• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Setiap orang tua berpengharapan putra putrinya dapat diterima atau melanjutkan sekolah pada sekolah yang favorit dan mempunyai mutu yang bagus. Tidak mengherankan setiap awal tahun pelajaran di semua

jenjang pendidikan orang tua disibukkan dengan mencari sekolah untuk putra putrinya. Tidak jarang orang tua rela mengeluarkan biaya yang cukup tinggi asalkan putra-putrinya dapat diterima di sekolah yang mempunyai mutu yang bagus (Sunarko, 2009:177). Demikian sebaliknya sekolah yang mempunyai mutu yang kurang bagus kurang diminati, dan akan menjadi pelarian dari mereka yang tidak diterima di sekolah yang mempunyai mutu yang bagus.

Trimantara (2007:1) mengatakan ada lima aspek orang tua memilih sekolah yaitu, 1)kemampuan guru dalam pembelajaran, 2)lingkungan peserta didik,

(2)

2

citra yang baik dimata masyarakat. Peningkatan mutu

menjadi hal yang sangat penting bagi sekolah.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang ”Standar

Nasional Pendidikan”. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasioanal yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan ditetapkan dengan tujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa dan membenuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Tujuan penjaminan mutu adalah memelihara dan peningkatan mutu pelayanan minimal pendidikan secara berkelanjutan, yang dijalankan oleh sekolah secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta memenuhi kebutuhan stakeholders

melalui penyelenggaraan kegiatan operasioanal.

Setiap lembaga pendidikan khususnya sekolah tentunya berkeinginan untuk meningkatan mutu. Tidak terkecuali SDN Ungaran 02, 04, yang letaknya berada diantara sekolah negeri lain dalam satu gugus di

(3)

3 didik yang tamat dari taman kanak-kanak tersebut

akan melanjutkan sekolah di SDN Ungaran 02, 04. Keberadaan SDN Ungaran 02, 04 yang mempunyai kelas paralel yaitu kelas A dan kelas B sudah diketahui dan dikenal oleh masyarakat Ungaran, oleh karena itu pelanggan dari SDN Ungaran 02, 04 dalam hal ini adalah orang tua peserta didik, peserta didik dan masyarakat berasal dari Ungaran baik Ungaran Barat maupun Ungaran Timur. Dilihat dari letaknya SDN Ungaran 02, 04 sangat strategis karena berada diperkotaan dan mudah dijangkau transportasi. Dari segi biaya termasuk sekolah murah dikarenakan semua didanai dari BOS. Namun untuk setiap

(4)

4

Tabel 1.1 Jumlah Peserta Didik Baru SDN Ungaran 02, 04 Tahun Pelajaran 2010/2011 – 2014/2015

Sumber : Data SDN Ungaran 02, 04 (2014)

Bedasarkan Tabel 1.1 diatas secara keseluruhan

jumlah peserta didik yang mendaftar dapat dikatakan dari tahun ke tahun masih fluktuatif. Bahkan dapat dikatakan jumlah peserta didik yang mendaftar cenderung mengalami penurunan. Penurunan yang drastis terjadi pada tahun pelajaran 2012/2013 yaitu peserta didik yang mendaftar hanya 67 peserta didik, sehingga seluruh pendaftar diterima tanpa ada seleksi. Seleksi yang dimaksud sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten yaitu berdasarkan usia dan jarak rumah dengan sekolah.

Demikan juga pada tahun pelajaran 2014/2015 jumlah pendaftar hanya mencapai 87 peserta didik.

(5)

5 tahun pelajaran 2012/2013 dari pendaftar 67 peserta

didik dan dinyatakan diterima semua, tetap ada 5 peserta didik yang tidak melakukan daftar ulang. Hal inilah yang menjadi petanyaan mengapa peserta didik tidak daftar ulang. Berdasarkan wawancara dengan orang tua peserta didik yang tidak melakukan daftar ulang pada tahun pelajaran 2014/2015 didapat informasi sebagai berikut:

”...ya karena anak saya juga diterima di sekolah lain yang menurut kami mutunya lebih baik dari SD Ungaran 02, 04. Dari kegiatan ekstrakurikuler, hasil ujian, dan kegiatan lomba-lomba menurut kami lebih baik di sana, sehingga kami memilih

anak kami, kami masukkan di sana (SD

Induk)”(Septembar 2014).

