• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana (SIKASA) Universitas Kristen Satya Wacana untuk Modul Perwalian Anggaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana (SIKASA) Universitas Kristen Satya Wacana untuk Modul Perwalian Anggaran"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya

Wacana (SIKASA) Universitas Kristen Satya Wacana untuk

Modul Perwalian Anggaran

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Imam Ariyanto 682015604

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1) Mahasiswa Fakultas T eknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

1

Pengembangan Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi Satya

Wacana (SIKASA) Universitas Kristen Satya Wacana untuk

Modul Perwalian Anggaran

1)

Imam Ariyanto, 2) Augie David Manuputty

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Email: 1)[email protected] , 2)[email protected]

Abstract

Satya Wacana Accounting and Finance Information Systems or called SIKASA is a financial transaction processing system of Satya Wacana Christian University. SIKASA has goal to meet the needs for financial transaction processing which has indirectly become the controlling system of budget realization. This research was conducted to develop SIKASA for budget guardianship module, which budget guardianship are examinations of budgets that proposed by unit or sub-unit. Examination process was conducted by the budget committee. SIKASA development of budget guardianship module aims to provide additional information as a decision support according to the needs of the budget committee. Development of SIKASA for budget guardianship module with prototype models generating several functions as the fulfillment of the Bureau of Accounting and Finance, the functions includes function to add new budget, the function to see a summary of the proposed budget, the function to see a summary of budget is approved, and the function to see budget statistics.

Keyword : SIKASA, Budget Guardianship Module, Budget Comitee, Prototype Model.

1. Pendahuluan

(7)

7

merupakan hal yang penting dan sekaligus menjadi suatu strategi bisnis yang menjadikan UKSW unggul secara kompetitif.

Keunggulan kompetitif suatu organisasi secara keseluruhan juga dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam memproses transaksi keuangannya, sehingga dengan kemampuan memproses transaksi keuangan organisasi dapat menyajikan informasi keuangan yang berkualitas bagi pemangku kepentingan sebagai pendukung pengambilan keputusan dan kebijakan terhadap aktivitas operasional [2]. SIKASA merupakan sistem pemroses transaksi keuangan yang dimiliki UKSW saat ini. UKSW mulai menggunakan SIKASA pada tahun 2003 hanya sebagai aplikasi pemroses transaksi pengeluaran [2] yang kemudian dikembangkan sampai saat ini sehingga dapat melakukan pemrosesan transaksi seperti pengajuan anggaran, realisasi anggaran, bon, perwalian anggaran, dan proses – proses yang lainnya. Tujuan SIKASA adalah untuk memenuhi kebutuhan pemprosesan transaksi keuangan yang secara langsung juga menjadi aplikasi untuk mengendalikan realisasi anggaran UKSW, sehingga tidak terjadi pembengkakan atau pemborosan anggaran yang telah dibuat [3]. Pada SIKASA bentuk pengendalian ini terdapat pada proses perwalian anggaran, proses ini merupakan proses dimana komite anggaran melihat apakah usulan anggaran yang dibuat sudah sesuai dengan asumsi anggaran yang ada. Komite anggaran berhak menyetujui, menolak, menambah, atau mengurangi usulan anggaran pada setiap mata anggaran yang ada. Usulan anggaran yang sudah sesuai dengan asumsi kemudian disetujui oleh komite anggaran[4]. Pada modul perwalian anggaran yang terdapat pada SIKASA diharapkan mampu menyajikan informasi apakah anggaran yang diusulkan oleh setiap unit pada keadaan defisit atau surplus, begitu juga dengan usulan anggaran yang telah disetujui oleh komite anggaran keadaanya defisit ataupun surplus. Dari keadaan tersebut komite anggaran dapat mengetahui kondisi keuangan dari setiap unit, sehingga ketika suatu unit mengalami defisit terus menerus secara otomatis komite anggaran akan mengurangi bahkan menghapus usulan anggaran yang dirasa tidak berkaitan langsung dengan proses operasional unit. Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan pengalokasian anggaran sesuai dengan proses operasional unit.

