• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Nama dan Fungsi Alat alat Pemantau Cuaca dan Iklim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengenal Nama dan Fungsi Alat alat Pemantau Cuaca dan Iklim"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Mengenal Nama dan Fungsi

(2)

Menurut Organisasi Meteorologi Sedunia (World Meteorogical

Organization/WMO) waktu yang ideal untuk pengumpulan data iklim dari data cuaca adalah 30 tahun atau lebih.

Unsur‐unsur iklim dan satuannya adalah : A. Radiasi surya meliputi:

1. intensitas radiasi (kal/cm2/menit , W/m2 ) 2. intensitas cahaya/PAR (foot candle, lux, lumen) 3. lama penyinaran (jam/hari, %) •

4. panjang hari (jam/hari).

B. Suhu udara dan suhu tanah (°C) : maksimum, minimum dan rata‐rata. C. Kelembapan udara nisbi (%) : maksimum, minimum, rata‐rata.

D. Tekanan udara (mb) : maksimum, minimum, rata‐rata. E. Angin :

1.kecepatan angin (knot atau mil laut/jam, km/jam, m/detik) 2 .arah angin (derajat arah)

F. Presipitasi :

1. curah hujan (mm) 2. hari hujan (hari) 3. salju (mm)

4. embun (mm) G. Penguapan (mm) :

1. Evaporasi permukaan air (Eo) 3. Evapotranspirasi Potensial (ETP) 2. Evapotranspirasi (ET),

(3)

1. Penakar Hujan

1.1 Penakar Hujan Otomatis Type Hellmann Alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya

hujan, dipasang dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai ke corong penakar dan luas penampang corong 200 cm2. Pada alat ini terdapat sebuah silinder jam

sebagai tempat pemasangan pias, sehingga akan dapat diketahui curah hujan maksimum dan minimum serta

waktu terjadinya. Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk melalui corong kemudian akan terkumpul dalam tabung. Dalam tabung ini terdapat pelampung yang dihubungkan

dengan tangkai pena, sehingga air yang masuk kedalam tabung akan menekan pelampung, maka pelampung akan naik dan

tangkai pena turut bergerak keatas. Gerakan pena tersebut akan mencatat pada pias yang dipasang pada silinder jam, jika gerakan pena mencapai skala 10 mm pada pias maka secara otomatis air akan turun melalui pipa siphon dan jatuh kedalam bejana plastik. Air dalam tabung terkuras habis sehingga tangkai pena turut bergerak turun sampai pena menunjuk skala nol, jika hujan masih turun pena akan naik lagi, demikian seterusnya. Waktu pengamatan : pengamatan

dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias dilakukan pada jam 07.00 WIB.

(4)

1.2 Penakar Hujan Otomatis Type Typping Bucket. Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan pada periode waktu tertentu, dipasang dengan ketinggian 140 cm dari permukaan tanah dan luas penampang corong 400 cm2. Alat ini terdiri dari sensor yang berupa bucket (semacam timbangan) dan dihubungkan

dengan menggunakan kabel ke

recorder/pencatat yang ditempatkan dalam ruangan observasi, kerja alat ini memerlukan arus AC yang diubah menjadi DC 7,5 – 9,0 Volt. Prinsip kerja alat ini yaitu air yang masuk melalui corong akan jatuh kedalam alat

semacam timbangan, dimana satu jungkitan pada alat ini akan direspon oleh recorder sehingga akan terbentuk lukisan satu anak tangga pada pias dan angka counter bertambah satu. Perubahan satu angka

counter menunjukkan lukisan satu anak tangga pada pias dan satu jungkitan pada sensor nilainya akan setara dengan 0,5 mm curah hujan.

(5)

Pengertian

Proses hydrologi

Opeing Hujan Hujan berdasaekan Intensitas endapan Hujan brdskn

pembentukanya Hujan brskan jatuhan

(6)

1.3 Penakar Hujan Manual Type Observatorium

Berfungsi untuk mengukur jumlah cu rah hujan. Alat ini dipasang diatas tonggak kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm dari permuka an tanah sampai mulut corong penaka r, luas penampang corong yaitu 100 cm2 dengan kapasitas menampung cur ah hujan ± 5 liter, dan ditengah c orong penakar dipasang kran. Jumlah curah hujan yang tertampung akan ditua ngkan melalui kran dan ditakar de ngan gelas ukur yang berskala sampai dengan 20 mm. Waktu pengamatan : pengamatan dilakukan jam 07.00 WS dengan

membuka kran dan menampung air hujan dalam gelas penakar kemudian dibaca skala yang menunjukkan jumlah curah hujan yang terjadi selama 24 jam.

