• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) GUBERNUR BANTEN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) GUBERNUR BANTEN TAHUN ANGGARAN 2020 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2021"

Copied!
475
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR BANTEN

TAHUN ANGGARAN 2020

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

TAHUN 2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya, Alhamdulillah

pada akhirnya dapat kami rampungkan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Banten Tahun Anggaran

2020.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Banten Tahun

Anggaran 2020 ini, disusun sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020

tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang

Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Dengan demikian

LKPJ Gubernur Banten Tahun Anggaran 2020 ini merupakan informasi tentang

penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran dari

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Daerah

Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017-2022.

Selain itu, dalam LKPJ Gubernur Banten Tahun Anggaran 2020 juga

disampaikan informasi atas Hasil Pelaksanaan Tugas Pembantuan. Semoga LKPJ ini

dapat menjadi acuan dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan Pemerintahan

Provinsi Banten pada masa yang akan datang.

Demikian, atas segala bantuan dan perhatian semua pihak, diucapkan

terimakasih.

Serang, 11 Februari 2021

GUBERNUR BANTEN

(3)

Halaman

KATA PENGANTAR ……….

i

DAFTAR ISI ……….

ii

DAFTAR TABEL ……….

iii

DAFTAR GAMBAR ………...

iv

BAB I

PENDAHULUAN ………..

I-1

1.1 Dasar Hukum ………..

I-1

1.2 Visi dan Misi Kepala Daerah………..

I-2

1.3 Data Umum Daerah ………

I-6

BAB II

PERUBAHAN

PENJABARAN

ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ……….

II-1

2.1 Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 ……….

II-1

BAB III HASIL

PENYELENGGARAAN

URUSAN

PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN

DAERAH……….

III-1

3.1 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan………..

III-1

3.1.1 Pelaksanaan Urusan Wajib yang Berkaitan

dengan Pelayanan Dasar………...

III-6

3.1.2 Pelaksanaan Urusan Wajib yang Tidak

Berkaitan dengan Pelayanan Dasar ………….

III-108

3.1.3 Pelaksanaan Urusan Pilihan ………. III-180

3.1.4 Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang…… III-232

3.2 Kebijakan Strategis yang Ditetapkan ………... III-322

3.3 Tindak Lanjut Rekomendasi DPRD Tahun Anggaran

2019 ………...

III-330

BAB IV CAPAIAN

KINERJA

PELAKSANAAN

TUGAS

PEMBANTUAN DAN PENUGASAN ………...

IV-1

4.1 Urusan Pemerintahan yang Ditugas-Pembantuan….

IV-1

4.1.1 Identifikasi tugas pembantuan

urusan

pemerintahan yang diterima dari pemerintah

tingkat

atasnya

Pelaksanaan

Tugas

Pembantuan ………

IV-1

(4)

Halaman

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di

Provinsi Banten 2016–2020 (Jiwa)…...………

I-11

Tabel 1.2

Jumlah Kecamatan dan Kelurahan/Desa Menurut

Kabupaten/ Kota di Provinsi Banten (Jiwa) ……...…

I-12

Tabel 1.3

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Provinsi Banten Tahun

2020 ……..………..

I-13

Tabel 1.4

Realisasi Pendapatan Berdasarkan Transaksi Tahun

Anggaran 2020 Periode 1 Januari 2020 S.D. 31

Desember 2020……….………...…………...

I-16

Tabel 1.5

Realisasi Belanja Berdasarkan Transaksi Tahun

Anggaran 2020 Periode 1 Januari 2020 S/D 31

Desember 2020 ...………...………..

I-16

Tabel 1.6

Realisasi Belanja Berdasarkan Transaksi Tahun

Anggaran 2020 Periode 1 Januari 2020 S.D. 31

Desember 2020 ……….………...………….

I-17

Tabel 2.1

Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020………...

II-3

Tabel 3.1

T

Capaian Pelaksanaan Kinerja Program dan Kegiatan

Berdasarkan Urusan Wajib yang Berkaitan dengan

Pelayanan Dasa……….

III-5

Tabel 3.2

Capaian Pelaksanaan Kinerja Program dan Kegiatan

Berdasarkan Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan

dengan Pelayanan Dasar………. III-108

Tabel 3.3

Capaian Pelaksanaan Kinerja Program dan Kegiatan

Berdasarkan Urusan Pilihan………... III-180

Tabel 3.4

Capaian Pelaksanaan Kinerja Program dan Kegiatan

Berdasarkan

Urusan

Pemerintahan

Fungsi

Penunjang……….. III-232

Tabel 3.5

Kebijakan Strategis yang Ditetapkan………. III-322

Tabel 3.6

Tindak Lanjut Rekomendasi DPRD Tahun Anggaran

2019………. III-330

Tabel 4.1

Rekapitulasi

Pelaksanaan

Tugas

Pembantuan

Provinsi Tahun Anggaran 2020 ………..

IV-2

Tabel 4.2

Rincian Pelaksanaan Tugas Pembantuan Pada Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi

Banten Tahun Anggaran 2020……….

IV-2

Tabel 4.3

Rincian Pelaksanaan Tugas Pembantuan Pada Dinas

(5)

Halaman

Gambar 1.1 Peta Administratif Wilayah Provinsi Banten………….

I-7

Gambar 1.2 Peta Kawasan Stategis Nasional dan Provinsi

Banten………...

I-9

Gambar 1.3 Peta Daerah Rawan Gempa dan Tsunami di

Banten………...

I-10

Gambar 1.4 Sebaran penduduk berdasarkan Kabupaten/ Kota

Provinsi Banten Tahun 2020………..

I-11

Gambar 1.5 Sebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di

(6)

PENDAHULUAN

1.1

Dasar Hukum

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Provinsi Banten, penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Banten saat ini telah

memasuki tahun ke-20. Sehubungan dengan berakhirnya jabatan gubernur yang

terpilih pada periode 2012 - 2017, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 52P-55P Tahun 2017 tanggal 10 Mei 2017 tentang Pengesahan

Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, telah ditetapkan

Dr. H. Wahidin Halim, M.Si sebagai Gubernur dan H. Andika Hazrumy, S.Sos, M.AP

sebagai Wakil Gubernur Banten Periode 2017 - 2022 dan telah dilantik oleh Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia pada tanggal 12 Mei 2017.

Dasar Hukum penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Gubernur Banten Tahun Anggaran 2020, sebagai berikut: (1) Undang-undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 ayat 1, (2) Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, Gubernur diwajibkan

menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada

Pemerintah dan memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada

DPRD serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah

kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 69 Ayat (1) Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 sebagai berikut: “Selain mempunyai kewajiban sebagaimana

dimaksud pada Pasal 67 Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban,

dan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah” .

Sesuai dengan amanat pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 sebagaimana disebut di atas, maka dalam Penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2020 mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020

(7)

Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Gubernur merupakan laporan yang berisi Informasi Hasil

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Tugas Pembantuan selama satu tahun

anggaran yang disampaikan oleh Gubernur kepada DPRD.

Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2020 tentang Perubahan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2020 sebagai pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017 -

2022. Provinsi Banten saat ini dihadapkan dengan berbagai permasalahan dan

dinamika pembangunan yang semakin kompleks. Tantangan utama adalah untuk

mengurangi kesenjangan pembangunan, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi

dan kinerja pembangunan di Provinsi Banten. Dukungan manajemen pemerintahan

yang memiliki kinerja yang berkualitas beroreintasi good governance adalah prasyarat

mutlak agar penataan kelembagaan dan peningkatan kapasitas aparatur

pemerintahan yang professional, disertai dengan sistem tata kelola pemerintahan

yang baik bisa mengantarkan pada kesejahteraan rakyat, pelayanan publik dan daya

saing daerah dapat diwujudkan.

1.2

Visi dan Misi Kepala Daerah

Berdasarkan RPJPD 2005-2025, RPJMD 2017-2022 merupakan periode keempat

pelaksanaan RPJPD yaitu Tahap Akselerasi II dengan fokus pembangunan tetap pada

upaya percepatan: a) penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan

kesejahteraan sosial; b) Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia; c)

Peningkatan Daya Saing Perekonomian; d) peningkatan kualitas pelayanan

prasarana dan sarana wilayah; e) pengelolaan tata ruang, sumber daya alam, dan

lingkungan hidup; f) penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih; dan g)

pengembangan, pembangunan, serta optimalisasi fungsi dan peran pusat

pertumbuhan dan kawasan strategis.

Secara geografis, Provinsi Banten memiliki keuntungan berupa letak strategis

sebagai penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, dan berbatasan

langsung dengan Ibukota Negara DKI Jakarta. Hal ini mendorong Provinsi Banten

(8)

Jabodetabekjur.

Beberapa permasalahan jangka menengah yang dihadapi Provinsi Banten

antara lain: infrastuktur wilayah dan kawasan, penataan ruang dan lingkungan

hidup, ketimpangan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, kemiskinan,

pengangguran, dan kesenjangan sosial. Berdasarkan pada permasalahan tersebut,

maka rumusan arah kebijakan pembangunan daerah jangka menengah 2017-2022,

dititikberatkan pada pembangunan aksesibilitas, mutu dan relevansi pendidikan,

pembangunan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan,

pembangunan infrastruktur wilayah, energi dan air baku, pembangunan ekonomi

lokal, pembangunan pertanian, pelestarian seni, budaya dan pembangunan

kepemudaan dan pariwisata, pembangunan ketahanan keluarga dan kependudukan,

penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, meningkatkan kinerja

aparatur serta tata kelola pemerintahan dengan penerapan iptek.

Dengan memperhatikan amanat RPJPD Provinsi Banten 2005-2025 dan RPJMN

2015-2019, serta mempertimbangkan aspek potensi/kondisi aktual, dan permasalahan

yang dihadapi, maka ditetapkan Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Banten

Tahun 2017-2022:

“BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA

DAN BERAKHLAQUL KARIMAH”

Memperhatikan visi tersebut dan perubahan paradigma serta kondisi yang

akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Banten dapat lebih

berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup regional, nasional, maupun

global.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi pembangunan

Provinsi Banten, yang di dalamnya mengandung gambaran tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai hingga tahun 2022.

RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022 merupakan tahapan ke-IV dari

RPJPD Provinsi Banten Tahun 2005-2025, berorientasi pada pembangunan dan

peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di Banten, guna

menyiapkan kemandirian masyarakat Banten. Hal tersebut akan dicapai dengan

(9)

penguatan infrastruktur pelayanan kesehatan dan pendidikan, melanjutkan

pembangunan dan revitalisasi infrastruktur, meningkatkan produktivitas pertanian

dengan memanfaatkan teknologi berkelanjutan, meningkatkan kerja sama antara

pemerintah dengan swasta dan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan,

meningkatkan kinerja pemerintahan daerah, menyusun perencanaan yang cerdas

dan mampu menjawab masalah serta mengantisipasi peluang dan tantangan yang

muncul secara cermat dan cerdas.

Pemerintah Provinsi Banten senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas

pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan upaya penanggulangan

kemiskinan. Kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mencapai pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui pengembangan core business

berdasarkan potensi unggulan untuk mengurangi disparitas kesejahteraan antar

wilayah. Hal ini dilakukan melalui pengembangan agribisnis, bisnis kelautan,

industri manufaktur, jasa, dan pariwisata, yang ditunjang oleh pengembangan dunia

usaha, investasi, infrastruktur dan kemampuan keuangan daerah.

Dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi juga dilakukan dengan

mempercepat pembangunan infrastruktur dan penyediaan energi termasuk listrik,

serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka mendukung pemerataan

dan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan Berita Resmi Statistik tanggal 5 Februari 2021 bahwa

Perekonomian Banten Tahun 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 626,44 Triliun dan

PDRB Perkapita mencapai Rp 47,6 Juta atau US$ 3.270,13, Ekonomi Banten Tahun

2020 turun 3,38 persen, dibanding capaian Tahun 2019 yang tumbuh 5,29 persen. Dari

sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Informasi dan

Komunikasi sebesar 9,14 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan

terdalam terjadi pada Komponen Total Net Ekspor sebesar 22,71 persen, triwulan

IV-2020 dibanding triwulan IV-2019 turun 3,92 persen (y-on-y). Dari sisi produksi,

beberapa lapangan usaha masih tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi

dicapai Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 12,33 persen.

(10)

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 22,56 persen, untuk triwulan

IV-2020 dibanding triwulan III-IV-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,01 persen

(q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh sebagian besar lapangan usaha yang

tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Transportasi

dan Pergudangan sebesar 14,87 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi

pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 17,61 persen,

Struktur perekonomian Provinsi se-Jawa pada Triwulan IV-2020 masih didominasi

oleh Provinsi DKI Jakarta yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik

Regional Bruto se-Jawa sebesar 30,34 persen, kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa

Timur sebesar 24,68 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 22,28 persen. Sementara itu,

Provinsi Banten memberikan kontribusi sebesar 6,82 persen.

Selain pertumbuhan ekonomi, capaian indikator makro yang lainnya adalah

IPM yang dapat direalisasikan sebesar 72,45, terjadi peningkatan 0,23 poin lebih

tinggi dibandingkan capaian tahun 2019 yaitu 72,22 meskipun belum mencapai target

yang ditetapkan dalam Dokumen Perubahan RPJMD sebesar 72,75 poin, persentase

penduduk miskin dapat direalisasikan sebesar 5,92% lebih tinggi dibandingkan

dengan tahun 2019 yaitu 4,94% namun jauh lebih rendah dari tingkat kemiskinan

nasional sebesar 9,78%. persentase pengangguran terbuka dapat direalisasikan

sebesar 10,64% jauh lebih tinggi dari tahun 2019 yaitu 8,11% capaian ini masih

merupakan titik pengangguran terendah secara nasional dan belum mencapai target

RPJMD yang ditetapkan sebesar 8,19%, tingkat inflasi terkendali yakni sebesar 1,57%

lebih baik dari tahun 2019 dengan capaian sebesar 3,30% di bawah target RPJMD

sebesar 3,70%. Tingkat ketimpangan pada RPJMD tahun 2020 ditargetkan sebesar

0,370 dan terealisasi sebesar 0,363, sementara itu capaian nasional tahun 2020 sebesar

0,381.

Dalam rangka pencapaian Visi yang telah ditetapkan dan dengan

memperhatikan kondisi potensi, permasalahan yang ada, tantangan ke depan serta

memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai

berikut:

(11)

Governance);

2. Misi Kedua: Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur;

3. Misi Ketiga: Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan

berkualitas;

4. Misi Keempat: Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan

berkualitas;

5. Misi Kelima: Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

1.3

DATA UMUM DAERAH

1. Data Geografis Daerah

a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Propinsi Banten, luas Provinsi Banten adalah 8.651,20 km2. Adapun berdasarkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kode dan Data

Wilayah Administrasi Pemerintahan, luas Provinsi Banten adalah 9.662,92 km2,

dengan batas wilayah Provinsi Banten adalah:

1) Sebelah Utara dengan Laut Jawa;

2) Sebelah Timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat;

3) Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia; dan

(12)

Gambar 1.1 Peta Administratif Wilayah Provinsi Banten

Berdasarkan letak geografis dan batas administratif tersebut, maka Provinsi Banten

memiliki posisi strategis secara geografis dan secara regional, karena menjadi jalur

utama penghubung perekonomian antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera

sebagai kesatuan wilayah koridor andalan pengembangan ekonomi nasional. Selain

itu, berdasarkan aspek kemaritiman, wilayah perairan wilayah maritim Banten

dilalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang menghubungkan lalulintas laut

antara Samudra Hindia ke wilayah Asia.

Secara administratif wilayah Provinsi Banten terbagi menjadi 4 (empat)

daerah otonom Kabupaten, yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak,

Kabupaten Serang, dan Kabupaten Tangerang serta 4 (empat) daerah otonom Kota

yaitu Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan.

Selanjutnya secara rinci terdiri dari 155 kecamatan, dan 1551 desa/kelurahan (1.238

desa dan 313 kelurahan) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137

Tahun 2017 Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan.

Ekosistem wilayah Provinsi Banten secara umum terdiri dari kawasan hutan

pegunungan di sebelah selatan dan kawasan pantai sebelah utara melingkar menuju

Selat Sunda di sebelah barat.

(13)

Cuaca didominasi oleh angin barat dari samudera hindia dan angin asia di musim

penghujan serta angin timur pada musim kemarau. Suhu udara di Banten berkisar

antara 22,70C-32,90C, dengan kelembaban udara bervariasi antara 79%-87%. Jumlah

hari dan curah hujan dalam setahun masing-masing sebanyak 206 hari dan 3.573 mm.

(Sumber : Provinsi Banten Dalam Angka, BPS 2020).

b. Potensi Unggulan Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 13 Tahun 2017, diwilayah Provinsi Banten terdapat beberapa Kawasan

Strategis Nasional (KSN) antara lain: KSN Selat Sunda, KSN Ujungkulon, KSN

JABODETABEKJUR, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, serta

terdapat 21 Kawasan Industri di wilayah Provinsi Banten dengan produk manufaktur

unggulan : baja, metrokimia, alas kaki,elektronik, semen dan makanan yang

didukung oleh beberapa pusat perdagangan tradisional dan modern, infrastruktur

dan simpul transportasi meliputi Bandara Internasional Soekarno Hatta, Pelabuhan

Merak, Jalan Tol Jakarta-Merak, Jalan Tol Serpong-Jakarta-Purbalenyi dan Kereta Api

Jakarta-Merak.

Terdapat Lokasi Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Banten Tahun 2010-2030 yang telah diubah dengan Peraturan Daerah

Nomor 5 Tahun 2017, selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 1.2 dibawah ini:

(14)

Gambar 1.2 Peta Kawasan Stategis Nasional dan Provinsi Banten

c. Wilayah Rawan Bencana

Beberapa potensi bencana yang ada di wilayah Provinsi Banten yang

teridentifikasi, antara lain:

1) Wilayah Rawan Banjir

Daerah rawan banjir di Provinsi Banten tersebar di beberapa kecamatan di

Kabupaten/Kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut:

a) Kota Cilegon meliputi Kecamatan Cibeber, Cilegon, Purwakarta, dan Grogol;

b) Kota Serang meliputi Kecamatan Kasemen, Cipocok jaya, Serang, dan

Walantaka;

c) Kota Tangerang meliputi Kecamatan Tangerang, Cipondoh, Batuceper,

Ciledug, Jatiuwung, Benda, Karawaci, Cibodas, Periuk, Neglasari, Pinang,

Karangtengah, dan Larangan;

d) Kota Tangerang Selatan meliputi Kecamatan Serpong, Ciputat, Ciputat Timur,

dan Pondok Aren;

e) Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Malingping, Banjarsari, Cimarga,

Rangkasbitung, dan Cibadak;

(15)

Perdana, Patia, Sukaresmi, Panimbang, Pagelaran, Sumur, dan Carita;

g) Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Kramatwatu, Bojonegara, Puloampel,

Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Cikande, Kibin, Carenang,

Binuang, Tunjungteja, Cikeusal, Pamarayan, Anyer, dan Cinangka.

2) Wilayah Rawan Longsor

Daerah rawan longsor di Provinsi Banten tersebar di beberapa kecamatan di

kabupaten/kota, yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut:

a) Kota Cilegon meliputi Kecamatan Pulomerak dan Purwakarta;

b) Kabupaten Serang meliputi Kecamatan Bojonegara dan Cikeusal;

c) Kabupaten Lebak meliputi Kecamatan Cipanas, Muncang, Cibeber, dan Bayah;

d) Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Pandeglang, Cadasari, dan

Mandalawangi.

3) Tsunami

Daerah rawan bencana tsunami terdapat di sepanjang pantai Utara,

Barat, sampai Selatan Provinsi Banten meliputi Kabupaten Tangerang, Kota

Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten

Lebak. Untuk lebih jelasnya lokasi rawan bencana tsunami di Provinsi Banten

dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:

(16)

Kondisi Demografi Banten secara umum tercermin melalui jumlah

penduduk, laju pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, sebaran penduduk

serta ketenagakerjaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Banten,

jumlah Penduduk Banten tahun 2020 mencapai 11,90 juta jiwa yang terdiri dari

atas 6,07 juta jiwa penduduk laki-laki dan 5,83 Juta jiwa penduduk perempuan,

dengan demikian maka rasio jumlah penduduk laki-laki dibandingkan dengan

penduduk perempuan adalah 104. Laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,10 %

artinya pada tahun 2020 (Data September) setiap 100 (seratus) orang penduduk

Banten akan bertambah sebesar 1,10 jiwa dari kelahiran dan atau migrasi penduduk

dari luar Banten, kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Sumber :BPS Provinsi Banten Tahun 2020, diolah

Gambar 1.4

Sebaran penduduk berdasarkan Kabupaten/Kota Provinsi Banten Tahun 2020

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota

Di Provinsi Banten 2016–2020(Jiwa)

KAB/KOTA

2016

2017

2018

2019

2020

Kab. Pandeglang

1,200,512

1,205,203

1,295,810

1,211,909

1.386,79

Kab. Lebak

1,279,412

1,288,103

1,209,011

1,302,608

3.245,62

Kab. Tangerang

3,477,495

3,584,770

3,692,693

3,800,787

692,10

Kab. Serang

1,484,502

1,493,591

1,501,501

1,508,397

1.895,49

KotaTangerang

2,093,706

2,139,891

2,185,304

2,229,901

434,90

KotaCilegon

418,705

425,103

431,305

437,205

1.354,35

KotaSerang

655,004

666,600

677,804

688,603

1.272,69

KotaTangsel

1,593,812

1,644,899

1,696,308

1,747,906

1.622,63

ProvinsiBanten

12,203,148

12,448,160

12,689.736

12,927,316 11.904,57

Sumber :BPS Provinsi Banten Tahun (hasil sensus penduduk 2020)

(17)

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Jiwa)

Kabupaten/ Kota

Jumlah

kecamatan

Jumlah

kelurahan

Jumlah

desa

Luas

wilayah

(m2)

Jumlah

penduduk

(jiwa)

Kab. Pandeglang

35

13

326

2.746,89

1.205.137

Kab. Lebak

28

5

340

3.426,56

1.290.325

Kab. Tangerang

29

28

246

1.011,86

2.785.405

Kab. Serang

29

-

326

1.734,28

1.479.034

Kota Tangerang

13

104

-

153,93

1.763.432

Kota Cilegon

8

43

-

175,50

421.448

Kota Serang

6

66

-

266,71

649.057

Kota Tangsel

7

54

-

147,19

1.274.972

Jumlah

155

313

1.238

9.662,92

10.868.810

Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020

Kepadatan penduduk di Provinsi Banten tahun 2020 mencapai 1.338 jiwa/Km

2

.

Persebaran penduduk Provinsi Banten tidak merata, karena sebagian besar masih

terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota

Tangerang Selatan. Dengan luas wilayah 1.312,98Km² (14% dari luas wilayah

Provinsi Banten), ketiga wilayah tersebut pada tahun 2019 dihuni oleh sekitar 60,17 %

dari jumlah penduduk Banten. Sedangkan 39,82 % penduduk tersebar di 5 (lima)

wilayah yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota

Serang, dan Kota Cilegon. Akibatnya tingkat kepadatan penduduk antar wilayah di

Banten menjadi tidak merata. Tercatat, Kota Tangerang merupakan wilayah dengan

tingkat kepadatan tertinggi, mencapai 14.486 jiwa per km

2

. Sedangkan yang terendah

adalah Kabupaten Lebak yaitu dengan tingkat kepadatan penduduk hanya 380 jiwa

per km

2

. Berarti, Kota Tangerang hampir 37 kali lebih padat bila dibandingkan

dengan Kabupaten Lebak.

Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2020

Gambar 1.5

(18)

Tabel 1.3

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Provinsi Banten Tahun 2020

NO

UNIT KERJA

JUMLAH

PNS

GOLONGAN RUANG

IV

III

II

I

E D

C

B

A

JML

D

C

B

A

JML

D

C

B

A JML D

C

B

A JML

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20 21 22 23

24

1

Sekretariat Daerah

425

0

4

6

19

54

83

85

104

73

20

282

17

5

35

1

58

2

0

0

0

2

2

Sekretariat DPRD

97

0

0

1

1

6

8

24

28

13

5

70

3

2

6

0

11

8

0

0

0

8

3

Inspektorat

111

0

1

0

6

10

17

19

31

31

6

87

3

0

2

0

5

0

0

1

1

2

4

Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

5.960

0

1

19

886

1135 2041 1784 1121

571

272 3748

36

24

88

8

156

11

0

4

0

15

5

Dinas Kesehatan

450

0

0

2

8

33

43

82

71

86

79

318

47

34

6

0

87

2

0

0

0

2

6

Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

213

0

0

1

6

22

29

29

57

22

21

129

9

10

25

1

45

3

1

6

0

10

7

Dinas Perumahan Rakyat dan

Kawasan Permukiman

64

0

1

0

4

5

10

10

26

7

5

48

2

0

4

0

6

0

0

0

0

0

8

Satuan Polisi Pamong Praja

80

0

0

0

4

9

13

3

4

6

11

24

6

15

9

11

41

2

0

0

0

2

9

Dinas Sosial

76

0

1

0

3

13

17

28

11

6

7

52

1

1

5

0

7

0

0

0

0

0

10

Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

168

0

0

3

11

24

38

40

41

33

3

117

3

0

9

0

12

0

0

1

0

1

11

Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

147

0

1

1

4

26

32

27

30

16

19

92

6

3

12

0

21

0

0

2

0

2

12

Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan

Anak, Kependudukan dan

(19)

E D

C

B

A

JML

D

C

B

A

JML

D

C

B

A JML D

C

B

A JML

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20 21 22 23

24

Keluarga Berencana

13

Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

48

0

1

0

4

8

13

9

10

7

0

26

0

2

6

0

8

1

0

0

0

1

14

Dinas Perhubungan

114

0

0

1

4

11

16

26

24

9

8

67

3

2

20

0

25

6

0

0

0

6

15

Dinas Komunikasi,

Informatika, Statistik dan

Persandian

64

0

1

0

3

8

12

10

16

9

5

40

5

2

5

0

12

0

0

0

0

0

16

Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah

41

0

0

0

3

8

11

10

8

3

2

23

3

0

3

0

6

1

0

0

0

1

17

Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

62

0

0

0

6

6

12

14

16

5

4

39

2

1

6

0

9

2

0

0

0

2

18

Dinas Kepemudaan dan

Olahraga

56

0

0

1

3

13

17

13

6

6

4

29

0

7

3

0

10

0

0

0

0

0

19

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan

66

0

0

0

4

7

11

8

8

13

7

36

1

3

15

0

19

0

0

0

0

0

20

Dinas Kelautan dan Perikanan

106

0

0

0

5

12

17

24

27

12

7

70

3

1

15

0

19

0

0

0

0

0

21

Dinas Pariwisata

59

0

0

0

3

9

12

11

13

4

5

33

8

2

4

0

14

0

0

0

0

0

22

Dinas Pertanian

192

0

2

2

7

22

33

50

46

20

19

135

7

5

11

0

23

1

0

0

0

1

23

Dinas Ketahanan Pangan

58

0

0

0

5

6

11

12

13

9

2

36

7

0

4

0

11

0

0

0

0

0

24

Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral

94

0

1

0

4

8

13

21

15

18

5

59

5

1

9

0

15

3

0

4

0

7

25

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

84

0

0

1

4

14

19

19

14

15

4

52

1

1

10

0

12

1

0

0

0

1

26

Badan Perencanaan

(20)

E D

C

B

A

JML

D

C

B

A

JML

D

C

B

A JML D

C

B

A JML

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20 21 22 23

24

27

Badan Pendapatan Daerah

300

0

1

0

3

27

31

75

123

36

17

251

16

1

1

0

18

0

0

0

0

0

28

Badan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah

95

0

0

1

2

12

15

18

32

13

12

75

3

1

1

0

5

0

0

0

0

0

29

Badan Kepegawaian Daerah

68

0

0

1

2

4

7

12

19

14

9

54

5

1

1

0

7

0

0

0

0

0

30

Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Daerah

77

0

3

10

8

11

32

10

13

9

1

33

2

0

6

0

8

1

0

3

0

4

31

Badan Penghubung Daerah

24

0

0

0

0

2

2

7

6

5

1

19

1

1

1

0

3

0

0

0

0

0

32

Badan Penanggulangan

Bencana Daerah

46

0

0

1

2

4

7

9

9

10

2

30

1

0

5

0

6

2

0

1

0

3

33

Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik

40

0

0

1

3

5

9

14

6

3

3

26

0

0

5

0

5

0

0

0

0

0

TOTAL

9.646

0 19 53 1037 1561 2670 2536 1987 1110 575 6208 208 125 343 21

697

47

1

22

1

71

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten Tahun 2020

(21)

Tabel 1.4

Realisasi Pendapatan Menurut Jenis Pendapatan Tahun Anggaran 2020

Periode 01 Januari 2020 S.D. 31 Desember 2020

NO

URAIAN

JUMLAH (RP.)

LEBIH / (KURANG)

PAGU

ANGGARAN

REALISASI

(RP.)

%

1

2

3

4

5 = 4 - 3

6

4

PENDAPATAN

41

PENDAPATAN ASLI

DAERAH

6.103.844.725.833,00

5.906.535.126.985,92 (197.309.598.847,08)

96,77

411

Pendapatan Pajak Daerah

5.780.328.348.869,00

5.659.646.555.009,00

(120.681.793.860,00)

97,91

412

Hasil Retribusi Daerah

10.350.354.000,00

8.728.428.613,00

(1.621.925.387,00)

84,33

413

Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

49.966.089.040,00

54.590.414.077,00

4.624.325.037,00

109,25

414

Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

263.199.933.924,00

183.569.729.286,92

(79.630.204.637,08)

69,75

42

DANA PERIMBANGAN

4.318.493.182.000,00

4.374.503.853.580,00

56.010.671.580,00

101,30

421

Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak

590.200.000.000,00

701.553.882.875,00

111.353.882.875,00

118,87

422

Dana Alokasi Umum

1.049.158.451.000,00

1.042.968.771.000,00

(6.189.680.000,00)

99,41

423

Dana Alokasi Khusus

2.679.134.731.000,00

2.629.981.199.705,00

(49.153.531.295,00)

98,17

43

LAIN-LAIN

PENDAPATAN DAERAH

YANG SAH

46.139.078.000,00

52.388.961.422,16

6.249.883.422,16

113,55

431

Pendapatan Hibah

6.200.000.000,00

11.718.911.506,00

5.518.911.506,00

189,01

434

Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus

39.939.078.000,00

39.939.078.000,00

-

100,00

436

Pendapatan Lainnya

0

730.971.916,16

730.971.916,16 #DIV/0!

JUMLAH PENDAPATAN

10.468.476.985.833,00 10.333.427.941.988,00 (135.049.043.844,92)

98,71

Sumber: LKPD Provinsi Banten Tahun 2020 (un-audit)

5. Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja

Tabel 1.5

Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Tahun Anggaran 2020

Periode 01 Januari 2020 S/D 31 Desember 2020

NO

URAIAN

JUMLAH (RP.)

LEBIH / (KURANG)

PAGU

ANGGARAN

REALISASI

(RP.)

%

1

2

3

4

5 = 4 - 3

6

5

BELANJA DAERAH

51

BELANJA TIDAK

LANGSUNG

7.194.118.941.791,00

6.885.850.621.053,00 (308.268.320.738,00)

95,71

511

Belanja Pegawai

2.008.155.827.164,00

1.905.575.055.206,00 (102.580.771.958,00)

94,89

512

Belanja Bunga

10.146.820.927,00

9.885.641.161,00

(261.179.766,00)

97,43

514

Belanja Hibah

2.319.937.293.700,00

2.310.452.656.518,00

(9.484.637.182,00)

99,59

515

Belanja Bantuan Sosial

66.979.000.000,00

63.694.600.000,00

(3.284.400.000,00)

95,10

516

Belanja Bagi Hasil kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota

1.517.000.000.000,00

1.517.000.000.000,00

- 100,00

517

Belanja Bantuan Keuangan

kepada Pemerintah

Daerah/Pemerintahan Desa

501.900.000.000,00

501.850.000.000,00

(50.000.000,00)

99,99

518

Belanja Tidak Terduga

770.000.000.000,00

577.392.668.168,00 (192.607.331.832,00)

74,99

(22)

ANGGARAN

1

2

3

4

5 = 4 - 3

6

521

Belanja Pegawai

60.526.657.081,00

52.723.000.885,00

(7.803.656.196,00)

87,11

522

Belanja Barang dan Jasa

2.374.084.342.604,72

2.128.719.969.417,81 (245.364.373.186,91)

89,66

523

Belanja Modal

1.092.260.022.116,28

995.523.407.132,89

(96.736.614.983,39)

91,14

JUMLAH BELANJA DAERAH

10.720.989.963.593,00 10.062.816.998.488,70 (658.172.965.104,30)

93,86

Sumber: LKPD Provinsi Banten Tahun 2020 (un-audit)

6. Realisasi Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan

Tabel 1.6

Realisasi Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan Tahun Anggaran 2020

Periode 01 Januari 2020 S.D. 31 Desember 2020

NO

URAIAN

JUMLAH (RP.)

LEBIH / (KURANG)

PAGU

ANGGARAN

REALISASI

(RP.)

%

1

2

3

4

5 = 4 - 3

6

6

PEMBIAYAAN DAERAH

61

PENERIMAAN PEMBIAYAAN

DAERAH

1.813.512.977.760,00 1.788.227.501.301,38 (25.285.476.458,62)

98,61

611

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun Anggaran

Sebelumnya

957.241.169.610,00

957.241.169.611,38

1,38 100,00

614

Penerimaan Pinjaman Daerah

856.271.808.150,00

830.986.331.690,00 (25.285.476.460,00)

97,05

62

PENGELUARAN

PEMBIAYAAN DAERAH

1.561.000.000.000,00 1.561.000.000.000,00

- 100,00

622

Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah

1.561.000.000.000,00 1.561.000.000.000,00

- 100,00

PEMBIAYAAN NETTO

252.512.977.760,00

227.227.501.301,38 (25.285.476.458,62)

89,99

(23)

BELANJA DAERAH

2.1

Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2020

Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

Banten Tahun Anggaran 2020 (Perubahan APBD TA 2020), telah didasarkan pada

kriteria yang memenuhi unsur untuk dilakukannya Perubahan APBD TA 2020,

beberapa hal penting yang melatarbelakangi diantaranya yaitu sebagaimana tertuang

dalam KUA PPAS yaitu:

a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA;

Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA tahun berjalan dapat

berupa terjadinya pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan

daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang semula

ditetapkan dalam KUA.

b. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit

organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja;

Perkembangan keadaan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi

daerah yang berdampak terhadap pagu yang mengakibatkan terjadinya

penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, penambahan

atau penghapusan kegiatan, serta faktor lain yang mengakibatkan perlunya

dilakukan pergeseran kegiatan antar SKPD, perubahan lokasi dan/atau kelompok

sasaran.

c. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus

digunakan dalam tahun berjalan; Adanya kegiatan lanjutan yang menjadi

kewajiban Pemerintah Provinsi Banten dan/atau kegiatan baru/alternatif yang

harus ditampung dalam Perubahan RKPD Tahun 2020.

d. Keadaan darurat,

keadaan luar biasa, yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau

(24)

anggaran sehubungan dengan pelaksanaan pandemic covid yang dilaksanakan

sebanyak 3 (tiga) tahap dengan melakukan Perubahan Penjabaran APBD TA 2020,

yaitu:

1. Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas

Peraturan Gubernur Banten Nomor 45 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;

2. Peraturan Gubernur Banten Nomor 14 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Gubernur Banten Nomor 45 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;

3. Peraturan Gubernur Banten Nomor 20 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas

Peraturan Gubernur Banten Nomor 45 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020.

Penjabaran Perubahan APBD TA 2020 tetapkan melalui Peraturan Gubernur

Banten Nomor 47 Tahun 2020 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020.

Berkenaan dengan Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2020, sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

(25)

No

Perangkat Daerah

Uraian

Sebelum

Perubahan

Setelah

Perubahan

Bertambah/

Berkurang

%

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1

Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

BELANJA DAERAH

2.359.437.860.300,00

1.953.052.470.999,00

(406.385.389.301,00)

(17,22)

BELANJA TIDAK LANGSUNG

1.158.857.367.300,00

1.019.000.000.270,00

(139.857.367.030,00)

(12,07)

Belanja Pegawai

1.158.857.367.300,00

1.019.000.000.270,00

(139.857.367.030,00)

(12,07)

BELANJA LANGSUNG

1.200.580.493.000,00

934.052.470.729,00

(266.528.022.271,00)

(22,20)

Program Tata Kelola Pemerintahan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan

24.387.545.000,00

23.726.877.234,00

(660.667.766,00)

(2,71)

Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca

Aset

150.000.000,00

150.000.000,00

-

-

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

200.000.000,00

300.000.000,00

100.000.000,00

50,00

Peningkatan Kapasitas Aparatur

25.000.000,00

25.000.000,00

-

-

Pelayanan Tata Usaha pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kab. Lebak

300.000.000,00

300.000.000,00

-

-

Pelayanan Tata Usaha pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kab.

Pandeglang

300.000.000,00

300.000.000,00

-

-

Pelayanan Tata Usaha pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kota Cilegon

dan Kota Serang dan Kab. Serang

300.000.000,00

460.450.000,00

160.450.000,00

53,48

Pelayanan Tata Usaha pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kab.

Tangerang

300.000.000,00

300.000.000,00

-

-

Pelayanan Tata Usaha pada Cabang Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kota

Tangerang dan Kota Tangerang Selatan

(26)

Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Teknologi,

Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan

Kebudayaan

200.000.000,00

144.617.234,00

(55.382.766,00)

(27,69)

Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Taman Budaya

dan Museum

416.000.000,00

416.000.000,00

-

-

Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan

Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran

21.896.545.000,00

21.030.810.000,00

(865.735.000,00)

(3,95)

Program Pendidikan Khusus

16.689.512.500,00

6.799.512.500,00

(9.890.000.000,00)

(59,26)

Peningkatan Kurikulum Pendidikan Khusus

200.000.000,00

10.000.000,00

(190.000.000,00)

(95,00)

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Khusus

6.800.000.000,00

4.300.000.000,00

(2.500.000.000,00)

(36,76)

Peningkatan Peserta Didik Pendidikan Khusus

2.954.273.500,00

754.273.500,00

(2.200.000.000,00)

(74,47)

Pengadaan Lahan SKH

5.000.000.000,00

-

(5.000.000.000,00)

(100,00)

Pendidikan Khusus (DAK FISIK)

1.735.239.000,00

1.735.239.000,00

-

-

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

4.592.597.500,00

1.368.455.000,00

(3.224.142.500,00)

(70,20)

Peningkatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

SMA, Layanan Pendidikan Khusus

1.500.000.000,00

721.005.000,00

(778.995.000,00)

(51,93)

Peningkatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

SMK

1.500.000.000,00

647.450.000,00

(852.550.000,00)

(56,84)

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan

1.592.597.500,00

-

(1.592.597.500,00)

(100,00)

Program Peningkatan Mutu Pembelajaran

300.000.000,00

700.000.000,00

400.000.000,00

133,33

Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi Pendidikan

200.000.000,00

700.000.000,00

500.000.000,00

250,00

Evaluasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pendidikan

100.000.000,00

-

(100.000.000,00)

(100,00)

Program penyelenggaran pendidikan menengah

dan khusus

752.058.850.000,00

754.519.212.260,40

2.460.362.260,40

0,33

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 1 Pandeglang

1.781.500.000,00

1.781.500.000,00

-

-

(27)

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 2 Pandeglang

1.797.200.000,00

1.797.200.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 3 Pandeglang

1.748.400.000,00

1.748.400.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 4 Pandeglang

1.468.600.000,00

1.468.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 5 Pandeglang

1.549.000.000,00

1.549.000.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 6 Pandeglang

1.360.750.000,00

1.360.750.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 7 Pandeglang

1.364.500.000,00

1.364.500.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 8 Pandeglang

1.333.800.000,00

1.333.800.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 9 Pandeglang

984.300.000,00

984.300.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 10 Pandeglang

1.324.100.000,00

1.324.100.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 11 Pandeglang

1.179.800.000,00

1.179.800.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 12 Pandeglang

927.200.000,00

927.200.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 13 Pandeglang

543.700.000,00

543.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 14 Pandeglang

543.300.000,00

543.300.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 15 Pandeglang

816.400.000,00

816.400.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 16 Pandeglang

923.500.000,00

923.500.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 17 Pandeglang

948.100.000,00

948.100.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN CMBBS

10.000.000.000,00

9.080.028.000,00

(919.972.000,00)

(9,20)

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 1 Kabupaten

Tangerang

2.243.600.000,00

2.243.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 2 Kabupaten

Tangerang

2.325.700.000,00

2.325.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 3 Kabupaten

Tangerang

2.796.900.000,00

2.796.900.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 4 Kabupaten

Tangerang

1.614.300.000,00

1.614.300.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 5 Kabupaten

(28)

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 6 Kabupaten

Tangerang

1.881.600.000,00

1.881.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 7 Kabupaten

Tangerang

1.460.600.000,00

1.460.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 8 Kabupaten

Tangerang

2.085.700.000,00

2.085.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 9 Kabupaten

Tangerang

1.849.300.000,00

1.849.300.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 10 Kabupaten

Tangerang

1.174.600.000,00

1.174.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 11 Kabupaten

Tangerang

3.077.800.000,00

3.077.800.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 12 Kabupaten

Tangerang

2.527.000.000,00

2.527.000.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 13 Kabupaten

Tangerang

2.101.900.000,00

2.101.900.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 14 Kabupaten

Tangerang

2.104.000.000,00

2.104.000.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 15 Kabupaten

Tangerang

1.560.700.000,00

1.560.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 16 Kabupaten

Tangerang

1.376.500.000,00

1.376.500.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 17 Kabupaten

Tangerang

1.523.600.000,00

1.523.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 18 Kabupaten

Tangerang

1.870.100.000,00

1.870.100.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 19 Kabupaten

Tangerang

2.334.400.000,00

2.334.400.000,00

-

-

(29)

Tangerang

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 21 Kabupaten

Tangerang

2.076.600.000,00

2.076.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 22 Kabupaten

Tangerang

1.745.400.000,00

1.745.400.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 23 Kabupaten

Tangerang

1.367.300.000,00

1.367.300.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 24 Kabupaten

Tangerang

2.202.700.000,00

2.202.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 25 Kabupaten

Tangerang

1.723.600.000,00

1.723.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 26 Kabupaten

Tangerang

1.627.600.000,00

1.627.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 27 Kabupaten

Tangerang

2.941.100.000,00

2.941.100.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 28 Kabupaten

Tangerang

2.514.400.000,00

2.514.400.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMAN 29 Kabupaten

Tangerang

831.700.000,00

831.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 2 Pandeglang

4.279.800.000,00

4.279.800.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 3 Pandeglang

1.505.700.000,00

1.505.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 4 Pandeglang

2.724.000.000,00

2.724.000.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 5 Pandeglang

2.298.800.000,00

2.298.800.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 6 Pandeglang

2.483.500.000,00

2.483.500.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 7 Pandeglang

1.752.400.000,00

1.752.400.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 8 Pandeglang

1.455.200.000,00

1.455.200.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 9 Pandeglang

1.174.400.000,00

1.174.400.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 10 Pandeglang

1.648.500.000,00

1.648.500.000,00

-

-

(30)

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 11 Pandeglang

1.389.100.000,00

1.389.100.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 12 Pandeglang

1.485.500.000,00

1.485.500.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 1 Kabupaten

Tangerang

3.961.900.000,00

3.961.900.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 2 Kabupaten

Tangerang

6.097.500.000,00

6.097.500.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 3 Kabupaten

Tangerang

2.348.800.000,00

2.348.800.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 4 Kabupaten

Tangerang

3.001.600.000,00

3.001.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 5 Kabupaten

Tangerang

6.192.500.000,00

6.192.500.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 6 Kabupaten

Tangerang

2.521.300.000,00

2.521.300.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 7 Kabupaten

Tangerang

4.312.700.000,00

4.312.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 8 Kabupaten

Tangerang

3.281.700.000,00

3.281.700.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 9 Kabupaten

Tangerang

3.652.600.000,00

3.652.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 10 Kabupaten

Tangerang

4.045.400.000,00

4.045.400.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 11 Kabupaten

Tangerang

3.077.900.000,00

3.077.900.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 12 Kabupaten

Tangerang

2.949.600.000,00

2.949.600.000,00

-

-

Penyelenggaraan Pendidikan SMKN 1 Pandeglang

2.891.500.000,00

2.891.500.000,00

-

-

Biaya Operasional Sekolah (BOS) SMA Negeri

Gambar

Tabel 1.4    Realisasi  Pendapatan  Berdasarkan  Transaksi  Tahun  Anggaran  2020  Periode  1  Januari  2020  S.D
Gambar 1.1  Peta Administratif Wilayah Provinsi Banten
Gambar 1.2  Peta Kawasan Stategis Nasional dan Provinsi Banten   c.  Wilayah Rawan Bencana
Gambar 1.3  Peta Daerah Rawan Gempa dan Tsunami di Banten

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, pelayananan dasar yang diutamakan adalah air minum, kawasan kumuh, dan sanitasi.

Perubahan atas Peraturan Gubernur Riau Nomor 74 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah.. Provinsi Riau Tahun

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Banten tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten Bagi Pendidikan Menengah Se-Provinsi

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Denpasar Tahun 2016-2021, penyesuaian kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pusat serta Perubahan Rencana Kerja Pembangunan

Urusan Perencanaan Pembangunan merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka

bahwa dalam rangka menerapkan protokol kesehatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Banten Nomor 38 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan

Rancangan awal RKPD provinsi disusun berpedoman pada RKP dan program strategis nasional.Prioritas pembangunan Provinsi Banten Tahun 2022 selaras dengan tema,

Pengukuran kinerja capaian program pada Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020 dilakukan dengan membandingan antara target kinerja