(8)

8

komite anggaran sebagai pendukung pengambilan keputusan. Informasi yang diberikan nantinya akan disajikan dalam bentuk grafik, sehingga komite anggaran dapat melihat statistik anggaran pada periode sebelumnya dari sebuah unit ataupun dari setiap mata anggaran dalam bentuk visual sehingga mudah dipahami oleh komite anggaran. Secara tidak langsung penambahan fitur tersebut juga bertujuan sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan komite anggaran dalam kaitannya mengendalikan anggaran – anggaran yang diusulkan, sehingga anggaran – anggaran yang disetujui dapat mendukung secara maksimal proses operasional pada setiap unit.

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini berjudul

“Analisis dan Pembuatan Aplikasi Akuntansi Berbasi Web Pada IIUC”. Pada

penelitian ini, metode yang digunakan dalam melakukan pengembangan sistem adalah metode incremental. metode incremental memiliki 5 tahapan yaitu communication, planning, modeling, construction, dan deployment. Aplikasi yang dikembangkan bertujuan untuk membantu bagian keuangan pada International Islamic University College (IIUC) untuk memproses transaksi yang ada serta membuat laporan keuangan secara otomatis. Hasil dari penelitian ini adalah berupa aplikasi akuntansi yang dapat diakses secara online sehingga dapat memudahkan bagian keuangan dalam memasukkan transasksi - transaksi keuangan yang berlangsung, selain hal tersebut aplikasi mampu memberikan fasilitas kemudahan bagi para manager IIUC untuk dapat melihat keadaan keuangan IIUC sebagai informasi untuk mengambil keputusan[5].

Penelitian dengan judul “Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi

Akuntansi dan Pengelolaan Keuangan Negara (SIAPKAN) Modul Aset Tetap

Menggunakan Bahasa Pemrograman Java dan Database ProstgreSQL”, penelitian

ini ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada satuan kerja dalam melakukan pengelolaan keuangan. Satuan kerja (satker) / Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) merupakan unit yang melakukan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN). Pengelolaan keuangan dalam unit tersebut sudah menggunakan tujuh buah aplikasi berbasis dekstop yaitu aplikasi RKAL,aplikasi DIPA, aplikasi SPM, aplikasi SISKA, aplikasi SIMAK-BMN, aplikasi Persediaan, dan aplikasi SAKPA. Akan tetapi dari penggunaan aplikasi yang saling berkaitan tersebut masih terjadi beberapa permasalahan seperti duplikasi data dan fungsi dari aplikasi - aplikasi tersebut. SIAPKAN merupakan aplikasi berbasis web yang terdiri dari tujuh modul yaitu modul penganggaran, pembayaran, bendahara, aset tetap, persediaan dan administrasi. Penelitian ini secara khusus untuk mengembangankan aplikasi SIAPKAN pada modul Aset tetap dengan tujuan untuk mengintegrasikan modul aset tetap dengan modul - modul lainnya sehingga dapat mengatasi permasalahan duplikasi data dan dapat mempercepat proses penyusunan laporan keuangan[6].

(9)

9

pengelolaan anggaran. Oleh karena hal tersebut maka penelitian yang dilakukan terhadap SIKASA khususnya modul perwalian anggaran ini diharapkan mampu memberikan keluaran yang positif seperti penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil pengembangan SIKASA ini diharapkan juga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan komite anggaran sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan.

2.2. Landasan Teori

SIKASA merupakan sistem keuangan yang digunakan oleh setiap unit UKSW untuk mengelola pendapatan dan biaya secara sistematis. SIKASA dibentuk berdasarkan keadaan dari UKSW sebelumnya yang sering mengalami pemborosan yang diakibatkan pembengkakan biaya pada realisasi anggaran yang tidak sesuai dengan pengajuan anggaran yang telah dibuat. SIKASA ditujukan sebagai bentuk pengendalian terhadap realisasi anggaran yang tentunya tidak terlepas dari pertimbangan dan pengintegrasian perilaku manusia di dalam UKSW[3].