Senada dengan pernyataan orang tua tersebut berikut yang disampaikan orang tua yang tidak daftar ulang pada tahun pelajaran 2014/2015 di SDN Ungaran 02, 04:

”...kami lebih memilih sekolah lain yang kami

anggap lebih bermutu dari pada SDN Ungaran 02, 04. Bukan kami meragukan kemampuan dari SDN Ungaran 02, 04, namun karena kami mendaftar lebih dari satu sekolah dan ternyata diterima disekolah favorit (SDN Sidomulyo 03) tersebut. Anak kami memilih disana katanya gedungnya lebih bagus, ingin mengikuti drumband. Kami lebih

mengikuti kemauan anak saja”.(September 2014).

(6)

6

’’...saya sebenarnya terpaksa memasukkan anak saya di SD ini, karena anak saya tidak diterima di SD Induk. Anak saya yang ke dua ini memang

”berbeda” dengan kakaknya (kemampuannya), jadi saya memaklumi kalau tidak diterima di sana (SDN Ungaran 01, 03, 06), akhirnya saya sekolahkan di sini (SDN Ungaran 02, 04)” (September 2014).

Sedang informasi yang berhasil diperoleh dari tokoh masyarakat setempat berdasarkan wawancara tentang persepsinya terhadap SDN Ungaran 02, 04

menyatakan bahwa masyarakat sekitar sekolah lebih memilih ke sekolah lain, hal ini disebabkan karena pada saat sekolah mempunyai Kepala Sekolah dua orang keadaan sekolah kurang kondusif. Penataan lingkungan kurang diperhatikan, kegiatan sekolah di luar pembelajaran kurang kelihatan gregetnya. Untuk hasil ujian tidak jauh ketinggalan namun tetap masih berada di bawah sekolah lain (SDN Ungaran 01, 03, 06).

Pandangan sebagian masyarakat tersebut sebenarnya dapat diterima, karena selama ini kegiatan lomba baik akademik (LCC, OSN, IMSO, Peserta didik Berprestasi) maupun non akademik (Cipta Seni,

(7)

7 prestasi akademik sekolah, kegiatan ekstrakurikuler,

dan kejuaraan lomba baik akademik maupun non akademik. Hal ini didukung oleh pendapat Arcaro (2007:1) bahwa mutu merupakan satu-satunya hal yang penting dalam pendidikan, karena dengan pendidikan berfokus pada mutu dapat membantu peserta didik mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk bersaing dalam perekonomian global.

Penelitian terdahulu tentang peningkatan mutu diantaranya dilakukan oleh Sudadio (2012) yang meneliti tentang Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Banten melalui Menejemen

Berbasis Sekolah (MBS), Marus Suti (2011) meneliti tentang Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan, Mursalim (2010) meneliti tentang Paradikma Baru Peningkatan Mutu dalam Prespektif

Total Quality Management.

Dari beberapa penelitian di atas tentang mutu secara umum menyatakan pentingnya peningkatan mutu pada lembaga pendidikan, seperti penelitian yang di lakukan Sudadio di Provinsi Banten hanya membahas tentang pelaksanaan MBS pada pendidikan dasar dan menengah. Penelitian yang dilakukan Mursalim hanya menyoroti tentang rendahnya mutu

(8)

8

mutu dengan terlebih dahulu mecari akar

masalahannya.

Selain mengutamakan mutu dalam memilih sekolah juga dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap citra (image) sekolah tersebut. Citra (image)

sekolah bermutu menjadi salah satu hal penting dan menjadi pertimbangan orang tua ketika mereka memutuskan untuk memilih sekolah. Menurut Hidayat & Machali (2012:248) citra (image) adalah impresi perasaan yang ada pada publik (masyarakat) mengenai perusahaan, obyek, orang atau lembaga (sekolah). Pada dasarnya citra yang positif merupakan tujuan pokok sebuah organisasi atau lembaga. Oleh sebab itu penting

sekali sebuah sekolah memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat membentuk citra (image) yang baik.

Dari beberapa wawancara kepada masyarakat tentang SDN Ungaran 02, 04 diperoleh informasi bahwa mutu sekolah dipersepsikan rendah, sedangkan citra (image) sekolah dibangun dari persepsi masyarakat. Persepsi masyarakat yang menganggap SDN Ungaran 02, 04 merupakan sekolah ”kelas dua” juga merupakan citra negatif yang mempengaruhi kurang berminatnya orang tua peserta didik untuk menyekolahkan

(9)

9 atau masyarakat akan lebih banyak menguntungkan,

karena akan membawa ”citra” yang baik kepada semua layanan dan jasa yang dihasilkan, dan akan menjadi kebanggaan. Berdasar permasalahan tersebut maka perlu diteliti tentang strategi membangun citra (image) sekolah bermutu.

