• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 1 Sejarah dan Perkembangan Ilmu Ko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas 1 Sejarah dan Perkembangan Ilmu Ko"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT PERTAMINA (PERSERO) MORI

A. Sejarah Singkat

Di Indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian, sumur produksi pertama adalah sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara yang dibor pada tahun 1883. Sejak era itu, kegiatan eksploitasi minyak di Indonesia dimulai.

Era 1900 Masa Perjuangan

Setelah diproduksinya sumur Telaga Said, maka kegiatan industri perminyakan di tanah air terus berkembang. Penemuan demi penemuan terus bermunculan. Sampai dengan era 1950an, penemuan sumber minyak baru banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur. Pada masa ini Indonesia masih dibawah pendudukan Belanda yang dilanjutkan dengan pendudukan Jepang.

Ketika pecah perang Asia Timur Raya produksi minyak mengalami gangguan. Pada masa pendudukan Jepang usaha yang dilakukan hanyalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pemboman lalu pada masa perang kemerdekaan produksi minyak terhenti.

(2)

Namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh Belanda dan Jepang dikelola oleh negara.

Tahun 1957 Tonggak Sejarah Pertamina

Untuk mengelola aset perminyakan tersebut, pemerintah mendirikan sebuah perusahan minyak nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat Permina. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMINA menjadi Pertamina pada tahun 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, pemerintah menerbitkan UU No.8 pada 1971, yang menempatkan Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.

Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha di Indonesia wajib bekerja sama dengan Pertamina. Karena itu Pertamina memainkan peran ganda yakni sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) Pertamina. Sementara disisi lain Pertamina juga bertindak sebagai operator kerja juga menggarap sendiri sebagian wilayah kerjanya.

Era 2000 Perubahan Regulasi

(3)

tahun 2001. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina beralih bentuk menjadi PT Pertamina (Persero) dan melepaskan peran gandanya. Peran regulator diserahkan ke lembaga pemerintah sedangkan Pertamina hanya memegang satu peran sebagai operator murni.

Peran regulator di sektor hulu selanjutnya dijalankan oleh BPMIGAS yang dibentuk pada tahun 2002. Sedangkan peran regulator disektor hilir dijalankan oleh BPH MIGAS yang dibentuk dua tahun setelahnya pada 2004.

Di sektor hulu, Pertamina membentuk sejumlah anak perusahaan sebagai entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam pengelolaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas, dan panas bumi, pengelolaan transportasi pipas migas, jasa pemboran, dan pengelolaan portofolio di sektor hulu. Ini merupakan wujud implementasi amanat UU No.22 tahun 2001 yang mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha hulunya sebagai konsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir.

2005 Entitas Bisnis Murni

(4)

wilayah kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT Pertamina (Persero) tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina EP. Pada saat bersamaan, PT Pertamina EP juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang berlaku sejak 17 September 2005.

Dengan demikian Wilayah Kerja PT Pertamina EP adalah Wilayah Kerja yang dahulu dikelola oleh PT Pertamina (Persero) sendiri dan wilayah kerja yang dikelola PT Pertamian (Persero) melalui TAC (Techincal Asisstance Contract) dan JOB EOR (Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery).

Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen pertahun, PT Pertamina EP memiliki modal optimisme kuat untuk tetap menjadi penyumbang laba terbesar PT Pertamian (Persero). Keyakinan itu juga sekaligus untuk menjawab tantangan pemerintah dan masyarakat yang menginginkan peningkatan produksi migas mineral.

Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi PT Pertamina (Persero) MORI: 1. Visi PT. Pertamina (Persero) MORI

Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. 2. MisiPT. Pertamina (Persero) MOR I

(5)

3. Motto PT. Pertamina (Persero) MOR I Energi untuk mencipta karya dunia.

4. Tata Nilai PerusahaanPT. Pertamina (Persero) MORI

Pertamina menetapkan enam tata nilai perusahaan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam menjalankan perusahaan. Keenam tata nilai perusahaan Pertamina sebagai berikut:

Clean (Bersih)

Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integrasi. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

Competitive (Kompetitif)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja. • Confident (Percaya Diri)

(6)

Customer Focus (Fokus pada Pelanggan)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

Commercial (Komersial)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

Capable (Berkemampuan)

Dikelola oleh pemimpin dan bekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen, dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

5. Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Pertamina

Elemen logo membentuk huruf “P”

(7)

Warna-warna mencolok

Menunjukkan langkah besar yang diambil Pertamina dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis.

Warna Merah

Mencerminkan keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.

Warna Hijau

Mencerminkan sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.

Warna Biru

Mencerminkan andal, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab.

B. Struktur Organisasi

(8)

PT PERTAMINA (PERSERO) MOR I

(9)

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Retail Fuel Marketing pada PT Pertamina (Persero) MOR I

C. Job Description

I. Job Description PT Pertamina (Persero) MOR I

Berikut ini adalah deskripsi jabatan dari struktur organisasi PT Pertamina (Persero) MOR I, dan setiap bagiannya memiliki tugas: 1. GM Marketing Operation MOR I

(10)

a. Mengkoordinir kegiatan pemasaran bahan bakar minyak dan gas bumi di wilayah kerja PT Pertamina (Persero) MOR I.

b. Mengkoordinir kegiatan pemasaran yang meliputi pengadaan, pengangkutan, penimbunan, penyaluran, dan menjaga mutu produk yang dijual.

c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kerja operasi di wilayah PT Pertamina (Persero) MOR I.

d. Mengkoordinir kegiatan administrasi penunjang serta pembinaan Sumber Daya Manusia sehubungan dengan kegiatan pemasaran BBM agar terwujud suatu sistem kerja yang produktif, efektif, dan efisien.

e. Mengkoordinir hubungan kerja secara terpadu dengan pihak luar sehubungan dengan operasi wilayah kerja PT Pertamina (Persero) MOR I.

2. Retail Fuel Marketing MOR I Manager Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi, dan BKK di wilayah Marketing Operation MOR I.

(11)

c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan penjualan dan pemasaran BBM subsidi dan BKK oleh lembaga penyalur.

d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi penjualan BBM subsidi dan BKK.

3. Industrial Marketing MOR I Manager Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Nonsubsidi ke agen BBM Industri, Customer Industri, dan perkapalan termasuk SPBB.

b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Nonsubsidi dan BKK, dan pengawasan mutu BBM yang disakurkan ke agen BBM Industri, Customer Industri, dan perkapalan termasuk SPBB.

c. Mengendalikan dan melaksanakan pegawasan kegiatan penjualan dan pemasaran BBM Nonsubsidi dan BKK oleh agen BBM Industri, Customer Industri, dan perkapalan termasuk SPBB.

d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi penjualan BBM Nonsubsidi dan BKK.

(12)

a. Mengkoordinir perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penjualan produk-produk Petrochemical. b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan

penjualan produk-produk Petrochemical.

c. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi penjualan produk-produk Petrochemical.

5. Domestic Gas Region Manager I Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.

b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.

c. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi penjualan LPG Subsidi dan Nonsubsidi.

6. Aviation Area Manager Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penjualan produk Avtur dan Avigas.

b. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan penjualan produk Avtur dan Avigas.

(13)

7. Techinal Services Region Manager I Memiliki tugas antara lain:

a. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan pembangunan baru dan pemeliharaan seluruh sarana distribusi dan pemasaran di Pertamina Marketing Operation MOR I.

b. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan pembangunan baru dan pemeliharaan distribusi dan pemasaran di Pertamina Marketing Operation MOR I.

c. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi teknis.

d. Melaksanakan proses lelang dan pengawasan proyek pengadaan pemeliharaan dan pembangunan di wilayah Marketing Operation MOR I.

