• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja dan Daya Saing Lulusan Program Studi Pendidikan IPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kinerja dan Daya Saing Lulusan Program Studi Pendidikan IPA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

e-ISSN 2776-4176

email : lepalepa@unm.ac.id 52 halaman 52-58

Published : 28/04/2021

Kinerja dan Daya Saing Lulusan Program Studi Pendidikan IPA

Inggit Winarsi Ode1, Nurkhalifah Febrianty Syah. Irmaliana2, Tazia Dharma Wata3, Nur

Adila4, Ramlawati5

Prodi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika Dan IPA, Universitas Negeri Makassar Inggitzahrun@gmail.com

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan zaman, tingkat persaingan dalam dunia pendidikan semakin tinggi dan lapangan pekerjaan yang tersedia semakin terbatas menuntut setiap perguruan tinggi untuk terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan bidang keilmuannya. Untuk meningkatkan kualitas lulusan diperlukan pengumpulan data lulusan sebelumnya sebagai acuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan lulusan yang akan datang. Data yang diperoleh untuk kinerja lulusan Program Studi Pendidikan IPA selama tiga tahun terakhir adalah Pada tahun 2017 jumlah lulusan terdapat 35 orang, lulusan yang bekerja atau berwirausaha terdapat 2 orang dan merupakan wirausaha yang tidak berizin. Pada Tahun 2018 jumlah lulusan terdapat 18 orang, lulusan yang bekerja atau berwirausaha terdapat 3 orang, 1 orang yang merupakan wirausaha yang tidak berizin dan 2 orang yang merupakan multinasional atau internasional. Pada tahun 2019 jumlah lulusan terdapat 29 orang, lulusan yang bekerja atau berwirausaha terdapat 3 orang dan merupakan wirausaha yang tidak berizin. Sedangkan untuk daya saing lulusan adalah Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan, jumlah lulusan di Tahun 2017 sebanyak 35 orang dan jumlah lulusan yang terlacak terdapat 39 orang. Jumlah lulusan dengan tingkat kesesuaian bidang kerja pada tingkat Rendah yaitu sebanyak 16 orang dan pada tingkat Tinggi yaitu sebanyak 23 orang. Pada 2018 jumlah lulusan di sebanyak 18 orang dan jumlah lulusan yang terlacak terdapat 26 orang. Jumlah lulusan dengan tingkat kesesuaian bidang kerja pada tingkat Rendah yaitu sebanyak 8 orang dan pada tingkat Tinggi yaitu sebanyak 18 orang. Pada Tahun 2019 jumlah lulusan di sebanyak 29 orang dan jumlah lulusan yang terlacak terdapat 40 orang. Jumlah lulusan dengan tingkat kesesuaian bidang kerja pada tingkat Rendah yaitu sebanyak 40 orang, pada tingkat Sedang yaitu sebanyak 2 orang dan pada tingkat Tinggi yaitu sebanyak 63 orang

Kata Kunci: Data, Kinerja, lulusan, Daya Saing

ABSTRACT

In line with the times, the level of competition in the world of education is getting higher and the available employment opportunities are increasingly limited, requiring each university to continue to strive to improve the quality of its education in order to produce quality graduates according to their scientific fields. To improve the quality of graduates, it is necessary to collect data on previous graduates as a reference for improving the quality of future graduate education. The data obtained for the performance of graduates of the Science Education Study Program for the last three years is that in 2017 there were 35 graduates, 2 graduates who worked or were entrepreneurs and were unlicensed entrepreneurs. In 2018 there were 18 graduates, 3 graduates who worked or were entrepreneurs, 1 person who was an unlicensed entrepreneur and 2 people who were multinational or international. In 2019 there were 29 graduates, 3 graduates who worked or were entrepreneurs and were unlicensed entrepreneurs. Meanwhile, the competitiveness of graduates is the suitability of graduate work fields, the number of graduates in 2017 was 35 and the number of graduates tracked was 39. The number of graduates with a level of suitability in the field of work at the Low level was 16 people and at the High level there were 23 people. In 2018 the number of graduates was 18 people and the number of graduates tracked was 26 people. The number of graduates with a level of work field suitability at the Low level was 8 people and at the High level there were 18 people. In 2019 the number of graduates was 29 people and the number of graduates tracked was 40 people. The number of graduates with a level of work field suitability at the Low level was as many as 40 people, at the Medium level there were 2 people and at the High level as many as 63 people.

