ANALISA KEKUATAN SISA PIPELINE AKIBAT CORROSION
BERBASIS KEANDALAN DI PETROCHINA-PERTAMINA
TUBAN
Oleh:
Oleh:
Prasetyo Muhardadi
4305 100 039
Dosen Pembimbing :
1. Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, PhD
2. Prof. Ir. Soegiono
AGENDA PRESENTASI
•
Latar Belakang
•
Perumusan Masalah
•
Batasan Masalah
•
Analisa dan Pembahasan
LATAR BELAKANG
Pipeline merupakan alat transportasi minyak dan gas
yang aman dan ekonomis
Korosi dapat menyebabkan menurunnya kekuatan
struktur dan kerusakan pada pipa
struktur dan kerusakan pada pipa
Adanya korosi, analisa kekuatan sisa dan keandalan
pada pipa sangat penting untuk dilakukan. Dengan
dilakukan analisa kekuatan sisa dan keandalan, dapat
diketahui seberapa handal pipa yang mengalami
korosi selama beroperasi
•
Semakin
pipa
mengalami
korosi
maka
ketebalan
pipa
akan
semakin
berkurang,
dengan berkurangnya kekuatan sisa (residual
strength)
maka
pipa
tidak
akan
mampu
menahan internal pressure dan temperature
yang bekerja didalam pipa sehingga pipa akan
yang bekerja didalam pipa sehingga pipa akan
mengalami kegagalan
Eksternal Corrossion
Jenis tanah
Clay
Depth
3 meter
Density, γ
m1,84 t/m
3Shear Strength,
S
u6,7 t/m
2Friction angle,
Ф
0
Data tanah di Desa Mojo Agung Tuban
Data yang digunakan dalam Tugas Akhir
ini adalah data pipeline Sukowati - CPA
milik JOB Pertamina -
Petrochina East
Java Tuban. Pipeline yang dianalisa adalah
pipeline yang memiliki tingkat korosi
paling tinggi, dengan panjang pipeline 2
meter (91.5 inchi). Lokasi pipeline yang
dianalisa terletak di SDV – 03 KM 4600
desa Mojo Agung, Tuban.
desa Mojo Agung, Tuban.
Dalam tugas akhir ini pemodelan tanah
diasumsikan
sebagai
beban
luar
dan
tumpuan pada pipa. Pemodelan tanah
sebagai tumpuan pipa dapat dilihat pada
gambar disamping.
Material
ASTM A106 Gr.B Sch 80
Outside Diameter (OD)
10,750 inchi
Wallthickness
0,593 inchi
Length
9600 m
Design pressure
1480 psi
Design temperature
203 F
Data Sukowati-CPA Pipeline JOB Pertamina-Petrochina East Java Tuban
Design temperature
203 F
SMYS
35000 psi
Thermal Expansion
6,498 x 10
-6 oF
-1Modulus Young
28,3 x 10
6psi
Poisson’s Ratio
0,303
Perumusan Masalah
•
Berapa
kekuatan
dan
keandalan
pipeline
sebelum
mengalami
corrosion ?
corrosion ?
•
Berapa
kekuatan
sisa
(residual
strength)
dan
keandalan
pipeline
Batasan Masalah
•
Korosi yang dianalisa terletak di BV-03 KM 4600
desa Mojo Agung, Tuban.
•
Konfigurasi pipa yang ditinjau berbentuk lurus.
•
Beban yang bekerja pada pipa adalah internal
•
Korosi
dimodelkan
dengan
rectangular
shape
corrosion berdasarkan DNV RP - F101 Corroded
Pipeline dan DNV Technical Report no 96-3392
Reliability
of
Corroded
Pipes
Finite
Element
Analysis.
•
Korosi yang terjadi adalah jenis pitting corrosion.
year
P
Psi
T
oF
450
100
159
180
Analisa dan Pembahasan
•
Variasi Pressure dan Temperature berdasar kondisi Operasi
2005,2007,2009
180
658
100
159
180
800
100
159
180
Perhitungan Panjang Cacat Korosi
Berdasarkan ASME B31G Manual for Determining the Remaining
Strength of Corroded Pipeline.
•
Persentase kedalaman cacat
:
•
Panjang daerah terkorosi
:
dalam inch
% pit depth = 100 d/t
L=1.12B(Dt)^2
Thn
NPS (D)
d
t
d/t
%pit
depth
B
L
Thn
NPS (D)
d
t
d/t
depth
B
L
2007
10
0.08
0.593
0.13
13.5
4
10.9
2007
10
0.01
0.593
0.02
1.7
4
10.9
Thn
NPS (D)
d
t
d/t
%pit
depth
B
L
2009
10
0.12
0.593
0.20
20.2
2.5
6.8
2009
10
0.02
0.593
0.03
3.4
4
10.9
31500 37000 T e g a n g a n v o n M is e s, p si
Tegangan von Mises akibat pengaruh pressure dan temperature (d = 0)
Analisa Kekuatan Pipa
•
Analisa Tegangan pada Pipa sebelum Terkorosi (2005)
Tegangan paling besar yang terjadi pada pipa sebelum mengalami korosi adalah
23954 psi. Tegangan-tegangan yang terjadi masih dibawah maximum allowable
stress (0,9 SMYS) pipa
31500 5000 13000 21000 29000 100 120 140 160 180 200 T e g a n g a n v o n M is e s, p si Temperature, 0F
•
Analisa Tegangan pada Pipa setelah Terkorosi (2007)
Berdasarkan perhitungan ASME B31G kedalaman korosi dapat kita dapatkan
panjang cacat maksimum yang diijinkan. Sedangkan untuk asumsi lebar korosi
(w) berdasakan DNV Technical Report No 96-3392 sebesar
31500 20000 30000 40000 T e g a n g a n v o n M is e s, p si
Tegangan von Mises akibat pengaruh pressure dan temperature (2007)
10000 20000
100 120 140 160 180 200
Temperature, 0F
•
Analisa Tegangan pada Pipa setelah Terkorosi (2009)
Pada tahun 2009 kedalaman semakin bertambah, ini menyebabkan tegangan
yang terjadi pada pipa akan berbeda dengan kondisi sebelumnya. Berdasarkan
perhitungan ASME B31G kedalaman korosi dapat kita dapatkan panjang cacat
maksimum yang diijinkan. Dengan Tegangan terbesar 37969 psi
31500 20000 30000 40000 T eg an g an v o n Mi ses , p si
Tegangan von Mises akibat pengaruh pressure dan temperature
(2009)
10000 100 120 140 160 180 200 T eg an g an v o n Mi ses , p si Temperature, 0F•
Analisa Ovalitas Pipa
Analisa ovalitas pipa dilakukan untuk mengetahui perubahan
bentuk penampang pipa akibat beban-beban yang bekerja pada
pipa. Ovalitas pipa terjadi karena adanya deformasi pada pipa.
Analisa ovalitas dilakukan dengan menghitung besarnya pressure
collapse (kekuatan pipa untuk menahan beban dari luar ) dan
membandingkan dengan external pressure (P
e
) pada pipa yang
kemudian dimasukan ke dalam persamaan kriteria collapse sistem
e
kemudian dimasukan ke dalam persamaan kriteria collapse sistem
Ovalitas
Ovalitas pipapipa padapada saatsaat pipapipa belumbelum terkorositerkorosi (2005)(2005)
Kedalaman cacat korosi (d)
Pressure (P)
Temperature
(T) Deformed Ovality Pc Pc/(γm*γSC) Pe Status
in psi oF in in psi psi
0 450 100 0,27026 0,0465 12581,55 9596,91 2,142 ok 0 450 159 0,27437 0,0471 12402,38 9460,24 2,142 ok 0 450 180 0,27587 0,0473 12336,50 9409,99 2,142 ok 0 658 0 658 100 0,27068 0,0466 12563,33 9583,01 2,142 ok 0 658 159 0,27481 0,0472 12382,76 9445,28 2,142 ok 0 658 180 0,27631 0,0474 12316,92 9395,06 2,142 ok 0 800 100 0,27097 0,0466 12550,41 9573,16 2,142 ok 0 800 159 0,27511 0,0472 12369,30 9435,01 2,142 ok 0 800 180 0,27661 0,0474 12303,49 9384,82 2,142 ok
Kedalaman cacat korosi (d)
Pressure (P)
Temperature
(T) Deformed Ovality Pc Pc/(γm*γSC) Pe Status
in psi oF in in psi psi
0,08 & 0,01 450 100 0,40309 0,0709 4607,66 3514,61 2,142 ok 0,08 & 0,01 450 159 0,42555 0,0749 4271,76 3258,40 2,142 ok 0,08 & 0,01 450 180 0,43356 0,0763 4163,53 3175,84 2,142 ok 0,08 & 0,01 658 Ovalitas
Ovalitas pipapipa padapada saatsaat pipapipa setelahsetelah terkorositerkorosi (2007)(2007)
0,08 & 0,01 658 100 0,40525 0,0713 4572,98 3488,16 2,142 ok 0,08 & 0,01 658 159 0,42772 0,0753 4242,10 3235,78 2,142 ok 0,08 & 0,01 658 180 0,43574 0,0767 4135,12 3154,17 2,142 ok 0,08 & 0,01 800 100 0,40672 0,0716 4549,52 3470,26 2,142 ok 0,08 & 0,01 800 159 0,4292 0,0755 4221,87 3220.34 2,142 ok 0,08 & 0,01 800 180 0,43722 0,0770 4115,99 3139,58 2,142 ok
Ovalitas pipa pada saat pipa setelah terkorosi (2009) Kedalaman cacat korosi (d) Pressure (P) Temperature
(T) Deformed Ovality Pc Pc/(γm*γSC) Pe Status
in psi oF in in psi psi
0,12 & 0,02 450 100 0,66639 0,119 1428,91 1089,94 2,142 ok 0,12 & 0,02 450 159 0,66329 0,118 1443,04 1100,72 2,142 ok 0,12 & 0,02 450 180 0,66221 0,118 1448,10 1104,58 2,142 ok 0,12 & 0,02 658 0,12 & 0,02 658 100 0,73617 0,131 1211,65 924,22 2,142 ok 0,12 & 0,02 658 159 0,73308 0,131 1223,24 933,06 2,142 ok 0,12 & 0,02 658 180 0,73199 0,130 1227,38 936,22 2,142 ok 0,12 & 0,02 800 100 0,70339 0,125 1307,45 997,29 2,142 ok 0,12 & 0,02 800 159 0,70031 0,125 1320,10 1006,94 2,142 ok 0,12 & 0,02 800 180 0,69922 0,124 1324,62 1010,39 2,142 ok
Berdasarkan hasil simulasi Monte Carlo, didapatakan peluang
kegagalan (Pg) pipa sebesar 0,0038 dan peluang sukses (Ps) 0,9962.
Dengan keandalan sebesar 0,9962 maka didapatkan indeks keandalan
pipa pada tahun 2005 sebesar 2,67.
Dari hasil simulasi dengan tambahan variabel acak data ketebalan tahun 2007,
peluang gagal (Pg) pipa menjadi 0,0041, sedangkan peluang sukses (Ps)
menjadi 0,9959. Dengan terjadinya korosi maka peluang sukses (Ps) pipa juga
berkurang, dengan demikian keandalan pipa juga menurun meskipun tidak
Analisa Keandalan Pipa
berkurang, dengan demikian keandalan pipa juga menurun meskipun tidak
terlalu besar penurunanya. Indeks keandalan pada tahun 2007 turun menjadi
2,65.
Berdasarkan hasil inspeksi pada tahun 2009, korosi pada pipa bertambah.
Ketebalan pipa juga mengalami pengurangan akibat korosi. Dengan ketebalan
pipa yang semakin tipis, keandalan pipa juga menurun. Berdasarkan hasil
simulasi keandalan pipa pada tahun 2009 menurun dibandingkan pada tahun
2005 dan 2007. Keandalan pada tahun 2009 adalah 0,9956 dan indeks
keandalannya 2,62.
Dari hasil analisa diatas maka dapat dibuat grafik indeks keandalan dari pipa
sebelum dan sesudah terokorosi pada tahun 2005, 2007, dan 2009.
2.67 2.65 2.65 2.66 2.67 2.68 In d ek s K ea n d al an , β
Indeks Keandalan Pipa
2.65 2.62 2.61 2.62 2.63 2.64 2.65 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 In d ek s K ea n d al an , Tahun
4.42 4.42 4.42 3 4 5 In d e k s K e a n d a la n , β
Indeks Keandalan Pipa
Ovalitas yang terjadi pada pipa tidak menyebabkan kegagalan pada pipa. Pipa masih
dapat menahan beban-beban yang bekerja
0 1 2 2004.5 2005 2005.5 2006 2006.5 2007 2007.5 2008 2008.5 2009 2009.5 In d e k s K e a n d a la n , Tahun