SISTEM SERTIFIKASI INSINYUR PROFESIONAL

(1)

1

SISTEM SERTIFIKASI

INSINYUR PROFESIONAL

Ir. Catur Hernanto, MM, IPM

Sekretaris Jenderal BKTI –PII Sekretaris Majelis Penilai BKTI PII

Sekretaris Jenderal Majelis Layanan Insinyur PII 081311512420 [email protected] Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Managemen Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR

(2)

2

UU KEINSINYURAN

- UU No. 11 / 2014

PII MENDORONG RUU INISIATIF DPR

MENGENAI PROFESI KEINSINYURAN

UU KEINSINYURAN A. L. MENGATUR :



PENDIDIKAN AKADEMIS KEINSINYURAN

/ PS - PROGRAM PROFESI INSINYUR



SERTIFIKASI KEPROFESION INSINYUR



REGISTRASI PROFESI INSINYUR

(3)

3

Landasan Hukum

UU Keinsinyuran No. 11 / 2014

Bab VI Registrasi Insinyur

Pasal 10

(1). Setiap Insinyur yang akan melakukan praktik keinsinyuran

di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI)

(4)

4

Bab VI Registrasi Insinyur

Pasal 11

(1). Untuk memperoleh STRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, seorang Insinyur harus memiliki Sertifikat

Kompetensi Insinyur .

(2). Sertifikat Kompetensi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh setelah lulus Uji Kompetensi.

(3). Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(5)

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 5

Bab VI Registrasi Insinyur

Pasal 15

(1). Insinyur yang melakukan kegiatan keinsinyuran tanpa

memiliki STRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dikenai sanksi administratif.

Bab XIII Ketentuan Pidana

Pasal 50

(1). Setiap orang bukan Insinyur yang menjalankan Praktik Keinsinyuran dan bertindak sebagai Insinyur

sebagaimana diatur dalam Undang Undang ini dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)

(6)

MANFAAT SERTIFIKASI

PENCEGAHAN

MALPRAKTEK KEINSINYURAN

BUKAN SATU-SATUNYA MANFAAT

SERTIFIKASI IP PII

MASIH BANYAK

MANFAAT-MANFAAT LAINNYA

SECARA PERORANGAN, KELEMBAGAAN,

MAUPUN SECARA NASIONAL

(7)

7

PII MENYELENGGARAKAN

SERTIFIKASI PROFESIONAL

KARENA PII ADALAH

ORGANISASI PROFESI

Organisasi Tempat Berhimpun

Mereka Yang Mengemban Profesi

(8)

8

KEKHASAN PII SEBAGAI

ORGANISASI PROFESI

FUNGSI sertifikasi PROFESI

TIDAK BERADA PADA

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

FUNGSI sertifikasi PROFESI

BERADA PADA

BADAN-BADAN KEJURUAN

(9)

Slide 9

(10)

SERTIFIKAT

INSINYUR

PROFESIONAL

Peristilahan Ini

Mengandung Tiga Pengertian :

1. “Sertifikat”

2. “Insinyur”

(11)

1. SERTIFIKAT

SURAT KETERANGAN

Yang Menyatakan Telah Dipenuhinya

PERSYARATAN atau STANDAR

( Bagi Diterbitkannya Surat Keterangan Itu )

Misal :

Standar Akademis Ijazah

Standar Mutu Produk

SNI, API, SAE

Standar Jaminan Mutu

ISO

9000

Standar Taat Lingkungan

ISO

14000

(12)

3. PROFESIONAL

2. INSINYUR

PROFESSION

+

AL

=

PROFESSIONAL

(Ber-

Profesi,

atau

Bersifat

Profesi,

atau Bekerja Menuruti Standar

Profesi)

Sarjana Teknik (S T)

Yang Lulus Program Profesi Ir.

