SURAT EDARAN RENCANA TRANSAKSI
INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM SURAT EDARAN INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM PT EXCELCOMINDO PRATAMA TBK.
Jika anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, penasihat hukum, akuntan publik atau penasihat profesional lainnya.
Direksi dan Dewan Komisaris PT Excelcomindo Pratama Tbk. (”Perseroan”), baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dan kelengkapan informasi sebagaimana diungkapkan di dalam Surat Edaran ini, dan setelah melakukan penelitian secara seksama, menegaskan bahwa tidak ada fakta penting yang tidak diungkapkan atau dihilangkan sehingga menyebabkan informasi yang diberikan dalam Surat Edaran ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.
PT EXCELCOMINDO PRATAMA TBK.
Bergerak dalam bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi, dan/atau jaringan telekomunikasi, dan/atau multimedia Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat: grhaXL
Jl. Mega Kuningan Lot. E 4-7 No. 1 Jakarta – 12950
Telepon : (62-21) 576 1881 Fax : (62-21) 579 59711
Website: www.xl.co.id
Informasi sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran ini (”Informasi”) memuat informasi mengenai rencana transaksi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan yang merupakan transaksi yang memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-32/PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000 (“Peraturan IX.E.1”) dan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Pebruari 2001 (“Peraturan IX.E.2”).
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (”RUPSLB”) yang akan menyetujui rencana transaksi-transaksi yang akan dilakukan Perseroan sebagaimana disebutkan dalam Surat Edaran ini akan diselenggarakan pada tanggal 3 September 2008 pada pukul 14:00 WIB sampai dengan selesai bertempat di Volta Room, grhaXL lantai , Jalan Mega Kuningan Lot E4-7 No. 1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Pemberitahuan RUPSLB telah diumumkan melalui iklan pada harian Bisnis Indonesia dan harian Jakarta Post yang keduanya terbit pada tanggal 5 Agustus 2008 dan Panggilan RUPSLB akan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2008.
Pendahuluan
Informasi sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran ini dibuat sehubungan dengan rencana transaksi-transaksi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan, yaitu berupa:
1. rencana Perseroan untuk memberikan bantuan kepada Indocel Holding Sdn. Bhd. (“Indocel”), salah satu pemegang saham Perseroan yang merupakan pula anak perusahaan dari Telekom Malaysia International Berhad (“TMI”) yang memiliki sebanyak 83,79% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan, sehubungan dengan rencana TMI dan Indocel untuk menjual sebagian saham milik Indocel dalam Perseroan. Bantuan Yang Diberikan (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) akan dimintakan persetujuan berdasarkan Peraturan IX.E.1 (“Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI”); dan
2. rencana Perseroan untuk melakukan penjualan atas aset Perseroan berupa menara-menara telekomunikasi (BTS
towers) beserta prasarana dan sarana terkait dengan menara-menara telekomunikasi tersebut, yang merupakan
suatu transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.2 (“Rencana Penjualan Menara”).
Direksi Perseroan menyampaikan Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini dengan maksud untuk memberikan informasi maupun gambaran yang lebih lengkap kepada para pemegang saham Perseroan mengenai Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI dan Rencana Penjualan Menara, sehingga para pemegang saham Perseroan akan memberikan persetujuan mereka terhadap rencana Perseroan tersebut dalam RUPSLB Perseroan yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 September 2008.
Keterangan Mengenai Rencana Transaksi I. Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI
A. Alasan Dan Latar Belakang
Pada tanggal Informasi ini disampaikan jumlah seluruh saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 7.090.000.000 saham, dimana dari saham-saham tersebut, hanya sekitar sebanyak 16.565..500 saham atau setara dengan 0,24% saham dimiliki oleh pemegang saham masyarakat. Kecilnya jumlah saham yang dimiliki oleh masyarakat mengakibatkan perdagangan saham Perseroan di bursa menjadi tidak likuid. Berdasarkan data yang terdapat di Bursa Efek Indonesia, selama 12 bulan terakhir (Agustus 2007 – Juli 2008) rata-rata volume harian perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia hanyalah sebesar 214.069. Bursa Efek Indonesia, melalui suratnya tertanggal 11 Mei 2007, telah menyampaikan permintaannya kepada Perseroan untuk menambah jumlah kepemilikan saham oleh masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Perseroan telah melakukan pembicaraan dengan TMI, yang melalui Indocel merupakan pemegang saham utama Perseroan, untuk meningkatkan jumlah saham Perseroan yang beredar di masyarakat. Dikarenakan pada saat ini Perseroan belum memerlukan dana tambahan untuk perkembangan kegiatan usahanya, maka salah satu alternatif yang dibicarakan adalah penjualan saham Perseroan milik Indocel yang direncanakan akan dilakukan secara private placement di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan diperolehnya persetujuan yang disyaratkan bagi TMI dan/atau Indocel untuk dapat melakukan penjualan sebagian saham Perseroan milik Indocel (“Rencana Penjualan Saham TMI”). Dengan dilaksanakannya Rencana Penjualan Saham TMI, diharapkan Perseroan dapat meningkatkan jumlah sahamnya yang beredar di masyarakat. Sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Penjualan Saham TMI, serta untuk memenuhi ketentuan keterbukaan informasi yang disyaratkan oleh ketentuan pasar modal di luar wilayah Republik Indonesia, TMI bermaksud untuk meminta bantuan Perseroan untuk melakukan hal-hal tertentu sebagaimana disebutkan dalam huruf B di bawah ini. Sehubungan dengan permintaan bantuan tersebut, sebelum Perseroan memberikan bantuannya terkait
Rencana Penjualan Saham TMI, maka Perseroan bermaksud untuk memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB Perseroan. Persetujuan tersebut akan dimintakan dengan mengacu kepada ketentuan Peraturan IX.E.1.
B. Bantuan Yang Perlu Diberikan Oleh Perseroan Kepada TMI
Berikut adalah bantuan yang dimintakan TMI dan/atau Indocel untuk diberikan oleh Perseroan terkait Rencana Penjualan Saham TMI (“Bantuan Yang Diberikan”):
i. Membantu TMI dalam menyediakan informasi yang diperlukan dan terlibat dalam pelaksanaan proses due
diligence dalam rangka pembuatan dokumen penjualan saham (Offering Circular);
ii. Membantu TMI dalam menyiapkan Offering Circular;
iii. Turut serta dalam pelaksanaan roadshow dalam rangka Rencana Penjualan Saham TMI;
iv. Turut serta menjadi pihak dalam perjanjian(-perjanjian) tertentu terkait Rencana Penjualan Saham TMI, termasuk di dalamnya pemberian pernyataan dan jaminan, kesanggupan dan ganti rugi (representation,
warranties, undertaking dan indemnity);
v. Bertanggung jawab terhadap pernyataan dan jaminan, kesanggupan dan ganti rugi yang diberikan Perseroan ; dan
vi. Melakukan segala sesuatu yang terkait dengan butir i-v diatas C. Persyaratan dari Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI
Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI akan dilakukan dalam skema Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1, oleh karenanya, sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1, Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI baru dapat dilaksanakan oleh Perseroan setelah memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham Independen dalam RUPSLB.
D. Sifat Benturan Kepentingan
Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI memiliki unsur benturan kepentingan sebagaimana dimaksud Peraturan IX.E.1 mengingat Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI akan diberikan oleh Perseroan kepada Indocel, pemegang saham utama Perseroan, dan/atau TMI yang merupakan pemegang saham Indocel dalam kerangka Rencana Penjualan Saham TMI. Bentuk Bantuan Yang Diberikan sebagaimana dimaksud dalam butir iv dan v dari huruf B di atas dapat menimbulkan perbedaan kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis TMI dan/atau Indocel.
E. Keterangan Mengenai Perseroan, Indocel dan TMI 1. Perseroan
a. Riwayat Singkat
Perseroan didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia dan berdomisili di Jakarta, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 55, tanggal 6 Oktober 1989, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 79, tanggal 17 Januari 1991, keduanya dibuat di hadapan Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-515.HT.01.01.TH.91, tanggal 19 Pebruari 1991, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 670/Not/1991/PN.JKT.SEL dan No. 671/Not/1991/PN.JKT.SEL keduanya tanggal 21 Agustus 1991, serta diumumkan dalam Tambahan No. 4070, Berita Negara Republik Indonesia No. 90, tanggal 8 Nopember 1991. Perubahan yang terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 47, tanggal 6 Oktober 2005, dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta,
akta mana telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan No. C-28115 HT.01.04.TH.2005 tanggal 12 Oktober 2005, telah didaftarkan dalam daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 1331/RUB.09.03/X/2005, tanggal 28 Oktober 2005, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103, tanggal 27 Desember 2005, Tambahan No. 1218. Perseroan berkantor di grhaXL, Jl. Mega Kuningan Lot. E 4-7 No. 1, Jakarta - 12950, Indonesia. Telepon : (62-21) 5761881; Faksimili : (62-21) 57959711.
b. Kegiatan Usaha
Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan/atau jaringan telekomunikasi dan/atau multimedia.
c. Kepemilikan Saham
Komposisi kepemilikan saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 Juni 2008 yang disiapkan oleh PT Datindo Entrycom, selaku Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Jumlah Saham Presentase
Kepemilikian
Indocel Holding Sdn. Bhd. 5.940.937.000 83,79%
Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) International Indonesia Limited
1.132.497.500 15,97%
Masyarakat 16.565.500 0,24%
Total 7.090.000.000 100,00%
d. Dewan Komisaris dan Direksi
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada saat Surat Edaran ini adalah dillakukan sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris : Tan Sri Dato’ Ir. Muhammad Radzi bin Haji Mansor Komisaris : Dato’ Yusof Annuar bin Yaacob
Komisaris : Abdul Farid bin Alias
Komisaris : Ahmad Abdulkarim Mohd Julfar Komisaris : Dato’ Jamaludin bin Ibrahim
Komisaris : Gita Irawan Wirjawan
Komisaris Independen : Peter J. Chambers
Komisaris Independen : Dr. Ir. Giri Suseno Hadihardjono Komisaris Independen : Elisa Lumbantoruan
Direksi:
Presiden Direktur : Hasnul Suhaimi
Direktur : Joris de Fretes
Direktur : P. Nicanor V. Santiago III
Direktur : Willem Lucas Timmermans
Direktur : Dian Siswarini
2. TMI
a. Riwayat Singkat
TMI didirikan berdasarkan hukum Malaysia dan berdomisili di Kuala Lumpur, Malaysia.
TMI berkantor pusat di Level 53, North Wing, Menara TM, Jalan Pantai Baharu, 50672, Kuala Lumpur, Telepon: 603-2240 6794, Faksimili : 603-2241 2915.
b. Kegiatan Usaha
Maksud dan tujuan TMI adalah perusahaan investasi dan penyedia jasa telekomunikasi dan jasa konsultasi dalam skala internasional melalui anak perusahaan dan afiliasinya.
c. Kepemilikan Saham
Per 30 Juni 2008, susunan pemegang saham TMI dan kepemilikan mereka atas saham TMI yang memiliki 5% atau lebih kepemilikan atas saham TMI adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Jumlah Saham Presentase
Kepemilikian
Khazanah Nasional Berhad 1.670.737.173 44,51%
Employees Provident Fund Board 429.065.950 11,43%
Amanah Raya Nominees (Tempatan) Sdn. Bhd. Skim. Amanah Saham Bumiputera
295.717.800 7,88%
Sub Total 2.395.520.923 63,82%
Pemegang Saham Lainnya 1.357.881.057 36,18%
Total 3.753.401.980 100,00%
d. Board of Directors
Susunan anggota Board of Directors TMI pada saat Surat Edaran ini dilakukan adalah sebagai berikut:
Chairman, Non-Independent Non-Executive Director : Tan Sri Dato’ Azman Hj.
