• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PELAT LANTAI SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM FLOOR DECK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PELAT LANTAI SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM FLOOR DECK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

STRUKTUR PELAT LANTAI SISTEM KONVENSIONAL

DENGAN SISTEM FLOOR DECK PADA PROYEK

LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG

FAKULTAS MIPA UNIMED

LAPORAN

Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI

Pendidikan Program Diploma III

oleh:

MARIA DWI C. PANJAITAN MOHD. REZA ALFIANDRI NIM: 1105021032 NIM: 1105021035

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2014

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT dimana atas segala rahmat dan berkah-NYA sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Laporan yang berjudul “Analisis Perbandingan Rencana Anggaran Biaya

Struktur Pelat Lantai Sistem Konvensional dengan Sistem Floor Deck Pada

Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung Fakultas MIPA Unimed”

Ini dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III Politeknik Negeri Medan.

Dalam laporan ini penulis membahas mengenai perbedaan rencana anggaran biaya struktur pelat lantai sistem konvensional dan sistem floor deck.

Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik materi maupun non materi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan;

2. Bapak Ir. Abdul Basyir, M.T., Pembantu direktur I Politeknik Negeri Medan;

3. Bapak Abdul Rahman Dalimunthe, S.E., Ak., Msi., Pembantu direktur II Politeknik Negeri Medan;

4. Ibu Delisma Siregar, S.T., M.T., Pembantu direktur III Politeknik Negeri Medan; 5. Bapak Cipta Dharma, S.E., Msi., Pembantu direktur IV Politeknik Negeri Medan; 6. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri

Medan;

7. Bapak Ir. Sudarto, M.T., Kepala Program Studi D-III Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

8. Bapak Drs. Yulfalentino, M.T., selaku Wali Kelas SI-6C;

9. Bapak Drs. Ir. Edi Usman, M.T., selaku Dosen Pembimbing kami yang telah banyak memberikan arahan dan saran dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini; 10.Bapak Jul Muliono Gultom, Amd., selaku pembimbing lapangan di proyek yang

telah banyak membantu dalam pengumpulan data dan memberi penjelasan tentang proyek;

(3)

v 12.Orangtua tercinta dan seluruh keluarga yang telah memberi dukungan dan doa yang

tulus kepada kami;

13.Rekan-rekan mahasiswa, baik di kampus maupun di rumah yang turut membantu dan mendukung kami dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini;

14.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Laporan ini merupakan hasil karya penulis dan bukan merupakan plagiat. Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan didalam laporan ini. Oleh sebab itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik guna penyempurnaan laporan ini nantinya.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan siapapun yang membacanya.

Medan, 4 Agustus 2014

Hormat kami:

MARIA DWI C. PANJAITAN MOHD. REZA ALFIANDRI NIM: 1105021032 jjjjjjjjjjNIM: 1105021035

(4)

vi ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PELAT LANTAI SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM FLOOR DECK

PADA PROYEK LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS MIPA UNIMED

oleh: Maria Dwi C. Panjaitan (1105021032) dan Mohd. Reza Alfiandri (1105021035) Pada umumnya pelaksanaan konstruksi struktur pelat lantai menggunakan sistem konvensional yaitu menggunakan tulangan biasa dan bekisting multiplek. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memunculkan inovasi baru untuk mengganti cara-cara konvensional menjadi lebih modern yang dapat memberikan hasil yang maksimal terutama jika ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pekerjaan. Salah satu alternatif pengganti pelat lantai konvensional adalah dengan menggunakan pelat sistem floor deck.

Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengetahui efisiensi biaya yang ekonomis dari sistem pekerjaan struktur pelat lantai antara sistem konvensional dengan sistem

floor deck.

Studi perbandingan dilakukan pada proyek Lanjutan Pembangunan Gedung Fakultas MIPA Unimed dengan menggunakan metode pengamatan dilapangan dan menganalisis harga satuan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang menggunakan harga material, upah pekerja yang dikeluarkan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman kota Medan tahun 2014. Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil pembahasan ini adalah adanya alternatif lain yang dapat dipilih untuk pekerjaan pelat lantai.

Dari hasil analisis diperoleh rencana anggaran biaya pekerjaan struktur pelat lantai sistem konvensional pada lantai 2 adalah sebesar Rp1.648.737.469,68, dan pada lantai RL-1 adalah sebesar Rp988.568.990,57. Sedangkan rencana anggaran biaya pekerjaan struktur pelat lantai sistem floor deck pada lantai 2 adalah adalah sebesar Rp1.491.079.618,70, dan pada lantai RL-1 adalah sebesar Rp911.568.990,57. Dari perbandingan rencana anggaran biaya antara pelat lantai sistem konvensional dan sistem floor deck tersebut didapat selisih biaya pada lantai 2 sebesar Rp157.657.850,97, dan pada lantai RL-1 sebesar Rp77.356.054,52.

