• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2015

Oleh :

KANTOR KECAMATAN WONOSEGORO

KABUPATEN BOYOLALI

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjuknya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2015 sebagaimana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas.

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Kecamatan Wonosegoro serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Kecamatan Wonosegoro).

Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanaan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja. Dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Bagian sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.

Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIP Kecamatan Wonosegoro dan para pelaksanaan kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Kecamatan Wonosegoro di tahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi-misi Kecamatan Wonosegoro dan visi-misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Demikian, semoga dokumen LKjIP Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015 ini dapat

memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.

Boyolali, 22 Pebruari 2016

CAMAT WONOSEGORO

KABUPATEN BOYOLALI

EDY KRISTIAWAN, AP Pembina

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ...………... i Daftar isi ... ii

Ikhtisar Eksekutif iii-iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Penyusunan LKjIP ...……… 1

1.2. Gambaran Organisasi ...………... 1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Organisasi ………... 4

2.2. Perjanjian Kinerja ……….. 5

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi …... 8

3.2. Realisasi Anggaran ………... 19

BAB IV PENUTUP

4.1. Simpulan ... 21

4.2. Saran ... 21

DAFTAR LAMPIRAN

A Perjanjian Kinerja Tahun 2015

B Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2010-2015

C

D

Rencana Kinerja Tahunan

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna,

berhasil guna, bersih dan bertangunggu jawab serta berorientasi pada hasil (result oriented

governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk

mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi pemerintah

(LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2015, sesuai

instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang akuntabilitas, semua

instansi pemerintah, termasuk Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, wajib menyusun

LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertangunggjawaban atas

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati

Nomor 26 tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Wonosegoro

Kabupaten Boyolali, Kecamatan dipimpin oleh Camat, terdiri 1 Sekretaris Kecamatan, 5 Kepala

Seksi, dan 3 kepala subbagian. Jumlah pegawai secara keseluruhan 19 orang PNS. Kecamatan

mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan

yang meliputi pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pelayanan sosial dan pemberdayaan

masyarakat, pembangunan dan pengembangan perekonomian di wilayah kecamatan.

Visi kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen

Renstra Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah “Terwujudnya Sistem

Pemerintahan yang Lebih Efektif dan Berdaya Saing Sehingga mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali melaksanakan misi:

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2015 Kecamatan Wonosegoro

melaksanakan 15 (lima belas) program dengan 33 (Tiga puluh tiga) kegiatan dengan anggaran

sebesar Rp. 2.033.084.000 ( dua milyard tiga puluh tiga juta delapan puluh empat ribu rupiah).

Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun

2015 untuk mencapai 7 sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai

kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penilaian sendiri (self Assesment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan

Kinerja Tahun 2015, menunjukan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 7 Sasaran yang telah

ditetapkan adalah 100%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 7 sasaran berhasil mencapai nilai

(5)

Secara keseluruhan capaian kinerja 100% (kategori baik) dan mengalami peningkatan

dibanding capaian kinerja tahun 2014 sebesar 99,99%. Sedangkan pembiayaan dari APBD

Tahun 2014 berjumlah Rp. 2.033.084.000 terealisasi Rp. 1.959.770.678 dengan penyerapan

sebesar 96,39% atau efisiensi 3,61%. Besar pembiayaan mengalami kenaikan dibanding tahun

2014 sebesar Rp. 1.426.072.000.

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Kecamatan Wonosegoro

Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang

tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara

dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU dan dokumen Renstra, serta

memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

A. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

B. Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2010-2015 C. Rencana Kinerja Tahunan

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahdilaksanakan dalam rangka

meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented goverment).Sedangkan

untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah

Kementrian/Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon 1 pada

Kementrian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola

anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.

Setelah pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015

yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu

instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian

sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen

perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan

dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja

SKPD, Perjanjian Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi

pemerintah (Kecamatan Wonosegoro) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana

telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja diawal tahun anggaran. dokumen LKjIP

ini dapat digunakan sebagai:

1. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Kecamatan

Wonosegoro dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan perjanjian kinerja;

2. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja kecamatan wonosegoro;

3. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja. Kecamatan wonosegoro

pada tahun berikutnya.

Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP

Kecamatan Wonosegoro antara lain:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP), maka sesuai siklus SAKIP;

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja,

(8)

4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun

2010-2015;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015;

6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 29 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015.

1.2 Gambaran Organisasi

Gambaran umum Kantor Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari

aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek startegis organisasi.

1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penjabaran

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Kabupaten Boyolali.

a. Tugas Pokok

Kecamatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan

tugas umum pemerintahan yang meliputi pemerintahan, ketentraman dan ketertiban,

pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat, pembangunan dan pengembangan

perekonomian di wilayah kecamatan;

b. Fungsi :

Untuk melaksanakan tugas tersebut, fungsi dari Kecamatan adalah :

- Pengoordinasian penyelenggaraan tugas umum pemerintahan di wilayah

kecamatan;

- Pembinaan dan fasilitator penyelenggaraan tugas umum pemerintahan di

wilayah kecamatan;

- Supervisi dan evaluasi penyelenggaraan tugas umum pemerintahan di wilayah

kecamatan;

- Pendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan di wilayah kecamatan;

- Penyelenggara tugas umum pemerintahan lainnya dalam pelayanan masyarakat

yang belum ditangani pemerintah desa dan atau kelurahan;

(9)

1.2.2 Struktur Organisasi

Organisasi Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar

Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali.

1) Camat

2) Sekretaris Kecamatan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3) Seksi Pemerintahan

4) Seksi Ketentraman dan Ketertiban

5) Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

6) Seksi Pembangunan

7) Seksi Perekonomian

1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

Aspek-aspek strategis Kecamatan diperoleh dengan mengakomodasi isu

organisasi (Kecamatan), permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD

Kabupaten 2011-2015, dan isu utama kementrian terkait dengan tugas dan fungsi

Kecamatan, yaitu:

1. Membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka

mewujudkan tata kelola pemerintahna yang baik;

2. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber

daya manusia aparatur, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik;

3. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif;

4. Mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien;

5. Menyusun dan mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing, dan pro investasi.

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kecamatan Wonosegoro dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Mekanisme dan tata kerja pelaksanaan tugas yang belum optimal.

2. Belum konsistennya antara perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan kegiatan.

3. Keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang masih belum sepenuhnya dapat

mencukupi kegiatan penyelenggara pemerintah dan pembangunan.

4. Kualitas sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan, untuk mendukung

(10)

II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis Organisasi

Visi dan misi Kecamatan Wonosegoro sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana

Strategis Kecamatan Wonosegoro 2011-2015 sebagai berikut:

a. Visi

Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Kecamatan

Wonosegoro melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun

(2011-2015) sebagaimana tersebut dalam dokumen Rencana Strategis Kecamatan Wonosegoro

adalah “ Terwujudnya Sistem Pemerintahan yang Lebih Efektif dan Berdaya Saing

sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat “. Kondisi tersebut ditandai

dengan terpenuhinya prinsip-prinsip ketatakelolaan pemerintahan yang baik meliputi

partisipasi masyarakat, penegakan hukum, transparansi, peduli, berorientasi pada konsensus,

kesetaraan, efektivitas dan efisiensi, akuntabilitas, dan lain-lain. Sedangkan Boyolali yang

lebih sejahteram berdaya saing, dan pro investasi merupakan visi Kabupaten Boyolali

2011-2015 atau visi Bupati terpilih pada periode tersebut. Kecamatan Wonosegoro selama lima

tahun kedepan akan mendorong dan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik di

lingkungan Kecamatan Wonosegoro khususnya dan lingkungan pemerintah Kabupaten

Boyolali umumnya serta mendukung upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat,

meningkatkan daya saing daerah, dan meningkatkan iklim investasi sesuai tugas pokok dan

fungsi sebagai koordinator dan perumus kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah.

b. Misi

Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Kecamatan Wonosegoro untuk mewujudkan visi

organisasi, adalah:

Misi merupakan serangkaian kegiatan dan tindakan yang dilaksanakan dalam mencapai visi.

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan maka Kantor Kecamatan Wonosegoro

melaksanakan misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efektif dalam rangka

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.Pelaksanaan dari misi ini ditekankan pada

urusan pemerintahan yakni Pemerintahan Umum, Perencanaan pembangunan.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka mendukung

peningkatan daya saing daerah.Pelaksanaan dari misi ini ditekankan pada urusan

pemerintahan yakni pembinaan dan pemasyarakatan olah raga, dan pemberdayaan

(11)

3. Menciptakan iklim usaha investasi dan iklim investasi yang kondusif, didukung

dengan peningkatan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutanPelaksanaan dari

misi ini ditekankan pada urusan pemerintahan yakni Pekerjaan Umum

Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana

Strategis Kecamatan Wonosegoro sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis

Kecamatan Wonosegoro Tahun 2011-2015 mempunyai sasaran strategis:

1. Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan

demokratis.

2. Terbangnya database dan informasi untuk keperluan perencanaan pembangunan;

3. Terselenggaranya pembinaan politik,

4. Meningkatnya prestasi pemuda dan olah raga.

5. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan.

6. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membangun desa.

7. Meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung iklim usaha

investasi.

Sasaran strategis tersebut memiliki 15 indikator kinerja dengan targer kinerja setiap tahun

selama 5 tahun perencanaan 2011-2015 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator

kinerja dalam dokumen Rencana Strategis Kecamatan Wonosegoro merupakan Indikator Kinerja

Utama (Key Performance Indicator), yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran

strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahun menyesuaikan dokumen

renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.

Sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah

program. Didalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan

perpektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karateristik program. Penetapan program

diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya

organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana

Kinerja Tahun 2015 Kecamatan Wonosegoro, disusun mengacu pada Rencana Strategis

(Renstra) Kecamatan Wonosegoro 2011-2015 dengan mengambil target tahun 2015.

2.2 Perjanjian Kinerja

Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja 2015Kecamatan Wonosegoro 2015 yang disusun

berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2011-2015 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA) 2015, Perjanjian Kinerja Meliputi 7 (tujuh) sasaran strategis sebagai berikut:

1. Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstirusional, efektif dan

demokratis, mempunyai 5 (lima) indikator.

2. Terbangunnya data base dan informasi untuk keperluan perencanaan pembangunan,

(12)

3. Terselenggaranya pembinaan politik, mempunyai 4 (empat) indikator.

4. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga, mempunyai 1 (satu) indikator.

5. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan, mempunyai 1 (satu) indicator.

6. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membangun desa, mempunyai 2 (dua)

indikator.

7. Meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung iklim usaha

investasi, mempunyai 1 (satu) indikator.

Berikut Perjanjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015 sebagaimana tertuang

dalam dokumen Penetapan Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015.

Tabel 2.1 Pernjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Terwujudnya tata pemerintahan

yang lebih bersih, berwibawa,

konstirusional, efektif dan

demokratis

Jumlah dokumen LKjIP yang disusun 1 dokumen

Jumlah dokumen laporan keuangan

yang susun

1 dokumen

Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi

muspika

12 kali

Persentase desa tertib administrasi 100 %

Jumlah Nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat

79,35

2 Terbangunnya data base dan

informasi untuk keperluan

perencanaan pembangunan

Jumlah dokumen data skala prioritas

pembangunan yang disusun

1 dokumen

Jumlah desa yang dimonitor

pelaksanaan kegiatan pembangunan

18 desa

Jumlah dokumen profil yang disusun 2 dok

3 Terselenggaranya pembinaan

politik

Kegiatan memperingati HUT RI dan

Hari Besar lainnya

2 kegiatan

Jumlah kegiatan tarling yang

dilaksanakan

1 kegiatan

Persentase permasalahan keamanan

yang terinventaris

100 %

Terwujudnya situasi aman dan kondusif 6 bulan

4 Meningkatnya prestasi pemuda

dan olahraga

Jumlah turnamen olahraga yang diikuti 1 kegiatan

5 Meningkatkan partisipasi

perempuan dalam pembangunan

Persentase PKK tingkat desa aktif 100 %

(13)

masyarakat dalam membangun

desa

pelaksanaan kegiatan bantuan ekonomi

masyarakat

Persentase tercapainya pelaksanaan

belanja hibah dan bansos

100 %

7 Meningkatnya kondisi dan

kualitas sarana dan prasarana

yang mendukung iklim usaha

investasi

Rasio jalan poros desa dalam kondisi

baik

80 %

Sumber : Perjanjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015.

Untuk mencapai/mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Kecamatan

Wonosegoro melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.

2.033.084.000,00 yang selengkapnya sebagaimana dokumen Perjanjian Kinerja Kecamatan

(14)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Kecamatan Wonosegoro merupakan perwujudan kewajiban

Kecamatan Wonosegoro untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Perjanjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian

sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang

ditetapkan.

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil

(outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun 2015. Indikator keluaran

(output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan

dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015.

a. Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)

sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan

(input) yang digunakan.

b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output)

kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat

memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi

kinerja dengan target kinerja pada dokumen perjanjian kinerja tahun2015, kecamatan

wonosegoro telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai 7 sasaran strategis

yang telah ditetapkan.

Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus:

1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan

rumus:

𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎= 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑥 100%

2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau

semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan

rumus:

𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎= 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎)

(15)

Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori

Capaian kinerja Kecamatan Wonosegoro sesuai dengan pengukuran kinerja tahun ini,

antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah.

Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab

keberhasilan/kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis

program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan diuraikan guna memberikan

gambaran efektifitas dan efisiensi pencapaian target kinerja.

A. Sasaran 1 : Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis.

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut : Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1

Indikator

(16)

Capaian kinerja meliputi 5 (lima) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara

keseluruhan (rata-rata) 99,73% (kategori baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per

indikator:

1. Jumlah dokumen LKjIP yang disusun

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja 1 (satu)

dokumen yang direncanakan dapat terealisasi 1 (satu) dokumen yang disusun.

Keberhasilan ini didukung adanya komitmen dari para penanggung jawab pelaksana

kegiatan dalam melaksanakan kegiatan, mengevaluasi dan menyusun laporan capaian

kinerja sebagai bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan. Dengan

demikian penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP) khususnya

Kecamatan Wonosegoro dapat tepat waktu.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 0%,yaitu dari anggaran sebesar Rp.

1.300.000,00 terealisasi sebesar Rp. 1.300.000,00.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dengan kegiatan penyusunan laporan

capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja. dengan membentuk tim penyusun LKjIP

yang bertugas menyusun laporan pelaksanaan kegiatan, capaian kinerja dan keuangan

sesuai dengan kegiatan msasing-masing.

2. Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja 1 (satu)

dokumen yang direncanakan dapat terealisasi 1 (satu) dokumen laporan keuangan akhir

tahun yang disusun. Keberhasilan ini didukung adanya komitmen dari para penanggung

jawab pelaksana kegiatan dalam melaksanakan kegiatan, mengevaluasi menyusun

laporan keuangan akhir tahun. Dengan demikian penyusunan laporan keuangan akhir

tahun kecamatan wonosegoro dapat disusun tepat waktu.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 1,01%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

945.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 935.500,00

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dengan kegiatan penyusunan pelaporan

keuangan akhir tahun. dengan membentuk tim penyusun laporan keuangan yang

bertugas menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan kecamatan.

3. Jumlah pelaksanaan rapat koordinasi muspika

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerjarapat

koordinasi muspika sebanyak 12 kaliberhsil dilaksanakan 12 kali. Keberhasilan capaian

target kinerja indikator ini didukung adanya komitmen dari muspika, kepala UPT,

kantor kecamatan maupun Kepala Desa dalam melaksanakan kegiatan rapat koordinasi

(17)

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 10%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

25.000dengan realisasi sebesar Rp. 22.500.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan Program peningkatan pelayanan

kedinasan kepada daerah/wakil kepala daerah dengan kegiatan rapat koordinasi pejabat

pemerintah daerah.

4. Persentase desa tertib administrasi

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerjadari18 desa

yang ada di kecamatan wonosegoro melaksanakan administrasi desa sebanyak 26 buku

yang dikerjakan secara keseluruhan. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini

didukung adanya komitmen dari para penanggung jawab pelaksana kegiatan dalam

melaksanakan kegiatan, pembinaan administrasi desa. Adapun unsur-unsur yang

menjadikan acuan penilaian adalah dikerjakan atau tidak semua buku-buku administrasi

desa yang berjumlah 26 buku. Adapun nilai yang dipakai adalah A, B, C dikategorikan

dengan nilai A bila buku administrasi desa dikerjakan sampai dengan tahun pelaksanaan

tahun berjalan, B bila buku belum/sedang dikerjakan dan nilai C bila buku tidak

dikerjakan.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 0,03%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

10.687.000dengan realisasi sebesar Rp. 10.683.300.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan Programpembinaan dan fasilitasi

pengelolaan keuangan desa dengan kegiatan pembinaan administrasi desa. Dengan

membentuk Tim Pembinaan Administrasi Desa yang bertugas melaksanakan kegiatan

pembinaan administrasi desa sesuai dengan jadual yang ditentukan.

5. Nilai indeks kepuasan masyarakat

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 98,66% ini artinya target kinerja 79,35 dapat

terealisasi 78,29.Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini didukung adanya

komitmen dari personil yang menangani pelayanan publik. Petugas pelayanan

memberikan pelayanan yang maksimal meliputi unsur-unsur sebagai berikut: prosedur

pelayanan, persyaratan, tanggung jawab, kemampuan, kecepatan,keadilan mendapatkan

pelayanan, kewajaran biaya, kepastian biaya, kepastian jadwal dan kenyamanan

pelayanan. Dengan demikian masyarakat dapat memberikan penilaian kepada petugas

pelayanan sesuai dengan nilai pada masing-masing unsur penilaian.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 0%, karena kegiatan ini tidak dianggarkan.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan denganmembagi quisioner sejumlah 100

kepada masyarakat yang menerima pelayanan untuk memberikan penilaian terhadap

pelayanan yang diterima.

B. Sasaran 2 : Terbangunnya database dan informasi untuk keperluan perencanaan

pembangunan.

(18)

Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2

Sumber : Analisis Kecamatan Wonosegoro 2015

Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara

keseluruhan (rata-rata) 100% (kategori baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran

2 per indikator:

1. Jumlah dokumen Daftar Skala Prioritas Pembangunan yang disusun

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerjasebesar

1 (satu) dokumen dapat direalisasikan 1 (satu) dokumen DSP yang disusun.

Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini didukung adanya komitmen dari

Tim Musrenbang Kecamatandan juga pertisipasi aktif dari peserta musrenbang

baik tingkat desa maupun tingkat kecamatan dalam menyampaikan usulan-usulan

program dan kegiatan tahun n+1.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 0,31%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

4.780.000dengan realisasi sebesar Rp. 4.765.000.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program perencanaan

pembangunan daerah dan dengan kegiatan penyelenggaraan musrenbang RKPD.

Dengan melaksanakan musrenbang di tingkat kecamatan, yang sebelumnya

diawali dengan musrenbangdus dan musrenbangdes.

(19)

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target sejumlah 18

desa yang dimonitor terealisasi 18 desa. Keberhaslan pencapaian target ini di

pengaruhi oleh kerja tim monev dalam melaksanakan monev pembangunan di 18

desa.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 0%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

12.000.000dengan realisasi sebesar Rp. 12.000.000.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program perencanaan

pembangunan daerah dan dengan kegiatan monitoring evaluasi dan pelaporan.

dengan dibentuk tim monitoring untuk melakukan monitoring pelaksanaan

pembanguan di 18 desa.

3. Jumlah dokumen profil yang disusun

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target sejumlah 2

(dua) dokumen terealisasi 2 (dua) dokumen. Yaitu laporan dokumen profil

semester 1 dan semester 2. keberhasilan ini dilakukan dengan cara petugas

penyusun menghimpun data dari masing-masing UPT, sekolahan dan desa di

wilayah kecamatan

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 0,36%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

870.000dengan realisasi sebesar Rp. 775.000

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program pengembangan

data/informasi, dengan kegiatan penyusunan profil daerah.

C. Sasaran 3 : Terselenggarakannya pembinaan politik

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut : Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran 3

(20)

4. Terwuju dnya situasi aman dan kondusif

bula n

0 0 0 0 0 7 6 6 100 B Seksi

pemerint ahan

Rata-rata 100 B

Capaian kinerja meliputi 4 (empat) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara

keseluruhan (rata-rata) 100% (kategori baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran

4 per indikator:

1. Kegiatan memperingati HUT RI dan hari besar lainnya.

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja

sejumlah 2 (dua) kegiatan memperingati hari besar dapat terealisasi 2 (dua) yaitu

peringatan HUT RI dan Hari Jadi Kabupaten Boyolali. Keberhasilan capaian

target kinerja indikator ini didukung adanya peran aktif dari panitia tingkat

kecamatan, PNS, Perangkat Desa dan siswa sekolah.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 100%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

2.640.000dengan realisasi sebesar Rp. 2.640.000:

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program pengembangan

wawasan kebangsaan, dan dengan kegiatan peringatan hari besar.

2. Jumlah kegiatan tarling yang dilaksanakan

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target sejumlah 1

(satu) kegiatan dapat terealisasi 1 (satu) kegiatan yaitu buka bersama dan tarawiqh

keliling. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini didukung adanya peran

aktif dari panitia tingkat kecamatan, PNS, Perangkat Desa dan masyarakat.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 10%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

30.000 dengan realisasi sebesar Rp. 27.000.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program pengembangan

wawasan kebangsaan, dan dengan kegiatan pembinaan, peningkatan iman da

taqwa di kalangan masyarakat.

3. Persentase permasalahan keamanan yang terinventaris

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja

sejumlah 100% dapat terealisasi 100% yaitu permasalahan yang terjadi di wilayah

secara keseluruhan terinventarisasi.Keberhasilan capaian target kinerja indikator

ini didukung adanya tingkat komitmen yang besar dari tim pengendali keamanan

tingkat kecamatan dan juga peran masyarakat yang sangat mengharapkan situasi

yang kondusif.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 0,21%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

(21)

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program peningkatan

keamanan dan keamanan lingkungan, dan dengan kegiatan penyiapan tenaga

pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan.

4. Terwujudnya situasi aman dan kondusif

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja

sejumlah 6 bulan dapat terealisasi 6 bulan yaitu terwujudnya situasi aman dan

kondusif selama masa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.Keberhasilan

pencapaian target kinerja tersebut banyak dipengaruhi oleh komitmen tim

pengendali keamanan untuk mewujudkan situasi dan kondisi wilayah yang aman

dan kondusif sehingga pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati berjalan

lancar dan aman.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 100%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

. 7.500.000 dengan realisasi sebesar Rp. 7.500.000.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program peningkatan

keamanan dan keamanan lingkungan, dan dengan kegiatan pengendalian

keamanan lingkungan.

D. Sasaran 4 : Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut : Tabel 3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran 4

Indikator

Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja sebesar 100%

(kategori baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 4 dengan indikator:

1. Turnamen olahraga yang diikuti

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja

sejumlah 1 kegiatan dapat terealisasi 1 kegiatan yaitu keikutsertaan dalam

turnamen olah raga cabang bola voly. Keberhasilan pencapaian target kinerja

tersebut banyak dipengaruhi oleh semangat dari pada pemuda yang tergabung

sebagai tim bola voly dalam mengikuti turnamen olahraga yang diikuti dan juga

komitmen pengurus Koni dalam meningkatkan dan memasyarakatkan olahraga

(22)

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 18,10%, yaitu dari anggaran

sebesar:Rp. . 2.980.000 dengan realisasi sebesar Rp. 2.440.000.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program pembinaan dan

pemasyarakatan olah raga, dan dengan kegiatan pembinaan olah raga yang

berkembang di masyarakat.

E. Sasaran 5 : Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut : Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran 5

Indikator

Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja sebesar 100%

(kategori baik). Berikut analisis capaian kinerja dan sasaran 5 dengan indikator:

1. Persentase PKK tingkat desa aktif

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja

sejumlah 100% dapat terealisasi 100% yaitu kehadiran PKK 18 desa dalam rakor

PKK di kecamatan setiap bulan selama 12 bulan.Keberhasilan capaian target

kinerja indikator ini didukung adanya peraturan yang mengatur keterlibatan

perempuan dalam segala forum serta partisipasi aktif dari pengurus dan anggota

PKK tingkat desa.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 1,54%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

. 1.300.000 dengan realisasi sebesar Rp. 1.280.000.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program peningkatan peran

serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan, dan dengan kegiatan pembinaan

organisasi perempuan.

F. Sasaran 6 : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membangun desa

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut : Tabel 3.6 Pencapaian Kinerja Sasaran 6

(23)

1. Jumlah desa yang dimonito r pelaksan aan kegiatan bantuan ekonomi masyara kat 2. Persenta

se tercapain ya pelaksan aan belanja hibah dan bansos

Des a

%

72 72 0 18 18 18 18

80 18

80

100

100 B

B

Seksi SPM

Seksi Pemba ngunan

Rata-rata 100 B

Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100% (kategori

baik). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 6 dengan indikator:

1. Jumlahdesa yang dimonitor pelaksanaan kegiatan bantuan ekonomi masyarakat

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja

sejumlah 18 desa dapat terealisasi 18 desa. Keberhasilan capaian target kinerja

indikator ini didukung tim monitoring dalam melaksanakan monitoring kegiatan

bantuan pembangunan yang diterima oleh perorangan, kelompok usaha maupun

desa di wilayah kecamatan wonosegoro.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 1,54%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

. 4.300.000 dengan realisasi sebesar Rp. 2.565.000.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program peningkatan

partisipasi masyarakat dalam membangun desa, dan dengan kegiatan monitoring

evaluasi dan pelaporan.

2. Persentase tercapainya pelaksanaan belanja hibah dan bansos

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja

sejumlah 80% dapat terealisasi 80%.Keberhasilan capaian target kinerja indikator

ini didukung adanya komitmen dari tim monitoring dalam melaksanakan

monitoring kegiatan belanja hibah dan bansos yang diterima oleh perorangan,

kelompok usaha maupun desa di wilayah kecamatan wonosegoro.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 3,61%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

. 27.700.000 dengan realisasi sebesar Rp. 26.700.000.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program peningkatan

keberdayaan masyarakat perdesaan, dan dengan kegiatan fasilitasi kegiatan belanja

(24)

G. Sasaran 7 : meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang

mendukung iklim usaha investasi

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut : Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja Sasaran 7

Indikator

Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja sebesar 100%

(kategori baik). Berikut snalisis capaian kinerja dari sasaran 7 dengan indikator:

1. Rasio jalan poros desa dalam kondisi baik

a. Capaian target kinerja indikator ini sebesar 100% ini artinya target kinerja

sejumlah 80% dapat terealisasi 80%. Keberhasilan capaian target kinerja indikator

ini didukung adanya tingkat perhatian dan swadaya masyarakat yang sangat tinggi

untuk mewujudkan jalan desa yang baik, dengan harapan dapat meningkatkan

kelancaran arus perekonomian desa guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.

b. Efisiensi penggunaan sumber dana sebesar 1,81%, yaitu dari anggaran sebesar:Rp.

. 750.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 736.418.350.

c. Proses pencapaian target kinerja dilaksanakan dengan program pembangunan

infrastruktur perdesaan, dan dengan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana

umum.

Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja persasaran:

Tabel 3.8 Capaian Kinerja per Sasaran

No Sasaran

1. Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis

99,73 Baik

2. Terbangunnya database dan informasi untuk keperluan perencanaan pembangunan

100 Baik

3. Terselenggaranya pembinaan politik 100 Baik

4. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga 100 Baik

5. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan 100 Baik 6. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

desa

100 Baik

7. Meningkatnya kondisi dan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung iklik usaha investasi

100 Baik

(25)

3.2 Realisasi Anggaran

Alokasi dan realisasi anggaran Kecamatan Wonosegoro pada tahun 2015 sebagaimana

tabel dibawah ini. Data tabel tersebut, pembiayaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp.

2.033.084.000 terealisasi Rp. 1.959.770.678 dengan penyerapan sebesar 96,39% atau efisiensi

3,61%. Besar pembiayaan tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.426.072.000

Tabel 3.9 Alokasi dan Realisasi Anggaran

No Sasaran

Strategis Program / Kegiatan Anggaran Realisasi % Koordinator

1 2 3 4 5 6 7

1 Terwujudnya tata capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kepala daerah / wakil kepala daerah

10.687.000 10.683.300 99,97 Seksi Pemerintahan Pembinaan

administrasi desa 2 Terbangunnya

database dan musrenbang RKPD Monitoring, evaluasi

2.640.000 2.640.000 100 Seksi Trantib

Pembinaan peningkatan iman dan taqwa di kalangan masyarakat

(26)

Program peningkatan

1.260.000 1.260.000 100 Seksi Trantib

Pengendali keamanan lingkungan

7.500.000 7.500.000 100 Seksi Pemerintahan

4 Meningkatnya prestasi pemuda dan olah raga

Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga

Pembinaan olah raga yang berkembang di masyarakat

2.980.000 2.440.000 81,89 Seksi SPM

5 Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan

Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender

6 Meningkatnya partisipasi

7 Meningkatnya kondisi dan dan prasarana umum

(27)

BAB IV

PENUTUP

1.1. Simpulan

Pada tahun 2015, Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Dari 7 (tujuh) sasaran

dengan 17 (tujuh belas) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja

Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2015, menunjukkan tingkat keberhasilan

capaian kinerja sebagai berikut :

1) Capaian 100 % (Baik) : 16 (enam belas) indikator

2) Capaian kurang dari 100% (Baik) : 1 (satu) indikator(98,66 %)

Secara keseluruhan capaian kinerja 99,96% (kategori baik) dan mengalami penurunan

dibanding capaian kinerja tahun 2011 yang 99,98%,mengalami kenaikan tahun 2012 yang

96,08%, mengalami penurunan daritahun 2013yang99,99% danmengalami kenaikan daritahun

2014yang99,94%

Pembiayaaan program/kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Rp

2.033.084.000,- terealisasi Rp. 1.959.770.678,- dengan penyerapan sebesar 96,39% atau

efisiensi sebesar 3,61%.

Besar pembiayaan dibanding tahun 2011 mengalami peningkatan yang sebesar dari Rp.

286.759.000,- pada tahun 2012 sebesar Rp.610.512.000,- dan pada tahun 2013 sebesar

Rp 416.459.000,- pada tahun 2014 sebesar

Rp.607.012.000,-1.2. Saran

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Kecamatan Wonosegoro

Kabupaten Boyolali, fungsi Kecamatan Wonosegoro sebagai pengoordinasi penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain :

a. Meningkatkan rapat koordinasi dalam semua urusan pemerintahan baik Kecamatan maupun

Desa dan senantiasa meningkatkan kinerja serta meningkatkan pelayanan dan memberikan

motivasi.

b. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua

unit/seksi secara berkala;

c. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat mulai dari perencanaan sampai dengan

pengawasan pembangunan.

d. Meningkatan pemenuhan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika terutama

jaringan internet dan pengadaan sistem informasi elektronik.

Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali

(28)

a. Melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran;

b. Meningkatkan kualitas dan sinkronisasi dokumen-dokumen perencanaan dan kinerja;

c. Memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan;

d. Memberdayakan sumber daya yang ada di kecamatan secara menyeluruh, efektif, dan

efesien;

Wonosegoro, 22 Februari 2016

CAMAT WONOSEGORO

EDY KRISTIAWAN, AP Pembina

Gambar

Tabel 2.1 Pernjian Kinerja Kecamatan Wonosegoro Tahun 2015
Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2
Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran 3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan di Desa Rombo Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara dengan tujuan untuk memberikan gambaran implementasi kebijakan Alokasi Dana Desa di Desa Rombo

Penelitian analisis pengaruh suhu terhadap volume bahan bakar yang dihasilkan pada alat pirolisis sampah plastik tipe LDPE ini bertujuan untuk mengurangi sampah

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2018 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan

Dinas Pertanahan mempunyai Tugas Pokok membantu kelancaran tugas Kepala Daerah dalam melaksanakan sebagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Tahun 2018 ini disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, Revisi RPJMD, Revisi

tingkatannya berbeda dapat saling berinteraksi; (5) Lingkungan belajarnya diatur secara alamiah dan biasa, dengan fasilitas untuk keperluan dasar belajar antara lain: galah,