ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KESENJANGAN PENDAPATAN DI INDONESIA
TAHUN 1990—2013
Paper Methodology Research
NAMA : AGUS MIYANTO
NIM : 0021361625589
PROGRAM STUDY GREEN ECONOMY FAKULTAS SOSIAL DAN EKONOMI SURYA UNIVERSITY
Abstrak
Pertumbuhan ekonomi pada hakekatnya memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau. Namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak dapat dikatakan sukses dalam pencapaiannya jika tidak diikuti dengan pemerataan distribusi pendapatan yang merata. Oleh karena itu diharapkan pembangunan ekonomi mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan diikuti oleh distribusi pendapatan yang merata. Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitati, dengan variabel independen adalah pertumbuhan ekonomi, dan variabel dependen adalah kesenjangn pendapatan yang diukur menggunakan index gini dengan menggunakan data tahun 1990—2013. Analisis yang digunakan dalam mengolah data menggunakan analisis regresi dengan menggunakan uji t, dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia tahun 1990—2013. Berdasarkan analisa regresi di dapatkan nilai multiple R sebesar 24, 82% yang menunjukan adanya hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan di Indonesia, jika pertumbuhan ekonomi meningkat maka akan diikuti dengan peningkatan kesenjangan ekonomi. Sedangkan nilai R2 sebesar 6,16% yang berarti variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 6,16%. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan menggunakan uji t, hubungan pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan tidak signifikan, yang artinya ketika pertumbuhan ekonomi semakin meningkat maka tidak akan berpengaruh secara siknifikan terhadap peningkatan kesenjangan pendapatan di Indonesia.
1. Latar belakang
a. Asal usul
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Kakwani dan Son bahwa tujuan yang paling penting dari suatu pembangunan adalah pengurangan tingkat kemiskinan yang dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi dan/atau melalui redistribusi pendapatan. Di negara-negara sedang berkembang pada dekade 1950-an dan 1960-an, maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata. Pertumbuhan ekonomi sering kali diikuti dengan perubahan struktur pendapatan, terutama bagi negara yang sedang berkembang.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dalam pembangunan ekonomi, sehingga ketika pertumbuhan ekonomi tinggi akan dianggap bahwa pembangunan ekonomi berjalan dengan baik. Namun, pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat tidak dapat disebut bahwa pertumbuhan ekonomi telah sukses dalam melakukan pembangunan ekonomi. Masalah yang biasa dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah masalah mengenai kesenjangan ekonomi/ketimpangan distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah. Meningkatkan pendapatan penduduk sebagai salah satu indikator kesejahteraan sering kali dijadikan sebagai sasaran akhir dari pembangunan nasional suatu Negara, namun hal ini juga perlu disertai dengan pemerataan pendapatan.
Kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat perlu diidentifikasi apakah hal tersebut berkaitan langsung dengan laju pertumbuhan ekonomi yang ada dalam kurun waktu yang lama di Indonesia. Sehingga dapat menjadikan koreksi dalam pembangunan konomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan disertai dengan pendapatan perkapita penduduk yang tersebar secara mereta.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Maryam Yuliana (2011) yang meneliti tentang Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2007-2008), dihasilkan kesimpulan bahwa Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Provinsi Jawa Tengah rendah Indeks Gini sebesar 0,28 pada tahun 2007 dan tahun 2008. Dengan menggunakan diagram tipologi empat kuadran diketahui bahwa beberapa Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah cenderung tergolong kedalam kategori ketimpangan distribusi pendapatan rendah dengan pertumbuhan ekonomi rendah dan pendapatan perkapita rendah.
Penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh Annisa Ganis Damarjati tahun 2010 tentang Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesenjangan Pendapatan di Provinsi Jawa Tengah, di dapatkan hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang siknifikan antara seluruh variabel independen yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, angka partisipasi kasar, dan aglomerasi berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan pendapatan di Jawa tengah. Hipotesis Kuznets berlaku dalam penelitian ini dibuktikan dengan adanya hubungan posotif antara pertumbuhan ekonomi dengan kesenjangan pendapatan[CITATION Dam10 \l 1033 ].
c. Manfaat penelitian
2. Rumusan Masalah dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan pemerataan pendapatan yang rata untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pertumbuhan ekonomi di Indonesia terhadap kesenjangan pendapatan yang ada di Indonesia selama tahun 1990—2013.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan di Indonesia serta untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh pertumbuhan ekonomi tersebut terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia pada tahun 1990—2013.
3. Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan peneliti memberikan hipotesa bahwa;
H0: Tidak ada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan. H1: Terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan. H0: β2 = 0
H1: β2 ≠ 0
Pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka tingkat kesenjanagan ekonomi juga akan semakin tinggi, jadi hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan akan berkorelasi positif, namun hubungan tersebut bersifat lemah.
4. Teori a. Isi teori
Pertumbuhan Ekonomi
disimpulkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk menaikan PDB suatu negara atau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Berikut ini merupakan teori tentang pertumbuhan ekonomi (S. Alam, 2006).
Kesenjangan Pendapatan
Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan distribusi pendapatan masyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Para ekonom pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang keduanya digunakan untuk berbagai keperluan kajian kuantitatif dan analisis kualitatif (Todaro, 2000). Kedua ukuran distribusi tersebut yaitu;
Distribusi Ukuran
Merupakan ukuran yang secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. Pada distribusi ini sangat memperhatikan seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang tanpa
memperhatikan sumber pendapatan tersebut. Pendapatan masing-masing individu dikelompokkan berdasarkan pendapatan yang diterimanya kemudian membagi total populasi menjadi sejumlah kelompok atau ukuran berdasarkan besaran nominal.
Distribusi Fungsional
Distribusi ini disebut sebagai distribusi pangsa pendapatan per faktor . Indikator ini berfokus pada bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal). Teori ini mempersoalkan presentase penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai unit-unit usaha atau faktor produksi yang terpisah secara individual, dan membandingkannya dengan presentase total pendapatan yang dibagikan dalam bentuk sewa, bunga, dan laba. Teori hubungan pertumbuhan ekonomi dan Kesenjangan pendapatan
Dari pernyataan tersebut muncullah pertanyaan mengapa pada waktu proses pembangunan dilaksanakan di negara sedang berkembang ketimpangan meningkat. Hal tersebut dikarenakan pada waktu proses pembangunan baru dimulai di negara sedang berkembang kesempatan dan peluang pembangunan yang ada tentunya dimanfaatkan oleh daerah-daerah yang kondisi pembangunannya sudah lebih baik. Sedangkan pada daerah yang masih sangat terbelakang tidak mampu melaksanakan peluang ini karena keterbatasan sarana dan prasarana serta rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hambatan ini tidak saja disebabkan oleh faktor ekonomi tetapi juga faktor sosial dan budaya sehingga akibat ketimpangan pembangunan antar wilayah cenderung meningkat karena pertumbuhan ekonomi cenderung lebih cepat di daerah yang dikarenakan kondisinya lebih baik. Sedangkan pada daerah yang terbelakang tidak banyak mngalami kemajuan.
Konsep Kuznets memperoleh namanya dari bentuk rangkaian perubahan longitudinal (antar waktu) atas distribusi pendapatan (yang diukur berdasarkan koefisien gini) sejalan dengan pertumbuhan GNP per kapita. Evolusi kesenjangan dalam distribusi pendapatan pada awalnya didominasi oleh apa yang disebut Hipotesa Kuznetz. Dengan memakai data antar Negara (cross-section) dan data dari sejumlah survey/observasi disetiap negara (time series), Simon Kusnetz menemukan relasi antara kesenjangan pendapatan dan tingkat pendapatan per kapita berbentuk U terbalik. Hasil ini diinterpretasikan sebagai evolusi dari distribusi pendapatan dalam proses transisi dari suatu ekonomi pedesaan (rural) ke suatu ekonomi perkotaan (urban) atau ekonomi industri. Pada awal proses pembangunan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan naik sebagai akibat dari proses urbanisasi dan industrialisasi; pada akhir proses pembangunan, ketimpangan menurun, yakni pada saat sektor industri di daerah perkotaan sudah dapat menyerap sebagian besar dari tenaga kerja yang datang dari pedesaan (sektor pertanian) atau pada saat pangsa pertanian lebih kecil di dalam produksi dan penciptaan pendapatan.
- Terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan.
- Kesenjangan pendapatan yang terjadi di setiap Negara berbeda-beda, dalam Negara berkembang pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi positif terhadap kesenjangan pendapatan, artinya semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin tinggi juga kesenjangan pendapatannya.
- Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang signifikan terhadap kesenjangan pendapatan.
- Adanya laju kesenjangan pendapatan dalam Negara berkembang akibat laju pertumbuhan ekonomi.
b. Hubungan rumusan masalah dan teori
Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Simon Kuznet, bahwa kesenjangan pendapatanakan tinggi seiring dengan awal waktu pertumbuhan ekonomi, namun akan semakin berkurang tingkat kesenjangannya ketika tahap pembangunna ekonomi dilakukan, hal ini berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan berkaitan dengan hubungan pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan, bahwa tingkat kesenjangan itu sendiri juga di pengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, namun berkaitan dengan tahapan pembangunan yang ada di sebuah Negara, ketika dalam tahap awal kesenjangan akan tinggi, namun ketika dalam tahap pembangunan ekonomi yanga akn menghasilkan pertumbuhan ekonomi selanjutnya, kesenjangan tersebut dapat berkurang dengan pertumbuhan ekonomi yang ada.
5. Metode
a. Cara pengambilan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang PDB Indonesia tahun 1990—2013 yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) dan data tentang distribusi pendapatan yang di ukur dengan koofesien gini yang diambil dari world Bank dan BPS, dengan metode pengumpulan data menggunakan studi literatur.
b. Cara mengolah data
Analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah menggunakan analisa regresi untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan, serta untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan di indonesia.
Analisa regresi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan beberapa hal, antara lain; untuk mengetahui persamaan regresi, sehingga dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui seberapa besar kenaikan variabel Y (kesenjangan pendapatan) ketika terjadi kenaikan/penurunan setiap satu unit variabel X (pertumbuhan ekonomi).
R (coofesien regresi) merupakan nilai yang didapatkan dari analisis regresi yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X),
Hal lain yang dijelaskan menggunakan analisa regresi adalah nilai R2 (coofesien determinasi), untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) dapat menjelaskan variabel (Y).
Untuk mengetahui tingkat signifikasi hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dan apakahdata ke dua vaiabel tersebut akurat maka dilakukan pengujian menggunakan uji t.
6. Data dan Analisa a. Proses analisa
Proses analisa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
- Setelah data tersaji maka dilanjutkan dengan analisis regresi. Analisis regresi dilakukan menggunakan sofwere Microsoft exel.
- Analisis data dimulai dengan memasukan data kedalam sofwere dan didapatkanlah hasil analisa regresi, yang dianalisis dalam anlisa regresi yaitu; persamaan regresi, nilai R (untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan individu), nilai R2 (untuk mengetahui sebearapa besar variabel independen pertumbuhan ekonomi dapat menjelaskan variabel dependen kesenjangan pendapatan). Setelah di dapatkan analisis regresi maka dilakukan uji ststistik dengan menggunakan uji t. setelah didapatkan hasil maka dilakukan pengambilan kesimpulan.
Alur analisis data:
Data pertumbuhan Ekonomi dan Koofesien Gini Indonesia Tahun 1990—2013
Sumber : Data BPS (2014) dan Center for Economics and Development Universitas Padjajara, USAID (2013).
Dari data yang telah tersedia dilakukan analisis data menggunakan analisis regresi
d Error t Stat t tabel P-value
Intercept 0,336722
- Jumlah variabel independen = 1, dan jumlah variabel dependen 1 - Alpha = 0,025
Berdasarkan analisa regresi yang telah dilakukan diperoleh persamaan regresi; Y= β1 + β2x + Ui
Y= 0,3367+0,1935x+Ui
Jadi setiap satu unit perubahan x terdapat kenaikan y sebesar 0,1935 dengan syarat hal lain tidak berubah.
Pengambilan data Pengolahan data menggunakan Analisis data
R2= 0,0616, hal ini menunjukan bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 6,16%.
Uji Statistik
H0: Tidak ada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan. H1: Terdapat pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan. H0: β2 = 0
H1: β2 ≠ 0
Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, namun jika t hitung < t tabel, maka HO diterima dan H1 ditolak.