(2)

email : lepalepa@unm.ac.id halaman 52-58

PENDAHULUAN

Pendidikan sudah bukan sesuatu hal yang baru, tentu orang yang berpendidikan memiliki pola berpikir yang lebih luas dan logis serta dalam cara berinteraksi secara sosial juga sangat berbeda dengan orang yang tidak berpendidikan, dari segi perilaku, berpendapat maupun dalam memberi nasehat dan ketika dalam menghadapi masalah seseorang yang memiliki pendidikan akan berpikir dengan matang agar masalah yang dihadapi dapat di selesaikan dengan cepat tanpa ada efek yang diakibatkan dari masalah tersebut.

Perguruan tinggi adalah satu organisasi terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang akan meneruskan tongkat estafet perjuangan pemerintah dan memajukan perekonomian Negara sehingga tercipta Negara yang Makmur, aman dan tentram. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas perguruan tinggi haruslah berbenah diri sejalan dengan tuntutan zaman dalam meningkatkan kinerjanya. Bagi perguruan ringgi tenaga oengajar dan tenaga administrasi adalah tonggak dasar terciptanya perguruan tinggi yang memiliki hasil kerja yang baik. Tenaga pengajar dan tenaga administrasi bekerja mengikuti sistam kerja yang telah ditetapkan. Sistem merupakan kumpulan dari bagian-bagian yang salimg berhubungan dan saling mendukung satu sama lain. Sebuah sistem kerja dapat terdiri dari prosedur, strukturorganisasi,kebijakandanperaturan-peraturan yang saling mendukung agar terciptanya tujuan organisasi (Yahya, 2016).

Persaingan merupakan ciri utama peradaban modern telah berkembang seiring mantapnya pemahaman terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang inovatif dan variatif. Dunia pendidikan harus terlibat dalam persaingan ini. Tidak terkecuali institusi pendidikan tinggi dituntut untuk menunjukkan profesionalitas dalam pemberian layanan akademisnya. Daya saing merupakan efisiensidanefektivitasyangmemilikisasaranyangtepatdalammenentukantujuandanhasilsasaran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapai persaingan (Samina,2020).

Perguruan tinggi menghadapi persaingan sebagaimana entitas bisnis pada umumnya. Beberapa persaingan yang dihadapi oleh perguruan tinggi yaitu pertumbuhan perguruan tinggi, menarik minat calon mahasiswa dan professor sebagai pendidik serta penggalangan dana. Salah satu mekanisme perguruan tinggi dalam menghadapi persaingan tersebut adalah dengan menampilkan keunggulan maupun sumber daya yang dimiliki. Sumber daya atau asset yang paling berharga yang dimiliki perguruan tinggi adlah para pendidik dan mahasiswa yang berintegrasi memnentuk organisasi. Keunggulan atas asset inilah yang menjadi oembanding antar perguruan tinggi. Asset utama tersebut tidak dapat terintifikasi secara nyata, sehingga disebut asset tidak terwujud (Rahayuningtias, 2017).

Daya saing di satu sisi sangat dipengaruhi oleh kemampuan suatu bangsa dalam mengejar ketertinggalan, di sisi lain dipengaruhi oleh negara lain dalam upayanya mengejar ketertinggalan. Dalam upaya mengejar ketertinggalan tersebut, pemerintah perlu mendorong laju percepatan dalam bidang pendidikan, yang dapat menghasilkan lulusan bertaraf internasional yang dilengkapi dengan ketrampilan professional, ketrampilan bahasa, dan ketrampilan antar budaya (Narimo, 2015).

