• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Pembangunan Gedung Kantor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis SWOT Pembangunan Gedung Kantor"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT PEMBANGUNAN

GEDUNG KANTOR SNVT PJSA BBWS

PEMALI JUANA

(Oleh : M. Afif Salim, ST, MT, Bayu Edhi Catur Sadewo)

Disusun Oleh :

Bayu Edhi Catur Sadewo 15.4110.4966 Naftalia Paramita Putri 15.4110.5065

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Nilai waktu semakin menjadi elemen kritis dalam proses pelaksanaan

sebuah proyek. Setiap proyek konstruksi selalu dihadapkan pada parameter

penting penyelenggaraan proyek yang sering dikenal sebagai sasaran proyek.

Salah satu ukuran keberhasilan proyek konstruksi ditentukan oleh penyelesaian

proyek sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam dokumen

kontrak dan sesuai pula dengan rencana dan spesifikasinya. Namun demikian,

proyek konstruksi merupakan suatu proyek yang bersifat kompleks dan dinamis,

sehingga terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya

keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. (Shanty Wijayanthi, 2005 : 2 ).

Di dalam perusahaan jasa kontruksi terdapat faktor internal dan faktor

eksternal yang mempunyai pengaruh dalam pembangunan gedung kantor baru.

Faktor internal adalah semua faktor sumber daya yang berada didalam tubuh

perusahaan seperti faktor kinerja karyawan, kenyamanan ruang kerja, halaman

kantor untuk fasilitas parkir, dan kenyamanan karyawan sendiri dalam bekerja.

Selain itu faktor eksternal yang berada di luar perusahaan dan umumnya berada

di luar kemampuan perusahaan untuk mengendalikannya, yang meliputi berbagai

faktor seperti faktor dukungan pimpinan tertinggi, kesan tamu yang datang ke

gedung, kemudahan tamu – tamu parkir, UU K3, Isu Lingkungan kerja buruk,

peraturan pembebasan lahan, peraturan baru, kebijakan baru, penambahan ruang

kerja atau gedung baru, efisiensi kerja.

Faktor-faktor tersebut yang dipertimbangkan kontraktor non besar dalam

kompetisi dan persaiangan untuk mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Salah

satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui analisis manfaat

(3)

(Strengths,Weaknesses, Opportunities, Threats). Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi,

berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Sthrengths) dan

peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan Ancaman (Threats). Jadi, analisis SWOT membandingkan

antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan

faktor internal Kekuatan (Sthrengths) dan Kelemahan. (Weaknesses) yang

dihadapi.

Untuk memperoleh data dapat menggunakan kuesioner dan wawancara.

Serta pencarian sumber atau literatur yang mendukung penelitian baik literatur

dari instansi proyek ataupun dari buku-buku, majalah dan lain-lain. Pengamatan

difokuskan pada karyawan yang akan berpindah ke gedung baru tersebut.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu

metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi,

suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah :

1. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada manfaat

pembangunan gedung kantor SNVT PJSA tersebut?

2. Apakah kantor tersebut cukup kuat dalam merespon peluang dan mengatasi

ancaman pada pembangunan gedung kantor tersebut?

1.3. Batasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan agar penelitian terarah dan tidak terlalu meluas

maka dalam penelitian ini perlu pembatasan masalah sebagai berikut:

(4)

2. Jumlah responden yang diteliti sebatas karyawan yang dahulu menempati

gedung lama dan akan pindah ke gedung baru.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor - faktor internal dan eksternal yang berpengaruh

pada manfaat pembangunan gedung kantor SNVT PJSA tersebut?

2. Untuk mengetahui apakah kantor tersebut cukup kuat dalam merespon

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi SWOT

SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weknesses (kelemahan),

opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini sebagai suatu

model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit

dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih

komprehensif. Maksud dari analisis SWOT yaitu:

 Strenght

Atribut dari orang atau perusahaan yang sangat membantu untuk mencapai

tujuan

 Weaknesses

Atribut dari orang atau perusahaan yang berbahaya untuk mencapai tujuan

 Opportunities

Kondisi eksternal yang membantu untuk mencapai tujuan

 Threats

kondisi Eksternal yang dapat merusak tujuan

SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana

akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu atau memutuskan sebuah

strategi,sebagai contoh, program kerja strategi. Analisis ini digunakan untuk:

1. Memasuki sebuah industri baru

2. Memutuskan meluncurkan produk baru

3. Menganalisis posisi perusahaan pada peta persaingan usaha dalam kurun

waktu tertentu

4. Melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan

5. Membuat keputusan ketika memecahkan masalah yang akan terjadi berkaitan

(6)

2.2. Peranan SWOT Sebagai Bagian Analisis Manajemen Resiko dan Hubungannya dengan Manajemen Pengambilan Keputusan

Peranan SWOT sebagai alat dalam menganalisis kondisi suatu perusahaan

selama ini dianggap sebagai suatu model yang dapat diterima secara umum dan

lebih familiar. Sebenarnya jika kita ingin mempergunakan berbagai model lain itu

juga memungkinkan, seperti BCG (Boston Consulting Group), manajemen

performance (kinerja manajemen), balance scorecard dan berbagai alat analisis

lainnya.

Beberapa organisasi profit dan non profit telah mempergunakan SWOT

ini sebagai salah satu alat analisis mereka, seperti IPB dalam membuat rencana

strategis untuk tahun 2008 sampai 2013. Sehingga dengan mempergunakan

SWOT sebagai dasar analisis perusahaan dalam mengambil keputusan, maka

diharapkan SWOT juga memungkinkan untuk dipergunakan sebagai salah satu

model yang representatif dalam menganalisis manajemen resiko suatu

perusahaan. Termasuk tentunya akan mampu memberi masukan dalam

mendukung proses pengambilan keputusan.

2.3. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan

suatu pandangan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan

penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat di jadikan sebagai bandingan

pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta

peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Tujuan lain diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk

yang beredar dipasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau

yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur

hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa

(7)

2.3 Faktor Eksternal dan Internal dalam Perspektif SWOT

a) Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya Opportunities and

Threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang

terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan

perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment)

dan lingkungan bisnis makro (macro environment), ekonomi, politik, hukum,

tekonologi, kependudukan, dan sosial budaya.

b) Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya Strengths and

Weaknesses (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang

terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya

pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor Internal ini

mencakup meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran,

keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan,

sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture).

2.4 Contoh KasusAnalisis Swot dalam Prespektif Manajemen Pengambilan Keputusan

Analisis SWOT ini merupakan sebuah “penyelidikan” tentang situasi dan kondisi

dalam suatu lingkungan. Contohnya adalah:

“Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka

harus tahu tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi

itu berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT,

1. Pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi. Kekuatan bisa

diartikan sebagai kondisi yang menguntungkan untuk organisasi tersebut.

Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi, atau kas organisasi yang

(8)

2. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi. Kelemahan bisa

diartikan sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi tersebut.

Misalnya, kondisi anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll.

3. Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi. Dalam hal ini bisa

diartikan sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun

jika tidak diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana

ada bila diminta.

4. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi. Ancaman bisa

diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama

perjalanan kepengurusan. Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak

aktif.

Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa

yang terjadi di lingkungan internal dan external organisasi, maka dapat mulai

membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan

mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.”

(9)

Gambar 2.2 Diagram SWOT

Keterangan :

1. KUADRAN I (Strategi Agresif/Ofensif) :Mempunyai posisi yang paling menguntungkan sehingga dengan kekuatan yang dimiliki dimungkinkan untuk

memanfaatkan peluang yang ada.

2. KUADRAN II (Strategi Konvensional/Rasionalisasi) : Disini tersedia peluang yang dapat dipakai untuk mengembangkan usaha, tetapi disisi

internal perusahaan menghadapi masalah karena adanya kelemahan internal.

Manajemen dituntut untuk senantiasa melakukan perbaikan dan

menyempurnakan masalah internal .agar dapat memberikan dukungan bagi

perusahaan jangka panjang.

3. KUADRAN III (Strategi Defensif) : Ini adalah situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan, dimana perusahaan menghadapi berbagai

(10)

4. KUADRAN IV (Strategi Diversifikasi) :Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi

yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

(11)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konseptual SWOT atau TOWS

Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan

menggeneralisasi suatu pengertian. Kerangka Teori atau Kerangka Pikir atau

Landasan Teori adalah kesimpulan dari Tinjauan Puskata yang berisi tentang

beberapa konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan. Berdasarkan Kerangka Teori diatas disusunlah Kerangka

Konsep yaitu suatu bagan yang menggambarkan hubungan antar konsep yang

akan diteliti. Ada lima langkah untuk melakukan analisis situasi perusahaan,

antara lain:

1. Mengevaluasi seberapa baik strategi yang saat ini sedang bekerja. Ini

dilakukan dengan melihat kinerja strategi perusahaan dan menentukan

apakah berbagai strategi logis konsisten.

2. Melakukan analisis SWOT. Kekuatan perusahaan adalah hal yang penting

karena mereka dapat berfungsi sebagai pondasi utama untuk strategi.

Kelemahan perusahaan adalah penting karena mereka dapat mewakili

kerentanan perusahaan yang perlu untuk dikoreksi. Peluang dari luar dan

ancaman ikut bermain karena strategi yang baik bertujuan yang menangkap

peluang yang menarik dan bertahan terhadap ancaman yang berguna bagi

kesejahteraan perusahaan.

3. Mengevaluasi posisi biaya perusahaan dibandingkan terhadap pesaing

(menggunakan konsep analisis biaya strategis dan biaya kerja jika perlu).

Strategi harus selalu bertujuan menjaga biaya cukup sejalan dengan saingan

untuk memelihara kemampuan perusahaan secara menyeluruh

4. Mengakses posisi kompetitif perusahaan dan kekuatan kompetitif. Langkah

(12)

utama keberhasilan kompetitif. Peringkat kekuatan kompetitif menunjukkan

di mana letak sebuah perusahaan yang kuat dan lemah; sebagai aturan,

strategi bersaing sebuah perusahaan harus dibangun di atas kekuatan

kompetitif dan merupakan upaya untuk menopang daerah kompetitif yang

rentan. Sebuah perusahaan memiliki potensi terbaik untuk serangan di daerah

di mana perusahaan tersebut itu kuat dan saingan lemah.

5. Menentukan beberapa isu strategis dan masalah perusahaan yang perlu

dibahas. Tujuan dari langkah analitis untuk mengembangkan agenda strategi

yang sempurna dengan menggunakan hasil dari kedua analisis situasi

perusahaan dan industri dan analisis kompetitif. Langkah ini membantu

manajemen menarik kesimpulan tentang kekuatan dan kelemahan strategi

dan menentukan beberapa isu pembuat strategi yang perlu dipertimbangkan.

Gambar 3.1 Gambaran Kerangka Konseptual SWOT

Dari Gambar 3.1 diatas dapat dikrtahui bahwa gambaran konseptual

SWOT meliputi input,process,dan output dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Input merupakan strategi perusahaan saat ini, beserta faktor internal

(strength, weakness) faktor eksternal (opportunity, threat) yang

mempengaruhinya.

2. Process merupakan beberapa langkah analisis SWOT

3. Output merupakan strategi baru dan solusi dari hasil analisis SWOT yang

dilakukan untuk mengembangkan potensial perusahaan lebih maju

(13)

3.2 Kerangka Operasional SWOT atau TOWS

Operasional adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk menetapkan

apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukur variabel. Jadi, kerangka

operasional atau Kerangka Kerja adalah kerangka yang menyatakan tentang

urutan langkah dalam melaksanakan penelitian. Dalam analisis SWOT kerangka

operasional merupakan urutan langkah menemukan sebuah strategi yang sesuai

antara capabilities dan environment suatu organisasi atau perusahaan. Berikut ini

merupakan gambaran Kerangka Operasional SWOT, yaitu:

Gambar 3.2 Gambaran Kerangka Operasional SWOT

Dari Gambar 3.2 diatas dapat diketahui bahwa gambaran kerangka

operasional SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut:

Identify

To Cultivate Data

Draw Conclusions

(14)

1. Operasional sebuah analisis SWOT diawali dengan mengidentifikasi faktor

internal yaitu, Strength dan Weakness serta, faktor eksternal yaitu, Opportunity

dan Threats suatu organisasi atau perusahaan

2. Melakukan pembobotan dan ranking dari beberapa variabel yang mempengaruhi,

kemudian merubahnya kedalam bentuk matrik sehingga bisa menentukan posisi

suatu organisasi atau perusahaan tersebut berada di kuadran mana

3. Membuat kesimpulan dan pemilihan strategi yang tepat yang sesuai dengan

capabilities dan environment. Agar suatu organisasi atau perusahaan tersebut

mampu bersaing dengan kompetitior yang lainnya.

(15)

BAB IV

LANGKAH PENGUKURAN ANALISIS SWOT ATAU TOWS

4.1. Langkah Pengukuran SWOT atau TOWS

Dalam melakukan analisis SWOT perlu adanya manajer melakukan

beberapa tahapan dari penganalisaan itu sendiri. Dengan demikian akan

membantu untuk merumuskan analisis dengan mudah dan teratur. Tahapan ini

dimulai dari penentuan variabel yang mendukung dan diperlukan oleh organisasi

atau perusaahaan tersebut hingga menentukan strategi apa yang dapat

digunakannya sesuai dengan posisinya dalam kuadran SWOT atau TOWS

sehingga didapatkan solusi yang tepat. Adapun tahapan pengukurah analisis

SWOT atau TOWS yaitu:

1. Mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan organisasi atau

perusahaan.

Pada langkah awal ini manajer menidentifikasi variabel yang berhubungan

dengan keberlangsungan organisasi atau perusahaan, baik variabel yang

mendukung, mengancam maupun yang dibutuhkannya.

Variabel adalah sebuah karakteristik, angka, atau kuantitas yang bertambah

atau berkurang dari waktu ke waktu atau mengambil yang berbeda nilai dalam

situasi yang berbeda.

2. Mengklasifikasikan variabel internal atau eksternal.

Dari variabel yang telah ditentukan pada langkah pertama, maka dilangkah ini

variabel akan diklasifikasikan atau dikelompokkan sesuai dengan varibel ini

berasal. Apakah variabel tersebut datangnya dari dalam organisasi atau

persahaan, yang disebut variabel internal. Atau variabel tersebut berasal dari

(16)

3. Menentukan bobot tiap variabel

Bobot adalah persentase pentingnya suatu variabel atau indikator dalam

sebuah organisasi atau perusahaan. Total bobot masing-masing analisa adalah

100 atau 1. Bobot dapat ditentukan oleh Top Manager atau kelompok manajer

yang berdiskusi dalam penentuan bobotnya.

4. Menentukan skala atau rating tiap variabel.

Skala adalah penilaian yang diberikan untuk kondisi atau keadaan yang sudah

berjalan dalam organisasi atau perusahaan.

5. Menentukan nilai atau score dari setiap aspek SWOT atau TOWS.

Nilai adalah perkalian antara bobot dengan skala yang akan menjadi ukuran

untuk menentukan posisi perusahaan secara umum.

6. Menghitung strength posture dan competitive posture.

Langkah ini merupakan tahap perhitungan komulatif dari varibel tiap faktor

yang telah didapatkan nilai atau score dari hasil perkalian bobot dengan skala

tadi. Perhitungan strength posture dan competitive posture bertujuan untuk

menetukan posisi titik ordinat organisasi atau perusahaan dalam grafik SWOT

atau TOWS.

Strenght posture adalah perhitungan komulatif nilai atau score dari variabel

faktor internal yang telah didapatkan dengan rumus:

Sedangkan competitive posture adalah perhitungan komulatif nilai atau score

dari variabel faktor ekstenal yang telah didapatkan pula dengan rumus:

7. Menggambarkan ordinat pada kuadran SWOT atau TOWS untuk mengetahui

posisi organisasi atau perusahaan.

Langkah selanjutnya dalam analisis SWOT atau TOWS adalah

Strength posture: S + (-W)

(17)

kuadran SWOT atau TOWS. Terdapat dua penggambaran dalam tahap ini.

Yang pertama yaitu penggambaran daerah posisi terluas dengan menempakan

titik ordinat tiap aspek SWOT atau TOWS sesuai dengan nilai atau score

masing aspek. Jadi, ada titik ordinat strength, ordinat weakness, ordinat

opportunity dan ordinat threat yang kemudian ditarik garis putus-putus. Dan

berguna untuk mengetahui aspek mana yang perlu dipertahankan serta

diminimalisir dari organisasi atau perusahaan tersebut. Sedangkan

penggambaran yang kedua adalah penempatan ordinat perhitungan komulatif

nilai variabel tiap faktor internal maupun faktor eksternal yang sebelumnya

telah kita hitung yaitu hasil dari strength posture dan competitive posture.

Penggambaran ini berguna untuk mengetahui posisi organisasi atau

perusahaan dalam kuadran serta dalam daerah terluas dari aspek SWOT atau

TOWS.

8. Menentukan strategi dan solusi untuk organisasi atau perusahaan.

Setelah diketahui posisi organisasi atau perusahaan dalam kuadran SWOT

atau TOWS maka dpat diketahui strategi yang harus digunakan oleh

perusahaan tersebut. Apakan strategi OS, strategi ST, strategi WT ataupun

WO yang cocok untuk keadaan organisasi atau perusahaan tersebut. Setelah

mengetahui menggunakan strategi apa maka dapat pula ditentukan solusi

penggunaan metoda manajemen yang akan digunakan dalam menjalankan

organisasi atau perusahaan tersebut.

4.2. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Analisis SWOT atau TOWS

Dalam proses analisa SWOT atau TOWS yang harus diperhatikan tidak

hanya tahapan analisanya saja, namun responden yang terdiri dari sumber daya

manusia atau anggota organisasi atau perusahaan itu sendiri perlu untuk

diperhatikan agar analisis SWOT atau TOWS yang dilakukan dapat memberikan

(18)

organisasi atau perusahaannya. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan pada setiap responden analisis ini, antara lain:

1. Objektif

Artinya anggota organisasi atau perusahaan tersebut harus bisa memandang

secara netral dan tidak ada rasa mengagungkan organisasinya sendiri. Jangan

menutupi kekurangan yang yang ada dan disertai pemberian nilai secara

subjektif, yaitu sesuai dengan pandangan dan seleranya pribadi.

2. Realistis

Realistis adalah suatu sikap atau tindakan yang bersifat nyata serta

sewajarnya. Sehingga orang yang bersifat realistis adalah orang yang apa

adanya tidak mengkhayal.

3. Rendah hati

Rendah hati adalah sikap seseorang yang tidak sombang akan apa yang ia

miliki, selalu terbuka dalam menerima nasihat, kritik maupun saran dari

siapapun, dimanapun, dan kapanpun tanpa merasa bahwa dirinya lebih baik

dari mereka.

4. Jujur

Jujur adalah keselarasan antara apa yang disampaikan dengan kenyataan yang

ada. Jadi, anggota organisasi atau perusahaan harus menyadari dan

memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan organisasi atau perusahaan

(19)

BAB V

METODA ANALISIS SWOT

5.1Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh

Kearns, (1992) menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak

faktor eksternal (peluang dan tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah

faktor internal (kekuatan dan kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak

isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor

internal dan eksternal.

Tabel 5.1. Matriks SWOT

Dari Tabel 5.1 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks SWOT yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sel A: Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga

memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih

cepat.

(20)

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus

dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi

untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah

ancaman itu menjadi sebuah peluang.

3.Sel C: Divestment atau Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.

Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang

yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena

kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang

diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)

atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).

4.Sel D: Damage Control

Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan

pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan

karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi

organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control

(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang

diperkirakan.

5.2Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui

perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce and Robinson

(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.

Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total

perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung

skor

(21)

penilaian terhadap poin faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor

sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah

dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah

dan 10 berarti skor yang paling tinggi.

b. Masing-masing poin faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan.

Artinya, penilaian terhadap satu poin faktor adalah dengan

membandingkan tingkat kepentingannya dengan poin faktor lainnya.

Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat

(rentang nilainya sama dengan banyaknya poin faktor) dibagi dengan

banyaknya jumlah poin faktor).

2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor

O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik

pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai

atau titik pada sumbu Y.

3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran

SWOT.

Berikut ini merupakan contoh tabel perhitungan SWOT dan matriks kuadran

(22)
(23)

Gambar 5.1 Matriks Kuadran SWOT

Dari Gambar 5.1 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks kuadran

SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus

melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara

maksimal.

2. Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi

akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada

strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera

memperbanyak ragam strategi taktisnya.

3. Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat

berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,

strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang

ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

4. Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi

(24)

mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini

dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

5.3Strategi SWOT

Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari gambar 5.1

dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya

masing-masing, yakni sebagai berikut:

Tabel 5.3SWOT Strategic Issues

Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari matriks tiga

dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya

masing-masing, yakni sebagai berikut:

1. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan sekaligus

memanfaatkan peluang yang ada.

2. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk mengurangi

kelemahan yang dihadapi dan pada saat yang bersamaan memanfaatkan peluang

yang ada.

(25)

4. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan mengatasi hambatan serta

(26)

BAB VI

HASIL ANALISIS

6.1 Penentuan Faktor Internal dan Eksternal

Dari Analisis SWOT yang dilakukan untuk rencana pembangunan Gedung Kantor

SNVT PJSA Di Wilayah Kantor Induk BBWS Pemali Juana dapat dilihat aeperti di

bawah ini :

1. Kekuatan (Strenghts)

• Letak lokasi berdekatan dengan gedung kantor bagian lain.

• Memiliki aksesbilitas keluar masuk kendaraan yang baik.

• Memiliki fasilitas tempat parkir kendaraan yang baik dan rapi.

• Memiliki fasilitas ruang kerja lebih banyak dan rapi.

• Kenyamanan bekerja lebih baik.

2. Kelemahan (Weakness)

• Ruang atau space antar bangunan gedung kantor satu dengan gedung kantor

bagian lain semakin sempit karena penambahan satu bangunan gedung kantor

baru.

• Lalu lintas keluar masuk kendaraan semakin ramai sehingga rawan terjadi

kecelakaan kecil (Mobil kesenggol sedikit, motor kesenggol, dll).

• Tempat parkir yang luas membuat karyawan parkir tidak rapi, seenaknya

meletakkan kendaraan sehingga membuat parkir menjadi kesan penuh.

• Banyaknya ruang kerja yang kosong dapat membuat tempat santai atau

nongkrong pegawai sehingga waktu bekerja lebih sedikit daripada waktu

menganggur/ santai..

• Kenyamanan bekerja dapat membuat mengantuk para pegawai yang bekerja

(27)

3. Peluang (Opportunities)

• Dukungan/ Izin Pimpinan tertinggi untuk membangun gedung kantor baru.

• Semakin mudah akses kendaraan keluar masuk gedung tersebut akan

membuat tamu – tamu yang datang semakin senang dan tidak kerepotan jika

ada pertemuan.

• Tempat parkir yang luas memudahkan tamu – tamu luar dan rekan kerja untuk

memarkirkan kendaraannya.

• UU K3 dapat diterapkan dengan baik.

• Isu lingkungan kerja yang buruk sudah tidak ada.

4. Ancaman (Threats)

• Peraturan Pembebasan Lahan.

• Ada peraturan baru yang akan dilakukan perluasan gedung atau penambahan

gedung baru lagi di wilayah kantor induk tersebut sehingga lalu lintas akses

jalan semakin sempit.

• Ada kebijakan baru yang memudahkan orang – orang untuk membeli

kendaraan baru.

• Ada peraturan dari pusat untuk penambahan bagian atau bidang baru dalam

satu bagian kantor yang membutuhkan ruang khusus.

• Ada peraturan efisiensi pengeluaran operasional kantor sehingga kenyamanan

dan kesejukan ruangan berkurang.

6.2 Hasil Analisis Data

(28)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan hasil yaitu posisi dari tema yang

dibahas ada di kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan bahwa kekuatan

yang ada dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Rekomendasi

strategi yang diberikan adalah strategi agresif, artinya perusahaan harus

memnafaatkan segala faktor – faktor kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang

– peluang dari eksternal yang ada sehingga pembangun gedung yang telah

dilaksanakan tersebut dapat bermanfaat dengan baik. Olah karenanya, sebaiknya

dilakukan hal – hal sebagai berikut:

1. Lokasi berdekatan dengan gedung kantor bagian / bidang lain memudahkan

koordinasi, dengan izin Pimpinan Pusat yang mengatur kebijakan untuk dapat

mengalokasikan anggaran pembangunan kantor, diharapkan para pegawai

dapat memanfaatkan fungsi gedung baru yang dibangun tersebut.

2. Dengan akses yang baik menuju gedung PJSA tersebut, dapat membuat tamu

- tamu dari luar / rekanan semakin nyaman untuk bertamu sehingga perlu

dipelihara dengan baik dan tetap ditata supaya teratur.

3. Dengan fasilitas baru tempat parkir dapat membuat tamu - tamu dari luar/

rekanan leluasa untuk memarkirkan kendaraan nya karena gedung dan

halaman sudah tertata dengan baik dan rapi, diharapkan dapat memanfaatkan

fasilitas tersebut dengan baik dan tidak dirusak atau disalahgunakan.

4. Dengan fasilitas ruang kerja yang banyak dan tertata rapi membuat kerja lebih

enak dan tidak berdesak - desakan, kesehatan dan keselamatan kerja dapat

tercipta sehingga UU K3 dapat dijalankan dengan baik, diharapkan para

egawai memelihara dan memanfaatkan dengan baik ruang kerja yang telah

(29)

5. Gedung yang baru dibangun tersebut nantinya akan membuat kenyamanan

kerja menjadi lebih baik sehingga isu - isu lingkungan kerja yang dahulu

buruk, tidak baik sudah hilang dan tidak ada lagi, oleh karena itu para pegawai

harus bekerja dengan baik dan dapat memanfaatkan kenyamanan ruang kerja

(30)

DAFTAR PUSTAKA

ARTHUR A. THOMPSON, JR. and A.J. STRICKLAND III. (1992) Cases in

strategic management. 4th ed.New York: Richard d. Irwin, inc.

ARTHUR A. THOMPSON, JR. and A.J. STRICKLAND III.(1993)Strategic

management: concept and cases. 7th ed. New York: Richard d. Irwin, inc.

BABETTE E. BENSON. Strategi and competition analysis. Craig s. fle 15 her

GREGORY G. DESS, G. T. LUMPKIN, and MARILYN L. TAYLOR (2005)

Strategic management. 2nd ed. New York: McGraw-Hill.

JOHN A, PEARCE II and RICHARD B. ROBINSON JR. (1998) Strategic

Management,3rd ed.USA : Richard D. Irwin, Illions.

KEVIN P. KEARNS (Fall 1992)“From Comparative Advantage to Damage Control: Clarifying Strategic Issues Using SWOT Analysis,” Nonprofit Management and

Leadership, Vol. 3, No. 1. New York: Henry HoltUniversity

Will Edwards. (2012)Inspiration personal development. TOWS Analysis: Defining Successful Partnerships. Weblog [Online] 5th January. Available

Gambar

Gambar 2.1 Matriks SWOT
Gambar 2.2 Diagram SWOT
Gambar 3.1 Gambaran Kerangka Konseptual SWOT
Gambar 3.2 Gambaran Kerangka Operasional SWOT
+2

Referensi

Dokumen terkait

Strategi yang tepat untuk perusahaan yang berada di kuadran V adalah strategi S-O, menggunakan strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan mendaya gunakan

Matriks SWOT yang diperoleh Usaha Tahu Pak Ropi adalah alternatif strategi SO yaitu dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang

Strategi yang tepat untuk perusahaan yang berada di kuadran V adalah strategi S-O, menggunakan strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan mendaya gunakan

Ada empat kuadran dalam matriks SWOT pada Gambar 11.1.Setiap kuadran memiliki strategi masing- masing sebagai berikut. Strategi ini menggunakan kekuatan yang

Kuadran I adalah situasi yang menguntungkan bagi produk roti kacang UD Berkah Gemilang karena memiliki kekuatan dan peluang yang perlu dikembangkan serta

Berdasarkan hasil dari diagram SWOT, strategi yang digunakan adalah strategi agresif yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut peluang, mengatasi

XYZ terletak pada kuadran I yang artinya bahwa perusahaan bisa memanfaatkan kekutan dari faktor internal atau kelebihan yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan peluang yang ada di

KESIMPULAN Strategi pengelolaan bahan baku dan minyak kayu putih pada kuadran I yaitu strategi Agresif yaitu memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk mencapai peluang berupa