Persyaratan mukim merupakan persyaratan mutlak sehingga mahasiswa yang telah bekerja harus dapat menyesuaikan diri dengan cara meminta dibebastugaskan sementara dari tugas-tugas kantor agar mahasiswa dapat berkonsentrasi dan fokus dalam mengikuti perkuliahan tanpa terganggu oleh tugas pekerjaan.
5.2.2 Jelaskan persyaratan penguasaan bahasa Inggris.Untuk penguasaan bahasa Inggris digunakan standar TOEFL.
Salah satu syarat untuk menjadi mahasiswa program studi magister statistika terapan adalah penguasaan Bahasa inggris. Calon mahasiswa harus melalui tahapan Tes Kemampuan Akademik (TPA) dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) yang diselenggarakan oleh UNPAD. Ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan rektor no 50 tahun 2016 mengenai Pedoman Umum Pendidikan Magister dan Doktor di Universitas Padjadjaran. Informasi mengenai hal tersebut dapat dilihat pada laman Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) (http://smup.unpad.ac.id/prosedur-pendaftaran-s2/ ).
Gambar 5.1.Wesite SMUP
Sementara itu, saat ini tidak ada lagi persyaratan penguasaan bahasa Inggris untuk calon mahasiswa atau mahasiswa Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran yang dibuktikan dengan skor TOEFL. Akan tetapi persyaratan penguasaan bahasa Inggris meggunakan skor TOEFL masih diterapkan bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian sidang tesis dengan batas minimal skor 500.
Untuk mendukung hal tersebut, Universitas Padjadjaran mengadakan pengelolaan TOEFL secara mandiri dengan bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran yang secara teknis mengelola kursus dan penyelenggara ujian TOEFL di lingkungan Universitas Padjadjaran.
5.2.3 Jelaskan persyaratan perkuliahan dan ujian mata kuliah yang isinya berupa perkembangan ilmu mutakhir dalam bidangnya. Berikan pula penjelasan tentang pelaksanaan dan kendala yang dihadapi.
Persyaratan perkuliahan dan ujian mata kuliah pada Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Universitas atau Fakultas dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan.
2. Melaksanakan perwalian untuk kontrak mata kuliah yang akan diambil menggunakan sistem kredit semester (SKS) (dilaksanakan secara online).
3. Mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya 80% dari seluruh pertemuan yang dilakukan, dibuktikan dengan daftar hadir mahasiswa (DHMD).
4. Untuk mengikuti ujian, mahasiswa wajib menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa yang berlaku pada semester tersebut.
5. Evaluasi mata kuliah sekurang-kurangnnya dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Sifat ujian dapat dilaksanakan dalam bentuk tertulis dan bersifat tertutup (close book) atau bersifat terbuka (open book). Selain itu evaluasi mata kuliah bias dilaksanakan dalam bentuk penugasan (take home exam). Bentuk penugasan dengan cara membuat makalah mengenai isu-isu yang mutakhir atau menjawab pertanyaan dengan kasus-kasus yang mutakhir yang relevan dengan pokok kajian mata kuliah dan dapat dipelajari dari berbagai sumber.
Proses penilaian akhir untuk masing-masing matakuliah didasarkan atas: 1. Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dengan bobot 30%.
2. Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) dengan bobot 30%-40%. 3. Nilai Kuis dengan bobot 10%
4. Nilai Tugas mandiri denganbobot minimal 20%.
5. Aktivitas dalam diskusi dan kehadiran dalam perkuliahan (tentatif) dengan bobot 10%. Nilai akhir ini diberikan dalam bentuk huruf mutu berdasarkan skor mentah (raw score) menggunakan kisaran 0-100, dengan pedoman berikut:
NA ≥ 80 huruf mutu A angka mutu 4 68 ≤ NA< 80 huruf mutu B angka mutu 3 56 ≤ NA< 68 huruf mutu C angka mutu 2 45 ≤ NA< 56 huruf mutu D angka mutu 1 NA < 45 huruf mutu E angka mutu 0
Penghitungan indeks prestasi (IP) menggunakan rata-rata berbobot dari angka mutu (AM) dengan bobot SKS dalam satu semester. Sedangkan indeks prestasi kumulatif (IPK) menggunakan perhitungan angka mutu (AM) menggunakan rata-rata berbobot dari angka mutu (AM) dengan bobot SKS untuk seluruh semester yang telah ditempuh.
5.2.4 Jelaskan cara penyajian dan penilaian rencana penelitian tesis.
Penyajian Rencana Penelitian Tesis
Rencana penelitian tesis dilaksanakan dalam bentuk seminar usulan riset (SUR) yang dapat dilaksanakan setelah seorang mahasiswa lulus dalam mengikuti perkuliahan. Penjelasan dan prosedur SUR tercantum pada Peraturan rektor no 50 tahun 2016 mengenai Pedoman Umum Pendidikan Magister dan Doktor di Universitas Padjadjaran dengan rincian sebagai berikut:
1. SUR merupakan rencana riset mahasiswa dalam rangka penyusunan tesis. 2. SUR dilaksanakan paling lambat akhir semester III (tiga), bila tidak atau belum
dilaksanakan maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri. 3. Tim Pembahas SUR terdiri dari 2 (dua) orang Tim Pembimbing, 3 (tiga) orang Tim
Penguji, dan dipimpin 1 (satu) orang Pimpinan SUR.
4. Mahasiswa mengikuti SUR pada waktu yang telah ditetapkan, dan naskah Usulan Riset (UR) harus sudah dijilid tipis (soft cover) berwarna biru, dan diserahkan pada Pimpinan SUR, Tim Pembimbing dan Tim Penguji paling sedikit 1 (satu) minggu sebelum
pelaksanaan SUR.
5. SUR dilaksanakan secara panel serta dihadiri sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang pembahas, yang terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) orang Tim Pembimbing dan 1 (satu) atau 2 (dua) orang Tim Penguji dan ditambah 1 (satu) orang Pimpinan SUR.
6. Pimpinan SUR adalah Ketua Prodi Magister atau Ketua Pembimbing, yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas/Sekolah Pascasarjana atas nama Rektor.
7. Pimpinan SUR tidak otomatis sebagai pembahas, kecuali sesuai dengan bidang ilmu mahasiswa yang diuji atau sebagai Ketua Tim Pembimbing;
8. SUR dilakukan secara terbuka dan dapat dihadiri oleh mahasiswa dan dosen.
9. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus SUR, diberi kesempatan untuk mengulang SUR 1 (satu) kali, yang dilaksanakan paling lama 3 (tiga) bulan sesudah SUR yang pertama. Sanksi pemutusan studi akan diberikan, apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus SUR untuk kedua kalinya.
10. Dalam SUR, pembahas mengevaluasi isi UR, mengajukan pertanyaan dan
mengevaluasi jawaban yang diberikan mahasiswa, serta memberikan saran untuk perbaikan UR.
11. Penilaian pada SUR diberikan dalam bentuk skor mentah (raw score) dengan kisaran 0-100.
12. Dalam SUR, pembahas mengevaluasi pertanggungjawaban mahasiswa atas
pertanyaan yang bersifat mengkritisi maupun mengklarifikasi terhadap materi/substansi UR itu dengan bobot penilaian:
a. Signifikansi Latar Belakang Riset dan/atau Fokus Riset, dan Rumusan Masalah, bobot 15% (lima belas persen);
b. Relevansi dan kemutakhiran Tinjauan Pustaka, bobot 25% (dua puluh lima persen);
c. Ketepatan formulasi Kerangka Pemikiran dan Proposisi Riset/Hipotesis, bobot 10% (sepuluh persen);
d. Kesesuaian Metode Riset, bobot 10% (sepuluh persen); e. Kemampuan penulisan ilmiah, bobot 20% (dua puluh persen);
f. Kemampuan komunikasi dalam ujian lisan, bobot 20% (dua puluh persen).
Bobot penilaian 100% (seratus persen) di atas dapat ditambah dengan bobot penilaian 10% (sepuluh persen) di bawah ini, jika mahasiswa dapat memperlihatkan novelty riset. 13. Pada akhir SUR, pembahas/penelaah memberikan penilaian sebagai berikut:
a. mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai rata-rata ≥ 68; b. mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai rata-rata < 68; c. Nilai SUR dikonversi menjadi Huruf Mutu
Mahasiswa yang dinyatakan lulus SUR dapat melanjutkan penelitian tesis setelah melakukan perbaikan Usulan Riset yang disetujui Tim Pembimbing.
5.2.5 Jelaskan peraturan tentang kewajiban penyajian hasil penelitian tesis dalam seminar (internasional, nasional, wilayah, lokal PT) serta pelaksanaan dan kendala yang dihadapi.