Dalam daya saing institusi hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah kehati-hatian dalam menghadapi ancaman pendatang baru, karena sering kali pendatang baru memiliki kelebihan dari aspek finansial yang besar, sehingga salah satu cara yang ditawarkan melalui pembelajaran penggunajasa Pendidikan (Calon Mahasiswa) agar pengguna jasa dapat memahami dan menilai diferensiasi penawaran institusi dibandingkan dengan institusi lain, hal ini dapat ditempuh melalui inovasi teknologi mengikuti perkembangan teknologi (Hayati, 2015)

Menurut Yahya (2016), Saat ini, kinerja perguruan tinggi di Indonesia dinilai dengan menggunakan sistem akreditasi yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Peraturan terbaru yang berhubungan dengan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah bahwa semua perguruan tinggi di Indonesia baik negeri atau swasta harus sudah diakreditasi pada tahun 2013 jika tidak maka perguruan tinggi tersebut akan ditarik izin operasionalnya. Ultimatum ini menyebakan seluruh perguruan tinggi di Indonesia saat ini terus berusaha untuk mengikuti seluruh peraturan, persyaratan, prosedur dan tatacara dokumentasi sesuia dengan ketentuan akreditasi. Sehingga sangatlah cocok dalam penelitian ini menggunakan sistem penilaian akreditasi untuk menilai kinerja perguruan tinggi.Sesuai dengan bukupanduan akreditasi perguruan tinggi terdapat tujuh (7) standard kinerja yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi yaitu:

(3)

email : lepalepa@unm.ac.id halaman 52-58 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan PenjaminanMutu

3. Mahasiswa danLulusan 4. Sumber Daya Manusia

5. Kurikulum, Pembelajaran dan SuasanaAkademik

6. Penbiayaan, Sanrana dan Prasarana, serta SistemInformasi 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian 8. Masyarakat danKerjasama.

Lulusan Pendidikan tinggi perlu dibekali dengan kemampuan yang bisadigunakan untuk membangun daya saing, diantaranya adalah pengetahuan dan keterampilan professional yang kompetitif baik dalam, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan berbahasa asing,teknologi informasi, pemguatan karakter, maupun kemampuan global sehingga lulusan Pendidikan tinggi mampu untuk bersaing di tingkat nasional. Dalam hal ini perguruan tinggi memiliki peras yang besar dalam perwujudan dayasaing bangsa karena perguruan tinggi merupakan pusat penggerak inovasi dan aplikasi teknologi, baik secara enterprenurship maupun technoprenurship . perguruan tinggi menjadi motor penggerak inobasi dan kreativitas guna menembus persaingan membangun kerjasama dengan berbagai pihak mendorong mahasisswa untuk melakukan usaha, membagun kompetisi dan meningkatkan daya saing dengan negara lain (Saswono,2012:21).

Kinerja menggambarkan bagaimana organisasi menjadi efektif dan menunjukan tingkat produktivitas outputnya, yang diperoleh melalui pengelolahan sumber daya yang dimiliki organisasi. Kemampuan perguruan tinggi menangkap setiap gejaala dari perubahan lingkungan akan menjadi factor penentu kesuksesan bagi perguruan tinggi, institusi perguruan tinggi harus melakukan adaptasi pada struktur dan prosesnya dalam usaha memperbaiki efektivitas dan efesiensi kegiatan belajar mengajar dalam lingkup yang terus berubah dalam suatu perguruan tinggi (Sudaryo, 2015).

METODE KEGIATAN

Pengumpulan data Kinerja serta Daya saing lulusan dilaksanakan selama kurang lebih empat hari yaitu dengan cara membuat google form yang berbentuk isian dimana lulusan dari Prodi Pendidikan IPA menuliskan data sesuai yang tertera dalam borang kinerja dan daya saing lulusan. Setelah data terkumpul dilakukan perhitungan serta dikelompokan sesuai dengan kinerja setelah keluar dari Pendidikan IPA serta membawa gelar sebagai Sarjana Pendidikan. Pemilihan cara pencarian data atau pendataan mashasiswa lulusan Prodi Pendidikan IPA melalui google form dinilai lebih efektif dan lebih praktis

No Metode Kegiatan JKEM

Jumlah mahasiswa yang

terlibat

1 Pengumpu

lan data

Mengumpulkan berbagai data Luaran dan capaian tri Dharma (Daya saing lulusan dan Kinerja lulusan) melalui link google form yang

Dibagikan

2 x 24 jam Semua anggota klp 1 KKN DRDK Pendidikan IPA

2 Pengolaha n data

Mengelompokkan data Luaran dan capaian tri Dharma (Daya saing lulusan dan Kinerja lulusan) berdasarkan masa tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan dan tingkat/ ukurantempat kerja/ berwira usaha lulusan

1 x 24 jam Semua anggota klp 1 KKN DRDK Pendidikan IPA

(4)

email : lepalepa@unm.ac.id halaman 52-58 Kesesuaian daya saing juga dilihat apakah pekerjaan yang digeluti setelah pasca sarjana sesuai dengan bidang lulusan, seperti menjadi Guru mata pelajaran IPAdi Sekolah Menengah Pertama ataupun menjadi Guru les baik bimbingan belajar ataupun privat pada mata pelajaran IPA. Atau sebaliknya tidak ada kesusaian dengan bidang lulusan

Adapun ringkasan metode pelaksanaan beserta jam kerja efektif mahasiswa (JKEM) tersaji pada:

Table 1.metode, kegiatan, JKEM dan keterlibatan mahasiswa

HASIL &PEMBAHASAN

a. Kinerja lulusan

Data kinerja dari lulusan Program Studi Pendidikan IPA yang telah dikumpulkan dari 3 tahun terakhir mulai dari 2017,2018 dan 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 8.e.1 Tempat Kerja Lulusan

Tahun Lulus Jumlah Lulusan Jumlah Lulusan yang Bekerja/ Berwira- Usaha

Jumlah Lulusan yang Bekerja berdasarkan Tingkat/Ukuran Tempat Kerja/Berwirausaha Lokal/ Wilayah/ Berwirausaha tidak Berizin Nasional/ Berwirausa ha Berizin Multinasion al/ Internasiona l 2 3 4 5 6 7 TS-4 35 2 2 TS-3 18 3 1 2 TS-2 29 3 3 Jumlah

Keterangan : TS-4 = Tahun lulus pada tahun 2017 TS-3 = Tahun lulus pada tahun 2018 TS-2 = Tahun lulus pada tahun 2019

Data diambil dari hasil studi penelusuran lulusan Program Studi Pendidikan IPA. Data kinerja lulusan tingkat/ukuran tempat kerja/berwirausaha lulusan dalam 3 tahun, mulai TS-4 sampai dengan TS-2, dengan mengikuti format Tabel 8.e.1. Pada TS-4 jumlah lulusan terdapat 35 orang, lulusan yang bekerja atau berwirausaha terdapat 2 orang dan merupakan wirausaha yang tidak berizin. Pada TS-3

3 Penginput

an data Menginput data Luaran dan capaian tri Dharma (Daya saing lulusan dan Kinerja lulusan) yang dilengkapi dengan bukti data luaran capaian Tri Dharma ( Daya saing lulusan dan Kinerja lulusan) yangsudah

Dikumpulkan

1 x 24 jam Semua anggota klp 1 KKN DRDK Pendidikan IPA

(5)

email : lepalepa@unm.ac.id halaman 52-58 1orangyangmerupakanwirausahayangtidakberizindan2orangyangmerupakanmultinasionalatau

internasional. Pada TS-2 jumlah lulusan terdapat 29 orang, lulusan yang bekerja atau berwirausaha terdapat 3 orang dan merupakan wirausaha yang tidak berizin. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat lulusan yang telah bekerja atauberwirausaha.

Kinerja lulusan perguruan tinggi adalah indicator utama keberhasilan sebuah perguruan tinggi terutam program studi yang ada di dalam naungannya. Menurut Andreas (2015) kinerja perguruan tinggi menghadapi tantangan besar seiring dengan berkembangnya jaman seperti berkembangnya teknologi informasi, tingginya tuntutan kinerja, peningkatan pelayanan dan penyempurnaan fasilitas belajar mengajar serta penerimaan mahasiswa yang lebih berkualitas. Hal ini sesuai dengan oernyataan Kapargam (2010) yang menyatakan bahwa perguruan tinggi menghadapi tantangan baru yaitu trend globalisasi, tantangan ekonomi baru dan cepatnya pertumbuah informasi dan teknologi untuk meningkatkan kinerjanya.

b. Daya Saing Lulusan

Data daya saing dari lulusan Program Studi Pendidikan IPA yang telah dikumpulkan dari3 tahun terakhir mulai dari 2017,2018 dan 2019 adalah sebagai berikut:

1) Terdapat tabel 8.d.2 berikut ini diisi oleh pengusul dari Program Studi pada program Diploma Tiga/Sarjana/Sarjana Terapan/Magister/MagisterTerapan. Data kesesuaian bidang kerja lulusan saat mendapatkan pekerjaan pertama dalam 3 tahun, mulai TS-4 sampai dengan TS-2, dengan mengikuti format Tabel 8.d.2 berikut ini. Data diambil dari hasil studi penelusuran lulusan.

Tabel 8.d.2 Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan Tahun lulus Jumlah lulusan Jumlah lulusan yang terlacak

Jumlah lulusan dengan tingkat

kesesuaian bidang kerja Rendah 1) Sedang 2) Tinggi 3) 1 2 3 4 5 6 TS-4 35 39 16 23 TS-3 18 26 8 18 TS-2 29 40 16 2 22 Jumlah 105 40 2 63

Keterangan : TS-4 = Tahun lulus pada tahun 2017 TS-3 = Tahun lulus pada tahun 2018 TS-2 = Tahun lulus pada tahun 2019

1) Jenis pekerjaan/posisi jabatan dalam pekerjaan tidak sesuai atau kurang sesuai dengan profil lulusan yang direncanakan dalam dokumen kurikulum.

2) Jenis pekerjaan/posisi jabatan dalam pekerjaan cukup sesuai dengan profil lulusan yang direncanakan dalam dokumen kurikulum.

3) Jenis pekerjaan/posisi jabatan dalam pekerjaan sesuai atau sangat sesuai dengan profil lulusan yang direncanakan dalam dokumenkurikulum

Tinggi rendahnya daya saing seorang, organisasi atau intansi tergantung kepada factor- faktor yang mempengauhinya, dalam kewilayahannya atau daerahnya (Sumihardjo, 2012 :37). Mengidentifikasi tentang indicator utama dan spesifik sebagai penentu daya saing. Ruang lingkup daya saing pada skala makro meliputo; perekonomian suatu daerah, keterbukaan, sistem keungan, infrasturuktur dan sumber daya alam, kelembagaan, kebijakan pemerintah dan menajemen ekonomi di suatu daerah.

Menurut Roberts(2005:5)menyatakanbahwadayasaingperguruantinggidipengaruhioleh factor internal dan factor eksternal. Factor internal terdiri dari;(1) sumber daya organisasi, (2) pemasaran atau

(6)

email : lepalepa@unm.ac.id halaman 52-58 orientasi pasar, (3) sumber daya manusia atau orientasi pembelajaran, (4)fasilitas fisik atau fasilitas penunjang dari perguruan tinggi, (5) sumber daya finansial, (6) peneliti dan pengembangan lulusan. Factor eksternal terdiri dari aspek (1) kekuatan persaingan, (2) ancaman dari pesaing, (3) ancaman dari pendatang baru, (4) kekuatan tawar dari manusia serta (5) kekuatan tawar dari pemasokmahasiswa.

Gambar 1. Foto kegiatan

KESIMPULAN &SARAN

A. Kesimpulan

Pada kinerja lulusan Program Studi Pendidikan IPA yang telah dikumpulkan dari 3 tahun terakhir mulai dari 2017,2018 dan 2019 terdapat lulusan yang telah bekerja atau berwirausaha, yaitu wirausaha berizin dan tidak berizin serta multinasional atau internasional. Sedangkan daya saing lulusan dari lulusan Program Studi Pendidikan IPA yang telah dikumpulkan dari 3 tahun terakhir mulai dari 2017,2018 dan 2019 diambil dari hasil studi penelusuran lulusan Program Studi Pendidikan IPA yaitu terdapat data kesesuaian bidang kerja lulusan saat mendapatkan pekerjaan pertama dalam 3 tahun serta ada beberapa yang masuk kategori rendah, sedang dan tinggi.

B. Saran

Rekomendasi untuk peneliti yang akan mengambil data tentang daya saing yaitu sebaiknya perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh orientasi pembelajaran terhadap daya sainginstitusi serta kehati hatian dalam menghadapi ancaman pendatang baru dengan kemampuan yang lebih mumpuni.

DAFTAR PUSTAKA

Andreas, B. 2015. Educating Collage Constumer. Papef o Academy.

Karpagam.U,P & Sunganthi. L. 2010. A Strategi Fame work For Menaging Higher Education.Advanced In Management. 10,3

Hayati, N. 2015. Daya Saing Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Jurnal Administrasi Pendidikan. 1,1 Narimo,sabar.2015.Membangun Daya Saing Lulusan Pendidikan(Akuntansi) Tinggi Bertumpu Pada

Penguatan Kurikulum Berbasis KKNI. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Akuntansidan Keuangan. Vol. 1. No. 1.

Samina, Rahmanto., Ansar., dan Arwildayanto. 2020. Daya Saing Lulusan Manajemen Pendidikan. Jambura Journal of Educational Management. Vol. 1. No. 1.

Yahya, A dan Amalia R. 2016. Pengaruh Sistem Kerja Terhadap Kinerja Perguruan Tinggi dan Implikasi Terhadap Kepercayaan Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnall Pendidikan Banda Aceh. Vol. 10. No.1.

(7)

email : lepalepa@unm.ac.id halaman 52-58 Indonesia. Jurnal Daya Saing Investasi Perguruan Tinggi. 18, 2

Saswono, E.S . 2012. Pendidikan Nasional Dan Pembangunan Karakter Bangsa. Bapenas: Jakarta. Sudaryo, Y. 2015. Kinerja Perguruan Tinggi Dengan Pendekatan Strategic Scorecard. Jurnal Ilmu

Tinggi Pendidikan Ekonomi. 17, 1.

Sumiharjp,T.2012.Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Melalui Pengembangan Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Grafindo Persada:Bandung

Gambar

Table 1.metode, kegiatan, JKEM dan keterlibatan mahasiswa  HASIL &PEMBAHASAN
Tabel 8.d.2 Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan  Tahun  lulus  Jumlah  lulusan  Jumlah  lulusan yang  terlacak
Gambar 1. Foto kegiatan  KESIMPULAN &SARAN  A.  Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

5 (material) dari proses penjualan, mereka menyampingkan keterampilan akan ilmu dibidang kefarmasian dan membuat masyarakat tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari

yang ditarik dari suatu titik pada salah satu garis sejajar dan. tegak lurus garis sejajar yang lain.. Menghitung jarak antara garis

Selain itu, siswa yang berada pada kategori ren- dah sebelum perlakuan 4 siswa sesudah perlakuan menjadi 2 siswa, dengan rincian 1 siswa saat pra tes rendah menjadi

Penelitian ini difokuskan pada persepsi Wajib Pajak UMKM terhadap perubahan tarif dan dasar perhitungann, kemudahan dan penyederhanaan, maksud dikeluarkannya PP

Dari pengujian diperoleh fraksi dari partisi tidak larut n-hexan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella thypi, dan Vibrio

Mengacu pada fungsi dan tujuannya, Gedung Pertunjukan dan Galeri Seni di Semarang memprioritaskan pengguna utamanya adalah komunitas seni, pengunjung/penikmat seni

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan