• Tidak ada hasil yang ditemukan

jenis jenis sapi berdasarkan 3 bos besar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "jenis jenis sapi berdasarkan 3 bos besar"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1. Bos Taurus

Bos Taurus adalah bangsa sapi yang menurunkan bangsa-bangsa sapi potong dan sapi perah di Eropa. Golongan ini akhirnya menyebar ke berbagai penjuru dunia seperti Amerika, Australia dan Selandia Baru. Belakangan ini, sapi keturunan Bos Taurus telah banyak dikembangkan di Indonesia, misalnya

Aberdeen Angus, Hereford, Shorthorn, Charolais, Simmental dan Limousin. a. Sapi Aberdeen Angus

Sapi Aberdeen Angus merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang berasal daratan Scotlandia Utara. Sapi Aberdeen Angus memiliki karakteristik kulit berwarna hitam, tidak bertanduk, tubuh rata, lebar dan dalam, seperto balok, padat dengan urat daging yang baik. Berat badan betina dewasa mencapai 1600 pounds sedang jantan dewasa 2000 pounds b. Hereford

Sapi Hereford merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang didomestikasi di daerah lembah Hereford Wales Inggris. Sapi ini masuk Amerika Serikat pada tahun 1817 dan berkembang cukup pesat. Ciri-ciri sapi jenis ini adalah bulu badan berwarna merah, kecuali bulu bagian muka, dada, perut bagian bawah, dan ekor umumnya berwarna putih. Ada yang bertanduk dan ada juga yang tidak bertanduk. Berat badan untuk betina umur 2 tahun mencapai 725 kg dan jantan mencapai 900 kg.

(2)

Sapi Shorthorn merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus, sapi jenis ini dikembangkan di negara Inggris bagian utara. Bobot jantan dewasa di atas 1100 kg sedangkan bobot betina di atas 850 kg. Sapi Shorthorn berwarna merah coklat tua, putih, merah coklat tua dan putih. Mempunyai bentuk puting susu yang baik dan produksi susunya pun baik. Anaknya kecil, namun akan tumbuh dengan cepat besar. Kualitas dagingnya baik. Sapi ini sebenarnya sebagai sapi perah. Di eksport dari Inggris ke Amerika pertama kali pada tahun 1780. Disebut juga sebagai sapi jenis DURHAM.

d. Sapi Charolais

Sapi Charolais merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang berhasil didomestikasi dan berkembang di Perancis dan mengalami perkembangan yang pesat di Amerika Serikat. Jenis sapi ini mempunyai bulu berwarna kuning muda atau putih mulus seperti perak. Badannya besar dan kuat serta tumbuh dengan cepat. Berat badan sapi betinanya mencapai rata-rata 90 kg dan sapi jantan 1050 kg.

(3)

Sapi Simmental merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus, berasal dari daerah Simme di negara Switzerland (Swiss), namun sekarang berkembang lebih cepat di benua Amerika, serta di Australia dan Selandia Baru (New Zealand). Sapi ini merupakan tipe sapi perah dan pedaging.

Sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg. Secara genetik, sapi Simmental adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur. Sapi jenis ini SUDAH diternakkan di DOMPI.

d. Sapi Limousin

(4)

2. Bos Indicus

Bos Indicus (Zebu : sapi berpunuk) saat ini berkembang biak di India, dan akhirnya sebagian menyebar ke berbagai negara, terlebih di daerah tropis seperti Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Afrika, dan Amerika. Di Indonesia terdapat sapi keturunan Zebu, yakni sapi Ongole dan Peranakan Ongole (PO), serta

Brahman. dll

a. Sapi Ongole dan Peranakan Ongole (PO)

Sapi Ongole merupakan sapi keturunan Bos Indicus yang berhasil didomestikasi di India. Di Indonesia lebih popular dikenal sebagai sapi Sumba Ongole. Persilangan sapi Ongole jantan dengan sapi betina Jawa menghasilkan keturunan yang disebut sapi Peranakan Ongole (PO). Ciri-ciri sapi ini adalah punuk yang besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan di bawah leher dan perut, telinga panjang serta menggantung adalah ciri khas sapi Ongole.

Warna bulu sapi Ongole umumnya putih kusam atau agak kehitam-hitaman dan warna kulit kuning, di sekeliling mata, mempunyai gumba dan gelambir yang besar menggelantung, saat mencapai umur dewasa yang jantan mempunyai berat badan kurang dari 600 kg dan yang betina kurang dari 450 kg. Bobot hidup Sapi

(5)

b. Sapi Brahman

Sapi Brahman merupakan sapi keturunan Bos Indicus yang berhasil didomestikasi di India, tetapi mengalami pekembangan pesat di Amerika Serikat. Sapi ini diekspor ke Amerika Serikat pada tahun 1849 telah diseleksi dan dikembangkan genetiknya melalui penelitian yang cukup lama. Ciri utama sapi ini adalah punuk besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan di bagian leher dan perut. Kulit bergelambir dari rahang bawah sampai bagian ujung tulang dada bagian depan, serta telinganya menggantung. Bulunya berwarna putih keabu-abuan dan juga merah. Bila dipelihara di daerah tropis seperti Indonesia sapi ini mempunyai daya tahan kuat. Kulitnya tebal bahkan tahan terhadap gigitan caplak. Berat hidup rata-rata untuk betina mencapai 500 kg dan jantan 600 kg.

(6)

c. Sapi Sahiwal

Sapi Sahiwal merupakan sapi keturunan Bos Indicus, jenis sapi ini berasal dari India dan Pakistan. Warna bulu umunya merah kecoklatan dengan bercak-bercak putih,tubuh tidak tinggi dan mempunyai pertumbuhan otot yang baik. Berat sapi jantan dewasa Sekitar 550 kg dan betina sekitar 400 kg. Sapi ini termasuk jenis sapi perah dengan produksi susu rata-rata 2300 kg/tahun bahkan dapat mencapai 4500 kg/tahun.

d. Sapi Kankrey / Sapi Guzerat

(7)

e. Sapi Khrisna Valley

Sapi Khrisna Valley merupakan sapi keturunan Bos Indicus, jenis sapi ini berasal dari India dan Pakistan dengan bertanduk pendek,bewarna bervariasi dari putih hingga kelabu.jenis sapi ini dikembangkan sebagai sapi pekerja dengan berat sapi jatan dewasa sekitar 550 kg dan betina sekitar 325 kg.

f. Sapi Boran

(8)

g. Sapi Africander

(9)

3. Bos Sondaicus

Golongan ini merupakan sumber asli bangsa-bangsa sapi di Indonesia. Sapi yang sekarang ada di Indonesia merupakan keturunan Bos Sondaicus, yang sekarang dikenal dengan nama Sapi Bali, Sapi Madura, Sapi Jawa, Sapi Sumatera dan sapi lokal lainnya. a. Sapi Bali

Sapi Bali adalah sapi keturunan Bos Sondaicus, yang merupakan hasil domestikasi dari Banteng (Bibos Banteng) dan mengalami perkembangan pesat di pulau Bali. Sapi Bali tergolong sapi yang cukup subur sehingga sebagai pilihan ternak sapi bibit cukup potensial. Ciri-ciri sapi Bali pada usia pedet memiliki bulu coklat muda/gelap, sedangkan yang betina dewasa berbulu merah/putih dan tanduknya agak ke dalam dari kepala. Sedangkan sapi jantan mempunyai warna bulu hitam dan tanduknya agak di bagian luar kepala. Berat badan rata-rata mencapai 350 kg.

Hingga saat ini Sapi Bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Ujung Kulon. Sapi asli Indonesia ini sudah lama didomestikasi suku bangsa Bali di pulau Bali dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Kekhasan fisik dari Sapi Bali, berukuran sedang, dadanya dalam, tidak berpunuk dan kaki-kakinya ramping. Kulitnya berwarna merah bata. Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam. Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.