Mokhtar
Managing Director/President and Group Chief Executive Officer : Dato’ Jamaludin Ibrahim
Executive Director and Group Chief Financial Officer : Dato’ Yusof Annuar Yaacob
Non-Independent Non-Executive Director : Ismael Fariz Ali
Independent Non-Executive Director :Tan Sri Ghazzali Sheikh Abdul
Khalid
Independent Non-Executive Director : Lau Nai Pek
Independent Non-Executive Director : Datuk Azzat Kamaludin
Independent Non-Executive Director : Juan Villalonga Navarro
Independent Non-Executive Director : Gita Irawan Wirjawan
3. Indocel
a. Riwayat Singkat
Indocel didirikan berdasarkan hukum Malaysia dan berdomisili di Kuala Lumpur, Malaysia berdasarkan sertifikat pendirian tanggal 25 Oktober 1995 dengan Tanda Daftar Perusahaan No. 364736-V.
Indocel berkantor pusat di Level 42, North Wing, Menara TM, Jalan Pantai Baharu, 50672, Kualu Lumpur, Telepon: 603-22402297, Faksimili : 603-22412297.
b. Kegiatan Usaha
Maksud dan tujuan Indocel adalah berusaha di bidang perusahaan investasi. c. Kepemilikan Saham
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Indocel per 30 Juni 2008, susunan pemegang saham Indocel dan kepemilikan mereka atas saham Indocel adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Jumlah Saham Presentase
Kepemilikian
TM International (L) Limited 100.000 100 %
d. Board of Directors
Susunan anggota Board of Directors Indocel pada saat Surat Edaran ini dilakukan adalah sebagai berikut:
Director : Datuk Bazlan bin Osman
Director : Dato’ Yusof Annuar bin Yaacob
Director : Mohammad bin Haji Derwish II. Rencana Penjualan Menara
1. Alasan dan Latar Belakang
Perseroan bermaksud untuk memfokuskan kegiatan usahanya dalam bidang penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi dan bermaksud untuk mengalihkan kegiatan pengelolaan menara telekomunikasi yang dimilikinya. Sehubungan dengan pengalihan kegiatan pengelolaan menara telekomunikasi tersebut, Perseroan bermaksud untuk menjual dan mengalihkan sebanyak 7.000 menara telekomunikasi miliknya kepada investor yang bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan dan akan melakukan penjualan-penjualan lebih lanjut terhadap maksimum 3.000 menara telekomunikasi yang telah dan yang akan dimiliki Perseroan lebih lanjut.
Sehubungan dengan Rencana Penjualan Menara, terdapat beberapa alasan lain mengapa Perseroan memutuskan untuk melakukan Rencana Penjualan Menara, yaitu antara lain sebagai berikut:
Mengambil keuntungan sebagai operator telekomunikasi pertama yang menjual menara (passive
infrastructure) dalam jumlah besar; dan
Dalam rangka memenuhi ketentuan mengenai penggunaan menara telekomunikasi bersama sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tanggal 17 Maret 2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi.
Berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Perseroan merencanakan untuk melaksanakan Rencana Penjualan Menara.
