TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN
PERTUMBUHAN POPULASI
Disusun
Oleh :
Nama : Muh. Syahrullah
NIM : 1314142007
Kelas : B
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu “populous” yang dalam pelajaran ekologi berarti sekelompok individu sejenis. Populasi dalam ekologi dapat diartikan sebagai kelompok individu spesies yang sama yang terdapat pada habitat tertentu pada waktu tertentu.
Pertumbuhan populasi ditandai dengan adanya perubahan jumlah populasi disetiap waktu. Perubahan ini biasanya dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Pertumbuhan populasi merupakan proses sentral di dalam ekologi. Karena tidak ada populasi yang tumbuh secara terus menerus maka kita mengetahui adanya pengaturan populasi.
Interaksi spesies seperti predator, kompetisi, herbivory dan penyakit berdampak terhadap pertumbuhan pop dan pertumbuhan populasi menghasilkan perubahan dalam struktur komunitas oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana suatu populasi tumbuh.
Suatu populasi yang dilepaskan pada suatu lingkungan yang sesuai, akan terus bertambah jumlahnya. Pertumbuhan yang lengkap tentang dinamika populasi tumbuhan perlu diketahui,oleh karenanya memerlukan informasi tentang jumlah individu secara genetic, jumlah individu yang di produksi secara negative, dan jumlah medule pertumbuhan yang hadir pada individu.
Model pertumbuhan populasi continous time cocok dengan pertumbuhan continue dan dalam kasus dimana laju kelahiran, laju kematian,dan ukuran berkolerasi dengan umur, seperti dalam banyak tumbuhan annual dan populasi. Namun populasi tumbuhan biasa menhgasilkan hanya dalam periode singkat selama setahun, dan tidak semua tumbuhan mencapai dewasa yang reproduktif.Pertumbuhan intermediate dalam tumbuhan membuat jumlah individu sebagai suatu indicator tak baik tentang kebutuhan sumber daya populasi.
Jumlah populasi dari waktu ke waktu dapat meningkat secara tajam dan dapat pula mengalami peningkatan kecil. Besar dan kecilnya peningkatan anggota suatu populasi dalam kurun waktu tertentu adalah menunjukkan laju pertumbuhan dari populasi tersebut, yg dlm perhitungan statistic sering disimbulkan dgn r (rate=laju). Untuk dpt mengetahui seberapa besar laju pertumbuhan (r) dlm kurun wktu tertentu, maka terlebih dahulu harus diketahui laju kelahiran (b=birth) dan laju kjematian (d=death). Laju kelahiran dan laju kematian dpt dicari dgn rumus sbg berikut
A. Model pertumbuhan populasi
Jarang sekali populasi mengikuti pertumbuhan eksponensial atau tipe pertumbuhan tersebut hanya terjadi di awal pertumbuhan ketika jumlah individu yang masih sangat sedikit dan daya dukung lingkunganuntuk mendukung pertumbuhan masih sangat besar sehingga model pertumbuhan populasi biasanya mengikuti persamaan logistic.
1. Model Continuos Time
Nt+1= Nt + B+I-D-E
Dengan model continous time dapat di tentukan jumlah tumbuhan yang ada dalam beberapa waktu mendatang(Nt), jumlah yang terbentuk dari biji yang dihasilkan oleh tumbuhan yang ada( B ), dan yang tersebar pada situs (I), kemudian dikurangi oleh jumlah yang sudah mati (D), yang jumlah biji yang tersebar keluar area (E), selama periode waktu t sampai t + 1
Dalam bentuk persamaan : r= b – d
dN/dt = rN
Karena kita jarang mampu membuat perhitungan lengkap tentang kelahiran dan kematian untuk seluruh populasi, data biasa dinyatakan dalam laju kelahiran individe (b) per individual ( juga di sebut laju intrinsic kenaikan alami) dalam populasi sebagai berikut
Menghitung populasi dengan persamaan diferensial :
Dimana : dN/dt = perubahan ukuran populasi per satuan waktur r = laju pertumbuhan populasi
N = Ukuran populasi saat ini
2. Daya Dukung ( carrying Capacity )
dukung itu menunjukkan besarnya kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan tumbuhan.
