• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASESMEN Pra Akademik Perkembangan Persep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASESMEN Pra Akademik Perkembangan Persep"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Departemen Pendidikan Khusus

Anak Usia 5-6 tahun

Perkembangan Persepsi Visual

Anak Usia 5-6 tahun

Perkembangan Persepsi Visual

Anak Usia 5-6 tahun

Perkembangan Persepsi Visual

Anak Usia 5-6 tahun

Ako Solekhudin, Dewi Indah Jayanti, Halimah Tussaddiah

Inas Taufiqah, Marlia Ulfa

(2)

ASESMEN

Pra-Akademik

(3)

Konten Buku :

Pengertian Asessmen

Pengertian Persepsi Visual

Kerangka Instrumen

Perkembangan Persepsi Visual

Analisis Hasil Asessmen

Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan

(4)

Buku ini tidak diperjual belikan, untuk kepentingan tugas

mata kuliah Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus

dibawah naungan:

Departemen Pendidikan Khusus

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

ASESMEN

Pra-Akademik

ASESMEN

Pra-Akademik

Desain Sampul

: Ako Solekhudin dan Tim

Tata Letak

: Tim

Penyusun

:

Ako Solekhudin

(1405347)

Dewi Indah Jayanti

(1400672)

Halimah Tussadiyah

(1404447)

(5)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun

dapat menyelesaikan Laporan Asessmen Anak Berkebutuhan

Khsusus dalam aspek perkembangan persepsi visual dalam bentuk

buku.

Dalam isi laporan ini penyusun memaparkan mengenai

pengertian asesmen, pengertian persepsi visual, pengembangan

instrument asessmen, instrument asessmen, proses asesmen, dan

hasil asesmen.

Kami menghantarkan terimakasih kepada pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yaitu Ibu Okta

selaku humas TK An-Nasywa yang telah mengizinkan untuk

melakukan Asessmen, serta Dosen Pengampu mata kuliah Asesmen

yang membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi

referensi untuk pembuatan laporan selanjutnya

Penyusun

(6)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR

I

DAFTAR ISI

II

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Asesmen

1

B. Tujuan Asesmen

2

C. Ruang Lingkup Asesmen

3

D. Keterkaitan Tugas dengan Asesmen

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Persepsi Visual

5

B. Analisis Hasil Asesmen

6

C. Kisi-kisi Instrumen Asesmen Persepsi Visual

6

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

8

E. Lembar Kerja Siswa

11

F. Prosedur Pelaksanaan Asesmen

22

G. Identifikasi Hasil Asesmen

23

H. Administrasi

27

I. Analisis Hasil Asesmen

27

J. Profil Anak

28

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

29

(7)
(8)

Peta Konsep

Pengertian Asesmen

Tujuan Asesmen

Ruang Lingkup Asesmen

(9)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Asesmen berasal dari bahasa inggris to assess (kk: menaksir),

assessment (kb: taksiran). Istilah menaksir mengandung makna deskriptif atau menggambarkan sesuatu, sehingga sifat atau cara kerja asesmen sangat komprehensif. Artinya utuh dan menyeluruh.

Beberapa para ahli pendidikan yang mengemukakan tentang definisi asesmen (http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_ABK_08) adalah sebagai berikiut:

1. Wallace & Longlin (1979)

Asesmen merupakan suatu proses sistematis dengan menggunakan instrumen yang sesuai untuk mengetahui perilaku belajar, penempatan, dan pembelajaran.

2. Mc Loughlin & Lewis (1986)

Asesmen adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data seorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.

3. Lerner (1988:54)

Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang siswa yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran siswa tersebut.

Jadi, dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian asesmen adalah suatu proses sistematis yang bersifat komprehensif berupa informasi untuk mengetahui gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami, serta kelemahan dan kekuatan anak yang dijadikan sebagai pembanding informasi dengan suatu ukuran dengan menggunakan instrumen, adanya pelaku asesor (melibatkan tim) dalam mengumpulkan informasi, yang digunakan untuk menyusun suatu program pembelajaran yang dibutuhkan anak yang bersifat realistis, sesuai dengan kenyataan secara objektif.

