• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN BAKAT DAN PRESTASI belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN BAKAT DAN PRESTASI belajar "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN BAKAT DAN PRESTASI

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA

OLEH

YULIA

PRODI / SEMESTER : PAI - IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

TANJUNG PURA

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkat atas kehadirat Allah yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs.

Yusran Adenin, MA mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah

memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Hubungan Bakat dan Prestasi” sehingga dengan ini kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga penulis dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

(3)

Tanjung Pura, 18 Juni 2017

Penyusun

Yulia

(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Faktor Yang Mepengaruhi Perbedaan Bakat Setiap Individu...2

B. Hubungan Antara Bakat Dan Prestasi...7

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

B. Saran...11

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Paradigma tentang bakat sudah saatnya dirombak. Menyedihkan, tatkala,seseorang terdiskreditkan karena alasan tidak berbakat. Kesempatan untuk mencoba pun lenyap, yangtertinggal hanya pemahfuman terpaksa dan menyerah pada nasib, dan tidak mau berusaha.

Bisa berkembang, syukur, tidak pun tak apa, toh memang tidak berbakat. Aduh,kasihan betul. Dalam hal ini bakat dibedakan dari spesialisasi, termasuk yang berkaitandengan pemosisian yang berlaku dalam dunia kerja pada umumnya.

Dalam hal ini bakat merupakan interseksi dari faktor bawaan dan pengaruhlingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat khusus, jika dididik dandilatih, bakat tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Sebaliknya jikadibiarkan saja tanpa pengarahan dan penguatan, bakat itu akan mati dan tak berguna.

B.Rumusan Masalah

1. Apa faktor yang mepengaruhi bakat setiap Individu?

(6)

C.Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui faktor yang mepengaruhi bakat setiap Individu.

2. Untuk mengetahui hubungan bakat dan prestasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Faktor Yang Mepengaruhi Perbedaan Bakat Setiap Individu

1. Pengertian Bakat

(7)

Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan disebutkan bahwa kata bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata Aptitude yang berarti kecakapan pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan (potensi-potensi) yang tertentu. 1

Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, keterampilan khusus. Misalnya, berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dll. Seorang yang berbakat musik, misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Jadi, suatu kondisi yang khusus pada seseorang berupa suatu potensi disertai latihan atau belajar, dapat mengembangkan suatu kemahiran tertentu yang biasanya sifatnya khusus. Maka seseorang yang memiliki berupa potensi musik, bila ia belajar musik akan lebih cepat mahir dibandingkan dengan orang lain yang tidak mempunyai potensi music. Potensi adalah gaya yang tersedia pada seseorang yang memungkinkan berkembangnya ciri-ciri tertentu, daya ini sudah ada sejak lahir, atau dibawa sejak lahir.

Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.

(8)

2. Jenis – Jenis Bakat

Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya . Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, 2

1. Bakat akademik khusus

Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric), Logika bahasa, dan sejenisnya

2. Bakat kreatif – produktif

Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi terbaru dan lainnya.

3. Bakat seni

Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dala m waktu singkat dan sejenisnya.

(9)

4. Bakat kinestetik / psikomotorik,

Bakat khusus kinestetik / psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepak bola, bulu tangkis, tennis, dan keterampilan tekink

5. Bakat social

Bakat khusus dalam bidang social misalnya sangat mahir melakukan negoisasi, mahir berkomunikasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.

3. Faktor-faktor penyebab perbedaan Bakat individu

1. Faktor Genetik dan Biologis Lainnya

Pendapat bahwa intelegensi dan kemampuan yang berkualitas adalah diturunkan kurang dapat diterima di masayarakat yang memandang bahwa semua orang itu sama. Penelitian dalam genetika perilaku menyatakan bahwa setiap jenis dalam perkembangan perilaku dipengaruhi secara signifikan melalui gen/keturunan.3 Namun demikian faktor biologis juga

tidak dapat diingkari, faktor biologis yang belum bersifat genetik yang berpengaruh pada intelegensi adalah faktor gizi dan neurologik. Kekurangan nutrisi dan gangguan neurologik pada masa kecil dapat menyebabkan keterbelakangan mental. Studi dari Terman terhadap orang-orang yang memiliki IQ tinggi menunjukkan keunggulan fisik seperti: tinggi, berat, daya tarik dan kesehatan, dibandingkan mereka yang intelegensinya lebih

(10)

rendah. Penekanannya adalah, individu tidak mewarisi IQ atau bakat. Yang diwariskan adalah sekumpulan gen yang bersama dengan Pengalaman-pengalaman akan menentukan kapasitas dari intelegensi dan kemampuan-kemampuan lainnya.4

2. Faktor Lingkungan

Stimulasi, kesempatan, harapan, tuntutan, dan imbalan akan berpengaruh pada proses belajar seorang anak. Penelitian tentang individu-individu berbakat yang sukses menunjukkan masa kecil mereka di dalam keluarga memiliki keadaan sebagai berikut:5

 Adanya minat pribadi dari orang tua terhadap bakat anak dan

memberikan dorongan Orangtua sebagai panutan.

 Ada dorongan dari orangtua untuk menjelajah.

 Pengajaran bersifat informal dan terjadi dalam berbagai situasi, proses

belajar awal lebih bersifat eksplorasi dan bermain.

 Keluarga berinteraksi dengan tutor/mentor.

 Ada perilaku-perilaku dan nilai yang diharapkan berkaitan dengan bakat

anak dalam keluarga.

Anak-anak yang disadari memiliki potensi perlu dikembangkan, perlu memiliki keluarga yang penuh rangsangan, pengarahan, dorongan, dan imbalan-imbalan untuk kemampuan mereka.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kelompok budaya atau etnik-etnik tertentu menghasilkan lebih banyak anak-anak berbakat walaupun tingkat sosial ekonominya berbeda. Hal ini dikaitkan dengan mobilitas sosial dan

4

(11)

nilai yang tinggi pada prestasi di dalam bidang-bidang tertentu yang ada dalam kelompok budaya dan etnik tertentu yang menjadi kontribusi dalam keberbakatan.

Jadi lingkungan memiliki pengaruh yang banyak terkait bagaimana genetik anak diekspresikan dalam kesehariannya. Faktor keturunan lebih menentukan rentang di mana seseorang akan berfungsi, dan faktor lingkungan menentukan apakah individu akan berfungsi pada pencapaian lebih rendah atau lebih tinggi dari rentang tersebut.6

4. faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan perkembangan bakat pada

anak

Dilihat dari aspek apapun, setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu memiliki bakat khususnya masing-masing secara berbeda. Perbedaan bakat khusus ini bisa terletak pada jenisnya dan juga pada kualitasnya. Perbedaan dalam jenisnya terlihat dari kemampuan yang ditunjukkan. Misalnya, seseorang memiliki bakat khusus bekerja dengan angaka (numerical aptitude), yang lain lebih menonjol dalam berbahasa (verbal aptitude), sementara yang lainnya memiliki bakat yang menonjol dalam bidang musik. Sedangkan perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna bahwa di antara individu satu dengan yang lain memiliki bakat khusus yang sama, tetapi kualitasnya berbeda. Misalnya antara orang yang

(12)

sama-sama memiliki bakat khusus bekerja dibidang angka. Orang pertama mimiliki kemampuan yang lebih unggul dibanding kemampuan orang kedua.

Adapun sebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak terletak pada anak itu sendiri dan lingkungan.7

1) anak itu sendiri. Misalnya anak tersebut tidak atau kurang berminat untuk

mengembangakn bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan berprestasi sesuai dengan bakatnya.

2) Lingkungana anak. Misalnya orang tua si anak kurang mampu untuk

menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang ia butuhkan, atau ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan anak.

Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa sama-sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol daripada yang lain bahkan saudara sekandung dalam satu keluarga bisa memiliki bakat yang berbeda-beda. Anak yang satu berbakat untuk bekerja dengan angka-angka, anak yang lain dalam bidang olah raga, serta yang lainnya lagi berbakat menulis (mengarang).

B.Hubungan Antara Bakat Dan Prestasi

(13)

seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksi mampu mencapai prestsi yang menonjol dalam bidang matematika. Prestasi yang menonjol merupakan cerminan dari bakat khusus. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisai dalam bentuk prestasi unggul. Contoh konkret bakat yang tidak memperoleh kesempatan maksimal untuk berkembang adalah hasi penelitian yaumil agoes akhir (1999) yang menemukan bahwa sekitar 22% siswa SD dan SLTP menjadi anak yang Underachiever. Artinya, prestsi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana itu akan terwujud menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang menentukan. Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja (perfonmance) yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang.

Ada sejumlah factor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secra garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri individu . Faktor – faktor tersebut adalah : 8

1. Minat

2. Motif Berprestas

3. Keberanian mengambil resiko

(14)

4. Keuletan dalam menghadapi tantangan

5. kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan

Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang. Faktor – faktor tersebut adalah : 9

1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri

2. Sarana dan Prasarana

3. Dukungan dan dorongan dari orang tua / keluarga

4. Lingkungan tempat tinggal

5. Pola asuh orang tua

Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus, maka akan muncul kemampuan berprestasi.

(15)

bakat khusus juga memerlukan dukungan secara optimal dari lingkungan untuk mengembangkan bakat khususnya tersebut.

Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan umtuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut : 10

1. Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan bakat khususnya.

2. Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak remaja, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.

3. Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.

4. Mengembangkan program pendidikan berdiferensi disekolah guna memberikan pelayanan yang lebih efektif. Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan prestasi yang memuaskan terhadap orang tua lingkungan social serta lingkungan pendidikan.

(16)
(17)

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang mepengaruhi perbedaan bakat idividu adalah faktor internal yang mempengaruhi perkembangan bakat adalah, minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam menghadapi tantangan, dan kegigihan / daya juang yang tinggi dalam menghadapi kesulitan yang timbul. Factor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat adalah, kesempatam maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan dan dorongan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua.

2. Hubungan antara bakat dengan prstasi sangat kuat karna sIndividu yang memiliki bakat khusus pasti memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus, maka akan muncul kemampuan berprestasi.

B.Saran

(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto,.Ngalim.2002. Psikologi Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya.. Suryabrata, Sumadi 1993. Psikologi Pendidikan, Cet. 6, Jakarta : Raja Grafindo

Persada,

Koswara, 1991.Teori-Teori Kepribadian, Bandung: PT. Eresco. Sujanto, Agus. 2004.Psikologi Kepribadian, Jakarta : Aksara Baru.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh diantaranya: (1) terdapat perbedaan yang signifikan, antara korelasi bakat dengan prestasi belajar yang didapat dari peserta didik

Alhamdulillah, ーセェゥ@ syukur kehadirat Allah SWT yang telah mehmpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga skripsi dengan judul "Hubungan Antara Bakat

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara parsial bakat mekanik, proses belajar pada mata pelajaran produktif dan kompetensi berkontribusi terhadap kesiapan untuk bekerja

Motivasi intrinsik itu timbul karena dalam diri individu seseorang itu memiliki dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu, misalnya dalam belajar seorang siswa mempunyai

Untuk mengetahui data dalam penelitian ini maka penulis menggunakan rumus statistik, untuk mengetahui bagaimana bakat dengan prestasi belajar santri digunakan rumus TSR

Latar Belakang. Motivasi adalah daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan

SIMPULAN DAN SARAN Penelitian yang dilakukan pada taraf signifikansi 5% menunjukkan hasil bahwa: 1 Tidak terdapat pengaruh antara minat dan bakat terhadap IPK mahasiswa, 2 Terdapat

2 Edisi September 2023 Universitas Nias Raya https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/Counseling 80 Menurut Asrori 2012:100 mengatakan bahwa bakat sangat berhubungan dengan prestasi