komunikasi sangat terkait dengan gaya kepemimpinan. Gaya manajemen yang tertutup cenderung menghambat pertukaran informasi. Demikian pula saluran yang terlalu banyak bisa mengubah pesan ketika bergerak vertikal atau horisontal dalam sebuah organisasi. Permasalahan komunikasi biasanya merupakan suatu gejala bahwa ada sesuatu yang tidak sesuai. Permasalahan dalam komunikasi menunjukkan adanya masalah yang terpendam. Hambatan komunikasi ada yang berasal dari pengirim (komunikator), transmisi, maupun penerima (komunikan).

V.

CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI

Ada hambatan dalam berkomunikasi tentunya juga ada usaha untuk mengatasi hambatan-hambatan komunikasi tersebut. Citrobroto (1982) mengemukakan beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi, diantaranya :

a. Belajar dan Berlatih, yaitu belajar mengenai teorinya kemudian mempraktekkannya. Belajar dan berlatih untuk menjadi pembicara sekaligus pendengar yang baik.

b. Memperdalam hubungan kemanusiaan, yaitu mempelajari tentang etiket. Dalam memperdalam hubungan kemanusiaan ini yang diperlukan adalah sikap simpatik, muka manis, tidak sombong, rendah hati, dan cukup tegas dalam melakukan sesuatu.

(12)

demikian pula si pendengar, bila kurang memahami si pembicara tidak akan menangkap dengan tepat.

d. Positive thinking, yaitu mencoba untuk selalu berpikir secara positif. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan prasangka yang sering menjadi penghambat dalam berkomunikasi.

e. Menggunakan media komunikasi yang tepat, pemanfaatan media yang tepat akan memperlancar jalannya komunikasi, karena komunikasi kurang bermakna jika hanya dengan kata-kata belaka. Pemilihan media tentunya juga disesuaikan dengan tema atau topic pembicaraan.

f. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikator dan komunikan, pemilihan bahasa yang tepat ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan semantik yang menjadi penghambat komunikasi.

a. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau informasinya sudah diterima, dipahami, dan dilaksanakan atau tidak.

b. Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima. c. Pengulangan, untuk menjamin bahwa pesan dapat dimengerti.

d. Menggunakan bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat memahami isi pesan yang disampaikan.

e. Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima siap mendengarnya.

f. Mendengarkan secara efektif, sehingga komunikasi antara bawahan dan atasan dapat berlangsung secara baik.

g. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlahnya, dan cara penyampaiannya.

VI. SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A. SALURAN FORMAL

Saluran komunikasi ini di tentukan oleh struktur organisasi dan tipe-tipe saluran dasar komunikasi , yaitu vertical, lateral dan diagonal

 Komunikasi vertical

Adalah komunikasi ke atas dan atau kebawah dalam rantai komunikasi. Kegunaannya dalah untuk memberikan perintah ,petunjuk dan lain-lain serta membuka informasi kepada anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.

 Komunikasi lateral atau horizontal

(13)

 Komunikasi diagonal

Adalah kominikasi yang memotong secara silang diagonal rantai perintah organisasi dan merupakan hasil hubungan antara dapartemen lini dan staf.

B. SALURAN INFORMAL

Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-nasing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenhangnya. Dalam kaitanya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola tramsformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas kebawah (top down atau downward communication), komunikasi dari bawah ke atas(bottom-up atau upward communication), komunikasi horizontal (horizontal communicationws), dan komunikasi diagonal (diagonal communications). Selanjutnya akan dibahas mengenai keterbatasab komunikasi formal (montana, 1993; greene, 1985)

a. Komunikasi dari atas ke bawah

Secara sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi dari atas kebawah (top-down atau downward communications). Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasi , memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

Komunikasi dari atas ke bawah tersebut bisa berupa lisan (oral communications) maupun tertulis (written communications). Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa, wawancara formal antara supervisor dengan karyawan, atau dapat juga dalam bentuk pertemuan. Di samping itu komunikasi tertulis juga dapat berbentuk memo, manual pelatihan, kontak informasi, surat tugas, surat perintah, surat keputusan, surat pemberhentian, papan pengumuman, dan buku petunjuk pelaksanaan tugas bagi karyawan.