2. Manfaat Rencana Penjualan Menara
Apabila Rencana Penjualan Menara dilaksanakan, maka diperkirakan Perseroan akan memperoleh manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Perseroan akan menerima dana (proceed) dari transaksi ini, yang akan digunakan untuk Membayar biaya-biaya dan pajak atas Rencana Penjualan Menara;
Membiayai capital expenditure Perseroan; dan Membayar sebagian hutang Perseroan; 2. Dampak terhadap laporan keuangan :
Penurunan nilai buku bersih dari aktiva tetap sekitar Rp. 2.6 trilyun;
Penurunan dari sewa dibayar dimuka yang dialihkan kepada pembeli sekitar Rp 461 milyar;
Akan terjadi penghematan dalam pos biaya sewa (untuk lahan BTS), perbaikan dan perawatan (repair
& maintenance), dan labor cost, namun dilain pihak Perseroan akan menanggung beban sewa menara;
Penurunan di biaya depresiasi karena ada aktiva tetap yang dijual;
Penurunan di hutang bank/obligasi karena ada pembayaran dan karenanya akan ada penghematan biaya bunga; dan
Memberikan dampak positif terhadap Net Income pada tahun penjualan menara karena pencatatan keuntungan atas penjualan menara maupun tahun-tahun berikutnya.
3. Nilai Transaksi
Nilai transaksi dari Rencana Penjualan Menara akan ditentukan dari penawaran terbaik yang diajukan oleh investor.
4. Ringkasan Laporan Pihak Independen
Untuk melaksanakan Rencana Penjualan Menara, Perseroan telah menunjuk PT Ujatek Baru selaku pihak independen yang akan menilai kewajaran dari nilai Rencana Penjualan Menara.
PT Ujatek Baru menggunakan metode Discounted Cash Flow, Adjusted Book Value Method dan Comparable
Acquisition Method untuk menentukan kisaran harga yang wajar atas Rencana Penjualan Menara.
Dengan menggunakan metode tersebut di atas, PT Ujatek Baru berpendapat bahwa nilai Rencana Penjualan Menara adalah berkisar antara Rp 5.7 triliun dan Rp 7.3 triliun.
5. Jumlah Aset Perseroan sebelum dan sesudah Rencana Penjualan Menara Sebelum
Sesudah
Seandainya Perseroan melakukan penjualan menara pada tanggal 30 Juni 2008 dan besarnya nilai penjualan menara tersebut adalah sebesar Rp 6.5 triliun (atau sama dengan nilai tengah dari penilaian yang dilakukan PT Ujatek Baru), maka total aset Perseroan per 30 Juni 2008 akan menjadi Rp 25.4 triliun, setelah diasumsikan bahwa Perseroan telah membayar pajak 30% untuk laba dari penjualan aktiva tetap.
Rekomendasi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan merekomendasikan kepada seluruh pemegang saham untuk menyetujui Rencana Penjualan Menara dan kepada seluruh Pemegang Saham Independen untuk menyetujui Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI. Dalam memberikan rekomendasi tersebut kepada pemegang saham, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah menelaah Rencana Penjualan Menara dan Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI dan oleh karenanya berkeyakinan bahwa Rencana Penjualan Menara dan Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI merupakan pilihan terbaik bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan Rencana Penjualan Menara dan Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI yang akan dilaksanakan Perseroan, kedua rencana Perseroan tersebut akan dimintakan persetujuan dari Pemegang Saham, untuk Rencana Penjualan Menara, dan Pemegang Saham Independen, untuk Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI, dalam RUPSLB Perseroan yang akan diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 3 September 2008, Pukul 14:00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Volta Room, grhaXL, Lantai 2, Jalan Mega Kuningan Lot E4-7 No. 1, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia.
Panggilan untuk RUPSLB Perseroan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 19 Agustus 2008, dalam iklan di 2 (dua) surat kabar harian, satu diantaranya berbahasa Indonesia dan yang lainnya berbahasa Inggris, yang luas peredarannya di Indonesia dan 1 (satu) diantaranya beredar di tempat kedudukan Perseroan.