Berdasarkan hasil analisis rencana anggaran biaya pengerjaan struktur pelat lantai sistem konvensional dan sistem floor deck di atas, maka penulis menyarankan untuk menggunakan sistem floor deck karena dapat menghemat anggaran biaya konstruksi.

(5)

vii

ABSTRACT

COMPARATIVE ANALYSIS OF BUDGET PLAN FLOOR PLATE STRUCTURE SYSTEM WITH CONVENTIONAL SYSTEM PROJECT

CONTINUED ON DECK FLOOR BUILDING Mathematics FACULTY UNIMED

by: Maria C. Dwi Panjaitan (1105021032) and Mohd. Reza Alfiandri (1105021035)

In general, construction slab structure using the conventional system which uses regular reinforcement and formwork multiplex. Along with the rapid technological development, bring new innovation to replace conventional methods become more modern that can deliver maximum results, especially when viewed in terms of quality and quantity of work. One alternative to conventional floor slab is to use floor deck plate system.

The purpose of this discussion is to determine the economic efficiency of the system cost structure work between the floor slab system with a conventional floor deck system.

The comparative study conducted on project Advanced Building Faculty of Science Unimed using field observations and analyzes based on the unit price of Indonesian National Standard (SNI) which uses material prices, labor costs incurred by the Department of Housing and Settlements city of Medan in 2014 The benefits derived of the results of this discussion is that there is another alternative that can be chosen to work the floor plate.

From the results obtained by analysis of the structure of employment budget plan floor plates conventional system on the 2nd floor is for Rp1.648.737.469,68, and on the floor of the RL-1 is equal to Rp988.568.990,57. While the structure of the work plan budget system slab floor deck on the 2nd floor is amounted Rp1.491.079.618,70, and on the floor of the RL-1 is equal to Rp911.568.990,57. From the comparison between the budget plan floor plates of conventional systems and floor deck system is obtained at the cost difference amounted Rp157.657.850,97 2nd floor, and the floor of the RL-1 for Rp77.356.054,52.

Based on analysis of the structure of the budget plan floor plate construction of conventional systems and floor deck above system, the authors suggest to use floor deck system because it can save construction cost budget.

(6)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

COVER DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I. PENDAHULUAN... I-1

A. Latar Belakang ... I-1 B. Topik Pembahasan ... I-2 C. Tujuan Pembahasan ... I-2 D. Manfaat ... I-2 E. Pembatasan Masalah ... I-2 F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... I-3 G. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas

Akhir ... I-4

BAB II. TINJAUAN UMUM MENGENAI PROYEK... II-1

A. Data Umum Proyek ... II-1 1. Data Teknis Proyek ... II-1 2. Data Non Teknis ... II-2 3. Struktur Organisasi Proyek ... II-3 B. Latar Belakang Perusahaan ... II-4

(7)

ix

BAB III. TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... III-1

A. Pelat Beton Bertulang ... III-1 B. Tulangan ... III-3 C. Sengkang ... III-4 D. Wiremesh ... III-5

E. Bekisting ... III-8 F. Perancah ... III-9 G. Sistem Pengerjaan Pelat Lantai ... III-10 1. Pelat Konvensional ... III-10 2. Pelat Baja Floor deck ... III-11 H. Metode Pelaksanaan Pelat Konvensional ... III-13 I. Metode Pelaksanaan Floor Deck ... III-19 J. Rencana Anggaran Biaya ... III-22 K. Penyusuna Rencana Anggaran Biaya Bangunan ... III-25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... IV-1

A. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya ... IV-1 1. Harga Bahan dan Upah ... IV-1 2. Analisis Harga Satuan Pekerjaan Struktur Pelat Lantai Sistem

Konvensional dan Sistem Floor Deck ... IV-2 3. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ... IV-4 B. Konversi Pemakaian Tulangan ... IV-5 C. Perhitungan Volume ... IV-8 1. Perhitungan Volume Beton Pelat Lantai ... IV-8 a. Konvensional ... IV-8 b. Floor Deck ... IV-8

2. Perhitungan Volume Tulangan Pelat Lantai ... IV-9 a. Konvensional ... IV-9 b. Floor Deck ... IV-14

3. Banyak Bekisting Pelat Lantai dan Floor Deck yang

Dibutuhkan ... IV-16 a. Konvensional ... IV-17 b. Floor Deck ... IV-17

(8)

x Sistem Konvensional dan Sistem Floor Deck ... IV-18 a. Volume Beton ... IV-18 b. Berat Tulangan ... IV-19 c. Luas Bekisting dan Floor Deck ... IV-19 5. Perhitungan Koefisien Bahan dan Upah ... IV-19 a. Perhitungan Koefisien Bahan ... IV-19 b. Perhitungan Koefisien Upah ... IV-21 D. Analisis Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan

Struktur Pelat Lantai Sistem Konvensional dan Sistem

Floor Deck ... IV-21

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan ... V-1 B. Saran ... V-1

DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN

(9)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman II.1 : Lokasi Pembangunan Fakultas MIPA Unimed ... II-2 II.2 : Struktur Organisasi Proyek ... II-3 II.3 : Logo Perusahaan ... II-7 III.1 : Contoh Gambar Pelat Lantai Satu Arah ... III-2

III.2 : Contoh Gambar Pelat Dua Arah ... III-3 III.3 : Detail Wiremesh ... III-6

III.4 : Pembekistingan Balok dan Pelat Lantai ... III-14 III.5 : Pembesian Balok dan Pelat Lantai ... III-16 III.6 : Pengecoran Balok dan Pelat Lantai ... III-19 III.7 : Pemasangan Perancah pada Floor Deck ... III-18 III.8 : Pemasangan Perkuatan Ditengah Bentang ... III-18 III.9 : Detail Pemasangan Floor Deck ... III-19 III.10: Urutan Pemasangan Floor Deck ... III-20

(10)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman I.1 : Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir ... I-4 III.1 : Spesifikasi Berat Wiremesh Per Lembar ... III-7 III.2 : Perbandingan Besi Tulangan Konvensional dengan Wiremesh ... III-7 III.3 : Formwork Stage Smartdeck Lysaght ... III-21 IV.1: Daftar Harga Bahan Bangunan Kota Medan Tahun 2014 ... IV-1 IV.2: Daftar harga Upah Kota Medan Tahun 2014 ... IV-1 IV.3: Analisis Harga Satuan Pelat lantai ... IV-2 IV.4: Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ... IV-4 IV.5: Rekapitulasi Volume Item Pekerjaan ... IV-18

(11)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : DENAH PELAT LANTAI 2 Lampiran II : DENAH PELAT LANTAI RL-1

Lampiran III : HARGA SATUAN VOLUME PEKERJAAN BETON SNI 2008 Lampiran IV : STANDAR PENULANGAN UNIMED

Lampiran V : KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR

Lampiran VI : FORMULIR REVISI & FORMULIR BEBAS REVISI Lampiran VII: HANDBOOK FLOOR DECK

(12)

I-1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi konstruksi pada saat ini mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan hadirnya berbagai jenis material dan peralatan yang modern terutama dalam bidang konstruksi. Pada zaman dahulu dengan peralatan yang sederhana dapat didirikan bangunan-bangunan monumental yang sampai saat ini masih tetap dikagumi. Dalam perkembangan bidang konstruksi sekarang ini, sangat banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, baik secara struktur maupun manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk memperbaiki mencapai hasil kerja yang lebih baik. Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi semakin besar proyek yang dikerjakan semakin besar pula kendala yang akan dihadapin oleh perusahaan jasa konstruksi. Oleh karena itu, perusahaan jasa konstruksi harus memiliki pertimbangan yang matang dalam perencanaan, pelaksanaan dan mempunyai inovasi-inovasi yang semakin

modern. meliputi peralatan yang semakin canggih, metode pengerjaan yang simple

dan efisien, serta material yang modern. Semua inovasi tersebut sangat membantu dalam proses pengerjaan dilapangan yang berpengaruh dalam hal efisiensi biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan tanpa mengurangi kualitasnya. Pemilihan suatu metode sangat penting dalam pelaksanaan suatu proyek kontruksi karena dengan metode pelaksanaan yang tepat dapat memberikan hasil yang maksimal terutama jika ditinjau dari segi biaya maupun dari segi waktu.

Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat dalam bidang konstruksi saat ini inovasi yang dimunculkan adalah penggunaan baja ringan. Awalnya baja ringan digunakan sebagai bahan penutup atap tetapi saat ini penggunaan baja ringan mulai dikembangkan secara intensif yang berbentuk lembaran bergelombang sebagai pengganti pelat lantai konvensional maupun

pre-cast. Jika pada pengerjaan pelat lantai sistem konvensional dahulunya menggunakan

dua lapis tulangan, sekarang penggunaan tulangan bisa dilakukan dengan satu lapis ditambah dengan menggunakan sistem floor deck yang sekaligus merangkap fungsi sebagai bekisting pada pengerjaan pelat lantai. Dalam laporan ini, penulis

(13)

I-2 menganalisa tentang perhitungan volume pekerjaan pelat lantai dan membuat rancangan anggaran biaya sehingga diperoleh efisiensi dari segi biaya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Struktur Pelat Lantai Sistem Konvensional dengan Sistem Floor Deck pada Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung Fakultas MIPA Unimed”.

B. Topik Pembahasan

Topik pembahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan ini adalah bagaimana analisis perbandingan rencana anggaran biaya struktur pelat lantai sistem konvensional dengan sistem floor deck?

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan dalam laporan ini adalah untuk mengetahui perbandingan biaya antara pelat lantai sistem konvensional dan sistem floor deck.

D. Manfaat Pembahasan

Manfaat dari laporan tugas akhir ini adalah:

1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang teknik sipil.

2. Mengetahui perbandingan biaya struktur antara pelat lantai sistem konvensional dengan sistem floor deck.

3. Memberikan solusi dan alternatif dalam proses pengerjaan pelat lantai kepada pelaku kontruksi.

4. Untuk membantu kontraktor maupun pelaksana di lapangan.

E. Pembatasan Masalah

Masalah yang dibahas dibatasi sebagai berikut:

1. Studi perbandingan dilakukan pada proyek lanjutan Pembangunan Gedung Fakultas MIPA Unimed yang menggunakan struktur pelat lantai sistem konvensional, kemudian akan dikonversi menggunakan metode sistem floor

(14)

I-3

deck dengan mutu material dan tenaga kerja yang sama dan luasan yang sama

sebagai bahan perbandingan.

2. Biaya yang diperhitungkan hanya biaya material dan biaya pekerja/upah

(labour/man power) tanpa memperhitungkan biaya peralatan.

3. Analisis biaya menggunakan Rencana Anggaran Biaya dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) dengan harga material dan upah pekerja dari Perumahan dan Permukiman Kota Medan tahun 2014.

4. Lingkup pembahasan hanya dilakukan sampai pada struktur pelat lantai 2 dan RL 1.

5. Biaya langsung yang diperhitungkan adalah biaya material dan upah.

6. Biaya tidak langsung seperti overhead, profit, dan pajak tidak diperhitungkan.

F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data:

a. Mengadakan studi pendahuluan. b. Mengadakan studi kepustakaan.

c. Mengadakan wawancara kepada Pemimpin Proyek. d. Prosedur pengumpulan data di lapangan yaitu:

1) Menghimpun data volume pekerjaan beton dari proyek.

2) Meminta data perhitungan biaya floor deck per m2 dari perusahaan yang memproduksi floor deck.

3) Mengamati pekerjaan di proyek.

2. Teknik Pengolahan Data:

a. Membahas perbedaan biaya struktur pelat lantai sistem konvensional dengan sistem floor deck dengan menggunakan data pendukung dari kepustakaan maupun dari proyek.

b. Prosedur pengolahan data:

1) Menghitung volume pekerjaan.

2) Menghitung harga satuan tiap item pekerjaan, baik struktur pelat lantai sistem konvensional maupun sistem floor deck.

(15)

I-4 4) Menganalisis selisih harga struktur pelat lantai sistem konvensional

dengan sistem floor deck.

5) Menarik simpulan tentang rencana anggaran biaya struktur pelat lantai dari kedua metode tersebut di atas.

G. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir

Tabel I.1: Jadwal persiapan, pelaksanaan, dan penulisan laporan tugas akhir

NO KEGIATAN

BULAN

April Mei Juni Juli Agustus

Minggu ke-

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A. Persiapan

1 Mengajukan proposal judul

2 Bimbingan tahap awal

3 Persetujuan proposal judul T.A

4 Bimbingan untuk pelaksanaan

T.A

B. Pelaksanaan

1 Bimbingan untuk pengumpulan

data

2 Pengumpulan data

3 Bimbingan untuk pengolahan

data

4 Pengolahan data

C. Pelaporan

1 Bimbingan penulisan BAB I,

II, dan III

2 Penulisan BAB I, II, dan III

3 Bimbingan penulisan BAB IV,

dan V

4 Penulisan BAB IV, dan V

5 Penyempurnaan laporan T.A

Referensi

Dokumen terkait

Pendeteksi korban yang masih hidup pasca bencana dengan metoda pencarian suhu tubuh manusia merupakan salah satu metoda yang baik dalam menentukan korban dalam

Diketahui nilai R-square untuk variabel citra merek adalah sebesar 0,598 yang memiliki arti bahwa identitas merek dari merek Toyota dapat menjelaskan citra merek

Setiap mantan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan, serta pemegang saham yang telah mengalihkan sahamnya, dilarang mengungkapkan informasi yang menjadi

Pada penelitian ini dilakukan eksplorasi mikroba yang berasal dari rhizosfer tercemar minyak sehingga pada nantinya dapat digunakan sebagai agen bioremediasi dalam

Dari beberapa penjelasan di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa film adalah bentuk dari sebuah seni yang dibuat untuk tujuan hiburan dan bisnis, yang merupakan hasil

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Secara keseluruhan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016, kurang sesuai dengan sasaran strategis dari Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan oleh Bupati