(10)

b. Sapi Madura

Sapi Madura merupakan keturunan perkawinan silang antara Bos Sondaicus dengan Bos Indicus. Sapi ini memiliki ciri warisan dari kedua golongan sapi tesebut. Ciri-ciri Sapi Madura adalah punuk yang kecil dan warna kulit cokelat atau merah bata, bagian kepala terdapat tanduk melengkung ke depan dengan melingkar bulat sabit.

Ciri-ciri umum fisik Sapi Madura adalah sbb:

1. Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata

2. Paha belakang berwarna putih

3. Kaki depan berwarna merah muda

4. Tanduk pendek beragam. Pada betina kecil dan pendek berukuran 10 cm, sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm

5. Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun berukuran kecil

Secara umum, Sapi Madura memiliki beberapa keunggulan seperti:

1. Mudah dipelihara

2. Mudah berbiak dimana saja

3. Tahan terhadap berbagai penyakit

4. Tahan terhadap pakan kualitas rendah

Sumber:

(11)

1. Perbedaan Sapi dan Kerbau Berdasarkan Taksonominya

A. Sapi

Sapi yang memiliki nama binomial Bos taurus ini kadang juga disebut sebagai lembu di beberapa daerah di Indonesia. Jadi lembu dapat dikatakan sama dengan sapi, dan hanya merupakan istilah penyebutan lain bagi sapi.

Sapi dipelihara sebagai hewan ternak untuk dimanfaatkan terutama susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Di sejumlah tempat, sapi juga biasa dipakai untuk membantu bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau bajak. Menariknya, sapi Bali yang paling banyak dimanfaatkan dagingnya di Indonesia, meski memiliki nama sapi, sebenarnya bukan lah sapi melainkan seekor banteng. Hal ini dikarenakan sapi Bali merupakan domestikasi dari banteng dan lebih memiliki ciri seekor banteng dibanding dengan seekor sapi.

B. Kerbau

(12)

efisien dalam masa-masa kekurangan pakan, yang menyebabkan hewan itu lebih tahan hidup jika dibandingkan dengan sapi.

Kerbau memiliki tanduk yang sangat besar, dengan ukuran rata-rata 1 m, jauh lebih besar dibanding tanduk sapi. Kerbau juga dikenal sebagai hewan yang sering menyerang walau tanpa diprovokasi. Ini menyebabkan kerbau masih menjadi hewan yang bisa berbahaya bagi manusia. Bobot kerbau dewasa dapat mencapai berat sekitar 300 kg hingga 600 kg. Kerbau liar dapat memiliki berat yang lebih lagi, kerbau liar betina dapat mencapai berat hingga 800 kg dan kerbau liar jantan dapat mencapai berat hingga 1200 kg. Berat rata-rata kerbau jantan adalah 900 kg dan tinggi rata-rata di bagian pundak kerbau adalah 1,7 m.

Klasifikasi kerbau sendiri masih belum pasti, namun ada beberapa yang mengelompokkan kerbau sebagai suatu spesies dengan tiga subspesies yaitu kerbau sungai (B. bubalis bubalis), kerbau rawa (B. bubalis carabanesis) dan kerbau liar (B. bubalis arnee). Kerbau rawa memiliki kromosom dengan jumlah 48 sementara kerbau sungai memiliki 50 kromosom. Kedua subspesies ini masih dapat dikawinkan dan menghasilkan keturunan. Namun mereka tidak dapat berkembang biak dengan sapi yang memiliki 60 kromosom.

