• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUKAAN MC Menyanyikan Lagu Kebangsaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBUKAAN MC Menyanyikan Lagu Kebangsaan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Notulasi

WORKSHOP

MEWUJUDKAN KOTA JAYAPURA SEBAGAI TOLERANSI DI TANAH PAPUA

SAHID PAPUA

28 JANUARI 2016

I.

PEMBUKAAN (MC)

II.

Doa Pembukaan (Bapak Pdt Yohanis.B, S.Th, M.Th)

III.

Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

IV.

Laporan Perjalanan FKUB

Dalam laporan ini terdapat 2 hal yang akan disampaikan yaitu, yang

pertama berkaitan dengan workshop ini dan yang ke-2 laporan

perjalanan FKUB Kota Jayapura ke Surabaya. Workshop ini bukan

pertama kalinya diadakan. Namun yang ke-3x, workshop ini

merupakan langkah para pemimpin agama yang difasilitasi

langsung oleh Bapak Walikota melalui Badan Kesbangpol dan

Linmas Kota Jayapura. Dalam Workshop ini yang ingin dihasilkan

adalah berkaitan dengan mengidentifikasi peluang-peluang,

tantangan dan hambatan dalam rangka membangun kota Jayapura

sebagai kota yang toleran. Walaupun hingga saat ini Kota Jayapura

sangat toleran, Bapak Walikota tidak pernah menuntut orang yang

datang ke Kota Jayapura baik yang datang dari dalam maupun luar

Papua. Namun kondisi ini menjadi persoalan yang klasik.

V.

Penyerahan Plakat Oleh Sekertaris FKUB kepada Walikota

Jayapura

(2)

rangka mengikuti kegiatan Peningkatan Toleransi Dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama di Kota Jayapura.

Saya ingin menyampaikan beberapa hal: apa saja yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Jayapura dalam rangka pembinaan keagamaan di Kota Jayapura. Pemerintah Kota Jayapura melakukan bantuan pembangunan keagamaan kepada seluruh umat yang ada di Kota Jayapura, Gereja, Masjid, Pura, Kuil yang ada di Kota Jayapura. Setiap tahun di anggarkan untuk membantu pembangunan-pembangunan rumah-rumah ibadah di Kota Jayapura dan juga dalam perayaan-perayaan besar keagamaan seperti Puasa, Idul Fitri, Natal dan juga perayaan-perayaan keagamaan lainnya. Kita lakukan safari Ramadhan ke Masjid-masjid yang ada dikota Jayapura Umat Kristen dan umat lainnya datang mengunjungi Masjid-masjid dan Mushola dan kita melakukan buka puasa bersama sekaligus melihat dari dekat perkembangan Masjid dan Mushola, kita bantu untuk penyelasaian dan melakukan penyuluhan-penyuluhan.

(3)

keagamaan yang dilakukan dikota Jayapura dan juga MTQ Kota Jayapura, Pesparawi ditingkat kota Jayapura, ada juga lomba-lomba kebersihan rumah-rumah Ibadah dalam rangka HUT RI, dalam rangka HUT Kota Jayapura, dan juga Umat Nasrani terus melakukan KKR diseluruh wilayah kota Jayapura dan Umat Muslim melakukan Tablik Akbar yang disponsori oleh Pemerintah Kota, itu yang Pemerintah lakukan tiap tahunnya.

Dan juga Nikah pencatatan sipil gratis untuk seluruh umat setiap tahun dilakukan dalam rangka HUT Kota Jayapura besok ada tercatat sekitar 300 pasangan suami-isteri dari umat Kristen Protestan/Katholik dan untuk umat Muslim sekitar 200 lebih pasangan suami-isteri yang akan mengikuti nikah pencatatan sipil. Dan setiap tahun juga dilaksanakan Khinatan massal bagi seluruh warga Kota Jayapura dan juga komunikasi-komunikasi lain yang dilakukan dalam bimbingan umat dikota Jayapura ini.

Terimakasih kepada FKUB yang telah menyiapkan kita untuk pembangunan sekertariat FKUB tingkat Kota, itu akan menjadi prioritas kita nanti dan juga kita lihat dari dana bantuan hibah untuk FKUB Kota Jayapura setiap tahun telah diprogramkan dalam anggaran APBD Kota Jayapura.