Peraturan tentang kewajiabn penyajian hasil penelitian tesis dalam seminar tercantum dalam Peraturan Rektor No 50 Tahun 2016 Pedoman Umum Pendidikan Magister dan Doktor di Universitas Padjadjaran pada Poin J mengenai Riset dan Penulisan Artikel Ilmiah dengan rincian sebagai berikut:
1 Riset dilaksanakan setelah mahasiswa lulus SUR dan telah melakukan perbaikan UR yang disetujui Tim Pembimbing.
2 Selama masa perkuliahan dan setelah SUR, mahasiswa melakukan penulisan karya ilmiah sesuai dengan tema riset dalam SUR sebagai salah satu syarat kelulusan. Adapun karya-karya ilmiah dapat berupa:
a) Artikel ilmiah berupa tulisan yang merupakan bagian dari tesis, sebagai penulis utama (first author) yang wajib mencantumkan nama para Pembimbing yang akan bertindak sebagai co-authors, dengan mencantumkan institusi Unpad, pada jurnal internasional bereputasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Unpad;
b) Artikel ilmiah berupa tulisan yang merupakan bagian dari tesis, sebagai penulis utama (first author) yang wajib mencantumkan nama para Pembimbing yang akan bertindak sebagai co-authors, dengan mencantumkan institusi Unpad, pada jurnal nasional terakreditasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Unpad; c) Artikel ilmiah berupa tulisan yang merupakan bagian dari tesis, sebagai penulis
utama (first author) dan melaksanakan oral presentation, yang wajib mencantumkan nama para Pembimbing yang akan bertindak sebagai co-authors dengan mencantumkan institusi Unpad, di prosiding seminar yang telah diterbitkan pada lingkup nasional atau internasional bereputasi dan memiliki ISBN sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Unpad;
d) Artikel ilmiah berupa tulisan yang merupakan bagian dari tesis, sebagai penulis utama (first author), yang wajib mencantumkan nama para Pembimbing yang akan bertindak sebagai co-authors dengan mencantumkan institusi Unpad, pada jurnal nasional (jurnal cetak, e-journal, jurnal online) yang memiliki ISSN sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Unpad.
3 Atas bimbingan dan arahan para Tim Pembimbing (Ketua dan Anggota Pembimbing), mahasiswa melakukan penulisan 1 (satu) artikel ilmiah dengan topik yang sesuai dengan riset tesis (sesuai dengan tema riset yang sudah diujikan dalam SUR) untuk dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi dan/atau jurnal nasional terakreditasi.
4 Mahasiswa mengirimkan artikel ilmiah ke jurnal ilmiah internasional bereputasi dan/atau jurnal nasional terakreditasi dan/atau jurnal ber-ISSN dengan persetujuan para Pembimbing yang akan bertindak sebagai co-authors, dengan mencantumkan institusi Unpad.
5 Khusus bagi mahasiswa yang 1 (satu) artikel ilmiahnya diterima (accepted) atau dipublikasikan (published) dalam jurnal internasional bereputasi, yang dibuktikan dengan surat keterangan letter of acceptance dari penerbit jurnal internasional bereputasi tersebut (yang ditulis selama mengikuti Pendidikan Magister dan sesuai dengan tema riset yang sudah diujikan dalam SUR), sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Unpad, maka mahasiswa yang bersangkutan diberi penilaian dengan huruf mutu A dengan tetap diwajibkan untuk menulis tesis yang disesuaikan dengan artikel ilmiahnya.
6 Keterkaitan Tesis dengan Artikel Ilmiah
a. Mahasiswa menulis naskah tesis sesuai dengan UR dan berdasarkan hasil-hasil riset yang dipublikasikan sebagai artikel ilmiah;
b. Salah satu sub-topik riset, menghasilkan 1 (satu) artikel ilmiah dengan “sub-topik/isu” tertentu yang sesuai dengan tema/topik risetnya ketika SUR;
Sub-topik riset X1, menghasilkan artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi/jurnal nasional terakreditasi/jurnal nasional ber-ISSN/prosiding seminar dengan “topik/isu” X1;
Sub-topik riset Xn, menghasilkan artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi/jurnal nasional terakreditasi/jurnal nasional ber-ISSN/prosiding seminar dengan “topik/isu” Xn;
Sintesis dari ketiga riset tersebut dapat menghasilkan satu artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi/jurnal nasional terakreditasi/jurnal nasional ber-ISSN/prosiding seminar dengan “topik/isu” X;
Artikel ilmiah yang ditulis (X1, Xn), gagasannya adalah turunan dari gagasan utama yang terkandung dalam X.
5.2.6 Jelaskan sistem penjaminan mutu tesis, pelaksanaan serta kendala yang dihadapi. Sistem penjaminan mutu diuraikan dalam Buku Pedoman Penulisan Tesis dan pelaksanaanya diatur dalam SOP Tesis yang meliputi :
1. Proses penentuan kelayakan Topik tesis
Tesis adalah karya ilmiah akhir mahasiswa Program Magister dibuat berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode dan kaidah keilmuan yang berlaku.Secara teknis, judul tesis yang diambil oleh mahasiswa belum pernah diambil oleh mahasiswa lain, baik di program S1, S2, maupun S3 di lingkungan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran atau dari luar Universitas Padjadjaran. Selain itu, topik tesis yang diambil harus aktual sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Judul tesis harus disetujui oleh Program Studi dan oleh pembimbing yang ditunjuk oleh Program Studi. Penunjukan pembimbing dilakukan oleh Program Studi dengan mempertimbangkan kompetensi dan kepakaran atau kesesuaian dengan bidang ilmunya.
2. Proses penunjukkan pembimbing sesuai dengan Topik Tesis
Tim Pembimbing ditentukan oleh program studi dengan mempertimbangkan bidang keahlian pembimbing dan beban dosen pembimbing,
3. Proses bimbingan usulan tesis
Proses bimbingan dikontrol dengan dibuatnya berita acara bimbingan mahasiswa. 4. Proses Seminar Usulan Riset (SUR)
Kualitas Tesis dimulai dengan bagaimana usulan penelitian ditulis dan dipresentasikan. Sehubungan dengan ini, Usulan Riset (UR) yang telah diseminarkan dalam Seminar Usulan Riset wajib diperbaiki dengan mempertimbangkan masukan dari para penguji. Untuk itu, setelah SUR dilakukan, mahasiswa wajib mengklarifikasi masukan dari para penguji.
5. Proses bimbingan tesis
Setelah perbaikan UR dilakukan, mahasiswa juga diwajibkan secara tertulis, membuat matriks yang berisi pertanyaan/saran dari para penguji pada saat UT dan kemudian merespon masukan-masukan tersebut. Masukan dari penguji dapat diterima atau ditolak. Sehubungan ini, mahasiswa wajib mengklarifikasikan/mengkonfirmasikan perbaikannya kepada para penguji sebelum yangbersangkutan diperkenankan melaksanakan/mengikuti Ujian TesisProses Publikasi tesis/ bagian dari tesis
6. Proses Sidang Ujian Tesis
Sidang akhir ujian lisan bersifat terbuka untuk mempertahankan tesis dalam ujian tesis diberlakukan syarat-syarat tertentu. Tim Penguji terdiri atas Komisi Pembimbing berjumlah 2 (dua) orang ditambah dengan 3 (tiga) orang penguji/penelah dan Ketua Program atau Sekretaris bidang akademik dan kemahasiswaan yang pada saat ujian berlangsung jumlahnya tidak kurang dari 5 (lima) orang dan dihadiri oleh Ketua Komisi Pembimbing dan/atau anggota Komisi Pembimbing yang telah memperoleh pendelegasian dari Ketua Komisi.
Kendala yang dihadapi terkait dengan penjaminan mutu tesis adalah masih ditemukannya keterbatasan informasi judul-judul skripsi, tesis, atau disertasi terutama yang berasal dari
luar Universitas Padjadjaran. Hal itu terjadi karena data judul skripsi, tesis, atau disertasi belum terintegrasi secara penuh sehingga sulit untuk diakses.
5.2.7 Jelaskan peraturan tentang keanggotaan tim penguji dalam ujian akhir studi magister, pelaksanaan serta kendala yang dihadapi.
Berdasarkan peraturan rektor nomor 50 tahun 2016 tentang Pedoman Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Universitas Padjadjaran, keanggotaan tim penguji dalam ujian akhir studi magister serta pelaksanaannya dijelaskan pada uraian berikut ini: Penetapan Ketua Pembimbing dan Anggota Pembimbing
1. Selama proses pembuatan tesis setiap mahasiswa diarahkan dan dibimbing oleh Tim Pembimbing.
2. Ketua Pembimbing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Dosen Unpad;
b. Berkualifikasi pendidikan akademik Doktor;
c. Memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor Kepala;
d. Berkualifikasi bidang ilmu yang sebidang ataupun serumpun dengan Pendidikan Magister atau bidang ilmu yang ditempuh mahasiswa;
e. Memiliki publikasi di jurnal internasional bereputasi dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir; dan
f. Telah mempunyai hibah/roadmap/payung riset.
3. Anggota Pembimbing dan Tim Penguji harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Dosen Unpad berkualifikasi pendidikan akademik Doktor dengan jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor dipilih berdasarkan spesialisasi/kepakaran ilmunya;
b. Dosen tetap perguruan tinggi lain yang terakreditasi paling sedikit setara Unpad dengan jabatan akademik Profesor/Lektor Kepala dengan kualifikasi akademik Doktor yang dipilih berdasarkan spesialisasi/kepakaran ilmunya;
c. Pakar/ahli di luar perguruan tinggi dengan kualifikasi akademik Doktor yang dipilih berdasarkan bidang ilmunya; atau
d. Ahli atau praktisi yang dipilih berdasarkan pengakuan spesialisasi/kepakarannya berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI.