A. Pengertian Asesmen

(10)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Pada dasarnya tujuan utama dilakukannya asesmen adalah untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak yang bersangkutan. Moh. Amin (1995) mengemukakan bahwa tujuan dilakukannya asesmen berkaitan erat dengan waktu mengadakannya. Kegiatan asesmen yang dilakukan setelah ditemukan bahwa seseorang itu ABK atau setelah kegiatan deteksi, maka asesmen diperlukan untuk:

a) Menyaring kemampuan ABK, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anak dalam setiap aspek. Misalnya: bagaimana kemampuan bahasanya, kemampuan kognitifnya, kemampuan geraknya, atau kemampuan penyesuaian dirinya.

b) Untuk keperluan pengklasifikasian, penempatan, dan penemuan program pendidikan ABK

c) Untuk menentukan arah atau tujuan pendidikan serta kebutuhan ABK. Tujuan pendidikan ABK pada dasarnya sama dengan tujuan pendidikan anak pada umumnya. Mengingat kemampuan dan kebutuhan mereka berbeda-beda dan perbedaan tersebut sedemikian rupa, sehingga perlu dirumuskan tujuan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Adapun tujuan pendidikan khususnya adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan yang dikenal dengan IEP ( Individualized Educational Program). Dengan data yang diperoleh sebagai hasil asesmen dapatlah diketahui kemampuan dan ketidakmampuan. Kemampuan dan ketidakmampuan menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan berikutnya. Dengan demikian program yang dikembangkan akan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setiap anak.

b) Untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, dan evaluasi pengajaran.

B. Tujuan Asesmen

(11)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Pada dasarnya asesmen difokuskan pada berbagai bidang pelajaran di sekolah, baik faktor yang mempengaruhi prestasi di sekolah seperti bidang akademik, bahasa, dan keterampilan sosial maupun faktor lingkungan. Faktor lingkungan dapat dipertimbangkan bersama dengan analisis strategi belajar dan perilaku belajar siswa yang dapat diamati dan dapat diukur.

Secara garis besar, ruang lingkup asesmen dapat dikelompokkan m e n j a d i d u a ( Y u s u f , M . 2 0 0 5 ) d i a m b i l d a r i

http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_ABK_08yaitu:

1. Asesmen akademik, menekankan pada upaya mengukur pencapaian prestasi belajar siswa. Pada asesmen akademik aspek yang diases adalah bidang-bidang kemampuan dan keterampilan akademik seperti keterampilan membaca, menulis, dan berhitung atau matematika.

2. Asesmen perkembangan, menekankan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan keterampilan prasyarat yang diperlukan untuk keberhasilan bidang akademik. Adapun aspek-aspek yang diases dapat berupa perkembangan kognitif, yang meliputi aspek bahasa dan komunikasi, persepsi, konsentrasi dan memori, perkembangan motorik, perkembangan social, dan perkembangan emosi.

Sedangkan Harwell (1982) mengemukakan bahwa aspek-aspek perkembangan yang perlu diases khususnya bagi anak berkesulitan belajar mencakup: a). Gangguan motorik, b). Gangguan persepsi, c). Gangguan perhatian/atensi, d). Gangguan memori, e). Hambatan dalam orientasi ruang/arah, f). Hambatan dalam perkembangan bahasa, g). Hambatan dalam pembentukan konsep, dan h). Mengalami masalah dalam perilaku.

Kami memfokuskan ruang lingkup asesmen kami pada pra-akademik sub aspek persepsi visual dalam laporan ini, dan kami mengujicobakan instrumen perkembangan persepsi visual kami kepada anak usia 5-6 tahun.

C. Ruang Lingkup Asesmen

(12)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Keterkaitan asesmen dengan tugas mata kuliah asesmen anak berkebutuhan khusus adalah sebagai salah satu bentuk mata kuliah yang sangat berperan dan sangat berkonstribusi dalam membantu kami untuk melakukan asesmen kepada anak. Dengan adanya mata kuliah asesmen kami bisa mengklasifikasi kepada anak-anak yang mengalami hambatan dalam akademik maupun perkembangannya, yaitu dengan mengujicobakan butir-butir instrumen yang telah kami buat, baik butir-butir-butir-butir instrumen yang berkaitan dengan perkembangan maupun pada bidang akademik.

Selain itu, sebagai bekal kami ketika melakukan penelitian terhadap anak berkebutuhan khusus. Dalam penelitian yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus tentunya kami sebagai calon orthopedagogik harus melakukan asesmen terlebih dahulu untuk mengetahui kelebihan, kekurangan dan kebutuhan anak yang bersangkutan. Dengan mengetahui profil anak barulah kami bisa melakukan penelitian lebih spesifik terhadap anak dan bisa membuat program pembelajaran individual dengan tujuan agar anak mampu berkembang dengan optimal.

D. Hubungan Asesmen dengan Tugas Kuliah

(13)
(14)

Peta Konsep

Persepsi Visual

Analisis Hasil Asesmen

Kisi-kisi Instrumen

Butir-butir Instrumen Asesmen

LKS Instrumen Asesmen

Prosedur Pelaksanaan Asesmen

Identifikasi LKS

Administrasi

Analisis Asesmen

Profil Anak

Kami melakukan asesmen perkembangan persepsi visual

pada anak usia 5-6 tahun

di TK An-Nasywa

(15)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Persepsi atau perception adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, daya memahami/menanggapi sesuatu, serapan, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Persepsi merupakan proses memahami dan menginterpretasikan informasi sensoris (berhubungan dengan panca indra), atau kemampuan intelektual untuk menyarikan makna dari data yang diterima oleh berbagai indra (Lerner, 1988:282). Untuk memahami proses persepsi terlebih dahulu harus dipahami apa yang disebut dengan pengindraan. Pengindraan sebetulnya merupakan proses fisiologis tentang bagaimana indra selanjutnya ditransfer ke otak dan membentuk sebuah gambaran. Namun hasil pembentukan di otak tidak selamanya memberi gambaran seperti apa yang diindranya.

Asesmen perkembangan persepsi merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai aspek-aspek perkembangan persepsi seorang anak yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan suatu program pembelajaran akademik, seperti membaca, menulis, atau matematika. Persepsi visual adalah suatu kemampuan untuk memahami atau menginterpretasikan segala sesuatu yang dilihat. Adapun ruang lingkupnya adalah sebagai berikut:

a. Hubungan keruangan menunjuk pada persepsi tentang posisi berbagai obyek dalam ruang.

b. Diskriminasi Visual menunjuk pada kemampuan membedakan suatu obyek dari obyek yang lain.

c. Diskriminasi Bentuk-Latar menunjuk pada kemampuan membedakan suatu obyek dari latarbelakang yang mengelilinginya.

d. Visual Closure menunjuk pada kemampuan mengingat dan mengidentifikasi suatu obyek, meskipun obyek tersebut tidak diperlihatkan secara keseluruhan.

e. Mengenal Obyek menunjuk pada kemampuan mengenal sifat berbagai obyek pada saat mereka memandangnya.

A. Persepsi Visual

(16)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Menganalisis hasil asesmen artinya membuat deskripsi dari hasil jawaban siswa tentang keterampilan yang diaseskan, menginterpretasikan, dan membuat kesimpulan. Kesimpulan yaitu menemukan kebutuhan belajar siswa untuk mengetahui kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran baru /belum. Langkah-langkah analisis asesmen adalah sebagai berikut:

1. Menyusun/mengidentifikasi hasil kerja siswa

2. Mendeskripsikan hasil kerja siswa

3. Membuat kesimpulan hasil analisis

4. Membuat rekomendasi

5. Merumuskan tujuan pembelajaran

B. Analisis Hasil Asesmen

C. Kisi-kisi Instrumen Asesmen Persepsi Visual

(17)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

C. Kisi-kisi Instrumen Asesmen Persepsi Visual

(18)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

(19)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

(20)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

(21)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

D. Butir-butir Instrumen Asesmen Persepsi Visual

Nama : Cica (Inisial) Umur : 5 Tahun

E. Lembar Kerja Siswa

(22)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(23)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(24)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(25)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(26)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(27)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(28)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(29)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(30)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(31)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

E. Lembar Kerja Siswa

(32)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Kami melaksanakan asesmen dengan melalui beberapa prosedur yang telah kami lakukan. Prosedur yang kami lakukan dalam melaksanakan asesmen diantaranya sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi instrumen asesmen persepsi visual

Pada tahap ini kami sudah membuat kisi-kisi isntrumen asesmen persepsi visual yang berdasarkan dari file yang dibuat oleh Ibu Tjutju Soendari yang di dalamnya dijelaskan mengenai komponen persepsi visual. Setelah kami membuat kisi-kisi kami juga mempresentasikan kisi-kisi di kelas pada rabu, 4 November 2015.

2. Mengembangkan Lembar Kerja Siswa berdasrakan kisi-kisi instrument asesmen persepsi visual

S e t e l a h k a m i m e m b u a t k i s i - k i s i p e r s e p s i v i s u a l d a n mempresentasikanya, kami membuat Lembar Kerja Siswa berdasarkan kisi-kisi instrumen asesmen persepsi visual dan mempresentasikanya.

3. Mencari TK yang dapat menjadi tempat asessmen dilakukan

Kami memilih TK An-Nasywa di gegerkalong lebak setelah kami meninjau dan menanyakan apakah ada anak yang diduga lambat dalam belajar.

4. Menjelaskan dan meminta izin kepada guru dan kepala sekolah terkait pelaksanaan Program Asesmen

Setelah survey, kemudian kami menjelaskan tujuan dari asesmen kami kemudian meminta izin kepada pihak sekolah melalui Ibu Okta sebagai guru dan humas sekolah untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala Sekolah.

F. Prosedur Pelaksanaan Asesmen

(33)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

5. Membuat kesepakatan waktu pelaksanaan asesmen.

Kami membuat kesepakatan untuk melakukan asesmen dengan pihak sekolah, awalnya telah disepakati untuk melakukanya pada hari Selasa, 17 November 2015 namun diundur dikarenakan ada sedikit misskomunikasi dan akhirnya kami melakukan asesmen pada hari Rabu, 18 November 2015.

6. Menindak Lanjuti hasil identifikasi

Pada proses tindak lanjut hasil asesmen, kelompok kami mengalami sedikit kesulitan karena terhalang oleh perizinan pihak sekolah. Pihak sekolah yang tidak sedang menerima observasi lagi dikarenakan sedang dilakukanya evaluasi tahunan membuat kami bersusah payah untuk mendapatkan perizinanya. Dan akhirnya kami dapat melakukan tindak lanjut asesmen pada hari Rabu, 16 Desember 2015.

F. Prosedur Pelaksanaan Asesmen

Kami melaksanakan asesmen perkembangan persepsi visual di TK Nasywa Jl. Gegerkalong Lebak II No. 6 Bandung 40153. Dimana proses identifikasi dilakukan pada anak usia 5-6 tahun. Tujuan identifikasi ini adalah untuk melihat perkembangan persepsi visual dari ke 13 siswa TK Nasywa.

Dalam mengidentifikasi hasil kerja, kami membagi menjadi tiga proses, yaitu:

a. Identifikasi pada aspek kemampuan b. Persentase hasil identifikasi

c. Perolehan nilai identifikasi

G. Identifikasi Hasil Kerja

(34)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

a. Identifikasi pada Aspek Kemampuan

G. Identifikasi Hasil Kerja

Keterangan :

B = Bentuk HTL = Huruf Tidak Lengkap W = Warna ATL = Angka Tidak Lengkap U = Ukuran MO = Mengingat Objek JK = Jenis Kelamin MB = Mengingat Bentuk GTL = Gambar Tidak Lengkap MK = Menunjukkan Kembali

(35)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

b. Persentase Hasil Identifikasi

Kriteria keberhasilan:

a) Perkembangan Persepsi Visual

Jika anak tidak bisa menyelesaikan 1 soal dalam waktu 1 menit maka anak dinyatakan gagal.

b) Kondisi anak dari asesmen yang diberikan akan di peroleh: 1. Independent level >75%

2. Instruction level 50-70% 3. Frustation level <49%

G. Identifikasi Hasil Kerja

(36)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

c. Perolehan Nilai Identifikasi

G. Identifikasi Hasil Kerja

(37)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan maka dari 13 siswa dapat dinyatakan sebagai berikut:

a. Independent level = 5 siswa

b. Instruction level = 6 siwa

c. Frustation level = 2 siswa

G. Identifikasi Hasil Kerja

Data administrasi yang kami peroleh dalam asesmen di TK An-Nasywa berupa Foto, Video, dan Hasil Asesmen, dan Jadwal Asesmen, serta LKS yang kami gunakan pada saat asesmen. Untuk data administrasi terlampir dalam lampiran pada laporan ini.

H. Administrasi

Dari hasil identifikasi, kami memperoleh dua orang siswa yang tergolong frustation level. Dimana pada dua orang siswa tersebut kami hanya melakukan tindak lanjut kepada salah satu dari mereka. Karena ketika kami hendak melakukan asesmen, salah satu dari anak tersebut tidak diizinkan orangtuanya. Kemudian kami hanya mengasesmen hasil dari identifikasi yang anak tidak mampu menyelesaikan butir-butir instrumen yang telah kami teskan sebelumnya. Adapun anak yang kami asesmen yaitu A (Inisial), dan hasil dari asesmen yang kami lakukan adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan yang dimiliki

1. Mampu menyebutkan posisi benda di sebelah kiri dan kanan

2. Sudah mampu mengenal bangun datar seperti lingkaran dan segi empat

3. Sudah mampu mengetahui dan menyebutkan gambar sesuai bentuk dengan latar yang sama

4. Sudah mampu melengkapi dan mengenal gambar

I. Analisis Hasil Asesmen

(38)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

b. Kesulitan yang dihadapi

1. Belum mampu mengenal dengan baik tentang posisi suatu benda

2. Belum mampu mengingat semua bentuk bangun datar

3. Belum mampu membedakan angka 3 dengan huruf E

4. Belum mampu menyebutkan huruf vokal E dan U serta belum mampu menyebutkan huruf konsonan

5. Belum mampu mengingat dengan baik gambar yang sudah ditunjukkan

c. Kebutuhan belajar siswa

1. Pemahaman konsep tentang posisi suatu benda, bangun datar, perbedaan huruf E dengan angka 3 dan huruf vokal serta huruf konsonan

2. Latihan mengingat gambar yang sudah diberikan

3. Memerlukan latihan-latihan secara intensif terhadap apa yang sudah diajarkan ke anak

I. Analisis Hasil Asesmen

Anak yang kami asesmen berusia 5 tahun, namanya A (inisial). Dari hasil asesmen yang kami lakukan anak sudah mampu menyebutkan posisi benda sebelah kanan dan kiri, sudah mampu mengenal bangun datar seperti lingkaran dan segi empat, sudah mampu mengetahui dan menyebutkan gambar sesuai bentuk dengan latar yang sama dan sudah mampu melengkapi dan mengenal gambar. Anak mengalami kesulitan menentukan posisi suatu benda denga baik, mengingat bentuk bangun datar, membedakan angka 3 dengan huruf E, menyebutkan huruf vokal E dan U serta belum mampu menyebutkan huruf konsonan dan mengingat gambar yang sudah ditunjukkan. Adapun kebutuhannya adalah anak memerlukan latihan pemahaman konsep tentang posisi suatu benda, bangun datar, perbedaan huruf E dengan angka 3 dan huruf vokal serta huruf konsonan, mengingat gambar yang sudah diberikan dan latihan-latihan secara intensif terhadap apa yang sudah diajarkan ke anak.

J. Profil Anak

(39)

KESIMPULAN

&

(40)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

Asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi mengenai data-data seorang siswa mengenai kelebihan, kekurangan dan kebutuhan siswa dalam menentukan profil seorang anak. Dimana dalam laporan buku ini kami melakukan asesmen kepada anak khususnya pada perkembangan persepsi visual (pra-akademik) yang merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai aspek-aspek perkembangan persepsi seorang anak yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan suatu program pembelajaran.