8. HSSE Area Manager Sumbagut Memilki tugas antara lain:

a. Menyelenggarakan perencanaan, pengawasan, evaluasi, dan penyuluhan dalam bidang pencemaran lingkungan kerja.

(14)

filling plant LPG, dan DPPU yang berkaitan dengan

HSSE.

c. Menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

d. Menyelenggarakan pengarahan dan penyuluhan pencegahan terhadap bahaya kecelakaan kerja.

9. Marketing Branch Manager NAD Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di wilayah Nangroe Aceh Darussalam.

b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.

c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh lembaga penyalur.

d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi penjualan BBM subsidi dan BKK.

(15)

a. Mengkoordinir perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di wilayah Sumatera Barat.

b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.

c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh lembaga penyalur.

d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi penjualan BBM subsidi dan BKK.

11.Marketing Branch Manager Riau Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di wilayah Riau.

b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.

(16)

d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi penjualan BBM subsidi dan BKK.

12.Marketing Branch Manager Kepulauan Riau Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir perencanaan dan pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK di wilayah Kepulauan Riau.

b. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan pelaksanaan penjualan BBM Subsidi dan BKK, dan pengawasan mutu BBM yang disalurkan ke lembaga penyalur.

c. Mengendalikan dan melaksanakan pengawasan kegiatan penjualan dan pemasaran BBM Subsidi dan BKK oleh lembaga penyalur.

d. Mengkoordinir kegiatan penyelenggaraan administrasi penjualan BBM subsidi dan BKK.

13.Finance Marketion Operation MOR I Memiliki tugas antara lain:

a. Menyelenggarakan penyusunan dan pengawasan pemakaian anggaran PT Pertamina (Persero) MOR I.

b. Menyelenggarakan kegiatan perbendaharaan PT Pertamina (Persero) MOR I.

(17)

d. Menyelenggarakan pengendalian keuangan PT Pertamina (Persero) MOR I.

14.Unit Manager Human Resources Sumbagut Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir kegiatan pembinaan perawatan Sumber Daya Manusia, penelitian dan usul perbaikan norma-norma dan syarat-syarat kerja serta mengadakan material untuk kebutuhan kantor dan rumah tangga.

b. Mengkoordinir kegiatan pelayanan jasa perawatan kesehatan pekerja dan pengaturan fasilitas pekerja dan keluarganya.

c. Mengkoordinir kegiatan jasa konsultasi manajemen antara lain mengenai sistem dan tata kerja organisasi dan evaluasi jabatan maupun tatalaksananya.

15.IT Region Sumatera Region Memiliki tugas antara lain:

a. Menerima, memprioritaskan, dan menyelesaikan permintaan bantuan IT.

b. Instalasi, perawatan, dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware dan software, peralatan termasuk printer, scanner, tinta, dan lain-lain.

(18)

e. Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.

f. Bertanggungjawab untuk administrasi dan pemeliharaan teknis yang menyangkut perusahaan dalam pembagian sistem database.

16.S&D Region Manager I Memiliki tugas antara lain:

a. Mengkoordinir kegiatan pegadaan, penyimpanan, penerimaan, dan pembekalan BBM/NBBM serta pengaturan layanan dan transportasi.

b. Mengkoordinir kegiatan penerimaan, penimbunan BBM dan NBBM untuk penyaluran ke depot dan konsumen. c. Menyusun rencana dan melakukan pengawasan

distribusi BBM dan NBBM serta gas untuk kebutuhan di wilayah kerja Pertamina MOR I.

