• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah and kata pengantar indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah and kata pengantar indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-NYA kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam bidang studi Teori Belajar dan Pembelajaran yang bertemakan “Teori Belajar Robert Gagne dan Jerome Bruner

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca. Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan kependidikan demi terciptanya pendidik professional.

Atas selesainya makalah ini, kami mengucapkan terimakasih bagi segala pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Jakarta, 23 Maret 2014 Penyusun

(2)

A. Riwayat Robert Mills Gagne

Robert Mills Gagné (21 Agustus 1916 - 28 April 2002) adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang paling dikenal karena "Kondisi Belajar". Gagné memelopori ilmu instruksi selama Perang Dunia II untuk angkatan udara dengan pelatihan pilot. Kemudian ia melanjutkan untuk mengembangkan serangkaian penelitian dan karya yang membantu menyusun apa yang sekarang dianggap 'instruksi yang baik. " Dia juga terlibat dalam penerapan konsep teori instruksional dengan desain pelatihan berbasis komputer dan belajar berbasis multimedia. "Belajar adalah

sesuatu yang terjadi di dalam

kepala seseorang- di otak."

Prestasi yang telah didapatkan gagne diantaranya : 1. Mendapatkan gelar A.B. pada Yale tahun 1937

2. Pada tahun 1940 mendapat gelar Ph.D. dalam Psychology dari Universitas Brown.

3. Mengajar pada ConnecticutCollege for Women dari 1940-49 dan kemudian pada PennStateUniversity dari 1945-1946. Antara 1949-1958.

4. Gagne menjadi direktur “perceptual and motor skills laborartory” dari U.S. Air force. Pada saat itu dia mulai mengembangkan beberapa idenya yaitu teori belajar yang disebut “The Conditions of Learning”

5. Pada 25 tahun terakhir beliau adalah professor pada Department of Education Research at Florida State University di Tallahassee.

B. Pemaparan teori belajar Robert Gagne

Robert Gagne seorang ahli psikologi pendidikan mengembangkan teori belajar yang mencapai kulminasinya pada “The Condition of Learning”. Banyak gagasan Gagne tentang teori belajar, seperti belajar konsep dan model pemrosesan informasi, pada bukunya “The Condition of Learning” Gagne membahas tentang fase-fase dalam belajar, kapabilitas manusia yang dihasilkan setelah belajar (outcomes), kondisi atau tipe pembelajaran (the eight conditions learning) dan kejadian belajar (nine intructional events), serta hubungan kejadian-kejadian tersebut.

(3)

Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu: (1) receiving the stimulus situation (apprehending), (2) stage of acquisition, (3) storage, (4) retrieval.

1. Fase Receiving the stimulus situation (apprehending), merupakan fase seseorang memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara. Misalnya “golden eye” bisa ditafsirkan sebagai jembatan di amerika atau sebuah judul film. Stimulus itu dapat spontan diterima atau seorang Guru dapat memberikan stimulus agar siswa memperhatikan apa yang akan diucapkan.

2. Fase Stage of Acquition, pada fase ini seseorang akan dapat memperoleh suatu kesanggupan yang belum diperoleh sebelumnya dengan menghubung-hubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumnya. Atau boleh dikatakan pada fase ini siswa membentuk asosiasi-asosiasi antara informasi baru dan informasi lama.

3. Fase storage /retensi adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke memori jangka panjang.

4. Fase Retrieval/Recall, adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori. Kadang-kadang dapat saja informasi itu hilang dalam memori atau kehilangan hubungan dengan memori jangka panjang. Untuk lebih daya ingat maka perlu informasi yang baru dan yang lama disusun secara terorganisasi, diatur dengan baik atas pengelompokan-pengelompokan menjadi katagori, konsep sehingga lebih mudah dipanggil.

Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu (5) fase motivasi sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, (6) fase generalisasi adalah fase transfer informasi, pada situasi-situasi baru, agar lebih meningkatkan daya ingat, siswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut. (7)

(4)

b. Kategori utama kapabilitas/kemampuan manusia/outcomes

Setelah selesai belajar, penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan (capabilities). Kemampuan-kemampuan tersebut dibedakan berdasarkan atas kondisi mencapai kemampuan tersebut berbeda-beda. Ada lima kemampuan (kapabilitas) sebagai hasil belajar yang diberikan Gagne yaitu :

1. Verbal Information (informasi verbal), adalah kemampuan siswa untuk memiliki keterampilan mengingat informasi verbal, ini dapat dicontohkan kemampuan siswa mengetahui benda-benda, huruf alphabet dan yang lainnya yang bersifat verbal.

2. Intellectual skills (keterampilan intelektual), merupakan penampilan yang ditunjukkan siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dapat dilakukannya. Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya melalui pengunaan simbol-simbol atau gagasan-gagasan. Yang membedakan keterampilan intelektual pada bidang tertentu adalah terletak pada tingkat kompleksitasnya.

Untuk memecahkan masalah siswa memerlukan aturan-aturan tingkat tinggi yaitu aturan-aturan yang kompleks yang berisi aturan-aturan dan konsep terdefinisi, untuk memperloleh aturan – aturan ini siswa sudah harus belajar beberapa konsep konkret, dan untuk belajar konsep konkret ini siswa harus menguasai diskriminasi-diskriminasi.

3. Cognitive strategies (strategi kognitif), merupakan sustu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Proses kontrol yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat dan berpikir. Beberapa strategi kognitif adalah : (1) strategi menghafal, (2) strategi elaborasi, (3) strategi pengaturan, (4) strategi metakognitif, (5) strategi afektif. 4. Attitudes (sikap-sikap) merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat

(5)

5. Motor skills (keterampilan motorik) merupakan keterampilan kegiatan fisik dan penggabungan kegiatan motorik dengan intelektual sebagai hasil belajar. Keterampilan motorik bukan hanya mencakup kegiatan fisik saja tapi juga kegiatan motorik dengan intelektual seperti membaca, menulis, dllnya

c. Kondisi atau tipe pembelajaran

1. Signal learning (belajar isyarat)

Belajar isyarat merupakan proses belajar melalui pengalaman-pengalaman menerima suatu isyarat tertentu untuk melakukan tindakan tertentu. Misalnya ada “Aba-aba siap” merupakan isyarat untuk mengambil sikap tertentu, tersenyum merupakan isyarat perasaan senang.

2. Stimulus-response learning (belajar melalui stimulus-respon)

Belajar stimulus-respon (S-R), merupakan belajar atau respon tertentu yang diakibatkan oleh suatu stimulus tertentu. Melalui pengalaman yang berulang-ulang dengan stimulus tertentu sesorang akan memberikan respon yang cepat sebagai akibat stimulus tersebut.

3. Chaining (rantai atau rangkaian)

Chaining atau rangkaian, terbentuk dari hubungan beberapa S-R, oleh sebab yang satu terjadi segera setelah yang satu lagi. Misalnya : Pulang kantor, ganti baju, makan, istirahat.

4. Verbal association (asosiasi verbal)

Mengenal suatu bentuk-bentuk tertentu dan menghubungkan bentuk-bentuk rangkaian verbal tertentu. Misalnya : seseorang mengenal bentuk geometris, bujur sangkar, jajaran genjang, bola dlsbnya. Lalu merangkai itu menajdi suatu pengetahuan geometris, sehingga seseorang dapat mengenal bola yang bulat, kotak yang bujur sangkar.

5. Discrimination learning (belajar diskriminasi)

(6)

lainnya walaupun bentuknya sama. Kemampuan diskriminasi ini tidak terlepas dari jaringan, kadang-kadang jika jaringan yang terlalu besar dapat mengakibatkan interferensi atau tidak mampu membedakan

6. Concept learning (belajar konsep)

Belajar konsep mungkin karena kesanggupan manusia untuk mengadakan representasi internal tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan bahasa. Mungkin juga binatang bisa melakukan tetapi sangat terbatas, manusia dapat melakukan tanpa terbatas berkat bahasa dan kemampuan mengabstraksi. Dengan menguasai konsep ia dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu misalnya : warna, bentuk, jumlah dllnya

7. Rule learning (belajar aturan)

Belajar model ini banyak diterapkan di sekolah, banyak aturan yang perlu diketahui oleh setiap orang yang telah mengenyam pendidikan. Misalnya : angin berembus dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, 1 + 1 = 2 dan lainnya. Suatu aturan dapat diberikan contoh-contoh yang konkrit.

8. Problem solving. (memecahkan masalah)

(7)

1. Gain attention (memelihara perhatian)

Dengan stimulus ekster kita berusaha membangkitkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar.

2. Inform learners of objectives (penjelasan tujuan pembelajaran)

Menjelaskan kepada murid tujuan dan hasil apa yang diharapkan setelah belajar. Ini dilakukan dengan komunikasi verbal.

3. Stimulate recall of prior learning (merangsang murid)

Merangsang murid untuk mengingat kembali konsep, aturan dan keterampilan yang merupakan prasyarat agar memahami pelajaran yang akan diberikan.

4. Present the content (menyajikan stimuli)

Menyajikan stimuli yang berkenaan dengan bahan pelajaran sehingga murid menjadi lebih siap menerima pelajaran.

5. Provide "learning guidance" (memberikan bimbingan) Memberikan bimbingan kepada murid dalam proses belajar

6. Elicit performance /practice (pemantapan apa yang dipelajari)

Memantapkan apa yang dipelajari dengan memberikan latihan-latihan untuk menerapkan apa yang telah dipelajari itu.

7. Provide feedback (memberikan feedback)

Memberikan feedback atau balikan dengan memberitahukan kepada murid apakah hasil belajarnya benar atau tidak.

8. Assess performance (menilai hasil belajar)

Menilai hasil-belajar dengan memberikan kesempatan kepada murid untuk mengetahui apakah ia telah benar menguasai bahan pelajaran itu dengan memberikan beberapa soal. 9. Enhance retention and transfer to the job (mengusahakan transfer)

Mengusahakan transfer dengan memberikan contoh-contoh tambahan untuk menggeneralisasi apa yang telah dipelajari itu sehingga ia dapat menggunakannya dalam situasi-situasi lain

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat memberikan perbaikan pada dimensi responsiveness adalah dengan berkoordinasi dengan operator komputer dengan memberikan estimasi waktu pelayanan setiap

Proses ini memerlukan perhatian tersendiri karena masing-masing jenis kanji Proses ini memerlukan perhatian tersendiri karena masing-masing jenis kanji mempunyai sifat khusus

memberikan pengetahuan tetapi juga pengajaran nilai dan norma untuk mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik dan memberikan nasehat jika peserta didik

Membaca pula surat pernyataan banding yang dibuat oleh Penggugat/Terbanding I/Pembanding II dihadapan Panitera Pengadilan Agama Tangerang Nomor 0825/Pdt.G/2011/PA.Tng

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumsi makanan berisiko, konsumsi minuman beralkohol, dan stres dengan kejadian hipertensi pada laki- laki

 BAB III, Pasal 8 ayat (4) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk persyaratan dan tata cara Pencatatan Peristiwa Penting bagi Penduduk yang agamanya belum diakui

Para remaja cenderung ingin selalu mengikuti perkembangan mode yang sedang populer agar tampil modis, salah satunya adalah model rambut Hal ini dilakukan karena para remaja

Berdasarkan hasil pengujian bahwa pengaruh kerja tim terhadap kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif sehingga pada hipotesis pertama sehingga H1 diterima. Hasil