• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Ergonomi

Ergonomi atau ergonomics sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya.1

Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci keberhasilan perusahaan, karena pada dasarnya sumber daya manusia

Disiplin ergonomi secara khusus akan mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. Disiplin ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang pada saat berhadapan dengan keadaan lingkungan sistem kerjanya yang berupa perangkat keras (mesin, peralatan kerja) dan/ atau perangkat lunak (metode kerja, sistem dan prosedur). Dengan demikian, terlihat jelas bahwa ergonomi adalah suatu keilmuan yang multidisiplin karena mempelajari pengetahuan-pengetahuan dari ilmu kehayatan (kedokteran, biologi), ilmu kejiwaan (psikologi) dan kemasyarakatan (sosiologi).

3.2. Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia

1

SritomoWignjosoebroto. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu.Jurusan Teknik Industri ITS. (Surabaya : Guna Widya, 2006). h. 54

(2)

yang merancang, memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem integral dari perusahaan. Kepentingan sumber daya manusia terhadap organisasi tidak dapat diabaikan, mutlak diperlukan karena manusialah yang mengelola sumber daya yang ada.2

Beban kerja adalah banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Secara fisiologis dalam ergonomi ada 3 jenis beban kerja, yaitu beban kerja fisik energetis yaitu beban kerja yang ditimbulkan oleh kerja fisik atau otot, beban kerja fisik energetis dibedakan menjadi beban kerja statisdan beban kerja dinamis. Kedua, beban kerja perseptif yaitu beban kerja yang ditimbulkan oleh kerja mental (otak) dan kerja panca indera terutama penglihatan dan pendengaran, keterlibatan kontraksi otot dan dengan sendirinya sumber energi atau kalor yang mendukungnya relatif kecil. Ketiga, beban kerja biomekanik yaitu beban kerja yang disebabkan terutama oleh kerja statis dan Agar daur hidup organisasi dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, maka salah satu fokus utama di dalam organisasi adalah bagaimana mengelola SDM mulai dari tahapan rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, sampai dengan tahapan pensiun. Dapat diasumsikan pengelolaan sumberdaya manusia di dalam organisasi tak ubahnya seperti mengelola industri dimana bahan baku diterima, kemudian diproses sampai kepada produk di tangan konsumen.

3.3. Beban Kerja

2

Harmein Nasution. Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia. (Medan: USU Press, 2008) h. 1-5

(3)

kerja dinamis yang berhubungan dengan sikap tubuh atau bagian tubuh serta berat badan pada waktu kerja yang kurang tepat.3

Work sampling merupakan suatu alat untuk mengetahui kegiatan-kegiatan

kerja yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi tentang interaksi antara manusia dan mesin dengan waktu yang lebih sedikit dan meminimalkan biaya produksi.

Menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Jika kemampuan pekerja lebih tinggi daripada tuntutan pekerjaan, akan muncul perasaan bosan. Namun sebaliknya, jika kemampuan pekerja lebih rendah daripada tuntutan pekerjaan, maka akan muncul kelelahan yang lebih. Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan dapat dikategorikan kedalam tiga kondisi, yaitu beban kerja yang sesuai standar, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity) dan beban kerja yang terlalu rendah (under capacity).

3.4. Work Sampling

4

1. Mendefenisikan masalah.

Work sampling dilakukan berdasarkan hukum probabilitas. Sampel yang

diambil dari kelompok data cenderung memiliki pola distribusi yang sama dari pola distribusi populasinya. Untuk mengambil sampel maka dilakukan sampling. Langkah-langkah work sampling adalah sebagai berikut:

3

Radhy Anggarak. Pengukuran Produktivitas Berdasarkan Beban Kerja. (Bogor, 2012) 4

Ralph M. Barnes. Motion and Time Study Design and Measurement of Work. Seventh Edition. (New York: John Wiley & Sons, 1980), h. 406

(4)

2. Menetapkan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian. 3. Menetapkan jenis pekerjaan yang termasuk work dan idle. 4. Penentuan waktu pengamatan.

5. Kegiatan pengamatan work sampling dilakukan dengan menggunakan

worksheet dan alat tulis untuk mengamati aktivitas operator, serta jam henti

untuk melihat waktu yang telah disesuaikan pada worksheet. Selama pengamatan dicatat apapun aktivitas yang dilakukan operator.

6. Menghitung waktu kerja produktif dilakukan untuk mengetahui persentase produktivitas operator selama jam kerja berlangsung.

7. Perhitungan akurasi dilakukan untuk membandingkannya dengan tingkat ketelitian yang telah ditentukan terlebih dahulu agar dapat diketahui apakah data akurat atau tidak.

3.4.1. Sampling Pendahuluan

Cara melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan juga tidak berbeda dengan dilakukan untuk cara jam henti yaitu yang terdiri dari tiga langkah yaitu melakukan sampling pendahuluan, menguji keseragaman data, dan menghitung jumlah kunjungan yang diperlukan. Langkah-langkah ini dilakukan terus sampai jumlah kunjungan mencukupi yang diperlukan untuk tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang ditetapkan.5

(5)

Pengambilan sampel harus melebihi banyaknya variabel yang akan diukur pada populasi tersebut. Menurut Slovin, ukuran sampel yang dapat diambil adalah: 2 1 Ne N n + = n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.6

Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan dari hasil pengamatan. Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang operator akan bekerja ataumenganggur mengikuti pola distribusi normal, maka untuk mendapatkan jumlah pengamatan yang harus dilakukan dapat dicari berdasarkan rumus

Persentase produktif dari kejadian yang diamati biasanya dinyatakan dalam bentuk desimal. Rumus persentase produktif dirumuskan dengan:

%P = JumlahWork

Jumlah pengamatan x 100%

3.4.2. Uji Kecukupan Data

7 P s ) P -1 ( k N 2 2 '= : 6

Rosnani Ginting. Perancangan Produk. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009). h. 79-80. 7

(6)

Dimana:

N = jumlah pengamatan yang perlu dilakukan P = persentase produktif

s = tingkat ketelitian

k = harga indeks dari tingkat kepercayaan yang diambil

3.4.3. Uji Keseragaman Data

Peta kontrol atau control chart yang secara umum telah banyak digunakan dalam Statistical Quality Control dapat pula dipergunakan dalam pelaksanaan sampling kerja8

n ) P -1 ( P k -P BKB dan n ) P -1 ( P k P BKA= + =

. Dengan menggunakan peta kontrol ini maka secara tegas akan dapat melihat dengan segera kondisi-kondisi kerja yang terasa tidak wajar, misalnya kondisi disaat mana baru saja terjadi kecelakaan pada lokasi yang berdekatan yang mana secara psikologis hal ini akan dapat mempengaruhi aktivitas kerja dari operator yang sedang diamati. Data yang diperoleh untuk kondisi yang dianggap tidak wajar ini seharusnya tidak usah dimasukkan dalam proses analisa nantinya.

Dalam penggunaan peta kontrol ini data yang diharapkan dari hasil pengamatan akan ditetapkan dalam sebuah peta kontrol yang mempunyai batas-batas kontrol sebagai berikut:

dimana:

P = persentase produktif

n = jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja k = harga indeks besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan k = 1,96 (tingkat keyakinan 95%)

8

(7)

3.4.4. Pengukuran Akurasi Work Sampling

Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dalam sampling kerja akan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu tingkat ketelitian (akurasi) dan tingkat kepercayaan dari pengamatan.9

N ) p -1 ( p p k S=

Rumus yang digunakan untuk menghitung akurasi dari observasi work sampling adalah sebagai berikut:

dimana:

S= tingkat akurasi

k = harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan yang diambil

N = jumlah pengamatan

p = proporsi aktivitas (work atau idle) sebagai persentase N

3.4.5. Rating Factor dan Allowance

Rating factor (faktor penyesuaian)merupakan perbandingan performansi

seorang operator dengan konsep normalnya. Bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja di atas normal (terlalu cepat) maka harga rating factor-nya akan lebih besar dari satu (rf>1), sebaliknya jika operator dipandang bekerja dibawah normal maka harga rating factor-nya akan lebih kecil dari satu (rf<1). Seandainya pengukur berpendapat bahwa operator bekerja dengan wajar maka harga rating

factor-nya sama dengan satu (rf=1).10

Cara menentukan rating factordengan Westinghousemengarahkan

penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi

9

SritomoWignjosoebroto., op.cit, h. 210 10 Iftikar Z. Sutalaksana, op.cit,h. 138

(8)

kerja dan konsistensi atau disebut juga westinghouse factor. Setiap faktor terbagi kedalam kelas-kelas dengan nilainya masing. Skill dan effort masing-masing terbagi ke dalam 6 kelas dengan kriteria tiap kelas bebeda-beda seperti ditunjukkan pada Lampiran 2.