Namun populasi tumbuhan biasa menhgasilkan hanya dalam periode singkat selama setahun, dan tidak semua tumbuhan mencapai dewasa yang reproduktif.Pertumbuhan intermediate dalam tumbuhan membuat jumlah individu sebagai suatu indicator tak baik tentang kebutuhan sumber daya populasi.
= rN
Daya dukung lingkungan: jumlah individu suatupopulasiyang dapat didukung olehhabitat
K= Daya dukung lingkungan
3. Model Matriks
Matriks ialah susunan elemen-elemen yang di susun berdasarkan baris dan kolom serta dibatasi oleh tanda kurung siku ’[ ]’ atau kurung biasa ’( )’.
Model matriks adalah suatu model yang mengijinkan penentuan pertumbuhan populasi dalam tumbuhan dengan perhitungan periode waktu tegas, dan fase yang dapat ditentukan dari searah hidup tumbuhan.
Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu kolom ,sedangkan matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri dari satu baris.Misalnya, jumlah biji (N_ ), dalam bank biji. Jumlah tumbuhan dalam bentuk roset (N_ ) dan jumlah tumbuhan dalam fase berbunga (N+ )
Matriks Transisi
Suatu matriks transisi untuk tiga stadia pertumbuhan adalah bentuk segi empat dan terdiri atas grup nilai probabilitas yang menyajikan perubahan di mana tumbuhan dalam stadia perkembangan tertentu akan sampai stadia perkembangan berbeda ( tetap tinggal sama ) selama waktu antara tanggal sensus populasi.
Densitas populasi menunjukan besarnya populasi dalam satuan ruang. Densitas populasi dalam ekosistem dapat diukur dan ditentukan melalui dua cara yaitu:
Densitas kotor (Crud density): Jumlah individu suatu popular per satuan areal seluruhnya
Densitas efektif atau dikenal sebagai kerapatan ekologi yaitu jumlah individu suatu populasi per satuan ruang habitat
Densitas populasi apabila fluktuasinya kita perhatikan maka akan dapat kita gunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mengontrol ukuran dari populasi. Faktor-faktor itu dikenal dengan istilah faktor kepadatan bebas (density independent) dan faktor kepadatan tidak bebas ( density dependent). Density independent merupakan faktor perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap anggauta populasi secara merata.
Density dependent/ faktor, bergantung kepadatan yaitu faktor ekologi yang pengaruh atau efeknya terhadap populasi merupakan fungsi dari kepadatan/ densitas populasi. Pengaruh density dpendent seperti pengatur mesin karna merupakan alat utama untuk mencegah over population dan bertanggung jawab atas pencapaian kedaaan seimbang (steady state). Merupkan contoh faktor density dependent ialah fakto-faktor biotik, misalnya kompetisi, parasitisme, pathogen, natalitas, mortalitas, dan sebagainya.
Semua individu dalam suatu populasi tumbuhan akan memerlukan kesamaan, sehingga tiap individu dalam populasi menjadi setara untuk di tempati oleh tetangganya.
Karena perbedan genetic atau microhabitat. Beberapa Individu mendapatkan lebih banyak dari pada berbagi sama dalam sumber daya, dan mereka tumbuh lebih cepat daripada tumbuhan yang sama besarnya.
5. Populasi Dependen Lebat
Kita tahu dari hokum Yield konstan di mana tumbuhan bertanggap terhadap kelebatan tidak hanya oleh densitas tetapi juga oleh ukuran individu. Hal ini jelas bahwa keadaan populasi tumbuhan tak dapat diberikan oleh biomas sendiri, hal ini lebih akurat untuk mengatakan bahwa populasi tumbuhan adalah lebih bersifat dependen lebat dari pada dependen densitas.
