BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian mengenai ilmu pengetahuan yang ditulis berdasarkan data dan fakta. Sehingga dapat dikatakan, jurnal adalah publikasi ilmiah yang berisikan informasi yang lengkap dan akurat. Di sisi lain, perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai sarana penunjang proses perkuliahan dan penelitian dari para sivitas akademika (pihak mahasiswa, dosen, dan peneliti ahli) dalam lingkungan perguruan tinggi yang bersangkutan. Kegiatan penelitian memerlukan penggunaan sumber informasi primer seperti laporan penelitian dan jurnal ilmiah sebagai data yang relevan dengan topik yang dikaji. Oleh karena itulah, jurnal ilmiah merupakan literatur yang penting bagi pihak sivitas akademika, yang adalah pengguna dari perpustakaan perguruan tinggi.
Ketersediaan informasi yang mutakhir sangat dibutuhkan oleh peneliti untuk mendukung kegiatan penelitiannya. Informasi yang mutakhir tersebut terdapat di dalam jurnal ilmiah, berupa artikel-artikel hasil penelitian dari suatu objek atau fenomena ilmu pengetahuan. Purnomowati (2008:20) berpendapat, ”pihak peneliti pada umumnya lebih dominan menggunakan jurnal ilmiah dibandingkan buku, atau monograf yang kurang up to date sebagai sumber informasi utama untuk kepentingan penelitiannya”
Nugroho dikutip oleh Andriaty dalam Jurnal Perpustakaan Pertanian (2005)14(2):27 menyatakan bahwa ”peneliti dituntut untuk rajin mengikuti perkembangan teknologi di bidangnya, dan sumber utama informasi bagi peneliti adalah jurnal ilmiah”. Selain itu, Herner dalam Pinelli dikutip oleh Purnomowati (2008:25) menyebutkan bahwa: ”peneliti ilmu dasar atau ilmuwan perguruan tinggi lebih banyak menggunakan saluran informasi formal berupa literatur. Keunggulan suatu jurnal ilmiah dalam penelitian adalah dalam hal kemuktahiran data dan informasi di dalamnya”.
Dalam proses informasi, setelah adanya informasi baru, maka informasi yang telah lama atau tidak mempunyai nilai akan hilang atau tidak digunakan.
Mengenai hal ini, Hartinah (2002:1) menegaskan ”terbitan yang paling baru cenderung lebih banyak digunakan daripada terbitan lama”.
Fenomena tersebut merupakan dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan, dan disebut dengan istilah keusangan literatur (obsolescence). Obsolescence terjadi karena hanya literatur yang mutakhir yang menarik bagi peneliti atau ilmuwan, sedangkan literatur yang lebih tua digunakan hanya bila mengandung informasi yang cenderung menggabungkan karya yang terakhir. Berhubungan dengan hal ini, Mustikasari (2006:5) memberikan pengertian bahwa “semakin banyak literatur dalam sebuah bidang, semakin terpengaruh usia paro hidup dokumen”. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa keusangan literatur mempengaruhi kemuktahiran dari sebuah jurnal ilmiah yang berperan sebagai sumber informasi utama dalam laporan kegiatan penelitian.
Setelah memenuhi kewajiban dalam hal penyediaan jurnal ilmiah sebagai koleksi yang diperuntukkan bagi penggunanya, perpustakaan perguruan tinggi juga perlu melakukan evaluasi terhadap penggunaan literatur oleh para peneliti. Purnomowati (2008:4) menegaskan bahwa “evaluasi mengenai penggunaan literatur ini perlu dilakukan agar penggunaan dana pengadaan dan pengembangan koleksi perpustakaan menjadi lebih efektif dan efisien”. Hal ini secara tidak langsung mengarahkan perpustakaan perguruan tinggi untuk selalu mengawasi koleksi yang dimilikinya dalam hal kemuktahiran informasi yang terkandung di dalamnya (terutama jurnal ilmiah).
Analisis paro hidup usia dokumen merupakan penelitian yang penting bagi perpustakaan dalam hal efektivitas pengawasan jurnal yang menjadi koleksinya. Hal tersebut disebabkan semakin tinggi usia paro hidup dokumen bidang ilmu tertentu, menunjukkan akan semakin banyak hasil-hasil penelitian terbaru pada bidang tersebut, dan berarti perkembangan bidang ilmu tersebut berjalan dengan baik. Perkembangan yang baik dalam suatu bidang ilmu juga akan turut mempertahankan eksistensi dari ilmu tersebut.
Dengan menganalisis paro hidup usia dokumen dari jurnal, dapat diketahui apakah jurnal ilmiah yang bersangkutan layak dijadikan sebagai bahan referensi oleh pengguna perpustakaan dalam kegiatan penelitiannya, yang hasil akhir dari penelitian tersebut akan menjadi sebuah karya ilmiah.
Menurut Andriaty dalam Jurnal Perpustakaan Pertanian (2007)16(1):25, “kemuktahiran informasi ditinjau dari usia paro hidup dokumen untuk setiap bidang ilmu berbeda-beda”. Pernyataan yang serupa dikemukakan juga oleh Hartinah (2002:2) yaitu berdasarkan hasil penelitian di luar negeri, masing-masing bidang ilmu memiliki keusangan literatur yang berbeda. Sebagai contoh, paro hidup ilmu matematika adalah 10,5 tahun; sedangkan untuk bidang kedokteran 6,8 tahun. Apabila sebuah penelitian di bidang ilmu matematika lebih dari 10,5 tahun dan bidang kedokteran lebih dari 6,8 tahun; maka hal ini menunjukkan bahwa referensi yang digunakan telah usang dan terdapat adanya kemiskinan informasi dalam penulisan dokumen. Jika yang terjadi sebaliknya maka referensi yang digunakan adalah mutakhir dan terdapat kekayaan informasi dalam penulisannya.