Anggaran merupakan rencana kerja sebuah organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis. Pengajuan anggaran atau penganggaran merupakan proses untuk menyiapkan suatu anggaran. Anggaran memiliki 4 fungsi pokok yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling[7].

Planning Organizing Actuating Controlling

Tahap melaksanakan rencana

Memastikan bahwa pelaksanaan sesuai rencana

Gambar 1. Fungsi Anggaran

Komite anggaran merupakan pegawai yang berwenang sebagai wali anggaran ketika proses perwalian dilakukan. Komite anggaran berasal dari berbagai unit yang ada di UKSW, tidak hanya dari BAK saja. Rektor UKSW akan mengangkat pegawai untuk merangkap sebagai komite anggaran pada setiap periode anggaran yang akan berlangsung guna melengkapi proses perwalian anggaran. Perwalian anggaran merupakan proses yang bertujuan untuk melihat apakah usulan anggaran yang ada sudah sesuai dengan asumsi anggaran yang ada. Proses ini merupakan proses pemeriksaan pengajuan anggaran yang diajukan unit oleh komite anggaran. Dalam proses ini Komite anggaran dapat menyetujui, menambah, mengurangi, bahkan menolak mata anggaran yang diajukan oleh unit. Proses perwalian anggaran ini dilakukan pada minggu pertama bulan mei[4].

(10)

10

kesimpulan. Grafik akan memperlihatkan perubahan data pada setiap periode dengan jelas[8]

3. Metode Penelitian

Langkah awal penelitian adalah proses idenfitikasi masalah yang dilakukan dengan metode kualitatif yaitu wawancara dengan pihak - pihak terkait dengan SIKASA meliputi Bagian Akuntansi dan Keuangan (BAK) dan Pembantu Rektor II UKSW. Selanjutnya dilakukan perumusan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak – pihak terkait, hal ini ditujukan sebagai dasar penelitian ini dilakukan. Tahapan selanjutnya adalah perancangan penelitian pengembangan sistem. Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan seperti pada gambar 2 yaitu pengumpulan data, perancangan dan pengembangan sistem, pengujian sistem, serta evaluasi dan hasil penelitian.Pada tahapan penelitian pertama dilakukan pengumpulan data, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara pada Bagian Akuntansi dan Keuangan (BAK) dan Pembantu Rektor II UKSW. Hasil dari observasi dan wawancara didapatkan bahwa pengguna dari sistem perwalian anggaran yang akan dikembangkan adalah komite anggaran. Komite anggaran berwenang untuk melakukan persetujuan, pengurangan, penambahan, ataupun penolakan pada modul perwalian anggaran. Sistem perwalian anggaran yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keadaan anggaran dari suatu unit apakah defisit atau surplus. Kemudian sistem yang dikembangkan juga dapat memberikan informasi tentang pengajuan anggaran, persetujuan anggaran, realisasi anggaran dari setiap mata anggaran pada periode – periode anggaran sebelumnya. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini memberikan komite anggaran fasilitas untuk menambah mata anggaran baru pada suatu unit secara langsung dari modul perwalian anggaran.

Tahapan 1 : Pengumpulan data Hasil yang diharapkan : User Requirement

Tahapan 2 : Perancangan dan pengembangan sistem Hasil yang diharapkan : Aplikasi Perwalian Anggaran

Tahapan 3 : Pengujian Sistem Hasil yang diharapkan : Hasil pengujian sistem

Tahapan 4 : Evaluasi dan hasil penelitian

Hasil yang diharapkan : Kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan

(11)

