25 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat SDN 1 Dengi
Sekolah Dasar Negeri 1 Dengi merupakan salah satu sekolah yang sudah cukup tua di Kecamatan Pinogaluman, SDN 1 Dengi dibangun pada Tahun 1984. Sejak pertama dibangunnya Sekolah ini sudah bernama SD Impres II Tuntung, setelah pemekaran Desa Dengi Sekolah ini berganti nama SDN 1 Dengi Pada Tahun 2008, sekolah ini dipimpin oleh Saifal Idrus, S.Pd.
Semenjak Sekolah ini dipimpin oleh Saifal Idrus, S.Pd. Sekolah ini sudah mengalami banyak perubahan. Baik dari segi gedung, fasilitas sekolah, kualitas tenaga pendidik, serta siswa. Sekolah ini terletak 50 M dari Jalan Trans Sulawesi. Lebih tepatnya lagi SDN 1 Dengi tepat berada di pertiaan jalan desa.
Denah Letak SDN 1 DENGI
SDN 1 Dengi memiliki 5 Ruangan Kelas, 1 Ruangan Guru, 1 Ruang Kepala Sekolah, 1 Perpustakaan, 1 UKS. Siswa di SDN 1 Dengi ini mempunyai
status ekonomi yang berbeda-beda dan sebagian besar berstatus ekonomi lemah. Orang tua murid sebagian besar adalah petani, disamping itu ada pegawai negeri, wiraswasta, dan pedagang. Walaupun sebagian besar mata pencaharian orang tua adalah petani tetapi, cukup menunjang pendidikan dalam kegiatan pembelajaran Mereka. Siswa di SDN I Dengi kebanyakan hanya mengandalkan materi yang diberikan oleh guru, sehingga mempunyai wawasan yang terbatas. Oleh sebab itu, siswa perlu dibekali dengan berbagai keterampilan serta motivasi yang tinggi agar dapat memanfaatkan semua fasilitas sekolah yang ada di luar jam pelajaran terutama dalam menggunakan perpustakaan sekolah.
2. Keadaan Guru
Tabel 1. Keadaan Guru SDN 1 Dengi
No
Nama
Jabatan
NIP
1 Saifal Idrus, S.Pd Kepala Sekolah 19640211 198604 1 003 2 Nurain Pontoh, A.Ma.Pd Wakil Kelas III 19650505 198903 2 024 3 Rahmah Van Solang Wakil Kelas I 19650405 199403 2 007 4 Risna Abidin, A.Ma.Pd Wali Kelas VI 19701117 200701 2 013 5 Haslinda Mokoginta, S.Pd Wali Kelas II 19830405 200902 2 001 6 Husin Rahman, A.Ma.Pd Wali Kelas V 19750923 201001 1 005 7 Salma Hasan, S.Pd Wali Kelas IV 19790327 201102 2 001
8 Marlin Buhang GBS Agama Islam
-9 Rony Pakaya Pustakawan
-3. Keadaan Siswa
Berikut ini dapat digambarkan data siswa sesuai dengan tingkatan dan jenis kelamin di SDN 1 Dengi Kabupaten Bolmong Utara.
Tabel 2. Keadaan siswa SDN 1 Dengi
NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN 1. I 6 5 11 2. II 10 4 14 3. III 6 9 15 4. IV 6 9 15 5. V 11 7 18 6. VI 5 7 12 JUMLAH 44 41 85 4.1.2. Observasi Awal
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Dengi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan jumlah siswa 15 orang, yang terdiri dari laki-laki 6 orang dan perempuan 9 orang.
Berdasarkan pelaksanaan tindakan awal maka data yang diperoleh dan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, sehingga akan menampakkan perbedaan antara hasil pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.
Berdasarkan hasil observasi awal tentang hasil belajar siswa, dari 15 orang siswa yang memperoleh ketuntasan belajar berjumlah 5 orang atau 33.33%, sementara yang belum tuntas hasil belajarnya berjumlah 10 orang siswa atau 66,67%. 4.1.3. Siklus I
Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya yang meliputi: tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti bersama guru mitra melakukan diskusi untuk merancang pelaksanaan tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode bermain peran di kelas IV SD Negeri 1 Dengi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Hal-hal yang dilaksanakan bersama guru mitra antara lain:
1) Menyusun RPP
2) Menyusun skenario pembelajaran. 3) Menyiapkan materi pembelajaran.
4) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan.
5) Menyusun instrumen berupa lembaran pengamatan kegiatan guru dan siswa. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode bermain peran di kelas IV SD Negeri 1 Dengi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 25 September 2013 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 15 siswa. Pembelajaran menggunakan skenario pembelajaraan yang telah dipersiapkan.
c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi
1) Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Guru
Pengamatan dilakukan oleh guru mitra terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem
pemerintahan desa melalui metode bermain peran dikelas IV SD Negeri 1 Dengi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Adapun hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
No Aspek Yang Diamati Kriteria penilaian
SB B C K 1. Pra Kegiatan 1 3 - -2. Kegiatan Inti 4 8 2 4 3. Penutup - 2 - -Jumlah 5 13 2 4 Presentasi 20.83% 54.17% 8.33% 16.67%
Dari 24 aspek yang diamati pada kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB) berjumlah 7 aspek atau 20.83%, yang memperoleh kriteria baik (B) berjumlah 15 aspek atau 54.17%, dan yang memperoleh kriteria cukup (C) berjumlah 2 aspek atau 8.33%, sedangkan untuk kriteria kurang 16.67%.
2) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Table 4. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa siklus I
No Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian
SB B C K
1. Mempersiapakan buku catatan dan buku pelajaran. - √ - -2. Menduduki atau menempati tempat yang telah ditetapkan. - √ - -3. Mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang sedang
sampaikan. - - - √
-No Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian
SB B C K
pelajaran
5. Siswa dianjurkan untuk bersikap kritis dalam menyimak pertanyaan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
- - √
-6. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh, mencatatnya - - - √ 7. Melakukan diskusi aktif dengan pasangannya - - - √ 8. Mencoba mengemukakan pendapat sendiri mengenai apa
yang dipikirkannya Juga mencatat segala sesuatu dalam diskusi
- - - √
9. Siswa saling berbagi dan bekerjasama dengan
pasangannya - - √
-10. Siswa berani dan aktif dalam mengemukakan
pendapatnya - - - √
11. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa
mereka “sehidup sepenanggungan bersama” - √ -
-12. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam
kelompoknya, seperti milik mereka sendiri - √ - -13. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam
kelompoknya memiliki tujuan yang sama - √ -
-14. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang
sama diantara anggota kelompoknya - - - √
15. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/ penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok
√ - -
-16. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya,
√ - -
-17. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. √ - - -Jumlah 3 5 3 6 Prosentase 17.65 % 29.41 % 17.65 % 35.29 %
Dari 17 aspek yang diamati pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB) berjumlah 3 aspek atau 17.65%, yang memperoleh kriteria baik (B) berjumlah 15 aspek atau 29.41%, dan yang memperoleh kriteria cukup (C) berjumlah 2 aspek atau 17.65%%, sedangkan untuk kriteria kurang 35.29%.
3) Kegiatan Belajar Siswa Menggunakan Metode Bermain Peran
Table 5. Lembar Kegiatan Belajar Siswa Menggunakan Metode Bermain Peran
No Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian
SB B C K 1. Pemerintah Desa 1. Ekspresi √ - - -2. Intonasi - √ - -3. Penghayatan - - - √ 4. Pemeranan - √ - -2 Lembaga Masyarkat 1. Ekspresi - √ - -2. Intonasi - - - √ 3. Penghayatan √ - - -4. Pemeranan - - √ -3 Kaur 1. Ekspresi - √ - -2. Intonasi - - - √ 3. Penghayatan - - √ -4. Pemeranan - - √ -4 Masyarakat 1. Ekspresi √ - - -2. Intonasi - √ - -3. Penghayatan - √ - -4. Pemeranan - √ - -Jumlah 3 7 3 3 Prosentase 18.75% 43.75% 18.75% 18.75%
Dari 4 aspek yang diamati pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode bermain peran, yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB) berjumlah 3 aspek atau 18.75%, yang memperoleh kriteria baik (B) berjumlah 15 aspek atau 43,75%, dan yang memperoleh kriteria cukup (C) berjumlah 2 aspek atau 18,75%, sedangkan untuk kriteria kurang 18.75%.
4) Hasil Belajar Siswa
Setelah diadakan evaluasi, maka diperoleh data tentang hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 6. Analisis Data Siklus I
No Jumlah Perolehan Nilai Kriteria Ketuntasan
Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 5 orang 2 orang 2 orang 3 orang 1 orang 2 orang 60 70 75 80 85 90 -√ √ √ √ √ √ -Jumlah 10 5 Prosentase 66.67% 33.33%
Setelah dianalisis hasil evaluasi siswa, yang memperoleh nilai 70 kebawah berjumlah 5 orang atau 33.33% siswa belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan sedangkan yang memperoleh nilai 70 keatas berjumlah 10 orang atau 66.67% sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini peneliti melaksanakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memperhatikan informasi dan nilai evaluasi diperoleh pada saat pembelajaran berlangsung. Siklus tindakan dilakukan secara bertahap sesuai dengan perubahan yang diinginkan serta tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar siswa pada meteri sistem pemerintahan desa melalui metode bermain peran.
Pada siklus I masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu mengenai:
1. Kegiatan Guru
Yang memiliki kriteria kurang dalam kegiatan guru, yaitu: a) Menguasai kelas
b) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan c) Menumbuhakan partisipasi siswa dalam pembelajaran
d) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 2. Kegiatan Siswa
Yang memiliki kriteria kurang dalam kegiatan siswa, yaitu: a) Mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang sedang sampaikan. b) Siswa menyimak pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran
c) Siswa dianjurkan untuk bersikap kritis dalam menyimak pertanyaan-pertanyaan atau menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru.
3. Menggunakan Metode Bermain Peran Yang memiliki criteria kurang yaitu:
a) Pada kelompok Pemerintah Desa aspek Penghayatan b) Pada kelompok Lembaga Masyarakat aspek Intonasi c) Pada kelompok Kaur aspek Intonasi
4. Hasil Belajar Siswa
Setelah siswa dilakukan evaluasi dan menganalisisa hasil belajar siswa yang tuntas/sudah memenuhi indikator kinerja dan tidak tuntas atau belum memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu: 5 orang siswa belum tuntas atau belum memenuhi indikator kinerja, dan sisanya 10 orang siswa sudah memenuhi indikator kinerja/tuntas.
Setelah dilakukan analisis dan refleksi, maka peneliti dan guru mitra menemukan kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan siklus I, yang mungkin menyebabkan pada siklus ini masih ada siswa yang hasil belajarnya belum memuaskan. Maka melihat dari hasil pada siklus I peneliti dan guru mitra sepakat untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada proses pembelajaran siklus I. Karena pada siklus I hasilnya belum memuaskan maka dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus berikutnya. 4.1.4. Siklus II
Pelaksanaan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang didasarkan yang didasarkan pada hasil refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa. Berikut adalah tahapan pelaksanaan kegiatan siklus II.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti bersama pengamat menyusun rencana kegiatan perbaikan yang ditemui baik kekurangan pada peneliti melakukan kegiatan pembelajaran serta kemampuan siswa belum mencapai indikator yang diharapkan. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II ini lebih menitik beratkan pada siswa yang mengalami kendala pada siklus sebelumnya, terutama dari aspek kemampuan menemukan rumus luas persegi panjang melalui alat peraga petak persegi satuan. Kegiatan Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 1 Oktober 2013 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran berjumlah 14 siswa. Pelaksana pembelajaran adalah peneliti dan pengamat.
c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi
1) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran
Pengamatan dilakukan oleh supervisor terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada meteri sistem pemerintahan desa melalui metode bermain peran dikelas IV SD Negeri 1 Dengi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Adapun format pengamatan kegiatan guru pada pelaksanaan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Data Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II
No Aspek Yang Diamati Kriteria penilaian
SB B C K
-2. Kegiatan Inti 7 9 2
-3. Penutup 1 1 -
-Jumlah 12 10 2
Presentasi 50 % 41.67% 8.33%
-Memperhatikan data hasil kegiatan pembelajaran siklus II pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dari 24 aspek yang diamati pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB) berjumlah 12 aspek atau 50 %, yang memperoleh kriteria baik (B) berjumlah 10 aspek atau 41.67%, dan yang memperoleh kriteria cukup (C) berjumlah 2 aspek atau 8.33%, sedangkan untuk kriteria kurang tidak ada.
2) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Tabel 8. Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian
SB B C K
1. Mempersiapakan buku catatan dan buku pelajaran. - √ - -2. Menduduki atau menempati tempat yang telah
ditetapkan. - √ -
-3. Mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang
sedang sampaikan. - √ -
-4. Siswa menyimak pertanyaan atau isu yang terkait
dengan pelajaran - √ -
-5.
Siswa dianjurkan untuk bersikap kritis dalam menyimak pertanyaan-pertanyaan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
- √ -
-6. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh,
mencatatnya - √ -
-No Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian
SB B C K
8.
Mencoba mengemukakan pendapat sendiri mengenai apa yang dipikirkannya Juga mencatat segala sesuatu dalam diskusi
- - √
-9. Siswa saling berbagi dan bekerjasama dengan
pasangannya √ - -
-10 Siswa berani dan aktif dalam mengemukakan
pendapatnya - √ -
-11. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan
bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama” √ - - -12 Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di
dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri - √ - -13. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di
dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama √ - - -14. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab
yang sama diantara anggota kelompoknya - - √
-15.
Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok
√ - -
-16.
Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersamavselama proses belajarnya,
√ - -
-17.
Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. √ - - -Jumlah 6 9 2 -Prosentase 35.35 % 52.94 % 11.85 %
-Memperhatikan data hasil kegiatan pembelajaran siklus II pada tabel di atas, tampaklah aktifitas siswa pada pembelajaran yang dilaksanakan peneliti sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari 17 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dari 17 aspek yang diamati pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran, yang memperoleh nilai dengan kriteria
sangat baik (SB) berjumlah 6 aspek atau 35.35 %, yang memperoleh kriteria baik (B) berjumlah 9 aspek atau 52.94 %, dan yang memperoleh kriteria cukup (C) berjumlah 2 aspek atau 11.85 %, sedangkan untuk kriteria kurang tidak ada.
3) Hasil Belajar Siswa
Setelah diadakan evaluasi, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 9. Analisis Data Siklus II
No Jumlah Perolehan Nilai Kriteria Ketuntasan
Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 1 Orang 8 Orang 4 Orang 2 Orang 0 70 80 90 -√ √ √ √ -Jumlah 14 1 Prosentase 93.33% 6.67%
Setelah dianalisis hasil evaluasi siswa, yang memperoleh nilai 70 ke bawah berjumlah 1 siswa atau 6.67% siswa belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan sedangkan yang memperoleh nilai 70 ke atas berjumlah 14 orang atau 93.33% siswa sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan
Siswa yang mendapat nol pada pelaksanaan siklus II, disebabkan siswa tersebut tidak hadir dengan alasan dalam keadaan sakit dan sedang dalam perawatan. Oleh karena itu peneliti dan guru mitra memutuskan untuk tidak memberkan evaluasi belajar tersendiri kepada siswa tersebut.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan siklus II, baik pengamatan kegiatan pembelajaran guru maupun kemampuan anak sebagaimana telah diuraikan pada tahap pemantauan dan evaluasi, ternyata telah terjadi perubahan yang signifikan.
Dari setiap indikator penentu keberhasilan penelitian berupa meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan desa melalui metode bermain peran menunjukkan hasil yang baik.
4.2. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas di SD Negeri 1 Dengi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan desa melalui metode bermain peran, pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Dengi telah menunjukkan hasil yang memuaskan.
Pengajaran yang efektif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas sekaligus dapat meningkatkan penguasaan siswa pada materi yang diajarkan. Makin baik kualitas pembelajaran guru maka, baik pula kualitas hasil belajar siswa. Hal ini telah terlihat dari pelaksanaan tindakan kelas ini. Pada pelaksanaan penelitian ini nampak bahwa pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa pada materi yang diajarkan. Hal ini ditunjukkan oleh keadaan siswa dalam proses pembelajaran dimana siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran, siswa benar-benar memahami materi pelajaran, materi lebih lama
diingat oleh siswa, dan dapat menjawab evaluasi pembelajaran yang diberikan guru pada saat proses pembelajaran. Keadaan ini diperoleh melalui penerapan metode bermain peran dalam proses pembelajaran.
Ketidak berhasilan siklus I telah dilakukan analisis terhadap data hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa serta hasil belajar siswa belum menggambarkan hasil yang diharapkan. Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan guru mitra, ternyata ada beberapa aspek yang diamati belum terlaksana sesuai indikator-indikator yang dicantumkan pada format penilaian pengamatan baik pengamatan terhadap guru maupun pada siswa.
Hasil analisis data sebagaimana yang telah diuraikan pada hasil penelitian bahwa pelaksanaan tindakan untuk siklus I masih kurang karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke bawah masih 5 orang atau 33.33% dari 15 siswa. Hal ini dipengaruhi oleh penerapan metode pembelajaran pada proses pembelajaran yang kurang tepat serta pemanfaatan media yang kurang menarik perhatian siswa. Mencermati hasil yang dicapai pada siklus I, maka antara guru mitra dan peneliti memutuskan untuk melanjutkan tindakan ke siklus berikutnya yang di awali dengan penyajian materi diupayakan untuk memperbaiki kesalahan yang ditemui pada siklus I. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada siklus II bahwa siswa yang memperoleh nilai 70 ke bawah hanya 1 orang saja atau 6.67%. Sedangkan yang memperoleh nilai 70 ke atas berjumlah 14 orang atau 93.33% siswa sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Oleh karena itu pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah dapat dikatakan berhasil, karena melebihi indikator kinerja yang ditetapkan.
Hasil penelitian ini yaitu hipotesis tindakan yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu “Jika dalam pembelajaran, dengan menggunakan metode bermain peran maka hasil belajar siswa pada materi sistem pemerintahan desa dikelas IV SDN 1 Dengi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara meningkat” Telah Tercapai