Kerbau banyak dimanfatkan oleh manusia terutama untuk tenaganya yang biasa digunakan untuk menarik pedati. Kerbau juga sering digunakan untuk membajak sawah, karena mereka dapat bergerak di atas lumpur jauh lebih baik daripada sapi. Karena kadar lemak dari susu kerbau yang sangat tinggi, susu kerbau dapat menghasilkan produk olahan yang sangat lezat seperti keju Mozzarella dan Dadiah (sejenis yoghurt dari Minangkabau). Kulit kerbau juga sering digunakan sebagai bahan sepatu, wayang kulit dan helm sepeda motor. Sementara dagingnya kurang disukai karena kekerasannya.

Sumber:http://unggulwidyoseno12.blogspot.co.id/2012/09/perbedaan-sapi-banteng-dan-kerbau.html

2.Perbedaan Kambing Dan Domba Dari Beberapa Aspek

a. Taksonomi

Meskipun domba dan kambing memiliki penampakan yang hampir sama, nama ilmiahnya ternyata sangat berbeda. Bahkan mereka tidak di genus yang sama. Domba

memiliki nama ilmiah Ovis aries dengan jumlah kromosom 54, sedangkan kambing memiliki nama ilmiah Capra hircus dengan jumlah kromosom 60. Meskipun bisa saja terjadi

(13)

b. Ekor

Cara termudah membedakan domba dan kambing adalah ekornya. Ekor kambing mencuat ke atas (kecuali saat sakit, takut atau dalam penderitaan), sedangkan domba menggantung ke bawah.

c. Makanan

Perbedaan terbesar dari domba dan kambing adalah cara mencari makan dan pilihan makanannya. Kambing dikategorikan menjengut, yaitu lebih memilih untuk memakan daun-daunan, ranting pohon, tumbuhan merambat dan perdu. Sedangkan domba digolongkan merumput, yaitu lebih suka pada rerumputan dan mereka senang makan dekat dengan permukaan tanah, berbeda dengan kambing yang suka memanjat dan memakan ujung-ujung tanaman.

Domba Kambing

d. Perilaku

Banyak perbedaan perilaku kambing dan domba. Kambing lebih mandiri dan ingin tahu, sedangkan domba lebih penakut dan menjauh. Domba memiliki insting yang lebih besar untuk bergerombol menjadi kawanan dan akan sangat gelisah jika terpisah dari kawanannya.

(14)

e. Tanduk

Kebanyakan kambing secara alami memiliki tanduk. Beberapa kambing memiliki jenggot. Kebanyakan galur kambing secara alami tidak punya tanduk. beberapa domba memiliki surai. Tanduk kambing lebih ramping, ke atas, dan tidak begitu melengkung. Sedangkan tanduk domba lebih melengkung, melingkar ke samping kepala.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hampir semua sapi potong yang dipelihara di Kecamatan Rancah memiliki struktur rangka tubuh sedang (frame 3: slighty smaller

mempengaruhi serapan tenaga kerja dalam keluarga peternak pada usaha PIR penggemukan sapi potong di Desa Karang Endah Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah adalah

Untuk lebih memperjelas hubungan genetik 17 sampel penelitian diantara sapi Bali di BBIB Singosari, Malang dan BIBD Baturiti, Bali maka digunakan metode Unweighted Pair

Ini menunjukan bahwa penyiraman volume pupuk cair urine sapi pada taraf 5 % dan 1 % tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah buah cabai merah besar.. Bobot

Asinus kelenjar parotis sapi sumba ongole terdiri atas dua tipe yaitu tersusun atas sel piramid dan kuboid yang memiliki lumen yang lebih besar, sedangkan

Sapi Limousin mempunyai beberapa keistimewaan dibanding dengan sapi bangsa lainnya yaitu merupakan sapi tipe besar dengan pertumbuhan yang lebih cepat dengan

Syarat yang perlu diperhatikan dalam langkah awal usaha penggemukan sapi potong adalah (1) keseragaman sapi, dalam hal ini menyangkut keseragaman tipe, umur dan besar tubuh;

Informasi dari BPS (K OTA P ADANG , 2007), melaporkan bahwa sekitar 60% sapi potong berasal sebagian besar dari Propinsi Lampung, padahal banyak peternak yang