6. Stadia versus umur
Secara ekologis populasi umumnya memiliki tiga bentuk sebaran umur yaitu muda (prareproduktif), reproduktif dan umur tua (postreproduktif). Lamanya periode umur ekologis jika dibandingkan dengan panjangnya umur sangat beragam tergantung pada jenis organism dan kondisi lingkungan yang melingkupinya. Beberapa jenis tumbuhan memiliki umur prareproduktif yang lebih panjang dan beberapa tidak memiliki umur postproduktif. Populasi organisme yang sama tetapi hidup dalam kondisi lingkungan yang berbeda juga dapat memiliki periode umur ekologis yang berbeda.
Meskipun sekitarnya populasi selalu dihadapkan pada kondisi dan sumber daya yang optimum, namun peristiwa kematian di dalam populasi secara pasti akan terjadi juga sebagai akibat proses penuaan. Kematian sebagai proses penuaan disebut kematian fisiologis, sedangkan rata-rata umur yang dicapai oleh hewan yang mati secara fisiologis disebut umur fisiologis. Umur fisiologis ini tidak lain merupaka umum maksimum yang dicapai tumbuhan yang hidup dalam kondisi optimum. Mengingat sulitnya memperoleh kondisi optimum secara terus menerus maka hewan biasanya hanya berhasil memperoleh umur ekologis yaitu rata-rata umur yang dicapai oleh tumbuhan dalam kondisi lingkungan yang sesungguhnya.
Teori demografi klasik memakai umur sebagai dasar untuk perkiraan kesuburan dan survivorsip. Namun, umur dapat tidak berupa indicator status reproduktif dalam tumbuhan. Ada dua alasan pokok untuk ini :
ü Pertama, ukuran tidak perlu berkolerasi dengan umur
Banyak tumbuhan mempunyai berbagai plastisitas morfologi, sehingga analisis demografi lengkap memerlukan data pada kedua stadia perkembangan dan umur.
7. Tabel Hidup
Tabel kehidupan menggambarkan lama hidup,mortalitas, dan harapan hidup pada interval umur tertentu. Ada dua macam tabel hidup, tergantung pada lama individu dalam populasi :
v Tabel hidup dinamis yaitu suatu tabel yang digunakan bila pengamat dapat mengikuti semua perkecambahan semai pada waktu tertentu sampai semua individu mati.
Tabel ini umumnya di pakai untuk tumbuhan yang hidup dalam periode waktu pendek di banding lama hidup atau toleransi ekologiwan tertentu.
v Pada tabel hidup statis, struktur umur suatu populasi terdiri atas kohort berganada untuk memperkirakan pola survival berbagai grup umur.
8. Survivorship (kelangsungan kehidupan)
Adalah suatu istilah untuk menyatakan tingkat ketahanan anggota-anggota suatu populasi untuk bertahan hidup dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain dapat dikatakan survivorship adalah tingkat kelangsungan hidup anggota-anggota suatu populasi dalam kurun waktu tertentu. Suatu populasi yang memiliki tingkat kematian yang tinggi dapat dikatakan memiliki tingkat survivorship yang rendah. Begitu pula sebaliknya. Pada suatu jenis tumbuhan, daya tahan hidup pada berbagai jenjang umur dapat berbeda-beda. Ada tumbuhan yang memiliki survivorship yang rendah di usia muda, kemudian sejalan dengan pertambahan umur survivorship meningkat. Sementara pada tumbuhan lain survivorship pada usia muda cukup tinggi kemudian turun sangat drastic pada usia tua.
Deevey membedakan tiga tipe kurve survivorship yang menyajikan tanggapan populasi eksterm.
Tipe II adalah garis lurus, di mana probabilitas kematian pada pokoknya sama pada sembarang umur.
Tipe III adalah tipikal organism yang mempunyai laju mortalitas muda tinggi diikuti dengan mortalitas biji karena adanya pemakan buah dan pemakan biji.
9. Fekunditas
Fekunditas biasa disebut umur spesifik laju kelahiran individu atau natalitas dan di ukur dengan menghitung jumlah total biji yang dihasilkan oleh kohort selama tiap interval umur dan dibagi dengan jumlah individu yang hidup dalam kohort.