Menurt katz dan khan, komunikasi kebawah memiliki lima tujuan pokok yaitu: 1. Memberikan penghargaan atau instruksi kerja tertentu,

2. Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan, 3. Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional, 4. Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada paraa karyawan,

5. Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.

Salah satu kelemahan saluran informasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditunjukan kepada bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya. Ketidak lengkapan pesan yang diterima disebabkan saluran komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawan.

(14)

Dari struktur orgsnisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas(manajer).

Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, selain itu para manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, informasi apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak percayaan terhadap informaasi tersebut.

Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak disampaikan.

c. Komunikasi horizontal

komunikasi horizontal atau sering juga disebut dengan istilah komunikasi lateral, adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu organisasi, tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.

Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau departemen dalam suatu organisasi memiliki tingkat tingkat ketergantungan yang cukup besar. akan tetapi, jika masing-masing bagian dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa harus bergantung pada bagian lainnya, komunikasi horizontal tidak sering atau minim dipakai.

d. Komunikasi diagonal

Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua level organisasi yang berbeda.contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik.

Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adlah:

1. Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat dibandingkan bentuk komunikasi tradisional. 2. Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu

menyelesaikan masalah dalam organisasi.

Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara efektif.

(15)

Meskipun sangat penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran komunikasi formal kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun perusahaan.

Dilihat dari sudut pandang individual, komunikasi formal sering membuat frustasi atau menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang besar, untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih dahulu melalui lapisan manajer yang ada dibawahnya. Artinya banyak jalur yang harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manajer puncak.

Kemudian dilihat dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dalam saluran komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan (link) dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan kesalah pahaman.

Bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu caranya adalah dengan mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi yang mendatar dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang kendalinya akan dapat membantu mengurangi terjadinya distorsi

VII. PENULISAN RESUME LAMARAN KERJA

Resume adalah rangkuman persuasif dari kualifikasi Anda untuk dipekerjakan. Di pasaran tenaga kerja, memiliki resume membuat Anda tampak terorganisasi dan punya persiapan yang baik. Jika Anda sudah bekerja, dengan memiliki resume yang selalu diperbarui dan up-to-date akan membuat Anda lebih mudah memanfaatkan peluang, jika ada tawaran kerja yang lebih baik. Jika Anda masih butuh beberapa tahun lagi sebelum mencari kerja, dengan menyiapkan resume sekarang, akan membantu Anda menjadi lebih sadar, tentang apa yang harus dilakukan dalam dua atau tiga tahun mendatang. Dengan demikian, ini akan menjadikan diri Anda seorang kandidat yang atraktif. Semua bentuk komunikasi yang berkaitan dengan pencarian kerja harus disesuaikan dengan kualifikasi unik Anda. Anda boleh mengadopsi cara penulisan dan tata letak resume yang dicontohkan di sini jika memang relevan dengan situasi anda, tetapi jangan terlaku kaku dan terpaku pada contoh di sini. Jika Anda memiliki kekuatan-kekuatan yang berbeda, bentuk resume Anda juga akan berbeda.

A. ARTI PENTING WAWANCARA KERJA

(16)

berkaitan dengan lowongan tersebut dan yakinkanlah pembaca surat anda bahwa anda memang benar-benar cocok untuk bekerja di sana dan ini sangat penting menurut saya. Di bagian paragraf ketiga tuliskanlah perasaan anda bila diundang untuk tes wawancara dan pastikan anda dapat dihubungi kapanpun di manapun untuk memastikan waktu dan tempat untuk mengikuti tes wawancara. Dalam penulisan surat lamaran kerja yang anda buat pastikan menulis nama perusahaan dan posisi yang anda inginkan dengan benar dan jangan lupa untuk membaca kembali surat anda untuk mengecek tulisan dan tata bahasa anda.

B. PERSIAPAN WAWANCARA KERJA 1. Persiapan

Persiapan akan membantu anda tampil lebih baik dibawah tekanan selain itu semakin siap semakin rendah ketegangan anda terhadap proses wawancara.

2. Belajar tentang organisasi

Perusahaan saat ini menginginkan kandidat yang serius untuk menunjukan pemahaman tentang operasi perusahaan, pasar serta tantangan strategis dan taktis.

