SISTEM INFORMASI, ORGANISASI MANAJEMEN DAN STRATEGI
Sistem Informasidan Organisasi
Sistem informasi pada dasarnya merupakan bagian/komponen dari organisasi, oleh karena itu komponen-komponen sistem informasi juga merupakan komponen dari organisasi. Sebaliknya, dari sudut pandang/konsep organisasi, komponen organisasi adalah juga komponen sistem informasi. Dalam suatu organisasi sistem informasi merupakan suatu alat yang dapat memberikan informasi yang diperlukan kepada semua pihak yang berkepentingan.
Peran Utama Sistem Informasi
1. Mendukung Operasi Bisnis
Sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam kegiatan bisnis
sehari-hari.
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan
Sistem informasi diperlukan untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi keberbagai fungsi bisnis
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial
Sistim informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan bisnis dengan lebih baik
Membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk
mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
Sistem Informasi membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
Organisasi dan Sistem Informasi
Organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal. Struktur tersebut menggunakan sumberdaya dari lingkungannya, serta mengolah sumberdaya tersebut menjadi produk keluaran. Organisasi adalah sekumpulan hak, kewenangan, kewajiban dan tanggung jawab yang terbentuk secara seimbang dalam kurun waktu tertentu melalui konflik dan
penyelesaian konflik
Karakteristik Umum Organisasi:
• Organisasi tersusun atas hirarki kewenangan
• Pembagian jenis pekerjaan secara jelas dan terspesialisasi • Kewenangan dibatasi oleh seperangkat aturan dan prosedur • Aturan menciptakan sistem yang universal dan tidak memihak
• Penilaian karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme, bukan karena hubungan pribadi
• Organisasi menganut prinsip efisiensi, memaksimalkan keluaran dengan masukan yang terbatas
Hubungan Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Sistem informasi harus selalu disesuaikan dengan organisasi. Organisasi harus mampu mengoptimalkan sistem informasi sehingga mendapatkan keuntungan dari teknologi-teknologi yang ada. Interaksi antara teknologi-teknologi informasi dan organisasi sanat dipengaruhi oleh faktor mediasi, yaitu lingkungan, kultur, struktur, prosedur baku, proses bisnis, politik, keputusan manajemen, dan peluang. Manajer harus mampu memahami sistem informasi, karena sangat akan mempengaruhi kehidupan organisasi. Manajer perlu memilih sistem apa dan bagaimana yang akan dibangun didalam organisasi.bOrganisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial formal yang stabil yang memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan untuk diproses sehingga menghasilkan output. Organisasi (definisi bhavioral) adalah sekumpulan hak, hak khusus, kewajiban, dan tanggung jawab yang harus
sebagai input. Sebuah organisasi kelangsungan kegiatannya akan lebih stabil dibandingkan sebuah kelompok.
Bagaimana Sistem Informasi memengaruhi Organisasi
Sietem informasi telah menjadi alat yang integral, online, dan interaktif yang sangat terlibat pada operasi menit ke menit dan pembuatan keputusanpada organisasi besar. Selama decade terakhir, sitem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi dan sosiologi membantu kita memahami perubahan yang di bawa TI.
Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, TI mengubah balik biaya relatif modal maupun biaya informasi. Teknologi sistem informasi dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat digantikan dengan modal dan tenaga kerja tradisional. Sejalan dengan penurunan biaya TI, TI menggantikan tenaga kerja, yang secara historis merupakan biaya yang terus meningkat. Maka, TI harus menghasilkan penurunan jumlah menejer tingkat menengah dan pekerjaan administrasi seiring dengan TI yang menjadi pengganti bagi tenaga kerja Laudon (1990). Seiring dengan penurunan biaya TI, TI juga menggantikan bentuk modal lainnya, seperti gedung dan mesin, yang tetap relatif mahal. Maka, dengan berjalannya waktu kita dapat berharap para manajer untuk meningkatkan investasi mereka pada TI karena penurunan biaya adalah relatif terhadap investasi modal lain.
Dampak Organisasi Dan Prilaku
Teori yang berdasarkan sosiologi dari organisasi yang rumit juga memberikan beberapa pengertian mengenai bagaimana dan mengapa perusahaan berubah dengan penerapan proses bisnis yang lebih sederhana, karyawan lebih sedikit, dan organisasi yang jauh lebih rata dari pada dimasa lalu.
Manajemen dan Sistem Informasi
a. Peran manajemen dalam organisasi menurut Henry Fayol adalah:
• Perencanaan
Merupakan memikirkan apa saja yang akan kita kerjakan sengan sumber daya yang dipunyai. Perencanaan ini dilakuka untuk menentukan tujuan dari sebuah perusahaan secara keseluruhan beserta cara yang paling tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajer akan mengevaluasi semua renacana alternatif sebelum dai mengambil keputusan serta melihat apakah rencana tersebut cocok digunakan untuk mencapai target yang ada.
• Pengawasan
pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu.
• Pengorganisasian
Hal ini dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan yang kecil. Dengan pengorganisasian ini akan mempermudah pekerjaan manajer dalam pengawasan serta menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi tadi.Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menetukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas itu dikelompokkan, siapa penanggung jawab atas kerjaan tersebut, serta pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
• Pengkoordinasian
Mengoordinasi dapat berarti mengikat bersama menyatuakan dan menyelaraskan seluruh kegiatan yang ada dalam rangka untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
b. Peran manajemen dalam hubungannya dengan Informasi:
Manajer sebagai penerima atau pusat informasi
Sebagai penerima informasi, manajer mengumpulkan informasi untuk kemudian
Alat bantu yang dapat digunakan dalam peran ini ialah Sistem Informasi Manajemen
Manajer sebagai penyebar informasi
Sebagai penyebar informasi ke bagian-bagian yang membutuhkan di dalam unit
kerja organisasi.
Sistem Informasi dan Strategi Bisnis
Beberapa sistem informasi tertentu menjadi sangat kritis dalam menentukan masa depan perusahaan pada jangka panjang. Sistem tersebut merupakan alat yang sangat handal bagi perusahaan agar dapat tetap terdepan dalam kompetisi bisnis, sistem ini kerap disebut sebagai strategic information systems. Strategic information systems adalah sistem komputer pada berbagai tingkatan organisasi yang mengubah tujuan, operasional, produk, layanan atau relasi lingkungan untuk membantu perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif.
Ada tiga strategi umum untuk bersaing secara efektif :
• Menghasilkan barang dengan harga murah.
• Diferensiasi barang dan jasa.
• Mengubah cakupan kompetisi (memasuki pasar global atau fokus pada segmen pasar kecil).
Perusahaan digital mendukung strategi bisnis pada tingkatan strategis dengan :
• Mengelola rantai suplai (supply chain);
• Membangun sistem yang dapat merasakan dan merespon pelanggan dengan efisien;
Contoh Sistem Informasi Manajemen
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja keuangan, accounting, sumber daya manusia, pemasaran, operasional dan pengelolaan pengadaan
2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
3. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. 4. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work
System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu.
Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. 5. Executive Support System (ESS)