• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS BESAR STRUKTUR KONSTRUKSI DAN BENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS BESAR STRUKTUR KONSTRUKSI DAN BENT"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.

Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut.

Bangunan bentang lebar biasanya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar. Salah satu pengaplikasian struktur bentang lebar adalah pada bandar udara (bandara). Bandar udara adalah salah satu jenis transportasi yang digunakan untuk perjalanan melalui jalur udara. Bandara berfungsi sebagai pintu gerbang suatu daerah karena dari bandara inilah orang- orang dari berbagai penjuru datang.

(2)

Maka dari itu, perlu direncanakan inovasi baru sistem struktur bentang lebar pada Bandara sultan Iskandar Muda untuk merespon beberapa hal di atas. Perencanaan inovasi baru pada bandara ini diperhatikan dari segi desain, sistem struktur, dan arsitekturalnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk memahami tentang pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi

2. Untuk memahami proses desain teknis yang terintegrasi antara struktur, utilitas dan bahan, dan mampu untuk melakukan eksplorasi desain

(3)

BAB II

DESKRIPSI STUDI OBJEK RANCANGAN 2.1 Latar Belakang dan Gambaran Umum Bangunan

Bandar udara adalah salah satu elemen penting dalam sistem transportasi udara. Dengan demikian, Bandar udara berperan sebagai urat nadi yang manunjang, menggerakkan, dan mendorong pertumbuhan kehidupan ekonomi, sosial-budaya, politik, dan hamkam daerah karena fungsinya sebagai pintu gerbang daerah.

Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat besar baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun objek wisata. Pada akhir tahun 2004 tsunami yang melanda Aceh telah merusak objek wisata yang ada, namun hikmah dibalik itu banyak mengundang para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri yang datang ke Aceh karena bencana ini termasuk dalam pencatat sejarah dunia.

Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda merupakan salah satu pintu gerbang utama ke Nanggroe Aceh Darussalam yang terletak kira-kira 13,5 km dari pusat Kota Banda Aceh. Bandara ini adalah bandara dengan desain terunik yang pernah ada di Indonesia. Keunikan fasilitas yang menyerap dana investasi Rp 125 miliar dari internal PT. Angkasa Pura II dan Rp. 478 miliar dari Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) tersebut terletak pada desain arsitektur yang memadukan arsitektur islam-modern pada bagian luar dengan elemen estetik ornamen Aceh di bagian interior.

Bagian luar bandara yang menampilkan tiga kubah sebagai perlambang tiga unsur keistimewaan utama Aceh, yaitu agama, budaya dan pendidikan menjadi ciri khas ynag sangat eksentrik. Satu kubah utama diletakkan sebagai pusat bangunan dan dua kubah kecil di atas menara yang dilengkapi garbarata sebagai pintu gerbangnya. Desain khas inilah yang membuat tampilan bandara berkapasitas hingga 1,750 juta penumpang per tahun itu lebih menyerupai bangunan sebuah masjid raya daripada sebuah bandara.

Arsitek terminal tersebut memilih tiga kubah sebagai ciri arsitektur islami untuk menggambarkan peran dominan peradaban islam dalam kehidupan di Aceh sebagai Serambi Mekkah.

(4)

bandara ini meliputi gedung terminal penumpang baru hingga seluas total 14.144 meter persegi, memperpanjang landasan pacu dari 2500 meter menjadi 3000 meter, memperluas apron atau parker pesawat dan membangun tower atau menara.

2.2 Deskripsi Bangunan

Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (Bandara SIM) adalah bandara yang terletak kira-kira 13,5 kilometer dari ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh . Terminal Bandara Sultan Iskandar Muda didesain oleh PT. Wiratman & Associates. Bandara ini dinamai dengan nama sultan ke-12 Aceh yaitu Sultan Iskandar Muda . Bandara ini sebelumnya disebut Bandara Blangbintang karena lokasinya di kecamatan Blang Bintang. Bandara ini tercatat sebagai bandara tersibuk ke-23 di Indonesia.

Bandara Sultan Iskandar Muda dibangun oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1943. Pada saat itu, bandara memiliki landasan pacu yang panjang 1.400 meter dan lebar 30 meter dalam bentuk huruf T dari Selatan akhir memanjang dari timur ke barat.