(13)

SERTIFIKAT PROFESIONAL

SURAT KETERANGAN

YANG DIBERIKAN KEPADA MEREKA

YANG MEMENUHI SYARAT

KOMPETENSI PROFESI

KARENA ITU LAZIM JUGA DISEBUT

SERTIFIKAT BERBASISKAN KOMPETENSI

(COMPETENCY BASED CERTIFICATE)

ATAU

(14)

DIBERIKAN PADA SESEORANG

BERDASARKAN PENILAIAN ATAS

KEBERHASILAN KERJANYA

MELALUI PENGUKURAN PADA

PENGALAMAN KERJANYA

SERTIFIKAT PROFESIONAL

( SERTIFIKAT KOMPETENSI )

YANG BELUM MEMPUNYAI PENGALAMAN KERJA

TIDAK DAPAT DINILAI KEBERHASILAN KERJANYA

(15)

ADALAH

SERTIFIKAT KEBERHASILAN KERJA

BUKAN

SERTIFIKAT SIAP KERJA

SEPERTI

SERTIFIKAT SPESIALIS

MISAL: STRUCTURAL ENGINEER

--- ATAU ---

SERTIFIKAT KEAHLIAN

MISAL: SKA Ahli Desain Interior, SKA Ahli Teknik Jembatan , SKA Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik

SERTIFIKAT PROFESIONAL

( SERTIFIKAT KOMPETENSI )

(16)

PERSYARATAN SERTIFIKASI

KESARJANAAN & PROGRAM PROFESI



MEMPUNYAI DASAR

PENGETAHUAN PROFESI

(KNOWLEDGE BASE)

PENGALAMAN KERJA PROFESI



MEMPUNYAI

PENGALAMAN

MEMENUHI BAKUAN KOMPETENSI



MEMPUNYAI

KOMPETENSI

(17)

DASAR PENGETAHUAN PROFESI

(KNOWLEDGE BASE)

• Pendidikan Harus Yang Menghasilkan

Daya Inteligensia (Kecendekiawanan)

Yang Mampu Menangani Hal-Hal

Yang Tak Pernah Dialami Sebelumnya

• Mutu Pendidikan Harus Baik :



PROGRAM PROFESI



PENDIDIKAN KESARJANAAN



Akreditasi BAN-PT: “A” atau “B”



Atau Pendidikan Tambahan

• Penajaman Ke Dunia Profesi

(18)

18

PENGETAHUAN PROFESI

(Lanjutan)



Seorang Profesional Harus Terus

Memelihara Pengetahuannya, Untuk Tidak

Tertinggal Oleh Kemajuan Teknologi Yang

Pesat



Karena Itu Maka Masa Berlaku Sertifikat IP

Terbatas Waktunya, Hanya 5 Tahun (Tidak

Seumur Hidup Seperti Ijazah Akademis)



Di Akhir Masa Berlaku Sertifikat, Seorang IP

Harus Menunjukkan Bukti-Bukti Bahwa

Selama 5 Tahun Terakhir Telah Selalu

Memelihara Kemutakhiran Pengetahuannya

(19)

19

PENGALAMAN PROFESI

• BERUPA PENUGASAN YANG MENGEMBAN

TANGGUNGJAWAB

(WALAU SEDERHANA)

• HARUS PENGALAMAN YANG LUAS

SERTA TERSUSUN DENGAN SEMESTINYA

• AKUMULASI PENGALAMAN 5 TAHUN

(HASIL PENGAMATAN EMPIRIS

YANG UNIVERSAL)

• DAPAT DIPERSINGKAT HANYA 3 TAHUN

(20)

20

• SEYOGYANYA DICATAT DENGAN TERATUR

INI KELEMAHAN INSINYUR INDONESIA.

BAGI INSINYUR BANGSA LAIN SUDAH MEMBUDAYA

PENGALAMAN PROFESI

(Lanjutan)

• SUDAH BERLAKU PADA PROFESI LAIN

BAGI PROFESI TERTENTU DIATUR OLEH UNDANG

2

.

BAGI PII SETIDAKNYA HARUS MENJADI KEBIASAAN

• PII MEMBUDAYAKAN CATATAN HARIAN

(21)

21

BAKUAN KOMPETENSI

SEBAGAI ALAT UKUR

KOMPETENSI

INSINYUR PROFESIONAL

ADALAH ‘ROH’ DARI

(22)

RINCIAN BAKUAN KOMPETENSI

UNIT KOMPETENSI WAJIB

1. (W1) KODE ETIK PII DAN TATALAKU PROFESI KEINSINYURAN 2. (W2) KEMAMPUAN KERJA KEINSINYURAN

3. (W3) PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KEINSINYURAN 4. (W4) MANAJEMEN KERJA DAN KOMUNIKASI KEINSINYURAN

UNIT KOMPETENSI PILIHAN

1. (P5) PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEINSINYURAN

2. (P6) PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN KOMERSIALISASI PRODUK 3. (P7) KEINSINYURAN DALAM JASA KONSTRUKSI