Penentuan Ketua dan Anggota Pembimbing
a. Tim Pembimbing berjumlah 2 (dua) orang terdiri dari seorang Ketua Pembimbing dan seorang Anggota Pembimbing;
b. Mahasiswa mengusulkan calon Ketua Pembimbing berdasarkan tema risetnya yang sesuai dengan hibah/roadmap/payung riset calon Ketua Pembimbing;
c. Pemilihan calon Ketua dan Anggota Pembimbing seperti butir b dikoordinasi oleh Prodi Magister dengan pertimbangan kelayakan, distribusi dan kepakaran dari calon Ketua dan Anggota Pembimbing, serta hasil rapat dengan para Dosen Pengampu dan Dosen Pengajar pada Prodi Magister tersebut;
d. Tim Pembimbing dipilih berdasarkan spesialisasi keahlian (substansi) dan bertanggungjawab atas proses pembimbingan tesis dan artikel ilmiah mahasiswa yang dibimbingnya;
e. Ketua Pembimbing bertanggungjawab serta melakukan koordinasi dengan Anggota Pembimbing dalam proses pembimbingan tesis dan artikel ilmiah mahasiswa yang dibimbingnya;
g. Jika salah seorang Tim Pembimbing berhalangan tetap (misalnya meninggal dunia, tugas di dalam dan di luar negeri lebih dari 6 (enam) bulan, pensiun atau mengundurkan diri), berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) jika terjadi sebelum SUR, boleh dilakukan penggantian;
2) jika terjadi sesudah SUR, tidak boleh dilakukan penggantian, kecuali jika kedua-duanya berhalangan tetap;
3) jika terjadi sesudah SUR, Ketua Pembimbing berhalangan tetap, maka Anggota Pembimbing menggantikannya, tanpa perlu penambahan Anggota Pembimbing;
4) penggantian seorang Anggota Pembimbing diperkenankan, harus dengan pernyataan tertulis dari Anggota Pembimbing lama (kecuali meninggal dunia); dan
5) setelah 6 (enam) bulan tidak ada pernyataan tertulis dari Tim Pembimbing (Ketua dan Anggota Pembimbing) lama maka Ketua Prodi Magister berhak mengajukan penggantian Tim Pembimbing.
5.3 Pelaksanaan Proses pembelajaran
Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan hierarkinya.
Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang menantang, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber.
Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa), penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar.
5.3.1 Mekanisme Monitoring Perkuliahan
Jelaskan mekanisme untuk memonitor perkuliahan, antara lain kehadiran dosen dan mahasiswa, serta materi perkuliahan.
Mekanisme Pelaksanaan Monitoring Perkuliahan pada Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran:
Monitoring dan Evaluasi terhadap Kehadiran Mahasiswa
Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran mendorong prinsip akuntabilitas sebagai bagian dari proses monitoring dan evaluasi kegiatan akademik. Pada setiap kegiatan perkuliahan/praktikum/ujian dilampirkan berita acara pelaksanaan yang ditandatangani oleh dosen maupun mahasiswa. Presensi (daftar hadir) disediakan bagi dosen dan mahasiswa untuk mengetahui tingkat kehadiran dosen dan mahasiswa. Mahasiswa dapat mengikuti ujian bila menghadiri perkuliahan minimal 80% dari total kegiatan.Hal ini dapat dipantau dari presensi yang dilampirkan tiap perkuliahan. Presensi dosen dan berita acara memungkinkan monitoring materi perkuliahan telah diberikan sebagaimana yang direncanakan.
Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 80% dari keseluruhan kegiatan perkuliahan yang diambil pada setiap mata kuliah, dan jika tidak memenuhi ketentuan tersebut mahasiswa tidak diizinkan mengikuti ujian. Selain wajib hadir minimal 80% mahasiswa juga diwajibkan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen pengampu. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh dosen yang mencakup nilai akumulasi nilai ujian, keaktifan di kelas, tugas-tugas, kedisiplinan dan kejujuran akademik. Penentuan bobot setiap komponen diserahkan kepada dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan.
Monitoring dan Evaluasi terhadap Kehadiran Dosen
Monitoring dan evaluasi terhadap dosen juga penting untuk dilakukan sebagai bagian dari penjaminan mutu dosen. Selain monitoring terhadap absensi dosen, dilakukan pula monitoring dalam bentuk lain yaitu melalui kuesioner untuk setiap dosen. Kuesioner penilaian kinerja dosen diisi oleh mahasiswa sebagai bahan evaluasi setiap dosen. Dari kuesioner tersebut dapat dilakukan evaluasi kinerja (pengukuran indeks kepuasan) terhadap dosen yang bersangkutan baik dalam pelaksanaan kuliah, cara mengajar, materi, dan sebagainya.
Kehadiran dosen dalam proses perkuliahan di Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran dapat dikatakan baik dan berlangsung sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh program studi. Artinya, para dosen memenuhi persyaratan kehadiran pertemuan kelas, maksimal 14 (empat) kali pertemuan. Hal ini mengindikasikan adanya komitmen yang tinggi dan kedisiplinan dari para dosen di Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran yang termanifestasi dalam kehadiran dosen.
Apabila ada perkuliahan yang kosong, maka diganti pada waktu lain dimana jadwal perkuliahan pengganti merupakan kompromi antara dosen dengan mahasiswa. Presensi dosen yang diberikan pada saat di kelas merupakan bukti empirik kehadiran dosen dalam penyajian materi kuliah. Melalui mekanisme ini, pengelola dapat melakukan monitoring maupun kontrolling terhadap dosen yang ada di program studi, dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran yang berlangsung.
Monitoring dan Evaluasi terhadap Materi Kuliah
Evaluasi materi kuliah dilakukan dalam suatu rapat dan diikuti paling sedikit oleh tim pengajar/dosen mata kuliah yang bersangkutan. Pelaksanaan rapat dilaksanakan sedikitnya dua kali dalam satu semester yaitu pada awal dan akhir semester. Pertimbangan untuk mengubah materi mata kuliah didasarkan pada perkembangan teknologi, tuntutan pasar, kondisi keilmuan dan kompetensi yang ingin dicapai, maupun perkembangan peraturan perundang-undangan yang terkait.
Materi perkuliahan diberikan sesuai silabus yang ada untuk menjaga konsistensi materi perkuliahan yang diberikan mahasiswa. Para dosen yang ada di Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran menyusun silabus dan Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) untuk setiap matakuliah yang diampu. Hal ini dilakukan agar dapat menyajikan materi kuliah secara sistematis dan komprehensif sehingga transfer ilmu dapat berjalan secara optimal. Di dalam silabus dan RPS termuat mengenai materi pembelajaran pada setiap sesi tatap muka kelas, daftar bacaan ataupun referensi yang digunakan, standar kelulusan, teknik pengajaran, media pengajaran yang digunakan serta tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dengan penyampaian materi perkuliahan tersebut. RPS ini menjadi pegangan bagi dosen dan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung selama satu semester.
Dalam melakukan monitoring terhadap pelaksanaan perkuliahan terhadap kehadiran dosen dan mahasiswa dilakukan antara lain dengan melakukan pengecekan kepada daftar hadir mahasiswa dan dosen (DHMD). Dari DHMD tersebut akan tampak kehadiran dosen dan mahasiswa untuk setiap minggu sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Apabila terjadi satu perkuliahan tidak terlaksana karena adanya halangan dari dosen diadakan perkuliahan pengganti dengan waktu yang disepakati di antara dosen dengan mahasiswa. Monitoring juga dilakukan terhadap materi yang diberikan oleh dosen disesuaikan dengan RPS. Pelaksanaan monitoring dilakukan tanpa mengganggu otonomi keilmuan dari dosen yang bersangkutan karena sifatnya lebih kepada pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya (KBM) bukan pada substansi mata kuliah.
yang mendapatkan nilai baik atau kurang serta jumlah prosentase kelulusan atau ketidaklulusannya. Angka-angka tersebut dapat dijadikan pedoman dalam menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar untuk setiap mata kuliah yang ditawarkan pada semester berjalan. Hasil monitoring tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan perkuliahan khususnya untuk setiap mata kuliah terkait dan umumnya untuk penyelenggaraan Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran pada umumnya.
Etika Akademik
Pelanggaraan etika akademik dalam perkuliahan meliputi manipulasi data presensi dan tindakan lain yang menggangu kelancaran perkuliahan. Pelanggaran terhadap etika ini akan mendapat sanksi pengurangan nilai dan/atau pembatalan keikutsertaan dalam mata kuliah.
Pelanggaran etika akademik dalam penugasan kuliah meliputi penyerahan tugas yang ditulis sebagian atau seluruhnya oleh orang lain, menyerahkan paper atau tugas kuliah lain yang sama untuk dua atau lebih mata kuliah yang berbeda, melakukan tindakan plagiat. Pelanggaran terhadap etika ini akan mendapat sanksi pengurangan dan/atau pembatalan nilai oleh dosen pengampu.
Pelanggaran etika akademik dalam ujian mata kuliah adalah melakukan kecurangan dalam ujian baik secara individu maupun kelompok, berusaha mendapatkan soal ujian dengan cara mencuri soal atau menyuap pihak lain untuk memberikan soal ujian sebelum hari berlangsungnya ujian, menyuap dosen dan/atau tenaga kependidikan untuk memperoleh nilai mata kuliah yang diinginkan. Pelanggaran terhadap etika ini akan mendapatkan sanksi skorsing selama satu semester dan/atau pencabutan status kemahasiswaan.
