• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN

HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA

PADA ANAK USIA DINI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

Oleh :

MEILINA JUWITA ANDINI

NIM. 1201354

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS

SEKOLAH PASCA-SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN

HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA

PADA ANAK USIA DINI

Oleh

Meilina Juwita Andini

S.Pd UNESA, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pasca-Sarjana Jurusan Pendidikan

Kebutuhan Khusus

© Meilina Juwita Andini 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI

Meilina Juwita Andini

NIM. 1201354/Prodi PKKh-SPs-UPI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya deteksi dini aspek perkembangan bahasa. Selain itu, masih terbatasnya instrumen asesmen untuk mengetahui hambatan perkembangan pada anak, terutama instrumen asesmen untuk mengetahui hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini.

Vygotsky berpendapat bahwa pada masa anak-anak awal (early

childhood), bahasa mulai digunakan sebagai alat yang membantu anak untuk

merancang aktivitas dan memecahkan masalah (Santrock, 2007). Usia dini usia 2-3 tahun merupakan masa keemasan ( golden age) di mana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk perkembangan anak. Pada usia 2 – 3 tahun, pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mengingat pentingnya masa golden age, peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Salah satu potensi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kognitif dan psikis anak adalah bahasa. Apabila anak mengalami hambatan atau keterlambatan berbahasa, maka akan berpengaruh pada psikologis dan perkembangan kognitif anak.

Dengan mixed methods research design, penelitian ini berusaha mengembangkan istrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa untuk mengetahui hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Vygotsky. Konstruk instrumen asesmen tersebut dikembangkan berdasarkan data kualitatif hasil study literatur terhadap teori perkembangan bahasa anak usia dini yang dikemukakan oleh Vygotsky dan kajian-kajian tentang perkembangan bahasa anak usia yang mendukung teori Vygotsky.

Instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa ini divalidasi dengan

expert judgment dan diujicobakan pada 37 murid PAUD di 4 PAUD di kota

Bandung. Uji coba instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa dianalisis reliabilitas dan analisis item pertanyaan /butir soal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa sudah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk mengetahui hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini.

(5)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

ABSTRACT

DEVELOPING THE ASSESSMENT INSTRUMENT FOR LANGUAGE ACQUISITION DIFFICULTY OF PRESCHOOL CHILDREN

Meilina Juwita Andini

Student ID. 1201354/Prodi PKKh-SPs-UPI

This research was underlain by the importance of early detection in language acquisition aspects. Also, the limited assessment instruments for finding

out the difficulty in children’s development, particularly the instrument to find out

the difficulty in language acquisition for preschool children.

Vygotsky argued that in the early childhood, language begins to be used as the instrument for helping the children to design activities and solve the problems (Santrock, 2007). The early childhood, about 2-3 years old, is called as golden age in which the stimulations of development aspects take important role in children development. At this period, the brain is developed rapidly. Considering how golden age is very important, the stimulations such as conducive atmosphere must be prepared by the educators, either by parents, teachers, nursemaids or any adult around the children, so that the children get chances for developing the owned

potencies. One of the most influenced potencies in children’s cognitive and phychological development is language. However, if the children get difficulty or delaying in mastering the language, then the psychological and cognitive development will be affected too.

The research applied mixed method design and was aimed to develop the assessment instrument for language acquisition difficulty to find out the difficulty

of preschool children language acquisition according to Vygotsky’s theory. The

instrument was developed referring to the qualitative data obtained from the literary study to the theory revealed by Vygotsky and other relevant theories about

children’s language acquisition.

This assessment instrument of language acquisition difficulty was validated by the expert judgment and also tried out to 37 students of Preschool in 4 Preschools in Bandung. The trial of the assessment instrument for language acquisition difficulty was analyzed its reliability and questions.

(6)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

Key words: Developing Assessment Instrument, Language Acquisition Difficulty, Preschool Children

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI

Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya deteksi dini perkembangan bahasa. Selain itu, masih terbatasnya instrumen asesmen untuk mengetahui hambatan perkembangan pada anak usia dini.

Dengan mixed methods research design, penelitian ini berusaha mengembangkan istrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa untuk mengetahui hambatan perkembangan bahasa anak usia dini berdasarkan teori Vygotsky.

Instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa divalidasi dengan

expert judgment dan diujicobakan di 4 PAUD di kota Bandung.

(7)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

BAB II KAJIAN TEORI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI... 6

1. Pengertian Anak Usia Dini... 2. Hambatan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini... 16 17 C. Asesmen... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 23

A. Desain dan Pendekatan Penelitian... 23

B. Strategi Pengumpulan Data... 26

C. Analisis Data... 30

D. Penjelasan Istilah Penelitian... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36

A. Hasil dan Analisis Penelitian... 36 1. Kondisi Objektif Perkembangan Bahasa... 2. Bentuk Draf Rancangan Instrumen Asesmen Hambatan

(8)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

ix

Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini... 3. Hasil Validasi oleh Para Ahli... 4. Hasil Uji coba...