11

Tahapan 2 adalah perancangan dan pengembangan sistem, dalam perancangan dan pengembangan SIKASA modul perwalian anggaran menggunakan model prototype. Metode pengembangan sistem dengan model prototype memiliki beberapa tahapan seperti gambar 3 yaitu listen to customer, build/ revise mockup, customer test drive / mockup. Tahapan listen to customer merupakan proses komunikasi yang dilakukan dengan pihak BAK dan Pembantu Rektor II, dari proses ini didapat informasi bahwa modul perwalian anggaran yang dikembangkan nantinya memiliki 6 tampilan meliputi tampilan awal perwalian anggaran, tampilan persetujuan anggaran, tampilan rangkuman usulan anggaran, tampilan rangkuman anggaran disetujui, tampilan input anggaran baru, dan tampilan grafik statistik anggaran. Tampilan awal perwalian anggaran dapat menampilkan informasi usulan anggaran dan anggaran yang sudah disetujui oleh komite anggaran pada setiap unit. Pada tampilan ini juga dapat dilakukan filter data berdasarkan rekening dan juga kelompok anggaran. Tampilan persetujuan anggaran merupakan menu yang digunakan untuk mengubah nilai dari suatu mata anggaran. Tampilan rangkuman usulan anggaran dapat menampilkan informasi mengenai keadaan usulan anggaran suatu unit apakah defisit atau surplus. Tampilan rangkuman anggaran disetujui sama dengan rangkuman usulan anggaran akan tetapi pada menu ini hanya ditampilkan anggaran yang telah disetujui saja. Kemudian tampilan input anggaran, menu ini digunakan untuk menambahkan mata anggaran pada suatu unit secara langsung dari modul perwalian anggaran. Tampilan grafik statistik anggaran ini dapat menampilkan keadaan anggaran pada setiap mata anggaran pada periode – periode anggaran sebelumnya.

Gambar 3. Tahapan Model Prototype[9].

(12)

12

diagram menggambarkan kebutuhan – kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dikembangkan, serta menggambarkan hubungan antara aktor dan sistem.

Gambar 4. Use case Diagram SIKASA Modul Perwalian Anggaran

Use case Diagram pada gambar 4 menggambarkan hubungan antara aktor komite anggaran dengan sistem yang dikembangkan. Interaksi aktor komite anggaran dan sistem meliputi aktor tersebut dapat melakukan pengelolaan anggaran, melihat statistik anggaran, melihat rangkuman anggaran disetujui, melihat rangkuman usulan anggaran. Activity diagram merupakan pelengkap dari sebuah use case diagram. Activity diagram menggambarkan interaksi dari aktor terhadap sistem dalam bentuk aliran – aliran proses secara spesifik.

Kelola Anggaran

Lihat Rangkuman Usulan Anggaran

Lihat Rangkuman Anggaran Disetujui

Komite Anggaran

Lihat Statistik Anggaran Ubah Anggaran

Tambah Anggaran

(13)

13

Proses Perwalian Anggaran Activity

Sistem Komite Anggaran

Melihat Usulan Anggaran dan Anggaran Disetujui dari unit / sub unit Menampilkan data usulan anggaran dan anggaran disetujui

Melakukan proses perwalian anggaran

[Menyetujui anggaran yang diajukan]

Menampilkan form input persetujuan anggaran [Mengubah mata anggaran yang diajukan]

Mengubah mata anggaran yang disetujui

[Menolak anggaran yang diajukan]

[Menyetujui anggaran]

Gambar 5. Activity Diagram proses perwalian anggaran

(14)

14

Pengajuan Anggaran Activity

Komite Anggaran Sistem

Melihat Usulan Anggaran dan Anggaran Disetujui dari unit / sub unit Menampilkan data usulan anggaran dan anggaran disetujui

Melakukan penambahan pengajuan anggaran pada unit yang dipilih

Menampilkan form penginputan anggaran baru

Memasukkan data anggaran baru

Menyimpan data anggaran baru

Gambar 6. Activity Diagram pengajuan anggaran

Activity diagram pengajuan anggaran merupakan proses yang menangani permintaan penambahan anggaran oleh unit / sub unit ketika negosiasi pada waktu perwalian anggaran. Anggaran yang diajukan tersebut hanya memiliki nilai anggaran yang disetujui saja, dikarenakan pengajuan tersebut dilakukan oleh komite anggaran.