II. Job Description Retail Fuel Marketing

Berikut ini adalah deskripsi jabatan dari struktur organisasi Retail Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) MOR I, dan setiap bagiannya memiliki tugas:

(19)

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengkajian

strategi marketing di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi proses

marketingplans execution di Fungsi Retail Fuel

Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi sales

plans execution di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

riset pasar di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. • Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

penyalurandi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. • Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

pengadaan produk, barang dan jasa terkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas

warehouse untuk barang terkait kegiatan promosi,

fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi proses

(20)

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi

pembuatan perjanjian kerjasama dan kontraktual di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi relasi dan

komunikasi dengan pihak regulator, relasi dan komunikasi dengan pihak stakeholder, relasi dengan media, dan hubungan pelanggan (internal & eksternal) di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

2. Assistant Manager Sales Administration & General Account

Memiliki tugas antara lain:

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi channel

management di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

sales order di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi laporan

penjualan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

penagihan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. • Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi perjanjian

(21)

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi

permintaan/keluhanpelanggan terkait sistem penebusan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, mengevaluasi

prosesmonitoringdan follow up terhadap perubahan harga di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

3. Officer Sales Administration Memiliki tugas antara lain:

• Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut

kinerjachanneldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. • Melakukan monitoring terhadap perubahan harga di

Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan kegiatan pembuatan master data pelanggan,

validasi sales request, dan akurasi sales orderdi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan aktivitas penagihan terkait piutang transaksi

jual beli BBM di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. • Melakukan kegiatan rekonsiliasi data penjualan dengan

pelanggan dan menyusun laporan realisasi penjualanterkait sistem penebusan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan kegiatan permintaan/keluhan pelanggan,

(22)

penyelesaian permintaan/keluhan pelanggan, dan status keluhan pelangganterkait sistem penebusan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I

4. Senior Supervisor Dealership Administration Memiliki tugas antara lain:

• Mengarahkan, memonitor dan, mengevaluasi kegiatan

pengecekan kelengkapan dokumen terkait seleksi channel baru di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

pemutakhiran data dalam tindak lanjut terkait kinerja channeldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

program pengembangan usaha/penjualan untuk channel di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi

(23)

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas

penagihan terkait initial, renewal, dan royalty feedi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

5. Junior Officer Dealership Memiliki tugas antara lain:

• Melakukan kegiatan pengecekan kelengkapan dokumen

channel baru di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan kegiatan pemutakhiran data channel di

Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan kegiatan administrasi program

pengembangan usaha/penjualan untuk channeldi Fungsi Retail Fuel Marketing MORI.

• Melakukan penyusunan draft kontrak perjanjian

(24)

• Melakukan aktivitas penagihan di Fungsi Retail Fuel

Marketing MOR Iterkait pelunasan intial, renewal, dan royaltyfee.

6. Assistant Manager Statistic & Marketing Support Memiliki tugas antara lain:

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan

market mapping di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR

I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengkajian

peluang pasar di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I. • Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi strategi

pemasaran (promosi) dan kegiatan promosidi Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasisales

planning di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas

sales di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pembuatan

laporan penjualan di Fungsi Retail Marketing MOR I. • Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi rencana

(25)

kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, mengevaluasi proses

identifikasi, dan respon kebutuhan informasi pihak regulator dan relasi dengan regulatordi Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi

permintaan/keluhan dari pelanggan di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi aktivitas

warehouse untuk produk dan barang terkait kegiatan

promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi

penyusunan anggaran dan realisasi anggarandi Fungsi Fuel Retail Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi penilaian

kinerja bisnis di Fungsi Fuel Retail Marketing Region. 7. Junior Officer Statistic

Memiliki tugas antara lain:

• Melakukan perumusan sales goals di Fungsi Retail Fuel

(26)

• Melakukan penyusunan sales forecast di Fungsi Retail

Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan monitoring dan evaluasi penjualan di Fungsi

Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan rekonsiliasi data penjualan antara sistem

denganmanual di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. • Melakukan verifikasi dengan pihak terkait mengenai

volume penjualan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR

I.

• Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di

Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. 8. Senior Supervisor Marketing Support

Memiliki tugas antara lain:

• Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan

survei pasar, analisa kompetitor, survey peluang pasar, dan kajian internal dan eksternal business environment di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, mengevaluasi kegiatan

perumusan objective promosi, perumusan program promosi, dan eksekusi program promosi di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan

(27)

Referenceterkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan

kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasiproses

pengadaan, pemberian informasi kepada penjualterkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBUdi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan identifikasi kebutuhan informasi yang

dibutuhkan regulator dan melakukan pemberian respon permintaan informasi dari pihak regulator di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengarahkan, memonitor, mengevaluasi analisa

permintaan/keluhan pelanggan, dan monitoring status permintaan/keluhan pelanggan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan pemutakhiran inventory (disposal,

penambahan, pengurangan, dll)terkait kegiatan promosi, fasilitas kantor, dan kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Menyusun anggaran, melakukan pengawasan, dan

(28)

• Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi penilaian

kinerja bisnisdi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. 9. Junior Officer Market Survey & Promotion

Memiliki tugas antara lain:

• Merumuskan sasaran dan tujuan survei pasar, menyusun

tools survei pasar, memilih populasi penyebaran tools,

menyebarkan tools survei pasar, mengolah data hasil survei pasar, merumuskan sasaran dan tujuan analisa kompetitor, mengumpulkan data dan informasi kompetitor, mempelajari data dan informasi kompetitor, dan membuat laporan kajian terkait data dan informasi kompetitor di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. • Melakukan pengumpulan data kebutuhan dari

masing-masing segmen pasar, melakukan analisa data statistik terkait kondisi masing-masing segmen pasar, mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap penentuan target segmen, mengumpulkan data dan informasi faktor-faktor internal dan eksternal, mempelajari data dan informasi terkait faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penentuan target segmen, dan menyusun laporan kajian internal dan external business environment di Fungsi Retail Fuel

(29)

• Melakukan perumusan objective promosi, memilih target

audiens, memilih jenis dan media promosi, menyusun

jadwal pelaksanaan program promosi, melakukan pengadaan materi promosi, melakukan kerjasama dengan pihak terkait (media/partner), melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program promosi, melakukan evaluasi terhadap kinerja media partner, dan melakukan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program promosi di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Mengumpulkan data dan informasi terkait pengadaan

barang, melakukan review/kajian terhadap kebutuhan barang tiap user, menyusun kebutuhan barang perusahan (quarterly, semester, dan tahunan), melakukan analisa terhadap kebutuhan pengadaan barang, menyusun owner estimate terkait kegiatan promosi, fasilitas kantor, dan

kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan review terhadap spesifikasi, brand, unit of

issue pengadaan barang, melakukan penyusunan jadwal

(30)

• Melakukan monitoring terhadap kegiatan pengadaan

produk, barang dan jasa terkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU, menyusun rekapitulasi permintaan/keluhan pelanggan, dan melakukan monitoring status permintaan/keluhan pelanggan di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan pencatatan barang dan produk masuk dan

keluar, melakukan physical stock check/material balance, menyusun laporan stock/material balance,

menyusun laporan replenishmentterkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan pengawasan/monitoring kegiatan bisnis,

melakukan penilaian kinerja bisnis berdasarkan pencapaian target kinerja pada setiap bisnis, dan menyusun laporan kinerja (laporan kinerja operasi, investasi, financial, PSO, pencapaian tingkat kesehatan perusahaan dan kontrak management) di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

10.Senior Sales Executive Retail Memiliki tugas antara lain:

• Melakukan pengelolaan channel di Fungsi Retail Fuel

(31)

• Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan

penyaluran di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I. • Melakukan penyusunan sales planning di Fungsi Retail

Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan kegiatan market mapping dan melakukan

proses langkah tindak lanjut kegiatan riset pasardi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan penyusunan rencana pengembangan

jaringan channel di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan penyusunan strategi promosi dan melakukan

kegiatan promosidi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan aktivitas sales di Fungsi Retail Fuel

Marketing MOR I.

• Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di

Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan kegiatan relasi dengan regulator, melakukan

(32)

• Melakukan pengelolaan permintaan/keluhan pelanggan,

melakukan kegiatan relasi dengan pelanggandi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

11.Junior Sales Executive Retail Memiliki tugas antara lain:

• Melakukan pengelolaan channel di Fungsi Retail Fuel

Marketing MOR I.

• Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan

penyaluran di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukanpenyusunansales planningdiFungsi Retail

Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan kegiatan market mapping, dan melakukan

proses langkah tindak lanjut kegiatan riset pasardi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan penyusunan rencana pengembangan jaringan

channeldi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan penyusunan strategi promosi, dan melakukan

kegiatan promosidi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan aktivitas sales di Fungsi Retail Fuel

Marketing MOR I.

• Melakukan penyusunan laporan realisasi penjualan di

(33)

• Melakukan kegiatan relasi dengan regulator, melakukan

kegiatan relasi dengan stakeholder, dan melakukan kegiatan relasi dan koordinasi dengan media di Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

• Melakukan pengelolaan permintaan/keluhan pelanggan

dan melakukan kegiatan relasi dengan pelanggandi Fungsi Retail Fuel Marketing MOR I.

D. Jaringan Usaha

Informasi mengenai wilayah operasional dan kerja sama PT Pertamina (Persero) dengan Anak Perusahaan serta Perusahaan Patungan khususnya di wilayah Indonesia dan wilayah Kerja Manca Negara.

Anak perusahaan terdiri dari:

1. PT Pertamina EP - Usaha hulu di bidang minyak dan gas bumi meliput produksi minyak dan gas bumi hasil kegiatan eksploitasi. 2. PT Pertamina Geothermal Energy - Pengelolaan dan

(34)

pemeliharaan serta pengembangan teknologi di bidang panas bumi.

3. PT Pertagas - Niaga, transportasi distribusi, pemrosesan dan bisnis lainnya yang terkait dengan turunannya.

4. PT Pertamina Hulu Energi - Pengelolaan usaha sektor hulu minyak & gas bumi serta energi baik dalam maupun luar negeri serta kegiatan usaha yang terkait dan atau menunjang kegiatan usaha di bidang minya 5. PT Pertamina EP Cepu - Eksplorasi, eksploitasi dan

produksi di Bl

6. PT Pertamina Drilling Services Indonesia - Pengelolaan dan pengembangan sumber daya jasa drilling meliputi eksplorasi dan eksploitasi baik migas maupun panas bumi. 7. PT Nusantara Regas - Pengelolaan dan pengembangan

Fasilitas Storage and Regasification Terminal (FSRT) termasuk pembelia FSRT.

(35)

9. meliputi supply vessels, tug boat, cargo vessels, keagenan dan pengelolaa

10.Pertamina Energy Trading Limited (PETRAL)- Niaga

11.PT Pertamina Retail - Retai

jasa pengangkutan BBM.

12.PT Tugu Pratama Indonesia - J

berkaitan dengan operasional industri migas dan marine hull.

13.PT Pertamina Dana Ventura - Kegiatan modal ventura. 14.PT Pertamina Bina Medika - Jasa pelayanan kesehatan dan

15.PT Patra Jasa - Hotel/Motel, perkantoran dan penyewaan Real Property/Hotel.

16.

(36)

17.PT Pertamina Training&Consulting - Jasa pengembangan dalam rangka menunjang kegiatan migas dan panas bumi. 18.PT Usayana - Bidang drilling,work over,well service,

teknik bawah air, ticketing, event organizer, perwismaan, perdagangan, properti, pengelolaan lapangan golf, gedung olahraga, SPBU, perbengkelan dan konsultan.

E. Lingkup Usaha

Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam dua sektor, yaitu Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak- anak perusahaan dan perusahaan petungan.

(37)

Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan produksi migas dapat terus dipertahankan.

Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi sendiri dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan dalam bidang minyak dan gas berupa JOB-EOR (Joint Operating Body for Enhanced Oil Recovery), JOB-PSC (Joint Operating Body for Production Sharing

Contract), TAC (Technical Assistance Contract), BOB (Badan Operasi

Bersama), Penyertaan berupa IP (Indonesian Participation) dan PPI (Pertamina Participating Interest), serta proyek pinjaman; sedangkan pengusahaan panas bumi berbentuk JOC (Joint Operating Contract).

Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh) Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh daerah operasi tersebut adalah DOH Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatera Bagian Utara yang berpusat di Rantau Parapat, DOH Sumatera Bagian Tengah berpusat di Jambi, DOH Sumatera Bagian Selatan berpusat di Prabumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu, DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua berpusat di Sorong.

(38)

Lahendong – Sulawesi Utara (80 MW), Sibayak – Sumatera Utara (12 MW), dan Ulubelu – Lampung (110 MW).

Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan migas bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari 6 JOB-EOR, 15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IP/PPI (termasuk BOB-CPP), dan 5 proyek loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi terdapat 8 JOC.

Dalam hal pengembangan usaha, Pertamina telah mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang prospektif di bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Services (PDS) yang memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki 7 rig pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas, Pertamina memiliki jaringan pipa gas dengan panjang total 3800 km dan 64 stasiun kompresor.

Kegiatan usaha Pertamina Hilir meliputi pengolahan, pemasaran & niaga, dan perkapalan serta distribusi produk Hilir baik didalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang Pertamina maupun impor yang didukung oleh sarana transportasi darat dan laut.

Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan.

(39)

Pertamina hilir mempunyai kilang LNG di Arun dan di Bontang. Kilang LNG Arun dengan 6 train dan LNG Badak di Bontang dengan 8 train. Kapasitas LNG Arun sebesar 12,5 Juta Ton sedangkan LNG Badak 18,5 Juta Ton per tahun.

Beberapa kilang tersebut juga menghasilkan LPG, seperti di Pangkalan Brandan, Dumai, Musi, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Mundu.

Kilang Cilacap adalah satu-satunya penghasil lube base oil dengan grade HVI- 60, HVI- 95, HVI-160 S, dan HVI-650. Produksi lube base oil ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant (LOBP) untuk diproduksi menjadi produk pelumas dan kelebihannya diekspor.

F. Rencana Usaha

Adapun rencana kegiatan PT Pertamina (Persero) MOR I Medan saat ini ialah:

1. Meningkatkan produksi dari lapangan eksisting.

2. Melakukan ekspansi kegiatan usaha dan operasi termasuk melalui cara anorganik (akuisisi).

3. Mengembangkan potensi CBM di wilayah Pertamina.

4. Melakukan aliansi strategis untuk ekspansi maupun membangun kemampuan spesifik.

(40)

pemrosesan gas melalui sinergisitas dengan anak perusahaan Pertamina lainnya.

6. Pro aktif dalam perumusan pricing policy selaras dengan kebijakan nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Di njau dari manajemen satuan pendidikan, maka penyusunan model inspirasi diversifi kasi kurikulum esensi dan muaranya adalah terwujudnya Kurikulum ngkat satuan

Setelah melakukan observasi terhadap perangkat lunak yang dibangun dan kondisi yang ada di Direktorat ICT dan Multimedia, hal berikutnya adalah mengisi borang

signifikan kompetensi pengetahuan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan media audio visual dan

Dapat dilihat bahwa di setiap saat, grafik amplitudo sel[1,1] pada simulasi tanpa anomali (warna merah) selalu lebih tinggi daripada grafik simulasi dengan anomali.

Kepala dan staf Perpustakaan Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin yang telah memberikan jasa pelayanan kepada penulis sehingga sangat membantu dalam

Dalam artikel ini para pembaca akan, di bimbing bagaimana membuat program aplikasi sederhana dari mulai membuat Database, Table, Stored procedure pada Sql Server 2000

Pada percobaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen di laboratorium dan mengetahui sifat-sifat gas nitrogen, langkah yang dilakukan

Perbelanjaan ini bergantung kepada bilangan kambing, sila rujuk LAMPIRAN 7 (Perincian Kepada Aliran Kewangan) dan LAMPIRAN 8 (Struktur Stok Ternakan).