• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB) KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB) KABUPATEN BOYOLALI TAHUN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,

PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB)

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,

PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB)

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

(2)

ii KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjukNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2015 sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali).

Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.

Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIP Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali dan para pelaksanaan kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Badan

(3)

iii Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali di tahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Demikian, semoga dokumen LKjIP Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2015 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.

Boyolali, Pebruari 2016

KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN BOYOLALI

Dra. DASIH WIRYASTUTI, M, Hum Pembina Utama Muda NIP. 19600515 198603 2 009

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

IKHTISAR EKSEKUTIF ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Gambaran Organisasi ... 2

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 6

2.1 Rencana Strategis Organisasi ... 6

2.2 Perjanjian Kinerja ... 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 12

3.1 Capaian Kinerja Organisasi ... 12

3.2 Realisasi Anggaran ... 31

BAB IV PENUTUP ... 34

4.1 Simpulan ... 34

4.2 Saran ... 34 DAFTAR LAMPIRAN ...

A Struktur Organisasi dan Tata Kerja B Piagam Penghargaan

c Rencana Strategis D Indikator Kinerja Utama E Rencana Kinerja Tahunan F Perjanjian Kinerja

G Pengukuran Kinerja

(5)

v DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ... 10

Tabel 3.1 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1 ... 13

Tabel 3.2 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2 ... 16

Tabel 3.3 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 3 ... 18

Tabel 3.4 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 4 ... 26

Tabel 3.5 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 5 ... 27

Tabel 3.6 Capaian Kinerja per Sasaran ... 30

Tabel 3.7 Capaian Kinerja per Bidang ... 30

Tabel 3.8 Alokasi dan Realisasi Anggaran ... 31

(6)

vi

(7)

vi IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2015, sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah, termasuk Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dipimpin oleh Kepala Badan, terdiri 1 orang Sekretaris, 3 Kasubbag yaitu Kasubbag Umum & Kepegawaian, Kasubbag. Keuangan, Kasubbag. Perencanaan & Pelaporan, 4 orang Kepala Bidang yang terdiri dari Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan 2 orang Kasubbid. Yaitu Kasubbid. Pemberdayaan Perempuan, Kasubbid. Perlindungan Anak, Bidang Advokasi, Penggerakan, Informasi dan Keluarga Sejahtera dengan 2 orang Kasubbid. Yaitu Kasubbid. Advokasi, Penggerakan & Informasi, Kasubbid.

Keluarga Sejahtera. Bidang Data & Pengendalian Penduduk dengan 2 orang Kasubbid.

Yaitu Kasubbid. Data & Analisa, Kasubbid. Pengendalian Penduduk, Bidang Keluarga Berencana dan Kasubbid. Kesehatan Reproduksi dengan 2 orang Kasubbid. Yaitu Kasubbid. Keluarga Berencana dan Kasubbid. Kesehatan Reproduksi, Unit Pelaksana Teknis Badan (UPT B) terdiri dari 19 UPT secara keseluruhan Jumlah pegawai 95 personil. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan Organisasi Perangkat Daerah (Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Satpol PP, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan) dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

(8)

vii Visi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah “ Menjadi lembaga terdepan dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan gender, kesejahteraan dan perlindungan perempuan, anak, dan keluarga kecil bahagia dan sejahtera “: Untuk mewujudkan visi tersebut, pada tahun 2015 Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali melaksanakan 13 (tigabelas) program dengan 39 (tiga puluh sembilan) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 3.706.626.000,00 (tiga milyar tujuh ratus enam juta enam ratus dua puluh enam ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja / Perjanjian Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 5 Sasaran Strategis, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 5 (lima) Sasaran yang telah ditetapkan adalah 100,50%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 (dua) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik, 3 (tiga) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja 100%

sehingga dikategorikan baik.

Secara keseluruhan capaian kinerja 100,50% (kategori Sangat baik) tetapi mengalami penurunan bila dibanding capaian kinerja tahun 2014 yang 101,85%.

Sedangkan pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp 3.706.626.000,00 terealisasi Rp. 3.509.670.104,00 dengan penyerapan sebesar 94,69% atau efisiensi sebesar 5,31%. Besar pembiayaan mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp 3.329.720.000,00.

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua SKPD. Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana lebih baik dan akuntabel antara lain melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU dan dokumen Renstra, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan.

(9)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 I - 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.

Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Penetapan Kinerja (Tapkin)/Perjanjian Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai :

1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja;

2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB);

3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) pada tahun berikutnya.

Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) antara lain :

(10)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 I - 2

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015;

6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015.

1.2. Gambaran Organisasi

Gambaran umum Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.

1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Sedangkan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana/ BP3AKB (sesuai Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Boyolali), adalah membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan Organisasi Perangkat Daerah (Sekretariat Daerah, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Satpol PP, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan) dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) mempunyai kedudukan yang sangat strategis di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, karena Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) mempunyai tugas dan fungsi melakukan koordinasi seluruh program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh seluruh SKPD.

(11)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 I - 3

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan tehnis penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, serta Ketata Usahaan;

2. Pelaksana kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, serta Ketata Usahaan;

3. Pengelolaan permohonan perizinan pelaksanaan pelayanan umum dibidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, serta Ketata Usahaan;

4. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, serta Ketata Usahaan;

5. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan dalam lingkup tugasnya.

1.2.2 Struktur Organisasi

Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tanggal 4 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Boyolali. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Boyolali terdiri dari : a. Kepala.

b. Sekretaris

Dipimpin seorang Sekretaris, dengan 3 Kasubbag yaitu : Kasubbag. Umum dan Kepegawaian, Kasubbag. Keuangan, dan Kasubbag. Perencanaan, dan Pelaporan.

c. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dipimpin seorang Kepala Bidang, dengan 2 Kasubbid yaitu : Kasubbid.

Pemberdayaan Perempuan dan Kasubbid. Perlindungan Anak.

d. Bidang Advokasi, Penggerakan, Informasi dan Keluarga Sejahtera.

Dipimpin seorang Kepala Bidang, dengan 2 Kasubbid yaitu : Kasubbid. Advokasi, Penggerakan dan Informasi; dan Kasubbid. Keluarga Sejahtera.

e. Bidang Data dan Pengendalian Penduduk.

Dipimpin seorang Kepala Bidang, dengan 2 Kasubbid yaitu : Kasubbid. Data dan Analisa; dan Kasubbid. Pengendalian Penduduk.

f. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

Dipimpin seorang Kepala Bidang, dengan 2 Kasubbid yaitu : Kasubbid. Keluarga Berencana dan Kasubbid. Kesehatan Reproduksi.

g.Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB).

Terdiri dari 19 UPT :

1) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Selo 2) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Ampel

(12)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 I - 4 3) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Cepogo

4) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Musuk 5) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Boyolali 6) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Mojosongo 7) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Teras 8) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Sawit 9) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Banyudono 10) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Sambi 11) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Ngemplak 12) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Nogosari 13) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Simo

14) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Karanggede 15) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Klego 16) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Andong 17) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Kemusu 18) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Wonosegoro 19) Ka. UPT Keluarga Berencana Kecamatan Juwangi 1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

Aspek-aspek strategis Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2011-2015, dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB), yaitu :

1. memberdayakan dan menggerakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas;

2. menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, ketahanan keluarga dan kualitas pelayanan;

3. meningkatkan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi;

4. meningkatkan upaya – upaya promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak – hak reproduksi;

5. meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pelaksanaan program keluarga berencana;

6. mempersiapkan pengembangan sumber daya manusia potensial, sejak pembuahan sampai dengan usia lanjut;

7. menyediakan data dan informasi keluarga;

8. mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender disemua bidang pembangunan;

(13)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 I - 5 9. meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga;

10. mewujudkan kebijakan tanpa kekerasan terhadap perempuan dan anak;

11. mewujudkan perlindungan bagi perempuan dan anak;

12. mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera;

13. meningkatkan partisipasi perempuan dan anak dalam proses pengambilan keputusan;

14. mewujudkan pengelolaan informasi gender, anak dan keluarga berencana yang akuntabel;

15. meningkatkan partisipasi lembaga masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. bentuk kelembagaan organisasi perangkat daerah KB di Kabupaten/Kota sangat beragam dan dengan nomenklatur yang berbeda-beda, kondisi ini menyulitkan koordinasi antara Pusat, Provinsi, dengan Kabupaten/Kota;;

2. semakin menurunnya kuantitas dan kualitas tenaga lapangan sangat berpengaruh pada melemahnya jaringan penggerakan dan pelayanan Program KB dilini lapangan dari tingkat Kecamatan sampai Desa;

3. rendahnya kemampuan masyarakat dalam penerimaan informasi tentang KB;

4. belum semua SKPD menganggap pengarusutamaan gender (PUG) sebagai isu strategis yang menjadi prioritas pembangunan;

5. kualitas sumber daya manusia untuk menjalankan fungsi advokasi, fasilitas, mediasi, koordinasi serta kapasitas SDM untuk menyusun perencanaan analisis dan

manajemen PUG masih terbatas;

6. rendahnya akses perempuan pada sumber daya ekonomi (modal, teknologi, informasi, pelatihan, penguatan jaringan/ kelembagaan dll) menyebabkan sektor perekonomian yang dikelola perempuan tertinggal;

7. masih tingginya tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dan anak.

(14)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 II - 6 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis Organisasi

Visi dan misi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali 2011-2015 sebagai berikut:

a. Visi

Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2011–2015) yang akan datang sebagaiamana tersebut dalam dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana adalah “Menjadi lembaga terdepan dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan gender, kesejahteraan dan perlindungan perempuan, anak, dan keluarga kecil bahagia dan sejahtera “. Kondisi tersebut ditandai dengan terpenuhinya prinsip-prinsip ketatakelolaan pemerintahan yang baik meliputi paritisipasi masyarakat, penegakan hukum, transparansi, peduli, berorientasi pada konsensus, kesetaraan, efektivitas dan efesiensi, akuntabilitas, dan lain-lain. Perwujudan dari komitmen tersebut Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali selama lima tahun ke depan akan mendorong dan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana khususnya dan lingkungan pemerintah Kabupaten Boyolali umumnya serta mendukung upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan daya saing daerah, dan meningkatan iklim investasi sesuai tugas pokok dan fungsi sebagai koordinator dan perumus kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

b. Misi

Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali, untuk mewujudkan visi organisasi, adalah :

1. memberdayakan dan menggerakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas;

Misi ini merupakan upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pengkoordinasian dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dengan

(15)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 II - 7 SKPD/lembaga yang terkait yang merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali.

2. menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, ketahanan keluarga dan kualitas pelayanan;

Misi ini menjamin penyelenggaraan koordinasi dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, ketahanan keluarga dan meningkatkan kulitas pelayanan secara efesien dan efektif dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki, harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

3. meningkatkan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi;

Misi ini merupakan upaya Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali mendukung visi dan misi Kabupaten Boyolali 2010-2015 yang menitikberatkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

4. meningkatkan upaya – upaya promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak – hak reproduksi;

5. meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pelaksanaan program keluarga berencana;

6. mempersiapkan pengembangan sumber daya manusia potensial, sejak pembuahan sampai dengan usia lanjut;

7. menyediakan data dan informasi keluarga;

8. mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender disemua bidang pembangunan;

9. meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga;

10. mewujudkan kebijakan tanpa kekerasan terhadap perempuan dan anak;

11. mewujudkan perlindungan bagi perempuan dan anak;

12. mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera;

13. meningkatkan partisipasi perempuan dan anak dalam proses pengambilan keputusan;

14. mewujudkan pengelolaan informasi gender, anak dan keluarga berencana yang akuntabel;

(16)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 II - 8 15. meningkatkan partisipasi lembaga masyarakat dalam pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak.

16. meningkatkan koordinasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

Misi ini merupakan upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pengkoordinasian dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dengan SKPD/lembaga yang terkait yang merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi sekretariat daerah.

17. mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efesien, dan akuntabel

Misi ini menjamin penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dapat dilaksanakan secara efesien dan efektif dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki, sehingga ada upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang ada. Selain itu penyelenggaraan pemerintahan harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik kepada semua pihak sesuai peraturan perundang-undangan.

18. menyusun kebijakan yang mendukung Boyolali lebih sejahtera, berdaya saing, dan pro investasi

Misi ini merupakan upaya Sekretariat Daerah mendukung visi dan misi Kabupaten Boyolali 2011-2015 yang menitik beratkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing daerah, dan peningkatan investasi di daerah yang diharapkan dapat menggerakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Boyolali secara keseluruhan. Dukungan tersebut berupa penyiapan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang merupakan tugas dan fungsi sekretariat daerah.

19. meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme aparat pemerintah SDM sebagai pelaksana kebijakan perlu ditingkatkan kemampuan dan

profesionalismenya guna mendukung semua tugas dan fungsi sekretariat daerah, kemampuan dan profesionalisme yang berkualitas merupakan syarat terlaksananya penyelenggaraan urusan pemerintahan yang baik.

Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 mempunyai sasaran strategis :

(17)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 II - 9 1. Meningkatnya fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah;

2. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efesien;

3. Meningkatnya mekanisme dan tata kerja yang baik;

4. Terwujudnya pemanfaatan SDM, dana, dan sarana prasarana yang optimal;

5. Tersusunnya dan terlaksananya kebijakan mendukung Boyolali yang lebih sejahtera, berdaya saing, dan proinvestasi;

6. Meningkatnya kemampuan SDM aparat pemerintah;

7. Meningkatnya kedisiplinan dan kinerja aparat pemerintah.

Sasaran strategis – sasaran strategis tersebut memiliki 28 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2011-2015 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.

Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Didalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali 2011- 2015 dengan mengambil target tahun 2015.

2.2 Perjanjian Kinerja

Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja 2015 adalah Penetapan Kinerja (Tapkin) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana 2015 yang disusun berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2011-2015 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2015. Perjanjian Kinerja meliputi 5 (lima) sasaran strategis sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak;

2. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan;

(18)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 II - 10 3. Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera melalui program

keluarga berencana;

4. Meningkatnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja;

5. Meningkatnya layanan pengelolaan data dan informasi Program KB.

Berikut Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2015 sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2015 :

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2015.

No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target

1

Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak.

Jumlah korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terdampingi.

40 Kasus /korb an Hasil evaluasi Kabupaten Layak

Anak. 1 dok.

Jumlah evaluasi Satgas Kecamatan

Sayang Ibu dan Bayi. 2 Kali/

kec.

Sosialisasi penanganan kasus KDRT

sesuai standart. 1 keg

Sosialisasi pendataan korban

kekerasan perempuan dan anak. 1 keg 2

Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan.

Monitoring kegiatan usaha ibu rumah tangga dalam membangun Keluarga Sejahtera.

19 kec

Jumlah kelompok UPPKS dan

POSDAYA yang dibina. 19 kelp

.3 Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera melalui Program Keluarga Berenana.

Terpenuhinya kebutuhan alat

kontrasepsi bagi keluarga miskin. 100 % Menurunnya TFR (Total Fertility

Rate). 2,1

Cakupan PUS menjadi peserta KB

Aktif (PA). 84,40 %

Cakupan PUS Menjadi Peserta KB

Baru (PB). 75 %

Cakupan PUS yang istrinya dibawah

20 tahun. 3,50 %

Cakupan peserta KB laki – laki. 3,40 % Menurunnya prosentase Unmed Need

(PUS ingin ber KB tidak terpenuhi). 7,20 % Cakupan PUS KB Anggota UPPKS

yang ber KB. 87 %

Cakupan anggota BKB yang ber KB. 70 % Cakupan kelompok Prio Utomo yang

aktif 19 Klp.

Tersedianya sarana dan prasarana

KB Keliling. 100 %

(19)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 II - 11

No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target

Desa yang mendapat layanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) KB/KS.

30 desa

Terpenuhinya kebutuhan model

operasional BKB – Posyandu 64 %

4 Meningkatnya pemahaman tentang kesehatan

reproduksi remaja.

Sosialisasi tentang KRR. 5 keg

Sosialisasi kepada pengurus dan

anggota PIK KRR. 12 klp

5

Meningkatnya layanan pengelolaan data dan informasi Program KB.

Operasional bagi kader PPKBD dan

Sub. PPKBD. 267 desa/

kel Sosialisasi kepada tokoh masyarakat

dalam pelaksanaan program pengendalian penduduk.

1 keg

Tersajinya hasil pendataan keluarga/pemutakhiran data keluarga.

267 desa/

kel Menurunnya prosentase keluarga pra

sejahtera dan keluarga sejahtera I 50,16 % Jumlah kepala keluarga yang terkini. 304.3

67 KK Cakupan penyediaan informasi data

mikro keluarga disetiap desa/kelurahan.

100 %

Sumber : Perjanjian Kinerja BP3AKB Kabupaten Boyolali Tahun 2015, 2015

Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 3.706.626.000,00 yang selangkapnya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan (terlampir).

(20)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 III - 12 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana merupakan perwujudan kewajiban Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Tahun 2015.

a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/

jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun anggaran (APBD Kabupaten) 2015, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 5 sasaran strategis.

Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :

(21)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 III - 13 1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin

rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus :

2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus :

Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut :

a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik (A) b. 76% sampai 100% = Baik (B)

c. 56% sampai 75 % = Cukup (C) d. Kurang dari 55 % = Kurang (K)

Capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2015 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.

A. Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1

Indikator kinerja Satuan Target Renstra

2015 Target RPJMD

2015

Realisasi Tahun 2011

Realisasi Tahun

2012

Realisasi Tahun

2013 Realisa si tahun

2014 Target tahun 2015

Realisasi Tahun

2015

Capaian Tahun

2015 Kateg

ori 1 Berkembangnya fungsi

P2TP2A (Jumlah korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terdampingi)

Korban/ka

sus 30 30 15 35 25 40 40 43 107 A

2 Ber

kembangnya Kabupaten menuju Kota Layak Anak (KLA).

Dok.i 1 1 1 1 1 1 1 1 100 B

(22)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 III - 14

Indikator kinerja Satuan Target Renstra

2015 Target RPJMD

2015

Realisasi Tahun 2011

Realisasi Tahun

2012

Realisasi Tahun

2013 Realisa si tahun

2014 Target tahun 2015

Realisasi Tahun

2015

Capaian Tahun

2015 Kateg

ori 3 Meningkatnya kualitas

gerakan sayang ibu dan bayi (KSIB).

kali 3 3 3 3 3 3 2 2 100 B

Rata – rata 102 A

Sumber : Analisis BP3AKB, 2015

Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 102% (kategori sangat baik) terdiri dari 1 (satu) indikator kategori sangat baik (107%), 2 (dua) indikator kategori baik (100%), Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator :

1. Berkembangnya fungsi P2TP2A

a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan

Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dikarenakan Tim P2TP2A telah melakukan advokasi dan fasilitasi pendampingan terhadap korban kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak, apabila dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan kasus/korban dari target 40 kasus tetapi yang harus ditangani sebanyak 43 kasus.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

- Sosialisasi baik tatap muka maupun melalui sarana media elektronik atas permintaan masyarakat;

- Advokasi dan pendampingan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak melalui Tim P2TP2A;

- Melalui event-event tertentu secara kolaborasi melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak;

- Menggunakan anggaran sosialisasi untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dari Rp. 118.771.000,- terserap Rp. 79.038.500,- atau capaian realisasi anggaran 66,55% dengan efisiensi anggaran sebesar 33,45%

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan

Dari target penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak sebesar 40 kasus/korban namun tindakan yang harus ditangani sebanyak 43 kasus/korban, program/kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik, namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih focus pada aspek-aspek yang dievaluasi atau dinilai antara lain penanganan tindak kekerasan bisa naik dan

(23)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 III - 15 bisa turun namun tingkat penyelesaian yang berbeda-beda dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar semakin paham terkait aturan-aturan sehingga korban berani untuk melapor apabila mengalami tindak kekerasan.

2. Berkembangnya Kabupaten menuju Kota Layak Anak (KLA).

a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan

Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dikarenakan : - Sosialisasi konsep kota layak anak;

- Menentukan focus utama kegiatan dalam mewujudkan KLA yang disesuaikan dengan masalah utama, kebutuhan dan sumber daya menyiapkan serta mengusulkan Peraturan daerah dan Peraturan lainnya yang terkait dengan Kota Layak Anak;

- Menyelenggarakan rapat koordinasi lintas SKPD untuk mensosialisasikan lokasi Kota Layak Anak;

- Studi banding dan advokasi ke Kabupaten lain yang telah ditunjuk untuk menjadi percontohan kota layak anak.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Pembuatan kebijakan/ surat edaran yang berisi pedoman penerapan lakosi kota layak anak sesuai ketentuan dan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dari Rp. 82.450.000,- terserap sebesar Rp. 76.390.300,- atau capaian realisasi anggaran sebesar 92,65%.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan

Dari target berkembangnya kabupaten menuju kota layak anak di 19 desa/lokasi telah dievaluasi dengan melakukan identifikasi lokasi layak untuk anak, program/kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik, namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih focus pada aspek-aspek yang dievaluasi atau dinilai antara lain terbangunnya komitmen disemua pihak (SKPD, Swasta, Masyarakat) untuk menuju kabupaten layak anak.

3. Meningkatnya kualitas gerakan sayang ibu dan bayi (KSIB) a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan

Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan pedoman penerapan dalam mengkampanyekan gerakan sayang ibu dan bayi yang memadai sesuai dengan ketentuan melalui kegiatan peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak dengan melakukan evaluasi dan kunjungan ke rumah sakit sayang ibu dan bayi di 2 (dua) rumah sakit dengan capaian target kinerja 100%.

(24)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 III - 16 b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran Rp. 13.025.000,- digunakan sebesar Rp. 11.875.000,- atau capaian realisasi anggaran sebesar 91,17%, dengan efisiensi sebesar 8,83%.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan

Target penilaian dan evaluasi rumah sakit sayang ibu dan bayi sebanyak 2 kali/kec tercapai 2 kali/kec, atau tercapai sebesar 100%, Program dan kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik, namun perlu upaya-upaya beberapa aktivitas yang lebih focus pada aspek-aspek yang dievaluasi dan dinilai antara lain :

- Rapat koordinasi dengan instansi terkait;

- Pembinaan langsung ke lokasi rumah sakit sayang ibu dan bayi untuk menurunkan angka kematian ibu hamil, nifas dan bayi.

B. Sasaran 2 : Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :

Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2

Indikator kinerja Satuan Target Renstra

2015 Target RPJMD 2015

Realisasi Tahun 2011

Realisasi Tahun

2012

Realisasi Tahun

2013

Realisasi tahun 2014

Target tahun 2015

Realisasi Tahun

2015

Capaian Tahun

2015 Katego

ri 1. Monitoring kegiatan usaha

ibu rumah tangga dalam membangun keluarga sejahtera.

Kec. 19 19 - - 19 19 19 19 100 B

2. Jumlah kelompok UPPKS

dan Posdaya yang dibina. Klp. 13 13 - - 13 15 19 19 100 B

Rata – rata 100 B

Sumber : Analisis BP3AKB Kabupaten Boyolali, 2015

Capaian kinerja meliputi 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 100% (kategori baik) terdiri dari 2 (dua) indikator kategori baik (100%), Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 2 per indikator :

4. Monitoring kegiatan usaha ibu rumah tangga dalam membangun keluarga sejahtera.

a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan

Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dikarenakan, dengan cara meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi serta memberikan

(25)

LKjIP BP3AKB Kabupaten Boyolali 2015 III - 17 pendampingan kepada ibu-ibu rumah tangga dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga melalui pemberdayaan ekonomi keluarga.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Pembuatan kebijakan/ surat edaran yang berisi penerapan peningkatan partisipasi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga sejahtera dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran Rp.

12.250.000,- digunakan sebesar Rp. 11.099.000,- atau capaian realisasi anggaran sebesar 90,60%, efisiensi sebesar 9,40%.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan

Target kinerja 19 kec, tercapai 100%. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukkan tingkat keberhasilan kinerja yang baik, namun perlu beberapa aktivitas yang lebih focus pada aspek-aspek pendampingan kepada ibu-ibu rumah tangga antara lain meningkatkan taraf hidup keluarga dan memberdayakan ibu rumah tangga untuk bisa mandiri.

5. Meningkatnya kualitas UPPKS dan Posdaya yang aktif.

a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan

Keberhasilan capaian indikator kinerja ini dikarenakan, melalui pelatihan ketrampilan dan pembinaan kelompok untuk meningkatkan hasil usaha kelompok UPPKS dan Posdaya masing-masing kelompok yang aktif di kecamatan.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan dengan memberikan pendampinga dalam meningkatkan kualitas UPPKS dan Posdaya yang aktif dengan mengusahakan tambahan modal usaha.

Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran sebesar Rp. 151.367.200,- digunakan sebesar Rp. 142.211.750,- atau capaian realisasi anggaran sebesar 93,95%, dengan efisiensi sebesar 6,05%.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan

Target kinerja 19 kelompok di kecamatan tercapai 19 kelompok atau 100%

yang terdiri 19 kelompok UPPKS dan 19 kelompok Posdaya. Program/ kegiatan secara umum sesuai dan dapat menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik, namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih focus antara lain meningkatkan kemampuan keluarga dalam kegiatan ekonomi produktif.

Gambar

Tabel 2.1  Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak        dan Keluarga Berencana Kabupaten Boyolali Tahun 2015
Tabel   3.1  Pencapaian Kinerja Sasaran 1
Tabel   3.2  Pencapaian Kinerja Sasaran 2
Tabel   3.3  Pencapaian Kinerja Sasaran 3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian analisis pengaruh suhu terhadap volume bahan bakar yang dihasilkan pada alat pirolisis sampah plastik tipe LDPE ini bertujuan untuk mengurangi sampah

35 KHOZIN ABROR SMK Bara Trikora II Paguyangan Kabupaten Brebes 36 LAILI RAHMA FAJARWATI SMK KERABAT KITA BUMIAYU Kabupaten Brebes 37 NI GUSTI AYU DIYAH MULASARI SMKN

Kami berharap analisis dan evaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2019

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2018 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Tahun 2018 ini disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, Revisi RPJMD, Revisi

Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LKjIP) Satuan Kerja Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri Tahun 2020 ini disusun. LKjIP

Hal-hal tersebut tentunya membuat komunikasi dalam keluarga menjadi tidak baik, karena tidak adanya keterbukaan dan penjelasan masing-masing antara suami dan istri