Pada tahun 1953 Bandara Sultan Iskandar Muda (pada waktu itu disebut Bandara Blang Bintang) dibuka kembali oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk tujuan pendaratan pesawat. Runway digunakan hanya landasan membentang dari Selatan ke Utara 1400 meter. Saat itu pesawat pertama mendarat adalah Dakota DC-3, dan beberapa tahun kemudian ditambah dengan pendaratan pesawat Convair 240.

(5)

Pada tanggal 9 April 1994 Bandara Sultan Iskandar Muda bergabung dengan PT (Persero) Angkasa Pura II, berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor 533 / MK.016 / 1994 dan Menteri Perhubungan surat A. 278 / AU.002 / SKJ / 1994.

Pada tahun 1999, pengembangan melanjutkan Bandara Sultan Iskandar Muda dengan menambahkan 2.500 meter yang landasan pacu yang panjang untuk dapat menampung pesawat A330, untuk melayani para peziarah keberangkatan sehubungan dengan pemilihan Bandara Sultan Iskandar Muda sebagai salah satu embarkasi / debarkasi haji .

Setelah diterjang oleh tsunami dahsyat pada 26 Desember 2004, bandara kembali mengalami renovasi dan dibangun landasan pacu 3000 meter dengan lebar 45 meter untuk liners jet berbadan lebar dan bangunan terminal baru menggantiakn gedung terminal lama.. Landasan pacu bandara ini termasuk kedalam salah satu landasan pacu terpanjang di indonesia. Bandara ini diresmikan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 Agustus 2009, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang ke Aceh untuk secara resmi membuka acara tahunan yang kelima Pekan Budaya Aceh (Pekan Kebudayaan Aceh). Pada 9 Oktober 2011 pesawat Boeing 747-400 yaitu pesawat pertama yang mendarat dan lepas landas dengan sukses. Bandara ini dapat bertindak sebagai tempat berlindung dalam kasus bencana alam, seperti gempa bumi yang melanda Aceh pada tanggal 11 April 2012. Bandara ini juga digunakan sebagai dasar pementasan untuk bantuan darurat internasional dalam menanggapi Tsunami di Aceh.

2.3 Tinjauan Tentang Sistem Struktur Bangunan Objek Rancangan

Berdasarkan dari survey yang kami lakukan, struktur pada terminal Bandar Udara Sultan Iskandar Muda ini masih menggunakan struktur konvensional.

1. Sistem Struktur a. Struktur Kolom

(6)

b. Struktur Atap

Terminal Bandara Sultan Iskandar Muda ini menggunakan atap dak dan 3 buah kubah yang terbuat dari material alucobond. Di bagian luar kubah di tutupi dengan struktur baja ringan. Kinerja gaya pada kubah lebih kuat ke beban vertikal.

c. Dilatasi Bangunan

Terdapat 2 dilatasi pada terminal Sultan Iskandar Muda untuk menghindari pergeseran yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan. Dilatasinya dipasang pada jarak bangunan terminal kurang lebih 16 m.

(7)

1. Penghawaan

Jenis AC yang digunakan dan ruang pendingin: a. AC Central Wter Chiller diperlukan alat penghisap asap (exhaus fan) yang diletakkan pada ruangan yang tertutup yang mempunyai resiko tinggi seperti: restauran, cafe, dan perkantoran.

Beberapa ruangan yang rawan kebakaran seperti ruang tunggu, toko, cafe dan area check in dilindungi dengan sistem penyemprotan busa sedangkan sistem sprinkler diterapkan pada seluruh bagian terminal

.

3. Pencahayaan

(8)

Di area anjungan Pengantar (Waving Gallery) yang berada di lantai 3 lebih banyak mendapat pencahayaan alami karena terdapat banyak kaca di sisi ruangan. Untuk memaksimalkan cahaya alami pada siang hari d lantai 3 ini maka dinding terminal dibuat dominan dari kaca.

(9)

BAB III

SISTEM STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR STUDI PRESEDEN

Dalam hal ini kami mengambil beberapa studi kasus yang sejenis dengan rancangan kami, studi kasus yang pertama yaitu:

1. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar

3.1.

Deskripsi Bangunan

Bandara sultan hasanuddin, provinsi sulawesi selatan. Bandara ini memiliki fasilitas hampir sama dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta. Pemilihan arsitek dalam negeri diprakrasai oleh Pak Jusuf Kalla yang pada waktu itu masih menjabat Sebagai Wakil dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lokasi : Terletak 30 km dari kota Makassar Tahun Pembangunan:

(10)

3.2.

Konsep Struktur

Struktur Kolom utama penyangga atap Bandara Sultan Hasanuddin menggunakan konstruksi rangka baja, sedangkan kolom yang menyangga plat lantai (lantai 2 dan 3) menggunakan kolom beton. Karena bentang antar kolom memiliki bentang lebar (30 m) maka sistem pembalokan juga menggunakan balok rangka. Hal ini untuk menghindari penggunaan balok beton dengan dimensi yang besar.

Atap terminal Bandara Internasional Hasanuddin menggunakan struktur rangka baja (trust frame) yang berbentuk busur. Penutup atap menggunakan material metal sheet jenis titanium. Terminal bandara ini dibagi menjadi 7 bagian untuk menghindari pergeseran yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan.

3.3.

Konsep Arsitektural

A.

Arsitektural

(11)

Pada beberapa bagian dari interior bangunan menggunakan material dengan teknologi tinggi konsep yang digunakan pada bangunan tersebut merupakan penggabungan dari arsitektur hightech dan lokal. Ruang tunggu yang nyaman dan fasilitas jendela besar yang memungkinkan kita dapat melihat keluar jendela. Dan rangka baja yang dipadukan pada kaca menimbulkan kesan modern. Pembuatan jendela yang besar ini juga memberikan kesejukan pada area ruang tunggu bangunan. Pada bagian interior hampir seluruh fasilitas mengadopsi arsitektur modern yang terlihat pada bangunan hanyalah simbol-simbol yang menunjukkan tradisi Makassar.

B. Utilitas

1. Penghawaan

Jenis AC yang digunakan dan ruang pendingin:  AC Central Water Chiller:

diletakkan diruangan: Check-in area. Gate lounge, Transit lounge, Baggage claim area, Taxi lounge, Meeting point, Waving gallery, Food court

 AC Split Wall Mounted:

(12)

 AC Window:

Digunakan diruangan: Ground service office, Baggage handling area, ME

 AC verticool split:

Digunakan diruangan: Pray, room, Cleaning service office, Sound system office, Catering, VIP lounge

2. Fire Protection

(13)

Beberapa ruangan yang rawan kebakaran seperti ruang tunggu, toko, cafe dan area check-in dilcheck-indungi dengan sistem penyemprotan busa sedangkan sistem sprcheck-inkler diterapkan pada seluruh bagian terminal. Terminal dibangun dengan menggunakan konstruksi baja yang terlindungi dari api. Kolom dan rangka atap yang terekspos dilindungi dengan cat anti api. Untuk mengurangi penyebaran api yang sangat cepat maka partisi-partisi yang digunakan dipilih bahan yang anti api. Misalnya pada area pengambilan bagasi tembok dibuat tahan api karena di tempat tersebut resiko penyebaran api yang sangat tinggi.

3. Air Bersih

Sumber pengadaaan air bersih di terminal disesuaikan dengan kebutuhan air yang diperlukan. Untuk keperluan sanitasi seperti toilet, mushola, hidrant dan sprinkler berasal dari sumur bor sedangkan kebutuhan air bersih untuk keperluan masak memasak seperti cafe, restauran dan catering kebutuhan air bersumber dari PDAM.

4. Air Limbah

Untuk pengelolan limbah yang dihasilkan oleh terminal, maka diperlukan IPAL untuk mengatasi hal tersebut. Lokasi IPAL diletakkan terpisah dengan terminal dengan alasan dapat megganggu aktifitas lain di terminal (menghasilkan bau).

5. Elektrikal

Daya utama menggunakan daya dari PLN yang ditampung di setiap ruang ME, kemudian di distribusikan ke seluruh ruangan. Untuk menjaga kegiatan bandara agar berjalan dengan baik maka disediakan generator sebagai tenaga cadangan apabila terjadi pemadaman dari PLN dengan toleransi 15 detik untuk menyalakan generator. Terminal menyediakan 8 unit generator yang diletakkan di setiap ruang ME.

6. Pencahayaan

(14)

pertimbangan khusus karena hal tersebut merupakan salah satu daya tarik arsitektural dimana terminal harus menampilkan kesan yang sama selama 24 jam. Pada siang hari pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang dominan dalam terminal meskipun beberapa ruangan masih tetap menggunakan pencahayaan buatan, tergantung juga pada fungsi ruangan.