Penelitian terdahulu tentang citra (image) diantaranya dilakukan oleh Sunarko (2009) yang

meneliti tentang ”Persepsi Peserta didik Tentang Pencitraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di

Kabupaten Trenggalek”, Kusdiyanto (2008) yang meneliti tentang ”Citra Perguruan Tinggi Swasta di

Kopertis VI Jawa Tengah”, Pramudyo (2012) tentang

”Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Intervening” (Studi Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta).

Penelitian terdahulu tentang citra (image) sekolah dilakukan di sekolah kejuruan dan perguruan tinggi, padahal pencitraan sekolah harusnya dilakukan disemua jenjang pendidikan termasuk jenjang pendidikan dasar khususnya Sekolah Dasar (SD). Karena penelitian tentang pencitraan di tingkat sekolah dasar belum ada maka peneliti akan meneliti tentang peningkatan citra (image) sekolah di tingkat sekolah

dasar.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya penelitian tentang strategi peningkatan mutu dan citra

(10)

10

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka pertanyaan penelitian yang dapat dikembangkan antara lain:

1. Apa yang menjadi akar permasalahan mutu SDN Ungaran 02, 04 dipersepsikan rendah?

2. Bagaimana strategi peningkatan mutu SDN Ungaran 02, 04 berdasarkan persepsi masyarakat?

3. Apa yang menjadi akar permasalahan Citra

(image) SDN Ungaran 02, 04 dipersepsikan kurang bagus?

4. Bagaimana strategi membangun citra (image)

SDN Ungaran 02, 04 berdasarkan persepsi masyarakat?

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui akar permasalahan rendahnya mutu SDN Ungaran 02, 04.

2. Untuk menentukan strategi peningkatan mutu di SDN Ungaran 02, 04.

3. Untuk mengetahui akar permasalahan kurang bagusnya citra (image) SDN Ungaran 02, 04. 4. Untuk menentukan strategi membangun citra

(11)

11

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan referensi tentang permasalahan mutu dan citra (image) di dunia pendidikan. Mengingat selama ini penelitian khususnya masalah citra masih

sedikit lakukan di dunia pendidikan. Penelitian tentang citra pada umumnya dilakukan di dunia bisnis, padahal citra juga penting untuk kepentingan kemajuan dunia pendidikan yang tidak dapat dilepas dari kepercayaan masyarakat.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai masukkan bagi sekolah untuk memperbaiki citra (image) sekolah berdasarkan persepsi masyarakat dalam upaya membangun sekolah bermutu.

2. Dapat menjadi masukan untuk lembaga

Gambar

Tabel 1.1  Jumlah Peserta Didik Baru SDN Ungaran 02, 04       Tahun Pelajaran 2010/2011 – 2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu setiap sekolah menyusun beberapa strategi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu sekolah, agar dapat meluluskan murid dengan prosentase kelulusan tinggi

Dari pendapat tersebut di atas, maka strategi peningkatan mutu sekolah dalam penelitian ini, adalah merupakan rencana yang komprehensif meng- integrasikan segala

Melihat beberapa fenomena yang terjadi di kabupaten Temanggung maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian mengenai peningkatan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya

Sallis (2006:221) mengatakan salah satu alat yang umum digunakan dalam perencanaan strategis pendidikan termasuk strategi peningkatan mutu sekolah adalah analisis SWOT..

Dari beberapa pendapat diatas maka rencana strategis pendidikan dalam penelitian ini adalah rencana yang dilakukan oleh stakeholder sekolah dengan memperhatikan

Sejalan dengan uraian diatas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, salah satunya upaya peningkatan kinerja guru perlu adanya peran dari kepala sekolah, sebagai

Upaya perbaikan mutu sekolah diperlukan adanya strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang merespon baik dengan membuat perencanaan strategis yang ingin dicapai

Didasari oleh ketentuan bahwa penjaminan mutu pendidikan formal dan nonformal dilaksanakan oleh satuan atau program pendidikan, penjaminan mutu pendidikan oleh