• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PELAYANAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH STUDI KASUS KOTA DUMAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PELAYANAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH STUDI KASUS KOTA DUMAI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

STRATEGI PELAYANAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR

BERSIH STUDI KASUS KOTA DUMAI

Rizki Ramadhan Husaini, Ari Sandhyavitri, Siswanto

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293

email : rizkiramadhan.0707120181@gmail.com

ABSTRACT

The need for clean water in the city of Dumai should be a concern due to increasing population Dumai City of ± 3.54% per year resulting in a net increase in water demand in the city. Strategies of water distribution system is needed to provide some services for the alternative option Dumai city with limited water supply. The results of this study can be concluded that of the projected population in the city of Dumai which includes 7 sub obtained water needs in 2012 is ± 244liter/detik, 2015 is ± 370 liters / sec and 2020 is ± 440 liters / second. Addressing the needs of the water is done phasing with 4 scenarios for each of the water supply capacity starting from 80 Liter / sec in the year 2012-2015 and 160 liters / sec in the year 2016-2020. The distribution system of water services for the city of Dumai obtained is expected to serve as a guide to management development programs, especially the development of the water resources of water services in the future.

Keywords: distribution systems, service strategy, clean water

PENDAHULUAN

Dalam pertemuan tingkat dunia “World Summit on Sustainable

Development (WSSD)” di Johanesburg tahun 2002, penyediaan pelayanan dan

akses air bersih menjadi prioritas utama dari lima bidang yang dipandang strategis yaitu water, energy, health, agriculture dan biodiversity.

Penjelasan pada Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menyebutkan sasaran pencapaian pelayanan air bersih ditetapkan sebesar 85% untuk penduduk perkotaan dan 70% untuk penduduk pedesaan dengan tingkat konsumsi rata-rata sebesar 150 liter/kapita/hari untuk penduduk perkotaan dan 120 liter/kapita/ hari untuk penduduk pedesaan. (Ditjen. Cipta Karya. 1986)

Kesulitan untuk mendapatkan air yang layak seolah sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat Kota Dumai. Masyarakat yang kurang mampu tidak peduli dengan kondisi tersebut dan tetap mengkonsumsi air yang tidak layak, sementara bagi sebagian masyarakat yang secara ekonomi cukup mampu, mereka membeli air dari tangki-tangki air yang dikelola swasta atau penjaja-penjaja air

(vendor) dengan harga relatif mahal. (Laporan Akhir Penyusunan Studi Air Bersih Kota Dumai, 2008)

(2)

2

Dari kapasitas produksi yang ada (sampai 2012), telah terpasang Sambungan Rumah sebanyak 1.431 Unit Sambungan Rumah atau melayani 3% dari jumlah penduduk Kota Dumai. Sehingga masih terbuka lebar 97% masyarakat Dumai belum memperoleh akses air minum perpipaan. (Laporan

Akhir Penyusunan Studi Air Bersih Kota Dumai, 2008).

METODE PENELITIAN

Proyeksi penduduk dibuat berdasarkan pendekatan linier regression. Berdasarkan data dari BPS diperoleh informasi bahwa proyeksi tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2010-2012 di Kota Dumai adalah rata-rata sebesar 3,54% per tahun. Sedangkan kondisi tingkat pertumbuhan pada tahun 2013-2030 dibangun dengan menggunakan 3 skenario yaitu skenario pesimis, moderat dan optimis.

Data kebutuhan air yang diperoleh dianalisa menggunakan software

Microsoft Excel untuk mendapatkan kebutuhan air 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan

20 tahun yang akan datang melalui metode perkiraan secara linear regression. Parameter-parameter penting untuk memperkirakan dan menganalisa kebutuhan akan air besih dimasa yang akan datang diantaranya sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk pada tahun sekarang sebagai acuan untuk proyeksi kebutuhan air rumah tangga hingga tahun 2030.

2. Persentase pelayanan dan proyeksi peningkatannya area cakupan pelayanan.

3. Konsumsi air tiap orang (di rumah tangga) dan non rumah tangga (tiap sektornya).

Dari jumlah total kebutuhan air yang diperoleh, maka akan dapat ditentukan kapasitas IPA yang akan direncanakan.

Setelah mendapatkan data-data yang menunjang proses pembuatan skema sistem distribusi air, akan dibuat beberapa alternatif skema jaringan yang dipakai untuk rekomendasi pembuatan jaringan distribusi air bersih tersebut. Pembuatan alternatif skema jaringan air bersih serta simulasi tekanan (head) pada area distribusi yang dilakukan dengan menggunakan software EPANET 2.0 Headloss

Formula dari Hazzen-William.

Proses simulasi tekanan adalah sebagai berikut: 1) Penggambaran jaringan.

2) Memberikan nomor pada node-node (simpul pipa). 3) Penentuan arah aliran jaringan.

4) Memasukkan karakteristik jaringan seperti pipa, node, aliran debit, pompa dan asesoris.

5) Running Model. 6) Hasil simulasi.

Pembuatan jaringan-jaringan distribusi dilakukan berdasarkan skenario yang telah diusulkan sebelumnya. Adapun skenario-skenario yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah :

(3)

3 330 342 354 366 379 393 407 419 431 444 458 471 486 500 515 531 546 563 580 330 342 354 366 379 393 407 423 440 457 476 495 515 536 559 582 607 632 659 -100 200 300 400 500 600 700 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 K EB U TU H A N A IR ( LI TE R /D ET IK ) TAHUN

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Total Berdasarkan 3 Skenario

Kebutuhan Air Total Skenario Pesimis (liter/detik) Kebutuhan Air Total Skenario Moderat (liter/detik) Kebutuhan Air Total Skenario Optimis (liter/detik)

a. Skenario Pelayanan I

Untuk skenario yang pertama dipilih pada daerah yang dekat dengan

intake sumber air baku yaitu pada kecamatan Dumai selatan. Hal ini dimaksudkan

untuk memudahkan jaringan distribusi air karena letak area layanan air bersih tidak jauh dengan intake air baku..

b. Skenario Pelayanan II

Untuk skenario pelayanan kedua dipilih pada daerah yang lewati atau dilalui jalan utama. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam proses pemasangan pipa distribusi. Adapun daerah layanan distribusi air bersih pada skenario ini adalah Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Kota dan Kecamatan Dumai Selatan.

c. Skenario Pelayanan III

Untuk skenario pelayanan yang ketiga jaringan distribusi yang akan direncanakan adalah mengoptimalkan daerah-daerah yang memiliki kualitas air tanah yang kurang baik. Dimana daerah yang dimaksudkan adalah daerah yang berada dipinggiran laut dan elevasi daerahnya yang rendah. Adapun daerah layanan distribusi air bersih pada skenario ini adalah Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Timur, dan Kecamatan Dumai Kota.

d. Skenario Pelayanan IV

Untuk skenario pelayanan yang keempat yaitu dengan cara memenuhi suplai air bersih ke daerah pelanggan lama yang belum mendapatkan sambungan pipa. Adapun daerah layanan distribusi air bersih pada skenario ini adalah Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Dumai Kota.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan proyeksi yang telah dilakukan dalam 3 skenario yaitu pesimis, moderat dan optimis maka nilai kebutuhan air untuk tahun 2012-2030 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

(4)

4 370 440 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 1 2 K EB U TU H A N A IR ( LI TE R /D ET IK )

Ringkasan Kebutuhan Air Bersih dan Rencana Suplai Air di Kota Dumai (Moderat)

K e c . S u n g a i S e m b ila n K e c . B u k it K a p u r K e c . M e d a n g K a m p a i K e c . D u m a i B a r a t K e c . D u m a i T im u r K e c . D u m a i K o t a K e c . D u m a i S e la t a n in-PI-1 in-PI-3 OUT-PI-2 OUT-PI-1 OUT-PI-3TR-1 18 17 16 TR-2 in-PD-3in-PD-2in-PD-1in-PD-5a out-PD-3out-PD-2out-PD-1out-PD-5a out-pump-01 42 21 23 11a 8a 4a 19 26 31 38 43 39 1a 2a 25 13 29 5a 6a 15a 14a 28 30 3a 7a 24 37 36 41 34 35 33 32 40 22 10a 12 20 27 9a in-PI-2 RESERVOIR INTAKE WTP Day 1, 5:00 PM

Berikut ini adalah ringkasan proyeksi kebutuhan air dengan beberapa skenario untuk wilayah layanan Kota Dumai dan Sekitarnya dengan menggunakan asumsi skenario yang dijadikan acuan adalah skenario moderat. Pemenuhan kebutuhan air di Kota Dumai dilakukan menjadi 2 tahap yaitu tahap 1 sampai tahun 2015 dan dilanjutkan dengan tahap 2 sampai tahun 2020.

a. Hasil Strategi Sistem Distribusi Air Tahap 1 Skenario 1

Adapun hasil simulasi jaringan untuk skenario 1 tahap 1 ini ada 60 pipa dengan diameter 315, 250 dan 110 mm dengan total panjang pipa 30.310 meter, titik simpul pipa sebanyak 43 buah, 1 buah reservoir dan 4 buah pompa dengan satuan pengaliran liter per detik (LPS). Pompa ini mengalirkan air 80 liter/detik. Untuk gambar jaringan perpipaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2 Ringkasan Proyeksi Kebutuhan Air Bersih

(5)

5 K e c . S u n g a i S e m b ila n K e c . B u k it K a p u r K e c . M e d a n g K a m p a i K e c . D u m a i B a r a t K e c . D u m a i T im u r K e c . D u m a i K o t a K e c . D u m a i S e la t a n 1 in-P2 in-PI-3 in-PI-4out-PI3 94 in-PD-4 in-PD-1in-PD-3 out-PD-2 out-PD-1 39a 52 56 20 26 9 12 47 21 62 11 4 TR-03 out-PI2 10 8 27 42 54 in-PD-2 51 53 15 2 3 35 34 45 43 55 49 58 61 59 18 23 41 19 50 60 38 44 40 46 48 13 14 7 31 29 32 25 33 5 6 63 30 37 28 36 22 57 17 16 24 Pump-IN-2 Pump-IN-3 Pump-IN-4

Pump-DS-4Pump-DS-1Pump-DS-2Pump-DS-3

Vout-INTAKE VZ12-3 Vmain-Z02Vmain-Z01 Day 1, 1:00 AM K e c . S u n g a i S e m b ila n K e c . B u k it K a p u r K e c . M e d a n g K a m p a i K e c . D u m a i B a r a t K e c . D u m a i T im u r K e c . D u m a i K o ta K e c . D u m a i S e la ta n Skenario 2

Adapun hasil simulasi jaringan untuk skenario 2 tahap 1 ada 63 pipa dengan diameter 315, 250 dan 110 mm dengan total panjang pipa 49.385 meter, titik simpul pipa sebanyak 43 buah, 1 buah reservoir dan 4 buah pompa dengan satuan pengaliran liter per detik (LPS). Pompa ini mengalirkan air 80 liter/detik. Untuk gambar jaringan perpipaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Skenario 3

Adapun hasil simulasi jaringan untuk skenario 3 tahap 1 ada 122 pipa dengan diameter 315, 250 dan 110 mm dengan panjang total 50.974 meter, titik simpul pipa sebanyak 83 buah, 1 buah reservoir dan 4 buah pompa dengan satuan pengaliran liter per detik (LPS). Pompa ini mengalirkan air 80 liter/detik. Untuk gambar jaringan perpipaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4 Jaringan Pipa Distribusi Air Skenario 2 Tahap 1

(6)

6 K e c . S u n g a i S e m b ila n K e c . B u k it K a p u r K e c . M e d a n g K a m p a i K e c . D u m a i B a r a t K e c . D u m a i T im u r K e c . D u m a i K o t a K e c . D u m a i S e la t a n 52 46 36 4 11 7 47 3734312724 5 in-P2 in-PI-3 in-PI-4out-PI3 94 in-PD-4in-PD-2in-PD-3 out-PD-2 out-PD-1 67 75 73 55 3 14 17 30 56 41 2 15 10 TR-03 out-PI2 51 44 4338 29 22 26 20 19 21 16 13 6 1 8 59 66 61 64 65 70 60 63 69 68 72 78 85 83 80 76 in-PD-1 12 74 79 81 82 40 23 18 54 86 57 53 35 33 3228 48 58 45 50 49 84 71 77 62 39 9 25 42 Pump-IN-2 Pump-IN-3 Pump-IN-4

Pump-DS-4Pump-DS-1Pump-DS-2Pump-DS-3

Vout-INTAKE

VZ12-3 Vmain-Z02 Vmain-Z01

Skenario 4

Adapun hasil simulasi jaringan untuk skenario 4 tahap 1 ada 86 pipa dengan diameter 250 dan 110 mm dengan panjang pipa total 34.107 meter, titik simpul pipa sebanyak 58 buah, 1 buah reservoir dan 4 buah pompa dengan satuan pengaliran liter per detik (LPS). Pompa ini mengalirkan air 80 liter/detik. Untuk gambar jaringan perpipaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Adapun ringkasan hasil strategi yang diusulkan untuk tahap 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1 Hasil Simulasi dengan Suplai Air 80 liter/detik

b. Hasil Strategi Sistem Distribusi Air Tahap 2 Skenario 1

Adapun hasil simulasi jaringan untuk skenario 1 tahap 2 ini ada 83 pipa dengan diameter 315, 250 dan 110 mm dengan panjang pipa total 43.132 meter, titik simpul pipa sebanyak 55 buah, 1 buah reservoir dan 4 buah pompa dengan

(7)

7 K e c . S u n g a i S e m b ila n K e c . B u k it K a p u r K e c . M e d a n g K a m p a i K e c . D u m a i B a r a t K e c . D u m a i T im u r K e c . D u m a i K o t a K e c . D u m a i S e la t a n in-PI-1 in-PI-3 OUT-PI-2 OUT-PI-1 OUT-PI-3TR-1 18 17 16 TR-2 in-PD-3in-PD-2in-PD-1in-PD-5a out-PD-3 out-PD-2out-PD-1out-PD-5a out-pump-01 42 21 23 11a 8a 4a 19 26 31 38 43 39 1a 2a 25 13 29 5a 6a 15a 14a 28 30 3a 7a 24 37 36 41 34 35 33 32 40 22 10a 12 20 27 9a in-PI-2 47 46 45 51 52 54 53 9 48 49 50 55 44 RESERVOIR INTAKE WTP K e c . S u n g a i S e m b ila n K e c . B u k it K a p u r K e c . M e d a n g K a m p a i K e c . D u m a i B a r a t K e c . D u m a i T im u r K e c . D u m a i K o t a K e c . D u m a i S e la t a n out-pump-02 1 3 2 4 5 6 7 in-PI-2 in-PI-3 in-PI-4 OUT-PI-2 OUT-PI-3 OUT-PI-4TR-1 23 TR-2 in-PD-3in-PD-2in-PD-1in-PD-5a out-PD-3out-PD-2out-PD-1out-PD-5a out-pump-01 16 15 22 29 31 34 35 36 37 42 41 32 30 43 25 14 24 33 38 39 8 13 12 20 21 11 9 10 27 28 40 26 17 19 18 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 RESERVOIR INTAKE WTP

satuan pengaliran liter per detik (LPS). Pompa ini mengalirkan air 160 liter/detik. Untuk gambar jaringan perpipaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Skenario 2

Adapun hasil simulasi jaringan untuk skenario 2 tahap 2 ini ada 84 pipa dengan diameter 315, 250 dan 110 mm dengan panjang pipa total 67.162 meter, titik simpul pipa sebanyak 55 buah, 1 buah reservoir dan 4 buah pompa dengan satuan pengaliran liter per detik (LPS). Pompa ini mengalirkan air 160 liter/detik. Untuk gambar jaringan perpipaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Skenario 3

Adapun hasil simulasi jaringan untuk skenario 3 tahap 2 ini ada 179 pipa dengan diameter 315, 250 dan 110 mm dengan panjang pipa total 60.552 meter, titik simpul pipa sebanyak 122 buah, 1 buah reservoir dan 4 buah pompa dengan

Gambar 7 Jaringan Pipa Distribusi Air Skenario 1 Tahap 2

(8)

8 K e c . S u n g a i S e m b ila n K e c . B u k it K a p u r K e c . M e d a n g K a m p a i K e c . D u m a i B a r a t K e c . D u m a i T im u r K e c . D u m a i K o t a K e c . D u m a i S e la t a n 71 7069 68 64 6362 61 50 37 4 10 6 51 49 454136 33 30 24 39 40 53 5 in-P2 in-PI-1 in-PI-3out-PI1 94 in-PD-4in-PD-2in-PD-3 out-PD-2 out-PD-1 95 99 105 111 129 141 143 148 154 155 165164 163 170 166 139 140 147 135 103 93 9189 74 88 3 108 18 21 31 78 43 112 142 2 175 20 12 171 TR-03 out-PI2 67 57 60 59 66 55 5452 58 56 65 48 47 46 44 38 29 22 25 26 27 15 14 17 19a 16 9 8 1 7 85a 94a 87 92 190 98 86 90 97 96 102 100 101 109 110 113 114 104 124 118 125 134 133 130 131126 136 138 144 149 153 137 158 157 156 159 169 168 167 174 173 172 123 120 107 in-PD-1 11 132 128 115 117116 106 119 121 122 8483 81 82 7776 75 42 23 13 127 145 150 73 32 35 34 152 151146 161 162 28 72 160 19 176 177 178 179 Pump-IN-2 Pump-IN-1 Pump-IN-3 Pump-DS-4 Pump-DS-1Pump-DS-2Pump-DS-3

Vout-INTAKE VZ12-3 Vmain-Z02Vmain-Z01 Day 1, 1:00 AM K e c . S u n g a i S e m b ila n K e c . B u k it K a p u r K e c . M e d a n g K a m p a i K e c . D u m a i B a r a t K e c . D u m a i T im u r K e c . D u m a i K o t a K e c . D u m a i S e la t a n Day 1, 1:00 AM

satuan pengaliran liter per detik (LPS). Pompa ini mengalirkan air 160 liter/detik. Untuk gambar jaringan perpipaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Skenario 4

Adapun hasil simulasi jaringan untuk skenario 4 tahap 2 ini ada 142 pipa dengan diameter 250 dan 110 mm dengan panjan pipa 38.816 meter, titik simpul pipa sebanyak 97 buah, 1 buah reservoir dan 4 buah pompa dengan satuan pengaliran liter per detik (LPS). Pompa ini mengalirkan air 160 liter/detik. Untuk gambar jaringan perpipaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Adapun ringkasan hasil strategi yang diusulkan untuk tahap 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Gambar 9 Jaringan Pipa Distribusi Air Skenario 3 Tahap 2

(9)

9

Tabel 2 Hasil Simulasi Dengan Suplai Air 160 liter/detik

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah:

1. Kebutuhan air bersih di Kota Dumai yang mencakup 7 kecamatan di tahun 2012 sebagai dasar perencanaan adalah sebesar 407 liter/detik.

2. Daerah yang menjadi cakupan pelayanan air bersih hanya di bagi dalam 4 kecamatan yaitu :

a. Kecamatan Dumai Barat b. Kecamatan Dumai Timur c. Kecamatan Dumai Kota d. Kecamatan Dumai Selatan

3. Proyeksi kebutuhan air bersih di Kota Dumai setiap 5 tahun yang dimulai dari tahun 2015 adalah:

a. Pada tahun 2015 sebesar 366 liter/detik b. Pada tahun 2020 sebesar 436 liter/detik c. Pada tahun 2025 sebesar 519 liter/detik d. Pada tahun 2030 sebesar 617 liter/detik

4. Strategi sistem distribusi air bersih di Kota Dumai dilakukan berdasarkan 4 skenario dengan 2 tahap yakni tahap 1 (2012-2015) dan tahap 2 (2015-2020), adapun 4 skenario tersebut yaitu:

a. Skenario 1 : Mengutamakan pada daerah yang dekat dengan

intake air baku. (Kecamatan Dumai Selatan)

b. Skenario 2 : Mengkonsentrasikan pada daerah yang dilewati

oleh jalan utama (Kecamatan Dumai Selatan, Dumai Barat, Dumai Timur dan Dumai Kota)

c. Skenario 3 : Mengkonsentrasikan pada daerah yang memiliki

kualitas air tanah yang kurang baik (daerah tepi laut). (Kecamatan Dumai Barat, Dumai Timur dan Dumai Kota)

d. Skenario 4 : Memenuhi suplai air bersih ke daerah pelanggan

lama yang belum mendapatkan sambungan (Kecamatan Dumai Timur dan Dumai Kota)

(10)

10 DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2011. Riau dalam Angka Online 2011. URL [http://riau.bps.go.id/publikasi-

online/riau-dalam-angka2011.html] Last Accessed 15 Maret 2012.

Budi D. Sinulingga. 1999. Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal.

Malang.

Core Team. 2008. Laporan Akhir Penyusunan Studi Air Bersih Kota Dumai,

Dumai : CV. Renawijaya

Direktorat Air Bersih. 2007. Buku Panduan Pengembangan Air Minum. Jakarta

DPU, Jendral Cipta Karya.

Kusnadi, Arie. 2011. Optimasi Rencana Strategi Pelayanan Distribusi Air Bersih

di Wilayah Pekanbaru dan Sekitarnya. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil

S-1. Pekanbaru: Universitas Riau.

Nugroho, Iwan 2002, Strategi Pengembangan Air Bersih

www.bappenas.go.id/get-file-server/node/8549/ [Accessed 16 April

2012].

PerPres RI No. 14 tahun 1987. Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah di

Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah.

Shin, Kilman. 1998. SPSS Instruction Manual. University of Waterloo

Department of Statistics and Actuarial Science. Canada

Suryanita, R et al. 2003. Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir & Kerja

Praktek. Pekanbaru: Program Studi S1 Teknik Sipil.

Studi Kelayakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai, Indisi

Konsorsium, 2012

Gambar

Gambar 1 Proyeksi Kebutuhan Air 2012-2030 Berdasarkan 3 Skenario
Gambar 3 Jaringan Pipa Distribusi Air Skenario 1 Tahap 1
Gambar 4 Jaringan Pipa Distribusi Air Skenario 2 Tahap 1
Tabel 1 Hasil Simulasi dengan Suplai Air 80 liter/detik
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan menggunakan model porter, akan meningkatkan keuntungan kompetitif dari perusahaan secara tidak langsung, karena perusahaan dapat mengenali lingkungan di sekitarnya

Menurut pengamatan peneliti, selain kondisi awal luka ada beberapa faktor juga yang harus diperhatikan dalam proses perawatan luka karena selain kita memahami kondisi

Sedangkan pada perbandingan kelompok perlakuan kontrol dengan LD100 didapatkan p<0,05 sehingga hasil dinyatakan bermakna karena pada kelompok tikus LD100 banyak yang

Bagi item kedua, respons yang diberikan oleh guru pelatih menunjukkan guru pelatih tidak dapat mengenalpasti tujuan sesuatu soalan yang dikemukakan dengan jelas iaitu 67%

Untuk mengetahui hasil pembelajaran notasi braille pada siswa tunanetra Elsafan dalam bidang studi vokal di Yayasan Musik Gerejawi ??.

Dengan demikian kuisioner tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penilaian sudut pandang (harapan, persepsi dan tingkat kepuasan) pasien dan tenaga kesehatan di

Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh tiga bulan Juli tahun dua ribu tiga belas pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB bertempat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus