• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat profil matching pada sistem pend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manfaat profil matching pada sistem pend"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH XXX XXXXXXXX

XXXXXX

Enita Ima1 – Dr. Ir. Ermanu A. H, MT 2Lailatul Husniah,S.ST3

Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

sary_ridwan@yahoo.com1, ermanu @umm.ac.id2, lailatul.husniah@gmail.com3

ABSTRAK

Maju mundurnya sekolah tidak terlepas dari peran Kepala Sekolah, maka jabatan sebagai kepala sekolah harus diberikan kepada calon yang benar-benar berkualitas. Namun, dalam melakukan seleksi Kepala Sekolah mengalami kesulitan diantaranya banyak yang mendaftarkan diri, banyaknya kompetensi yang diharapkan, banyak calon yang diseleksi, pengolahan data dan pemilihan yang memakan waktu lebih lama.

Oleh karena itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan yang dapat mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan menggunakan metode Profile Matching. Metode profile matching dapat membandingkan antara kompetensi yang dimiliki guru dengan kompetensi yang telah ditentukan oleh regulasi Peraturan Menteri No. 28 tahun 2010 tentang Pedoman dan Panduan Pelaksanaan Pengadaan Kepala Sekolah, sehingga diperoleh perbedaan kompetensi yang disebut dengan gap. Metode ini dilakukan dengan pembobotan setiap kompetensi setelah itu dilakukan perangkingan untuk menentukan calon terbaik yang paling mendekati dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Profile Matching merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam sistem penunjang keputusan atau Decision Support system yang melibatkan banyak kriteria dalam suatu pengambilan keputusan. Tingkat ketepatan dalam mengambil keputusan dengan menggunakan metode ini dapat dilihat pada hasil keputusan yang direkomendasikan oleh aplikasi dengan memperhatikan proses penilaian terhadap perbandingan kriteria dan prosentase kabutuhan.

(2)

1. Pendahuluan

1.1 Latar

Belakang Pemilihan Kepala Sekolah merupakan proses mendapatkan calon Kepala Sekolah

yang paling

memenuhi kompetensi. Kepala Sekolah yang memiliki kompetensi tinggi sangat dibutuhkan untuk membangun sekolah yang berkualitas. Setiap Kepala Sekolah harus memahami proses pendidikan di sekolah yang dipimpinnya dan dapat menjalankan tugas dengan baik. Selain itu harus mampu

berinteraksi

dengan guru dan murid karena akan menetukan suasana sekolah yang baik bagi proses belajar mengajar,

meningkatkan motifasi kerja guru dan staf, sehingga tujuan pendidikan disekolah yang dipimpin dapat tercapai.

Maju mundurnya

sekolah tidak terlepas dari peran Kepala Sekolah, maka jabatan sebagai kepala sekolah harus diberikan kepada calon yang benar-benar berkualitas. Namun, dalam melakukan seleksi Kepala Sekolah

mengalami kesulitan

diantaranya banyak yang mendaftarkan diri, banyaknya kompetensi yang diharapkan,

banyak calon yang diseleksi,

pengolahan data dan pemilihan yang memakan waktu lebih lama.

Oleh karena itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan yang dapat mempercepat dan mempermudah proses

pengambilan keputusan menggunakan metode Profile Matching. Metode profile matching dapat

membandingkan antara kompetensi yang dimiliki guru dengan kompetensi

yang telah

ditentukan oleh regulasi Peraturan Menteri No. 28 tahun 2010 tentang

Pedoman dan

Panduan Pelaksanaan Pengadaan Kepala Sekolah, sehingga diperoleh

perbedaan

kompetensi yang disebut dengan gap. Metode ini dilakukan dengan pembobotan setiap kompetensi setelah itu dilakukan perangkingan untuk menentukan calon terbaik yang paling mendekati

dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Sistem pendukung

keputusan atau Decision Support system merupakan sistem informasi berbasiskan

komputer yang interaktif, fleksibel ,dapat disesuaikan, dikembangkan secara khusus untuk mendukung solusi dari masalah manajemen

tertentu untuk meningkatkan pembuatan

keputusan dengan beberapa

pemodelan salah satunya adalah model Analytical Hierarkhi Process (AHP). Analytical Hierarkhi Process adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya presepsi manusia.

Keberadaan hierarki

memungkinkan dipecahnya

masalah kompleks

atau tidak

terstruktur dalam sub – sub masalah, lalu menyusunnya dalam suatu bentuk hierarki.

1.2 Rumuan

Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah:

1. Bagaimana merancang dan

membangun system pendukung keputusan untuk

mempermudah seleksi kepala sekolah di sekolah dasar dengan cepat dan obyektif? 2. Bagaimana

penerapan metode Profile Matching untuk menentukan kelayakan kepala sekolah?

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup

permasalahan yang dikerjakan dalam tugas akhir ini adalah:

1 Kompetensi yang digunakan seleksi administratif dan akademik adalah seperti tercantum dalam

permendiknas

nomor 28

tahun 2010 pasal 2 ayat 2. 2 Sistem

pendukung keputusan digunakan adalah analisis gap dan profile matching 3 Data yang

diinputkan berisi nilai yang

(3)

dari UPTD, TK, dan PLS Kec. Lawang.

2. Profile Matching

Metode profile matching atau pencocokan profil adalah

metode yang

sering sebagai mekanisme

dalam pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal

yang harus

dipenuhi atau dilewati. [4]

3. Perancangan Sistem

Perancangan proses dilakukan sebelum membuat program. Hal ini bertujuan agar sistem dapat berfungsi sesuai

dengan yang

diharapkan.

Berikut ini adalah tahapan dalam perancangan proses :

3.1 Context

Diagram

Context Diagram berfungsi untuk

menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem, yang

direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili

keseluruhan sistem. Contex Diagram dari sistem pendukung keputusan

pemilihan kepala sekolah:

sub_kriteria kriteria kriteria

login sub_kriteria

kandidat penilai

login sub_kriteria

kriteria

nilai

kandidat nilai

nilai penilai

kandidat

1

SPK Pemilihan Kepala Sekolah

admin penilai

kandidat

Gambar 3.4 : Diagram Konteks Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Kepala

Sekolah Dari gambar diatas terdapat 3 aktor atau user yaitu admin, penilai dan kandidat yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut: a. Admin

Tugas admin adalah

menambahkan , mengedit, dan

menghapus data master yaitu data subkriteria, kriteria, penilai, kandidat sebelum admin melakukan proses tersebut diatas terlebih dahulu admin melakukan login.

b. Penilai Penilai bertugas melakukan penilaian terhadap kandidat dengan melihat

criteria dan sub criteria pada proses penilaian. c. kandidat

Kandidat hanya melihat hasil penilaian, dan melihat data kandidat lainnya.

3.2 Data Flow

Diagram (DFD) level 0

Data Flow Diagram (DFD) memungkinkan pengembangan untuk

mengembangkan model daerah informasi dan fungsi tersebut pada saat yang bersamaan. DFD juga menunjukkan aliran suatu data diubah bentuk seakan-akan data tersebut bergerak melalui sistem. Berikut adalah gambar DFD leve

0 Sistem

Pendukung Keputusan

(4)

sub_kriteria

sub kriteria sub kriteria sub_kriteria

hak akses kandidat kandidat

login admin 2 manajemen

kandidat

kandidat

3 manajemen

kriteria 4 manajemen sub kriteria 5 manajemen

penilai

profil matching

7 view kriteria

8 view nilai

9 DFD Level 0 Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Kepala

Sekolah Pada gambar 3.3 terdapat 10 sub proses yaitu: a. Login

Proses login berfungsi untuk

mengidentifika si admin. b. Manajemen

Kandidat data kandidat c. Manajemen

Kriteria data kriteria d. Manajemen Sub Kriteria Manajemen

data sub

kriteria e. Manajemen

Penilai data penilai f. View Sub

Kriteria

View sub

kriteria berfungsi untuk

menampilkan sub kriteria g. View Kriteria

View kriteria brfungsi untuk menampilkan kriteria h. View

Kandidat View kandidat berfungsi untuk

menampilkan data kandidat i. View nilai

View nilai berfungsi untuk

menampilkan data nilai hasil perhitungan profile matching. j. Profile

matching nilai kriteria

dan sub

kriteria yang di inputkan

3.3 Data Flow

Diagram (DFD) level 1

1. Manaj emen

kandidat kandidat

kandidat kandidat

admin kandidat

1 level 1 Manaj emen Kandi

dat

2. Manaj emen

Penilai Penilai

Penilai

level 1 Manaj emen Penila

i 3. Manaj

emen

Kriteria Kriteria

Kriteria

level 1 Manaj emen Kriteri

a 4. Manaj

emen Sub Kriteri a

Sub Kriteria Sub Kriteria

Sub Kriteria Sub Kriteria

Sub Kriteria Sub Kriteria

Sub Kriteria Sub Kriteria

admin Sub Kriteria

(5)

Gamb level 1 Manaj emen

Sub Kriteri

a 5. Profile

Matchi ng

secondary vactor value

core factor value

nilai nilai

gap value

gap value nilai core factor

4 secodary

factor 5

view nilai

Gamb level 1 Profile Match ing

3.4 Entity

Relations hip Diagram

Entity relationship

diagram digunakan untuk

menggambarkan hubungan data-data dalam suatu sistem. Kebutuhan

– kebutuhan data pada suatu sistem

juga akan

tergambar dalam rangkaian ERD yang saling terkait yang berfungsi meyediakan

data-data untuk

menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem dan lambang data tersebut

digambarkan dalam dengan bentuk simbol entitas. Berikut adalah ERD yang digunakan untuk merancang

database :

sub dari kriteria

nilai kandidat

nilai dari penilai kriteria kandidat kandidiat

<pi> Integer Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (40) Variable characters (50) Variable characters (5) Variable characters (25) Variable characters (25) Integer Integer Variable characters (25)

<M>

Identifier_1 <pi>

kriteria id_kriteria

nama_kriteria <pi> Integer

Variable characters (40) <M> Identifier_1 <pi>

sub_kriteria id_sub_kriteria

nama_sub_kriteria <pi> Integer

Variable characters (40) <M> Identifier_1 <pi>

penilai id_penilai

nip nama jabatan

<pi> Integer Variable characters (20) Variable characters (40) Variable characters (25)

<M>

Identifier_1 <pi> nilai

id_nilai nilai

<pi> Integer Float

<M> Identifier_1 <pi>

admin

<pi> Integer Variable characters (45) Variable characters (45) Variable characters (40) Date

<M>

Identifier_1 <pi>

Gambar 4 ERD

4. Implementasi Dan

Pengujian 4.1.Implementasi

Setelah

aplikasi selesai dibuat tahap selanjutnya adalah mengimplementasi kan aplikasi ke dalam browser. Aplikasi dapat dijalankan pada browser dengan memasukkan ke

dalam URL

http://localhost/ahp _smk1 dan berikut penjelasan aplikasi di mulai dari halaman interface user.

Tampilan Halaman Utama

Form Home

dimana user dapat mengakses menu-menu yang ada.

Form Home

sebagai berikut.

Gambar 4.2: Halaman Utama

(Home) 4.3.2.23 Form Data Penilaian

Menu ini

menampilkan seluruh Data Penilai. Pada menu ini user dapat menambah,

merubah, dan

menghapus Data Penilai.

Gambar 4.23 : Menu Data

Penilaian 4.3.2.24 Menu Penilaian

Menu ini

digunakan untuk menilai masing-masing kandidat.

Hanya dapat

diakses oleh Tim Penilai. Setelah dilakukan

penilaian terhadap masing-masing kandidat, nilai akan tersimpan pada database.

Gambar 4.24 : Menu Penilaian 4.3.2.25 Menu SPK

Pada Menu ini nilai murni dari masing-masing

kandidat di

tampilkan. Pada tahap selanjutnya,

(6)

menentukan Nilai Profil yang akan digunakan untuk menentukan nilai Gap.

Gambar 4.25 : Menu SPK (Sistem

Pendukung Keputusan) 4.3.2.26 Hasil Akhir

Menu ini

menampilkan Hasil Akhir dari Proses Penentuan Kepala Sekolah Dasar.

Gambar 4.26 :Menu Hasil

Akhir

5. Penutup

a. Ke

simpulan

Secara umum, Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Kepala Sekolah Dasar yang dilakukan secara manual memungkinkan terjadinya

kesalahan serta kelalaian di dalam

menentukan mahasiswa berprestasi. Sehingga membutuhkan aplikasi, yang mampu menangani permasalahan tersebut secara efektif dan efisien.

Sistem Pendukung

Keputusan ini menampilkan rangking dari kandidat kepala sekolah dasar sebagai bahan pertimbangan dan dan alat bantu dalam

pengambilan keputusan untuk menentukan kepala sekolah dasar.

Proses dari

penentuan rangking

pemilihan kepala sekolah dasar yang dilakukan dengan menggunakan metode profile matching, dimulai dengan

pembobotan kriteria kemudian perhitungan dan pengelompokan

core dan

secondary factor, perhitungan nilai

total dan

selanjutnya perhitungan penentuan rangking.

Dengan

adanya proses

diatas maka

dengan adanya penelitian ini penulis

membangun aplikasi sistem pendukung

keputusan dengan menerapkan aplikasi sistem pendukung

keputusan menggunakan metode profile matching untuk memudahkan penilai dalam memilih kepala sekolah dasar serta dapat kepala sekolah dasar sesuai dengan

waktu yang

ditentukan Sistem ini hanya menjadi alat bantu bagi pengambil

keputusan,

keputusan akhir tetap berada ditangan

pengambil keputusan.

b. Sa

ran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran untuk

pengembangan sistem lebih lanjut, diantaranya sebagai berikut : 1 Perangkat

lunak Sistem Pendukung Keputusan ini dapat

dikembangkan seiring

perkembangan kebutuhan pengguna sistem

sehingga dapat meningkatkan kinerja sistem.

2 Pengembangan lebih lanjut terhadap sistem adalah membangun system yang lebih user-friendly dengan memperhatika n aspek-aspek interaksi manusia dan komputer. 3 Sistem

Pendukung Keputusan dapat dihubungkan dengan system yang telah ada, sebagai contoh dapodik (Data Pokok

Pendidik) dan penilaian kinerja guru.

Gambar

Gambar 3.4 :
Gambar 3.5 :
Gambar 4.23 :
Gambar 4.25 :

Referensi

Dokumen terkait

Ulkus diabetik sebagai komplikasi kronik dari diabetes mellitus cenderung timbul sejalan dengan lamanya mengidap diabetes, dengan mekanisme melalui gangguan metabolism

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang dipandu dengan tes matching familiar figure test (MFFT), tes diagnostik, pedoman

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran lebih mendalam dan pemahaman mengenai pengaruh tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap sumber dana

Imam Muhammad Abu Zahra (ahli usul fiqih dari Mesir) mengatakan bahwa dalam menyusun mazhabnya, Imam Abu Hanifah pertama-tama merujuk kepada al-Qur‟an, selanjutnya

bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 18 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Buku Panduan PPL Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo 11 Kompetensi ini meliputi pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran di dalam kelas, mulai dari penyusunan

Di sini sel-sel otak yang mati akan digantikan oleh jaringan glial, sedangkan pada organ tubuh yang lain yakni jantung, paru-paru, hati, ginjal dan yang lainnya perubahan

Dari hasil output multikolinearitas dengan residual keinginan berpindah kerja sebagai variabel dependen dapat diketahui bahwa nilai tolerance untuk gaya