(4)

dengan kebersamaan dengan FKUB, MUI dengan PGGS, Pendeta bisa datang ke Masjid dan sebaliknya.

VII. Materi dan Pembahasan

Moderator ( Bapak Ridwan M.Si)

Kalau kita melihat tema yaitu bagaimana Mewujudkan Kota Jayapura Sebagai Toleransi Di Tanah Papua, kalau kita melihat beberapa pekan terakhir sebelum melaksanakan Natal dan Tahun Baru dikota Jayapura sempat merasakan ketegangan antara lain karena bentrokan kecil yang terjadi antara pemuda pondok Natal dengan pendukung dari Jafar Umar Thalib yang dikenal dengan pendukung lascar jihad yang sekitar 2 ½ Tahun sempat memimpin perang Agama di Ambon beberapa tahun lalu, sekitar 2 bulan menetap/tinggal dan mencoba mencari tempat untuk membangun pesantren dan ketegangan tersebut sempat sampai didengar oleh Bapak Walikota dan Bapak Walikota sendiri yang langsung memimpin suatu diskusi yang sangat serius untuk menyikapi hal tersebut diruang Walikota dan sekaligus meminta ketua Kementerian Agama Kota dan beberapa orang yang mendampingi dan termasuk ada Bapak Dr Hj Toni Wanggai, Bapak Toha Alhamid, Bapak Hj Kahar Yelipele dan termasuk saya, ketika itu kita bersilahturahmi, bertemu dan berdiskusi dengan Bapak Jafar Umar Thalib apa maksud dari kehadirannya di Kota ini dan setelah berlangsung cukup lama, kabar terakhir seruan dari MUI untuk Jafar Umar Thalib agar tidak membangun pesantren di Tanah Papua karena kalau dilihat dari pergerakannya tentang ajaran-ajarannya yang dikembangkan, pesantren yang ada di Yogyakarta agak sedikit kurang relevan dengan kerukunan dan toleransi yang ada dinegeri ini.

(5)

banyak mempengaruhi terutama kehadiran gerakan-gerakan semacam Jafar Umar Thalib yang sampai saat ini belum mau kembali ke Yogyakarta sampai mendapatkan surat istilahnya “surat pengusiran” dan ini merupakan 1 hal yang tidak mudah juga dilakukan.

Dalam Workshop ini, kita akan mendengarkan pengayaan wacana dan wawasan dari Dr.Hj Toni Wanggai yang akan memberikan update tentang bagaimana perkembangan terakhir dari Jafar Umar Thalib yang ada di Kota Jayapura dan juga memberikan informasi mengenai hal-hal yang mengancam perwujudan dari Kota Toleransi untuik kota Jayapura yang kita cintai ini.

MATERI

MEMBENDUNG RADIKALISME AGAMA DALAM MEMBANGUN KOTA

JAYAPURA DAMAI

Oleh Dr.H Toni Wanggai (Lihat dilampiran)

(6)