4. (P8) KEINSINYURAN DALAM PRODUKSI / MANUFAKTUR

5. (P9) BAHAN MATERIAL DAN KOMPONEN PEKERJAAN KEINSINYURAN 6. (P10) MANAJEMEN USAHA KEINSINYURAN DAN PEMASARAN TEKNIK 7. (P11) KEINSINYURAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN ASSET

(23)

BAGAN BAKUAN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI PAKET / URAIAN KEGIATAN UNIT KOMPETENSI BAKUAN KOMPETENSI

PENGALAMAN KERJA YANG

MEMBUKTIKAN KEMAMPUAN PADA ELEMEN YBS

KOMPETENSI PROFESI

KOMPETENSI PADA SUB-PROFESI YBS

KEMAMPUAN YANG

HARUS DIKUASAI PADA UNIT YBS

(24)

KUALIFIKASI (JENJANG) IP

KUALIFIKASI (JENJANG) IP DITETAPKAN MENURUT ANGKA PENILAIAN

(ASSESSMENT SCORE) YANG BERHASIL DIPEROLEH SEORANG CALON

“MANDIRI” BUKAN BERARTI KERJA SENDIRI2 (INSINYUR LAZIM BEKERJA DALAM KELOMPOK), TETAPI SECARA INDEPENDEN SIAP DIGUGAT

(LIABLE) ATAS HASIL KERJANYA, SECARA PIDANA ATAUPUN PERDATA

IP Pratama

( P E ) MELAKSANAKAN KERJA PROFESI KEINSINYURAN SECARA MANDIRI (SIAP DIGUGAT)

UTK TUGAS RUMIT DIBIMBING IPM

IP Madya

(Senior PE) MELAKSANAKAN KERJA PROFESI KEINSINYURAN SECARA SEPENUHNYA MANDIRI (LIABLE)

IP Utama

(Executive PE) MELAKSANAKAN KERJA PROFESI KEINSINYURAN :  YG SANGAT KHAS  YG SANGAT RUMIT  MEMIMPIN TEAM IP ANTAR KEJURUAN

(25)

PROSES MENJADI I P

BERSIFAT PERORANGAN

3. APLIKASI UNTUK KENAIKAN JENJANG IP

DAPAT DILAKUKAN SETIAP SAAT

KALAU MERASA PENGALAMANNYA BERTAMBAH

1. APLIKASI UNTUK MENJADI IP PII DAPAT

DIAJUKAN TIAP SAAT, SECARA PERORANGAN

( SECARA KELOMPOK HANYA ALTERNATIF )

2. SERTIFIKASI MERUPAKAN URUSAN PRIBADI,

(26)

ALTERNATIF PEMBARUAN

(

RENEWAL

) SERTIFIKAT I P

1. SETELAH HABIS MASA 5 TAHUN

KALAU MERASA PENGALAMANNYA BERTAMBAH

SEHINGGA CUKUP UNTUK NAIK JENJANG I P

MAKA HARUS MENGISI ULANG

F A I P

(FORMULIR APLIKASI Ir. PROFESIONAL)

2. KALAU TIDAK HENDAK NAIK JENJANG I P

TIDAK PERLU MENGISI ULANG F A I P

CUKUP MENGISI

F P K B (FORMULIR

PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN

(27)

A. NASIONAL

Saat ini

1. UU No. 18 Thn 1999 tentang Jasa Konstruksi  Untuk Persyaratan memperoleh SKA dari LPJK (Kepmen PU No : 154 / KPTS / M / 2011  PII memenuhi kriteria kelompok unsur Lembaga Tingkat Nasional)

• SKA  untuk Penangunggjawab Teknik (PJT)

• SKA  untuk Sertifikasi Badan Usaha (SBU)

2. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 132 Tahun 2007 Tentang Ijin Pelaku Teknis

Bangunan (IPTB) --> Untuk Persyaratan memperoleh Izin Pelaku Teknis Bangunan (IPTB) dari Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Pemprov DKI Jakarta, harus ada Rekomendasi dari Asosiasi Profesi

Ke depan

Dengan adanya UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, maka setiap Insinyur yang melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur / mengikuti Sertifikasi

B. INTERNASIONAL

1. Pengakuan kesetaraan dari Australia, Selandia Baru dan negara2 ASEAN 2. ASEAN Engineer Register (AER)