+getPeriodeAnggaranAktif()

Gambar 7. Class Diagram Perwalian Anggaran

Boundary class pada class diagram perwalian anggaran memiliki atribut – atribut

(15)

15

boundary class digunakan untuk mengakses controller class. Controller class pada class diagram perwalian anggaran tidak memiliki atribut akan tetapi memiliki beberapa operasi sebagai pengirim atau penerima data dari beberapa entity class yang merupakan sumber data dari sistem yang dikembangkan. Pengembangan sistem ini menggunakan .Net Framework yang merupakan suatu komponen windows yang terintegrasi dengan tujuan untuk mendukung pengembangan berbagai jenis aplikasi. Sistem yang dikembangkan terdiri dari 4 tier yaitu presentation, user interface, business logic dan data access.

Presentation tier merupakan antarmuka dari sistem, dimana antarmuka ini yang nantinya akan berinteraksi secara langsung dengan end-user. User interface merupakan tampilan utuh dari sistem yang dibangun. Bussiness logic dan data access tier merupakan jembatan antara user interface dengan database.

Komite Anggaran PC

Gambar 8. Deployment diagram SIKASA

Deployment diagram pada gambar 8 menunjukan bahwa sistem yang

dikembangkan ini hanya diakses oleh komite anggaran di Bagian Akuntansi dan Keuangan (BAK). Presentation tier yang terdapat pada sistem yang dikembangkan adalah shortcut yang nantinya akan digunakan oleh end-user untuk mengakses user interface tier yang terdapat pada application server. Business logic dan data access tier berisi object – object yang digunakan untuk mengakses database yang terdapat pada database server, perintah pengaksesan tersebut meliputi perintah untuk mengambil atau mengirim data dari user interface kemudian dilakukan validasi terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke database ataupun sebaliknya. Arsitektur sistem ini bertujuan untuk memberikan keamanan pada sistem, sehingga end-user tidak dapat mengakses web service maupun database secara langsung.

4. Hasil dan Pembahasan

Prototype hasil pengembangan tahap pertama adalah form utama

perwalian anggaran. Langkah pengembangan selanjutnya adalah menambahkan form tambah usulan anggaran dan fungsi – fungsi untuk menampilkan rangkuman usulan anggaran maupun anggaran yang sudah disetujui. Setelah prototype tahap pertama selesai, kemudian dilakukan pengujian oleh pihak BAK terhadap hasil tahap pertama tersebut. Setelah dilakukan pengujian terhadap prototype tahap pertama, ada beberapa masalah yang ditemukan. Masalah tersebut yaitu tidak berhasilnya update data usulan anggaran setelah proses perwalian. Hal tersebut dikarenakan prototype tahap pertama ini hanya menjalankan perintah update ke database ketika proses perwalian telah selesai. Oleh karena hal tersebut intensitas pengaksesan data yang dilakukan oleh prototype tahap awal ini sangatlah besar, sehingga menimbulkan kegagalan ketika proses update data usulan anggaran.

(16)

16

menampilkan rangkuman usulan anggaran maupun anggaran yang sudah disetujui. Pengujian dilakukan kembali ketika prototype tahap kedua selesai, dari pengujian ini dihasilkan beberapa point pengujian. Beberapa point tersebut meliputi sudah berjalannya fungsi perwalian dengan baik pada prototype tahap kedua ini sesuai dengan keinginan pihak BAK. Akan tetapi pada proses penambahan usulan anggaran yang disediakan pada prototype tahap kedua ini masil memiliki masalah yaitu tidak dapat terdeteksinya usulan anggaran yang diajukan oleh komite anggaran.

Prototype ketiga atau hasil pengembangan terakhir pada penelitian yang dilakukan ini merupakan penyempurnaaan dari prototype tahap kedua. Setelah prototype terakhir ini selesai kemudian dilakukan pengujian sama seperti prototype sebelumnya. Hasil pengujian terhadap prototype terakhir ini adalah sudah berjalannya fungsi – fungsi untuk menampilkan rangkuman usulan anggaran dan anggaran yang sudah disetujui, selain hal tersebut sistem yang dikembangkan sudah mampu memberikan informasi usulan anggaran yang diajukan oleh komite anggaran secara langsung melalui modul perwalian anggaran. Informasi tersebut berupa keterangan yang meliputi nama komite anggaran dan waktu usulan anggaran tersebut ditambahkan oleh komite anggaran.

Gambar 9. Form utama perwalian anggaran.

(17)

17

menolak. Perubahan nilai mata anggaran hanya bisa dilakukan setelah usulan anggaran disetujui, atau dalam hal ini hanya data yang sudah ada pada tabel

gridview usulan anggaran disetujui. Gambar 10 merupakan tampilan untuk

mengubah nilai mata anggaran, nilai yang dapat dirubah hanyalah jumlah pengajuan, jumlah sks, dan harga.

Gambar 10. Form Input Persetujuan Anggaran

(18)

18

Gambar 11. Tampilan Rangkuman Usulan Anggaran

Gambar 11 merupakan tampilan rangkuman sekaligus pengelompokan dari anggaran – anggaran yang telah diajukan oleh unit. Anggaran tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis – jenis rekening yaitu pendapatan, biaya, dan investasi.

Gambar 12. Tampilan Rangkuman Anggaran disetujui

(19)

19

sebaliknya adalah surplus. Hasil dari pengembangan aplikasi ini juga dapat memberikan informasi statistik usulan anggaran, anggaran disetujui, dan realiasi anggaran pada setiap rekening. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk grafik, sehingga user dapat dengan mudah memahami informasi terkait statistik anggaran pada suatu rekening.

Gambar 13. Grafik statistik anggaran

Tahapan pengujian selanjutnya adalah dengan menguji fungsional dari sistem yang dikembangkan. Pengujian terhadap sistem yang telah selesai dikembangkan ini dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode blackbox testing merupakan metode pengujian yang berupaya untuk menemukan kesalahan fungsi, antarmuka, kesalahan akses data, dan juga kinerja aplikasi[10]. Hasil evaluasi dari pengujian dengan metode blackbox testing adalah sistem yang dikembangkan pada penelitian ini sudah berfungsi sesuai dengan proses perwalian anggaran. Tabel 1 merupakan hasil pengujian terhadap sistem yang dikembangkan dengan metode blackbox testing.

Tabel 1. Hasil pengujian fungsionalitas sistem dengan blackbox testing

No Point Validasi

Sistem akan menampilkan data usulan anggaran dan

Sistem akan menampilkan data usulan anggaran yang sudah disetujui di tabel

gridview usulan anggaran disetujui dan mengubah status pada table gridview

rincian usulan anggaran menjadi "Disetujui"

(20)

20

Sistem akan mengubah status pada table gridview

rincian usulan anggaran menjadi "Ditolak"

Sistem akan menampilkan data anggaran disetujui pada form input persetujuan anggaran

sistem akan menampilkan form input persetujuan anggaran dan juga menetapkan unit yang mengajukan anggaran

sistem akan menampilkan form rangkuman usulan anggaran sesuai dengan unit atau sub unit yang dipilih

valid

sistem akan menampilkan form rangkuman anggaran disetujui sesuai dengan unit atau sub unit yang dipilih

valid

sistem akan menampilkan grafik anggaran sesuai dengan unit dan rekening yang dipilih

Valid

Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas sistem yang telah dikembangkan pada tabel 1, dapat disimpulkan bahwa modul perwalian anggaran yang dikembangkan sudah memenuhi tujuan dari penelitian yang dilakukan.

5. Kesimpulan

(21)

21

Saran untuk pengembangan sistem selanjutnya adalah dengan menambahkan fungsi untuk melihat rangkuman usulan anggaran dan anggaran disetujui dari seluruh unit maupun sub unit. Hal tersebut berguna untuk melihat keadaan anggaran dari UKSW pada suatu periode anggaran. Penambahan fungsi tersebut juga membantu komite anggaran dalam kaitannya dengan proses perwalian, yaitu ketika suatu unit atau sub unit mengalami defisit anggaran. Ketika suatu unit atau sub unit mengalami defisit dikarenakan pendapatan lebih kecil dari pengeluaran, maka komite anggaran akan tetap menyetujui anggaran - anggaran yang dirasa merupakan anggaran operasional dari suatu unit tersebut. Kondisi anggaran dari suatu unit diperbolehkan defisit, akan tetapi kondisi anggaran UKSW harus surplus. Oleh karena hal tersebut maka penambahan fungsi untuk melihat rangkuman anggaran UKSW dirasa sangat diperlukan untuk pengembangan sistem SIKASA modul perwalian anggaran kedepannya.

6. Daftar Pustaka

[1] Triyanta, Septa.2014.Identifikasi Faktor – Faktor Pendukung Akademik Mahasiswa dalam Menempuh Pendidikan di Progdi PGSD Pendidikan Jasmani Jurusan POR Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2013.Skripsi Sarjana Pendidikan pada FIK UNY Yogyakarta.

[2] Gainau, Paskanova Christi.2012.Evaluasi Sistem Pemrosesan Transaksi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi Sarjana Ekonomi pada FEB UKSW Salatiga.

[3] Lestari, Rizki Dwi.2013.Perilaku Akuntansi dan Mental Accounting (Studi Kasus : SIKASA Universitas Kristen Satya Wacana). Skripsi Sarjana Ekonomi pada FEB UKSW Salatiga.

[4] Setyorini, Christiana Mardiani Nur Endah.2013.Gamesmasnship di Organisasi Nirlaba (Studi Fenomelogi : Universitas Kristen Satya Wacana).Tesis Magister of Accounting pada FEB UKSW Salatiga.

[5] Wibisono, Arif Kunto.2011.Analisis dan Pembuatan Aplikai Akuntansi Berbasis Web pada IIUC. Skripsi Sarjana Komputer pada FST UIN Jakarta.

[6] Sahrizal, Ahmad & Samopa, Febriliyan.2012. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi dan Pengelolaan Keuangan Negara (SIAPKAN) Modul Aset Tetap Menggunakan Bahasa Pemrograman Java dan Database PostgreSQL.Jurnal Teknik ITS.1:A408-A411.

[7] Rudianto.2009.Penganggaran (Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran).Jakarta : Erlangga

[8] Retna.2007.Belajar Cepat Microsoft Excel 2007 Ed 1.Yogyakarta : ANDI [9] Hartono, Andhika.2014.Perancangan dan Implementasi Aplikasi Media

Pembelajaran Bahasa Pemrograman Pascal pada Platform Android.AITI Jurnal Teknologi Informasi.11(2):120-139.

Gambar

Gambar 1. Fungsi Anggaran
gambar 2 yaitu pengumpulan data, perancangan dan pengembangan sistem,
Gambar 3. Tahapan Model Prototype[9].
Gambar 4. Use case Diagram SIKASA Modul Perwalian Anggaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

pendanaan, investasi, serta dividen pada perusahaan keluarga dari tahapan. pendiri menuju tahapan konfederasi sepupu untuk mencapai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada program studi (prodi) Magister Akuntansi Universitas

Modul penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah Modul Borg dan Gall yang disederhanakan atau di modifikasi menjadi delapan langkah yaitu (1) penelitian awal dan

Kunci Keberhasilan terletak pada Tahap Perencanaan Pembelajaran Berbasis TIK dimana guru melibatkan pihak terkait dengan pembelajaran berbasis TIK dalam pembuatan RPP

Mengolah data yang didapat dari modul sensor ultrasonik SR04 untuk.. mengukur

Peserta didik dimungkinkan dapat belajar secara mandiri dan tidak tergantung kepada pihak lain apabila modul memuat karakteristik ; memuat tujuan pembelajaran yang jelas

tahapan ini dilakukan observasi serta pengamatan terhadap sistem peminjaman barang inventaris di lingkungan sarana dan prasarana FTI UKSW yang sampai saat ini masih

Adapun dalam penelitian ini langkah-langkah penggunaan R&D dilakukan sampai ujicoba produk atau ujicoba terbatas saja. Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan