RABU, 14 MARET 2012
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER
HERE
Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya sekedar
menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang
harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Pembelajaran yang
kondusif penuh interaksi timbal balik sangat didambakan oleh setiap pihak pada lingkup
pendidikan terlebih jika menyangkut mutu sumber daya manusia yang ada. Salah satu
kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan
yaitu menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik.
Strategi pembelajaran merupakan cara yang teratur untuk mencapai tujuan pengajaran
dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan aktivitas belajar yang
dilakukan pendidik dan peserta didik. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran adalah dengan strategi everyone is a teacher here.
Everyone is a teacher here ialah strategi yang sangat tepat untuk mendapatkan
partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberi
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk berperan sebagai guru bagi
kawan-kawannya. Strategi ini juga membuat peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat
akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif .
Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi everyone is a teacher here, antara lain:
1. Bagikan secarik kertas kepada seluruh peserta didik. Minta mereka
untuk menuliskan satu soal tentang materi pelajaran yang sedang
dipelajari di kelas atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di
dalam kelas.
2. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada
setiap peserta didik. Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang
menerima soal yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati soal dalam
kertas tersebut kemudian memikirkan
jawabannya.
3. Minta peserta didik secara sukarela untuk membacakan soal tersebut
dan menjawabnya.
4. Setelah jawaban diberikan, mintalah perserta didik lainnya untuk
menambahkan.
5. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
Pembelajaran Every One is a Teacher Here
Posted: 30 September 2009 in MMS Pembelajaran26
8 Votes
Metode Pembelajaran Every One is a Teacher Here
A. Metode Pembelajaran
Pembelajaran dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar.
Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya
membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin tampak dari tindakan pembelajaran adalah siswa akan
(1) belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajar, atau (2)
mempelajari sesutau dengan cara yang lebih efesien.
Selanjutnya, Uno (2007 : 1), mengemukakan pendapat tentang strategi pembelajaran, yang
mengutip pendapat para ahli pembelajaran (instructional technology), sebagai berikut : Gerlach
dan Ely (1980), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyamaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya
dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan
kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik. Dick dan Carey
(1990), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi
pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam
rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi
pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan
termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan
kepada peserta didik. Dan, Gropper (1990), mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.
Bertitik tolak dari penjelasan tersebut di atas, maka seorang guru diharapkan memiliki kemampuan
dalam memilih strategi apa yang tepat digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran di
kelasnya, sehingga tujuan yang telah dituliskan dalam rencana pengajaran dapat tercapai. Jadi
jelaslah bahwa seorang guru dituntut untuk menguasai metode.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang guru sebelum pembuatan metode adalah
memperhatikan persiapan mengajar (lesson plan) yang meliputi pemahaman terhadap tujuan
pendidikan, penguasaan materi pelajaran, dan pemahaman teori-teori pendidikan selain teori-teori
pengajaran. Disamping itu, seorang guru harus memahami prinsip-prinsip mengajar dan
model-model serta prinsip evaluasinya, sehingga pada akhirnya pendidikan berlangsung secara cepat dan
tepat.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar sesama peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, antara lain :
a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya
guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
d) Rumusan pernyataan daläm kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri
yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
B. Metode Every One is a Teacher Here
Metode merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan, penggunaan metode pendidikan
berarti bagaimana agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Dalam hal tersebut, yang perlu dipahami
adalah bagaimana seorang guru dapat menguasai hakekat metode dan relevansinya dengan
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana, 2000
: 76).
Berbagai metode mengajar telah ditemukan oleh para ahli pendidikan dan telah digunakan oleh
para guru, secara ringkas Sudjana (2000 : 77- 90) dan Ali (2000 : 78 – 88), menyebutkan bahwa :
beberapa metode mengajar, antara lain : metode ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi,
metode tugas belajar dan resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen,
metode sosiodrama (role playing), metode problem solving, metode system regu (team teaching),
metode karyawisata (field trip), metode resource person (manusia sumber), metode survai
masyarakat, metode simulasi.