5.3.2 Lampirkan contoh soal ujian dalam 1 tahun terakhir untuk 5 mata kuliah keahlian berikut silabusnya.
5.4 Penelitian Tesis
5.4.1 Jelaskan sistem pembimbingan penelitian tesis pada program studi ini, mencakup informasi tentang: ketersediaan panduan, kebijakan pembimbingan, mekanisme penunjukan pembimbing dan mahasiswa bimbingan, serta proses pembimbingannya. Ketersediaan Panduan
Dalam sistem pembimbingan penelitian Tesis, Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran mengacu pada Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Magister dan Doktor di lingkungan Unpad. Buku pedoman ini disosialisasikan kepada seluruh sivitas akademika (dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan) dan dilaksanakan dengan konsisten.
Kebijakan Pembimbingan
Berdasarkan keputusan rektor no 50 tahun 2016 tentang Pedoman Pendidikan Magister dan Doktor di lingkungan Universitas Padjadjaran, pembimbingan dilaksanakan oleh sebuah tim pembimbing yang terdiri atas seorang ketua pembimbing dan satu anggota pembimbing. Ketua Pembimbing harus memenuhi persyaratan sebagaiberikut:
a. Dosen Unpad;
b. Berkualifikasi pendidikan akademik Doktor;
c. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor Kepala;
d. Berkualifikasi bidang ilmu yang sebidang ataupun serumpun dengan Pendidikan Magister atau bidang ilmu yang ditempuh mahasiswa;
e. Memiliki publikasi di jurnal internasional bereputasi dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir; dan
Anggota Pembimbing harus memenuhipersyaratan sebagai berikut:
a. Dosen Unpad berkualifikasi pendidikan akademik Doktor dengan jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor dipilih berdasarkan spesialisasi/kepakaran ilmunya; b. Dosen tetap perguruan tinggi lain yang terakreditasi paling sedikit setara Unpad
dengan jabatan akademik Profesor/Lektor Kepala dengan kualifikasi akademik Doktoryang dipilih berdasarkan spesialisasi/kepakaran ilmunya;
c. Pakar/ahli di luar perguruan tinggi dengan kualifikasi akademik Doktor yang dipilih berdasarkan bidang ilmunya; atau
d. Ahli atau praktisi yang dipilih berdasarkan pengakuan spesialisasi/kepakarannya berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI.
Mekanisme. penentuan Ketua dan Anggota Pembimbing
a. Surat Keputusan Rektor yang ditandatangani Dekan Fakultas/Sekolah Pascasarjana atas nama Rektor, kepada dosen yang menjadi Ketua Pembimbing dan
b. Anggota Pembimbing (Tim Pembimbing) paling lambat dibuat 6 (enam) bulan (atau pada semester I) setelah calon mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan diterima dan melakukan pendaftaran (registrasi) sebagai mahasiswa baru Pendidikan Magister Unpad ditetapkan;
c. Tim Pembimbing berjumlah 2 (dua) orang terdiri dari seorang Ketua Pembimbing dan seorang Anggota Pembimbing;
d. Mahasiswa mengusulkan calon Ketua Pembimbing berdasarkan tema risetnya yang sesuai dengan hibah/roadmap/payung riset calon Ketua Pembimbing;
e. Pemilihan calon Ketua dan Anggota Pembimbing seperti butir b dikoordinasi oleh Prodi Magister dengan pertimbangan kelayakan, distribusi dan kepakaran dari calon Ketua dan Anggota Pembimbing, serta hasil rapat dengan para Dosen Pengampu dan Dosen Pengajar pada Prodi Magister tersebut;
f. Tim Pembimbing dipilih berdasarkan spesialisasi keahlian (substansi) dan bertanggungjawab atas proses pembimbingan tesis dan artikel ilmiah mahasiswa yang dibimbingnya;
g. Ketua Pembimbing bertanggungjawab serta melakukan koordinasi dengan Anggota Pembimbing dalam proses pembimbingan tesis dan artikel ilmiah mahasiswa yang dibimbingnya;
h. Anggota Pembimbing dipilih berdasarkan spesialisasi keahlian (substansi) tertentu yang bertugas membantu Ketua Pembimbing, dan bertanggungjawab atas proses pembimbingan tesis dan artikel ilmiah mahasiswa yang dibimbingnya;
Jika salah seorang Tim Pembimbing berhalangantetap (misalnya meninggal dunia, tugas di dalam dandi luar negeri lebih dari 6 (enam) bulan, pensiun ataumengundurkan diri), berlaku ketentuan sebagaiberikut:
a. jika terjadi sebelum SUR, boleh dilakukan penggantian;
b. jika terjadi sesudah SUR, tidak boleh dilakukan penggantian, kecuali jika kedua-duanya berhalangan tetap;
c. jika terjadi sesudah SUR, Ketua Pembimbing berhalangan tetap, maka Anggota Pembimbing menggantikannya, tanpa perlu penambahan Anggota Pembimbing; d. penggantian seorang Anggota Pembimbing diperkenankan, harus dengan
pernyataan tertulis dari Anggota Pembimbing lama (kecuali meninggal dunia); dan e. setelah 6 (enam) bulan tidak ada pernyataan tertulis dari Tim Pembimbing (Ketua
dan Anggota Pembimbing) lama maka Ketua Prodi Magister berhak mengajukan penggantian Tim Pembimbing.
Proses Pembimbingan
Pembimbingan dimulai sejak semester 3 (tiga), intensitasnya makin meningkat setelah mahasiswa mempersiapkan diri untuk seminar usulan riset hingga penyelesaian Tesis.
Karya Ilmiah Akhir (Tesis)
1) Tesis adalah karya ilmiah akhir mahasiswa, dibuat berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode dan kaidah keilmuan yang berlaku.
2) Tesis harus mempunyai nilai manfaat praktis yang seimbang dengan sumbangan ilmiahnya.
3) Tesis adalah karya ilmiah asli mahasiswa yang ditunjukkan dengan pernyataan bermaterei tentang keasliannya.
4) Sidang Ujian Naskah Tesis untuk mempertahankan Tesis dapat dilaksanakan apabila mahasiswa:
a. Memperoleh IPK untuk Mata Kuliah sekurang-kurangnya 3,00; dan tidak terdapat Huruf Mutu D dan E.
b. Naskah Tesis telah dinilai dan disetujui secara bulat oleh Tim Komisi Pembimbing. 5) Tim Penguji terdiri atas Komisi Pembimbing ditambah 4 (empat) orang Penelaah yang
pada saat ujian berlangsung jumlahnya tidak kurang dari 5 (lima) orang.
6) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar penentuan predikat kelulusan menyangkut semua nilai yang didapat selama proses belajar-mengajar, termasuk hasil Ujian Tesis.
Penilaian Tesis
1) Penilaian Tesis dilakukan melalui Ujian Naskah Tesis (UN T).
2) Sebelum Ujian Naskah Tesis, Tim Komisi Pembimbing mengevaluasi materi/ substansi naskah yang diajukan. Penilaian dilakukan dengan mengevaluasi apakah naskah tersebut layak untuk ditelaah oleh tim penelaah. Pernyataan ’layak untuk ditelaah’ tersebut harus merupakan kesepakatan bersama dari Tim Komisi Pembimbing. Apabila terjadi perbedaan penilaian tentang kelayakannya, maka Tim Promotor perlu mengupayakan untuk mencari kesepakatan bersama.
3) Evaluasi materi/substansi naskah dititikberatkan pada hal-hal di bawah ini :
(1) Substansi penelitian-pengembangan ilmu dengan menggunakan metode dan kaidah ilmiah, menyangkut:
- Ketajaman Identifikasi dan Perumusan Masalah.
- Sistematika Kerangka Pemikiran (dalam hal tertentu harus memperlihatkan keterhubungan berbagai variabel penelitian).
(2) Pemecahan masalah, menyangkut:
- Penjabaran dan relevansi Metode Penelitian yang digunakan. - Ketepatan Desain dan Instrumen Penelitian yang digunakan. (3) Ketajaman analisis, menyangkut:
- Ketajaman dan keruntutan pembahasan hasil penelitian. - Kekayaan sumber-sumber lain dalam pembahasan.
4) ‘Layak uji’ berarti naskah Tesis mendapat nilai (skor mentah) rata-rata sekurang-kurangnya 70 atas dasar pertanggung-jawaban mahasiswa dalam Ujian Naskah Tesis (UNT), anggota Tim Penelaah dapat memberikan nilai di bawah 70.
5) Apabila dinyatakan ‘tidak layak uji’, maka naskah Tesis tersebut tidak bisa diajukan untuk Ujian Naskah Tesis (UNT). Tim Penguji perlu sepakat untuk mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan menjelaskannya kepada mahasiswa. 6) Mahasiswa hanya diberi kesempatan untuk menempuh Ujian Naskah Tesis (UNT)
masing-masing sebanyak dua kali dalam kurun waktu yang disepakati.
7) Nilai pada UNT diberikan dalam bentuk nilai skor dengan kisaran antara 0–100. Tim Penguji dapat memberikan nilai di bawah 70. Mahasiswa dinyatakan lulus UNT apabila memperoleh sekurang-kurangnya skor rata-rata 70.
8) Skor dari para Penguji dijumlahkan setelah diberi pembulatan (Tim Komisi Pembimbing 50%, Tim Penelaah 40%, tanpa dikonversikan dalam Huruf Mutu). Skor UNT dan ujian kuliah dijumlah dan dibagi bobot SKS untuk memperoleh IPK.
