• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TON"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DOSEN: Ns. Yusnita, S.Kep TUGAS : KMB I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

TONSILITIS

OLEH KELOMPOK 9: QORY PUTRI SANDRA

PRIMA ALWI YAHYA RAHMATULLAH RATNA WUANDARI

SABILA HASANAH ALMAFAZAH

AKADEMI KEPERAWATAN BAITUL HIKMAH

BANDAR LAMPUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat, hidayah dan inayah_Nya akhirnya kami dapat meyusun ”ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN INFEKSI TONSILITIS”.

Dalam penulisan buku ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang sederhana , singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca

Kami menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna , masih terdapat kekurangan dan kekeliruan maka kami senantiasa menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dan dapat memperbaiki serta melengkapi buki ini..

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta tercatat sebagai suatu amal sholeh.

Bandar Lampung, November 2014

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ………..…. i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI ……….…... iii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ………....1

B. RUMUSAN PERMASALAHAN ……….…..1

C. TUJUAN ………..…….…………1

D. METODE PENULISAN………..1

BAB II PEMBAHASAN 1. Konsep Penyakit a) Definisi Tonsilitis ……… b) Etiologi Tonsilitis ……… c) Proses Patologi Tonsilitis ……… d) Manifestasi Klinis Tonsilitis ………... e) Pemeriksaan Penunjang Tonsilitis ……… f) Komplikasi Tonsilitis ………. g) Penatalaksanaan Tonsilitis ……… 2. Askep Pada pasien Tonsilitis a) Pengkajian ……….. b) Diagnosa Keperawatan ………. c) Rencana Keperawatan ……….. BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN ………...………...11

2. SARAN……….………...11 DAFTAR KEPUSTAKA

Bandar Lampung, November 2014

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tonsillitis adalah suatu peradangan pada tonsil (atau biasa disebut amandel) yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50% kasus tonsilitis adalah karana infeksi.

Tonsil merupakan kumpulan besar jaringan limfoid di belakang faring yang memiliki keaktifan munologik (Ganong, 1998). Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung dan tenggorokan, oleh karena itu, tidak jarang tonsil mengalami peradangan.

Tonsilitis adalah infeksi atau peradangan pada tonsil. Tonsilitis akut merupakan inveksi tonsil yang sifatnya akut, sedangkan tonsillitis kronik merupakan tonsillitis yang terjadi berulang kali (Sjamsuhidayat & Jong, 1997).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dat membuat rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Apa Pengertian dari Tonsilitis? 2. Apa Etiologi dari Tonsilitis 3. Apa saja klasifikasi Tonsilitis?

4. Bagaimanakah patofisiologis pada Tonsilitis? 5. Apa saja manifestasi dari Tonsilitis?

6. Pemerikasaan diagnostik apa saja yang perlu ? 7. Bagaimankah penatalaksanaannya ?

8. Bagaimana cara pencegahannya ? 9. Apa saja komplikasinya ?

10. Bagaimnakah Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Tonsilitis? C. Tujuan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem Hematologi & Imunologi yang berjudul ” Askep Tonsilitis”.

Tujuan khusus penulisan ASKEP ini adalah menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep serta proses keperawatan dan pengkajiannya.

D. Metode Penulisan

(5)

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep Penyakit

A. Definisi Tonsilitis

Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau kuman streptococcus beta hemolitikus grup A, streptococcus viridans dan pyogenes dan dapat disebabkan oleh virus. Faktor predisposisi adanya rangsangan kronik (misalnya karena merokok atau makanan), pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat tidak higienis, mulut yang tidak bersih.

Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan. Radang tonsil pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis. (Ngastiyah,1997 ).

Tonsilitis Kronik terjadi karena proses radang berulang, maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus) yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas hingga meluas menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengketan dengan jaringan sekitar fossa tonsilaris. Jadi, tonsil meradang dan membengkak, terdapat bercak abu-abu/kekuningan pada permukaan dan berkumpul membentuk membran.