Penjelasan tersebut di atas, dipertegas oleh pendapat dari Nurdin (2004 :106-107), yang
menyatakan bahwa : metode yang sering atau umum digunakan dalam proses belajar dan mengjar
yang dilakukan para guru di kelas selama ini, adalah : (1) metode ceramah; (2) metode tanya
jawab; (3) metode diskusi; (4) metode pemberian tugas; (5) metode demonstrasi; (6) metode
karyawisata; (7) metode kerja kelompok (iquiry); (8) metode bermain peran; (9) metode dialog;
(10) metode bantah membantah; dan (11) metode bercerita”.
Selanjutnya, metode-metode pembelajaran yang lain juga telah dijalankan oleh para guru. Sodiq
(2001 : 21), menjelaskan bahwa : selain metode yang telah dikenal oleh para guru di atas, ada lagi
tiga belas strategi metode mengajar baru yang dikembangkan oleh dosen-dosen Fakultas Tarbiyah
IAIN Jakarta, yang telah diujicobakan di Madrasah Terpadu di Jakarta. Ketiga belas strategi metode
yang disebutkan di atas, adalah : the power of two, everyone is a teacher here, critical incident,
snowballing, card sort, information search, learning start with question, team quiz, debat aktif,
brainstorming, elitasi, mind mapping, dan role playing.
Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek :
kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan
menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan
menyimpulkan, dan lain-lain.
C. Prinsip Pokok Metode Every One is a Teacher Here
Dalam hal metode every one is a teacher here, dikemukakan oleh Asy Syaibany yang dikutip oleh
terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode
pengajaran, yaitu (1) mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya; (2) mengetahui
tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan; (3) mengetahui tahap
kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik; (4) mengetahui
perbedaan-perbedaan individu anak didik; (5) memperhatikan pemahaman dan mengetahui
hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir; (6) menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang
menggembirakan bagi anak didik; dan (7) menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah).
Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Muhaimin dan Mujib (1993 : 232), menyatakan
bahwa : tujuan diadakannya metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar menjadi
lebih baik berdaya guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan
ajajaran agama (Islam) melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara
mantap.
Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah mengarahkan
keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada anak didik. Sedangkan, tugas utamanya
adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat
menghayati, mengetahui, dan mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam
metode tersebut adalah membuat perubahan tingkah laku, sikap, minat anak didik kepada
perubahan yang nyata.
D. Landasan Pemikiran Penggunaan Metode Ini
Keberhasilan tujuan pembelajaran dilihat dari prestasi hasil belajar siswa, misalnya dalam mata
pelajaran IPA. Hubungan guru dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA, sangat
dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan para guru dalam memilih metode pembelajaran
yang digunakannya. Oleh karena itu, ketepatan metode pembelajaran yang digunakan sangat
menentukan tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa IPA.
Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka salah satu metode yang dapat digunakan dalam
melaksanakan proses belajar mengajar IPA, selain metode yang sudah umum dilakukan para guru.
Metode “every one is a teacher here sudah diujicobakan pada Madrasah Terpadu di Jakarta pada
tahun 2001, hasilnya menunjukkan bahawa metode tersebut sangat baik, sehingga siswa dapat
dengan mudah mengikuti proses belajar mengajar, karena metode tersebut dapat melibatkan
Hubungan antara metode pembelajaran yang digunakan dengan keberhasilan prestasi belajar
siswa digambarkan dalam alur pemikiran sebagai berikut :
Gambar di atas, menjelasan bahwa dengan menggunakan metode “every one is a teacher here,
bahwa guru sebelum melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar tersebut, diperlukan
persiapan sebagaimana peran guru di kelas, yaitu mempersiapkan materi/pokok bahasan,
membuat tujuan pembelajaran, dan lain-lain yang akan diajarkan. Kemudian menentukan metode
pembelajaran “every one is a teacher here.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka untuk mengetahui pengaruh perbedaan dari metode
pembelajaran tersebut terhadap prestasi belajar IPA antara kelas akselerasi denga kelas regular
atau siswa perempuan dengan laki-laki, dan lain-lain, dilakukan analisis dengan model statistik
deskriptif kuantitatif uji beda. Dimana, metode “every one is a teacher here diajarkan di dua kelas
yang berbeda, yaitu kelas akselerasi dinyatakan sebagai variabel (X1), sedangkan untuk kelas
reguler dinyatakan sebagai variabel X2. Atau kelas unggulan sebagai X1 dan kelas umum/biasa
sebagai X2.