3. Pikirkan pertanyaan yang diajukan sejak awal

Ini akan membantu menangani setiap pertanyaan dengan lebih percaya diri dan cerdas.

4. Merencanakan pertanyaan dari pemberi kerja

Para pemberi kerja biasanya menyesuaikan pertanyaan wawancaranya dengan kebutuhan organisasional yang khusus. Anda dapat memerkirakan akan diberi pertanyaan tentang keterampilan, pencapaian dan tujuan.

5. Merencanakan pertanyaan dari anda sendiri

Wawancara merupakan jalan dua arah, pertanyaan yang anda ajukan sama pentingnya dengan pertanyaan dengan jawaban yang anda berikan. Dengan mengajukan pertanyaan yang mendalam anda dapat memerlihatkan pemahaman dalam organisasi, mengarahkan diskusi pada bidang yang membuat anda dapat menyajikan kualifikasi anda untuk mendapatkan keuntungan terbesar, dan anda dapat memverikasi sendiri apakah peluang ini tepat untuk anda.

6. Dukung rasa percaya diri

Dengan membangun rasa percaya diri, anda akan membuat kesan yang lebih baik dan membuat seluruh proses tidak terlalu menegangkan.

7. Perbaiki Gaya wawancara

Kompetensi dan rasa percaya diri merupakan fondasi gaya wawancara anda dan anda dapat meningkatkannya dengan memberi pewawancara kesan tenang, sikap yang baik, dan penilaian yang baik.

(17)

Penampilan fisik itu penting karena pakaian dan tampil rapi mengungkapkan sesuatu tentang kepribadian, profesionalisme dan kemampuan kandidat untuk memahami ”aturan” situasi yang tidak dikatakan. Ketika sudah menyangkut pakaian, kebijakan terbaik adalah berpakaian secara konservatif.

9. Bersiaplah ketika anda tiba

Ketika anda datang ke wawancara bawalah buku catatan kecil, pena, daftar pertanyaan yang ingin anda ajukan, dua salinan resume (disimpan di map), garis besar dari apa yang anda pelajari tentang organisasi. Pastikan kualias anda mulai dari memasuki lokasi. Dengan cara itu anda menjadi siap untuk wawancara.

10. Wawancara untuk meraih keberhasilan

Jika diwawancara untuk pertama kalinya, tujuan utama anda adalah membedakan diri sendiri dengan banyak kandidat lainnya yang akan disaring. Jika masuk ke wawancara seleksi awal maka perluas pesan promorsional. Jika diminta kembali untuk kunjungan terakhir, peluang anda untuk mendapat penawaran suatu posisi meningkat cukup besar. Terlepas dari dimana anda berada ketika proses wawancara, setiap wawancara akan berlangsung tiga tahap : pemanasan, sesi tanya jawab dan penutup.

11. Pemanasan

Dari ketiga tahap itu pemanasan merupakan tahap paling penting, meskipun tahap ini hanya diberi sedikit bagian dari waktu yang anda lewatkan selama wawancara. Para psikolog mengatakan bahwa 50 persen keputusan pewawancara diambil dalam 30 hingga 60 detik pertama, 25 persen lainnya diambil dalam 15 menit. Jika anda memulai dengan permulaan yang buruk akan sangat sulit untuk memutar balik wawancara.

12. Tahap tanya jawab

Pertanyaan dan jawaban akan menghabiskan bagian terbesar dalam wawancara.

13. Menjawab Pertanyaan

Biarkan pewawancara memimpin percakapan dan jangan pernah menjawab pertanyaan sebelum ia selesai dengan pertanyaannya.

14. Mendengarkan pewawancara

Memerhatikan ketika pewawancara berbicara sama pentingnya dengan memberikan jawaban yang tepat atau mengajukan pertanyaan yang baik.

15. Menjawab pertanyaan diskriminatif

(18)

melanggar hukum ini, anda menanggung risiko bahwa jawaban itu merusak peluang anda, karena itu berpikirlah dengan seksama sebelum menjawab. Jika percaya bahwa pertanyaan pewawancara tidak masuk akal, tidak berkaitan dengan pekerjaan, atau mengarah pada diskriminasi anda dapat mengajukan keluhan pada kantor bidang ketenagakerjaan.