Angka-angka yang diberikan bagi setiap kelas dari faktor-faktor di atas disebut westinghousefaktor, yang nilainya tertera pada Tabel 3.1

Tabel 3.1. Nilai WestinghouseFactor

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Keterampilan Superskill Excellent Good Average Fair Poor A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E1 E2 F1 F2 + 0,15 + 0,13 + 0,11 + 0,08 + 0,06 + 0,03 + 0,00 − 0,05 − 0,10 − 0,16 − 0,22 Usaha Excessive Excellent Good Average Fair Poor A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E1 E2 F1 F2 + 0,13 + 0,12 + 0,10 + 0,08 + 0,05 + 0,02 + 0,00 − 0,04 − 0,08 − 0,12 − 0,17 Kondisi Kerja Ideal

Excellent Good Average Fair Poor A B C D E F + 0,06 + 0,04 + 0,02 + 0,00 − 0,03 − 0,07

(9)

Tabel 3.1. Nilai WestinghouseFactor(Lanjutan)

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Konsistensi Perfect Excellent Good Average Fair Poor A B C D E F + 0,04 + 0,03 + 0,01 + 0,00 − 0,02 − 0,04

Sebagai contoh, dari hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh nilai

westinghouse factor adalah sebagai berikut:

-Exellent Skill (B2) : + 0,08 -Good Effort (C2) : + 0,02 -Good Condition (C) : + 0,02 -Good Consistency (C) : + 0,01

Total : + 0,13

Maka rating factor-nya dapat ditentukan sebagai berikut:

Rating Factor = 1 + Westinghouse Factor Rating Factor = 1 + 0,13 = 1,13

Allowance (kelonggaran) diberikan untuk tiga hal yaitu untuk

kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan.

(10)

1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

Kebutuhan pribadi yang dimaksud di sini adalah hal-hal seperti minum sekadarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekerja sekadar untuk menghilangkan ketegangan dalam kerja. Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu berbeda-beda dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya karena setiap pekerjaan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri dengan tuntutan yang berbeda-beda. Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini bagi pekerja pria berbeda dengan pekerja wanita, misalnya untuk pekerjaan-pekerjaan ringan pada kondisi-kondisi kerja normal, pria membutuhkan 2-2.5%dan wanita 5% untuk kebutuhan pribasi (persentase ini adalah dari waktu normal).

2. Kelonggaran untuk menghilangkan fatique

Rasa lelah tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun kualitas. Karenanya salah satu cara untuk menentukan besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat pada saat-saat dimana hasil produksi menurun.Jika rasa lelah telah datang dan pekerja harus bekerja untuk menghasilkan performance normalnya, maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar dari normal dan ini akan menambah lelah. Bila hal ini terus berlangsung maka anggota tubuh yang bersangkutan tidak akan dapat melakukan kerja sama sekali walaupun diinginkanAdapun hal-hal yang diperlukan pekerja untuk menghilangkan

(11)

lelah adalah melakukan peregangan otot, pergi keluar ruangan untuk menghilangkan lelah, dan lain sebagainya.

3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tak terhindarkan

Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak akan lepas dari hambatan. Ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang berlebihan dan menganggur dengan sengaja. Adapula hambatan yang tak dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk mengendalikannya.Perhitungan kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tak terhindarkan dilakukan dengan suatu teknik samplingtersendiri karena besarnya hambatan untuk kejadian semacam ini sangat bervariasi dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain bahkan satu stasiun kerja ke stasiun kerja lain karena banyaknya penyebab seperti mesin, kondisi mesin, prosedur kerja, ketelitian suplai alat, bahan, dan sebagainya.11

Tingkat ketelitian biasanya dinyatakan dalam persen. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kelonggaran untuk ketiga hal tersebut kedalam angka adalah seperti pada Tabel 3.2.

3.5. Tingkat Ketelitian dan Tingkat Keyakinan

Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran yang sangat banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.

11

(12)

diperoleh memenuhi syarat ketelitian yang juga dinyatakan dalam persen. Jika tingkat ketelitian 10% dan tingkat keyakinan 95% memberi arti bahwa pengukur membolehkan rata hasil pengukurannya menyimpang sejauh 10% dari rata-rata sebenarnya, dan kemungkinan berhasil mendapatkan hal ini adalah 95%.12

12

(13)

Tabel 3.2. Tabel Nilai Allowance

Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran (%)

A. Tempat yang

dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita

1. Dapat diabaikan Bekerja dimeja, duduk

tanpa beban 0,00 – 6,0 0,00 – 6,0 2. Sangat ringan Bekerja dimeja,

berdiri 0,02 – 2,25 kg 6,0 – 7,5 6,0 – 7,5 3. Ringan Menyekop, ringan 2,25 – 9,00 7,5 – 12,0 7,5 – 16,0 4. Sedang Mencangkul 9,00 – 18,00 12,0 – 19,0 16,0 – 30,0

5. Berat Mengayun palu

yang berat

19,00 – 27,00 19,0 – 30,0 6. Sangat berat

Memanggul beban 27,00 – 50,00 30,0 – 50,0 7. Luar biasa berat Memanggul kalung

berat

diatas 50 kg

B. Sikap kerja

1. Duduk Bekerja duduk,

ringan

0,00 – 1,0 2. Berdiri diatas dua

Kaki

Badan tegak, ditumpu dua kaki

1,0 – 2,5 3. Berdiri diatas satu

Kaki

Satu kaki mengerjakan alat kontrol

2,5 – 4,0

4. Berbaring Pada bagian sisi, belakang atau depan badan 2,5 – 4,0 5. Membungkuk Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki 4,0 – 10 C. Gerakan kerja

1. Normal Ayunan bebas dari palu

0 2. Agak terbatas Ayunan terbatas

dari palu

0 – 5

3. Sulit Membawa beban

berat dengan satu tangan 0 – 5 4. Pada anggota-anggota badan terbatas Bekerja dengan tangan diatas kepala

5 – 10 5. Seluruh anggota badan terbatas Bekerja dilorong pertambangan yang sempit 10 – 15

(14)

Tabel 3.2. Tabel Nilai Allowance (Lanjutan)

Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran (%)

D. Kelelahan mata *) Pencahayaan baik Buruk

1. Pandangan yang terputus- Putus

Membawa alat ukur 0,0 – 6,0 0,0 – 6,0 2. Pandangan yang hampir

terus menerus

Pekerjaan-pekerjaan yang teliti

6,0 – 7,5 6,0 – 7,5 3. Pandangan terus menerus

dengan fokusberubah-ubah

Memeriksa cacat-cacat pada kain

7,5 – 12,0 7,5 – 16,0 Pemeriksaan yang sangat

teliti

12,0 – 19,0 16,0 – 30,0 4. Pandangan terus menerus

dengan fokus tetap

30,0 – 50,0

E. Keadaan temperatur tempat kerja **)

Temperatur (°C)

Kelemahan normal Berlebihan

1. Beku Dibawah 0 Diatas 10 Diatas 12

2. Randah 0 – 13 10 – 0 12 – 5

3. Sedang 13 – 22 5 – 0 8 – 0

4. Normal 22 – 28 0 – 5 0 – 8

5. Tinggi 28 – 38 5 – 40 8 – 100

6. Sangat tinggi Diatas 38 Diatas 40 Diatas 100

F. Keadaan atmosfer ***)

1. Baik Ruang yang berventilasi baik, udara segar 0 2. Cukup

Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak

berbahaya) 0 – 5

3. Kurang baik

Adanya debu-debu beracun, atau tidak beracun

tetapi banyak 5 – 10

4. Buruk

Adanya bau-bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan alat-alat

pernapasan 10 – 20

G. Keadaan lingkungan yang baik

1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan

Rendah 0

2. Siklus kerja berulang-ulang antara 5 –

10 detik 0 – 1

3. Siklus kerja berulanh-ulang antara 0 - 5

Detik 1 – 3

4. Sangat bising 0 – 5

5. Jika faktor-faktor yang berpengaruh

dapat menurunkan kwalitas 0 – 5

6. Terasa adanya getaran lantai 5 – 10

7. Keadaan-keadaan yang luar biasa

(bunyi, kebersihan, dll.) 5 – 15

Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi : Pria = 0-2,5 % Wanita= 2-5%

(15)

Contoh dari penentuanAllowanceuntuk pekerja sebesardapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. ContohPerhitungan Allowance

Allowance % Allowance

Kebutuhan Pribadi (Pria) 2

Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan (Sangat Ringan) 6 b. Sikap kerja (berdiri di atas 2 kaki) 1

c. Gerakan kerja (normal) 0

d. Kelelahan mata pandangan yang terputus-putus 3 e. Keadaan temperatur tempat kerja (tinggi) 5

f. Keadaan atmosfer (kurang baik) 5

g. Keadaan lingkungan (sangat bising) 1

Total 23

3.6. Waktu Standar

Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain periode waktu kerja, persentase kerja, rating factor, jumlah produk yang dihasilkan dalam periode waktu kerja dan kelonggaran. Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung dengan menggunakan rumus berikut (Barnes, 1968) :

Waktu Siklus

=

Total Waktu x Waktu Produktif Jumlah Produk yang Dihasilkan Waktu Normal

=

Waktu Siklus x Rating Factor

Waktu Standar

=

Waktu Normal x 100%

(16)