E. Aplikasi Metode Dalam Pembelajaran
Penerapan metode every one is a teacher here dimulai dari guru untuk mempersiapkan bahan
pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan.
Penerapan metode tersebut digunakan model atau strategi metode digambarkan sebagai berikut :
Gambar di atas, menjelaskan bahwa penerapan dari metode every one is a teacher here yaitu
dimulai guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan
diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk membaca dan membuat sebuah pertanyaan dari materi/bahan yang sedang akan diajarkan. Pertanyaan tersebut dibuat
dalam suatu kartu yang sebelumnya telah kartu tersebut dituliskan nomor absensi siswa yang
tersebut dikumpulkan untuk kemudian dibagikan kembali kepada siswa secara acak.
Selanjutnya, yaitu siswa dari masing-masing kelompok diberi tugas untuk melakukan presentasi
dengan membaca pertanyaan dan menjawabnya, ditunjuk yang disesuaikan dengan nomor
absensinya dan siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. Guru pada tahapan ini
dapat mengevaluasi (memberikan penilaian).
Berdasarkan uraian tersebut, melalui strategi pembelajaran metode every one is a teacher here,
diharapkan siswa akan lebih bergairah dan senang dalam menerima pelajaran IPA yang pada
gilirannya tujuan pembelajaran IPA dapat tercapai. Dengan demikian, melelui metode every one is
a teacher here tersebut, hasil yang diharapkan adalah :
a. Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar)
melalui jawaban atas pertanyaan yang telah dibuatnya berdasarkan sumber bacaan yang
diberikan;
b. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas
c. Siswa lain, yang berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari
kelompok lain yang disanggah
d. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji.
Strategi Everyone Is A Teacher Here yaitu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganal masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.
Dalam Strategi Everyone Is A Teacher Here terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal strategi pengajaran, yaitu:
a. Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya
b. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan
c. Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik
d. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik
e. Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir
f. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik
g. Menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah), sehingga tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.
Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi strategi pendidikan adalah mengarahkan keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada anak didik. Sedangkan, tugas utamanya adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat menghayati, mengetahui, dan mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam strategi tersebut adalah membuat perubahan tingkah laku, sikap, minat anak didik kepada perubahan yang nyata.
Penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here dimulai dari guru untuk mempersiapkan bahan pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan. Penerapan strategi tersebut digunakan model strategi sebagai berikut:
a. Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaaan tentang materi dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.
b. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
d. Undang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa langsung menunjuknya).
e. Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.
f. Berikan apresiasi pujian terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah.
g. Kembangkanlah diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan msing-masing sesuai waktu yang tersedia.
h. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
Dengan demikian, melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here tersebut, hasil yang diharapkan adalah:
a. Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah di buatnya berdasarkan sumber bacaan yang di berikan
b. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas
c. Siswa lain, berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah
d. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji.
Kepustakaan:
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ismail, 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: RaSAIL Media Group
Proposal
Dec
19
Rate This
EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut E. Mulyasa (2002 : 32), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun social dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan
kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut diatas, upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.
Menurut Dimyati (2002 : 119) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Keaktifan belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kartasura masih rendah. Hasil observasi menunjukkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kartasura Kelas VII dari 15 siswa laki-laki yang aktif 5. Dan dari 20 siswa perempuan yang aktif hanya 4 siswa.
Rendahnya keaktifan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa factor. Antara lain dari guru, siswa, sarana dan prasarana sekolah, dan factor lingkungan. Guru yang
Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kartasura dalam pembelajaran matematika pada umumnya menganggap pelajaran matematika sebagai pelajaran yanag sulit dan membosankan untuk dipelajari. Banyaknya pandangan siswa yang menganggap pelajaran matematika sebagai momok yang masih banyak ditemui atau didapatkan, pandangan seperti ini mengakibatkan siswa kurang aktif dan prestasi belajarnya kurang memuaskan. Siswa yang merasakan matematika sebagai momok ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, seperti penyampaian materi yang kurang menarik, disamping pengelolaan kelas yang kurang terprogram yang menjadikan siswa tidak berkonsentrasi dalam menerima pengajaran.
Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Dalam pembelajaran konvensional guru cenderung menguasai komunikasi yang searah yaitu dari guru ke siswa, dan hampir tidak terjadi sebaliknya. Oleh karena itu, penggunaan medianya banyak didominasi oleh guru. Umumnya hanya sebagian kecil dari jumlah siswa yang memanfaatkan media tersebut. Kurangnya
penempatan media yang terdapat dalam kelas dapat menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar yang menyebabkan rendahnya keaktifan yang berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Faktor lain dari penyebab masalah tersebut adalah dari lingkungan sekitar siswa. Kurangnya perhatian dari orang tua terhadap siswa menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Orang tua yang cenderung tidak mempedulikan proses
pembelajaran dirumah.
Dari beberapa strategi yang diuraikan kemungkinan penyebab masalah telah diuraikan diatas, peneliti dan guru kelas sepakat bahwa penyebab yang paling dominan adalah kualitas atau kondisi pembelajaran yang kurang mendorong atau mendukung siswa untuk aktif. Kemudian akar penyebab masalah tersebut disepakati bahwa penggunaan metode pembelajaran yang masih konvensional dan monoton sehingga pembelajaran cenderung satu arah dan kurang demokratis, guru tidak mengaitkan materi ajar dengan kehidupan sehari-hari dan pemanfaatan sumber belajar dan alat peraga yang kurang optimal.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka guru harus mencari alternative solusi yang tepat untuk mencari strategi pembelajaran yang tepat yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peneliti menawarkan strategi everyone is teacher
here dan student facilitator and explaining. Strategi everyone is teacher atau semua jadi guru sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan
Melalui kedua strategi pembelajaran tersebut dapat diterapkan agar kemampuan keaktifan siswa dapat meningkat sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajarnya. Kedua strategi pembelajaran tersebut sama – sama memberikan solusi atas kurangnya keaktifan yang akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Kartasura.
B. Identifikasi Masalah
1. Sebagian besar siswa mempunyai sebuah pandangan bahwa matematika sebagai momok yang menakutkan yang memungkinkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
2. Metode pengajaran yang digunakan konvensional belum sesuai dan tepat yang memungkinkan kedudukan dan fungsi guru lebih dominan.
3. Rendahnya keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
C. Pembatasan Masalah
1. Stategi pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada strategi pembelajaran everyone is teacher here pada kelompok eksperimen pertama dan student facilitator and explaining pada kelompok belajar kedua.
2. Keaktifan belajar matematika siswa, keaktifan siswa dalam belajar mengajar dikhususkan pada kesempatan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan tugas dan latihan serta membahas soal bersama-sama dan mengoreksi secara bersama-sama.
3. Prestasi belajar matematika siswa pada penelitian ini dibatasi pada prestasi belajar salah satu pokok bahasan matematika semester genap.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining terhadap prestasi belajar matematika?
2. Apakah ada pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika?
3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining dengan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika?
E. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining terhadap prestasi belajar matematika.
2. Mengetahui pengaruh keaktifan belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika.
3. Mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining dengan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.
F. Manfaat
1. Manfaat teoritis
1. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and
explaining.
2. Memberikan gambaran yang jelas bagi guru tentang strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
3. Manfaat praktis
A. Bagi siswa peneliti dapat memberikan informasi tentang pentingnya keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
B. Bagi guru memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan tentang strategi pembelajaran.
C. Bagi sekolah memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan metode pembelajaran matematika.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar Matematika
Menurut Abu Ahmadi (2004: 138), prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai factor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (factor internal) maupun dari luar diri (factor eksternal) individu.
Menurut Tirtonegoro (2001: 43), prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik yang dipengaruhi oleh factor internal dan factor eksternal.