B. Etiologi Tonsilitis

Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut dibawah yaitu : a. Streptokokus Beta Hemolitikus

b. Streptokokus Viridans c. Streptokokus Piogenes d. Virus Influenza

Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah (droplet infections). C. Proses Patologi Tonsilitis

Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas, akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfa ke tonsil.

Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara.

(6)

D. Manifestasi Klinis Tonsilitis

Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah : 1. Nyeri tenggorok & Nyeri telan 2. Sulit menelan

3. Demam, Mual 4. Anoreksia

5. Kelenjar limfa leher membengkak 6. Faring hiperemis

7. Edema faring

8. Pembesaran tonsil & Tonsil hiperemia 9. Mulut berbau & Otalgia (sakit di telinga) 10. Malaise

E. Pemeriksaan Penunjang Tonsilitis

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :

1. Leukosit : terjadi peningkatan 2. Hemoglobin : terjadi penurunan

3. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat. F. Komplikasi Tonsilitis

Komplikasi yang dapat muncul bila tonsilitis akut tidak tertangani dengan baik adalah : 1. Tonsilitis kronis

2. Otitis medis

G. Penatalaksanaan Tonsilitis

Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah 1. Penatalaksanaan medis

a) Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim, penisilin, amoksisilin, eritromisin dll

b) Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen. c) Analgesik untuk meredakan nyeri

2. Penatalaksanaan keperawatan a) Kompres dengan air hangat b) Istirahat yang cukup

c) Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat d) Kumur dengan air hangat

e) Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien.

(7)

A. Pengkajian

1) Pengumpulan Data a. Identitas Klien

Nama : An. Z

Umur : 11 thn

Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Anak Kandung Agama : Islam

Suku / Bangsa : Muna Pendidikan : SMP Pekerjaan :

-Alamat : Desa Mabolu b. Identitas Penanggung.

Nama : Tn. T

Umur : 30 Thn

Jenis Kelamin : Laki - laki Status : Sudah nikah

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Muna Pendidikan : Sarjana Pekerjaan : PNS

Hub. Dengan Klien : Ayah Pasien Alamat : Desa Mabolu

Data Demografi

Pada pasien ini di derita dimana saja, tidak berpengaruh pada tempat berdomosili wilayah tertentu.

Riwayat Penyakit Sekarang

Sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll.  Riwayat Kesehatan Yang Lalu

1. Riwayat kelahiran 2. Riwayat imunisasi

3. Penyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, ISPA, otitis media ) 4. Riwayat hospitalisasi

Pemerikasaan

1. Pengkajian umum

Usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda – tanda vital dll 2. Pernapasan

- Kesulitan bernafas, batuk

- Ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan : o T0 : bila sudah dioperasi

(8)

o T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah o T3 : pembesaran mencapai garis tengah

o T4 : pembesaran melewati garis tengah 3. Nutrisi

Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak makan dan minum, turgor kurang.

4. Aktivitas / istirahat

Anak tampak lemah, letargi, iritabel, malaise. 5. Keamanan / Kenyamanan

Kecemasan anak terhadap hospitalisasi. B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tonsilitis akut adalah : 1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan tonsil 2. Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil

3. Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan adanya anoreksia

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

5. Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan adanya obstruksi pada tuba eustakii.

C. Rencana Keperawatan

Tujuan Perencanaan

Intervensi Rasional Tupan: Setelah dilakukan

tindakan keperawatan berangsur – angsur teratasi. Dengan criteria hasil :

- Suhu badan turun.

1. Pantau suhu

penggunaan linen, pakaian yang dikenakan klien.

4. Berikan kompres hangat.

5. Berikan cairan yang banyak ( 1500 – 2000 cc/hari ).

(9)

Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari Gangguan pola tidurteratasi.

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari Gangguan pola tidur berangsu – angsur teratasi. Dengan kriteria hasil :

- Pola tidur teratur

1. Kaji

Tanda-tanda Vital.

2. Pantau

nyeri klien(skala, intensitas, kedalaman, frekuensi).

3. Berikan

posisi yang nyaman.