pada tahun 2013-2014 mereka giat melakukan kegiatan-kegiatan social dan

sampai 2016 masih ada disana sampai awal Januari namun tidak memiliki

alamat kantor yang jelas dan juga di Jayapura juda ada, mereka sudah

masuk di Kota Jayapura tetapi ttidak pernah ada laporan ke Kesbangpol dan

kegiatannya tidak terlalu semasif seperti di Timika dan Biak juga ada pernah

di Koya tetapi di Koya Timur itu sudah dan kegiatan-kegiatan social mereka,

informasi bahwa di Jayapura sudah ada beberapa kegiatan-kegiatan Gafatar

tetapi gerakan fajar nusantara ini bukan gerakan yang radikal tetapi gerakan

sempala gerakan keagamaan sempala yang menyimpang dari agama-agama

yang sudah ada di Indonesia. Gafatar muncul sekitar tahun 2008 lahir di

Depok, ada Ahmad Musholiq yang bertapa/berkhalawat selama 40hari

disalah satu gua di Bogor dan mendapat semacam wahyu dan mengangkat

dirinya sebagai seorang Nabi jadi ada penyimpangan-penyimpangan didalam

syahadat untuk kesaksian mereka, jadi mereka mengakui Allah juga mereka

mengakui Ahmad Musholiq sebagai Nabi dan kemudian tahun 2009

dikeluarkan fatwah dari MUI bahwa mereka dilarang dan dibubarkan

organisasi itu kemudian sekitar tahun 2011 mereka membentuk gerakan

namanya Khomar kemudian sekitar 2013 muncul Gerakan Fajar Nusantara

dan kemudian pengikut-pengikutnya semua dikumpulkan didaerah

Kalimantan Barat ada sekitar 2.000-3000 orang. Dan mereka memang

mengasingkan diri lebih memproduksi bahan makanannya sendiri namun

yang salah adalah mereka menghilang tanpa ijin dari keluarga, ini yang

membuat dari sisi pidana dilihat bahwa merupakan penculikan,

ajaran-ajaran/ideologi yang kemudian menyesatkan mereka kemudian tidak lagi

mengakui orang tuanya, dan lain sebagainya ini yang berbahaya dan di

Papua sudah ada.

(7)

mengatakan bahwa abad 21 manusia akan mencaris sebuah penemuan yang

lebih dashyat daripada misalnya informasi teknologi, dan lain sebagainya

tetapi ada sebuah penemuan di abad 21 yaitu manusia kembali mencari jati

dirinya. Sekarang di Amerika banyak muncul New Movement Religion banyak

muncul gerakan-gerakan keagamaan yang baru dan ini sebenarnya fitrah,

asal kejadian manusia memang dari roh dan kemudian manusia ketika

mengalami berbagai kehidupan materialism kemudian mengalami

kekosongan jiwa the hollowmen kemudian mereka mencari sebuah

ketenangan jiwa dengan cara-cara seperti itu. Karena mereka melihat bahwa

agama-agama yang sudah ada ini kadang menjadi persoalan sendiri

kemudian mereka membuat sebuah gerakan-gerakan baru yang termasuk di

Indonesia yang disebut dengan Bela Ibrahim atau yang disebut dengan

Gafatar itu.

(8)

Rahmat bagi seluruh alam. Awal Januari terjadi Bom di Sarinah itu merupakan jaringan dari Abdul Rahman……Surya salah satu orang Indonesia yang kesana kemudian atas perintahnya mereka melakukan bom bunuh diri didepan Sarinah namun tentunya ini memiliki motif politik dibalik itu, apakah karena persoalan Iran, apakah Indonesia hanya diam dan tidak berpihak kepada Iran dan Arab Saudi yang sempat tegang, kemudian apakah karena persoalan Freeport yang kontrak karyanya hingga saat ini masih belum jelas. Dalam bahasa militer disebut dengan Proxywar jadi sekarang kita berperang dengan musuh yang tidak nyata yang kita tidak ketahui tetapi Negara-negara kuat menggunakan tangan ketika dari dalam negaranya sendiri untuk mencapai tujuannya/kepentingannya itu yang terjadi, mereka bisa menggunakan kelompok-kelompok agama yang radikal tetapi juga bisa menggunakan kelompok-kelompok separatisme untuk menganggu stabilitas social politik disebuah Negara sehingga mereka bisa mengambil kekayaan dari Negara tersebut dan itu yang terjadi seperti di Irak, terjadi perang saudara anatar Suni dan Syi’ah kemudian seluruh Timur Tengah bergolak karena disana merupakan sumber minyak dan begitupun di Indonesia diganggu seperti itu. Namun syukur karena kita tidak terlalu terpengaruh karena basis keagamaan kita di Indonesia begitu kuat, basis kultur keagamaan, basis social keagamaan kita begitu kuat, ada NU, Muhamadiyah, dan lain sebagainya berbeda seperti di Mesir itu mereka tidak memiliki basis capital social atau basis yang kuat sehingga mereka muda di adu-domba contohnya ada sebuah gerakan Ikhwanul Muslimin itu merupakan sebuah gerakan keagamaan namun kemudian menjadi sebuah partai politik jadi ketika terjadi benturan antara partai politik dan partai politik pemerintah akhirnya jadi perang saudara.

VIII. Pembahasan masing-masing Kelompok

IX.

Pembacaan Hasil Diskusi

KELOMPOK I

I. Indentifikasi

a. Ancaman Toleransi

Pandangan exclusif Jafar Umar Thalib yang lain tidak benar

Kontribusi pihak asing ( Donor)

(9)

Aparat harus memberitahukan/sosialisasi kepada masyarakat

Masyarakat duduk bersama untuk mengetahui akar masalah

Pihak yang selalu mengecewakan masyarakat ( Umar

Thalib)/pihak radikal

Aparat Kemanan pro aktif

Pemerintah memberikan informasi ada pihak radikal

Pemerintah Kota melakukan komunikasi dengan Tokoh Agama

dan Tokoh Masyarakat

Aparatur bertindak cepat (pro aktif

)

terhadap pihak radikal

c. Peluang

Pandangan exclusive dihilangkan

Menghargai keanekaragaman

Pemerataan Ekonomi

d. ………

Tokoh yang Radikal (J.U.T)

Masyarakat Muslim harus bersatu menolak keberadaan

J.U.T

Tidak mengatas namakan organisasi untuk menolak J.U.T

Antisipasi maksud dan tujuan tidak bisa sembarangan

Pencegahan dengan kearifan local

FKUB : Sosialisasikan pada Tokoh Pemuda

(Mahasiswa/Pelajar)

KELOMPOK II

1. Ancaman

a.

Keberadaan pimpinan keagamaan Jafar Umar Tholib yang ingin

membangun pesantren dan menyebar ajaran jihad di Papua.

b.

Keberadaan GAFATAR yang menganggu 5 agama resmi yang ada di

Papua

2. Faktor Positif

a. Forum diskusi dari FKUB untuk melibatkan Tokoh-tokoh Agama dan

masyarakat hendaknya lebih intensif dilakukan.

b. Dakwah/khotbah yang positif dilakukan oleh pimpinan Agama

masing-masing

(10)

3. Rekomendasi

a. Meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua untuk mengeluarkan

surat agar kelompok radikal diusir dari Papua.

b. Kami tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Kota

Jayapura menolak dengan keras kehadiran kelompok Radikal yang

ke tanah Papua.

c. Para Tokoh/Ondoafi dilarang menjual tanah kepada kelompok radikal

yang ada di Papua.

Kelompok 3

1.

Ancaman

a. Migrasi penduduk yang tanpa identitas

b. Organisasi yang illegal dan tidak terdaftar

c. Khotbah/ Daq’wah yang pemimpin Agama yang memprovokasi

warga

2. Rekomendasi

a. RT/RW harus mendata warganya dengan baik

b. Organisasi Illegal harus di hilangkan

c. Para pemimpin Agama harus lebih santun dalam

berkhotbah/Daq’wah

d. Peran Muspida dalam hal ini Polisi harus lebih pro aktif.

X.

Penutupan Oleh Sekertaris FKUB (Bapak………)

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubemur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Bantuan Keuangan dan Tata Cara Bagi

Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi [NamaProdi] ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui

Substitusi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada perlakuan 20% yang paling baik pengaruh terhadap sifat kimia protein dan lemak abon daging kelinci

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian-penelitian terdahulu yang sudah di lakukan dan juga dengan adanya perbedaan hasil dari penelitian terdahulu,

• Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta didik menyusun teks biografi tokoh lisan dan tulis, pendek dan sederhana, dengan

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah variabel dependennya yaitu self efficacy, dengan tujuan untuk mengetahui

Salah satu kawasan yang dapat dikembangkan dalam pariwisata adalah sebuah desa yang memiliki ciri khas budaya sendiri. Kawasan Desa Wisata Tulungrejo merupakan salah satu desa

 Identifikasi entitas data yang dibutuhkan  Membuat entitas data baru berdasarkan kebutuhan  Melakukan integrasi aplikasi untuk penggunaan data  Melakukan penambahan modul