3.7. Metode Work Load Analysis (WLA)

Work Load Analysis adalah suatu analisis mengenai banyaknya pekerja

yang harus dipekerjakan untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan tertentu. Dengan diketahuinya beban kerja maka akan dapat diketahui seberapa besar beban yang harus ditanggung oleh pekerja, dan apakah terjadi kelebihan tenaga kerja atau sebaliknya adanya kekurangan tenaga kerja. Data rata-rata waktu operasi yang diperoleh dari pengukuran waktu kerja pada setiap stasiun kerja untuk operator yang di cermati digunakan sebagai data untuk menentukan waktu baku per unit output dari tiap tahapan proses.13

a. Mengetahui struktur organisasi dan job description tiap jabatan

Menurut Arif (2014) Metode Work Load Analysis (WLA) dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi kerja berdasarkan total persentase beban kerja yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Metode WLA dapat menentukan jumlah karyawan yang sebenarnya diperlukan dalam bagian produksi, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

b. Menentukan aktivitas dan waktu penyelesaian aktivitas tiap posisi jabatan. Aktivitas-aktivitas tersebut dikelompokkan pada job description yang dilakukan oleh aktivitas terkait

c. Melakukan pengamatan untuk menghitung besarnya prosentase produktif dan non produktif

d. Menentukan jumlah menit pengamatan

e. Penentuan Allowance dan Performance Rating

(17)

f. Perhitungan besarnya beban kerja

g. Penentuan jumlah pegawai yang optimal tiap posisi jabatan, diperoleh dengan pembulatan keatas dari hasil perhitungan besarnya beban kerja

h. Melakukan perbandingan jumlah pegawai awal dan jumlah pegawai rekomendasi.

Perhitungan jumlah karyawan dapat dilakukan setelah mengetahui beban kerja karyawan melalui waktu produktif karyawan. Adapun rumus untuk menilai beban kerja melalui persen produktif adalah sebagai berikut.14

Jumlah tenaga kerja didapat dari total beban kerja yang diperoleh. Penentuan jumlah tenaga kerja dapat dicari dari rumus:

Perhitungan beban kerja merupakan rasio antara Total Waktu Pengerjaan (TWP) dengan Total Waktu Tersedia (TWT) yang dirumuskan sebagai berikut:

Beban Kerja = TWP /TWT

Tiga kondisi beban kerja yang terjadi yaitu beban kerja diatas normal jika beban kerja >1, normal jika beban kerja = 1 dan beban kerja dibawah normal jika beban kerja < 1.

15

14

Hari Purnomo. Penentuan Beban Kerja pada Front Office Dan Back Office Perusahaan Perbankan Menggunakan Uji Petik Pekerjaan. (Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta, 2015) 15

Raisa Putri.Analisis Beban Kerja Dengan Metode Workload Analysis Sebagai

Pertimbangan Pemberian Insentif Pekerja. (Universitas Brawijaya: Malang, 2014)

Total beban kerja = Beban Kerja Pekerja A + Beban Kerja Pekerja B Rata-rata beban kerja = Total beban kerja

Jumlah Pekerja

Besarnya beban kerja yang diterima operator dipengaruhi oleh besarnya persentase produktif.

(18)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Aroma Mega Sari yang berlokasi di Jl. Sei Belumai Hilir KM 3, Dusun II Desa Dalu X.A, Kec. Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016–April 2017. Alasan melakukan penelitian di pabrik ini karena ditemukan masalah ketidakseimbangan beban kerja yang dialami pekerja pada bagian packing.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis kerja dan aktivitas yang merupakan bagian dari penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang agar mendapat rekomendasi untuk berbagai keperluan.16

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah job descpekerja, work atau idle pekerja, selama bekerjapada stasiun packing.

16

(19)

4.4. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. WorkPekerja, yaitu aktivitas kerja dari seorang pekerja dalam rentang waktu kerjanya yang diamati secara langsung dengan metode work

sampling.

b. Jam Kerja, yaitu batas waktu pekerja untuk melakukan pekerjaan.

c. Elemen Kegiatan, yaitu aktivitas yang dilakukan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

d. Rating Factor, yaitu perbandingan performansi seorang pekerja dengan konsep normalnya.

e. Allowance,yaitu kelonggaran waktu yang diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, melepaskan kelelahan dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan.

f. Jumlah Produksi, yaitu banyaknya produk yang dihasilkan pekerja dalam waktu tertentu.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(20)

a. Persentase Produktif, yaitupersentase waktu kerja yang digunakan pekerja untuk hal-hal produktif sesuai jobdesc-nya.

b. Waktu Standar, yaitu waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan aktivitasnya oleh pekerja yang wajar pada situasi dan kondisi normal.

c. Beban Kerja, yaitu besarnya beban yang dialami oleh masing-masing pekerja sebagai dasar untuk perhitungan jumlah tenaga kerja optimal. d. Jumlah Pekerja, yaitu jumlah pekerja yang seharusnya bekerja pada stasiun

kerja bagian packing supaya proses packing dapat diselesaikan sesuai target.

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual dapat mempermudah peneliti dalam pengambilan data dan pengolahan data. Kerangka konseptual menunjukkan hubungan logis antara variabel-variabel yang telah diidentifikasi sebelumnya, dan menjadi pondasi dalam melaksanakan penelitian. Hubungan antar variabel diperoleh dari dari referensi terkait. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

(21)

Work Pekerja

Rating Factor

Allowance

Beban Kerja Jumlah Pekerja Persentase Produktif Elemen Kegiatan Jam Kerja Jumlah Produksi Waktu Standar

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.6. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan antara lain:

1. Stopwatch,untuk pengukuran waktu siklus elemen kegiatan pekerja pada masing-masing bagian kerja.

(22)

2. Alat ukur 4 in 1 Multi Environmental Meter, untuk mengukur temperatur ruangan sebagai pertimbangan dalam penentuan allowance.

Gambar 4.3. 4 in 1 Multi Environmental Meter

3. Lembar Pengamatan danAlat Tulis, untuk mencatat work atau idle pekerja melalui pengamatanwork sampling.

4. Penunjuk Waktu Digital, untuk melihat menit waktu saat pengumpulan data

work dan idle dengan work sampling.

(23)

4.7. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh observasi langsung di lapangan dan atau informasi dari atasan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Mendefenisikan work dan idle setiap pekerja berdasarkanjob

description.Work dikatakan apabila pekerja melakukan pekerjaan sesuai

dengan elemen tugasnya, selain dari itu disebut idle.

2. Menentukan populasi dan sampel pengamatan dan membagi waktu pengamatan ke dalam interval waktu, dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah sampel: 1 Ne2 N n + ≥ Populasi Pengamatan = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 60 ∆t

∆t pada penelitian ini adalah 1 menit.

3. Menentukan rating factor pekerja dengan menggunakan metode Westinghouse, digunakan sebagai data untuk menentukan waktu standar.

4. Menentukan allowance pekerja sesuai keadaan di lantai produksi yaitu untuk kebutuhan pribadi, melepas lelah, dan kelonggaran untuk fatigue, digunakan sebagai data untuk menghitung waktu standar.

4.8. Metode Pengolahan Data

1. Menghitung waktu produktif dari masing-masing pekerja dari data work dan

idle, dengan rumus:

%P = JumlahWork

(24)

2. Pengujian keseragaman data yaitu untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah seragam atau tidak, dengan rumus:

N P P k P BKA= + (1− ) N P P k P BKB= − (1− )

3. Pengujian kecukupan data yaitu untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat ketelitian yang ditetapkan, dengan rumus: P s ) P -1 ( k N 2 2 ' =

4. Perhitungan tingkat akurasi yaitu untuk mengetahui tingkat ketelitian yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, dengan rumus:

N ) p -1 ( p p k S=

5. Perhitungan waktu standar berdasarkan total waktu pengamatan, waktu produktif, jumlah produk, nilai rating factor, dan allowance, dengan rumus:

Waktu Siklus

=

Total Waktu x Waktu Produktif Jumlah Produk yang Dihasilkan Waktu Normal

=

Waktu Siklus x Rating Factor

Waktu Standar

=

Waktu Normal x 100%

100% - Allowance (%) 6. Perhitungan total waktu pengerjaan dengan rumus:

Total Waktu Pengerjaan = Waktu Standar x Jumlah Produk

7. Perhitungan persentase beban kerja sesuai dengan Total Waktu Pengerjaan (TWP) dengan Total Waktu Tersedia (TWT) dengan rumus:

(25)

Beban kerja = Total Waktu Pengerjaan Total Waktu Tersedia

8. Penentuan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja dan rata-rata beban kerja, dengan rumus:

Total beban kerja = Beban Kerja Pekerja A + Beban Kerja Pekerja B Rata-rata beban kerja = Total beban kerja

Jumlah Pekerja

4.9. AnalisisPemecahan Masalah

Analisispemecahan masalah dilakukan terhadap hubungan antara waktu produktif dengan beban kerja,penentuanjumlah pekerja yang optimal, pengalokasian pekerja di setiap bagian kerja, serta membandingkan kondisi aktual dengan hasil penelitian.