Berdasarkan identifikasi yang kami lakukan pada 13 siswa terdapat 2 siswa yang tergolong frustation level dan dari 2 siswa ini kami melakukan asesmen yang yang bertujuan untuk menemukan kelebihan, kekurangan dan kebutuhan belajar anak. Dari hasil asesmen tersebut kami membuat profil anak, dimana anak sudah mampu menjawab instrumen-instrumen perkembangan persepsi visual dengan baik. Namun, anak mempunyai beberapa hambatan salah satunya adalah anak kesulitan dalam mengingat sesuatu ditunjukkan oleh asessor. Oleh karena itu anak membutuhkan latihan secara intensif terhadap apa yang sudah diajarkan kepada anak.

A. Kesimpulan

Dalam memberikan pelajaran kepada anak, hendaknya kita mengetahui kelebihan, kekurangan dan kebutuhan anak. Karena antara anak yang satu dengan yang lainnya memiliki karakteristik yang berbeda. Maka dari itu, seorang guru harus melakukan asesmen kepada anak dalam menunjang keberhasilan pembelajaran yang akan diberikan kepada anak. Penyusun mengharapkan laporan buku asesmen ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca khususnya kepada penyusun yang merupakan suatu pengalaman yang beharga dalam menambah wawasan dan pengalaman untuk masa mendatang.

B. Saran

(41)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

NN. . Modul Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. [Online] Diakses di

http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_ABK_08 . [20 November 2015].

Soendari, Tjutju. (2012). Persepsi Asesmen. [Online]. Diakses di:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032-TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Materi_asesmen/PERSEPSI_%28ases men%29.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf [05 November 2015]

(42)

Asessmen Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan Persepsi Visual

a. Jadwal Asesmen

LAMPIRAN

(43)
(44)

Asessmen Persepsi

Visual

Dalam pembelajaran di kelas, anak tidak bisa

dipaksakan mengikuti semua proses yang mereka belum

mampu ikuti. Tiap-tiap anak memiliki kemampuan dan

hambatan masing-masing. Ada anak yang bisa melanjutkan

pembelajaran ke jenjang yang lebih sulit, ada anak yang

masih harus mengulang, bahkan bisa jadi ada anak yang

sama sekali tidak mampu mengikuti pembelajaran dari

awal.

Disinilah asesmen berperan, asesmen ada untuk

mengetahui kemampuan dan kebutuhan anak untuk

mengetahui prilaku belajar, menyusun program

pembelajaran atau penempatan belajar. Salah satu yang

perlu untuk di asesmen adalah kemampuan pra-akademik

yang menunjang kemampuan akademik.

Dalam buku ini dikhususkan contoh asesmen pra-akademik

dalam konteks perkembangan persepsi visual.

Gambar

gambar sesuai bentuk dengan latar yang sama dan sudah mampu melengkapi

Referensi

Dokumen terkait

RESPOW PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAM STADIUM.. PRA DEWASA oQnopheles aconitus

RESPOW PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAM STADIUM. PRA DEWASA oQnopheles aconitus

Abstraksi: Asesmen perkembangan anak usia dini merupakan kegiatan yang penting dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data mengenai perkembangan anak yang

Jurnal Pendidikan Tambusai 11987 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fitria Fauziah Hasanah dan Muhammad Abdul Latif, yang berjudul Teknik Ceklist Sebagai Asesmen Perkembangan

iii PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN STANDAR KOMPETENSI PERKEMBANGAN SISWA BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: ARIFAH WULANDARI K3116010 Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah

Landasan Ilmu pra yunani● Peradaban kuno Yunani menjadi landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.. ● Namun, pengetahuan ilmiah sudah ada sebelum bangsa Yunani pada Era Pra-

13518-13521 P-ISSN 2721-5008| E-ISSN 2721-4990 13518 PENYULUHAN DAN SOSIALISASIKUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN UNTUK DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK Yanti Herawati1, Wike

Stimulus Soal Pra-Kegiatan dalam Buku Ajar BIPA pada Asesmen Apresiasi Sastra Setiap unit di dalam buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia memuat stimulus berupa gambar sebagai stimulus