9) Penilaian Tesis adalah rata-rata nilai UNT dengan SPD atau (UND+SPD)/2, kemudian dikonversikan ke dalam nilai huruf mutu A, B, C, D, E dan angka mutu 4,3,2,1, dan 0.
NA ≥ 80 huruf mutu A angka mutu 4 68 ≤ NA< 80 huruf mutu B angka mutu 3 56 ≤ NA< 68 huruf mutu C angka mutu 2 45 ≤ NA< 56 huruf mutu D angka mutu 1 NA < 45 huruf mutu E angka mutu 0
10) Yudisium kelulusan didasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Promovendus dinyatakan lulus sebagai Magister dengan predikat memuaskan, sangat memuaskan, atau Dengan Pujian.
Khusus untuk yudisium Dengan Pujian
ditetapkan aturan baru bahwa mahasiswa juga harus lulus dalam waktu maksimum 4 (empat) semester serta telah menerbitkan artikel pada jurnal internasional bereputasi. Aturan ini diberlakukan mulai angkatan 2016.
Sistem pembimbingan penelitian dan penulisan tesis pada Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran sudah dituangkan dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran dan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran. Buku pedoman tersebut diperbaharui setiap tahun ajaran baru disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi terkait dengan kebijakan Universitas Padjadjaran pada umumnya dan Fakultas MIPA pada khususnya. Secara lebih khusus, perubahan juga dilkukan sesuai dengan kebutuhan Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran sendiri.
Saat ini, sistem pembimbingan penelitian dan penulisan tesis berpedoman kepada Peraturan Rektor No 50 Tahun 2016 Universitas Padjadjaran. Secara khusus, di lingkungan Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran juga dikeluarkan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran. Kedua pedoman tersebut bersifat saling melengkapi untuk hal-hal tertentu yang tidak ada pengaturannya dalam pedoman yang lain.
3,00- 3,49 Memuaskan
3,50 - 3,75 Sangat Memuaskan 3,76– 4,00 Dengan Pujian
5.4.2 Tuliskan nama dosen pembimbing penelitian tesis dan jumlah mahasiswa yang dibimbingnya pada TS dengan mengikuti format tabel berikut:
No Nama Dosen Pembimbing Tesis Pendidikan Tertinggi Jabatan Akademik Dosen
Banyaknya Mahasiswa yang Dibimbing dan Status
Pembimbing
Ketua Anggota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Prof. Dr. Budi Nurani R,
M.Si S3 Guru Besar 1
2 Septiadi Padmadisastra,
Ph.D S3 Lektor Kepala 2
3 Dr. Jadi Suprijadi, DEA S3 Lektor Kepala 2
4 Dr. Lienda Noviyanti, M.Si S3 Lektor 5
5 Dr. Toni Toharudin S3 Lektor 2
6 Dr. Yusep Suparman,
S.Si.,M.Si S3 Lektor 4
7 Yudhie Andriyana M.Sc.,
Ph.D S3 Lektor 4
8 Bertho Tantular, S.Si.,M.Si S2 Lektor 2
9 Zulhanif, S.Si.,M.Si S2 Lektor 2
No Nama Dosen Pembimbing Tesis Pendidikan Tertinggi Jabatan Akademik Dosen
Banyaknya Mahasiswa yang Dibimbing dan Status
Pembimbing
Ketua Anggota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
11 Gumgum Darmawan,
S.Si.,M.Si S2 Lektor 2
12 Budhi Handoko, S.Si.,M.Si S2 Lektor 3
13 Dra. Gatot R Setiyanto,
M.Si S2 Lektor Kepala 2
14 Sudartianto, S.Si.,M.Si S2 Lektor 1
15 Dra. Soemartini, M.Si S2 Lektor Kepala 1
16 Drs. Achmad Bachrudin,
MS S2 Lektor 2
17 Dra. Titi Purwandari, M.Si S2 Lektor 1
18 Dra.Hj. Anna Chadidjah,
MT S2 Lektor 2
19 Enny Supartini Dra., MS S2 Lektor 1
JUMLAH 20 21
5.4.3 Rata-rata lama penyelesaian tugas akhir/tesis pada tiga tahun terakhir : 8,9bulan. (Menurut kurikulum tugas akhir direncanakan 1 semester).
5.5 Sistem Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembelajaran
Untuk setiap aspek pada subbutir 5.5.1 s.d. 5.5.4, uraikan (1) keberadaan standard
operating procedure (SOP), (2) keberadaan dan keefektifan lembaga/komisi pelaksana, dan
(3) mekanisme monev.
5.5.1Proses penyusunan usul penelitian dan pelaksanaan penelitian tesis
Keberadaan standard operating procedure (SOP) penyusunan usul penelitian dan pelaksanaan penelitian tesis.
Untuk memenuhi standar kualitas dan kualitas usul penelitian dan pelaksanaan penelitian, Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran telah menyediakan Standard Operating Procedure (SOP) pengajuanjudul penelitian dan pelaksanaan penelitian tesis. Dalam SOP tersebut dijelaskan tahapan, mekanisme, dan proses penyusunan usul penelitian dan pelaksanaan penelitian tesis, yang dapat memandu dosen pembimbing dan mahasiswa dalam penulisan, konsultasi, dan pelaksanaan penelitian. SOP Pengajuan judul penelitian ini mengatur antara lain:
1. Pengajuan judul penelitian
2. Penulisan proposal judul thesis terdiri dari: 3. Proses penelaah dengan sifat blind-review
4. Keputusan penerimaan/penolakan judul tesis dari reviewer.
Setiap judul penelitian tesis yang diterima, dilanjutkan pada proses penelitian tesis. Proses penaksanaan penelitian tesis diatur dalam SOP pelaksanaan penelitian tesis yang meliputi:
1. Penetapan dosen pembimbing.
2. Proses bimbingan penyusunan usulan riset. 3. Penetapan penguji seminar
4. Pelaksanaan Seminar usul riset. 5. Perbaikan usulanriset pascaseminar.
Berbagai SOP ini dimaksudkan agar penulisan tesis, mulai dari awal sampai dengan akhir, dapat dimonitor dan dievaluasi guna mengasilkan tesis yang bermutu. Oleh karenanya, setiap mahasiswa dan dosen dalam proses pembimbingan penyusunan usul penelitian dan penulisan tesis wajib mematuhi dan melaksanakan SOP tersebut.
Keberadaan dan keefektifan lembaga/komisi pelaksanaan monitoring dan evaluasi Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran memiliki Tim Monitoring dan Evaluasi yang disebutQuality Assurance (QA)/Tim Penjaminan Mutu.Tim ini beranggotakan dosen dan diketuai oleh Ketua program Studi. Tugas Quality Assurance
(QA) antara lain mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan proses penyususunan usul
penelitian dan penulisan tesis, dengan dipandu oleh SOP yang telah tersedia. Ketersediaan SOP ini sangat mempermudah Quality Assurance (QA)/Tim Penjaminan Mutu dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif. Melalui mekanisme ini pada akhirnya dapat dihasilkan tesis yang berkualitas, baik dalam hal input, proses, maupun output tesis.
Mekanisme monitoring dan evaluasi penyusunan usul penelitian dan pelaksanaan penelitian tesis
1) Mahasiswa memprogramkan tesis dalam KRS-nya.
2) Mahasiswa mengambil formulir usulan judul tesis di bagian akademik Program Studi Magister Statistika Terapan
3) Mahasiswa melengkapi persyaratan pengusulan judul berupa: bukti pelunasan pembayaran SPP dan kartu hasil studi.
4) Mahasiswa mengembalikan formulir usulan judul beserta syarat dokumen kelengkapannya kepada Program Studi.
5) Setiap mahasiswa yang akan melakukan pengajuan judul atau topik penelitian disyaratkan telah lulus dalam semua matakuliah inti yang dibuktikan dengan transkrip nilai sementara. 6) Bagian akademik menyusun secara kolektif usulan judul penyusunan tesis mahasiswa. 7) Bagian akademik mengadakan dokumentasi arsip penyusunan judul.
8) Bagian akademik menyusun laporan pengajuan judul mahasiswa.
9) Bagian akademik menyerahkan laporan pengajuan judul tersebut ke Ketua Prodi.
10) Apabila judul atau topik penelitian disetujui untuk dilanjutkan dalam penyusunan usul penelitian.
11) Apabila judul atau topik usul penelitian ditolak oleh Ketua Prodi, maka mahasiswa wajib mengajukan topik baru sampai dengan disetujui.
12) Setiap mahasiswa dibimbing oleh dua orang dosen pembimbing yaitu ketua komisi pembimbing dan anggota pembimbing.
13) Bagian akademik membuat surat keputusan dan surat penugasan pembimbingan tesis. 14) Mahasiswa mengambil surat keputusan dan surat penugasan pembimbingan tesis.
15) Mahasiswa menyerahkan surat keputusan dan surat penugasan pembimbingan tesis kepada dosen pembimbing yang bersangkutan.
16) Mahasiswa menyerahkan draf usul penelitiantesis kepada pembimbing.
17) Setiap konsultasi dan bimbingan draf usul penelitian wajib menyertakan kartu kontrol bimbingan tesis dan wajib ditandatangani oleh dosen pembimbing.
18) Mahasiswa melakukan revisi sesuai dengan hasil konsultasi dengan pembimbing. 19) Pembimbing utama menyetujui untuk melanjutkan ke pembimbing pendamping. 20) Pembimbing Pendamping melakukan koreksi draft usul penelitian.
21) Mahasiswa melakukan perbaikan atas catatan koreksi dari pembimbing pendamping. 22) Persetujuan Pembimping Pendamping atas usul penelitian mahasiswa dan dikembalikan
kepada Pembimbing Utama.
23) Pembimbing utama mengusulkan untuk seminar usul penelitian.
24) Usul penelitian tesis yang telah disetujui oleh tim pembimbing selanjutnya diseminarkan dalam seminar usul penelitian tesis.
25) Mahasiswa mengambil formulir permohonan seminar usul penelitian di bagian akademik. 26) Mahasiswa melengkapi dokumen persyaratan seminar usul penelitian berupa foto kopi
kartu konsultasi (yang didalamnya terdapat catatan pembimbing untuk persetujuan seminar proposal) dan foto kopi usul penelitian tesis sebanyak lima rangkap.
27) Mahasiswa menyerahkan formulir permohonan seminar usul penelitianbeserta dokumen syarat kelengkapannya ke bagian akademik.
28) Bagian akademik melakukan dokumentasi arsip penyusunan permohonan seminar usul penelitian tesis.
29) Setiap seminar usul penelitian diikuti oleh minimal sepuluh orang peserta seminar, dua orang pembimbing (pembimbing utama dan pembimbing pendamping) dan limaorang dosen penguji.
30) Rekomendasi hasil seminar merupakan masukan untuk perbaikan usul penelitian yang harus ditindaklanjuti mahasiswa.
31) Persetujuan perbaikan hasil seminar ditandatangani oleh tim penguji.
32) Mahasiswa diperkenankan melakukan penelitian setelah hasil seminar usul penelitian disetujui oleh tim penguji.
33) Mahasiswa melengkapi dokumen persyaratan pelaksanaan penelitian berupa foto kopi kartu konsultasi (yang didalamnya terdapat catatan pembimbing untuk persetujuan penelitian).
34) Mahasiswa menyerahkan formulir permohonan pelaksanaan penelitian beserta dokumen syarat kelengkapannya ke bagian akademik.
35) Mahasiswa melakukan proses penelitian dengan mengurus perizinan.
36) Setiap penelitian wajib dibuktikan dengan surat tanda telah melakukan penelitian dari tempat penelitian.
Bagan alur standard operating procedures (SOP) terdokumentasikan dengan baik.
Sebagai upaya melakukan sistem monitoring dan evaluasi (monev) pembelajaran yang efektif dan efisien, secara khusus Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran sudah menyusun buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Universitas Padjadjaran sebagai standard operating procedure (SOP) dalam proses penyusunan usulan penelitian dan pelaksanaan penelitian tesis. SOP tersebut merupakan pedoman standar bagi Program Studi, dosen, dan mahasiswa dalam melakukan penelitian dan penyusunan tesis. Di dalam SOP tersebut antara lain diuraikan beberapa aspek yang terkait dengan penyusunan dan pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
A. Usulan Riset
1. Usulan riset merupakan suatu kerangka tesis yang setelah diisi dengan data hasil penelitian yang teruji menjadi sebuah tesis;
2. Seminar usulan riset dilaksanakan sekurang-kurangnya pada awal semester III;
3. Pada dasarnya seminar usulan riset dilaksanakan 1 (satu) kali, apabila tidak lulus diulang paling banyak 1 (satu) kali lagi.
B. Karya Ilmiah Akhir (TESIS)
1. Tesis adalah karya ilmiah akhir mahasiswa Program Magister, dibuat berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode dan kaidah keilmuan yang berlaku;
2. Sidang akhir ujian lisan terbuka untuk mempertahankan tesis (ujian tesis) dilaksanakan apabila mahasiswa:
a. Memperoleh IPK untuk perangkat mata kuliah sekurang-kurangnya 3,00 ; b. Naskah tesis telah dinilai dan disetujui secara bulat oleh Komisi Pembimbing;
c. Harus lulus semua mata kuliah yang diikuti dan tidak mempunyai nilai C lebih dari 2 (dua) mata kuliah.
Tim Penguji terdiri atas Komisi Pembimbing, ditambah 2 (dua) orang Penguji/Penelaah dan Ketua Program atau Sekretaris bidang akademik dan kemahasiswaan yang pada saat ujian berlangsung jumlahnya tidak kurang dari 4 (empat) orang dan dihadiri Ketua Komisi Pembimbing dan/atau Anggota Komisi Pembimbing yang telah memperoleh pendelegasian dari Ketua Komisi.
5.5.2 Proses penulisan tesis
Proses penulisan tesis Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran
Tesis merupakan karya ilmiah sebagai hasil akhir penelitian yang dilakukan seorang mahasiswa. Proses penulisan tesis bagi setiap mahasiswa yang akan menyusun tesis dilakukan melalui tahapan yang diatur dalam Panduan Penulisan Tesis dan tergambar dalam alur sebagai berikut:
1. Tahap Usulan Penelitian Tesis: Mahasiswa mengajukan Proposal Penelitian untuk mendapatkan persetujuan dalam Seminar Usulan Penelitian;
2. Mahasiswa melakukan penelitian di bawah bimbingan Ketua Tim Pembimbing dan Anggota Tim Pembimbing;
3. Penelitian dilaksanakan setelah mahasiswa lulus SUP dan telah dilakukan perbaikan yang disetujui para Pembimbing dan Pembahas serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai usulan penelitian untuk Tesis.
4. Pembimbing jika diperlukan dapat melakukan supervisi ke lokasi penelitian untuk melihat keabsahan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan.
5. Rancangan Tesis disempurnakan di bawah bimbingan dosen Pembimbing lalu rancangan Tesis yang telah mendapat persetujuan Ketua Tim Pembimbing dan Anggota Tim Pembimbing diuji dalam Ujian Tesis (UT).
Penelitian Tesis dijadwalkan pada semester 3 (tiga) tetapi pengajuan topik dan tahapan pendahuluan penelitian dilaksanakan pada semester 2. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram alir standard operating procedures (SOP) terdokumentasikan dengan baik Syarat Judul Tesis
1. Menunjukan adanya masalah nyata (real problem) yang membutuhkan teknik analisis statistika yang lebih kompleks.
2. Masalah yang diteliti merupakan masalah statistika yang mutakhir. 3. Nilai guna dari hasil penelitian dibutuhkan masyarakat.
4. Pemecahan masalah yang dihasilkan berupa konsep atau gagasan ilmiah. 5. Judul tidak pernah diajukan oleh mahasiswa lainnya.
5.5.3 Kelayakan dosen dalam proses pembimbingan.
Keberadaan standard operating procedure (SOP) kelayakan dosen dalam proses pembimbingan.
Guna mewujudkan proses pembimbingan dan hasil tesis yang berkualitas, maka kelayakan dosen pembimbing tesis sangat menentukan. Oleh karenanya Program Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran telah membuat dan menetapkan standard
operating procedure (SOP) Tesis yang mengatur kelayakan dosen pembimbing tesis. SOP
tersebut diantaranya mengatur hal-hal berikut.
1. Pembimbing utama adalah dosen berpendidikan S3 dengan pangkat akademik minimal lektor kepala dengan kompetensi keilmuan dan keahlian sesuai dengan topik tesis. 2. Pembimbing pendamping adalah dosen berpendidikan minimal S3 dengan jabatan
akademik lektor atau S2 dengan pangkat akademik lektor kepala dengan kompetensi keilmuan dan keahlian sesuai dengan topik tesis.
3. Beban masing-masing dosen pembimbing dalam satu semester maksimum 6 mahasiswa. 4. Setiap dosen pembimbing wajib menolak permintaan pembimbingan tesis apabila dalam
semester berjalan masih membimbing 6 mahasiswa.
5. Setiap dosen wajib menyediakan waktu untuk konsultasi penulisan tesis sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
6. Setiap dosen pembimbing wajib memahami dan melaksanakan pembimbingan sesuai dengan buku pedoman penulisan tesis.
7. Dosen pembimbing dilarang meminta imbalan dalam bentuk apapun kepada mahasiswa. Keberadaan dan keefektifan pelaksana monitoring dan evaluasi kelayakan dosen dalam proses pembimbingan.
Pelaksanaan SOP kelayakan dosen selalu dimonitor dan dievaluasi oleh Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev). Upaya monitoring oleh Tim Monev dilakukan melalui pencocokan mekanisme pembimbingan dengan SOP yang telah ditetapkan, serta melihat kuesioner isian mahasiswa yang telah lulus yang berisi tentang proses dan mekanisme pembimbingan sesuai SOP.
Di samping itu, Tim Monev juga memonitor dan mengevaluasi jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh dosen guna mengetahui jumlah mahasiswa setiap semester yang dibimbing oleh seorang dosen, yang nantinya digunakan sebagai panduan dalam penetapan dosen pembimbing berikutnya.
Dalam mengukur kelayakan dosen dalam proses pembimbingan pada Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran dilihat dari beberapa persyaratan sebagai berikut:
a. Tim Pembimbing.
Ketua Tim Pembimbing.
1. Dosen tetap Unpad yang masih aktif, dan 2. Kualifikasi pendidikan akademik doktor, dan
3. Jabatan fungsional akademik sekurang-kurangnya lektor kepala, dan
4. Kualifikasi bidang ilmu yang relevan dengan program studi atau bidang ilmu yang ditempuh mahasiswa.
Anggota Tim Pembimbing. 1. Dosen tetap dengan kualifikasi :
i. Pendidikan akademik doktor dengan jabatan fungsional akademik lektor, atau ii. Pendidikan akademik magister dengan jabatan fungsional akademik
sekurang-kurangnya lektor kepala, atau iii. Guru besar/doktor.
2. Dosen tidak tetap dengan kualifikasi: i. Pendidikan akademik doktor atau ii. Guru besar emeritus atau
iii. Pendidikan akademik doktor yang telah mengakhiri jabatan fungional akademik guru besar.
b. Tim Penguji. Syarat :
1. Dosen tetap atau Dosen tidak tetap yang diangkat berdasarkan SK Dekan. 2. Kualifikasi Pendidikan Akademik sekurang-kurangnya Magister.
3. Memiliki Kualifikasi bidang ilmu yang relefan dengan masalah yang diuji.
Susunan tim dan mekanisme monev diatur dalam Standar Operasional Prosedur(SOP) Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Magister Statistika Terapan. Tim monev diketuai oleh Kepala Departemen Statistika, dibantu oleh seorang sekretaris, dan beberapa anggota yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Kajian. Mekanisme monitoring dan evaluasi yang tertulis pada SOP Monev terbagi dalam dua bagian, bagian pertama merupakan mekenisme monev PBM, dan kedua adalah monevpenuliasan tesis. Keterlibatan setiap Koordinator Bidang Kajian dalam Tim Monev menjamin kelayakan dosen dalam proses pembimbingan.
5.5.4Ujian akhir studi magister.
Monev penulisan tesis: SOP, susunan komisi/lembaga monev (biasanya oleh dosen), dan mekanisme monev:
Pengajuan Ujian/ Sidang Tesis 1. Syarat-syarat
a. Bukti Registrasi semester berjalan;
b. Naskah Tesis yang sudah ditandatangani Komisi Pembimbing dan Ketua Program; c. Transkrip nilai semester I,II dan III yang menunjukkan :
1. IPK sekurang-kurangnya 3.00 untuk perangkat mata kuliah 2. Memperoleh nilai C paling banyak 2 (dua) mata kuliah 2. Prosedur
1) Berkas pengajuan diserahkan ke petugas Akademik untuk diperiksa kelengkapannya; 2) Berkas yang telah memenuhi syarat oleh petugas Akademik diajukan ke Staf Akademik
untuk diperiksa ulang ;
3) Selanjutnya berkas dibawa dalam rapat pengelola untuk disetujui, ditentukan jadwal seminar dan ditetapkan tim penguji berdasarkan pertimbangan atas usulan dari komisi pembimbing dan bidang keahliannya dari dosen yang bersangkutan;
4) Berdasarkan usulan yang telah disetujui dan ditetapkan jadwalnya diproses oleh petugas Akademik untuk dibuatkan surat tugas penguji
5) Petugas menyerahkan surat tugas penguji kepada mahasiswa yang bersangkutan;
6) Mahasiswa menyerahkan surat tugas penguji dan UP kepada dosen yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan ujian;
7) Mahasiswa mengembalikan surat kesediaan penguji yang sudah ditandatangani kepada petugasAkademik sebelum pelaksanaan ujian;
8) Pelaksanaan ujian atau Seminar U.P. dihadiri sekurang-kurangnya oleh 5 (lima) orang pembahas yang terdiri dari Komisi Pembimbing, Penguji dan Ketua Program.
2. Mahasiswa diwajibkan hadir dalam pembukaan Sidang Ujian Tesis dan/ atau Seminar Usulan Riset Tesis ;
3. Mahasiswa yang tidak mengikuti pembukaan, tidak boleh mengikuti Sidang Ujian Tesis dan/ atau Seminar Usulan Riset Tesis;
4. Sidang Ujian Tesis dan/ atau Seminar Usulan Riset Tesis dipimpin oleh Ketua Tim Pembimbing atau Anggota Tim Pembimbing.
5. Apabila Ketua Tim Pembimbing atau Anggota Tim Pembimbing belum hadir, maka Sidang Ujian Tesis dan/ atau Seminar Usulan Riset Tesis ditunda selama 30 (tiga puluh) menit dari waktu yang telah ditentukan oleh. Apabila setelah tiga puluh menit Ketua Tim Pembimbing atau Pembimbing Pembantu belum hadir maka Sidang Ujian Tesis dan/ atau Seminar Usulan Penelitian Tesis dipimpin oleh Ketua Program Studi atau Sekretaris Program Studi.
6. Apabila penguji sidang tidak mencapai kuorum, maka Sidang Ujian Tesis dan/ atau Seminar Usulan Penelitian Tesis ditunda selama 30 (tiga puluh) menit dari jadwal yang telah ditentukan. Apabila setelah (30) tiga puluh menit tetap tidak mencapai kuorum maka Ketua Program Studi dapat menunjuk penguji pengganti.
7. Pembimbing dan Penguji setelah sidang ditutup, melakukan rapat untuk menentukan kelulusan mahasiswa dan/atau kelayakan Usulan Penelitian Tesis Mahasiswa.
8. Untuk Sidang Ujian Tesis, rapat diselenggarakan untuk memutuskan mahasiswa dinyatakan: lulus dengan perbaikan, atau lulus tanpa perbaikan, atau ditunda kelulusannya sampai batas waktu yang ditentukan, atau tidak lulus.
9. Untuk Seminar Usulan Riset rapat diselenggarakan untuk memutuskan: usulan penelitian tesis layak untuk dilanjutkan dengan perbaikan, atau layak untuk dilanjutkan tanpa perbaikan, atau tidak layak untuk dilanjutkan dengan mengganti judul.
10. Yudisium kelulusan tesis dan/ atau kelayakan usulan penelitian tesis disampaikan oleh Ketua Program Studi. Apabila Ketua Program Studi berhalangan maka yudisium kelulusan tesis dan/atau kelayakan usulan penelitian tesis disampaikan oleh Pimpinan Fakultas. 11. Mahasiswa wajib mengikuti yudisium. Apabila mahasiswa tidak dapat mengikuti yudisium
maka yang bersangkutan ditunda kelulusannya.
12. Mahasiswa wajib memakai jas, dasi dan celana katun untuk pria sedangkan untuk mahasiswi wajib memakai busana formal.
13. Dosen Penguji wajib memakai dasi kecuali memakai baju batik. 5.6. Upaya Peningkatan Suasana Akademik
Berikan gambaran yang jelas mengenai upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif di lingkungan PS, khususnya mengenai hal-hal berikut:
5.6.1 Uraikan kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, kemitraan dosen-mahasiswa). Siapkan dokumen terkait.
Kebijakan mengenai suasana akademik di Program Studi Magister Statistika Terapan didasarkan pada Peraturan Senat Akademik Universitas Padjadjaran No. 4 Tahun 2017 tentang Kebebasan Akademik, kebebasan mimbar akademik dan Otonomi Keilmuan dan Kebijakan Akademik Universitas Padjadjaran.
Kegiatan akademik diatur sedemikian rupa sehingga kompetensi lulusan sesuai yang diharapkan dapat tercapai. Aktivitas yang meliputi kelas konvensional, tutorial, interaksi langsung dengan pengguna dan masyarakat dibuat dengan sistematis dan komprehensif meliputi semua materi ajar yang dikelola oleh Program StudiMagister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran.
Kegiatan akademik dilangsungkan penuh dalam satu tahun ajaran dan dicantumkan dalam kalender akademik, sehingga semuanya berlangsung terjadwal. Bidang keilmuan yang diampu masing-masing dapat direvisi, ditambah maupun dikurangi materi muatannya setelah mendapat persetujuan dari team teaching dan melalui berbagai rapat konsultasi dan pertimbangan.
Mahasiswa disarankan untuk mampu menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan dibebaskan untuk menggunakan seluruh fasilitas kampus untuk menunjang peningkatan keilmuan.
1. Otonomi keilmuan
Dosen memiliki kebebasan untuk mengembangkan ilmu, teknologi dan/atau pengetahuan sesuai norma dan kaedah keilmuan dalam rangka menunjang kebijakan akademik dan menciptakan suasana akademik yang menjunjung tinggi otonomi keilmuan pada Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran. Selain itu melalui otonomi keilmuan, dosen memiliki hak otonom untuk menentukan kelulusan dan penilaian kepada mahasiswa sebagai hasil proses pembelajaran.
Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran melaksanakan pengelolaan otonomi pendidikan tinggi yang akuntabel, berdasar azas keadilan dan keterbukaan, memanfaatkan kecerdasan dan kebijakan kolektif seluruh sivitas akademikanya, dengan sasaran terwujudnya budaya dan sistem mutu menyeluruh.
2. Kebebasan akademik
Kebebasan akademik bagi dosen Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran meliputi hak untuk mengembangkan metode pengajaran, materi pengajaran dan hak untuk penerapan kasus-kasus dan isus-isu baru dalam proses pembelajaran serta hak yang terkait dengan kegiatan pendidikan dan pengembangan pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dan mandiri.
Sementara kebebasan akademik bagi mahasiswa Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran meliputi hak untuk memperoleh pengajaran yang benar, hak untuk membangun pandangan sendiri atas dasar studi yang dilakukan, hak untuk mendengarkan dan menyatakan pendapat, serta hak untuk menyebarkan hal-hal yang rasional sebagai buah dari telaah yang dilakukannya dalam proses pembelajaran dalam kelas.
3. Kebebasan mimbar akademik
Kebebasan mimbar akademik dosen Program StudiMagister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran meliputi kebebasan yang dimiliki dosen untuk menyampaikan pikiran dan pendapat melalui forum akademik sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan, seperti berpartisipasi dalam seminar, ceramah, simposium, diskusi panel, dan ujian dalam rangka pelaksanaan pendidikan akademik yang profesional.
Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran juga mengundang tenaga ahli dari luar untuk menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan norma kaidah keilmuan dalam rangka pelaksanaan kebebasan mimbar akademik.
4. Kemitraan dosen-mahasiswa
Dalam upaya meningkatkan suasana akademik, Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran telah mengembangkan hubungan kemitraan dosen dengan mahasiswa. Mahasiswa Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaranselain melakukan kegiatan interaksi akademik dan non-akademik, mereka juga aktif dalam kegiatan-kegiatan seminar dan diskusi yang melibatkan dosen dan mahasiswa. Selain itu banyak juga mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, dalam konteks penyusunan tesis. Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat banyak membantu kemitraan dosen-mahasiswa dalam mengembangkan dan meningkatkan wawasan dan kemampuan ilmiah.
Kebijakan dari institusi baik Universitas, Pascasarjana maupun Fakultas memberikan dukungan yang sangat besar bagi peningkatan kualitas sumber daya baik dosen maupun mahasiswa. Dukungan dimaksud meliputi dukungan finansial, dukungan sarana dan prasarana, dan dukungan berupa forum-forum akademik yang mewadahi tuntutan dan ekspresi keilmuan civitas akademika yang berlandaskan pada kode etik akademik yang mengatur tentang nilai, prinsip, norma-norma etika baik bagi dosen maupun mahasiswa
kegiatan-kegiatan akademik di luar kelas. Keberadaaan ”hot spot” memungkinkan mahasiswa secara mudah dan efisien mengakses internet dalam areal kampus. Interaksi mahasiswa berkontribusi pada terciptanya suasana akademik yang sangat baik dengan mengadakan diskusi-diskusi kelas, diskusi baik melalui lembaga formal kemahasiswaan maupun diskusi dengan kelompok-kelompok yang dibentuk secara mandiri oleh mahasiswa.
Untuk mewadahi tingginya animo mahasiswa untuk berdiskusi di luar kelas, keberadaan sudut-sudut ruang terbuka di area kampus telah dikondisikan secara baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk diskusi mahasiswa. Keberadaan sarana dan prasarana perpustakaan serta ketersediaan kepustakaan juga turut memperbesar peluang mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari perkuliahan di kelas. Akomodasi kepentingan bagi kesempatan pengembangan pengetahuan tersebut menjadi salah satu faktor penting penciptaan suasana akademik yang sangat baik.
Komitmen untuk terus memelihara, menjaga dan meningkatkan perwujudan suasana akademik yang kondusif dipegang teguh oleh pimpinan lembaga, tenaga pendidik, mahasiswa dan tenaga kependidikan. Suasana akademik yang kondusif tidak saja tergantung pada upaya-upaya nyata berupa kegiatan akademik, melainkan juga dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan non akademik di luar kelas yang merefleksikan kuantitas dan kualitas hubungan sosial antara dosen dan mahasiswa. Kegiatan-kegiatan non akademik yang melibatkan interaksi dosen dan mahasiswa serta mampu memberi kontribusi untuk terciptanya suasana akademik adalah kegiatan olah raga, pengajian dan atau ceramah-ceramah rutin keagamaan.
Berikut beberapa contoh suasana akademik yang telah berjalan, antara lain:
Memfasilitasi kegiatan diskusi, seminar, pelatihan untuk para dosen dengan menghadirkan para narasumber dari luar yang kompeten di bidang masing-masing.
Membentuk bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat Fakultas. Memfasilitasi kegiatan orasi ilmiah.
Memfasilitasi kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dengan mengalokasikan dana fakultas bagi kegiatan tersebut.
Menerbitkan jurnal ilmiah secara periodik (dua kali setahun) yang memuat hasil karya dosen. Memberikan bantuan dana untuk pendidikan pascasarjana para dosen.
Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran memberikan kebebasan bagi dosen dan mahasiswa untuk memberikan pendapat dan melakukan kegiatan ilmiah dalam rangka mendukung suasana akademik dengan batas-batas ketentuan yang berlaku di fakultas, universitas dan nasional. Hal ini dilakukan melalui kebijakan yang dibuat oleh Pengelola Program Studi Magister bersama dengan Pimpinan Fakultas. Otonomi keilmuan merupakan bagian penting dalam usaha peningkatan suasana akademik.
Hal itu dapat dilihat dalam penyampaian materi dosen diberikan keleluasaan penyampaian materi kepada mahasiswa sesuai RPS dengan menggunakan metode student centered
learning(SCL). Mahasiswa dalam rangka kemajuan Program Studi dilibatkan dalam
memberikan saran maupun kritik baik secara lisan maupun tertulis. Institusi mendukung kegiatan mahasiswa dalam kebebasan mimbar akademik yaitu dengan adanya izin untuk melakukan penelitian atau melaksanakan seminar. Dalam hal kemitraan dosen dan mahasiswa dilakukan melalui kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Program Studi Magister Statistika Terapan Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran membangun suasana akademik sedemikian rupa untuk menumbuhkan otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, kemitraan dosen-mahasiswa. Secara teknis di dalam perkuliahan kepada mahasiswa diberikan kesempatan bertanya, berdiskusi, menyampaikan pendapat. Di lain pihak, terbuka juga kesediaan dosen untuk menerima pertanyaan, masukan, saran, dan kritik dari mahasiswa. .
5.6.2 Jelaskan ketersediaan dan kelengkapan jenis prasarana (laboratorium, ruang kerja mahasiswa, ruang seminar, perpustakaan, common room, prasarana olah raga dan seni, ibadah dll.), sarana (koleksi jurnal ilmiah dan buku, akses internet, fasilitas komputer, fasilitas lab., sarana olah raga dan seni dll.) dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika
Program Pasca Sarjana Magister Statistika Terapan FMIPA Unpad memiliki berbagai jenis sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas perkuliahan di Program Pasca Sarjana Magister Statistika Terapan, khususnya pada program S1. Sarana dan prasarana tersebut dianrtaranya adalah:
1. Prasarana
a. Ruang laboratorium Komputasi
Program Studi memiliki satu laboratorium komputer, yang dipergunakan sebagai laboratorium pengajaran yang terletak di ruang komputer.Laboratorium tersebut didukung oleh fasilitas laboratorium yang lengkap dengan koneksi LAN dan wifi.
b. Ruang Kerja Tesis
Program studi memiliki satu ruang kerja yag disediakan khusus untuk mengerjakan tesis. Ruang ini terdiri dari dua bagian yaitu (i) ruang laboratorium tesis yang dilengkapi dengan perangkat komputer dan koneksi internet, dan (ii) ruang diskusi dengan fasilitas meja diskusi dan papan tulis. Ruang ini diperuntukan khusus untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan tesis.
c. Ruang kerja Dosen
Ruang kerja berada dilantai dua dan tiga dengan fasilitas sesuai dengan kebutuhannya termasuk Wifi. Untuk setiap ruangan dosen ditempati oleh satu atau dua orang dosen, hal tersebut dimaksudkan agar setiap dosen memiliki privasi baik dalam melakukan pembimbingan tugas akhir mapun konsultasi mata kuliah, juga sebagai ruangan untuk persiapan kuliah.
d. Ruang Kerja Manajemen Program Studi
Sebuah ruangan yang disediakan untuk tempat kerja manajemen program studi yaitu ketua program studi dan sekretaris program studi.
e. Ruang rapat.
Sebuah ruang rapat representative disediakan untuk keperluan pertemuan antar dosen dengan manajemen Program Studi baik dalam rapat rutin maupun diskusi ilmiah mingguan
f. Ruang sidang dan seminar tugas akhir/ Tesis
Ruangan yang nyaman dengan failitas sangat baik termasuk komputer, LCD, serta
electronic screen, disediakan Program Studi dalam rangka memfasilitasi mahasiswa
untuk melakukan seminar maupun sidang tugas akhir g. Ruang perpustakaan
Ruang perpustakaan sebagai wahana untuk menyimpan berbagai koleksi kepustakaan dalam rangka menunjang kegiatan belajar dan mengajar bagi mahasiswa maupun dosen, disediakan di lantai satu Gedung D14. Jumlah koleksi perpustakaan yang meliputi koleksi buku refrensi, electronic book, jurnal, hasil penelitian dosen dan mahasiswa, dan berbagai referensi ilmiah lainnya. Dengan ruang baca, tempat diskusi serta tempat duduk yang memadai, mahasiswa dapat melakukan kegiatan membaca, belajar dan diskusi. Untuk mempermudah dan memperepat pencarian pustaka, perpustakaan menyiapakan katalog pada komputer yang dilengkapi dengan system informasi perpustakaan (SIMLIB). Selain diperpustakaan Program Studi, mahasiswa statistika pun dapat melakukan akses pencarian literature diperpustakaan Fakultas