Untuk memaksimalkan cahaya alami pada siang hari, maka dinding terminal dibuat dominan dari kaca. Kaca yang digunakan adalah temperd glass, yaitu jenis kaca yang sifatnya memasukkan cahaya sebanyak-banyaknya ke dalam ruangan tetapi tidak menyerap panas. Ditengah terminal terdapat skylight yang menyuplai cahaya pada area komersil. Pada area ini terdapat void yang diharapkan cahaya bisa merata pada setiap lantai.

Teknik pencahayaan yang digunakan yaitu direct dan indirect lamp. Penggunaan indirect lamp banyak digunakan pada ruangan dengan luasan yang besar (hall, ruang tunggu, area check-in dan sirkulasi) sedangkan direct lamp banyak digunakan pada ruangan dengan luasan yang kecil seperti perkantoran. Pada malam hari kolom penyangga struktur atap disorot dengan lampu 400 watt agar cahaya dipantulkan oleh atap sehingga memberikan kesan megah.

7. Komunikasi

(15)

2. Bandara Internasional Beijing, Cina

Deskripsi Bangunan

 Lokasi : Beijing, Cina

 Area : 1 300 000 m²

 Tahun pembangunan : 2003-2008

 Architec/desainer : Foster + Partners  Structural & Mechanical Engineers : Arup

 Landscape Architec : Michel Desvigne  Retail Consultant : Design Solutions  Architectural Technical Specifications : Schumann Smith

Selesai dibangun sebagai pintu gerbang utama ke kota untuk Olimpiade ke-29 pada tahun 2008, terminal 3 Bandara Internasional Beijing adala salah satu bangunan terbesar di dunia. Bandara Ibu Kota berlokasi di Distrik Chaoyang, 32 km (20 mi) timur laut dari pusat kota Beijing. Bandara ini dimiliki dan dioperasikan oleh Beijing Capital International Airport Company Limited, sebuah perusahaan yang dikontrol oleh pemerintah.

3.2.1. Konsep Struktur

 Struktur konstruksi pendukung : konstruksi rangka

(16)

 Struktur konstruksi atap :konstruksi rangka ruang (space frame)  Struktur material pendukung : beton bertulang, baja/aluminium

3.2.2. Konsep Arsitektural

 Material fasad bangunan : kaca, isolasi kaca  Material atap : logam, kaca, aluminium

3.2.3. Aplikasi Sitem Struktur Bangunan

Denah berbentuk simetris melebar keluar membentuk dua ruang besar. Bentuknya dpertinggi oleh gerakan tunggal atap ganda melengkung. Struktur atap adalah rangka ruang modular didukung oleh kolom baja kantilever dengan ketinggian hingga 28 m. Langit-langit bangunan terbuat dari kisi-kisi aluminium. Palet warna bergerak melalui 16 nada dari merah ke kuning. Beban yang berasal dari atap baja diarahkan secara horizontal dan vertikal melalui deck beton bertulang, balok menurun dan kolom melingkar ke grid 12 meter. Frame multi-level yang dihasilkan memberikan elastisitas, penting untuk wilayah Beijing yang rawan gempa. Atap distabilkan hanya dengan kolom baja kantilever. Hal ini memungkinkan ekspansi yang relatif terbatas dari atap dan memungkinkan untuk mendirikan seluruh tubuh utama atap tanpa sendi gerakan.

(17)

Struktur rangka space frame pada atap

(18)

BAB IV

EKSPLORASI : PENGEMBANGAN LOGIKA DAN INOVASI BARU SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR PADA BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR

MUDA 4.1 Konsep Pengembangan Desain

Bentuk dasar dari denah Bangunan Bandara Sultan Iskandar Muda adalah persegi panjang. Jadi, fasad bangunan yang akan dibuat mengikuti bentuk denah, lalu dibagi atas tiga bagian, dengan bagian tengah sebagai daerah utamanya.

Ide bentuk dari bangunan bandara adalah analogi dari bentuk burung yang sedang terbang yang lalu ditransformasikan.