16. Penutup

Pada beberapa menit terakhir anda perlu mengevaluasi seberapa baik anda melakukan wawancara, juga perlu memperbaiki seiap kesalahpahaman yang mungkin dialami oleh pewawancara.

17. Menyimpulkan dengan sopan

Anda biasanya dapat mengetahui kapan pewawancara mencoba menyimpulkan sesi itu. Ia dapat menanyakan apakah anda memiliki pertanyaan lain yang ingin anda ajukan, merangkum diskusi atau menunjukan dengan isyarat gerak bahwa wawancara telah selesai. Pastikan untuk berterima kasih pada pewawancara atas kesempatan yang diberikan dan ungkapkan ketertarikan pada organisasi.

18. Membahas gaji

Jika anda menerima penawaran selama wawancara, sewajarnya anda berkeinginan untuk mendiskusikan gaji. Akan tetapi biarkan pewawancara mengangkat subjek itu. Jika ditanya masalah permintaan gaji, anda dapat mengatakan bahwa permintaan gaji anda bersifat terbuka dan dapat dinegosiasikan.

19. Catatan wawancara

Jika pencarian kerja merupakan hal yang lazim, anda akan melakukan banyak wawancara sebelum menerima sebuah tawaran. Untuk alasan ini menyimpan catatan atau map wawancara dapat membantu anda menyegarkan ingatan tentang setiap percakapan.

20. Tindak lanjut setelah wawancara

Dua bentuk tindak lanjut paling umum adalah pesan ucapan terima kasih dan mengajukan pertanyaan. Pesan ini biasa diajukan dengan surat tetapi e-mail atau telepon juga efektif .

21. Tips Tambahan

Surat penerimaan

Jika anda menerima tawaran kerja yang ingin anda terima, jawablah dalam lima hari. Mulailah dengan menerima posisi itu dan nyatakan terima kasih. Pada alinea berikutnya masukan rincian yang perlu. Simpulkan dengan mengatakan anda sangat mengharapkan pelaporan kerja. Seperti biasanya surat positif harus mengungkapkan anda bersemangat dan berkemauan bekerjasama.

(19)

Mulailah surat dengan hangat, nyatakan alasan penolakan tawaran itu, tolaklah tawaran itu secara tertulis dan akhiri dengan catatan yang menyenangkan, yang menyatakan penyesalan.

Surat pengunduran diri

Jika anda mendapatkan tawaran kerja padahal anda masih bekerja, anda dapat mempertahankan hubungan dengan perusahaan anda sekarang melalui surat pengunduran diri dengan supervisor langsung anda. Buatlah surat itu berkesan positif, tanpa memandang sebenarnya bagaimana perasaan anda. Katakan hal yang menyenangkan mengenai perusahaan itu, orang yang bekerja disitu atau apa yang anda pelajari dari pekerjaannya. Kemudian nyatakan maksud anda meninggalkan perusahaan dan berilah tanggal kerja terakhir anda pada pekerjaan itu. Pastikan anda memberi kepada perusahaan anda sekarang pemberitahuan sedikitnya dua minggu sebelumnya.

VIII. KOMUNIKASI DALAM BISNIS

A. ETIKA KOMUNIKASI BISNIS

Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi audiensi dengan memberikan informasi dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal. Hal yang paling penting dalam pendekatan ini adalah menunjukkan perhatian yang jujur kepada audiensi dengan memenuhi kebutuhan mereka.

B. HAMBATAN BAHASA

Hambatan bahasa sering kali menjadi kendala antar pembisnis baik dalam skala nasional maupun Internasional, dalam hal nasional kendala bahasa sering kali karena perbedaan bahasa antar suku ataupun daerah keragaman bahasa yang ada di Indonesia.

C. PERBEDAAN BUDAYA

Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat 3 tingkatan budaya, yaitu :

1. Formal

Tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun. Contoh : Mengetuk pintu atau mengucapkan salam ketika seorang masuk ke ruang pimpinan atau lainnya.

2. Informal

Budaya diteruskan oleh generasi ke generasi melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai. Contoh : Undangan rapat dimulai jam 08.00, tetapi dalam praktiknya dimulai jam 08.30 hingga 09.00.