Berdasarkan uji t maka diperoleh 1,174158569 < 2,079613845, maka dapat diketahui bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, dengan demikian tidak terdapat hubungan yang siknifikan antara pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan pendapatan.
c. Analisa hasil penelitian
Setelah dilakukan analisis regresi dapat diketahui bahwa hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan kesenjangan pendapatan tidak signifikan, hal ini ditunjukan dengan hasil uji t yang telah dilakukan dimana nilai t hitung lebih kecil daripada nilai t hasil tabel yang berarti menerima hipotesa 0 (H0) bahwa tidak ada huhungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan, dan menolak hipotesa 1 (H1) bahwa ada hubungan signifikan antara pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan ekonomi di Indonesia. Namun hubungan tidak signifikan ini sebanding dengan hasil nilai R2 yang kecil, karena kemampuan variabel independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 6,12% hal ini berarti bahwa sebesar 93,88% dijelaskan oleh varibel-variabel independen lainnya.
d. Penjelasan hubungan pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan ekonomi
data BPS (2015) sektor industri di Indonesia telah mampu menyerap tenaga kerja sebesar 16% dan sektor industri di Indonesia juga menyumbang bagi pertumbuhan ekonomi yang terbesar di bandingkan dengan 20 sektor yang lainnya, industry menyumbang 0,85% pertumbuhan PDB dari 4,16%[ CITATION BPS15 \l 1033 ]. Hal ini sesuai dengan apa yang di sampaikan dalam teori bahwa kesenjangan ekonomi akan semakin menurun dan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan ekonomi, ketimpangan menurun, yakni pada saat sektor industri di daerah perkotaan sudah dapat menyerap sebagian besar dari tenaga kerja yang datang dari pedesaan (sektor pertanian) atau pada saat pangsa pertanian lebih kecil di dalam produksi dan penciptaan pendapatan.
7. Diskusi dan Kesimpulan a. Ringkasan seluruh riset
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu indicator dari tercapainya pembangunan ekonomi adalah dengan terciptanya pertmbuhan ekonomi yang rata (tingkat kesenjangan pendapatan perkapitanya rendah), dengan begitu dapat mencerminkan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut adalah adil, dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu di perlukan sebuah jawaban bagaiman hubungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terhadap kesenjangan pendapatan.
Berdasaekan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dengan kesenjangan pendapatan meski terdapat hubungan yang lemah. Namun hubungan antara variabel independen pertumbuhan ekonomi dengan variabel dependen kesenjangan pendapatan tidaklah signifikan . Bahwa pada tahun 1990—2013 pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia.
c. Hubungan Kesimpulan dengan Teori
Indonesia merupakan Negara berkembang yang telah memasuki sektor industrialisasi yang semakin berkembang dan semakin berkurang ketergantungannya dengan produk pertanian atau hasil ekstraksi alam lainnya, oleh karena itu pembangunan ekonomi yang dilakukan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tidak berpengaruh secara siknifikan terhadap kesenjangan pendapatan yang masih terjadi di Indonesia yang berkisar antara 0,38—0,41 selama kurun waktu 2000—2013.
d. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat bebarapa saran yang dapat diterapkan untuk penelitian selanjutnya bahwa diperlukan sebuah variabel lainnya untuk mengukur hal-hal yang berpengaruh terhadap kesenjanga di Indonesia, sehingga dapat menghasilkan sebuah solusi yang beragam untuk mencapai penanggulangi kesenjangan pendapatan di Indonesia.
Bagi pemerintah, dalam melakukan pembangunan ekonomi dapat menargetkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia dan berusaha untuk mencapainya, karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap laju kesenjangan pendapatan yang ada di Indonesia, namun tetap harus memerhatikan keadaan masyarakat Indonesia, agar kesenjangan pendapatan yang terjadi dapat diminimalisir dengan membuka lapangan pekerjaan baru, ataupun semakin mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat yang mampu mengurangi kesenjangan pendapatan yang ada.
BPS. (2015). PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
BPS. (2015). Berita Resmi Statistik No. 47/05/Th. XVIII, KeadaanN Ketenagakerjaan Februari 2015. Jakarta : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
Center for Economics and Development Studies, U. P. (2013, Juli). Evolution of Inequality in Indonesia, 1990-2012 . (USAID, Ed.) SEADI Discussion Paper Series no. 17, 1-15.
Damarjati, A. G. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesenjangan
Pendapatan di Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Universitas Diponegoro.
Todaro, M. P., & Smith, S. (2006). Pembangunan Ekonomi Jilid I Edisi 9. Jakarta: Erlangga.