Diagram langkah-langkah penelitiandapat dilihat padablock

(26)

Perumusan Masalah Penetapan Tujuan StudiPendahuluan 1. Kondisi Perusahaan 2. Informasi Pendukung Studi Literatur 1. Teori Buku 2. Jurnal Penelitian 3. Hasil Penelitian Terkait

Identifikasi Masalah Awal

Beban kerja dan jumlah pekerja

Pengumpulan Data Data Primer

1. Jam kerja dan elemen kegiatan 2. Data work dan idle

3. Rating factor dan allowance 4. Jumlah hasil produksi

Data Sekunder

1. Gambaran Umum Perusahaan - Struktur Organisasi - Sejarah Perusahaan

Pengolahan Data

1. Menentukan persen produktif dan nonproduktif

2. Pengujian keseragaman data 3. Pengujian kecukupan data 4. Perhitungan tingkat akurasi 5. Perhitungan waktu standar 6. Perhitungan beban kerja 7. Perhitungan jumlah pekerja

Analisis Pemecahan Masalah

Analisis waktu produktif, beban kerja, dan hasil perhitungan

jumlah pekerja

Kesimpulan dan Saran

(27)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung menggunakan metode work sampling terhadap pekerja stasiun packing di PT. Aroma Mega Sari. Pengamatan work sampling dilakukan selama 5 hari kerja. Pengamatan dimulai pada hari Senin, 30 Januari 2017 sampai dengan hari Jumat 3 Februari 2017. Pengamatan dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB (istirahat pukul 12.00-13.00 WIB) dengan mengamati dan menentukan allowance dan rating factor setiap pekerja.Pengumpulan data juga dilakukan dengan memperoleh informasi dari atasan dan wawancara langsung dengan pekerja mengenai jumlah pekerja dan uraian elemen kerja setiap pekerja. Alokasi pekerja pada bagian packing dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Jumlah Pekerja pada Stasiun Packing

No Bagian Kerja Jumlah

Pekerja(Orang) Jenis Produk

1 Bagian Pemeriksaan Hasil Kemasan 2 Kemasan tepung dalam plastik 2 Bagian Pembentukan Kotak Kardus 2 Kotak kardus 3 Bagian Pemuatan Kemasan ke dalam Kardus 3 Kardus berisi kemasan 4 Bagian Isolasi Tutup

Kardus

2 Kardus hasil

isolasi

Jumlah 9

(28)

Penelitian ini menggunakan tingkat ketelitian 8% dan tingkat keyakinan 95%. Artinya bahwa selama pengamatan, dibolehkan rata-rata hasil pengukuran menyimpang sejauh maksimal 8% dari yang seharusnya, dan kemungkinan berhasil mendapatkannya adalah 95% (Sutalaksana, 1979).

5.1.1. Defenisi Work dan Idle Pekerja

Defenisi dari kegiatan workdi stasiun packingdiketahui melaluijob

description, pengamatan langsung, dan melalui wawancara dengan pekerja dan

atasannya. Elemen kegiatan setiap pekerja dan waktu kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Pekerja pemeriksaan hasil pengemasan tepung a. Menghidupkan mesin packing(5 detik) b. Memeriksa plastik bahan kemasan (2 detik) c. Memasang plastik pengemasan (10 detik) d. Memeriksa hasil kemasan (3 detik) e. Membuang kemasan yang rusak (5 detik) f. Membersihkan area kerja (5 detik) g. Mematikan mesin (5 detik)

2. Pekerja pembentuk kotak kardus

a. Mengambil lembaran kardus dari tumpukan (15 detik) b. Membuka tali ikatan lembaran kardus (10 detik) c. Membuka lipatan dan membentuk kardus (3 detik)

(29)

d. Mengisolasi kardus (1 detik) e. Meletakkan kardus (1 detik)

3. Pekerja pemuatan tepung kemasan plastik ke dalam kotak kardus a. Mengambil kardus (2 detik)

b. Memasukkan tepung dalam kemasan plastik ke kotak kardus (13 detik) c. Memindahkan kardus yang berisi tepung kemasan plastik (2 detik) 4. Pekerja isolasi penutup kardus dengan mesin isolasi

a. Set up mesin isolasi (2 menit)

b. Mengangkat kardus berisi tepung kemasan plastik (1 detik) c. Mengarahkan ke mulut mesin isolasi (2 detik)

d. Mengambil kardus dari mesin isolasi (2 detik) e. Menyusun kardus hasil isolasi (1 detik) f. Mengganti isolasi pada mesin (2 menit)

Kedua pekerja yang mengisolasi tutup kardus menggunakan mesin isolasi merupakan pekerjaan beregu, dimana pekerja 1 mengerjakan elemen kegiatan a, b, c dan pekerja 2 mengerjakan elemen kegiatan d, e, f dan kedua pekerja dapat melakukan elemen kegiatan secara bergantian (bertukar elemen kerja).

Pada saat pengamatan work sampling, segala kegiatan yang dilakukan pekerja sesuai dengan elemen kegiatan yang ditetapkan di atas adalah work, dan segala elemen kegiatan di luar yang telah ditetapkan dikategorikan idle.

(30)

5.1.2. Penentuan Waktu Pengamatan

Waktu pengamatan ditetapkan setiap selang 1 menit, dengan teknik pengambilan sampel adalahsystematic random sampling. Waktu-waktu pengamatan dilakukan selama 7 jam secara random yaitu mulai pukul 08.00WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB (istirahat pukul 12.00-13.00 WIB).

Untuk menentukan banyaknya bilangan random yang diperlukan selama total waktu kerja dapat dilihat dari perhitungan berikut ini:

Banyaknya Populasi Pengamatan = Total Waktu kerja x 60 Menit ∆t

= 7 x 60 Menit1 = 420 Bilangan Random

Perhitungan diatas menunjukkan bahwa jumlah pengamatan per hari tidak lebih dari 420 kali. Hasil penyusunan waktu pengamatan berdasarkan interval waktu dapat dilihat pada Tabel 5.2.

(31)

Tabel 5.2. Waktu Pengamatan Work Sampling

No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu

1 8:00:00 41 8:40:00 81 9:20:00 121 10:00:00 161 10:40:00 201 11:20:00 2 8:01:00 42 8:41:00 82 9:21:00 122 10:01:00 162 10:41:00 202 11:21:00 3 8:02:00 43 8:42:00 83 9:22:00 123 10:02:00 163 10:42:00 203 11:22:00 4 8:03:00 44 8:43:00 84 9:23:00 124 10:03:00 164 10:43:00 204 11:23:00 5 8:04:00 45 8:44:00 85 9:24:00 125 10:04:00 165 10:44:00 205 11:24:00 6 8:05:00 46 8:45:00 86 9:25:00 126 10:05:00 166 10:45:00 206 11:25:00 7 8:06:00 47 8:46:00 87 9:26:00 127 10:06:00 167 10:46:00 207 11:26:00 8 8:07:00 48 8:47:00 88 9:27:00 128 10:07:00 168 10:47:00 208 11:27:00 9 8:08:00 49 8:48:00 89 9:28:00 129 10:08:00 169 10:48:00 209 11:28:00 10 8:09:00 50 8:49:00 90 9:29:00 130 10:09:00 170 10:49:00 210 11:29:00 11 8:10:00 51 8:50:00 91 9:30:00 131 10:10:00 171 10:50:00 211 11:30:00 12 8:11:00 52 8:51:00 92 9:31:00 132 10:11:00 172 10:51:00 212 11:31:00 13 8:12:00 53 8:52:00 93 9:32:00 133 10:12:00 173 10:52:00 213 11:32:00 14 8:13:00 54 8:53:00 94 9:33:00 134 10:13:00 174 10:53:00 214 11:33:00 15 8:14:00 55 8:54:00 95 9:34:00 135 10:14:00 175 10:54:00 215 11:34:00 16 8:15:00 56 8:55:00 96 9:35:00 136 10:15:00 176 10:55:00 216 11:35:00 17 8:16:00 57 8:56:00 97 9:36:00 137 10:16:00 177 10:56:00 217 11:36:00 18 8:17:00 58 8:57:00 98 9:37:00 138 10:17:00 178 10:57:00 218 11:37:00 19 8:18:00 59 8:58:00 99 9:38:00 139 10:18:00 179 10:58:00 219 11:38:00 20 8:19:00 60 8:59:00 100 9:39:00 140 10:19:00 180 10:59:00 220 11:39:00 21 8:20:00 61 9:00:00 101 9:40:00 141 10:20:00 181 11:00:00 221 11:40:00 22 8:21:00 62 9:01:00 102 9:41:00 142 10:21:00 182 11:01:00 222 11:41:00 23 8:22:00 63 9:02:00 103 9:42:00 143 10:22:00 183 11:02:00 223 11:42:00 24 8:23:00 64 9:03:00 104 9:43:00 144 10:23:00 184 11:03:00 224 11:43:00 25 8:24:00 65 9:04:00 105 9:44:00 145 10:24:00 185 11:04:00 225 11:44:00 26 8:25:00 66 9:05:00 106 9:45:00 146 10:25:00 186 11:05:00 226 11:45:00 27 8:26:00 67 9:06:00 107 9:46:00 147 10:26:00 187 11:06:00 227 11:46:00 28 8:27:00 68 9:07:00 108 9:47:00 148 10:27:00 188 11:07:00 228 11:47:00 29 8:28:00 69 9:08:00 109 9:48:00 149 10:28:00 189 11:08:00 229 11:48:00 30 8:29:00 70 9:09:00 110 9:49:00 150 10:29:00 190 11:09:00 230 11:49:00 31 8:30:00 71 9:10:00 111 9:50:00 151 10:30:00 191 11:10:00 231 11:50:00 32 8:31:00 72 9:11:00 112 9:51:00 152 10:31:00 192 11:11:00 232 11:51:00 33 8:32:00 73 9:12:00 113 9:52:00 153 10:32:00 193 11:12:00 233 11:52:00 34 8:33:00 74 9:13:00 114 9:53:00 154 10:33:00 194 11:13:00 234 11:53:00 35 8:34:00 75 9:14:00 115 9:54:00 155 10:34:00 195 11:14:00 235 11:54:00 36 8:35:00 76 9:15:00 116 9:55:00 156 10:35:00 196 11:15:00 236 11:55:00 37 8:36:00 77 9:16:00 117 9:56:00 157 10:36:00 197 11:16:00 237 11:56:00 38 8:37:00 78 9:17:00 118 9:57:00 158 10:37:00 198 11:17:00 238 11:57:00 39 8:38:00 79 9:18:00 119 9:58:00 159 10:38:00 199 11:18:00 239 11:58:00 40 8:39:00 80 9:19:00 120 9:59:00 160 10:39:00 200 11:19:00 240 11:59:00 Sumber : Pengumpulan Data

(32)

Tabel 5.2. Waktu Pengamatan Work Sampling(Lanjutan)

No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu

241 13:00:00 281 13:40:00 321 14:20:00 361 15:00:00 401 15:40:00 242 13:01:00 282 13:41:00 322 14:21:00 362 15:01:00 402 15:41:00 243 13:02:00 283 13:42:00 323 14:22:00 363 15:02:00 403 15:42:00 244 13:03:00 284 13:43:00 324 14:23:00 364 15:03:00 404 15:43:00 245 13:04:00 285 13:44:00 325 14:24:00 365 15:04:00 405 15:44:00 246 13:05:00 286 13:45:00 326 14:25:00 366 15:05:00 406 15:45:00 247 13:06:00 287 13:46:00 327 14:26:00 367 15:06:00 407 15:46:00 248 13:07:00 288 13:47:00 328 14:27:00 368 15:07:00 408 15:47:00 249 13:08:00 289 13:48:00 329 14:28:00 369 15:08:00 409 15:48:00 250 13:09:00 290 13:49:00 330 14:29:00 370 15:09:00 410 15:49:00 251 13:10:00 291 13:50:00 331 14:30:00 371 15:10:00 411 15:50:00 252 13:11:00 292 13:51:00 332 14:31:00 372 15:11:00 412 15:51:00 253 13:12:00 293 13:52:00 333 14:32:00 373 15:12:00 413 15:52:00 254 13:13:00 294 13:53:00 334 14:33:00 374 15:13:00 414 15:53:00 255 13:14:00 295 13:54:00 335 14:34:00 375 15:14:00 415 15:54:00 256 13:15:00 296 13:55:00 336 14:35:00 376 15:15:00 416 15:55:00 257 13:16:00 297 13:56:00 337 14:36:00 377 15:16:00 417 15:56:00 258 13:17:00 298 13:57:00 338 14:37:00 378 15:17:00 418 15:57:00 259 13:18:00 299 13:58:00 339 14:38:00 379 15:18:00 419 15:58:00 260 13:19:00 300 13:59:00 340 14:39:00 380 15:19:00 420 15:59:00 261 13:20:00 301 14:00:00 341 14:40:00 381 15:20:00 262 13:21:00 302 14:01:00 342 14:41:00 382 15:21:00 263 13:22:00 303 14:02:00 343 14:42:00 383 15:22:00 264 13:23:00 304 14:03:00 344 14:43:00 384 15:23:00 265 13:24:00 305 14:04:00 345 14:44:00 385 15:24:00 266 13:25:00 306 14:05:00 346 14:45:00 386 15:25:00 267 13:26:00 307 14:06:00 347 14:46:00 387 15:26:00 268 13:27:00 308 14:07:00 348 14:47:00 388 15:27:00 269 13:28:00 309 14:08:00 349 14:48:00 389 15:28:00 270 13:29:00 310 14:09:00 350 14:49:00 390 15:29:00 271 13:30:00 311 14:10:00 351 14:50:00 391 15:30:00 272 13:31:00 312 14:11:00 352 14:51:00 392 15:31:00 273 13:32:00 313 14:12:00 353 14:52:00 393 15:32:00 274 13:33:00 314 14:13:00 354 14:53:00 394 15:33:00 275 13:34:00 315 14:14:00 355 14:54:00 395 15:34:00 276 13:35:00 316 14:15:00 356 14:55:00 396 15:35:00 277 13:36:00 317 14:16:00 357 14:56:00 397 15:36:00 278 13:37:00 318 14:17:00 358 14:57:00 398 15:37:00 279 13:38:00 319 14:18:00 359 14:58:00 399 15:38:00 280 13:39:00 320 14:19:00 360 14:59:00 400 15:39:00 Sumber : Pengumpulan Data

(33)

5.1.3. Penentuan Jumlah Sampel

Jumlah sampel dari waktu kerja yang diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan metode Slovin.

𝑛𝑛 = 1 + 𝑁𝑁𝐽𝐽𝑁𝑁 2 Diketahui:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir

𝑛𝑛 = 1 + 420(0,08)420 2= 113,88 ≅ 114

Hasil dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada penelitian ini diambil minimal 114 kali pengamatan dalam satu hari, tetapi untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat maka sampel digenapkan menjadi 200 sampel pengamatan dalam satu hari. Pengamatan dilakukan dengan metode randomisasi. Metode ini dibantu denganmicrosoftexceldengan formula RANDBETWEENuntuk menentukan kapan waktu pengamatan. Jika pada hasil randomisasi muncul bilangan yang sama, maka dilakukan pembangkitan bilangan random sekali lagi untuk menggantikan bilangan yang sama. Berikut waktu pengamatan hasil metode randomisasi dengan microsoft exceldapat dilihat pada Tabel 5.3.

(34)

Tabel 5.3. Waktu Pengamatan Terpilih dalam Satu Hari Kerja No Bilangan Random Waktu No Bilangan Random Waktu No Bilangan Random Waktu 1 4 8:03:00 36 62 9:01:00 71 153 10:32:00 2 7 8:06:00 37 64 9:03:00 72 156 10:35:00 3 10 8:09:00 38 67 9:06:00 73 161 10:40:00 4 12 8:11:00 39 68 9:07:00 74 167 10:46:00 5 16 8:15:00 40 70 9:09:00 75 170 10:49:00 6 17 8:16:00 41 75 9:04:00 76 172 10:51:00 7 19 8:18:00 42 76 9:05:00 77 174 10:53:00 8 21 8:20:00 43 84 9:23:00 78 175 10:54:00 9 22 8:21:00 44 85 9:24:00 79 176 10:55:00 10 24 8:23:00 45 87 9:26:00 80 177 10:56:00 11 26 8:25:00 46 88 9:27:00 81 178 10:57:00 12 27 8:26:00 47 90 9:29:00 82 181 11:00:00 13 29 8:28:00 48 91 9:30:00 83 186 11:05:00 14 30 8:29:00 49 95 9:34:00 84 187 11:06:00 15 32 8:31:00 50 97 9:36:00 85 189 11:08:00 16 33 8:32:00 51 98 9:37:00 86 190 11:09:00 17 34 8:33:00 52 100 9:39:00 87 191 11:10:00 18 37 8:36:00 53 101 9:40:00 88 193 11:12:00 19 38 8:37:00 54 103 9:42:00 89 194 11:13:00 20 39 8:38:00 55 105 9:44:00 90 196 11:15:00 21 40 8:39:00 56 106 9:45:00 91 199 11:18:00 22 42 8:41:00 57 110 9:49:00 92 201 11:20:00 23 43 8:42:00 58 113 9:52:00 93 202 11:21:00 24 44 8:43:00 59 115 9:54:00 94 205 11:24:00 25 45 8:44:00 60 118 9:57:00 95 206 11:25:00 26 46 8:45:00 61 121 10:00:00 96 208 11:27:00 27 47 8:46:00 62 122 10:01:00 97 212 11:31:00 28 48 8:47:00 63 126 10:04:00 98 213 11:32:00 29 50 8:49:00 64 129 10:08:00 99 215 11:34:00 30 52 8:51:00 65 134 10:13:00 100 217 11:36:00 31 53 8:52:00 66 135 10:14:00 101 218 11:37:00 32 55 8:54:00 67 136 10:15:00 102 223 11:42:00 33 57 8:56:00 68 139 10:18:00 103 226 11:45:00 34 58 8:57:00 69 145 10:24:00 104 228 11:47:00 35 61 9:00:00 70 152 10:31:00 105 229 11:48:00

(35)

Tabel 5.3. Waktu Pengamatan Terpilih dalam Satu Hari Kerja (Lanjutan) No Bilangan Random Waktu No Bilangan Random Waktu No Bilangan Random Waktu 106 230 11:49:00 141 313 14:12:00 176 378 15:17:00 107 233 11:52:00 142 314 14:13:00 177 379 15:18:00 108 235 11:54:00 143 315 14:14:00 178 381 15:20:00 109 236 11:55:00 144 319 14:18:00 179 384 15:23:00 110 238 11:57:00 145 321 14:20:00 180 386 15:25:00 111 242 13:01:00 146 322 14:21:00 181 390 15:29:00 112 243 13:02:00 147 324 14:23:00 182 391 15:30:00 113 246 13:05:00 148 326 14:25:00 183 394 15:33:00 114 247 13:06:00 149 329 14:28:00 184 395 15:34:00 115 250 13:09:00 150 330 14:29:00 185 396 15:35:00 116 256 13:15:00 151 334 14:33:00 186 397 15:36:00 117 261 13:20:00 152 338 14:37:00 187 398 15:37:00 118 262 13:21:00 153 339 14:38:00 188 400 15:39:00 119 265 13:24:00 154 340 14:39:00 189 401 15:40:00 120 266 13:25:00 155 344 14:43:00 190 403 15:42:00 121 267 13:26:00 156 347 14:46:00 191 406 15:45:00 122 268 13:27:00 157 348 14:47:00 192 407 15:46:00 123 272 13:31:00 158 350 14:49:00 193 408 15:47:00 124 273 13:32:00 159 351 14:50:00 194 409 15:48:00 125 278 13:37:00 160 354 14:53:00 195 410 15:49:00 126 281 13:40:00 161 355 14:54:00 196 411 15:50:00 127 284 13:43:00 162 356 14:55:00 197 413 15:52:00 128 285 13:44:00 163 359 14:58:00 198 414 15:53:00 129 286 13:45:00 164 360 14:59:00 199 417 15:56:00 130 291 13:50:00 165 362 15:01:00 200 418 15:57:00 131 293 13:52:00 166 363 15:02:00 132 297 13:55:00 167 364 15:03:00 133 298 13:57:00 168 367 15:06:00 134 300 13:59:00 169 368 15:07:00 135 301 14:00:00 170 369 15:08:00 136 303 14:02:00 171 370 15:09:00 137 307 14:06:00 172 371 15:10:00 138 308 14:07:00 173 373 15:12:00 139 310 14:09:00 174 374 15:13:00 140 311 14:10:00 175 377 15:16:00

(36)

5.1.4. Kegiatan WorkSampling

Pada waktu-waktu terpilih seperti yang tertera pada Tabel 5.3. dilakukan pengamatan aktivitas pekerja yang rekapitulasi hasilnya (work dan

idle) selama 5 hari pengamatan dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Rekapitulasi Pengamatan Work Sampling

No. Bagian Kerja

(Pekerja Ke-) Aktivitas

Pengamatan Hari Ke-

1 2 3 4 5 1 Pemeriksaan hasil pengemasan tepung (Pekerja 1) Work 157 158 157 154 158 Idle 43 42 43 46 42 Total 200 200 200 200 200 2 Pemeriksaan hasil pengemasan tepung (Pekerja 2) Work 152 150 151 155 153 Idle 48 50 49 45 47 Total 200 200 200 200 200 3

Pembentukan kotak kardus (Pekerja 3)

Work 86 87 88 86 85

Idle 114 113 112 114 115 Total 200 200 200 200 200 4

Pembentukan kotak kardus (Pekerja 4)

Work 83 82 81 82 81

Idle 117 118 119 118 119 Total 200 200 200 200 200 5 Pemuatan kemasan tepung ke

dalam kotak kardus (Pekerja 5)

Work 154 152 153 152 153

Idle 46 48 47 48 47

Total 200 200 200 200 200 6 Pemuatan kemasan tepung ke

dalam kotak kardus (Pekerja 6)

Work 156 155 158 159 160

Idle 44 45 42 41 40

Total 200 200 200 200 200 7 Pemuatan kemasan tepung ke

dalam kotak kardus (Pekerja 7)

Work 151 155 152 156 157

Idle 49 45 48 44 43

Total 200 200 200 200 200 8 Isolasi penutup kardus

dengan mesin isolasi elemen kegiatan a,b,c (Pekerja 8)

Work 171 172 172 170 173

Idle 29 28 28 30 27

Total 200 200 200 200 200 9 Isolasi penutup kardus

dengan mesin isolasi elemen kegiatan d,e,f (Pekerja 9)

Work 171 172 172 170 173

Idle 29 28 28 30 27

Total 200 200 200 200 200

(37)

5.1.5. Rating Factor

Penentuan rating factor menggunakan metode westinghouseyang mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja. Hal tersebut meliputi: keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Setiap faktor terbagi kedalam kelas-kelas dengan nilainya masing-masing. Rekapitulasi penentuan westinghouse factormasing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Westinghouse FactorMasing-masing Pekerja

Pekerja Ke-

Nilai Westinghouse Factor

Total

Skill Effort Kondisi

Kerja Konsistensi 1 +0,00 +0,00 +0,00 +0,01 +0,01 2 +0,00 +0,00 +0,00 +0,00 +0,00 3 +0,06 +0,02 +0,00 +0,01 +0,09 4 +0,03 +0,02 +0,00 +0,00 +0,05 5 +0,06 +0,02 +0,00 +0,01 +0,09 6 +0,03 +0,02 +0,00 +0,01 +0,06 7 +0,06 +0,02 +0,00 +0,00 +0,08 8 +0,00 +0,05 +0,00 +0,01 +0,06 9 +0,00 +0,05 +0,00 +0,01 +0,06

Sumber : Pengumpulan Data

Nilai rating factor yaitu nilai westinghousefactor ditambah 1. Rekapitulasi hasil penilaian rating factor masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.6.

(38)

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rating FactorMasing-masing Pekerja Pekerja ke- Westinghouse Factor Rating Factor 1 0,01 1,01 2 0,00 1,00 3 0,09 1,09 4 0,05 1,05 5 0,09 1,09 6 0,06 1,06 7 0,08 1,08 8 0,06 1,06 9 0,06 1,06

Sumber : Pengumpulan Data

5.1.6. Allowance

Nilai allowance untuk masing-masing bagian adalah sebagai berikut: 1. Bagian Pemeriksaan Hasil Pengemasan Tepung

Tabel 5.7. Nilai AllowancePekerja Bagian Pemeriksaan Hasil Pengemasan Tepung

No. Allowance Keadaan %

1 Tenaga yang dikeluarkan Berdiri (tanpa beban) 1,0

2 Sikap kerja Ditumpu dua kaki 2,0

3 Gerakan kerja Normal 0,0

4 Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus 1,0

5 Keadaan temperatur

tempat kerja

Normal

1,0

6 Keadaan atmosfer Adanya debu-debu 2,0

7 Keadaan lingkungan Normal 0,0

8 Kebutuhan pribadi Pria 2,0

Total 9,0

(39)

2. Bagian Pembentukan Kotak Kardus

Tabel 5.8. Nilai AllowancePekerja Bagian Pembentukan Kotak Kardus

No. Allowance Keadaan %

1 Tenaga yang dikeluarkan Duduk 0,5

2 Sikap kerja Bekerja Duduk 0,5

3 Gerakan kerja Normal 0,0

4 Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus 1,0

5 Keadaan temperatur

tempat kerja

Normal

1,0

6 Keadaan atmosfer Adanya debu-debu 2,0

7 Keadaan lingkungan Normal 0,0

8 Kebutuhan pribadi Wanita 2,0

Total 7,0

Sumber : Pengumpulan Data

3. Bagian Pemuatan Kemasan Tepung ke dalam Kotak Kardus

Tabel 5.9. Nilai AllowancePekerja Bagian Pemuatan Kemasan Tepung ke dalam Kotak Kardus

No. Allowance Keadaan %

1 Tenaga yang dikeluarkan Berdiri (beban 0,5 kg) 2,0

2 Sikap kerja Berdiri diatas dua kaki 2,0

3 Gerakan kerja Normal 0,0

4 Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus 1,0

5 Keadaan temperatur

tempat kerja

Normal

1,0

6 Keadaan atmosfer Adanya debu-debu 2,0

7 Keadaan lingkungan Normal 0,0

8 Kebutuhan pribadi Pria 2,0

Total 10,0

(40)

4. Bagian Isolasi Penutup Kardus Menggunakan Mesin Isolasi

Tabel 5.10. Nilai AllowancePekerja Bagian Isolasi Penutup Kardus dengan Mesin Isolasi

No. Allowance Keadaan %

1 Tenaga yang dikeluarkan Berdiri (beban 10 kg) 12,0

2 Sikap kerja Berdiri diatas dua kaki 2,0

3 Gerakan kerja Normal 0,0

4 Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus 1,0

5 Keadaan temperatur

tempat kerja

Normal

1,0

6 Keadaan atmosfer Adanya debu-debu 2,0

7 Keadaan lingkungan Normal 0,0

8 Kebutuhan pribadi Pria 2,0

Total 20,0

Sumber : Pengumpulan Data

Rekapitulasi hasil penilaian allowance masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11. Rekapitulasi Allowance Masing-masing Pekerja

Bagian Kerja Allowance

Bagian Pemeriksaan Hasil Kemasan 9,0 Bagian Pembentukan Kotak Kardus 7,0 Bagian Pemuatan Kemasan ke

dalam Kardus 10,0

Bagian Isolasi Tutup Kardus 20,0

Sumber : Pengumpulan Data

5.1.7. Jumlah Produk

Jumlah produk yang dimaksud adalah banyaknya produk yang dihasilkan pekerja selama pengamatan. Jumlah produk dari masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.12.

(41)

Tabel 5.12. Jumlah Produk Masing-masing Pekerja

No Bagian Kerja Jenis Produk Pekerja

Jumlah Produk per Pekerja (5 hari) Total Produk per Bagian Kerja (5 hari) 1 Bagian Pemeriksaan Hasil Kemasan Kemasan tepung dalam plastik 1 256676 503280 2 246604 2 Bagian Pembentukan Kotak Kardus Kotak kardus 3 13284 25997 4 12713 3 Bagian Pemuatan Kemasan ke dalam Kardus Kardus berisi kemasan 5 8552 25164 6 8271 7 8341 4 Bagian Isolasi Tutup Kardus Kardus hasil isolasi 8 12582 25164 9 12582

Sumber : Pengumpulan Data

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Perhitungan Persentase Produktif

Persentase waktu produktif pekerja dapatdiketahui menggunakan rumus sebagaiberikut:

%Produktif = Jumlah Work

Jumlah pengamatan x 100%

Berdasarkan rumus di atas, perhitungan persentase waktu produktif pekerja 1 pada hari 1 adalah:

%Produktif =157

200 x 100% = 78,50% dalam angka desimal menjadi 0,7850

Data rekapitulasi waktu produktif masing-masing pekerja pada setiap bagian kerja dapat dilihat pada Tabel 5.13.

(42)

Tabel 5.13. Rekapitulasi Waktu Produktif Masing-masing Pekerja

Pekerja Aktivitas Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Rata-rata

Bagian Pemeriksaan Hasil Kemasan (Pekerja 1) Work 157 158 157 154 158 156,8 Idle 43 42 43 46 42 43,2 Total 200 200 200 200 200 % Produktif 0,7850 0,7900 0,7850 0,7700 0,7900 % P Rata-rata 0,7840 Bagian Pemeriksaan Hasil Kemasan (Pekerja 2) Work 152 150 151 155 153 152,2 Idle 48 50 49 45 47 47,8 Total 200 200 200 200 200 % P 0,7600 0,7500 0,7550 0,7750 0,7650 % P Rata-rata 0,7610 Bagian Pembentukan Kotak Kardus (Pekerja 3) Work 86 87 88 86 85 86,4 Idle 114 113 112 114 115 113,6 Total 200 200 200 200 200 % Produktif 0,4300 0,4350 0,4400 0,4300 0,4250 % P Rata-rata 0,4320 Bagian Pembentukan Kotak Kardus (Pekerja 4) Work 83 82 81 82 81 81,8 Idle 117 118 119 118 119 118,2 Total 200 200 200 200 200 % Produktif 0,4150 0,4100 0,4050 0,4100 0,4050 Rata-rata 0,4090 Bagian Pemuatan Kemasan ke dalam Kardus (Pekerja 5) Work 154 152 153 152 153 152,8 Idle 46 48 47 48 47 47,2 Total 200 200 200 200 200 % Produktif 0,7700 0,7600 0,7650 0,7600 0,7650 % P Rata-rata 0,7640 Bagian Pemuatan Kemasan ke dalam Kardus (Pekerja 6) Work 156 155 158 159 160 157,6 Idle 44 45 42 41 40 42,4 Total 200 200 200 200 200 % Produktif 0,7800 0,7750 0,7900 0,7950 0,8000 % P Rata-rata 0,7880 Bagian Pemuatan Kemasan ke dalam Kardus (Pekerja 7) Work 151 155 152 156 157 154,2 Idle 49 45 48 44 43 45,8 Total 200 200 200 200 200 % Produktif 0,7550 0,7750 0,7600 0,7800 0,7850 % P Rata-rata 0,7710

(43)

Tabel 5.13. Rekapitulasi Waktu Produktif Masing-masing Pekerja (Lanjutan)

Pekerja Aktivitas Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Rata-rata

Bagian Isolasi Tutup Kardus (Pekerja 8) Work 171 172 172 170 173 171,6 Idle 29 28 28 30 27 28,4 Total 200 200 200 200 200 % P 0,8550 0,8600 0,8600 0,8500 0,8650 % P Rata-rata 0,8580

Bagian Isolasi Tutup Kardus (Pekerja 9) Work 171 172 172 170 173 171,6 Idle 29 28 28 30 27 28,4 Total 200 200 200 200 200 % Produktif 0,8550 0,8600 0,8600 0,8500 0,8650 % P Rata-rata 0,8580

Sumber : Pengolahan Data

5.2.2. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah seragam sesuai tingkat keyakinan pengamatan, ditandai dengan tidak adanya data yang out of control. Uji keseragaman data dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan BKA dan BKB. Perhitungan BKA dan BKB dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

BKA = P�+ k �P�(1-P�)

n BKB = P�- k � P�(1-P�)

n pi = Persentase produktif hari ke-i

n = Jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja k = Harga indeks besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan k = 1,96 (tingkat keyakinan 95%)

Contoh perhitungan BKA dan BKB pekerja 1 adalah: P� = 0,7850 + 0,7900 + 0,7850 + 0,7700 + 0,7900

5 = 0,7840

BKA = 0,7840+ 1,96

0,7840(1-0,7840)

(44)

BKB = 0,7840 -1,96

0,7840(1-0,7840)

1000 = 0,7585

Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data proporsi aktivitas bagian pemeriksa hasil kemasan tepung berada diantara BKA dan BKB yaitu 0,7585 ≤ 0,7840 ≤ 0,8095maka data dikatakan seragam. Contoh peta kontrol uji keseragaman data pekerja 1 dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Peta Kontrol Uji Keseragaman data Pekerja 1

Rekapitulasi uji keseragaman data proporsi aktivitas masing-masing pekerja pada setiap bagian dapat dilihat pada Tabel 5.14.

0,75 0,76 0,77 0,78 0,79 0,80 0,81 0,82 1 2 3 4 5 Hari Pengamatan

Peta Kontrol

Uji Keseragaman Data Pekerja 1 Bagian Pemeriksaan Hasil Kemasan

BKA BKB % Produktif

(45)

Tabel 5.14. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data Pekerja

Ke-

% Produktif

Rata-rata BKA BKB Keterangan

1 0,7840 0,8095 0,7585 Seragam 2 0,7610 0,7874 0,7346 Seragam 3 0,4320 0,4627 0,4013 Seragam 4 0,4090 0,4395 0,3785 Seragam 5 0,7640 0,7903 0,7377 Seragam 6 0,7880 0,8133 0,7627 Seragam 7 0,7710 0,7970 0,7450 Seragam 8 0,8580 0,8796 0,8364 Seragam 9 0,8580 0,8796 0,8364 Seragam

Sumber : Pengolahan Data

5.2.3. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan telah mencukupi atau belum memenuhi syarat ketelitian yang ditetapkan. Jika data yang dikumpulkan belum mencukupi, maka perlu dilakukan penambahan jumlah data. Uji kecukupan data dilakukan dengan nilai S adalah 8%, rumus perhitungan dapat dilihat sebagai berikut:

N' = k 2(1-p)

S2p Dimana:

N’ = jumlah pengamatan yang perlu dilakukan p = persentase produktif

S = tingkat ketelitian

k = harga indeks dari tingkat kepercayaan yang diambil (1,96) Jika N’ ≤ N, data dikatakan cukup.

Contoh perhitungan uji kecukupan data untuk pekerja 1 adalah sebagai berikut:

N'

=

1.96

2

�1-0.7840�

(46)

Jumlah pengamatan (N) adalah 1000 dan hasil perhitungan (N’) adalah 166, dapat dilihat bahwa N’<N, maka data dikatakan cukup. Rekapitulasi pengujian kecukupan data dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data

Pekerja Ke- N %P N' Keterangan

1 1000 0,7844 166 Cukup 2 1000 0,7600 189 Cukup 3 1000 0,4029 789 Cukup 4 1000 0,4020 867 Cukup 5 1000 0,7639 185 Cukup 6 1000 0,7873 161 Cukup 7 1000 0,7717 178 Cukup 8 1000 0,8576 99 Cukup 9 1000 0,8576 99 Cukup

Sumber : Pengolahan Data

5.2.4. Perhitungan Tingkat Akurasi

Pengukuran tingkat akurasi dilakukan untuk mengetahui seberapa teliti pengamatan yang telah dilakukan. Rumus yang digunakan yaitu:

N ) p -1 ( p p k S= Dimana: S =tingkat akurasi

k = harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan yang diambil

N = jumlah pengamatan

p = persentase waktu produktif (work atau idle) sebagai persentase N

Perhitungan rata-rata persentase waktu produktif seluruh pekerja pada stasiun packingadalah: 9 9 ... 2 1 p p p p= + + +

(47)

7138 , 0 9 8580 . 0 ... 7610 . 0 0,7840+ + + = = p

Perhitungan tingkat akurasi dapat dilihat sebagai berikut:

N p p p S =1,96 (1− ) 039 . 0 1000 ) 7138 , 0 1 ( 713 , 0 7138 , 0 96 , 1 − = = S

Nilai S = ± 3,9% atau lebih kecil dari 8% (tingkat ketelitian yang ditetapkan), maka penelitian yang dilakukan jauh lebih teliti dari yang dipersyaratkan diawal penelititan.

5.2.5. Perhitungan Waktu Standar

Perhitungan waktu standar dilakukan untuk mengetahui seberapa besar waktu yang dibutuhkan pekerja dalam mengerjakan satu unit produk. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu standar adalah sebagai berikut.

Waktu Siklus

=

Total Waktu x Waktu Produktif Jumlah Produk yang Dihasilkan Waktu Normal

=

Waktu Siklus x Rating Factor

Waktu Standar

=

Waktu Normal x 100%

100% - Allowance (%)

Total waktu diperoleh dari lamanya waktu pengamatan yaitu 420 menit per hari selama 5 hari pengamatan = 2100 menit. Waktu standar untuk setiap bagian kerja ditetapkan berdasarkan pekerja normalnya. Pekerja normal yang terpilih seperti pada Tabel 5.16.

(48)

Tabel 5.16. Pekerja Normal dan Jumlah Produksi Selama Pengamatan

No Bagian Kerja Pekerja

Normal Rating Factor Jumlah Produksi 1 Bagian Pemeriksaan Hasil Kemasan 2 1,00 246604 2 Bagian Pembentukan Kotak Kardus 4 1,05 12713 3 Bagian Pemuatan Kemasan ke dalam Kardus 6 1,06 8271

4 Bagian Isolasi Tutup

Kardus 8 1,06 12582

Sumber : Pengolahan Data

Pada pekerjaan pemeriksaan hasil pengemasan, pekerja normalnya adalah pekerja 2 dimana total produk yang dihasilkan selama pengamatan adalah 246604 unit. Contoh perhitungan waktu standar bagian pemeriksaan adalah sebagai berikut:

Waktu Standar =2100 x 0,7610 x1,00

246604 x

100% 100%-9% Waktu Standar = 0,0071menit

Setelah diperoleh waktu standar maka dilakukan perhitungan total waktu pengerjaan masing-masing pekerja. Contoh perhitungan total waktu pengerjaan untuk pekerja 1sebagai berikut:

Total Waktu Pengerjaan = Waktu Standar x Jumlah Produk = 0,0071x 256676

= 1827,8801menit

Rekapitulasi perhitungan waktu standar dan total waktu pengerjaan untuk masing-masing pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.17.

(49)

Tabel 5.17.Rekapitulasi Waktu Standar dan Total Waktu Pengerjaan Setiap Pekerja Pekerja Jumlah Produk (unit) Waktu Standar (menit) Total Waktu Pengerjaan (menit) 1 256676 0,0071 1827,8801 2 246604 1756,1538 3 13284 0,0763 1013,2807 4 12713 969,7258 5 8552 0,2356 2015,2018 6 8271 1948,9867 7 8341 1965,4815 8 12582 0,1897 2387,3850 9 12582 2387,3850

Sumber : Pengolahan Data

5.2.6. Perhitungan Beban Kerja

Perhitungan beban kerja merupakan rasio antara Total Waktu Pengerjaan (TWP) dengan Total Waktu Tersedia (TWT) yang dirumuskan sebagai berikut:

Beban kerja = Total Waktu Pengerjaan Total Waktu Tersedia

Beban kerja yang baik sebaiknya mendekati 100% atau dalam kondisi normal. Contoh perhitungan beban kerja padapekerja 1 adalah sebagai berikut:

Beban kerja =1827,8801

2100 = 0,8704

Rekapitulasi beban kerja untuk masing-masing bagian kerja dapat dilihat pada Tabel 5.18.

(50)

Tabel 5.18.Rekapitulasi Beban Kerja Bagian Kerja Pekerja

ke- Total Waktu Pengerjaan Total Waktu Tersedia Persentase Beban Kerja Bagian Pemeriksaan Hasil Pengemasan 1 1827,8801 2100 0,8704 2 1756,1538 2100 0,8363 Bagian Pembentukan Kotak Kardus 3 1013,2807 2100 0,4825 4 969,7258 2100 0,4618 Pemuatan Kemasan ke dalam Kardus 5 2015,2018 2100 0,9596 6 1948,9867 2100 0,9281 7 1965,4815 2100 0,9359

Bagian Isolasi Tutup Kardus

8 2387,3850 2100 1,1369

9 2387,3850 2100 1,1369

Sumber : Pengolahan Data

5.2.7. Perhitungan Jumlah Pekerja dengan Work Load Analysis

Perhitungan jumlah pekerja yang dibutuhkan berdasarkan beban kerja dari pekerja stasiun packing dapat dilihat sebagai berikut:

1. Bagian pemeriksaan hasil pengemasan tepung

Total beban kerja = Beban Kerja Pekerja 1 + Beban Kerja Pekerja 2 = 0,8704+ 0,8363

= 1,7067 Rata-rata beban kerja = 1,7067 / 2

= 0,8533

Rata-rata beban kerja pada bagian pemeriksaan hasil kemasan tepung tidak lebih dari 1, sehingga jumlah pekerja di bagian ini tetap 2 orang.

(51)

2. Bagianpembentukan kotak kardus

Total beban kerja = Beban Kerja Pekerja 1 + Beban Kerja Pekerja 2 Total beban kerja = 0,4825+ 0,4618

= 0,9443 Rata-rata beban kerja = 0,9443 / 2

= 0,4721

Total beban kerja kedua pekerja tidak lebih dari 1, sehingga cukup 1 orang pekerja saja yang berada di bagian ini.

3. Bagianpemuatan tepungdalam kemasan plastik ke dalam kardus

Total beban kerja = Beban Kerja Pekerja 1 + Beban Kerja Pekerja 2 + Beban Kerja Pekerja 3

Total beban kerja = 0,9596+ 0,9281+ 0,9359 = 2,8237

Rata-rata beban kerja = 2,8237 / 3 = 0,9412

Rata-rata beban kerja pada bagian memasukkan kemasan ke dalam kardus tidak lebih dari 1, sehingga jumlah pekerja di bagian ini tetap 3 orang.

4. Bagian isolasitutup kardus

Total beban kerja = Beban Kerja Pekerja 1 + Beban Kerja Pekerja 2 Total beban kerja = 1,1369+ 1,1369

(52)

Rata-rata beban kerja = 2,2737 / 2 = 1,1369

Total beban kerja pada bagian mengisolasi tutup kardus lebih dari 1, sehingga tugas pada bagian ini tidak dapat diselesaikan oleh 2 orang pekerja sesuai target waktu kerja.

Gambar

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar 4.4.Penunjuk Waktu Digital
Gambar 4.5. Langkah-langkah Proses Penelitian
Gambar 5.1. Peta Kontrol Uji Keseragaman data Pekerja 1
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini mencakup lima bab yaitu, bab I pendahuluan, bab II tinjauan pustaka, bab III karakteristik fisik jalan, sistem aktivitas,

Apabila pihak regulator di suatu negara anggota telah dapat menentukan adanya bahaya dari produk pangan dan menunjukkan resiko terhadap kesehatan dan kehidupan

Dari daftar hadir kegiatan jum’at bersih ini, ujian sesungguhnya adalah kejujuran mereka terhadap Allah. Jika mereka memiliki iman yang kuat maka mereka akan merasa

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari tingkat pengungkapan informasi CSR, size, dan pro fi tabilitas terhadap informativeness of earnings yang dalam hal ini

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang prediksi harga emas berdasarkan variable London Gold price, kurs USD - IDR, IHSG, inflation rate, dan return

Hubungan Beban Kerja Fisik, Frekuensi Olahraga, Lama Tidur, Waktu Istirahat dan Waktu Kerja dengan Kelelahan Kerja (Studi Kasus pada Pekerja Laundry Bagian Produksi di

Berdasarkan hasil penelitian dan refleksi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan model sanggar sastra dapat menjadikan siswa lebih terampil

Berdasarkan observasi, objek kajian belum memiliki sertifikasi dari Lembaga Ekolabel Indonesia, sehingga hasil yang dicapai dari kriteria kayu bersertifikat adalah