3. Teknis

(20)

A. SEBAB-SEBAB KEGAGALAN KOMUNIKASI BISNIS

Komunikasi menjadi tidak sesuai dengan harapan hasilnya karena kita sendiri kadang kala kesulitan untuk mengerti. Sebagian besar dari diri kita ingin mengerti bahakan ingin sekali untuk mengerti.

Kegagalan untuk mendapatkan pengertian bisa muncul karena kita salah dalam memilih bentuk komunikasi dan ketika berkomunikasi. Kita sebaiknya yakin terhadap surat yang telah kita kirim, buletin yang sudah dibuat dan catatan yang kita sebarkan kesemuanya merupakan komunikasi.

Selanjutnya kita sering take it for granted bahwa dengan mengatakan kepada orang apa yang ada dalam pikiran adalah komunikasi.

Emosi dapat membentengi komunikasi, sikap dan perasaan kita dapt menjadi kuat, bila kita telah terpaku dengan prasangka dan berpikir bahwa orang berbeda dengan diri kita dengan situasi Streotypes yang buruk, ini akan mengganggu dan mencemari pengertin kita, tentang hal yang ingin mereka komunikasikan.

Kegagalan komunikasi ini muncul, hasil yang dari penting kegagalan kegalan berkomunikasi adalah “tidak ada saling pengetian” kita gagal untuk mengerti pemikiran dan perasaan orang lain. Mereka tidak mengerti hal yang kita maksud dan hal yang kita tuju. Bila ini maslahnya tindakan efektyif dan hasil yang memuaskan keduabelah pihak merupakan hal ayng mungkin. Bila orang tidak mengerti keretakan dan frustasi biasanya akan langsung muncul kepermukaan. Hubungan personal sering deterirates dan prevalent tone menjadi sikap apatis dan tidak menaruh minat/perhatian.

Komunikasi merupakan transper/pertukaran informasi dan pengertian dari suatu orang ke orang lain dengan menggunakan lambang-lambang bearti. Merupakan cara untuk bertukar dan berbagi ide-ide, sikap, nilai, pendapat serta pakta.

Komunikasi bmerupakn proses yang membutuhkan sender/pengiriman pesan yang memulai proses komunikasi, receiver/penerima pesan yang melengkapi jalinan komunikasi.

Receiver/penerima pesan adalah orang yang menerima pesan dan menterjemahkan (atau menginterprestasikan pesan pengirim pesan) satu kemampuan yang sebaiknya dimiliki penerima pesan adalah kemampuannyamendengar.

IX. PENGARUH TEKNOLOGI DALAM KOMUNIKASI

A. MANFAAT TEKNOLOGI KOMUNIKASI

1. Informasi yang dibutuhkan akan cepat di dapat 2. inovasi pembelajaran

3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual 4. Sistem administrasi akan tersusun dengan baik

5. Orang-orang yang ada di daerah bisa merasakan kemajuan teknologi komputerisasi 6. Adanya sistem pemberlakuan absensi secara elektronik.

(21)

B. KELEMAHAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

2. Sistem administrasi jika tidak teliti akan berakibat fatal.

3. Melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

X.

PEMILIHAN MEDIA KOMUNIKASI

A. KOMUNIKASI LISAN

Komunikasi lisan (oral Communications) adalah kemampuannya memmberikan umpan balik dengan segera. Komunikasi lisan digunakan bila pesan yang disampaikan sederhana, tidak diperlukan catatan permanen, dan audienc dapat dibuat lebih nyaman. Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang yang tak terencana, pembicaraan lewat telphon, wawancara, pertemuan kelompok kecil, seminar, wokshop, program pelatihan, pidato formal, dan presentasi lainnya.

B. KOMUNIKASI TERTULIS

Pesan-pesan tertulis dapat disampaikan melalui berbagai bentuk, seperti surat, memo, dan laporan. Salah satu kebaikan dari komunikasi tertulis adalah penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Satu format penulisan diperlukan jika impormasi yang disampikan kompleks, dibutuhkan catatan permanen untuk represi yang akan datang, dan jumlah audience besar dan menyebar.

