• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Strategi Hunting Information untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Sistem Peredaran Darah Siswa Kelas XI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Strategi Hunting Information untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Sistem Peredaran Darah Siswa Kelas XI "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III M at eri Sist em Peredaran Darah. (B). Rat a-rat a Nilai Tes Kognit if Sisw a pada M at eri Sist em Peredaran Darah peredaran darah pada siklus I m encapai 75 dan m eningkat pada siklus II m encapai 93.92.

3.1.2. Hasil Belajar Afektif

Persent ase jum lah sisw a yang m em enuhi nilai m inim al baik berdasarkan hasil LO pada siklus I dan siklus II dit unjukkan m elalui gam bar berikut ini.

(2)

64.29% dengan rincian baik 53.57% dan sangat baik 10.71% pada siklus I dan pada siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enui kat egori nilai m inim al baik 100% dengan rincian baik 32.14% dan sangat baik 67.86% .

3.1.3. Hasil Belajar Psikomotorik

Persent ase jum lah sisw a yang m em enuhi nilai m inim al baik berdasarkan hasil LO pada siklus I dan siklus II dit unjukkan m elalui gam bar berikut ini.

Gambar 3.3. Persent ase nilai psikom ot orik sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik.

Gam bar 3.3. M enunjukkan jum lah persent ase sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 96.42% dengan rincian baik 46.42% dan sangat baik 50% pada siklus I dan pada siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 100% dengan rincian baik 39.29% dan sangat baik 60.71%.

3.1.4. Hasil Lembar Observasi dan Angket M otivasi Belajar Sisw a

Persent ase jum lah sisw a yang m em enuhi nilai m inim al baik berdasarkan hasil hngket dan LO pada siklus I dan siklus II dit unjukkan m elalui gam bar berikut ini.

A B

Gambar 3.4 (A). Persent ase M ot ivasi Sisw a yang M em enuhi Kat egori nilai M inim al Baik Berdasarkan Observasi. (B). Persent ase M ot ivasi Sisw a yang M em enuhi Kat egori nilai m inim al baik Berdasarkan Angket .

(3)

Gam bar 3.4. (A). M enunjukkan peningkat an yang signifikan, hal ini dit unjukkan dengan jum lah persent ase sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 89.29% dengan rincian baik 67.85% dan sangat baik 21.42% pada siklus I dan siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 100% dengan rincian baik 60.71 dan sangat baik 39.29. Gam bar 3.4. (B). M enunjukkan peningkat an yang signifikan, hal ini dit unjukkan dengan jum lah persent ase sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 89.29% dengan rincian baik 57.14% dan sangat baik 32.14% pada siklus I dan siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 100% dengan rincian baik 21.42% dan sangat baik 78.58%.

3.1.5. Hasil Angket Keterlaksanaan Pembelajaran M enggunakan M odel Problem Ba sed Lea rningdan Stategi Hunting Inform ation.

Gambar 3.5. Persent ase Angket Ket erlaksanaan Pem belajaran Penerapan PBL dan Hunt ing Inform at ion

Gam bar 3.5. m enunjukkan peningkat an yang sangat signifikan, hal ini dit unjukkan dengan jum lah persent ase sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 96.42% dengan rincian baik 39.29% dan sangat baik 53.57% pada siklus I dan siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 100% dengan rincian baik 28.57% dan sangat baik 71.42%

3.1.6. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran M enggunakan M odel Problem Ba sed Lea rningdan Stategi Hunting Inform ation.

96.42 100

0 20 40 60 80 100

Siklus I Siklus II

K

e

tu

n

ta

s

a

n

(4)

Gambar 3.6.Persent ase Lem bar Observasi akt ivit as Belajar Selam a Pem belajaran M enggunakan PBL dan Hunt ing Inform at ion

Gam bar 3.6. Persent ase perform a guru dan sisw a selam a penerapan m odel PBL dan Hunt ing Inform at ion dilihat dari hasil observasi. Pada siklus I m enunjukkan perfom a sisw a dan guru m encapai 26.67% sangat baik, 46.67% baik, dan 26.66% kurang baik. Pada siklus II t erjadi peningkat an yang signifikan pada perform a sisw a dan guru m encapai 76.66 sangat baik m encapai 23.34 dengan kat egori baik.

3.2. Pembahasan

3.2.1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan strategi hunt ing inform a t ion meningkatkan hasil belajar kognitif

Berdasarkan gam bar 3.1 (A) dan 3.1. (B), diket ahui bahw a pem belajaran m enggunakan m odel PBL (Problem Based Learning) dan st rat egi Hunt ing

Inform at ion dapat m eningkat kan hasil belajar kognit if sisw a kelas XI IPA 2 SM A

Kart ika III-1 Banyubiru. Pada siklus I set elah penerapan m odel PBL (Problem Based

Learning) dan st rat egi Hunt ing Inform at ion pada m at eri fungsi darah, jenis darah,

golongan darah dan t ransfusi darah, persent ase jum lah sisw a yang m encapai nilai KKM hingga 75% dengan rat a-rat a nilai 75. Pada siklus II pada m at eri m ekanism e peredaran darah dan penyakit , t erjadi peningkat an hasil belajar kognit if m encapai 100% dengan rat a-rat a nilai m enjadi 93.92. Berdasarkan hasil penelit ian dit em ukan bahw a penerapan m odel PBL (Problem Based Learning) dan st rat egi Hunt ing

Inform at ionsangat baik digunakan unt uk m eningkat kan hasil belajar kognit if sisw a.

Berdasarkan hasil SPSS didapat kan t hit ung = 6.574 dengan t t abel (df =27) = 2.77068. Dari dat a ini m aka dapat disim pulkan bahw a t erdapat perbedaan signifikan rat a-rat a hasil belajar kognit if pada siklus I dan II, dengan angka probabilit as (sig) 0.000. Hal ini m enunjukkan bahw a penerapan m odel PBL dan st rat egi Hunt ing Inform at ion berdam pak pada hasil belajar kognit if.

Pada siklus I, ket ika sisw a m encari inform asi ke set iap pos yang ada, guru kurang m em aksim alkan perannya sebagai fasilit at or sehingga beberapa kelom pok t erlalu lam a disat u pos saja. Hal ini berdam pak t erhadap hasil belajar sisw a karena sisw a hanya m endalam i sat u m at eri saja yang t erdapat dalam pos t ersebut . Ket ika kegiat an diskusi m engenai perm asalahan yang diberikan, guru m asih kurang dalam

(5)

m em bim bing kegiat an diskusi, sehingga sebagian sisw a t idak m elakukan diskusi dengan baik sehingga inform asi yang diperoleh dari pem ecahan m asalah secara kelom pok sangat sedikit . Hal ini t erjadi karena guru m asih m encoba beradapt asi dengan m et ode baru yang belum pernah digunakan, karena t erbiasa dengan m enggunakan m et ode ceram ah. Saat present asi hasil diskusi dilakukan, guru kurang m em berikan m asukan sert a konfirm asi, hal ini berdam pak pada sisw a yang t idak m encat at hasil present asi set iap kelom pok.

Sisw a m engalam i kesulit an pada siklus I karena t erbiasa dengan m et ode ceram ah. Pada sub bab fungsi darah dan golongan darah pada siklus I, sisw a diberikan keleluasaan unt uk belajar secara m andiri. Sisw a m engalam i kesulitan karena m ereka harus m enem ukan inform asi sendiri, karena t erbiasa diberi m at eri oleh guru t anpa harus m encari. Hal ini dibukt ikan dari hasil LKS yang dikerjakan sisw a m asih kurang m aksim al sehingga analisis sisw a t erhadap perm asalahan masih kurang. Sisw a belum m em aham i lebih dalam dari m at eri yang berhubungan dengan kom ponen-kom ponen yang t erkandung dalam sel-sel darah. Hal ini dibukt ikan dari hasil t es kognit if sisw a yang kesulit an ket ika diberikan pert anyaan m engenai kom ponen-kom ponen yang t erkandung dalam sel-sel darah, sehingga hasil belajar kognit if siklus I sisw a belum sem uanya t unt as KKM dan hanya 75% sisw a saja yang m encapai KKM .

Pada kegiat an refleksi, penelit i dan guru berdiskusi m engenai ham bat an penerapan PBL dan Hunt ing Inform at ion pada siklus I, t erlihat adanya peningkat an kinerja guru dalam m em fasilit asi sisw a selam a kegiat an Hunt ing Inform at ion dan kegiat an diskusi pada siklus II. Guru berkeliling ke set iap pos dan m em berikan pengarahan kepada set iap kelom pok yang berada di pos yang m engalam i kesulitan. Sehingga sisw a dapat m em peroleh inform asi m engenai m at eri dengan m aksim al. Pada saat berdiskusi unt uk m em ecahkan perm asalahan guru berkeliling ke set iap kelom pok unt uk m em bant u ket ika sisw a m enem ukan kesulit an dan m endorong sisw a unt uk m enggali inform asi lebih dalam unt uk m enem ukan solusi. Oleh karena it u, sem ua sisw a paham t erhadap m asalah yang diberikan sert a dapat m em berikan solusi t erhadap m asalah t ersebut , sehingga sisw a dapat bekerja dengan cepat dan lebih t elit i sert a dapat selesai t epat w akt u.

Pada saat dan set elah penyam paian hasil diskusi dilakukan, guru t erlihat lebih akt if dalam m engkonfirm asi hasil diskusi sisw a, dilihat dari hasil LKS yang dikerjakan, sisw a m engerjakan LKS dengan lengkap dan dapat m enganalisis perm asalahan yang diberikan bahkan sisw a dapat m enjelaskan dengan baik. Berdasarkan sint aks pem belajaran yang t erdapat didalam m odel PBL dan st rat egi

hunt ing inform at ion, kegiat an-kegiat an yang dilakukan dapat diket ahui bahw a

(6)

berpengaruh t erhadap t ingginya hasil belajar sisw a. Tingginya hasil belajar t ersebut dapat dilihat dari hasil t es form at if dengan krit eria ket unt asan m inim al (KKM ) yang sudah dit ent ukan, 100% sisw a sudah m em enuhi KKM .

Dalam kegiat an proses belajar, sisw a t erlibat dalam set iap kegiat an pendekat an saint ifik sepert i m engobservasi, m engum pulkan dat a, dan m enganalisis m asalah sert a m am pu berpikir krit is. Dengan penggunaan m odel t ersebut sisw a dapat m engem bangkan kem am puan berpikir dalam penyelesaian m asalah. M enurut Indriana (2011), penget ahuan akan sem akin abst rak apabila pesan hanya disam paikan m elalui kat a verbal, akibat nya sisw a hanya akan m em aham i suat u penget ahuan dalam bent uk kat a t anpa m engert i dan m em aham i m akna yang t erkandung dalam penget ahuan t ersebut . Hal ini m em buat sisw a harus m em iliki pengalam an yang konkret dalam m em peroleh suatu penget ahuan. Penggunaan m odel Problem Based Learning berbasis Scient ific Approach m em buat sisw a t erlibat akt if dalam proses pem belajaran dan m em peroleh penget ahuan secara konkret . Hal t ersebut dapat m eningkat kan akt ivit as pem belajaran sisw a dan sisw a m enjadi lebih ingat t erhadap m at eri pelajaran yang t elah diberikan (Sanjaya, 2007:220).

Penerapan m odel PBL dan st rat egi Hunt ing Inform at ion siklus I t erm asuk kat egori baik dan siklus II m enjadi kat egori sangat baik. Pem bim bingan yang diberikan guru pada saat berdiskusi sangat berpengaruh sert a dorongan dari guru unt uk sisw a m encari inform asi m engenai m at eri sangat berpengaruh t erhadap kesuksesan belajar sisw a. Dalam penerapan m odel PBL dan st rat egi Hunt ing

Inform at ion siklus I peran guru sebagai fasilit at or m asih kurang sehingga

berdam pak t erhadap pem aham an sisw a t erhadap m at eri dan berujung pada 25% sisw a yang t idak m encapai KKM . Ket ika guru m em aksim alkan perannya sebagai fasilit at or dan m em bim bing sisw a sert a m am pu m engorganisasikan sisw a unt uk m encari inform asi m engenai m at eri sepert i yang dilakukan di siklus II, persent ase jum lah sisw a yang m em enuhi KKM m eningkat m encapai 100%. Hal ini dapat dikat akan 100% sisw a sukses dalam pem belajaran.

Dalam pem belajaran m enggunakan m odel PBL, sisw a diposisikan agar dapat m em buat st rat egi belajar, berdiskusi, m enyam paikan ide, m engait kan m asalah dengan m at eri yang relevan sert a dapat m engevaluasi pekerjaan sendiri. Unt uk dapat m elakukan hal t ersebut sisw a m enggunakan st rat egi Hunt ing

Inform at ion yang m em bant u sisw a unt uk m enem ukan m at eri dan gagasan baru

(7)

dilakukan sisw a secara m andiri m em ungkinkan sisw a lebih banyak m em aham i m at eri m aupun pem aham an m engenai konsep, sehingga sisw a dapat m engerjakan t es dengan baik dan berdam pak pada hasil kognit if yang m encapai KKM .

Penelit ian yang dilakukan oleh Nyom an & Put era (2012), m enunjukkan bahw a ada perbedaan hasil belajar biologi ant ara sisw a yang dibelajarkan dengan m odel Problem Based Learning dan m odel pem belajaran langsung pada sisw a kelas XI IPA SM A Negeri 1 Ubud. Skor rat a-rat a hasil belajar biologi sisw a yang dibelajarkan dengan m odel Problem Based Learning = 74,22 dan rat a-rat a skor hasil belajar biologi sisw a yang dibelajarkan dengan m odel pem belajaran langsung = 71,29. Sehingga secara keseluruhan, hasil belajar biologi sisw a yang dibelajarkan dengan m odel Problem Based Learning lebih baik dari pada m odel pem belajaran langsung.

M odel pem belajaran PBL (Problem Based Learning) m enyajikan perm asalahan-perm asalahan t erkait m at eri pelajaran yang harus diselesaikan sisw a dan unt uk dapat m enyelesaikan perm salahan t ersebut , sisw a harus m em iliki pem aham an m at eri yang berhubungan dengan perm asalahan (Sholihah, 2010). Oleh karena it u, sisw a belajar m engenai m at eri yang berhubungan agar dapat m enyelesaikan perm asalahan yang diberikan. Proses belajar yang dilakukan t ersebut dapat m em bant u sisw a dalam m em aksim alkan penget ahuan aw al yang dim iliki sebelum nya dan m engasosiasikan dengan penget ahuan yang baru. Karena t erdapat proses asosiasi t ersebut m aka sisw a m am pu m engingat kem bali dan m em aham i penget ahuan baru dengan lebih baik.

3.2.2. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan strategi hunt ing inform a t ionmeningkatkan hasil belajar afektif

Gam bar 3.3. m enunjukkan peningkat an nilai afekt if yang signifikan, hal ini dit unjukkan dengan persent ase jum lah sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 64.29% dengan rincian baik 53.57% dan sangat baik 10.71% pada siklus I dan pada siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enui kat egori nilai m inim al baik 100% dengan rncian baik 32.14% dan sangat baik 67.86%. M elalui hasil penelit ian dapat dilihat bahw a penerapan m odel PBL

(Problem Based Learning) dan st rat egi Hunt ing Inform at ionsangat baik digunakan

unt uk m eningkat kan hasil belajar afekt if sisw a. M engunakan m odel PBL (Problem

Based Learning) dan st rat egi Hunt ing Inform at ion dapat m eningkat kan hasil belajar

afekt if sisw a, pada aspek ket epat an w akt u m engikut i pem belajaran, presentasi dengan sikap yang baik, m elakukan t anya jaw ab sert a m engusulkan pendapat yang dim iliki.