4.2 Konsep Struktur

Konsep struktur bentang lebar yang akan digunakan pada bangunan ini adalah struktur bidang lengkung/cangkang (shell structure) dengan jenis lengkung tunggal.

cylindrical surface elliptic

(19)

Kinerja gaya

Gaya yang terjadi pada struktur akibat dari gaya: - Beban mati strukturnya sendiri

- Beban hidup angin dan air hujan, dan beban-beban lain

Gaya yang terjadi pada permukaan cangkang saling tegak lurus. Pada cangkang terdapat garis dengan bujur/vertikal (meredional) dan garis lintang/horizontal (melingkar) yang tegak lurus terhadap garis meredional.

Pada permukaan bidang lingkar, di atas garis tengah terjadi gaya tekan, sedangkan di bawah garis tengah trjadi gaya tarik. Pada permukaan bidang meredional, terjadi gaya tekan mengarah ke garis dasar.

(20)

Material

Jenis jenis material yang akan digunakan pada rancangan bangunan Bandara Sultan Iskandar Muda adalah sebagai berikut:

Material atap : Ferrocement, kaca film sparta, baja Material pendukung : beton bertulang, baja

Material fasad : kaca film sparta, alunmunium

4.3 Konsep Arsitektural Tinjauan material

a. Ferrocement

Ferrocement ( ferosemen) adalah semacam konstruksi beton bertulang tipis dimana adukan semen pasir diberi tulangan menerus dari lapisan jala-jala yang berdiameter kecil ( anyaman kawat).

(21)

b. Kaca film Sparta

Kaca film jenis sparta adalah kaca film yang berfungsi meredam panas matahari dan memiliki beberapa tingkat kegelapan atau Presentase mulai dari 20%, 40%, 60% dan 80%.

Presentase kaca film sparta dari dalam ruangan

Kaca film sparta mempunyai 2 sisi muka yang berbeda,tampilan indoor kaca film sparta sama persis dengan kaca film riben perbedaanya hanya pada sisi luar.Kaca Film sparta tampak mengkilap dan semakin tinggi presentase atau tingkat kegelapan maka akan tampak seperti kaca film one way/mirror.

Tampilan eksterior kaca film sparta

(22)

c. Baja

Baja merupakan bahan yang mempunyai sifat struktur yangf sangat baik. Sifat baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan.

Alasan pemilihan material baja untuk struktur bangunan ini karena mempunyai kekuatan yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa membutuhkan banyak volume, mudah dalam pemasangan, memiliki keseragaman, memiliki sifatDaktail – Liat (Daktilitas), proses pemasangan di lapangan berlangsung cepat, dapat dilas (welding) atau sistem baut (bolting), dan struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar.

Tinjauan Utilitas 1. Penghawaan

Untuk penghawaan pada bangunan, berikut beberapa jenis AC yang digunakan dan ruang pendingin:

AC Central Water Chiller; diletakkan diruangan: Check-in area, Gate lounge, Transit lounge, Baggage claim area, Taxi lounge, Meeting point, Waving gallery, Food court  AC Split Wall Mounted; Digunakan diruangan: Airline office, Briefing room, Airport

office, Ticketing, Immigration office, Security office , Operator office, Restroom, PKP-PK

AC Window; Digunakan diruangan: Ground service office, Baggage handling area,AC verticool split; Digunakan diruangan: Pray room, Cleaning service office, Sound

(23)

2. Fire Protection

Karena bangunan bandara termasuk bangunan yang rawan kebakaran, diperlukan alat penghisap asap (exhausting fan) yang diletakkan pada ruangan yang tertutup yang mempunyai resiko tinggi seperti: restauran, cafe, dan area perkantoran.

Beberapa ruangan yang rawan kebakaran seperti ruang tunggu, toko, cafe dan area check-in dilcheck-indungi dengan sistem fire extenguisher sedangkan sistem sprinkler diterapkan pada seluruh bagian terminal. Sedangkan untuk bagian bangunannya, bangunannya dibangun dengan material yang tahan api.

3. Air Bersih

Sumber pengadaaan air bersih di terminal disesuaikan dengan kebutuhan air yang diperlukan. Untuk keperluan sanitasi seperti toilet, mushola, hidrant dan sprinkler berasal dari sumur bor sedangkan kebutuhan air bersih untuk keperluan masak memasak seperti cafe, restauran dan catering kebutuhan air bersumber dari PDAM.

4. Air Limbah

Untuk pengelolan limbah yang dihasilkan oleh terminal, maka diperlukan IPAL untuk mengatasi hal tersebut. Lokasi IPAL diletakkan jauh dengan terminal dengan alasan dapat megganggu aktifitas lain di terminal (sumber bau).

5. Elektrikal

Daya utama menggunakan daya dari PLN yang ditampung di setiap ruang ME, kemudian di distribusikan ke seluruh ruangan. Untuk menjaga kegiatan bandara agar berjalan dengan baik maka disediakan generator sebagai tenaga cadangan apabila terjadi pemadaman dari PLN dengan toleransi 15 detik untuk menyalakan generator.

6. Pencahayaan

(24)

menyuplai cahaya pada area komersil. Pada area ini terdapat void yang diharapkan cahaya bisa merata pada setiap lantai.

7. Komunikasi

Untuk pelayanan telekomunikasi bagi penumpang, terminal menyediakan fasilitas telepon umum (wartel) dan free Wi-Fi. Untuk keperluan informasi dalam terminal diperlukan ruang

sound system untuk memberikan informasi mengenai keberangkatan dan kedatangan pesawat.

4.4 Aplikasi Sistem Struktur Bangunan

Struktur yang digunakan pada atap adalah struktur cangkang (shell structure) yang terbuat dari material ferrocement dengan ketinggian hingga 26 m. pada bangunan ini terdapat tiga buah atap cangkang dengan bagian tengah lebih tinggi daripada sisi-sisi lainnya. Pada atap bangunan tengah terdapat skylight dengan bentuk heksagonal (segi-enam) yang berfungsi sebagai tempat pencahayaan alami. Fasad bangunan lebih dominan memakai material kaca film jenis sparta yang dapat meredam panas dan menambah estetika fasad bangunan.

(25)

Tampak depan

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN ARGUMEN 5.1 Kesimpulan

Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Struktur bentang lebar memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut. Bentuk dasar dan bentuk selubung bangunan yang ditentukan oleh arsitek akan menentukan rancangan sistem struktur yang digunakan, dan menjadi acuan untuk konfigurasi elemen struktur. Namun, konfigurasi, dimensi serta tekstur dari elemen-elemen struktur akan mempengaruhi artikulasi bentukan arsitektur yang terjadi.

5.2 Argumen

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Tanggoro, Dwi. 2006. Ilmu Bangunan: Struktur Bangunan Tinggi dan Bentang Lebar.

Jakarta: Universitas Indoneia (UI-Press)

http://en.wikipedia.org/wiki/Sultan_Iskandar_Muda_International_Airport

www.torche-indonesia.com/mobile/read/berita/direktorat-jenderal-perhubungan-udara/ presiden-sby-resmikan-bandara-internasional-sultan-iskandar-muda-aceh-372.

www.akmalwall.blogspot.com/2012/07/cerita-dibalik-arsitektur-hasanuddin.html http://www.fosterandpartners.com/projects/beijing-airport/

http://www.bijeh.com/2013/12/struktur-cangkang.html

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mendukung sistem lantai dari core pusat memungkinkan terbentuknya ruang yang bebas kolom dengan kekuatan pelat lantai sesuai kebutuhan bangunan. Kekakuan

Berdasarkan hal tersebut dibuatlah suatu robot yang berbentuk menyerupai kendaraan yang dapat mencari dimana posisi cahaya api lilin yang diletakkan pada suatu ruangan jika

Disamping akibat kesalahan yang disebabkan oleh penyedia jasa tersebut, kegagalan bangunan juga dapat disebabkan oleh pengguna jasa (owner), misalnya pengguna jasa memanfaatkan

(3) Untuk ruangan tertutup dalam bangunan perumahan yang luas permukaan lantainya lebih dari luas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) maka banyaknya alat Pemadam yang harus

Struktur rangka kaku rigid frame adalah struktur yang terdiri dari atas elemen-elemen linier, umumnya balok dan kolom yang saling dihubungkan pada ujung- ujungnya oleh joints titik

Menggunakan dinding inti bangunan core Menggunakan dinding geser Sear Wall  Sistem ini terdiri dari lempengan flat atau plat yang terhubung ke kolom tanpa menggunakan balok..  plat

Bangunan yang kami rancang berfungsi sebagai kantor, kantor tersebut terdiri dari 3 lantai serta 1 basement, setiap lantai memiliki ruang dengan fungsi yang berbeda-beda namun toilet

KERANGKA LAPORAN TUGAS BESAR EVALUASI DAN REHABILITASI STRUKTUR BANGUNAN SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan 1.5 Lokasi