XI. KORESPONDEN DALAM BISNIS

SURAT adalah Sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Informasi itu dapat berupa :

- pemberitahuan

- pernyataan

- perintah

- permintaan / permohonan

- laporan

A. FUNGSI SURAT

1. Sebagai sarana komunikasi.

2. Sebagai alat untuk menyampaikan pemberitahuan / permintaan atau permohonan, buah pikiran atau gagasan.

3. Sebagai alat bukti tertulis. 4. Sebagai alat untuk mengingat. 5. Sebagai bukti historis.

(22)

B. BAGIAN-BAGIAN SURAT • Bagian-bagian surat pribadi :

………..….1

…….…..2

……...3

……….……….4

……….………….5

……….……….6

……….7

……….8

……….9

1. Tempat, tanggal,bulan,tahun penulisan surat

2. Alamat surat

3. Salam pembuka

4. Kalimat pembuka

5. Isi surat

6. Kalimat penutup

7. Salam Penutup

8. Tanda tangan

9. Nama pengirim

• Bagian-bagian surat dinas

1. Kepala surat

2. No,Lampiran ,Perihal

3. Tanggal,bulan,tahun penulisan surat

4. Alamat surat

5. Salam pembuka

6. Kalimat pembuka

7. Isi surat

8. Kalimat penutup

9. Salam penutup

(23)

11. Nama pengirim

Kerangka isi surat :

1. Paragraf pembuka

2. Paragraf isi

3. Paragraf penutup

C. JENIS SURAT 1. Surat Pribad

Surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Komunikasi antara anak dan orang tua, antarkerabat, antarsejawat, dan antarteman. Digunakan kartu pos, warkat pos, atau surat bersampul.

2. Surat Dinas

Segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi.

Salah satu alat komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam pengelolaan administrasi, seperti penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan, permintaan, pernyataan pendapat dari instansi kepada instansi lain dan dari instansi kepada perseorangan atau sebaliknya.

3. Surat Niaga

Surat yang dipergunakan orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga, seperti perdagangan, perindustrian, dan usaha jasa.

Macam-macam surat niaga :

a) surat penawaran

b) surat pengaduan

c) surat pesanan

d) surat pengiriman

e) surat pembayaran barang

(24)

Daftar Pustaka

http://komunikasiwongsolo.blogspot.com/2009/10/model-aristoteles.html http://ekoagussetiawan.blogspot.com/2012/11/model-komunikasi-berlo_27.html http://denidenias.blogspot.com/2014/01/tipe-komunikasi.html

http://komunikasibisnisupn.blogspot.com/2012/06/fungsi-komunikasi-ada-2-yaitu-fungsi.html

http://pandidikan.blogspot.com/2011/04/hambatan-komunikasi-massa-secara-umum.html http://makalahskripsimakalah.blogspot.com/2012/11/hambatan-dalam-komunikasi.html http://komunikasio.blogspot.com/2011/09/usaha-usaha-untuk-mengatasi-hambatan.html

http://imammagribi.wordpress.com/manajemen-umum/komunikasi/

https://id.berita.yahoo.com/5-manfaat-dari-komunikasi-yang-052650312.html

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila pesan disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah sebagai saluran dan ini juga akan

Model ini merupakan model komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya berlainan, atau komunikasi dengan orang asing

Dilihat dari pengertian komunikasi bisnis adalah kegiatan yang meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan di antara dua orang, kelompok kecil atau dalam satu

Komunikasi Verbal (Verbal communication) : Merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral), misal ; berbicara..

Hal itu dikarenakan berlangsungnya suatu proses komunikasi akan ditentukan oleh bagaimana umpan balik dari komunikan atas pesan yang disampaikan komunikator (sumber)..

Dalam skenario yang disusun mahasiswa tersebut harus mencerminkan unsur-unsur komunikasi komunikator, pesan yang disampaikan, media yang digunakan, lingkungan, komunikan, umpan balik,

Komunikasi lisan pesannya disampaikan secara oral atau lisan dan komunikasi tertulis pesannya disampaikan secara tertulis.Dalam kegiatan pengumpulan dan penafsiran informasi ini, kita

 Komunikasi lisan cocok digunakan apabila:  Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima  Pesan relatif sederhana  Tidak memerlukan catatan sebagai dokumen  Audiens