(7)

2. Thermometer Tanah. Berfungsi untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman yang berbeda, yaitu : 0 cm (permukaan tanah), 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Thermometer ini

menggunakan cairan air raksa dan diletakkan di tanah yang permukaan tanahnya berumput pendek, dan tanah gundul.

Untuk thermometer dengan kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm dipasang dengan sudut kemiringan 60º dan dipasang pada penahan besi untuk memudahkan pembacaan. Untuk

thermometer dengan kedalaman 50 cm dan 100 cm digunakan thermometer berselubung/ tabung logam tembaga/kuningan. Bagian bawah bola

thermometer diisi dengan parafin/lilin, hal ini

dimaksudkan untuk memperlambat perubahan suhu ketika diangkat saat pengamatan/ pembacaan. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB)

(8)

3. Thermometer Minimum Rumput. Berfungsi untuk mengukur suhu terendah/ minimum rumput pada suatu periode pengamatan. Cairan yang

digunakan pada thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa kapiler berisikan indeks (batang kaca kecil). Thermometer ini dipasang dengan posisi horizontal di permukaan tanah

berumput pendek dan dijepit pada tempat khusus yang terbuat dari alumunium yang 4 bagian

atasnya dihalangi semacam atap supaya tidak terkena langsung sinar matahari. Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu turun, alkohol akan menyusut dan permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil, sebaliknya jika suhu naik, permukaan alkohol akan naik sedangkan

indeks tetap tertinggal menunjukkan skala yang terendah yang dicapai suhu udara. Waktu

pengamatan : dilakukan pada jam 07.00 WIB. Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan skala, posisi indeks harus dikembalikan ke posisi suhu

(9)

4. Campbell Stokes. Berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran matahari . Alat ini berupa bola kaca masif dengan garis tengah/diameter 10 – 15 cm, berfungsi

sebagai lensa cembung (konvex) yang dapat mengumpulkan sinar matahari ke suatu titik api (fokus), dan alat ini dipasang di tempat terbuka diatas pondasi beton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah. Lamanya penyinaran

matahari dicatat dengan jalan memfokuskan sinar matahari tepat mengenai kertas pias yang khusus dibuat untuk alat ini, dan hasilnya pada pias akan terlihat bagian yang

terbakar, panjang jejak/bekas bakaran menunjukkan lamanya penyinaran matahari. Pada kertas pias terdapat skala jam, sehingga dapat dijumlahkan berapa lamanya matahari bersinar terang / cerah. Pias

akan mulai terbakar bila sinar matahari > 0.3 cal/cm2 atau 209,34 WM2. Pias Campbell Stokes ada 3 macam, yaitu : •

Pias lengkung panjang dipasang antara tanggal 11 Oktober – 28/ 29 Pebruari. • Pias lengkung pendek dipasang antara tanggal 11 April – 31 Agustus. • Pias lurus dipasang antar tanggal 1 Maret – 10 April dan 1

September – 10 Oktober. Waktu pengamatan : pias dipasang jam 06.00 diangkat jam 18.00 WIB.

(10)

5. Aktinograf Bimetal.

Berfungsi untuk mengukur radiasi matahari dalam waktu satu hari, dipasang pada tempat terbuka diatas pondasi beton setinggi 120 cm. Alat ini dinamakan bimetal karena prinsip

kerja alat terdiri dari dua buah lempengan logam yang berbeda warna sebagai sensor,

yaitu lempengan berwarna putih mengkilat dan warna hitam gelap. Perbedaan selisih nilai

pemuaian kedua lempengan tersebut dipakai sebagai dasar 5 Total Radiasi = Luas x

Bilangan Tetapan Pias X Konstanta Alat pengukuran dan perbedaan ini akan mengakibatkan beda

pemuaian pada kedua lempengan tersebut,

sehingga menimbulkan gerak pada pena dan akan melukis pada kertas pias yang dipasang pada silinder jam. Arah lempeng logam dipasang searah dengan peredaran matahari yaitu arah Timur – Barat. Pias dipasang pada jam 07.00 dan diangkat jam 18.00 WIB. Besarnya total radiasi matahari dapat diketahui dengan menghitung luas lukisan pada kertas pias dengan menggunakan alat Planimeter.