2. Strategi pembelajaran Everyone is teacher here
Menurut Hisyam Zaini (2008: 60), Strategi Everyone is teacher here atau “setiap orang adalah guru” merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Langkah-langkah strategi pembelajaran everyone is teacher here :
1. Siswa mendiskusikan materi sesuai topic.
2. Siswa menyiapkan kertas untuk menulis pertanyaan.
3. Siswa mengumpulkan kertas kemudian masing-masing siswa mengambil kertas secara acak.
5. Siswa yang lain menanggapi jawaban dari masing-masing siswa.
6. Lanjutkan dengan system sukarela bergantian berikutnya
7. Strategi pembelajaran Student Facilitator and Explaining
Menurut Warock (2008: 6) metode student facilitator and explaining merupakan suatu metode dimana siswa atau peserta didik mempresentasikan idea tau pendapat pada siswa lainnya.
Langkah-langkah pembelajaran student facilitator and explaining :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan kepada siswa atau peserta didik untuk menjelaskan kepada siswa lainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun yang lain
4. Guru menyimpulkan idea tau pendapat dari siswa
5. Guru menjelaskan semua materi yang disajikan pada saat itu
6. Penutup
7. Keaktifan
Keaktifan siswa adalah sejauh mana siswa berperan serta dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran matematika dalam kelas. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam :
1) Turut serta dalam melaksanakan proses belajarnya.
2) Terlibat dalam melaksanakan tugas belajarnya.
3) Bertanya kepada siswa lain atrau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi.
4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
5) Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal.
6) Menilai kemampuan dirinya dari hasil-hasil yang diperoleh.
7) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya (Conny R. S, 2008 : 135).
3. Penerapan strategi everyone is teacher here dalam pembelajaran matematika pokok bahasan himpunan.
Langkah-langkah penerapan pembelajaran himpunan dengan strategi everyone is teacher here yaitu :
1. Siswa mendiskusikan materi himpunan
Berikut adalah materi dan penyelesaian soal yang didiskusikan oleh siswa.
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas.
Contoh : A= Kumpulan hewan berkaki dua
2) Anggota himpunan
Setiap benda tau objek yang berada dalam suatu himpunan desebut anggota atau elemen dari himpunan itu dan dinotasikan dengan . Adapun benda yang atau objek yang tidak termasuk dalam suatu himpunan dikatakan bukan anggota himpunan dan
dinotasikan dengan .
3) Banyaknya anggota himpunan.
Banyaknya anggota himpunan dinyatakan dengan “n” sedang untuk menyatakan banyaknya amggota himpunan A adalah n(A).
4) Menyatakan suatu himpunan
a) Dengan kata-kata
Contoh : P adalah himpunan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis
b) Dengan notasi pembentuk himpunan
Contoh : . Dengan notasi pembentuk himpunan, ditulis
c) Dengan mendaftar anggota-anggotanyaContoh :
1. Siswa menyiapkan kertas untuk menulis satu pertanyaan sesuai dengan materi himpunan.
2. Siswa menyiapkan kertas kemudian masing-masing siswa mengambil secara acak.
3. Siswa secara sukarela bergantian menjawab pertanyaan dari kertas yang mereka dapatkan.
4. Siswa yang lain menanggapi jawaban masing-masing siswa.
5. Lanjutkan dengan system sukarela bergantian berikutnya.
B. Kajian Pustaka
Hasil penelitian Nur Aini Anisa (2011) menyimpulkan bahwa ada pengaruh indeks keaktifan belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika, dengan nilai taraf signifikansi 0,000<0,005.
Hasil penelitan Anggraeni Pramesti (2010) menyimpulkan penerapan srtategi everyone is teacher here menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat
mengurangi dominasi guru.
Hasil penelitian Musriah (2009) menyimpulkan penerapan strategi student facilitator and explaining dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa.
Hasil penelitian Kusmiati Dwi Heni (2010) menyimpulkan adanya pengaruh metode reciprocal teaching, student facilitator and explaining, dan konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, menunjukkan bahwa pemberian tindakan–tindakan pembelajaran yang sesuai dapat membentu siswa dalam keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal itu, maka penulis merasa perlu untuk mengembangkan penelitian tentang eksperimentasi strategi pembelajaran everyone is teacher here dan student facilitator and explaining dalam pembelajaran matematika.
Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1
X1 = Everyone is teacher
X2 = Student facilitator and explaining
X3 = Metode konvensional
X4 = Quantum teaching
X6 = Metode pembelajaran
X7 = Reciprocal teaching
X8 = Keaktifan
X9 = Hasil belajar
X10 = Prestasi
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan strategi pembelajaran everyone is teacher here dengan prestasi belajar matematika.
2. Hubungan strategi pembelajaran student facilitator and explaining dengan prestasi belajar matematika
3. Hubungan keaktifan belajar matematika siswa dengan prestasi belajar matematika.
Strategi everyone is teacher here merupakan merupakan strategi yang menuntut peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya atas presentasi yang dibuat oleh rekannya. Hal ini dapat memicu keaktifan siswa yang akan berpengaruh pada prestasi belajar matematika yang akan meningkat.
Strategi student facilitator and explaining merupakan salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri.
Keaktifan dapat mendukung kegiatan belajar siswa. siswa yang mempunyai keaktifan tinggi akan memperoleh keaktifan belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki keaktifan rendah, hal tersebut didukung pula guru sebagai facilitator memberikan point keaktifan bagi siswa yang mampu memecahkan masalah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena penelitian ini dimaksud untuk mengukur pengaruh dua variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi everyone is teacher here dengan strategi student facilitator and explaining. Jadi, penelitian ini mengukur variabel bebas yaitu prestasi belajar matematika siswa terhadap variabel terikatnya yaitu keaktifan.
dengan kelas yang telah ada. Dalam menetapkan kelompok eksperimen dan kelompok control dilakukan secara acak terhadap kelas yang ada.
B. Lokasi Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kartasura. Pada siswa kelas VII Tahun ajaran 2011/2012.
2. Waktu penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai Maret 2012 yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap persiapan.
C. Populasi, Sampel, Sampling 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester II SMP Negeri 1 Kartasura.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas control. Kelas eksperimen dalam pembelajaran menggunakan strategi everyone is teacher here dan kelas control pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran student facilitator and explaining.
3. Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan cara undian.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 :
1. Metode pokok 1) Metode angket
Metode angket digunakan untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa. keaktifan siswa digolongkan dalam kategori tinggi, rendah, dan sedang.
2) Metode tes
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar matematika siswa pokok bahasan himpunan. Tes diberikan pada akhir
pembelajaran.
Metode bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan daftar nama dan prestasi belajar matematika siswa.
E. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel bebas
1. Strategi pembelajaran 1) Definisi operasional
Strategi pembelajaran adalah renacana yang berisikan tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2) Indikator
Penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda terhadap dua kelas.
3) Skala pengukuran
Skala nominal yang terdiri dari dua kategori, yaitu :
i. Kelas eksperimen : siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi everyone is teacher here.
ii. Kelas control : siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi student facilitator and explaining.
1. Keaktifan
1) Definisi operasional
Keaktifan dalam penelitian ini adalah jenis kegiatan dalam proses belajar mengajar.
2) Indicator : Skala angket keaktifan siswa
3) Skala
Skala pengukuran ordinal dalam 3 kategori : tinggi, sedang, dan rendah.
1. Variabel terikat
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika.
1. Definisi operasional
Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha yang dicapai siswa (kemampuan siswa) dalam usaha unntuk menguasai bidang studi matematika.
1. Indicator : nilai tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan himpunan.
2. Skala pengukuran : Skala pengukuran yang digunakan adalah interval
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika siswa dan angket untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa. Adapun prosedur pengembangan instrumen adalah sebagai berikut :
1. Tahap penyusunan 1. Angket
1) Menyusun kisi-kisi instrument yaitu kisi angket tentang keaktifan siswa.
2) Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
3) Menentukan penskoran pada setiap item soal.
2. Tes
1) Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu kisi-kisi tes pada pokok bahasan himpunan.
2) Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
3) Menentukan penskoran pada setiap item soal.