(8)

berdam pak pada sint ag PBL yang harusnya pem bagian kelom pok dan m engorganisasikan sisw a t erhadap m asalah jadi t erham bat . Guru harus m engulang lagi pem bagian kelom pok, karena sisw a yang dat ang t erlam bat t idak t au kelom poknya. Sehingga guru lebih m enekankan lagi kepada sisw a agar dat ang t epat w akt u dan guru kem bali m enjelaskan sint ag PBL dan Hunt ing Inform at ion. Pada sint aks m enganalisis dan m engevaluasi proses pem ecahan m asalah, hanya beberapa sisw a saja yang m engajukan pert anyaan dan m em berikan solusi dari perm asalahan yang diberikan. Kebanyakan sisw a m em ilih diam karena m ereka berfikir hal t ersebut t idak m asuk kedalam penilaian, dan guru t idak m em int a sisw a m em berikan pert anyaan at aupun solusi. Hal ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan obsever selam a proses pem belajaran, dan berdam pak t erhadapa nilai afekt if beberapa sisw a t idak m em enuhi kat egori baik.

Pada kegiat an refleksi guru dan observer m encari solusi t erhadap m asalah yang dihadapi di siklus I, dan m em perbaiki pada siklus II agar hasil belajar afekt if sisw a dapat m eningkat . Pada siklus II sudah t idak ada lagi sisw a yang dat ang t erlam bat , hal ini sangat m em bant u jalanya pem belajaran sehingga guru t idak perlu lagi m engulang sint aksnya. Karena sisw a sudah m enget ahui sint aks PBL dan

Hunt ing Inform at ion, sisw a sadar jika dat ang t erlam bat akan t ert ingal inform asi

yang harusnya didapat kan. Pada saat sint aks m enganalisis dan m engevaluasi proses pem ecahan m asalah, guru lebih m enekankan lagi kepada sisw a agar m em berikan pert anyaan at aupun solusi yang dim iliki. Sehingga banyak sisw a yang bert anya dan m ereka saling m em berikan solusi yang m ereka m iliki, sehingga kegiat an present asi m enjadi lebih hidup dan m elat ih sisw a unt uk berani m enyam paikan pendapat nya. Sehingga pada siklus II hasil belajar afekt if m eningkat hingga 100% sisw a m encapai kat egori baik.

Pem belajaran m enggunakan m odel PBL (Problem Based Learning) dan st rat egi Hunt ing Inform at ion dapat m em bant u m eningkat kan hasil belajar afekt if, diket ahui dari hasil LO t erjadi peningkat an dari siklus I hingga siklus II. Sisw a harus m engikut i pelajaran t epat w akt u karena jika sisw a m asuk kelas t idak t epat w akt u akan t ert ingal inform asi m engenai perm asalahan yang diberikan diaw al oleh guru dan t ahapan m engenai prosedur penyelesain m asalah, hal ini m enunt ut sisw a unt uk t epat w akt u dalam m engikut i pem belajaran. Sisw a m am pu m enjelaskan kepada guru dan kelom pok lain sert a dapat m elakukan t anya jaw ab. Hal ini t erdapat dalam langkah-langkah pem belajaran m odel PBL (Problem Based

Learning) dan st rat egi Hunt ing Inform at ion, pem belajaran t ersebut secara t idak

langsung dapat m em bant u m engem bangkan sikap berkom unikasi, dan berpikir secara krit is t erhadap pem ecahan m asalah.

(9)

m eningkat kan hasil belajar biologi pada ranah afekt if sisw a, m odel Problem Based

Learning berbasis Scient ific Approach m em buat hasil belajar ranah afekt if kelas

eksperim en lebih t inggi daripada kelas kont rol. Pem belajaran m enggunakan m odel PBL dan st rat egi Hunt ing Inform at ion m enjadikan sisw a sebagai produsen penget ahuan yang m em buat sisw a m em peroleh penget ahuannya berdasarkan penem uan sendiri bersam a kelom poknya. Proses pem belajaran t ersebut secara t idak langsung dapat m em bant u sisw a m engem bangkan sikap berupa kom unikasi, penalaran, dan berpikir analit is ket ika m em ecahkan m asalah dan m encari inform asi m engenai m at eri bersam a kelom poknya (Bondan, 2011). Pem belajaran m enggunakan m odel PBL dan st rat egi Hunt ing Inform at ion dapat m endorong dan m enginspirasi sisw a unt uk berpikir secara krit is, analit is, dan t epat dalam m engident ifikasi, m em aham i, m em ecahkan m asalah, dan m engaplikasikan m at eri pelajaran.

Penerapan m odel Problem Based Learning (PBL) dapat m engem bangkan ket eram pilan sikap dan kerja sam a dalam berbagai sit uasi (Af’idah, 2013: 68). Penelit ian yang dilakukan oleh M achin (2014: 32) m enyat akan bahw a pem belajaran yang berbasis Scient ific Approach akan berorient asi pada penanam an sikap/ karakt er yang m endorong sisw a unt uk m elakukan proses afeksi m ulai dari m enerim a, m enjalankan, m enghargai, m enghayat i, hingga m engam alkan. Pelaksanaan m odel Problem Based Learning (PBL) dan st rat egi Hunt ing Inform at ion berbasis Scient ific Approach unt uk m endorong sisw a m enjadi pem belajaran akt if bersam a dengan anggot a kelom poknya unt uk m elakukan ident ifikasi dari m asalah yang ada di lingkungan sekit ar. M asalah t ersebut digunakan unt uk m engait kan rasa keingint ahuan sert a kem am puan berpikir analit is dan inisiat if at as m at eri pelajaran. 3.2.3. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan strategi

hunt ing inform a t ionmeningkatkan hasil belajar psikomotor

Gam bar 3.3. M enunjukkan jum lah persent ase sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 96.42% dengan rincian baik 46.42% dan sangat baik 50% pada siklus I dan pada siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 100% dengan rincian baik 39.29% dan sangat baik 60.71%. Hasil penelit ian m enunjukkan keberhasilan m enggunakan m odel

Problem Based Learning (PBL) dan st rat egi Hunt ing Inform at ion unt uk

m eningkat kan hasil belajar psikom ot or sisw a. Penggunaan m odel Problem Based

learning (PBL) dan St rat egi Hunt ing Inform at ion m em berikan kesem pat an sisw a

(10)

M et ode dan st rat egi yang digunakan dikelas m enunt ut sisw a unt uk lebih akt if dalam m elat ih aspek psikom ot or sisw a. Pada siklus I aspek psikom ot or yang harus dikem bangkan adalah saat m elakukan prakt ikum uji golongan darah. Sisw a harus benar m enget ahui prosedur uji golongan darah agar sisw a dapat m elakukan uji golongan darah dengan baik. Terdapat sat u sisw a yang t idak m em baca prosedur t erlebih dahulu m elainkan langsung m engam bil alat dan bahan, karena sisw a t ersebut m erasa dirinya t ahu dan pernah m elakukan prakt ikum yang sam a pada saat SM P. Guru m engarahkan agar sisw a m encari inform asi bagaim ana cara m elakukan uji golongan darah dengan sisw a m em baca prosedur kerja t erlebih dahulu dan m engam bil alat dan bahan. Pada saat penet esan serum alfa bet a, sisw a sudah bisa m elakukan dengan baik karena m em baca prosedur dengan benar. Sisw a bert anggung jaw ab t erhadap alat dan bahan yang digunakan dalam prakt ikum t erlihat ket ika sisw a langsung m em bersihkan alat -alat set elah selesai prakt ikum .

Hasil belajar psikom ot or sisw a m eningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini dikarenakan sisw a secara berkelom pok belajar m andiri dalam m enyelesai m asalah dan m encari inform asi yang sesuai unt uk m enyelesaikan perm asalahan. Sehingga pada saat present asi sisw a dapat m enjelaskan hasil diskusi dengan baik dan lancar. Sisw a m am pu m eningkat kan kem am puan berkom unikasi dalam hal present asi dan m elakukan t anya jaw ab. Pada saat m enjaw ab pert anyaan sisw a dapat m enjaw ab dengan t egas dan sesuai dengan m at eri sert a m enggunakan sum ber yang tepat . Hal t ersebut m elat ih kem am puan psikom ot or yang dim iliki sisw a. Dom ain psikom ot orik m erupakan proses penget ahuan yang lebih banyak didasarkan dari pengem bangan proses m ent al m elalui aspek-aspek ot ot dan m em bent uk ket eram pilan sisw a (Rochm ayant i, 2013).

Berdasarkan Penelit ian yang dilakukan Nurt ant o & Sofyan (2015), nilai psikom ot or sisw a m eningkat pada siklus I sebesar 75,09% dan siklus II sebesar 86,81% dengan kat egori sangat t inggi sebanyak 36 sisw a dan kat egori t inggi sebanyak 3 sisw a set elah m enerapkan pem belajaran berbasis problem -based

learning pada sisw a SM K M a’arif Salam pada kom pet ensi dasar sist em pengapian

konvensional. M enurut penelit ian Chunt a (2010: 262), yang m enyat akan m odel

Problem Based Lerning (PBL) dapat m engem bangkan ket eram pilan-ket eram pilan

psikom ot or. Selain it u, penelit ian yang dilakukan oleh Priadi (2012: 221) yang m enjelaskan bahw a m odel Problem Based Learning (PBL) dapat m eningkatkan rerat a prest asi psikom ot or sisw a. Hal t ersebut disebabkan karena m odel Problem

Based Learning (PBL) dan St rat egi Hunt ing Inform at ion m enem pat kan sisw a

(11)

M enurut Rusm an (2011, p.6), karakt erist ik dari PBL adalah pem belajaran kont ekst ual dengan m enekankan perm asalahan sebagai st art ing point, perm asalahan yang ada di dunia nyat a t idak t erst rukt ur, sisw a m encari inform asi dari berbagai sum ber unt uk m encari solusi perm asalahan. Sehingga dipercaya m am pu m eningkat kan keakt ifan dan m engem bangkan analit ik sisw a. Peran

problem -based learning dalam aspek psikom ot or, diungkapkan Savery & Dufy

(2001, p.59) m enjelaskan hubungan ant ara t eori dan prakt ik dalam lingkungan

problem -based learning sisw a t erlihat akt if bekerja sesuai dengan t ugas dan

kegiat an ot ent ik. Fokusnya m engkonst ruksi penget ahuan dan m engaplikasikannya dalam ket eram pilan.

3.2.4. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan strategi hunt ing inform a t ion meningkatkan motivasi belajar

Gam bar 3.4. (A). M enunjukkan peningkat an yang sangat signifikan, hal ini dit unjukkan dengan jum lah persent ase sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 89.29% pada siklus I dan siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 100%. Gam bar 3.4. (B). M enunjukkan peningkat an yang sangat signifikan, hal ini dit unjukkan dengan jum lah persent ase sisw a yang m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 89.29% pada siklus I dan siklus II persent asenya m eningkat dengan jum lah sisw a m em enuhi kat egori nilai m inim al baik 100%. Dapat dilihat dari hasil angket yang diisi oleh sisw a sert a hasil LO m enunjukkan adanya peningkat an m ot ivasi belajar sisw a set elah penerapan m odel PBL dan st rat egi Hunt ing Inform at ion. Hasil angket m enunjukkan bahw a sisw a m erasa lebih t erm ot ivasi unt uk belajar karena sisw a dihadapkan dengan perm asalahan yang m enunt ut sisw a harus m enyelesaikan sendiri dengan cara m encari m ateri yang sesuai dengan perm asalahan.

Dari hasil penelit ian, dapat diket ahui bahw a pada siklus I guru m asih belum m aksim al dalam m enerapkan pem belajaran m enggunakan m odel PBL dan st rat egi

Hunt ing Inform at ion. Guru kurang dalam m em berikan m ot ivasi sehingga sisw a

(12)

berhubungan dengan penyelesaian m asalah. Nam un dalam proses pem belajaran siklus I m asih t erdapat 3 sisw a yang m asih kurang t erm ot ivasi dalam belajar.

Pada kegiat an refleksi, guru dan penelit i m enganalisis kekurangan kekurangan pada siklus I kem udian m em perbaikinya pada siklus II dan sudah m ulai beradapt asi dengan m odel PBL dan St rat egi Hunt ing Inform at ion . Pada siklus II guru m em berikan m ot ivasi yang lebih m enarik perhat ian sisw a sehingga sisw a t erm ot ivasi unt uk m engikut i pem belajaran dan m em perhat ikan sem ua prosedur yang diberikan guru. Sisw a t erm ot ivasi m engikut i pem belajaran di kelas karena sudah m enget ahui m et ode dan st rat egi yang digunakan dalam pem belajaran di kelas. Sehingga kebanyakan sisw a sudah m enyiapkan m at eri t erlebih dahulu sebelum m engikut i pem belajaran. Pada saat guru m engorganisasikan sisw a t erhadap perm asalahan, sisw a m erasa t ert ant ang unt uk m enyelesaikan dan m em berikan solusi yang lebih baik. Sehingga sisw a m elalukuan kegiat an hunt ing

inform at ion dengan sungguh-sungguh agar dapat m enggali m at eri lebih dalam dan

sisw a dapat m enguasai m at eri yang diberikan.

Sisw a berdiskusi secara kelom pok, saling m em bant u t em an yang belum paham m engenai m et eri yang diberikan. Set iap anggot a kelom pok saling bekerja sam a sehingga dapat m em berikan solusi t erhadap perm asalahan dengan baik dan t epat . M et ode dan st rat egi yang digunakan dalam proses pem belajaran m em buat sisw a lebih m udah dalam m em aham i m at eri biologi. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar kognit if sisw a. M ot ivasi m erupakan sesuat u hal yang pent ing unt uk kelangsungan kegiat an belajar dan hasil belajar sisw a. Dalam m ot ivasi t erkandung adanya keinginan yang m engakt ifkan, m enggerakkan, m enyalurkan, dan m engarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Hal t ersebut t erdapat didalam pem belajaran m enggunakan m odel PBL dan st rat egi hunt ing inform at ion yang m enunt ut sisw a harus akt if dalam kegiat an pem belajaran. Sisw a t erm ot ivasi dalam pem belajaran sehingga sisw a m am pu m em ecahkan perm asalahan yang diberikan dengan cara m encari m at eri yang sesuai dengan perm asalahan. Peningkat an m ot ivasi yang dim iliki oleh sisw a berdam pak pada seluruh hasil belajar. Upaya yang dilakukan dalam m engem bangkan st rat egi pem belajaran m erupakan pilihan yang pent ing unt uk m eningkat kan m ot ivasi dan hasil belajar sisw a.

M enurut Hadijah (2014), Berdasarkan hasil penelit ian dan pem bahasan, m aka dapat disim pulkan bahw a m ot ivasi belajar biologi sisw a selam a dit erapkan m odel Problem Based Learning m enunjukkan adanya peningkat an dari siklus I dengan rat a-rat a persent ase 46,9 % m enjadi 76 % pada siklus II. Pem belajaran

Problem Based Learning dapat m em berikan peluang yang sam a dalam

(13)

Gambar

Gambar 3.2.  Persentase afektif siswa yang memenuhi kategori nilai minimal baik.Gambar 3.3
Gambar 3.3.Persentase  nilai psikomotorik siswa yang memenuhi kategori nilai minimal baik.
Gambar 3.5. Persentase Angket Keterlaksanaan
Gambar 3.6.Persentase Lembar Observasi aktivitas Belajar Selama Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

This activity which falls under IR 4.2.2 work with women and youth in Anlo to manage woodlot plantation is a direct activity to ensure that fish is protected by protecting

[r]

[r]

Masalah yang timbul selanjutnya adalah bagaimana sesungguhnya problematika kehidupan yang saat ini melanda masyarakat nelayan Takalar, khususnya terkait dengan kemiskinan

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Langkah yang cukup bijak adalah dengan mencari dan selalu mencari kesetimbangan di lokasi mana desain arsitektur menumpu di atas tanah, satu ruang dapat memiliki ketinggian yang

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga penuli s