(11)

6. Open Pan

Evaporimeter Berfungsi untuk mengukur evaporasi/penguapan pada periode waktu

tertentu. Alat ini berupa sebuah panci bundar besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat dengan garis tengah/diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm. Panci ini ditempatkan diatas tanah berumput pendek dan tanah gundul, dimana alat tersebut diletakkan diatas pondasi terbuat dari kayu yang bagian atas kayu dicat warna putih gunanya untuk mengurangi

penyerapan radiasi. Tinggi air dari bibir panci ± 5 cm, bila air

berkurang harus segera ditambah agar besarnya penguapan sesuai. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III ( Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB)

(12)

7 Wind Vane Anemometer Berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Alat ini dipasang pada pipa besi dengan ketinggian 10 meter, dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat penunjuk yang dihubungkan

(13)

8. Cup Counter Anemometer. Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata

selama periode tertentu. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila tertiup angin , pada bagian bawah

mangkok terdapat angka counter yang

mencatat perputaran mangkok tersebut, dan alat ini dipasang diatas tiang pipa besi

setinggi ( ½ m, 2 m, 10 m) dari permukaan tanah. Untuk mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan mengurangi hasil

pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 07.00, 14.00, 18.00 WIB).

(14)

9. Sangkar Meteorologi Sangkar meteorologi ini berfungsi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh

lingkungan. Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih, bentuknya segi 4 , dengan setiap dinding diberi jalusi berlapis dua, dan juga atapnya terbuat dari papan kayu , semua itu maksudnya agar didalam sangkar ada sirkulasi udara. 11 Ada empat jenis sangkar yang sama, diantaranya tiga sangkar dengan ketinggian 120 cm, dan satu sangkar dengan tinggi 20 cm dari permukaan tanah, yaitu : ¾ Sangkar Meteorologi dengan ketinggian 120 cm yang ditempatkan pada permukaan tanah gundul, didalamnya terdiri dari

alat (Thermometer bola basah, bola kering, maksimum, dan minimum). ¾ Sangkar Meteorologi dengan ketinggian 120 cm yang ditempatkan pada permukaan tanah berumput ,

didalamnya terdiri dari alat ( Thermometer bola basah, bola kering, maksimum, dan minimum) ¾ Sangkar Meteorologi

dengan ketinggian 120 cm yang ditempatkan pada permukaan tanah gundul, didalamnya terdapat alat Kessner Evaporimeter, dan Piche Evaporimeter) . ¾ Sangkar Meteorologi dengan ketinggian 20 cm yang ditempatkan pada permukaan tanah gundul, didalamnya terdiri dari alat (Thermometer bola basah, bola kering, maksimum, dan minimum).

(15)

10. Thermometer Maksimum dan Thermometer Minimum

Berfungsi untuk mengukur suhu udara maksimum. Cairan yang digunakan pada thermometer

maksimum ini adalah air raksa, adanya penyempitan pada pipa kapiler yang

berdekatan dengan reservoir merupakan ciri thermometer maksimum. Thermometer ini

dipasang dengan kemiringan 2º secara horizontal didalam sangkar meteorologi. Prinsip kerja

thermometer ini, yaitu jika suhu udara naik , maka air raksa dalam bola akan memuai mendorong cairan air raksa keluar melalui pipa yang

menyempit, suhu udara terus naik sampai

mencapai nilai maksimum. Jika suhu udara turun, cairan air raksa dalam bola akan menyusut

sehingga alur air raksa dalam pipa kapiler terputus, namun ujung air raksa tetap

menunjukkan nilai skala yang maksimum. Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 18.00 WIB Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan, posisi air raksa harus dikembalikan ke posisi suhu pada waktu itu dengan cara diayun sedikit

Referensi

Dokumen terkait

Harga daging kambing lebih murah dengan kualitas terbaik, karena kami memiliki kambing sendiri sehingga harga daging kambing sangat terjangkau.. Dengan memiliki kambing sendiri,

Telah dilakukan penelitian mengenai pola penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien rawat inap dengan diagnosis akhir tuberkulosis paru di Rumah Sakit Adi

Bagi matematikawan, dengan merekomendasikan bahwa pada proses pembuatan kain songket berkaitan dengan matematika, terutama pada pembuatan motif kain songket.. Bagi

Berdasarkan klasifikasi curah hujan untuk pertanaman padi sawah tadah hujan, Kabupaten Magelang termasuk dalam golongan II, dimana pola pertanaman yang cocok ialah dengan 1

The purpose is to analyze and verify the contribution of the quality of work life and the principal’s achievement motivation to the principal’s performance in

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.. Peraturan Pemerintah Republik

Silabus untuk mata kuliah kurikulum inti maupun institusional disusun oleh para dosen pengajar matakuliah yang bersangkutan dengan mendasari pada perkembangan ilmu hukum dewasa

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang diterima secara lengkap, benar dan jelas serta telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan