• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 diselenggarakan menurut GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan sedari dini. Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang sekolah paling dasar dalam pendidikan formal di Indonesia.

Jumlah Sekolah Dasar negeri di Indonesia pada tahun 2012 lebih kurang sebanyak 144.228 Sekolah Dasar. Jumlah tersebut belum termasuk Sekolah Dasar swasta/madrasah. Jumlah anak usia sekolah di Indonesia 30 persen dari jumlah penduduk. Berdasarkan hal tersebut maka anak usia sekolah merupakan pemberi atau modal utama dalam pembangunan nasional yang perlu dilindungi serta dijaga kesehatannya (Mulyawan, 2012).

▸ Baca selengkapnya: memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu

(2)

Berdasarkan hal tersebut pemerintah pada tahun 1980 Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan secara resmi mengeluarkan surat keputusan tentang kebijaksanaan dan pengembangan UKS serta surat keputusan mengenai Tim Pembina UKS. Pada tahun 1984 diterbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB 4 Menteri) antara Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, untuk lebih memantapkan pembinaan UKS secara terpadu (Tim Pembina UKS Pusat, 2003).

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah program terpadu lintas 16embil dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah maupun di madrasah. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat disekolah, guna menangani murid yang mengalami kecelakaan ringan di sekolah (upaya pertolongan pertama pada kecelakaan), untuk melayani kesehatan dasar bagi murid selama sekolah (pemberian imunisasi), untuk pemantauan pertumbuhan anak (Effendi, 1998).

(3)

Program pemeriksaan yang dilakukan pada tahun 2007 melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Tanjung Pinang, sebanyak 4.859 murid SD diperiksa dan didapat hasil 89,3 % murid mengalami ganguan gigi berupa karies. Oleh karena itu penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (Depkes, 2007).

Berdasarkan laporan pusat promosi kesehatan diketahui bahwa 75% kesehatan dibangun oleh lingkungan yang sehat dan kebiasaan hidup bersih sehat. Tidak ada yang bisa dikerjakan pada kondisi sakit, bahkan aktivitas sehari-hari juga tidak dapat dilakukan bila kondisi fisik, psikis dan lingkungan yang makin buruk (Depkes, 2007). Di Kota Medan terdapat lebih kurang 550 Sekolah Dasar. Kecamatan Medan Baru terdapat 25 Sekolah Dasar (Badan Akreditasi Nasional 2011). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 mengenai pembinaan anak sekolah, setiap sekolah baik dalam tingkat SD, SMP, maupun SMA harus memiliki ruang UKS beserta anggota dan pembina UKS, namun pada kenyataannya hanya terdapat dua Sekolah Dasar yang memiliki UKS. Ketidakberadaan UKS dalam suatu sekolah dasar menjadi masalah, murid di sekolah tidak mendapatkan pendidikan hidup bersih dan sehat yang merupakan salah satu dari Trias dan tujuan UKS. Keberhasilan pembinaan dan pengembangan UKS pada akhirnya akan terlihat pada perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan murid. Ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan pola pembinaan dan pengembangan UKS (Tim Pembina UKS Pusat, 2003).

(4)

air limbah. Pengetahuan serta sikap yang baik mengenai hidup bersih dan sehat bila tidak didukung dengan terpenuhinya sanitasi dasar sekolah maka sekolah yang sehat tidak akan terwujud.

Berdasarkan survey dilapangan yang dilakukan di SD Negeri 080689 Kota Medan memiliki 150 murid dengan jumlah pengajar 15 orang, memiliki empat ruang kelas, tiga kamar mandi yang terpisah antara laki-laki, perempuan serta guru, tidak memiliki UKS. Sekolah tidak memiliki kantin di dalam sekolah, ketika jam istirahat murid sekolah dengan bebas membeli jajanan dari pedagang yang berada di luar sekolah. Setiap kelas memiliki jam olahraga yakni satu setengah jam setiap minggunya, sekali seminggu terdapat ekstrakurikuler renang yang dilaksanakan di kolam renang yang ditunjuk guru olahraga. Di Sekolah Dasar ini hanya terdapat satu tempat sampah pada sekolah yang terletak didepan ruang guru, murid-murid masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Hanya terdapat empat ruang kelas sehingga murid masuk sekolah secara bergantian, ada kelas yang masuk pagi dan ada kelas yang masuk siang. Murid pergi ke sekolah dengan pakaian yang 18embilan lengkap. Berdasarkan absensi Januari 2013 rata-rata terdapat dua orang murid yang tidak masuk sekolah dikarenakan sakit di masing-masing kelas.

(5)

UKS. Terdapat pendidikan kesehatan berupa penyuluhan hidup bersih dan sehat yang rutin dilakukan setiap semester. Tiap kelas pada sekolah ini memiliki tempat sampah yang terletak masing-masing diluar ruangan. Sekolah ini memiliki kantin yang terdapat didalam sekolah, murid tidak diizinkan keluar sekolah untuk membeli jajanan ketika jam istirahat, hal ini dikarenakan sekolah terdapat di pinggir jalan raya sehingga sekolah tidak ingin mengambil resiko yang membahayakan muridnya. Berdasarkan absensi bulan Januari 2013, terdapat tiga kelas yang terdapat murid absensi dikarenakan sakit, masing-masing kelas satu murid.

Penerapan kebiasaan hidup bersih dan sehat di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 – 12 tahun) seperti kecacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS (Azwar, 1999). Berdasarkan hal tersebut Penulis tertarik meneliti Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013.

1.2 Perumusan Masalah

(6)

Sekolah Dasar menjadi salah satu jawaban terhadap masalah PHBS di sekolah. Program UKS yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan penyehatan lingkungan sekolah memberikan murid pengetahuan yang lebih mengenai PHBS, Program UKS menjadi program yang wajib pada setiap sekolah, namun terdapat sekolah yang tidak memiliki UKS. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai perilaku kesehatan murid di sekolah yang tidak memiliki UKS dan sejauh apa UKS dapat mempengaruhi perilaku kesehatan murid di sekolah. Maka dilakukan perbandingan pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang PHBS di Sekolah Dasar yang memiliki dan yang tidak memiliki UKS.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar yang memiliki dan yang tidak memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik umur dan jenis kelamin murid Sekolah Dasar pada pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan tidak memiliki UKS

2. Mengetahui pelaksaanaan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar yang memiliki UKS.

(7)

4. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengetahuan pada murid sekolah Dasar yang memiliki UKS dan yang tidak memiliki UKS mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

5. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sikap pada murid Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan yang tidak memiliki UKS mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

6. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tindakan pada murid Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan yang tidak memiliki UKS mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Sekolah Dasar mengenai manfaat UKS sehingga dapat mengambil langkah-langkah terhadap pembukaan UKS.

2. Sebagai gambaran kondisi pelaksanaan UKS di sekolah sehingga dapat mengambil langkah-langkah terhadap pengembangan UKS

3. Sebagai gambaran kondisi fasilitas sanitasi dasar di Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan tidak memiliki UKS, sehingga pihak sekolah dapat melengkapi/mempertahankan fasilitas sanitasi dasar yang terdapat di sekolah tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Survei larva merupakan kegiatan pemeriksaan tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan larva Aedes untuk mengetahui ada tidaknya larva. Pemeriksaan

interaktif pengajaran yaitu: ”(1) untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya

Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis sosiologis (sosial legal research) untuk mengkaji dan membahas

Maka dari itu untuk mengenali bakat yang ada pada mereka merupakan salah satu kunci untuk bisa mengembangkan kreativitas yang ada pada mereka dan mengembangkan minat dan

Tidak adanya perbedaan perkembangan calon konselor berdasarkan Integrated Developmental Model (IDM) pada mahasiswa BK FIP UNJ angka- tan 2008, 2009 dan 2010 secara

strategi yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga lebih bermakna.. bagi guru ataupun

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perlakuan akuntansi aset tetap dalam Laporan Keuangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur

Atas berkat dan rahmat Allah dapatdiselesaikanskripsi yang berjudul “Peran Polisi Kehutanan Dalam Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Penebangan Liar Di Kabupaten