4. Berikan

tehnik relaksasi dengan tarik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkannya pelan – pelan melalui mulut.

1. Menentukan intervensi selanjutnya. meringankan rasa nyeri.

Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 hari Nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan

1. Timbang BB tiap hari.

2. Berikan makanan dalam keadaan hangat.

3. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering sajikan makanan dalam bentuk yang menarik.

4. Tingkatkan kenyamanan lingkungan saat makan.

5. Kolaborasi pemberian vitamin penambah nafsu makan. meningkatkan. keinginan makan.

5. Vitamin

dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari intoleransi teratasi.

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari intoleransi aktivitas berangsu – angsur teratasi. Dengan kriteria hasil :

Klien beraktivitas dapat beraktivitas sesuai tingkat toleransinya.

1. Kaji

tingkat toleransi aktivitas klien.

2. Obse

rvasi adanya kelelahan dalam melakukan aktifitas.

3. Moni

tor Tanda-tanda Vital sebelum, selama dan sesudah melakukan aktifitas.

4. Berik

an lingkungan yang tenang.

1. Untuk melakukan intervensi selanjutnya. 2. Kelelahan dapat

mengakibatkan tingkat aktivitas terbatas.

3. Pemantauan TTV untuk mengukur sejauh mana perkembangan kesehatan.

4. Lingkungan yang tenang dapat merilekskan tubuh.

(10)

5. Ting katkan aktifitas sesuai toleransi klien

dapat meningkatkan ketahanan dalam melakukan kegiatan. Tupan : Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 7 hari gangguan persepsi sensori teratasi. Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari gangguan persepsi sensori aktivitas berangsu – angsur teratasi. Dengan kriteria hasil : Klien dapat mendengar dengan normal.

1. Kaji ulang gangguan pendengaran yang dialami klien.

2. Lakukan irigasi telinga.

3. Berbicaralah dengan jelas dan pelan.

4. Gunakan papan tulis / kertas untuk berkomunikasi jika terdapat kesulitan dalam berkomunikasi

5. Kolaborasi pemberian tetes telinga

1. Untuk menentukan tingkat keparahan pendengaran. 2. Irigasi dapat

meningkatkan pengeluaran kotorang (serumen). 3. Untuk melatih

pendengaran.

4. Agar komunikasi dapat berjalan.

(11)

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan

Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan. Diagnosa atau masalah keperawatannya :

- Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan tonsil - Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil

- Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan adanya anoreksia

- Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

- Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan adanya obstruksi pada tuba eustakii

-B. Saran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall.2009. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi 9. Jakarta : EGC.

Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta : EGC;1999

Referensi

Dokumen terkait

Analisis risiko akan tergantung informasi risiko dan data yang tersedia. Metode analisis yang digunakan bisa bersifat kualitatif, semi kuantitatif, atau kuantitatif bahkan

Dengan mengacu pada ketidaksesuaian penilaian, yaitu perilaku baik dengan alasan baik dinilai jahat dan perilaku jahat dengan alasan jahat dinilai baik, sebesar 0.7%, maka

soal menyusun gambar, dalam soal ini terdapat 5 gambar yg berbeda, tugas anda menyusun gambar pada setiap opsi hingga sama pada salah satu lima gambar tersebut.contoh :H.

Dilihat dari hasil uji statistik bahwa diperoleh nilai p = 0,047 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi terjadinya kelelahan antara pekerjaan operator yang tidak

Penelitian biogas secara pilot plant telah dilakukan pada instalasi pengolahan air limbah industri tepung tapioka rakyat PD Semangat Jaya desa Bangun Sari Kecamatan Negeri

Sisik-sisik ini terbuat dar i keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik memiliki permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada

Untuk membuat plastik, salah satu bahan baku yang sering digunakan adalah naptha, yaitu bahan yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi atau gas alam.. Sebagai gambaran

© 2010 Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau 34 Berdasarkan garis pantai, pesisir pantai wilayah pesisir Pulau Rupat Barat dan Selatan dan Kecamatan Sungai