• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI (JTSI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI (JTSI)"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

JURNAL TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

(JTSI)

Terbit dua kali setahun pada bulan April dan September, Jurnal Teknologi Sistem Informasi (JTSI) merupakan media penyampaian hasil penelitian yang ada pada rumpun sistem informasi. JTSI diharapkan dapat menjadi wadah bagi para dosen untuk mempublikasikan hasil penelitiannya, dan menjadi sarana untuk penyebaran ilmu pengetahuan di bidang teknologi sistem informasi secara berkelanjutan. ISSN 2722-631X, diterbitkan pertama kali pada April 2020.

PENANGGUNG JAWAB

Ketua STMIK GI MDP, Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I.

PENERBIT

Program Studi Sistem Informasi STMIK GI MDP

ALAMAT

Gedung STMIK GI MDP, Jalan Rajawali No. 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400, Fax. 0711-376360

(3)

Editor in Chief

Dien Novita, STMIK Global Informatika MDP

Editor

Iis Pradesan, STMIK Global Informatika MDP Rizani Teguh, STMIK Global Informatika MDP Sudiadi, STMIK Global Informatika MDP

Triana Elizabeth, STMIK Global Informatika MDP

Reviewer

T. Husain, STMIK Widuri

Harrizki Arie Pradana, Institut Sains dan Bisnis Atma Luhur

Layout Editor

Eva Rianti, STMIK Global Informatika MDP

Cover Editor

Haviz Irsyad, STMIK Global Informatika MDP

Web Production And Technical Editor

(4)

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga jurnal ilmiah Program Studi Sistem Informasi STMIK GI MDP, Jurnal Teknologi Sistem Informasi (JTSI) dapat diselesaikan sebagaimana direncanakan. Sebagai tenaga profesional, dosen memiliki kewajiban mengajar, melakukan penelitian, dan melakukan pengabdian pada masyarakat. Setiap hasil penelitian sebaiknya dipublikasikan untuk memberi tahu kepada masyarakat luas tentang hasil penelitiannya. JTSI diharapkan dapat menjadi wadah bagi para dosen untuk mempublikasikan hasil penelitiannya, dan menjadi sarana untuk penyebaran ilmu pengetahuan di bidang teknologi sistem informasi secara berkelanjutan.

JTSI yang diterbitkan ini terdiri dari sepuluh makalah yang telah melalui tahap review oleh editorial team JTSI. Makalah-makalah yang diterbitkan di jurnal ini sebagian besar adalah hasil penelitian dosen dan mahasiswa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada para peneliti yang telah mengirimkan hasil penelitiannya untuk diterbitkan di JTSI, kepada Ketua LPPM STMIK GI MDP, Kaprodi Sistem Informasi STMIK GI MDP, Ketua STMIK GI MDP yang mendukung penuh atas pengelolaan jurnal ini, dan kami mengucapkan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

(5)

DAFTAR ISI

Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Hukum Berbasis Android

Antonius Wahyu Sudrajat, Inayatullah 1-11

Aplikasi Business Intelligence Data Pasien Klinik Medistira 2 Dengan Menggunakan Metode Online Analytical Processing

Ari Irawan, Nikmatul Hikmah, Nur Fajri Sa’ba 12-21

Analisis Kepuasan Pengguna Aplikasi Traveloka Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM) Dan End-User Computing Satisfaction (EUCS)

Dien Novita, Fareza Helena 22-37

Analisis Kualitas Pelayanan Aplikasi Lazada Berbasis Mobile Dengan Metode Servqual Dwiki Yosinta Ulpa, Rizani Teguh, Dicky Pratama 38-48

Rancang Bangun E-Business Berbasis W eb Pada Perusahaan D istributor Pupuk D i Sumatera Selatan

Egi Syahputra Alvian, Yulistia 49-58

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Aplikasi Maxim Mobile Terhadap Kepuasan Pengguna Dengan Metode Servqual

Fatimah Azzahrah, Lisa Amelia 59-68

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Karyawan Dengan Simple Additive Weighting (SAW) Pada Dealer Mobil

Fransiska Prihatini Sihotang, Ferent Michaela 69-80

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pada PT Berkat Kasih Tri Tunggal

Reza Almaidah, Triana Elizabeth 81-90

Analisis Studi Kelayakan Finansial Dan Perancangan Aplikasi Pada Rencana Usaha Sayur Online “Aerys Fresh

Rika Kharlina Ekawati, Silvia Gunawan, Debby Holima Sindi 91-102

Perancangan Dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Pegawai Lapangan Terbaik Pada Pelayaran PT ONI Palembang Menggunakan Metode SAW Siti Annisa Dwi Pratiwi, Mardiani 103-112

Penggunaan Metode SAW Dalam Membangun Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Insentif Karyawan Pada PT. ABC

Desi Pibriana, Nathanael Aswadi 113-125

Analisis Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Dan Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Beli Pada Aplikasi Tokopedia Berbasis Mobile Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM)

(6)

Pengembangan Aplikasi Tanda Tangan Digital Dengan Metode Hash Menggunakan Custom Core System Class pada Framework CodeIgniter

Ahmad Farisi 137-149

Pedoman Penulisan

Forn Penilaian Reviewer

(7)

1

Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Hukum

Berbasis Android

A Design and Development of Android Based Legal Consultation Information System

Antonius Wahyu Sudrajat1, Inayatullah2

1,2

Program Studi Manajemen Informatika, AMIK MDP, Palembang E-mail: 1wahyu.sudrajat@mdp.ac.id, 2inayatullah@mdp.ac.id

Abstrak

Informasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang, termasuk informasi mengenai hukum. Untuk mendapatkan informasi hukum yang benar, harus bersumber dari orang yang paham atau mengerti mengenai masalah hukum tersebut. Pelaksanaan konsultasi hukum diperlukan untuk mendapatkan informasi dan langkah-langkah hukum secara lebih tepat dan cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah sistem informasi konsultasi hukum berbasis android yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam mendapatkan informasi dan konsultasi hukum. Metode pengembangan sistem yang digunakan memiliki tahapan, yaitu: pengumpulan data, identifikasi masalah, analisis masalah, perancangan sistem, implementasi dan dokumentasi. Unified Modelling Language (UML) merupakan metode pemodelan yang dipilih untuk perancangan sistem berorientasi objek dalam pengembangan sistem ini. Dimana diagram-diagram yang digunakan diantaranya adalah use case diagram-diagram, activity diagram-diagram, sequence diagram dan class diagram. Dengan dibangunnya sistem informasi konsultasi hukum berbasis android dapat mempercepat masyarakat dalam mendapatkan informasi dan pendampingan hukum. Selain itu, memberikan kemudahan bagi pejabat hukum dalam evaluasi dan monitoring perkara yang dihadapi oleh klien.

Kata kunci: Sistem Informasi, Konsultasi, Hukum, Android

Abstract

Information is needed by everyone, including information about the law. To get correct legal information, it must come from a person who understands or understands the legal issue. The implementation of legal consultation is needed to obtain information and legal steps more precisely and quickly. The purpose of this research is to develop an android-based legal consultation information system that can be used by the public in obtaining legal information and consultation. The system development method used has stages, namely: data collection, problem identification, problem analysis, system design, implementation and documentation. Unified Modeling Language (UML) is the modeling method chosen for object-oriented system design in the development of this system. Where the diagrams used include use case diagrams, activity diagrams, sequence diagrams and class diagrams. With the construction of an Android-based legal consultation information system, it can accelerate the community in obtaining information and legal assistance. In addition, it makes it easy for legal officials to evaluate and monitor cases faced by clients.

Keywords: Information System, Consultation, Law, Android

1. PENDAHULUAN

Informasi dibutuhkan oleh setiap orang, salah satu informasi yang dibutuhkan berhubungan dengan informasi mengenai hukum. Tidak semua orang paham mengenai aturan-aturan yang berlaku dalam hukum. Untuk mengatasi permasalahan dalam hukum dibutuhkan

(8)

2

orang atau pejabat yang paham akan hukum. Orang atau pejabat yang paham akan hukum tersebut dapat memberikan pelayanan atau konsultasi hukum terhadap masyarakat. Masyarakat yang membutuhkan jasa hukum tersebut dapat dapat datang langsung ke tempat mereka atau menghubungi melalui telpon untuk konsultasi.

Dalam melayani masyarakat ini, pejabat hukum merasa kurang efektif dan efisien karena masyarakat tidak mendapatkan pendampingan secara cepat terhadap permasalahan hukum yang sedang dialami. Pejabat hukum sebagai konsultan hukum memiliki keterbatasan waktu dalam memberikan pendampingan hukum

Berdasarkan uraian di atas pejabat hukum ingin mengatasi permasalahan pelayanan konsultasi hukum tersebut dengan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi sudah merambah semua bidang pekerjaan termasuk bidang hukum. Dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi, permasalahan waktu dan biaya dalam konsultasi hukum dapat dikurangi. Untuk itu, peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Hukum Berbasis Android.

Ruang lingkup penelitian bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pengembangan sistem agar tidak menyimpang, hal tersebut dikarenakan permasalahan yang ada sifatnya kompleks. Ruang lingkup penelitian hanya sebatas konsultasi hukum tidak sampai menghitung biaya. Menggunakan perangkat lunak android. Tool yang digunakan UML (Unified Modelling System).

Tujuan dalam penelitian untuk mengurangi permasalahan waktu dan biaya dalam pelayanan konsultasi terhadap masyarakat. Manfaat dari penelitian, masyarakat menjadi cepat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Biaya yang dikeluar bisa lebih hemat.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan sistem. Pada penelitian ini tahapan-tahapan yang dilakukan ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

1. Pengumpulan Data

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam pengembangan sistem yang dilakukan. Beberapa teknik pengumpulan data dilakukan yaitu Pertama Studi literatur, yaitu membaca jurnal, buku dan beberapa perundang-undangan terkait dengan pengembangan sistem konsultasi hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Kedua wawancara, yaitu dengan cara bertanya langsung dengan beberapa konsultan hukum yang ada di kota Palembang terkait dengan proses atau prosedur dalam konsultasi hukum serta permasalahannya. Ketiga

Pengumpulan Data Identifikasi M asalah Analisis Sistem Perancangan Sistem Implementasi Dokumentasi

(9)

3

observasi, yaitu dengan mengamati secara langsung bagaimana proses konsultasi yang dilakukan oleh masyarakat dengan konsultan hukum.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengumpulan data pada tahapan sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi baik dari sisi konsultan maupun dari sisi masyarakat yang membutuhkan layanan konsultasi hukum. Dalam penentuan permasalahan pengguna tetap dilibatkan sehingga didapatkan permasalahan yang tepat.

3. Analisis Sistem

Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan dan diverifikasi oleh setiap calon pengguna, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis masalah secara lebih mendalam. Untuk melakukan analisis masalah akan digunakan tabel matriks sebab akibat. Dari analisis masalah didapatkan kebutuhan sistem, yang selanjutnya akan di lihat berdasarkan fungsionalnya dan non fungsional. Alat bantu dalam mendefinisikan kebutuhan fungsional akan digunakan diagram use case.

4. Perancangan Sistem

Tahapan ini adalah tahapan merancang sistem konsultasi hukum berdasarkan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan pada tahapan sebelumnya secara rinci. Dalam melakukan perancangan akan digunakan pemodelan berorientasi objek yaitu dengan diagram-diagram pada UML. Diagram yang digunakan diantaranya adalah Diagram activity, diagram class dan diagram sequence. Untuk melengkapi gambaran sistem secara utuh dalam penelitian ini juga akan digambarkan arsitektur dari sistem jaringan yang digunakan dalam implementasi sistem.

5. Implementasi

Rancangan sistem informasi yang telah dibuat selanjutnya diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman sehingga dapat digunakan. Bahasa pemrograman yang akan digunakan dalam pengembangan sistem konsultasi hukum adalah bahasa pemrograman java untuk android. Sedangkan database angine yang digunakan adalah MySQL.

6. Dokumentasi

Tahapan ini merupakan tahapan penyusunan atau dokumentasi dari hasil penelitian ini. 2.2 Sistem

Menurut Andri Kristanto sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu [1]. Sedangkan menurut Hanif Al Fatta Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisir, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain [2].

2.3 Informasi

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem Informasi, Informasi adalah makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan [3]. Sedangkan menurut Wahyuni Reksoatmodjo informasi adalah data yang telah diolah sehingga pengetahuan dari orang yang menggunakan data mengalami peningkatan [4 ].

2.4 Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem Informasi, adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen[5]. Sedangkan menurut Abdul Kadir sistem informasi

(10)

4

mencakup sejumlah komponen (manusia, teknologi informasi, komputer, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan [6 ].

2.5 Layanan Konsultasi Hukum

Orang yang memberikan konsultasi hukum sesuai persyaratan undang-undang yang berlaku disebut sebagai advokat. Jasa hukum merupakan jasa yang diberikan oleh advokat berupa pemberian konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan klien [7]. 2.6 Android

Android merupakan sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasiskan linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Pada tanggal 5 November 2007, android dirilis pertama kali [8].

2.7 Unified Modeling Language

Satu kumpulan konversi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek [9].

2.8 Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap sistem konsultasi hukum, penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabe11.

Tabel 1. Penelitian Sebelumnya

No Judul Ulasan

1.

Sistem Informasi Konsultasi Berbasis Web Studi Kasus: PT. Taspen (Persero) Cabang Bandung [10]

Pendaftaran dalam forum konsultasi masih menggunakan sembarang username dan password yang dibuat oleh para pengguna.

2.

Rancang Bangun Sistem Informasi Data Konsultasi Perkara Klien Pada Biro Konsultasi Dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang [11]

Tujuan dari penelitian ini adalah mempermudah proses penyimpanaan, pengeditan dan pencarian data konsultasi dan mempermudah pelacakan kemajuan perkara. Penelitian ini lebih kepada administrasi dan kearsipan dokumen konsultasi.

3

Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Pengkajian dan Konsultan Bantuan Hukum (LPKBH) Menggunakan Zachman Framework (Studi Pada LPKBH Al-Baihaqy) [12]

Penelitian ini melakukan analisis terhadap proses bisnis yang berjalan kemudian membuat usulan proses bisnis yang baru. Untuk membuat usulan proses bisnis yang baru digunakkan zachman framework yang melihat dari perspektif planner, perspektif owner, perspektif designer dan perspektif builder.

Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, hanya untuk pendataan awal proses konsultasi awal oleh masyarakat kepada pejabat hukum dan memperrmudah komunikasi dimana hasil komunikasi dapat tersimpan dengan baik sehingga dapat dipelajari kembali oleh masing-masing pihak untuk dievaluasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem

Pada tahapan ini terdiri dari beberapa langkah diantaranya adalah identifikasi masalah, analisis masalah dan analisis kebutuhan sistem.

3.1.1 Identifikasi Masalah

(11)

5

1. Masyarakat tidak mendapatkan pendampingan secara tepat terhadap permasalahan hukum yang sedang dialami.

2. Pejabat hukum sebagai konsultan hukum memiliki keterbatasan waktu dalam memberikan pendampingan hukum.

3.1.2 Analisis Masalah

Permasalahan yang telah di definisikan sebelumnya, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam. Untuk melakukan analisis masalah digunakan matriks sebab akibat, seperti ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Matriks Sebab Akibat

Analisis Sebab dan Akibat Tujuan-tujuan perbaikan Sistem

Masalah Sebab Akibat Tujuan Sistem Batasan Sistem

Masyarakat tidak mendapatkan pendampingan secara tepat terhadap permasalahan hukum yang sedang dialami Sebab:

Masyarakat tidak memiliki akses yang cepat untuk mendapatkan informasi atau pendampingan terhadap permasalahannya

Akibat:

Keterlambatan penangan masalah menyebabkan masalah sulit untuk diatasi

Membangun sebuah sistem yang dapat diakses oleh masyarakat secara cepat dan mudah tanpa terbatas waktu dan tempat 1. Sistem memiliki interface yang mudah digunakan oleh masyarakat 2. Sistem memberikan

respon yang cepat

Advokat sebagai konsultan hukum memiliki keterbatasan waktu dalam memberikan pendampigan hukum Sebab:

Peningkatan akan permasalahaan hukum saat ini membuat konsultan hukum memiliki jumlah klien yang banyak

Akibat:

Pelayanan konsultasi oleh hukum menjadi sulit dilakukan

Membangun sebuah sistem yang dapat digunakan oleh advokat dalam berkomunikasi dengan klien secara

cepat dan terdokumentasi dengan baik 1. Sistem harus interaktif sehingga memudahkan advokat dalam berkomunikasi dengan klien 3.1.3 Analisis Kebutuhan a. Kebutuhan Fungsional

Diagram use case digunakan sebagai model untuk menggambarkan kebutuhan fungsional sistem konsultasi hukum berbasis android, yang ditunjukan pada gambar 2.

(12)

6

Gambar 2. Diagram Use Case b. Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional merupakaan kebutuhaan yang harus dimiliki untuk mendukung kebutuhan fungsional yaitu:

1) Reliability, sistem konsultasi hukum berbasis android harus mudah diakses oleh masyarakat dan advokat.

2) Performance, yaitu: kinerja dari aplikasi harus dapat diandalkan sehingga dapat digunakan dengan cepat.

3) Userfriendly, Sistem memiliki tampilan yang mudah dipahami. 4) Security requirements, Memiliki otorisasi pengguna, seperti login. 3.2 Rancangan Sistem

3.2.1 Rancangan Prosedural a. Activity Diagram Login

Gambar 3. Rancangan Activity Diagram Login

(13)

7 b. Activity Diagram Konsultasi

Gambar 4. Rancangan Activity Diagram Konsultasi c. Activity Diagram List Advokat

Gambar 5. Rancangan Activity Diagram List Advokat 3.2.2 Rancangan Hubungan Antar Objek

a. Sequence Diagram Login

(14)

8 b. Sequence Diagram Konsultasi

Gambar 7. Rancangan Sequence Diagram Konsultasi c. Sequence Diagram List Advokat

Gambar 8. Rancangan Sequence Diagram List Advokat 3.2.3 Rancangan Class

Rancangan Class merupakaan jenis–jenis obyek dalam sistem yang terjadi. Rancangan class konsultasi hukum dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Rancangan Class Diagram 3.3 Implementasi

a. Halaman Utama

Halaman ini merupakan halaman awal dari aplikasi konsutasi hukum. Terdapat empat menu utama yaitu: peraturan dan hukum, List Advokat, Daftar dan Login. Halaman utama pada aplikasi ini ditunjukkan pada gambar 10.

(15)

9

Gambar 10. Halaman Utama b. Halaman Peraturan dan Hukum

Halaman ini memuat peraturan-peraturan hukum yang dapat dibaca oleh pengguna sebagai referensi atau pemahaman terkait dengan hukum yang berlaku. Peraturan ini berupa file pdf yang setelah mengguna memilih peraturan yang ingin di baca. Halaman peraturan dan hukum ditunjukkan pada gambar 11.

Gambar 11. Halaman Peraturan dan Hukum c. Halaman Login

Halaman ini digunakan oleh pengguna aplikasi, baik masyarakat maupun advokat yang tentunnya sudah melalui proses daftar sebagai pengguna aplikasi konsultasi hukum. Halaman login ditunjukkan pada gambar 12.

Gambar 12. Halaman Login d. Halaman Daftar

Halaman ini digunakan oleh masyarakat sebelum melakukan konsultasi hukum. Dalam pendaftaran masyarakat harus menyertakan identitas pengenal diri seperti kartu tanda penduduk (KTP) atau yang lainnya. Halaman daftar ditunjukkan pada gambar 13.

(16)

10

Gambar 13. Halaman Daftar e. Halaman Konsultasi

Halaman ini diakses oleh masyarakat setelah mendaftar sebagai klien. Pada form ini klien dapat menanyakan permasalahan hukum yang sedang dialaminya kepada konsultan. Halaman konsultasi ditunjukkan pada gambar 14.

Gambar 14. Halamaan Konsultasi 3.4 Arsitektur Jaringan

Gambar 15 merupakan rancangan arsitektur aplikasi konsultasi hukum berbasis android. Ada dua server dalam rancangan arsitektur ini, yaitu: server aplikasi dan server database. Sebelum aplikasi diakses oleh pengguna harus melalui firewall terlebih dahulu.

firewall

INTERNET

Application web server Database erver

BTS Advokat

Masyarakat/Klien

Gambar 15. Rancangan Arsitektur Aplikasi

4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Aplikasi konsultasi hukum berbasis android dapat mempercepat masyarakat dalam mendapatkan pendampingan hukum

(17)

11

2. Sistem konsultasi hukum berbasis android memberikan kemudahan bagi pejabat hukum dalam evaluasi dan monitoring perkara yang dihadapi oleh klien.

4.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan lebih lanjut sistem yaitu: 1. Memiliki tampilan dashboard sistem bagi pejabat hukum, sehingga pejabat hukum dapat

membuat laporan perkara-perkara yang telah ditangani.

2. Melakukan filter terhadap perkara atau permasalahan hukum yang diajukan dan ditangani oleh pejabat hukum.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kristanto, Andri. 2018, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya (Edisi Revisi), Gava Media, Yogyakarta.

[2] Fatta, Hanif Al. 20017, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

[3] Sutabri, Tata. 2016, Sistem Informasi Manajemen Edisi Revisi, Andi Offset, Yogyakarta.

[4] Reksoatmodjo, Wahyuni. 2018, Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta.

[5] Sutabri, Tata. 2012, Analisis Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

[6] Kadir, Abdul. 2014, Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, Andi Offset, Yogyakarta. [7] Republik Indonesia, 2006, “Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 Tentang

Advokat”Dalam YLBHI dan PSHK, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia, Jakarta. [8] Supardi, Yuniar. 2011, Semua Bisa Menjadi Programmer Android, Elex Media

Komputindo, Jakarta.

[9] Whitten, Jeffery L., Lonnie D. Bentley dan Kevin C. Dittman. 2010, Metode Desain dan Analisis Sistem, Edisi 6, Andi Offset, Yogyakarta.

[10] Nurjana. Wahyu, "Sistem Informasi Konsultasi Berbasis Web Studi Kasus: PT. Taspen (Persero) Cabang Bandung" JATI, Vol 02, 2013.

[11] Handoko, W.T., Lestariningsih, E., Ardhianto, E. 2014, Rancang Bangun Sistem Informasi Data Konsultasi Perkara Klien pada Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang. DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.6 No. 1, Maret 2014.

[12] Asnawi I., Mursityo Y.T., Pramono, D. 2018, “Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Pengkajian dan Konsultan Bantuan Hukum (LPKBH) Menggunakan Zachman Framework (Studi pada LPKBH Al-Baihaqy)”. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2454-2461.

(18)

12

Aplikasi Business Intelligence Data Pasien Klinik

Medistira 2 Dengan Menggunakan Metode

Online Analytical Processing

Application of Business Intelligence Data for Medistira 2 Clinic Patients by Using The Online Analytical Processing Method

Ari Irawan1, Nikmatul Hikmah2

, Nur Fajri Sa’ba3 1,2,3

Jurusan Sistem Informasi, Tanri Abeng University E-mail: 1ari_irawan@tau.ac.id, 2nikmatul.hikmah@student.tau.ac.id,

3

fajri.saba@student.tau.ac.id

Abstrak

Klinik Medistira 2 merupakan salah satu klinik yang memberikan pelayanan di lingkup kesehatan kepada masyarakat di wilayah Gunung Putri, Bogor. Pihak manajemen klinik ini masih dihadapkan dengan beberapa kendala yaitu kesulitan dalam perolehan data pasien untuk mendukung pengambilan keputusan serta kesulitan dalam pembuatan laporan berdasarkan kriteria-kriteria pengambilan keputusan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi business intelligence yang membantu Manajemen Klinik Medistira 2 dalam menganalisis data pasien. Metode yang akan digunakan adalah metode OLAP (Online Analytical Processing), sedangkan analisis dan perancangan sistem menggunakan pendekatan berorientasi objek. Sistem aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menganalisis data pasien sehingga dapat ditentukan jumlah pengunjung pasien dan besarnya penyakit rawat jalan dilihat dari berbagai dimensi, seperti berdasarkan waktu, penyakit, ruang poliklinik, dokter yang merawat, dan cara pembayaran. Aplikasi yang akan dibuat merupakan salah satu fasilitas yang dapat menghasilkan laporan yang akurat tentang data pasien dan berguna untuk mengevaluasi kegiatan operasional dalam merawat pasien, menilai dan memantau kualitas pelayanan klinik. Kata kunci: Business Intellegence, OLAP, pendekatan berorientasi objek, dimensi, data pasien

Abstract

Medistira 2 Clinic is one of the clinics that provide services in the community's scope of health in the Gunung Putri area, Bogor. The clinic management is still faced with several obstacles, namely difficulties in obtaining patient data to support decision making and difficulties in making reports based on certain decision-making criteria. This study aims to produce a business intelligence application that helps Medistira 2 clinical management analyze patient data. The method to be used is the OLAP (Online Analytical Processing) method, while the system analysis and design use an object-oriented approach. This application system has the ability to analyze patient data so that the patient visitors and quantity of outpatient disease from various dimensions, such as based on time, disease, polyclinic room, treating doctor, and payment method. The application to be made is one of the facilities that can produce accurate reports on patient data and is useful for evaluating operational activities in caring for patients, assessing and monitoring the quality of clinical services.

(19)

13

1. PENDAHULUAN

Kemajuan dan perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini merupakan faktor yang sangat penting sehingga dalam pembuatannya membutuhkan pelayanan yang tepat waktu, cepat dan baik [1], hal ini merupakan buah dari kemajuan pemikiran manusia terhadap penemuan dan penanaman ide dalam bentuk inovatif. Dari penemuan alat komputasi hingga penemuan mesin kompleks lainnya (seperti komputer), dunia teknologi informasi memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap semua aspek kehidupan, termasuk persaingan dan kemajuan organisasi. Untuk mencapai kemajuan tersebut, data dan informasi perlu dikelola secara akurat dan selalu up to date. Data dan informasi berbasis sistem informasi dapat diimplementasikan pada berbagai sektor termasuk sektor spesifik seperti dalam produk dan lingkup kesehatan [2].

Penggunaan database pada unit rawat inap dan rawat jalan pada sistem informasi rekam medik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti Palembang yang menggunakan Microsoft Visual Basic serta SQL Server 2008 dalam pengimplementasiannya [3]. Klinik Medistira 2 merupakan salah satu klinik yang memberikan pelayanan di lingkup kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan medik klinik yaitu menggunakan subyek yaitu pesakit atau disebut dengan pasien. Pasien sebagai subyek observasi memiliki data histori dan pencatatan medis yang diberikan pelayanan medis dalam suatu record atau dikenal dengan istilah kartu rekam medis. Data pasien ini membutuhkan pengelolaan yang digunakan sebagai bukti fisik pelayanan dari Klinik secara tepat sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat juga guna sebagai pertimbangan dalam perencanaan dan pelaporan dalam pengambilan keputusan. Pengelolaan data pasien di Klinik Medistira 2 sudah terkomputerisasi menggunakan Sistem Informasi Klinik namun beberapa kendala yang masih dihadapi pihak manajemen Klinik yaitu (1) adanya kesulitan dalam perolehan data yang diinginkan pengguna untuk mendukung pengambilan keputusan, seperti mekanisme penentuan pasien berdasarkan jumlah kunjungan dan jaminannya dan kriteria 10 (sepuluh) penyakit terbanyak yang dialami pasien berdasarkan periode waktu tertentu; dan (2) kesulitan untuk membuat laporan berdasarkan kriteria-kriteria yang dimaksud. Pentingnya atas pengelolaan dan pengambilan data rekam medis sangat diperlukan dalam membantu dokter dan pihak manajemen dalam mengelola data registrasi, pelaporan, dan penggunaan obat serta untuk mempermudah seorang dokter dalam melihat data rekam medis pasien yang pernah berobat sebelumnya [4]. Kasus sebelumnya yang secara spesifik berdampak pada menurunnya jumlah pasien di Klinik Medistira 2 diantaranya banyaknya jumlah pasien yang mengeluh kecewa serta komplain dalam konteks antrian di loket pendaftaran, kurang informasi pasien atas penjadwalan layanan laboratorium serta praktek dokter, dan tidak tersedianya tanggapan informasi atas layanan pengaduan yang diberikan dalam bentuk kotak saran [5].

Jumlah kunjungan pasien dan penyakit terbanyak di atas masih diproses dengan mendokumentasikan data secara manual. Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien yang berdasarkan jenis jaminannya, sepuluh penyakit terbanyak dan data kunjungan pasien yang cukup besar di Klinik Medistira 2 sehingga kesulitan atas pendataan dan rekapitulasi perhitungan atas jumlah pasien berdasarkan kriteria pasiennya yang sejauh ini dengan cara yang lama (manual), seperti penetapan jumlah kategori pasien umum, sepuluh penyakit terbanyak di tahun 2019 serta banyaknya pasien dengan memanfaatkan kepesertaan BPJS. Terlebih lagi ketika manajemen memiliki kesulitan dalam penyediaan data kebutuhan laporan atas kriteria tertentu seperti data kunjungan pasien setiap bulannya, triwulan, dan lainnya. Data-data di atas juga akan digunakan pihak manajemen Klinik sebagai dasar penentuan program, pelayanan mutu klinik dan perumusan rencana kebijakan bagi klinik.

Pengelolaan data dalam skala besar ini, bertujuan agar Klinik dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk peningkatan pelayanan klinik. Peran business intelligence (BI) ini dapat membantu klinik untuk mengolah data yang berukuran besar dan menghasilkan visualisasi informasi melalui tabel yang bersifat mudah dipahami, serta interaktif dan menarik sehingga akan memberikan kemudahan bagi pengguna dalam membaca informasi, sementara

(20)

14

output berupa print out (hardcopi) akan dijadikan sebagai dokumentasi Klinik [6]. Business intelligence itu sendiri merupakan istilah umum yang menggabungkan arsitektur, alat, basis data, alat analisis, aplikasi, dan metodologi seperti DSS dengan ekspresi bebas konten, jadi artinya memiliki perbedaan bagi setiap penggunanya [7]. Lebih lanjut, DSS dapat menjadi salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mencarikan solusi dengan konsep tertentu dalam hal sistem informasi [8].

Business Intelligence lebih menjelaskan mengenai suatu konsep dan metode pengambilan keputusan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas berdasarkan analisis sistem yang berbasiskan data. Business Intelligence (BI) merupakan analisis sistem pendukung pengambil keputusan pada perusahaan yang dikumpulkan berdasarkan data-data perusahaan itu sendiri [9]. Business Intelligence dalam hal ini bertujuan untuk melakukan pengumpulan dan penganalisaan data perusahan dari seluruh manajemen dan operasional perusahaan lalu dikumpulkan seluruh data tersebut ke dalam data warehouse. Selama proses analisis sistem dapat menggunakan teknik dengan transformasi pada penerapan berbagai formula dan akumulasi data serta validasi sehingga didapatkan kesesuaian data yang diperuntukkan untuk kepentingan analisis sistem informasi untuk mendapatkan strategi dan keputusan bisnis. Kemudian di data warehouse akan dilanjutkan dengan berbagai analisis statistik yang akan diproses ke dalam data mining, sehingga akan menghasilkan beberapa kecenderungan dari data yang telah dilakukan analisis. Penyederhanaan dan peringkasan data ini memberikan hasil yang ditujukan kepada end user selaku pengambil keputusan bisnis perusahaan. Dengan demikian manajemen perusahaan akan memperoleh dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien berdasarkan dari data fakta aktual dan tidak hanya mengandalkan dari data intuisi saja [10].

Analytic process adalah salah satu teknik pengambilan keputusan yang diproses dan diperkenalkan oleh Dr. Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an dalam penentuan hierarki dalam mempengaruhi pengambilan keputusan [11]. Lebih lanjut, Online Analytical Processing (OLAP) sebagai teknologi analisis yang yang memungkinkan bagian perusahaan seperti eksekutif, manajer dan operasional secara simultan dalam mengakses data dengan cepat, interaktif serta konsisten memalui berbagai teknik atau tinjauan informasi yang dibutuhkan setiap baris data dapat diubah atau disesuaikan agar tercermin dimensi sehingga dapat dengan mudah untuk dipahami oleh user [12]. Menurut [13], OLAP memiliki karakteristik utama antara lain: (1) mendukung setiap pemanfaatan dan kegunaan data warehouse yang dimiliki sebagai data multi dimensi; (2) Menyediakan berupa fasilitas query yang interaktif dan berbasis analisis yang cukup kompleks sehingga mempermudah proses dalam analisis. (3) Menyediakan drill-down sarana yang bertujuan mendapatkan detail informasi yang efektif dan efisien, dan roll-up dengan tujuan untuk mendapatkan nilai agregat dalam multi dimensi. (4) Menghasilkan catatan perhitungan dan data komparasi yang kompleks. (5) Menyajikan hasil dari analisis yang mendekati akurat dalam angka dan grafik yang mudah dimengerti oleh user [14].

Data warehouse sebagai kumpulan data yang begitu banyak menyerupai gudang yang berisi data dalam jumlah sangat besar dan digunakan sebagai untuk membantu dalam proses analisa dan pembuatan laporan yang tepat dan akurat yang dibutuhkan oleh perusahaan, hal ini diperkuat oleh [13], data warehouse ialah berupa koleksi data-data yang mempunyai berbagai karakteristik dan berorientasi subjek, terkredibilitas, memiliki variasi waktu dan bersifat tetap dari koleksi data yang didalam dapat mendukung proses pengambilan keputusan perusahaan. Di sisi lain, data ini juga dapat digunakan dalam urgensi operasional dalam konteks data warehousing yang digunukana oleh jajaran pengguna yang membutuhkan akses tersebut secara real time [15].

Konsep BI ini diharapkan dapat membantu klinik dalam pengambilan keputusan bagi manajemen serta dapat meningkatkan competitive advantage. Di sisi lain, konsep BI ini juga diharapkan dapat membantu dalam melakukan analisis tren yang terjadi yang pada akhirnya diharapkan dapat membantu pihak manajemenen dalam merumuskan strategi sebagai antisipasi jika adanya perubahan tren tersebut [16]. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini mengadopsi pendekatan berorientasi objek (object oriented programming), yang didasarkan

(21)

15

pada kompleksitas dalam penerapan prinsip-prinsip pengelolaan. Metode object oriented ini meliputi serangkaian aktivitas analisis sistem dan perancangan sistem, pemrograman berbasis objek serta pengujian program tersebut. Pentingnya solusi yang ditujukan pada kepada Klinik Medistira 2 dalam menghasilkan keakuratan dalam pengolahan data yang digunakan sebagai dasar menganalisis serta mekanisme pelaporan dalam mendukung pengambilan keputusan yaitu dengan mengembangkan sebuah Aplikasi Business Intelligence Data Pasien Klinik Medistira 2 dengan menggunakan Metode OLAP (Online Analytical Processing) yang menjadi tujuan dalam penelitian ini.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah applied research dengan sifat eksplorasi ilmu, dimana tujuan penelitian untuk memecahkan masalah (problem solving) yang sedang dihadapi perusahaan sehingga hasilnya dapat dipergunakan untuk dasar pembuatan solusi dan langkah-langkah perbaikan [17]. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tahapan melalui pengembangan sistem dengan pendekatan berorientasi objek (object oriented programming) dengan prosedur kerja sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Tahapan kegiatan diawali dengan pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi lapangan, survei dan dokumentasi kemudian dilakukan analisis terhadap sistem rekam medis yang berjalan pada Klinik Medistira 2 dalam pengembangan aplikasi Analisis Business Intellegence Data Pasien. Data-data hasil penelitian ini meliputi data berupa kolom-kolom pada basis dan pola data yang akan digunakan oleh analis klinik sebagai resource OLTP dan data profil dan jumlah pasien serta dan 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di tahun 2019.

3.2 Pemilihan Proses

(22)

16 antara lain:

1. Analisis Pasien

Proses analisis ini akan dilakukan penentuan jumlah pasien berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang ditetapkan meliputi jenis pasien, jenis poliklinik, dokter yang merawat, rentang umur, penyakit, periode waktu berdasarkan berdasarkan tanggal, bulan atau tahun yang akan dianalisis lebih lanjut.

2. Analisis Penyakit

Proses analisis ini dilakukan dengan menentukan penyakit terbanyak berdasarkan kriteria periode waktu yang ditentukan yaitu tahun 2019. Perancan aplikasi ini pada Klinik Medistira 2 terlebih dahulu dilakukan dengan perancangan Arsitektur Data Warehouse.

3.3 Menentukan Tabel Dimensi dan Fakta

Tahapan ini dilakukan dengan membuat table dimensi dan fakta, dimana tabel-tabel tersebut merepresentasikan peristiwa atau fakta-fakta bisnis dalam rentang waktu tertentu. Tabel ini umumnya berisi tentang data keterangan yang jarang sekali terjadinya perubahan. Tabel fakta merupakan tabel yang umumnya berisikan data yang sering terjadi perubahan atau disebut dengan istilah fakta bisnis. Berikut ini pembangunan tabel-tabel dimensi dan fakta pada data warehouse Klinik Medistira 2.

1. Tabel Dimensi Pasien; berisikan data tentang detail pasien.

2. Tabel Dimensi Dokter; berisikan data tentang daftar atau nama dokter yang merawat pasien. 3. Tabel Dimensi Diagnosa; berisikan data tentang diagnosis penyakit yang diderita pasien. 4. Tabel Dimensi Poliklinik; berisikan data tentang pengkategorian ruang perawatan pasien. 5. Tabel Dimensi Jenis Pasien; berisikan data tentang klasifikasi pasien meliputi pasien umum,

pasien Askes atau pasien dengan kategori tagihan perusahaan.

6. Tabel Dimensi Waktu; berisikan data tentang rincian waktu pasien berkunjung ke Klinik. 7. Tabel Fakta Pasien; berisikan data tentang data fakta perawatan yang terdapat di Klinik

Medsitira 2antara lain pasien umum, pasien askes atau pasien tagihan perusahaan. Tabel ini berelasi dengan tabel DimPasien, tabel DimDokter, tabel DimDiag, tabel DimPoliklinik, tabel DimJPasien dan tabel DimWaktu.

Berdasarkan tables dimensi dan fakta yang telah dirumuskan, selanjutnya dilakukan pembuatan diagram star skema dalam membangun Aplikasi Business Intellegence data pasien di Klinik Medistira 2.

(23)

17

3.4 Perancangan Dimensi OLAP (Online Analytical Processing)

Perancangan dimensi OLAP yang akan digunakan dalam membangun Aplikasi Business Intellegence ini meliputi (1) dimensi aktif (vertikal) berupa diagnosis dan dokter; (2) dimensi pasif (vertikal) berupa jenis pasien dan jenis poliklinik; (3) dimensi waktu (horizontal) berupa tanggal, bulan, tahun; dan (4) dimensi ukuran berupa jumlah.

3.5 Pemodelan UML

Pemodelan UML diawali dengan membuat use case diagram. Pemodelan dapat digunakan oleh praktisi untuk mendeskripsikan suatu masalah yang nyata menjadi sebuah bangunan dalam proses pengambilan keputusan yang dikonstruk melalui parameter yang spesifik dengan batasan tertentu berupa struktur, bentuk, isi nomor maupun makna dari model itu sendiri [7,18]. Pada sistem Aplikasi Business Intellegence Data Pasien ini, aktor diperankan spesifik yaitu seorang administrator yang memiliki tugas dalam mengolah data warehouse untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dan laporan Klinik terkait dengan analisis data pasien yang disajikan melalui use case diagram pada aplikasi BI data pasien Klinik Medistira 2.

Gambar 3. Use Case Diagram

Gambar di atas menyajikan hasil use case diagram yang diawali dengan login user sebagai admin untuk melanjutkan dengan metode OLAP pada proses analisis data pasien. Admin juga dapat menganalisis data dalam format laporan Excel meliputi jumlah pasien dan membuat laporan berdasarkan 10 penyakit terbanyak selama periode 2019-2020.

Class diagram merepresentasikan semua tanda dan metode serta atribut kelas yang dibuat berdasarkan grafik alur kontrol dari diagram sebelumnya yang memiliki sifat berurutan dan rekursif dengan batasan konstruk yang diturunkan dari kelas dan diagram yang ditujukan untuk menghasilkan data uji [19]. Sistem Aplikasi Business Intellegence Data Pasien ini, memiliki 6 (enam) buah class masing-masing yaitu class Main, Login, MenuOLAP, Laporan, dan Koneksi Data warehouse yang disajikan gambaran class diagram pada aplikasi BI data pasien Klinik Medistira 2.

(24)

18

Gambar 4. Class Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang terjadi, dan bagaimana berakhirnya yang disajikan gambaran activity diagram pada aplikasi BI data pasien Klinik Medistira 2.

Gambar 5. Activity Diagram 3.6 Pengujian Program

Tahapan ini menggunakan metode pengujian dengan black box. Pengujian ini menggunakan perangkat lunak yang berfokus pada persyaratan fungsional yang dibuat. Pengujian aplikasi atas pengolahan data ini menggunakan data pengujian meliputi pengolahan data, proses dan pengolahan laporan serta kelengkapan dalam informasinya. Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus black box dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna secara fungsional maupun non fungsional. Tahap implementasi ini merupakan tahap akhir dari tahap perancangan sistem. Tahap ini juga merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Simpulan yang

(25)

19

diuji dengan metode black box ini menghasilkan output yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna baik secara fungsional maupun non fungsional. Tahapan ini merupakan implementasi yang menjadi tahap akhir dari perancangan sistem, kemudian menjadikan tahap peletakkan sistem yang siap untuk dioperasikan serta dinilai sebagai wujud upaya atas aktivitas sistem yang telah dirancang.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Aplikasi Business Intellegence Data Pasien pada Klinik Medistira 2 yang dibangun memiliki bertujuan agar klinik dapat mengambil keputusan yang cepat, konsisten serta tepat serta peningkatan pelayanan klinik dengan lebih baik. Aplikasi Business Intelligence (BI) ini diharapkan dapat membantu klinik untuk mengolah data yang berukuran besar dan menghasilkan visualisasi informasi melalui tabel yang bersifat interaktif dan menarik sehingga mempermudah dalam pengguna informasi, sementara hasil print out (hardcopi) yang dihasilkan akan dapat digunakan sebagai dokumentasi dalam manajemen Klinik [6], hal ini diperuntukkan agar dapat membantu dalam pengambilan keputusan serta meningkatkan competitive advantages. Aplikasi BI diharapkan juga dapat membantu manajemen klinik untuk menganalisis adanya tren yang terjadi sehingga dapat merumuskan perencanaan strategi dengan lebih baik dalam mengantisipasi perubahan tren tersebut [16].

Aplikasi Business Intellegence ini dapat menjadi salah satu saran yang digunakan untuk sebagai pendukung kegiatan dalam proses analisis atas dasar pengambilan keputusan manajemen Klinik Medistira 2 untuk memberikan output berupa laporan yang akurat tentang data pasien. Manfaat selanjutnya dapat digunakan dalam proses evaluasi, penilaian dan pengawasan kegiatan operasional dalam memberikan pelayanan terhadap pasien serta peningkatan mutu pelayanan Klinik Medistira 2. Data yang diperoleh saat proses pengumpulan data serta dimensi yang digunakan untuk kalkulasi pasien dan jumlah penyakit telah ditentukan sehingga perancangan aplikasi ini yaitu Business Intellegence pada Data Pasien ini tidak mendukung fleksibilitas dalam mekanisme adanya penambahan dimensi baru.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Achmad Udin Zailani and Ari Irawan, 2018, "Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Operator Mesin Computer Numerical Control Dengan Metode Weighted Product," Jurnal Algoritma, Logika dan Komputasi, Vol. 1, No. 1, pp. 31-35.

http://dx.doi.org/10.30813/j-alu.v1i1.1108

[2] T. Husain, 2017, "Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Kesehatan pada PT. ABC," ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 2, pp. 101-106, Desember 2017, https://doi.org/10.31937/si.v8i2.645

[3] Supeno, Dien Novita, and Fransiska Prihatini S., 2014, "Sistem Informasi Rekam Medik Unit Kebidanan dan Kandungan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti Palembang," Palembang, Skripsi, Available at: https://core.ac.uk/reader/35318701

[4] M Herdy Ariansyah, Mgs Aulia, M Amran, and Dien Novita, 2014, "Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Medis di Puskesmas Sungai Dua," STMIK MDP, Palembang, Available at:

http://scholar.google.com/scholar?cluster=5387712385516078085&hl=en&oi=scholarr [5] Pramitha Dwi Larasati, Ari Irawan, and Nikmatul Hikmah, 2020, "Applying A Customer

(26)

20

Relationship Management (CRM) System for Clinic Medistira 2," Research Lembaran Publikasi Ilmiah, Vol. 3, No. 2, pp. 1-7, September 2020,

https://doi.org/10.35439/research.v3i2.24

[6] Syarli, Rosmawati Tamin, and Akhmad Qashlim, 2018, "Perancangan Business Intelligence System Pada Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa," Jurnal Keteknikan dan Sains (JUTEKS), Vol. 1, No. 1, pp. 7-14, Juni 2018, Available at:

https://journal.unhas.ac.id/index.php/juteks/article/view/4274/2699

[7] Ramesh Sharda, Dursun Delen, and Efraim Turban, 2015, Business Intelligence and Analytics: Systems for Decision Support, 10th ed. NJ: Pearson, Available at:

https://seu1.org/files/level8/IT445/IT445%20BOOK%20EDIT.pdf

[8] Sahadi, Maulana Ardhiansyah, and T. Husain, 2020, "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa/i Kelas Unggulan Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS," Jurnal Teknologi Sistem Informasi (JTSI), vol. 1, no. 2, pp. 153-167, September 2020, Available at: http://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jtsi/article/view/513/163

[9] Imelda, 2013, "BUSINESS INTELLIGENCE," Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol. 11, No. 1, pp. 111-122, Available at: https://jurnal.unikom.ac.id/jurnal/business-intelligence.3c/09-miu-11-1-imelda.pdf

[10] Zainal Arifin and Aris Sugiharto, 2013, "Rancang Bangun Sistem Business Intelligence Universitas Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Akademik," Jurnal Sistem Informasi Bisnis, Vol. 3, No. 1, pp. 30-40, April 2013.

https://doi.org/10.21456/vol3iss1pp30-40

[11] T. Husain and Ahmad Taufik, 2019, "Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Guru Baru TIK Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)," Jurnal Cendikia, Vol. XVII, No. 1, pp. 251-255, Available at: https://jurnal.dcc.ac.id/index.php/JC/article/view/197

[12] Ricky Akbar, Elsha Yuliani, Qisty Mawaddah, and Fikri Ardhana, 2020, "Analisis Data Penjualan Perusahaan Detergen XYZ Dengan Aplikasi Zoho Reporting Menggunakan Metode OLAP (Online Analytical Processing)," Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN), Vol. 3, No. 1, pp. 71-75, 2017. http://dx.doi.org/10.26418/jp.v3i1.

[13] W.H. Inmon. 2005, Building The Data Warehouse, 3rd ed. New York: John Wiley & Sons, Inc., Available at:

http://www.r-5.org/files/books/computers/databases/warehouses/W_H_Inmon-Building_the_Data_Warehouse-EN.pdf

[14] Ma’sum, 2017, "Rancang Bangun Data Warehouse dan Perangkat Analitik Sebagai Penunjang Strategi Promosi (Studi Kasus Universitas Banten Jaya)," Vol. 3, No. 2, pp. 309-333, Agustus 2017. https://doi.org/10.33050/icit.v3i2.71

[15] Ralph Kimball, Margy Ross, Warren Thornthwaite, Joy Mundy, and Bob Becker, 2008, The Data Warehouse Lifecycle Tookit, 2nd ed. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.

Available at:

http://repository.fue.edu.eg/xmlui/bitstream/handle/123456789/3434/6541.pdf?sequence=1 [16] M. Arifin, 2014, "Business Intelligence Untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi,"

(27)

21 in Prosiding SNATIF, pp. 279–286. Available at:

https://jurnal.umk.ac.id/index.php/SNA/article/view/156/158

[17] J. Supranto and Nandan Limakrisna, 2019, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi, Edisi Kelima, Bogor: Penerbit Mitra Wacana Media, Available at:

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0,5&cluster=7335295410788344435 [18] T. Husain, 2019, "An Analysis of Modeling Audit Quality Measurement Based on Decision

Support Systems (DSS)," European Journal of Scientific Exploration, Vol. 2, No. 6, pp. 1-9, December 2011-9, Available at:

https://www.syniutajournals.com/index.php/EJSE/article/view/128/118

[19] Thi– Dao Vu, Pham Ngoc Hung, and Viet– Ha Nguyen, 2015, "A Method for Automated Test Data Generation from Sequence Diagrams and Object Constraint Language," in SoICT 2015: Proceedings of the Sixth International Symposium on Information and Communication Technology, Hue, Vietnam, Desember 2015, pp. 335-341.

(28)

22

Analisis Kepuasan Pengguna Aplikasi Traveloka

Menggunakan Metode Technology Acceptance Model

(TAM) Dan End-User Computing Satisfaction (EUCS)

Analysis Of User Satisfaction Of The Traveloka Application Using The Technology Acceptance Model (TAM) And The End-User Computing Satisfaction (EUCS) Method

Dien Novita 1, Fareza Helena 2

1,2

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Global Informatika MDP E-mail: 1dien@mdp.ac.id, 2fareza.helena@mhs.mdp.ac.id

Abstrak

Saat ini e-commerce dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam era digital. Salah satu e-commerce yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat adalah Traveloka yang saat ini menjadi platform yang populer dengan seringnya dikunjungi oleh masyarakat. Dikarenakan banyaknya pengguna yang melakukan perjalanan dengan menggunakan aplikasi Traveloka maka dilakukanlah penelitian untuk mengukur apakah pengguna aplikasi Traveloka merasa puas saat menggunakan aplikasi tersebut. Model yang akan digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna adalah Metode Technology Acceptance Model (TAM) dan Metode End-User Computing Satisfaction (EUCS). Proses pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada 100 responden. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan metode TAM semua hipotesis diterima yaitu perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness, perceived ease of use berpengaruh terhadap attitude toward using, attitude toward using berpengaruh terhadap behavioral intention dan behavioral intention berpengaruh terhadap actual usage. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna puas dengan aplikasi Traveloka. Sedangkan metode EUCS, dari 5 hipotesis, hanya 3 hipotesis yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna yaitu variabel content, format, dan ease of use. Hal ini menunjukkan dari 10 pengujian hipotesis, 80% disimpulkan bahwa Traveloka memenuhi kepuasan pengguna dan sisanya 20% pihak pengelola harus memperhatikan faktor tampilan dan respon time aplikasi.

Kata kunci: Traveloka, kepuasan, pengguna, TAM, EUCS

Abstract

Currently, e-commerce is needed to meet the needs of society in the digital era. One of the e-commerce sites that are used to meet the travel needs of the community is Traveloka, which is currently a popular platform with frequent visits by the public. Due to the large number of users who travel using the Traveloka application, research is conducted to measure whether Traveloka application users are satisfied when using the application. The models that will be used to measure user satisfaction are the Technology Acceptance Model (TAM) Method and the End-User Computing Satisfaction (EUCS) Method. The data collection process was carried out by distributing questionnaires to 100 respondents. Based on the results of the analysis that has been carried out using the TAM method, all hypotheses are accepted, namely, that perceived ease of use has an effect on perceived usefulness, perceived ease of use affects attitude toward using, attitude toward using has an effect on behavioral intention and behavioral intention has an effect on actual usage. This shows that users are satisfied with the Traveloka application. While the EUCS method, out of 5 hypotheses, only 3 hypotheses affect user satisfaction, namely the variable content, format, and ease of use. This shows that out of 10 hypothesis testing, 80% concluded that Traveloka fulfilled user satisfaction, and the remaining 20% the manager had to pay attention to the display factor and application response time. .

(29)

23

Keywords: Traveloka, satisfaction, users, TAM, EUCS

1. PENDAHULUAN

E-commerce didefinisikan sebagai transaksi komersial yang melibatkan pertukaran nilai yang dilakukan melalui atau menggunakan tekonologi digital antara individu [1]. Media e-commerce melibatkan penggunaan internet, world wide web, dan aplikasi atau browser pada perangkat selular atau mobile untuk bertransaksi bisnis. Platform mobile adalah pengembangan terbaru dalam infrastruktur Internet dari berbagai perangkat mobile seperti smartphone dan tablet melalui jaringan nirkabel (wifi) atau layanan telepon seluler. Pada awal berkembangnya e-commerce, satu-satunya media digital adalah web browser, namun saat ini media yang lebih banyak digunakan adalah melalui aplikasi mobile [1].

Saat ini e-commerce dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam era digital, Salah satu e-commerce yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat adalah Traveloka yang menjadi platform yang populer dengan seringnya dikunjungi oleh masyarakat. Perkembangan teknologi memungkinkan para pelaku bisnis di Indonesia mengembangkan kegiatan bisnisnya untuk tetap menjaga hubungan baik dengan para pelanggan [2].

Pada tahun 2019, Traveloka menjadi aplikasi pemesanan hotel dan tiket yang paling disukai kaum milenial. Survei yang diwakili oleh 1204 responden dari generasi milenial ini menunjukkan Traveloka sebagai aplikasi pemesanan tiket dan hotel terpopuler di mana konsumen menyatakan akan terus menggunakan aplikasi tersebut ke depannya. Hasil riset ini juga menunjukkan Traveloka telah digunakan oleh 79 persen responden, sebuah angka yang mendominasi aplikasi pemesanan hotel dan tiket lainnya seperti Tiket.com (8,9%), Blibli.com (5,6%), KAI Access (3,2%), dan Airy (2,4%) [3].

Hingga saat ini, dari penelitian [3] aplikasi Traveloka sudah diunduh lebih dari 40 juta kali sehingga menjadikan Traveloka sebagai aplikasi pemesanan perjalanan dan gaya hidup terpopuler di kawasan Asia Tenggara. Keberhasilan Traveloka dalam memperluas penawaran produk menjadi suatu keunggulan kompetitif di mana Traveloka dapat memperkuat persepsi brand serta jumlah pengguna. Untuk lebih meyakinkan kepuasan pengguna aplikasi Traveloka yang dominan di tahun 2019, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengukur apakah responden merasa puas menggunakan aplikasi tersebut.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kepuasan pengguna platform aplikasi mobile dan website traveloka. Model yang akan digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna adalah Metode Technology Acceptance Model (TAM) dan Metode End-User Computing Satisfaction (EUCS). Teori Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor฀faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer. TAM merupakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen. TAM juga menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan dan perilaku, tujuan atau keperluan, serta penggunaan aktual dari pengguna suatu sistem informasi. Model ini menyediakan dasar teori untuk menelusuri faktor yang menjelaskan pemakaian software dan menghubungkannya dengan kinerja pemakai [4].

Peneliti menggunakan TAM dimana akan mengusulkan desain portal, organisasi resources, serta user abilities and skills sebagai variabel independen sedangkan variabel dependen yang juga merupakan variabel dasar dalam TAM terdiri dari perceived ease of use, perceived usefulnes, attitude toward using, behavioral intention dan actual usage [5].

End User Computing Satisfaction (EUCS) merupakan sebuah model untuk menghitung tingkat kepuasan pengguna akhir suatu sistem informasi. Pada model EUCS terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan user terhadap penerapan suatu sistem informasi. Doll dan Torkzadeh menyatakan bahwa terdapat lima faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sebuah sistem informasi adalah: isi (Content), ketepatan (Accuracy), bentuk

(30)

24

(Format), kemudahan penggunaan (Ease of Use), dan ketepatan waktu (Timeliness) [6].

2. METODE PENELITIAN 2.1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian menganalisis kepuasan pengguna aplikasi Traveloka menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) dan End-User Computing Satisfaction (EUCS) seperti Gambar 1 berikut:

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui studi literatur dan kuisioner, yaitu: a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian [7].

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner juga cocok dugunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup atau terbuka dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirimkan melalui pos, atau internet [8].

Identifikasi Masalah Studi Literatur Menyususn Kuisioner Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Membuat Kesimpulan

(31)

25

Langkah awal penelitian yaitu melakukan observasi langsung ke lapangan atau tempat studi kasus untuk mengetahui permasalahan yang ada. Kemudian melakukan studi literatur untuk mencari referensi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan [9]. Setelah itu mengidentifikasi jumlah populasi yang ada untuk mendapatkan jumlah sampel. Kemudian mulai membuat kuesioner dan disebarkan kepada pengguna aplikasi Traveloka dengan menyebarkan secara acak. Penulis dapat menggunakan data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari respondennya langsung atau dari sumber pertama [10]. Penulis menyebarkan kuisioner menggunakan Google Form yang disebarkan ke pengguna aplikasi Traveloka sebanyak 100 responden. Setelah selesai menyebarkan kuesioner, maka data tersebut akan di analisis dengan melakukan pengujian persyaratan analisis, uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif, analisis regresi berganda dan uji hipotesis dengan melakukan uji t dan uji F pada variabel EUCS dan TAM menggunakan SPSS dan SmartPLS lalu dibuat kesimpulan. 2.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna aplikasi Traveloka yang jumlahnya tidak diketahui dan dapat dikatakan dalam kategori tidak terhingga. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative atau mewakili.

2.3 Penentuan Sampel

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, dihitung menggunakan rumus Paul Leedy [11]. Margin of error (moe) sebesar 10% dan tingkat keyakinan sebesar 95% (Z=1,96).

= (1 ) (1)

= ,, 0,5(1 0,05) (2)

= 96,04 (3)

Tingkat kesalahan (e) yang dapat ditoleransi pada penelitian ini ditetapkan sebesar 0,05 atau 5% dan tingkat keyakinan dalam penentuan sampel yang digunakan adalah 95% atau z=1,96. Nilai tingkat keyakinan 95% atau z=1,96 adalah tingkat keyakinan yang paling sering digunakan. Tingkat keyakinan 95% atau Z=1,96 memberikan keseimbangan antara presisi dan reliabilitas. Berpedoman hasil perhitungan tersebut maka jumlah responden dibulatkan sebanyak 100 orang responden.

2.4 Variabel Penelitian

Berdasarkan studi literatur, diperoleh variabel dan indikator yang digunakan penelitian merujuk pada jurnal penelitian sebelumnya seperti pada Tabel 1 yaitu variabel dan indikator penelitian metode TAM.

Tabel 1. Variabel dan Indikator Penelitian Metode TAM

Variabel Kode Indikator Sumber

Perceived Usefulness (X1)

PU1 peningkatan performa kinerja [12]

PU2 bermanfaat [13]

(32)

26 Perceived Ease of

Use (X2)

PEOU1 mudah digunakan [12]

PEOU2 membantu kemudahan mencapai tujuan [13]

PEOU3 mudah dipahami [14]

Attitude Toward Using (X3)

AT1 tidak membosankan [12]

AT2 menarik [15]

AT3 dapat digunakan dimana saja dan kapan saja [16] Behavioral

Intention (X4)

BI1 fitur yang membantu

[12] BI2 mencoba menggunakan aplikasi

BI3 berlanjut dimasa datang

Actual Usage (X5) AU1 frekuensi penggunaan [17]

AU2 durasi penggunaan

Berdasarkan studi literatur, diperoleh juga variabel dan indikator yang digunakan penelitian merujuk pada jurnal penelitian sebelumnya seperti pada Tabel 2 yaitu variabel dan indikator penelitian metode EUCS.

Tabel 2. Variabel dan Indikator Penelitian Metode EUCS

Variabel Kode Indikator Sumber

Content (X4)

C1 sesuai kebutuhan

[18]

C2 mudah dipahami

C3 informasi sangat jelas

Accuracy (X5)

A1 menampilkan informasi produk secara benar

dan akurat [18,19]

A2 fitur yang di klik selalu menampilkan halaman yang sesuai [18]

A3 jarang terjadi error [19]

Timeliness (X6)

T1 respons time dalam menampilkan beranda cukup cepat

[19, 20] T2 menampilkan informasi produk terbaru secara cepat

T3 menampilkan deskripsi / informasi produk secara up to date T4 cs memberikan tanggapan secara cepat

pengguna complaint mengenai produk Format (X7)

F1 memiliki warna yang menarik

[18] F2 layout yang memudahkan

F3 mudah dipahami Ease of use (X8) E1 mudah digunakan [18, 21] E2 mudah diakses E3 user friendly Satisfaction (Y) S1 sesuai kebutuhan [20] S2 dapat diandalkan dimana saja dan kapan saja

S3 mempermudah dalam mencari produk yang dibutuhkan 2. 5 Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kausal yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Desain kausal digunakan untuk menganalisis secara empiris variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction), yakni variabel isi (content), ketepatan (accuracy), bentuk (format), kemudahan

(33)

27

penggunaan (ease of use), dan ketepatan waktu (timeliness) berdasarkan Model End-User Computing Satisfaction yang dirumuskan oleh Doll & Torkzadeh yang digunakan dalam penelitian [18]. Selain itu, untuk mengukur kepuasan user terhadap penerapan suatu sistem informasi dalam penelitian ini juga menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) yang memiliki 5 faktor yaitu: perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward using, behavioral intention, actual usage. Gambar 2 berikut adalah hipotesis penelitian berdasarkan model TAM.

Gambar 2. Model Penelitian Metode TAM

Gambar 3 berikut adalah hipotesis penelitian berdasarkan model EUCS yang memiliki 5 hipotesis.

Gambar 3. Model Penelitian Metode EUCS Sehingga, dirumuskan 10 hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

H1 : perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness aplikasi Traveloka H2 : perceived ease of use berpengaruh terhadap attitude toward using aplikasi Traveloka H3 : perceived usefulness berpengaruh terhadap attitude toward using aplikasi Traveloka H4 : attitude toward using berpengaruh terhadap behavioral intention aplikasi Traveloka H5 : behavioral intention berpengaruh terhadap actual usage aplikasi Traveloka

H6 : Content berpengaruh terhadap terhadap user satisfication aplikasi Traveloka H7 : Accuracy berpengaruh terhadap user satisfication aplikasi Traveloka

H8 : Timeliness berpengaruh terhadap user satisfication aplikasi Traveloka H9 : Format berpengaruh terhadap user satisfication aplikasi Traveloka H10 : Ease of Use berpengaruh terhadap user satisfication aplikasi Traveloka

(34)

28

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Profil Responden

Data responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, intensitas akses aplikasi belanja online perhari, pernah bertransaksi, dan intensitas transaksi. Gambar 4 merupakan profil responden berdasarkan jenis kelamin.

Gambar 4. Jenis Kelamin

Dari gambar 3, menunjukkan bahwa dari 100 data responden yang digunakan dalam analisis ini, sebagian besar didominasi oleh responden berjenis kelamin wanita sebanyak 54 orang dengan persentase 54%, sedangkan sisanya merupakan responden berjenis kelamin pria sebanyak 46 orang dengan persentase 46%. Gambar 5 adalah data responden berdasarkan usia.

Gambar 5. Usia

Dari gambar 5, menunjukkan bahwa dari 100 data responden yang digunakan dalam analisis ini, sebagian besar didominasi oleh responden dengan rentang usia 17-24 tahun sebanyak 75 orang dengan persentase 75% selanjutnya diikuti dengan rentang usia responden 25-30 tahun sebanyak 21 orang dengan persentase 21% kemudian 31-40 tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 2% dan 41-50 tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 2%.

Gambar 6. Pekerjaan 46% 54%

Jenis Kelamin

Pria Wanita 7 5 % 2 1 % 2 % 2 % 1 7 - 2 4 T A H U N 2 5 - 3 0 T A H U N 3 1 - 4 0 T A H U N 4 1 - 5 0 T A H U N

U SI A RESPO N DEN

Usia Responden 36% 6% 0 29% 29% 0% 10% 20% 30% 40% KARYAW AN SWASTA W IRASW ASTA PNS PELAJAR LAINNYA

Pekerjaan

Pekerjaan

(35)

29

Dari gambar 6 dapat diketahui dapat diketahui bahwa pekerjaan responden paling banyak berasal dari pelajar dan lainnya sebanyak 29 orang dengan persentase 29% kemudian diikuti dengan karyawan swasta sebanyak 36 orang dengan presentase 36% selanjutnya wiraswasta sebanyak 6 orang dengan 6%. Gambar 7 data responden berdasarkan intensitas responden mengakses aplikasi Traveloka perhari.

Gambar 7. Intensitas Akses Aplikasi Traveloka

Dari gambar 7 dapat diketahui bahwa data responden yang digunakan pada analisis ini menunjukan responden paling banyak yang mengakses traveloka sehari 1-3 kali berjumlah sebanyak 95 orang dengan persentase 95%, kemudian diikuti dengan 4-6 kali dengan jumlah sebanyak 3 orang dengan presentase 3% dan > 10 kali dengan jumlah sebanyak 2 orang dengan presentase 2%.

Gambar 8. Intensitas Bertransaksi

Dari gambar 8, dapat dilihat bahwa data responden yang digunakan pada analisis ini menunjukkan responden dengan intensitas bertransaksi sebanyak 1 tahun sekali berjumlah 62 orang dengan persentase 62%, kemudian diikuti oleh 13 orang yang bertransaksi di Traveloka sebanyak 1 bulan sekali dengan presentase 13%, kemudian diikuti oleh 11 orang yang bertransaksi di Traveloka sebanyak 1 minggu sekali dengan presentase 11% dan yang terakhir responden yang tidak pernah bertransaksi di Traveloka yaitu berjumlah 14 orang dengan presentase 14%.

3. 2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur, untuk menguji validitas konstruk yang

95% 3% 0 2% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 1 - 3X 4 - 6X 5 - 10X > 10X

Akses Traveloka

Akses Traveloka 11% 13% 62% 14% 0% 20% 40% 60% 80% SEM INGGU SEKALI

SEBULAN SEKALI SETAHUN SEKALI TIDAK PERNAH …

Intensitas Transaksi

Gambar

Gambar 4. Class Diagram
Gambar 3 berikut adalah hipotesis penelitian berdasarkan model EUCS yang memiliki 5  hipotesis
Gambar 4. Berdasarkan Pekerjaan
Gambar 3. Antarmuka Penawaran Barang Pemasok
+7

Referensi

Dokumen terkait

Strategi belajar membaca teks bahasa Inggris bagi SLTA di kota Pekanbaru Relationship between language learning strategies used by Pekanbaru senior high school students and

Penelitian ini membahas pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap perubahan debit sungai dan identifikasi kondisi hidrologis lahan dengan pendekatan indeks konservasi dalam

Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) adalah lembaga yang Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) adalah lembaga yang dipilih penulis sebagai

Tabel 4.6 Data Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Student Facilitator and Explaining (Tutor Teman Sebaya) terhadap Kemampuan

Bagi peneliti lainnya hendaknya melakukan penelitian untuk memprediksi keputusan pembelian produk Biore Men dengan menggunakan variabel lain selain variabel promosi

Hasil yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini meliputi: (1) validitas media CD interaktif dinyatakan sangat valid pada aspek materi dan aspek media;

konuşma ihtiyacını duyar. Anlattıklarım ve yazdıklarını, "Eski Said" hüviyetine girerek anlatır ve yazdırır. Kendisini mi övecek? "-Eski Said diliyle derim