Khusus untuk Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI, persetujuan akan diputuskan oleh Pemegang Saham Independen dan keputusan tersebut akan mengikat pemegang saham Perseroan lainnya. Adapun persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
i. Sesuai dengan Peraturan IX.E.1 dan Anggaran Dasar Perseroan, RUPSLB Perseroan harus dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen Perseroan atau wakilnya;
ii. Sesuai dengan Peraturan IX.E.1., persetujuan RUPSLB atas Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI, harus disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen. Keputusan atas Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI yang diputuskan oleh Pemegang Saham Independen tersebut akan mengikat seluruh pemegang saham Perseroan;
iii. Apabila kuorum untuk RUPSLB pertama tidak terpenuhi, maka dapat diadakan RUPSLB kedua yang dapat diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari setelah tanggal RUPSLB pertama dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah tanggal RUPSLB pertama, dengan syarat RUPSLB kedua harus dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh Para Pemegang Saham Independen yang hadir dalam RUPSLB kedua tersebut;
iv. Apabila kuorum Pemegang Saham Independen pada RUPSLB kedua tidak terpenuhi, maka dapat diadakan RUPSLB ketiga setelah memperoleh persetujuan dari Bapepam-LK, dan keputusan mengenai Pemberian Bantuan Kepada TMI harus disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir dan dalam rapat tersebut atas permohonan Perseroan, kuorum ditetapkan oleh Ketua Bapepam-LK; dan
v. Apabila Pemegang Saham Independen tidak menyetujui Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI yang diusulkan, maka Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI tidak dapat diajukan kembali dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal RUPSLB yang menolak Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI tersebut. Pemegang saham Perseroan yang berhak hadir dan memberikan suara dalam RUPSLB adalah para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 15 Agustus 2008, pukul 16.00 WIB (“Tanggal DPS” – Recording Date). Pemegang saham yang terdaftar pada Tanggal DPS berhak mengeluarkan satu suara untuk setiap saham yang dimilikinya untuk menyetujui atau tidak menyetujui rencana transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan sebagaimana disebutkan di atas.
Sesuai dengan Peraturan IX.E.1, sebelum RUPSLB, Perseroan akan menyediakan formulir pernyataan bermeterai cukup untuk ditandatangani Pemegang Saham Independen atau kuasanya yang menyatakan bahwa:
a. yang bersangkutan benar-benar merupakan Pemegang Saham Independen; dan
b. apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan tersebut tidak benar, maka yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berikut adalah tanggal-tanggal penting dalam kaitannya dengan RUPSLB Perseroan:
Peristiwa Tanggal
Pemberitahuan kepada Bapepam-LK mengenai rencana penyelenggaraan
RUPSLB 28 Juli 2008
Pemberitahuan RUPSLB melalui surat kabar 5 Agustus 2008
Pengumuman informasi ringkas mengenai Rencana Penjualan Menara dan Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI melalui surat kabar
5 Agustus 2008
Tanggal DPS – Recording Date 15 Agustus 2008
Panggilan RUPSLB melalui surat kabar 19 Agustus 2008
Pengiriman Panggilan dan Surat Edaran kepada pemegang saham 19 Agustus 2008
RUPSLB 3 September 2008
Laporan kepada Bapepam-LK tentang hasil RUPSLB 5 September 2008
Pengumuman hasil RUPSLB melalui surat kabar 5 September 2008
Lembaga Dan Profesi Penunjang
Dalam mempersiapkan dan melaksanakan RUPSLB Perseroan untuk menyetujui Rencana Penjualan Menara dan Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI, Perseroan dibantu oleh lembaga-lembaga penunjang dan profesi penunjang sebagai berikut :
Konsultan Hukum : Makes & Partners Law Firm
Notaris : Kantor Notaris Sutjipto, S.H.
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom Penilai Independen
Untuk Rencana Penjualan Menara : PT Ujatek Baru Informasi Tambahan
Bagi pemegang saham yang memerlukan informasi lebih lanjut mengenai Rencana Penjualan Menara dan Rencana Pemberian Bantuan Kepada TMI yang akan dilaksanakan Perseroan dengan alamat:
PT Exelcomindo Pratama Tbk. Kantor Pusat:
grhaXL
Jl. Mega Kuningan Lot. E 4-7 No. 1 Jakarta – 12950
Telepon : (62-21) 576 1881 Fax : (62-21) 579 59928 U.p. Corporate Secretary Jakarta, 19 Agustus 2008