Didukung dari berbagai hasil penelitian yang menyatakan bahwa masing-masing bidang ilmu memiliki keusangan literatur yang berbeda, maka penulis tertarik ingin meneliti perbandingan paro hidup usia dokumen pada tiga jurnal internasional yang mewakili bidang ilmu yang berbeda dan terdapat dalam database ProQuest USU.
Peneliti membutuhkan informasi dalam bidang tertentu secara lengkap, mendalam dan mutakhir terutama jurnal terbitan internasional. Akhir-akhir ini, jurnal internasional menjadi publikasi ilmiah yang semakin penting. Hal ini dibuktikan oleh LIPI (2008:1) yang menetapkan “jurnal internasional sebagai salah satu syarat utama untuk mendapat gelar Profesor Riset, yang merupakan jabatan yang paling bergengsi di kalangan para peneliti”. Didukung dengan pernyataan tersebut, penulis meyakini bahwa jurnal internasional memiliki status yang tinggi.
Dalam penelitian ini, penulis menentukan tiga jurnal internasional untuk dikaji usia paro hidupnya, dan selanjutnya dilakukan analisis perbandingan besar usia paro hidup pada ketiga jurnal tersebut yang mewakili tiga bidang ilmu pengetahuan yang berbeda. Jurnal tersebut yaitu:
1. International Journal for Technology in Mathematic Education; mewakili bidang ilmu Matematika. Berasal dari Plymouth, kota yang terletak di Inggris bagian Barat daya (sumber:wikipedia). Jurnal ini mulai dilanggan USU pada tahun 2000 (volume 7, issue 4),
mempunyai nomor ISSN: 1744-2710, dan dapat diakses dalam database Proquest Science Journals.
2. International Journal of Electrical Engineering Education; mewakili bidang ilmu Tehnik. Berasal dari Manchester, sebuah kota di Inggris (sumber:wikipedia). Jurnal ini dilanggan USU mulai tahun 1997 (volume 34, issue 3), mempunyai nomor ISSN: 0020-7209, dan terdapat dalam database Proquest Science Journals.
3. International Journal of Psychiatry in Medicine; mewakili bidang ilmu Kedokteran. Berasal dari Amityville, desa di Amerika Serikat (sumber: wikipedia). Jurnal ini pertama kali dilanggan USU tahun 1999 (volume 29, issue 1), mempunyai nomor ISSN: 0091-2174, dan dapat
didownload melalui database Proquest Medical Library.
Persamaan dari ketiga jurnal yang diteliti ini yaitu sama-sama merupakan jurnal terbitan internasional bidang eksakta, dan memiliki periode terbit 4 kali setahun. Perbedaan dari ketiga jurnal internasional tersebut adalah dalam hal usia paro hidup nya. Berpedoman pada ketentuan ini, penulis akan meneliti usia paro hidup dokumen pada ketiga jurnal internasional tersebut. Selanjutnya hasil penelitian ini akan menunjukkan kemutakhiran jurnal pada tahun terbit 2007, sehingga menentukan layak tidaknya ketiga jurnal internasional tersebut dilanggan oleh Perpustakaan USU.
1.2 Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perbandingan paro hidup usia dokumen pada IJTME, IJEEE, dan IJPM?. Rumusan masalah selanjutnya dipertegas dengan pertanyaan penelitian berikut: “Berapakah usia paro hidup jurnal IJTME, IJEEE, dan IJPM tahun 2007 diukur berdasarkan sitiran yang dimuat dalam artikel masing-masing jurnal?”
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa perbandingan paro hidup usia dokumen yang disitir pada tiga jurnal internasional dari bidang ilmu matematika, tehnik, dan kedokteran.
Untuk menunjukkan kemuktahiran informasi yang dimuat pada jurnal terbitan internasional ditinjau dari ukuran paro hidup usia dokumen yang disitir pada tahun 2007.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1) Bagi penulis, semakin mendalami penulisan dalam bidang ilmu Bibliometrika, terutama mengenai komparasi paro hidup usia dokumen yang disitir oleh jurnal terbitan internasional.
2) Bagi Perpustakaan Perguruan Tinggi, sebagai bahan masukan dan
pertimbangan untuk semakin meningkatkan efektifitas pengawasan koleksinya khususnya pada jurnal yang berbasis elektronik, dalam hal evaluasi kemuktahirannya.
3) Bagi pemerhati Ilmu Perpustakaan dan Informasi, agar penelitian ini
dapat menambah bahan rujukan baik dalam studi pendahuluan maupun sebagai tambahan literatur dalam penelitian bidang bibliometrika, khususnya mengenai paro hidup dokumen.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah kajian ilmu Bibliometrika yang membahas mengenai paro hidup usia dokumen yang disitir pada artikel yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Usia paro hidup dokumen yang disitir pada masing-masing artikel akan ditentukan setelah angka median diperoleh. Selanjutnya usia paro hidup akan dibandingkan dari ketiga jurnal yang dijadikan sebagai unit analisis.