1. Tahap uji coba
A. Uji coba angket 1) Validitas angket
Validitas angket adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesulitan suatu instrument (Suharsimi arikunto, 2006: 160) untuk mengujinya digunakan rumus :
2) Reliabilitas angket
Angket yang digunakan oleh peneliti merupakan poin-poin jawaban tetapi dari setiap poin jawaban tersebut tidak dapat dinilai benar atau salah, sehingga pengujiannya dengan menggunakan rumus Alpha Cronsbach, yaitu :
Uji coba tes
1) Validitas tes
Pengujian validitas tes yang digunakan sama dengan validitas angket yaitu menggunakan rumus Product moment.
2) Reliabilitas tes
Uji reliabilitas yang digunakan adalah rumus K-R.20.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis variansi dua jalur. Sebelum dianalisis dengan analisis dua jalur terlebh dahulu uji prasarat analisis variansi, yaitu :
1. Uji prasarat analisis
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji lilliefors.
1). Statiska uji
2). Daerah kritik
DK =
3). Keputusan uji
(Budiono, 2009 : 170)
1. Uji homogenitas
Metode yang digunakan adalah metode Bartlett.
1) Statistika uji :
2) Keputusan Uji
H0 tidak ditolak jika 2 hitung < 20,05 ;k-1
1. Uji analisis
Teknik yang digunakan adalah variansi dua jalan.
1. Model untuk data amatan pada analisis variansi dua jalan adalah sebagai berikut :
1. Prosedur 1) Hipotesis
2) Statistika uji
i) Untuk
ii) Untuk
iii) Untuk
3) Keputusan uji
i)
ii)
iii)
1. Tata letak data
Berikut table anava berupa hubungan baris dan kolom. Adapun bentuk tabelnya sebagai berikut :
A1 A1B1 A1B2 A1B3
A2 A2B1 A2B2 A2B3
Dimana :
Ai = Strategi pembelajaran
A1 = Strategi everyone is teacher
A2 = Strategi student facilitator and explaining
Bj = Prestasi Belajar siswa
B1 = Rendah
B2 = Sedang
B3 = Tinggi
1. Uji komparasi ganda
Metode yang digunakan dalam uji komparasi ganda adalah metode scheffe.
H. Prosedur Eksperimen
1. Penetapan focus permasalahan : Untuk mengetahui rendahnya kemampuan siswa pada saat proses belajar mengajar, maka diperlukan observasi awal.
2. Menyusun rencana eksperimen : Penyusunan ini mengacu pada hasil observasi awal.
3. Implementasi eksperimen : Pelaksanaan eksperimen dilakuka oleh guru dan akan diobservasi.
4. Observasi : Pada waktu observasi dilakukan observer mengamati proses pembelajaran dan pengumpulan data segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran tersebut.
5. Refleksi.
6. Analisis data
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Anggraini, pramesty. 2010. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe everyone is teacher here dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa pada materi himpunan matematika. Sripsi . Surakarta : UMS (tidak diterbitkan).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Budiyono . 2009. Statistika Dasar untuk penelitian. Surakarta : FKIP UNS. Dimyati, dan Mudjiono .2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Hisyam Zaini, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta. : CTSD UIN Sunan Kalijaga. Kusmiati, Dwi Heni. 2010. Pengaruh metode reciprocalteaching, student facilitator and explaining dan konvensional terhadap prestasi belajar matematika. Skripsi. Surakarta : UMS(tidak diterbitkan).
Mulyasa, E. 2002. Managemen Berbasis Serkolah. Bandung : Remaja Rosdakarya. Musriah. 2009. Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode student facilitator and explaining dalam (PTK pembelajaran matematika kelas VII di SMP Negeri 2 Grobogan. Skripsi. Surakarta : UMS
( tidak diterbitkan)
Nur Aini, Anisa. 2011. Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan index card match dan problem posing ditinjau dari keaktifan belajar siswa pada pokok bahasan himpunan. Skripsi . Surakarta : UMS ( tidak diterbitkan)
Rochayati. 2007. Pengaruh metode quantum teaching dan quantum learning terhadap prestasi belajar matematika. Skripsi. Surakarta : UMS (tidak diterbitkan).
Warock. 2008. Metode Baru dalam pembelajaran. Diunduh dari www.warock.com tanggal 8 mei 2011.