42 55 59

B. Pembahasan... 84

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 90

A. SIMPULAN... 90

B. REKOMENDASI... 92

DAFTAR PUSTAKA... 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 96

(9)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fokus Penelitian 15

Tabel 3.1 Kuantifikasi Data 30

Tabel 3.2 Kriteria Kategori Data 33

(10)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Perkembangan Bicara dan Pemikiran Vygotsky 8 Bagan 2.2 Panduan Alur Perumusan Instrumen 14 Bagan 3.1 Mixed Methods Research Design 25

(11)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

xii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Asesmen Hambatan Perkembangan Bahasa... 55 Diagram 4.2 Hasil Asesmen Hambatan Perkembangan Bahasa

untuk Satu Anak... 88 Diagram 4.3 Hasil Rata-rata Perkembangan Bahasa keseluruhan

(12)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

(13)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pembahasan pada bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Usia dini usia 2-3 tahun merupakan masa keemasan ( golden age) di mana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk perkembangan anak. Pada usia 2–3 tahun, pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mengingat pentingnya masa

golden age, peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif

harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Salah satu potensi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kognitif dan psikis anak adalah bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi antara anak dengan orang lain. Artinya, segala sesuatu yang dipikirkan oleh seseorang itu akan dipahami oleh orang lain, apabila menyatakan pikirannya dengan cara tertentu (contohnya dengan berbahasa). Vygotsky berpendapat bahwa pada masa anak-anak awal (early childhood), bahasa mulai digunakan sebagai alat yang membantu anak untuk merancang aktivitas dan memecahkan masalah (Santrock, 2007).

Bahasa memungkinkan daya tahan produk dari pikiran, karena semua pengetahuan yang diperoleh seseorang itu dituturkan dan diwujudkan dalam perurutan kata-kata dalam bentuk bahasa. Peningkatan pikiran dalam tuntutan kata-kata itu sangat penting artinya, baik untuk proses berfikir sendiri, maupun bagi perkembangan kehidupan psikis seseorang (Ahmadi, 89: 2009).

(14)

2

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

miliknya sendiri. Menjelang akhir masa anak-anak awal, percakapan berangsur-angsur berkembang menjadi bahasa sosial. Bahasa sosial dipergunakan untuk berhubungan, bertukar pikiran dan mempengaruhi orang lain (Desmita (2012), 140–141). Apabila anak mengalami hambatan berbahasa, atau memiliki keterlambatan dalam bahasanya, maka akan berpengaruh pada psikologis dan perkembangan kognitif anak. Sebagai contoh, anak yang berumur 3 tahun dan belum dapat berbahasa secara ekspresif, maka ia cenderung responsif mengkomunikasikan apa yang ia inginkan dalam bahasa tubuh, sebaliknya anak yang berumur 4 atau 5 tahun dan memiliki gangguan berbahasa cenderung tidak percaya diri apabila bergaul dengan teman sebayanya, dan cenderung dikucilkan.

(15)

3

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Oleh karena itu, dari banyaknya dampak yang muncul apabila anak mengalami hambatan berbahasa seperti contoh diatas, maka sangatlah penting sebagai pendidik atau orang yang bergerak di dunia pendidikan khususnya pendidikan kebutuhan khusus, memahami perkembangan dan hambatan dalam perkembangan bahasa pada anak. Semakin dini memahami hambatan perkembangan bahasa pada anak, semakin cepat intervensi dapat diberikan, sehingga hambatan cepat diatasi untuk perkembangan bahasa yang lebih baik. Mengetahui adanya hambatan pada seorang anak hanya bisa temukan melalui tindakan asesmen pada anak.

Asesmen hambatan perkembangan bahasa adalah sebuah instrumen untuk mengetahui perkembangan bahasa pada anak. Asesmen ini diperlukan untuk mendeteksi ada tidaknya hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Oleh karena itu, untuk memudahkan mengetahui hambatan perkembangan bahasa anak usia dini perlu dikembangankan instrumen asesmen dengan memetakan seluruh aspek perkembangan bahasa anak usia dini. Instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa ini sangat penting digunakan karena dapat menggambarkan hambatan perkembangan bahasa pada tiap aspek secara rinci tentang kondisi obyektif anak, terutama kekuatan dan kelemahan pada tiap-tiap aspek perkembangan bahasa yang dimilikinya, yang selanjutnya dijadikan dasar di dalam penyusunan program dalam melakukan intervensi.

Mengingat pentingnya instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa ini, maka peneliti bermaksud untuk mengembangkan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa anak usia dini yang didasarkan pada teori Vigotsky (pemikiran dan bahasa), milestone perkembangan bahasa anak usia dini dan kondisi obyektif perkembangan bahasa anak usia dini. Penelitian ini kemudian dirumuskan dalam judul “PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN HAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA

(16)

4

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Permasalahan pokok penelitian ini adalah, “Bagaimanakah Instrumen

asesmen hambatan perkembangan bahasa yang sesuai untuk anak usia dini? Untuk mengarahkan pelaksanaan penelitian, maka dirumusakn pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi objektif perkembangan bahasa anak usia dini? 2. Bagaimana draf rancangan instrumen asesmen hambatan

perkembangan bahasa anak usia dini dilihat dari teori Vigotsky,

milestone perkembangan bahasa anak, dan kondisi obyektif

perkembangan bahasa anak yang dapat menggali hambatan perkembangan bahasa anak usia dini?

3. Apakah instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk merumuskan sebuah instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini, agar dapat digunakan untuk mengetahui hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Instrumen asesmen ini dikembangan berdasarkan teori Vigotsky (pemikiran dan bahasa) dan milestone perkembangan bahasa anak, demi tersusunya instrumen asesmen tersebut diperlukan beberapa data:

1. Kondisi objektif perkembangan bahasa anak

2. Merumuskan instrumen berdasarkan teori Vygotsky (pemikiran dan bahasa) dan milestone perkembangan bahasa anak.

3. Hasil ujicoba instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa.

D. Manfaat Penelitian

(17)

5

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam disiplin ilmu pendidikan terutama dalam pendidikan kebutuhan khusus terkait dengan masalah asesmen perkembangan bahasa anak usia dini.

2. Manfaat Praktis

Dalam tataran praktis, hasil penelitian tentang pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini sedini mungkin sehingga bisa digunakan sebagai dasar untuk penyusunan program intervensi.

3. Manfaat bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Tersedianya insrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(18)

6

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(19)

23 Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 23

BAB III

METODE PENELITIAN

Pembahasan pada bab ini meliputi desain dan pendekatan penelitian, strategi pengumpulan data, analisis data, dan penjelasan istilah penelitian.

A. Desain dan Pendekatan Penelitian

Produk akhir dari penelitian ini adalah sebuah instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini untuk mengetahui hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Sehingga penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Research and Development (pendekatan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji ke efektifitasan produk tersebut (Sugiono, 2008)) dan desain dari penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan

mixed method research design.

Ada tiga pertanyaan penelitian yang ingin dijawab melalui penelitian ini. Pertama, “Bagaimana kondisi objektif perkembangan bahasa anak usia dini?” dan “Bagaimana draf rancangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa anak usia dini dilihat dari teori Vigotsky, milestone perkembangan bahasa anak, dan kondisi obyektif perkembangan bahasa anak yang dapat menggali hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini?, difokuskan pada analisis literatur dan pendapat para ahli atau stakeholder mengenai rancangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini yang didasarkan pada teori Vigotsky, milestone perkembangan bahasa anak, dan kondisi obyektif perkembangan bahasa anak. Data yang diperoleh melalui dua pertanyaan penelitian tersebut merupakan data kualitatif.

(20)

24

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 24

hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini?”, difokuskan pada analisis hasil uji coba reliabilitas instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa anak usia dini di lapangan (sekolah PAUD). Pertanyaan penelitian ketiga ini, menghasilkan data kuantitatif tentang hasil pengukuran reliabilitas instrumen tersebut.

Dengan demikian, penelitian ini harus mengenai dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Oleh karenanya, desain penelitian yang hanya menggunakan metode kualitatif saja atau kuantitatif saja untuk penelitian ini tidak akan memadai. Sehingga, penelitian ini harus menggunakan desain yang dikombinasikan dari kedua metode tersebut (metode kualitatif dan metode kuantitatif), yang disebut mixed methods

research design. Mixed methods research design adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan “mencampur” metode penelitian

kualitatif dan metode penelitian kuantitatif dalam satu kajian untuk memahami sebuah masalah penelitian (Creswell, 2010). Asumsi dasarnya bahwa penggunaan metode kualitatif dan metode kuantitatif yang dikombinasikan, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah penelitian dan pertanyaan penelitian daripada hanya menggunakan salah satu metode saja.

Terdapat berbagai alasan mengapa mixed methods research design harus digunakan untuk melaksanakan suatu kajian. Secara umum, sebuah penelitian dilaksanakan menggunakan mixed methods research design apabila kita mempunyai data kualitatif dan kuantitatif, dan kedua jenis data tersebut secara bersama-sama memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah penelitian itu daripada jika kita hanya mempunyai salah satu dari kedua jenis data tersebut. Penelitian dengan mixed methods

research design merupakan suatu desain yang baik digunakan jika kita

(21)

25

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25

Dalam hal perlakuan penelitian terhadap data kualitatif dan data kuantitatif, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Peneliti mengumpulkan data kualitatif terlebih dahulu, kemudian mengumpulkan data kuantitatif, dan pengumpulan data dilakukan dalam dua fase yang terpisah.

2. Penelitian lebih memperioritaskan data kualitatif (QUAL) daripada data kuantitatif (quan). Pemberian perioritas ini dilakukan dengan menganalisis sumber-sumber literatur dan mengajukan lebih banyak pertanyaan terbuka (open-ended question) daripada pertanyaan tertutup, dan membahas hasil data kualitatif secara lebih rinci daripada hasil data kuantitaif.

3. Peneliti membangun data kuantitatif berdasarkan data kualitatif. Data kuantitatif tentang uji reliabilitas instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa anak usia dini diperoleh setelah peneliti mendapatkan data kualitatif yang digunakan untuk menyusun instrumen tersebut.

Bedasarkan hal-hal tersebut, maka desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah mixed methods research design. Pada umumnya desain ini diaplikasikan untuk mengidentifikasi tema-tema, merancang suatu instrumen, dan selanjutnya mengujinya. Peneliti menggunakan desain ini apabila tidak terdapat instrumen, variabel, dan alat ukur untuk populasi yang dikajinya, atau peneliti tidak mengetahui keberadaannya (Creswell, 2010).

Secara visual, bagan desain tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini:

membanguni

bagan 3.1: Mixed methods research design

(diadaptasi dari Creswell, 2010)

Keterangan: QUAL (Data dan Hasil)

(22)

26

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 26

- Tanda panah menunjukkan urutan pengumpulan data. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan setelah diperoleh data kualitatif.

- Huruf kapital menunjukkan perioritas data. QUAL menunjukkan bahwa data kualitatif lebih diprioritaskan daripada data kuantitatif (quan).

B. Strategi Pengumpulan Data

Di halaman 23 telah dikemukakan bahwa data yang dikumpulkan melalui penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan pada penelitian fase pertama yaitu berupa data deskriptif tentang hasil analisis kondisi objektif perkembangan bahasa anak dan analisis terhadap literatur dan beberapa pendapat para ahli atau stekeholder, sedangkan pengumpulan data kuantitatif dilakukan pada penelitian fase ke dua yaitu berupa hasil uji coba realibilitas instrumen dilapangan yang disusun berdasarkan data kualitatif tersebut.

1. Pengumpulan Data Kualitatif

a. Kondisi Objektif

Strategi pengumpulan data kualitatif dari hasi kondisi objektif perkembangan bahasa anak usia dini untuk melihat ada tidaknya alat/instrumen untuk mendeteksi hambatan perkembangan pada anak dan kondisi-kondisi objektif dampak dari keterhambatan dalam perkembangan bahasa pada anak di lingkungan. Data ini digunakan sebagai data pelengkap dalam penyusunan draf rancangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini.

b. Studi Literatur

Yang menjadi kajian utama dari studi literatur yaitu, aspek-aspek perkembangan bahasa anak usia dini, komponen dan indikator dari buku yang berjudul Comparing Theories of Child

(23)

27

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 27

lainnya yang berkaitan dengan perkembangan bahasa anak usia dini.

c. Studi Delphi

Agar dapat mengungkap data tentang bagaimana draf rancangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa anak usia dini berdasarkan teori Vigotsky, kajian dilakukan dengan metode Delphi, yaitu sebuah komunikasi interaksi yang tersetruktur antara peneliti dan ahli di lapangan dalam rangka mengembangkan tema, kebutuhan, arahan dan prediksi suatu topik (delphistudy.org/obout.html dalam Donna, 2011). Para pakar studi Delphi (wilderdom.com/delphi.html dalam Donna, 2011) mengatakan bahwa tehnik Delphi adalah sebuah cara inovatif untuk melibatkan para ahli dan spesialis sibuk yang mungkin tidak dapat datang bersama-sama untuk melakukan

brainstorming, namun yang tetap perlu berinteraksi dengan satu

sama lain untuk menghasilkan ide-ide baru.

1) Pemilihan Kelompok Delphi

(24)

28

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 28

mewakili satu populasi tertentu, dan oleh karenanya hasilnyapun tidak dimaksudkan untuk digenaralisasikan pada populasi tertentu. Peneliti menggunakan tehnik purposive

sampling untuk memilih kelompok Delphi. Dengan

menggunakan purposive sampling, peneliti meningkatkan cakupan atau kisaran data serta mempertinggi kemungkinan terungkapnya realita secara lebih baik. Peneliti dapat mempergunakan pertimbangan (judgment) untuk memilih sampel yang paling tepat berdasarkan pertanyaan penelitian yang hendak dicarikan jawabannya (Fetterman, 1989 dalam Donna, 2011).

Oleh karena itu, pemilihan kelompok Delphi untuk penelitian ini lebih didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

a) Memiliki pemahaman yang luas terhadap teori perkembangan bahasa.

b) Memiliki pemahaman terhadap cara-cara menyusun instrumen asesmen.

Bedasarkan kriteria diatas, peneliti menemukan 3 ahli yang dapat dilibatkan sebagai kelompok Delphi dalam studi Delphi ini. Ketiga ahli merupakan: (1) ahli pendidikan khusus (dosen Pendidikan Kebutuhan Khusus UPI); (2) ahli perkembangan anak (dosen Psikologi UPI), dan (3) ahli bahasa (dosen Bahasa Indonesia UPI).

2) Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen

(25)

29

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 29

hambatan perkembangan bahasa kepada para ahli. Adapun langkah dalam studi Delphi adalah sebagai berikut:

a) Mempersiapkan dan mendistribusikan instrumen survei awal.

b) Menerima dan menganalisis tanggapan pertama. Menyusun tanggapan dengan pertanyaan, dengan hanya sedikit pengeditan yang diperlukan untuk kejelasan dan konsistensi.

c) Mempersiapkan dan mendistribusikan instrumen survei kedua.

d) Menerima dan menganalisa tanggapan kedua (data gelombang kedua).

e) Ulangi proses dengan gelombang tambahan (jika perlu). f) Mempersiapkan dan mendistribusikan laporan akhir

kepada anggota panel.

2. Pengumpulan Data Kuantitatif

Sebagaimana telah dikemukakan di bab 1, penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Instrumen tersebut disusun berdasarkan hasil studi Delphi. Agar peneliti memiliki alasan untuk menafsirkan bahwa memiliki taraf kepercayaan atau reliabilitas yang tinggi, maka untuk mengukur realibilitas instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini tersebut diperlukan data kuantitatif hasil uji coba. Uji coba ini dilakukan pada 4 sekolah PAUD di kota Bandung.

a. Pemilihan Sampel

Pemilihan sample untuk penelitian menggunakan tehnik Purposive sampling atau judgmental sampling. Penarikan

(26)

30

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 30

ditetapkan peneliti. Adapun sampel dalam penelitian yaitu empat PAUD yang berada di kota Bandung.

b. Tehnik dan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa anak usia dini yang sudah divalidasi oleh para ahli melalui studi Delphi. Tehnik yang digunakan yaitu dengan cara meminta guru/orangtua dari siswa PAUD mengisi instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa sesuai dengan kondisi siswa sebenarnya.

Untuk mendapatkan data kuantitatif, maka hasil pengisian instrumen tersebut dikuantifikasikan sebagai berikut:

Tabel. 3.1 Kuantifikasi Data

C. Analisis Data

Data kualitatif yang dipeloreh melalui studi Delphi dan data kuantitatif yang diperoleh melalui uji coba dianalisis secara terpisah, dan peneliti menginterpretasikan kaitan antara kedua jenis data hasil penelitian tersebut.

1. Analisis Data Kualitatif

Di dalam penelitian kualitatif, analisis dan interpretasi data adalah upaya untuk memahami apa yang telah dikatakan orang, mencari pola-pola, mengaitkan apa yang dikatakan orang di satu

Skor Jawaban

3 Ya/anak mampu melakukan secara mandiri

2 Anak mampu melakukan dengan bantuan 1-2x dari asesor 1 Anak mampu melakukan dengan bantuan lebih dari 2x dari

asesor.

(27)

31

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 31

tempat dengan apa yang dikatakannya di tempat lain, dan memadukan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang berbeda-beda (Patton, 1990 dalam Donna 2011). Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan cara melihat, memeriksa, membandingkan, dan menafsirkan pola-pola atau tema-tema yang bermakna yang muncul dalam data penelitian (Frechtling & Sharp, 1997 dalam Donna, 2011). Pada tingkat yang paling sederhana, analisis kualitatif adalah upaya untuk memeriksa kumpulan data yang relevan guna mengetahui bagaimana data tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Dalam penelitian ini, data yang sudah di peroleh atau terkumpul kemudian diolah, dianalisis dan dideskripsikan agar sesuai dengan pertanyaan permasalah yang di angkat. Proses analisis dalam penelitian ini menggunakan kerangka yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Frechtling & Sharp, 1997; Bloland, 1992 dalam Donna, 2011), yang terdiri dari tiga fase: yaitu reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display), dan penarikan konklusi dan

verifikasi.

Reduksi adalah proses menyeleksi, menfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data yang tercantum dalam transkip draf validasi instrumen asesmen. Reduksi data ini tidak hanya dimaksudkan agar data menjadi padat sehingga mudah dikelola, tetapi juga agar lebih mudah dipahami dari perspektif masalah yang dibahas.

Fase kedua dari analisis data ini adalah menentukan bagaimana data itu akan disajikan. Sajian data ini menampilkan rakitan informasi yang padat dan terorganisasi untuk memudahkan penarikan konklusi.

(28)

32

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 32

terkait. Verifikasi, yang terkait secara integral dengan penarikan konklusi, dilakukan dengan membaca ulang data berkali-kali untuk melakukan cross-check atau menguji kebenaran konklusi yang telah dibuat.

2. Analisis Data Kuantitatif

Menurut Suherman (2003) dalam Donna (2011), suatu instrumen dikatakan reliabel jika hasil dari instrumen tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subyek yang sama.

Uji realibilitas diperlukan untuk melengkapi syarat validnya sebuat alat evaluasi. Untuk mengetahui apakah sebuah instrumen memiliki reliabilitas tinggi, sedang atau rendah dilihat dari nilai koefisiensi realibilitasnya. Tehnik perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan dengan menggunakan prinsip ketetapan intern. Pada cara ini skor pada satu item pertanyaan dikorelasikan dengan skor pada item-item pertanyaan sisanya. Rumus yang dipakai adalah rumus korelasi

Alpha Cronbach, dengan bantuan soffware SPSS versi 17.0 for

windows. Peneliti memilih rumus Alpha Cronbach, karena dapat

menganalisis butir instrumen sekaligus.

Adapun langkah-langkah dalam analisis yaitu sebagai berikut: a. Melakukan penskoran.

b. Mentabulasikan data.

c. Menguji reliabilitas instrumen untuk setiap aspek dengan menggunakan bantuan soffware SPSS versi 17.0 for windows. d. Menguji koefisiensi korelasi untuk setiap butir di setiap aspek

dengan menggunakan bantuan soffware SPSS versi 17.0 for

(29)

33

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 33

e. Menguji reliabilitas instrumen secara keseluruhan dengan menggunakan bantuan soffware SPSS versi 17.0 for windows.

Kriteria pengambilan keputusan: a. Reliabilitas instrumen

Nilai korelasi dari hasil pengujian diinterpretasikan kedalam klasifikasi yang di buat oleh Guilford. Kriteria yang dibuat oleh Guilford (Suherman (2003) dalam Donna 2010) dikategorikan sebagai berikut:

Tabel.3.2 Kriteria Kategori Data

Derajat Reliabilitas Interpretasi 0,90 ≤ ᵣ₁₁≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 ≤ ᵣ₁₁≤ 0,90 Tinggi

0,40 ≤ ᵣ₁₁≤ 0,70 Sedang

0,20 ≤ ᵣ₁₁≤ 0,40 Rendah

≤ ᵣ₁₁≤ 0,20 Sangat rendah

b. Analisis butir insrumen

r > rₓ = butir instrumen dihapus atau dibuang

keterangan:

r = nilai alpha butir pertanyaan pada kolom Cronbach’s Alpha if

Item Delete

rₓ = nilai alpha cronbach keseluruhan

3. Langkah-langkah Penelitian

(30)

34

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

Tahap I Tahap II Tahap III

Analisis

Produk Instrumen Hambatan Perkembangan

Bahasa usia 2-3 Tahun Uji Coba (PAUD A, B, C, & D)

Validasi Instrumen (Uji Delphi)

Data

Ahli Ahli

Ahli

Tidak Valid Valid Revisi

Draf

Rancangan Instrumen Study Pendahuluan

- Kondisi Objektif - Kebutuhan

Kajian Teori

(31)

35

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

(32)

36

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 36

D. Penjelasan Istilah Penelitian

1. Hambatan Perkembangan Bahasa

Hambatan perkembangan bahasa dalam penelitian ini adalah keterlambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini dengan perkembangan bahasa pada umur kronologis anak.

2. Asesmen Hambatan Perkembangan Bahasa

Sebuah proses dalam mengumpulkan atau menghimpun data/informasi tentang perkembangan bahasa anak usia dini yang meliputi kemampuan memahami makna kata, kemampuan untuk mengekspresikan diri secara verbal, dan kemampuan dalam pelafalan (artikulasi), sehingga dapat membantu guru dalam mendeteksi/mengetahui hambatan berbahasa pada anak sedini mungkin dengan harapan bila ada keterlambatan bisa segera diatasi.

3. Instrumen Asesmen Hambatan Perkembangan Bahasa

Instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa anak usia dini disini adalah sebuah instrumen yang disusun berdasarkan teori Vigotsky (pemikiran dan bahasa) dan milestone perkembangan bahasa anak, yang dianggap bisa menjelaskan aspek-aspek perkembangan bahasa pada anak usia dini. Perkembangan bahasa anak usia dini menurut Vigotsky yaitu hubungan perkembangan pemikiran dan perkembangan bahasa

/”speech”/”berbicara”.

4. Pengembangan Instrumen Asesmen Hambatan Perkembangan Bahasa Dari studi empirik ditemukan belum adanya alat yang dapat mendeteksi hambatan perkembangan bahasa untuk anak usia dini, sehingga dari keadaan ini peneliti berusaha mengembangkan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini atas dasar teori Vygotsky hubungan perkembangan pemikiran dan perkembangan

bahasa /”speech”/”berbicara” dan milestone perkembangan bahasa anak

(33)

37

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 37

(34)

90

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di jabarkan pada bab IV, maka pada bab ini akan disimpulkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan. Pada bab ini juga akan di bahas mengenai rekomedasi dari hasil penelitian ini.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi Objektif Perkembangan Bahasa

Kondisi objektif perkembangan bahasa anak disekolah (PAUD) menunjukkan pada umur 2-3 tahun perkembangan bahasa sesuai dengan

milestone bahkan ada yang mengalami peningkatan drastis dilihat dari

seringnya anak mengajukan pertanyaan pada guru ataupun orang tua. Akan tetapi ada beberapa anak yang perkembangan bahasanya terlihat terlambat dengan teman sebayanya seperti cenderung pasif dikelas, jarang berkomunikasi dengan guru ataupun teman, sulit menjawab pertanyaan baik dari guru ataupun teman, dan kalaupun berbicara cenderung bahasa yang digunakan masih sulit difahami/dimengerti orang lain.

2. Bentuk Draf

(35)

91

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

bahasa dalam instrumen, yaitu aspek kosakata, aspek fungsi simbol, aspek bertanya, aspek preposisi, dan aspek artikulasi.

3. Produk Akhir (Instrumen Asesmen Hambatan Perkembangan Bahasa) Produk akhir penelitian ini adalah tersusunnya sebuah instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Adapun lima aspek perkembangan bahasa dalam instrumen ini dapat mengukur kemampuan bahasa anak usia 2-3 tahun yang meliputi:

a. Aspek kosa-kata yaitu untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kosakata pada anak, dalam setiap item aspek ini dapat mengukur sejauh mana perkembangan bahasa reseptif, bahasa ekspresif, bahasa morfologi, bahasa sintaksis, bahasa semantik dan bahasa pragmatig yang anak kuasai.

b. Aspek fungsi simbol yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam memahami fungsi suatu simbol/benda tersebut, dalam setiap item aspek ini dapat mengukur sejauh mana perkembangan bahasa reseptif, bahasa ekspresif, bahasa morfologi, bahasa sintaksis, dan bahasa simantik yang anak kuasai.

c. Aspek bertanya yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bertanya pada anak, dalam item aspek ini dapat mengukur sejauh mana perkembangan bahasa reseptif, bahasa ekspresif, bahasa morfologi, bahasa sintaksis, dan bahasa simantik yang anak kuasai. d. Aspek preposisi yaitu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

penggunaan preposisi pada anak, dalam item aspek ini dapat mengukur sejauh mana perkembangan bahasa reseptif, bahasa ekspresif, bahasa morfologi, bahasa sintaksis, dan bahasa simantik yang anak kuasai.

(36)

92

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

92

Hasil validasi para ahli dan uji coba lapangan menunjukkan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa valid dan reliabel (terbukti dari uji realibilitas keseluruhan aspek diketahui bahwa semua nilai pada kolom cronbach’s Alpha if Item Delete < 0,973, sehingga tidak ada butir instrumen asesmen yang perlu dibuang atau direvisi).

Hasil uji coba menunjukkan ada beberapa orang anak yang terjaring dan diduga mengalami hambatan dalam perkembangan bahasanya (sebagai contoh kasus pada halaman 87). Dengan demikian, instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa ini dapat digunakan untuk membantu mengetahui hambatan perkembangan bahasa anak usia dini, dan dalam penelitian ini khususnya pada anak usia 2-3 tahun. (instrumen terlampir).

B. REKOMENDASI

1. Berdasarkan hasil ujicoba dalam penelitian ini, kelebihan asesmen menggunakan instrumen hambatan perkembangan bahasa ini yaitu:

a. Dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan perkembangan bahasa pada anak usia dini (usia 2-3 tahun) diawal masuk sekolah.

b. Dapat digunakan untuk mengetahui di aspek perkembangan bahasa anak mana yang mengalami hambatan.

c. Dapat digunakan sebagai acuan pembuatan program intervensi dini guna perkembangan anak yang lebih baik kedepannya.

d. Dan dapat digunakan sebagai data rujukan untuk pengalihtanganan ke ahli yang terlibat dalam menentukan diagnosis kesulitan bahasa (speech-language pathologist, Audiiologist, psikolog, psikiater anak, dan dokter anak).

(37)

93

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

93

a. Bagi lembaga-lembaga yang menyelenggarkan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diharapkan untuk mengujicobakan dan menggunakan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa ini dalam menggali hambatan perkembangan bahasa anak usia dini. b. Dalam menggunakan asesmen ini, hendaknya asesor berkolaborasi

dengan orangtua.

c. Asesmen sebaiknya digunakan diawal kali masuk sekolah, sehingga kelebihan dan hamabatan dalam perkembangan bahasa anak dapat segera diketahui dan intervensi segera diberikan.

d. Asesmen ini bisa dipakai oleh guru maupun orangtua yang memang mengetahui perilaku dan sikap keseharian anak.

2. Dalam ujicoba penelitian ini, juga terdapat kelemahan dalam instrumen ini antara lain:

a. Sebelum menggunakan instrumen ini, asesor/guru harus sudah faham tentang perkembangan bahasa pada anak.

b. Sebaiknya instrumen ini dibuat lebih menarik dari tampilannya.

c. Dan bahasa yang digunakan juga yang universal, sehingga mudah dipahami oleh pengguna.

Dari beberapa kelemahan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa ini, sehingga peneliti merekomendasikan untuk penelitian yang serupa, disarankan dalam penyusunan instrumen asesmen terutama instrumen yang berbentuk angket, hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan kisi-kisi 2) Memperhatikan prinsip penyusunan angket.

3) Memperhatikan bahasa redaksi. 4) Memperhatikan tampilan instrumen.

(38)

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

94

94

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi umum. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Donna, Panji R. 2011. Thesis “Asesmen Aspek Emosi untuk Mengetahui

Hambatan Perkembangan Emosi Anak Prasekolah”. Perpustakaan UPI: Bandung

Dyer, Laura. 2009. Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak. BIP Gramedia: Jakarta

Hasan, Maimunah. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini. Diva Press: Jogjakarta

Hasegawa, Tadaki S. (2014). Analisis Delphi. http://analisis-delphi.blogspot.com/ (diakses: 7 Februari 2014):

Heryati, Euis. 2009 . Ruang Lingkup Asesmen Perkembangan. Retrieved

November 19, 2012, from:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1977101320 05012-EUIS_HERYATI/Makalah_asesmen_perkembangan.pdf.

Indriati, Etty. 2011. Kesulitan Bicara dan Berbahasa pada Anak. Prenada Media Group: Jakarta.

Roopnarine, J. L & Johnson, J. E. 2011. Pendidikan anak Usia Dini dalam

Berbagai Pendekatan. Edisi ke lima. Prenada Media Group: Jakarta.

Sadja’ah, Edja. 2213. Bina Bicara, Persepsi Bunyi dan Irama. Refika Aditama:

Bandung.

Santrock, John W. 2001. Perkembangan Anak. Erlangga: Jakarta.

(39)

95

Meilina Juwita Andini, 2014

Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

95

Soendari, Tjutju & Nani, Euis. 2011. Asesmen dalam Pendidikan Anak

Berkebutuhan Khusus. Amanah Offset: Bandung.

Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Sunardi dan Sunaryo. 2007. Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung

Thomas, R. Murray. 1979. Comparing Theories of Child Development. Wadsworth Publishing Company: Belmont, California.

Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu: Yogjakarta

Ysseldyke, Jim. 2006. Effective Assesment for Students with Special Needs. Corwin Press: California.

Gambar

Tabel
Tabel. 3.1 Kuantifikasi Data
Tabel.3.2 Kriteria Kategori Data   Derajat Reliabilitas Interpretasi

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan instrumen asesmen ini dapat digunakan sebagai alat ukur dalam mengukur keterampilan proses sains peserta didik, dan dapat dijadikan referensi bagi guru dalam menyusun

Konsep dasar asesmen &amp; Ruang lingkup asesmen, Prosedur pengembangan instrumen asesmen, Prosedur pelaksanaan Asesmen, Asesmen Perkembangan Motorik, S osial-Emosi, Bahasa,

diantaranya adalah standar penilaian pendidikan (asesmen) yang diharapkan dapat digunakan dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan. Standar penilaian pendidikan

Pengembangan instrumen asesmen didasarkan dari analisis kajian secara empiris maupun teoretis menunjukkan bahwa asesmen sangat penting untuk mendukung peningkatan

Dari beberapa uraian di atas mengenai karakteristik kemampuan bahasa anak usia dini maka dapat disimpulkan, perkembangan bahasa anak disesuaikan dengan usia dimana

Berdasarkan asesmen inteligensi tersebut dapat menjadi acuan bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD untuk merancang kurikulum berbasis perkembangan anak dan ditinjau dari potensi

Tabel 4.2 Aspek Bahasa dalam Pembelajaran AUD usia 4-5 Tahun Tingkat Perkembangan Anak pada Aspek Bahasa Tujuan Pembelajaran Aspek Bahasa Menyimak perkataan orang lain bahasa ibu

Instrument pada deteksi dini ini memberikan pengetahuan pada tahapan perkembangan sosial anak, dengan cara mendeteksi dini guru atau orang tua dapat mengetahui perkembangan anak pada