• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Determinan Intensi Ibu Hamil dalam Menjaga Oral Hygiene selama Masa Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas "X" Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Determinan Intensi Ibu Hamil dalam Menjaga Oral Hygiene selama Masa Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas "X" Kota Bandung."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada Ibu hamil di Indonesia adalah faktor perilaku mengabaikan oral hygiene saat kehamilan. Intensi dianggap dapat melihat faktor-faktor motivasi yang memengaruhi perilaku. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran determinan intensi Ibu hamil dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan di wilayah kerja Puskesmas “X” Kota Bandung.

Subyek penelitian didapatkan dengan teknik accidental sampling dengan jumlah 30 Ibu hamil di Puskesmas “X” Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif menggunakan teknik survey dengan variabel penelitian tiga determinan intensi (attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control). Alat ukur yang digunakan merupakan kuesioner Planned Behavior dari Icek, Ajzen yang telah dimodifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 60% Ibu hamil memiliki intensi yang kuat, dan 40% Ibu hamil memiliki intensi yang lemah dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah subjective norms (93,3%) merupakan determinan yang paling memengaruhi intensi. Saran yang dapat diberikan adalah pihak Puskesmas “X” dan orang-orang penting (orang tua, suami, teman, dokter dan dokter gigi) bagi Ibu hamil diharapkan untuk terus memberikan dukungan pada Ibu hamil dalam menjaga oral hygiene, sehingga diharapkan dapat meningkatkan subjective norms, dan nantinya akan memperkuat intensi dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

One of the causes of oral health problems in pregnant women in Indonesia is ignoring the oral hygiene during pregnancy. Intention is considered to be able to see motivation factors that influence behavior. This research is conducted to find the intention determinant of pregnant woman in maintaining the oral hygiene during the pregnancy in the working area of Puskesmas “X” in Bandung.

The subject of data collecting in this research is conducted with accidental sampling technique on 30 pregnant women in Puskesmas “X” in Bandung. The method that the researcher uses is the descriptive method using the survey technique, with the three intention determinants research variables (attitude toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral control). To measure, the researcher uses the questionnaire of Planned Behavior from Icek, Ajzen that has been modified

The result of the research shows up to 60% of pregnant woman have strong intention, and 40% of pregnant woman have weak intention in maintaining the oral hygiene during the pregnancy. The conclusion of the research is that subjective norms (93,3%) is the most influential determinant of the intention. The researcher suggests the Puskesmas “X” and the important people (parents, husband, friends, doctor, and dentist) for the pregnant woman keep their support to the pregnant woman to maintain the oral hygiene, therefore the subjective norms will increase and intensify the intention to maintain the oral hygiene during the pregnancy in the future.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) SIDANG SKRIPSI PROGRAM SARJANA (S1) ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.3.1. Maksud Penelitian ... 4

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

1.4.2. Manfaat Praktis ... 6

1.5. Kerangka Pemikiran ... 6

1.6. Metodologi ... 14

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Planned Behavior ... 15

2.1.1. Pengertian Planned Behavior ... 15

2.1.2. Intensi ... 16

2.1.3. Attitudes Toward the Behavior... 17

2.1.4. Subjective Norms ... 19

2.1.5. Perceived Behavioral Control... 20

2.1.6. Keterkaitan dari Determinan Intensi Terhadap Intensi ... 21

2.1.7. Hubungan Antar Determinan Intensi ... 22

2.1.8. Background Factor ... 23

2.2. Kehamilan ... 23

2.2.1. Pengertian Kehamilan ... 23

2.2.2. Pentingnya Menjaga Oral Hygiene Selama Masa Kehamilan ... 24

2.2.3. Bahaya dan Dampak Negatif Akibat Tidak Menjaga Oral Hygiene Selama Kehamilan ... 26

2.2.4. Cara Menjaga Oral Hygiene yang Benar Selama Kehamilan ... 26

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian... 29

3.2.1. Jenis Penelitian ... 29

3.2. Subjek Penelitian ... 29

3.2.1. Populasi Penelitian ... 29

3.2.2. Sampel ... 29

3.3. Variabel Penelitian ... 30

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 31

3.5. Alat dan Bahan Penelitian ... 32

3.5.1. Alat Ukur Determinan Intensi ... 32

3.5.2. Data Pribadi dan Data Penunjang ... 35

3.6. Prosedur Penelitian... 37

3.7. Pengumpulan Data ... 38

3.8. Uji Validitas dan Reabilitas ... 38

3.9. Metode Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 41

4.1.1. Gambaran Intensi Ibu Hamil ... 42

4.1.2. Gambaran Tindakan yang Dilakukan Ibu Hamil dalam Menjaga Oral Hygiene ... 43

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha 4.1.4. Gambaran Skor Plak ... 45 4.2. Pembahasan ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 50 5.2. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 55

(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Item Alat Ukur ... 33

Tabel 3.2 Sistem Penilaian ... 33

Tabel 4.1 Karakteristik responden... 41

Tabel 4.2 Gambaran Intensi Ibu hamil ... 42

Tabel 4.3 Cross Tab antara Intensi dengan Determinannya ... 42

Tabel 4.4 Gambaran Tindakan yang Dilakukan Ibu Hamil dalam Oral Hygiene Selama Masa Kehamilan ... 43

Tabel 4.5 Gambaran Sumber Informasi Mengenai Cara Menjaga Oral Hygiene Selama Masa Kehamilan ... 44

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik ... 55

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung ... 56

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 57

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian ... 58

Lampiran 5 Plaque Record ... 70

Lampiran 6 Gambar Alat dan Bahan Penelitian ... 71

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 72

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh setelah penyentuhan sel telur dengan spermatozoa. Kehamilan merupakan periode yang umum terjadi sebelum kelahiran dan digolongkan sebagai periode dengan perubahan hormonal yang besar. Perubahan hormonal yang fluktuatif terjadi terutama pada hormon progesteron dan esterogen yang memengaruhi berbagai jaringan dalam tubuh, termasuk jaringan rongga mulut.

Kesehatan mulut yang baik selama kehamilan merupakan hal yang penting untuk kesehatan bagi Ibu hamil dan bayinya. Memiliki rongga mulut yang sehat selama kehamilan dapat mengurangi risiko melahirkan prematur atau bayi lahir dengan berat rendah karena kerusakan gigi yang cukup parah, dapat merangsang keluarnya hormon prostaglandin yang bersifat menimbulkan kontraksi yang kuat pada rahim. Bila hal ini terus terjadi, dapat menyebabkan risiko bayi lahir prematur dan bahkan terjadi keguguran.. Selama kehamilan, sistem kekebalan dan perubahan hormon tubuh terganggu sehingga bakteri yang menyebabkan penyakit sehingga akan meningkatkan kemungkinan terjadi "gingivitis kehamilan" dan penyakit periodontal.1

Adaptasi dengan perubahan fisiologis kehamilan juga dapat mencakup

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha tertentu dan frekuensi yang lebih tinggi dari makanan ringan di antara waktu makan dan kehamilan yang sering berhubungan dengan mual dan muntah (biasanya selama minggu ke empat sampai dua belas).2

Sehingga menjaga kesehatan rongga mulut harus menjadi bagian dari perawatan prenatal untuk semua wanita, dan praktisi medis serta dokter spesialis kandungan harus mempertimbangkan rujukan dari seorang wanita dalam masa kehamilan untuk ke dokter gigi sebagai rutinitas selama kehamilan.2,3

Dibutuhkan keinginan dari Ibu hamil untuk dapat melakukan tindakan menjaga oral hygiene seperti tindakan menyikat gigi minimal sehari dua kali dengan teknik

yang benar, memilih sikat gigi dengan tekstur lembut dan dengan ukuran yang sesuai dan pasta gigi dengan aroma segar, berkumur dengan air setelah muntah, mengonsumsi buah-buahan berserat yang banyak mengandung vitamin A dan C, mengurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi, menggunakan dental floss, menggunakan obat kumur sesuai indikasi dan anjuran dokter gigi dan melakukan kontrol rutin ke dokter gigi. Tindakan menyikat gigi merupakan hal yang utama dalam upaya pemeliharaan oral hygiene.4,5

Intensi dianggap dapat melihat faktor motivasi yang memengaruhi individu dalam melalukan perilaku menjaga oral hygiene. Intensi merupakan indikasi seberapa kuat keinginan individu untuk menampilkan tingkah laku dan seberapa besar usaha yang akan direncanakan atau dikeluarkan individu untuk melakukan tingkah laku tersebut. Intensi berkaitan dengan tiga buah determinan, yaitu : attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha Setelah pengukuran intensi diterapkan kepada Ibu hamil maka intensi yang kuat akan muncul apabila diperoleh minimal dua dari tiga determinan intensi di dalam diri Ibu hamil adalah positif.6

Kesadaran Ibu hamil akan pentingnya menjaga oral hygiene selama masa kehamilan terlihat dari pengetahuan yang mereka miliki. Di Indonesia, salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada Ibu hamil adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan oral hygiene pada saat kehamilan. Hal ini dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut selama masa kehamilan.7

Dalam kedokteran gigi menjaga oral hygiene selama masa kehamilan bertujuan untuk menjaga kesehatan rongga mulut agar tidak terjadi penyakit rongga mulut yang dapat terjadi jika selama kehamilan tidak melakukan perawatan gigi yang dapat menggangu kesehatan Ibu dan bayi yang dikandung.8,9 Sejauh ini, penelitian mengenai determinan intensi Ibu hamil dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan di Puskesmas “X” Kota Bandung belum pernah

dilakukan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran determinan intensi Ibu hamil dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan di Puskesmas “X” Kota Bandung. Peneliti memilih untuk melakukan penelitian di Puskesmas “X” karena jumlah populasi Ibu hamil cukup

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana gambaran tiga determinan (attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control) yang memengaruhi

intensi Ibu hamil pada Puskesmas “X” dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan?

2) Bagaimana intensi Ibu hamil pada Puskesmas “X” dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mendapatkan gambaran tiga determinan (attitude toward the behavior , subjective norms, dan perceived behavioral control) yang memengaruhi

intensi Ibu hamil pada Puskesmas “X” dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan.

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sebagai berikut:

1) Mengetahui gambaran tiga determinan (attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control) yang memengaruhi

intensi Ibu hamil pada Puskesmas “X” dalam menjaga oral hygiene selama

masa kehamilan.

2) Memprediksi intensi Ibu hamil pada Puskesmas “X” dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan melalui tiga determinan intensi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat ilmiah dan manfaat praktis yang akan diuraikan sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Ilmiah

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi yang bermanfaat bagi Ibu hamil, khususnya di Puskesmas “X” Kota Bandung dengan menyumbangkan pengetahuan mengenai determinan intensi Ibu hamil dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan. 2) Menjadi acuan untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan

determinan intensi Ibu hamil dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan.

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha

1.4.2 Manfaat Praktis

1) Memberi informasi pada dokter, bidan dan dokter gigi mengenai intensi, khususnya dalam menjaga oral hygiene pada Ibu hamil selama masa kehamilan.

2) Memberi manfaat kepada Ibu hamil di Puskesmas “X” mengenai

tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Oral hygiene sangat erat hubungannya dengan perilaku. Perilaku pemeliharaan

oral hygiene yang baik akan sangat berperan dalam menentukan derajat kesehatan

dari suatu individu, sehingga perilaku pemeliharaan oral hygiene yang kurang baik harus diubah. Upaya pemeliharaan oral hygiene pada saat kehamilan antara lain :

1. Menyikat gigi minimal sehari dua kali dengan teknik yang benar.

2. Memilih sikat gigi dengan tekstur lembut dan dengan ukuran yang sesuai dan pasta gigi dengan aroma segar yang tidak membuat mual.

3. Berkumur dengan air setelah muntah untuk menetralisir asam di mulut sehingga mengurangi risiko kerusakan pada gigi.

4. Mengonsumsi buah-buahan berserat yang banyak mengandung vitamin A dan C untuk mengurangi risiko terjadinya radang gusi.

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha 6. Menggunakan dental floss untuk membersihkan sisa makanan pada

interdental gigi.

7. Bila terdapat gangguan pada gigi yang mengharuskan menggunakan obat kumur, bacalah indikasi dan kontraindikasi penggunaan pada Ibu hamil di label obat kumur. Sebaiknya penggunaan obat kumur atas anjuran dokter gigi.

8. Melakukan kontrol rutin ke dokter gigi. Pemeriksaan kesehatan rongga mulut harus dilakukan meskipun Ibu hamil tidak memiliki keluhan. Pemeriksaan berfungsi untuk melihat tanda–tanda terjadinya kerusakan gigi dan gusi, sehingga dapat dilakukan penanganan sedini mungkin.4,5

Oral hygiene mempunyai peran penting di bidang kesehatan gigi, karena oral

hygiene yang buruk dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit baik lokal

maupun sistemik. Secara klinis tingkat oral hygiene dinilai dengan kriteria Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Greene dan Vermillion. Kriteria ini dinilai

berdasarkan adanya endapan lunak atau debris dan karang gigi atau kalkulus. Parameter tersebut dipengaruhi oleh pola makan dan kebiasaan menyikat gigi secara benar dan teratur.10

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha selama kehamilan untuk meningkatkan kebiasaan kebersihan mulut dan perilaku diet.14

Teori Planned Behavior yang dikemukakan oleh Ajzen pada tahun 2005 dilandasi oleh asumsi bahwa manusia selalu berperilaku didasarkan dengan akal sehat; manusia memperhitungkan ketersediaan informasi, dan secara implisit atau eksplisit mempertimbangkan dampak dari perilaku mereka. Selaras dengan asumsi tersebut, Teori Planned Behavior menetapkan bahwa niat atau intensi seseorang untuk melakukan (atau tidak melakukan) sebuah perilaku merupakan penentu yang paling utama dan paling dekat dengan perilaku tersebut.

Menurut Teori Planned Behavior, intensi adalah suatu keputusan (niat) mengerahkan usaha untuk melakukan suatu perilaku. Intensi berkaitan dengan tiga buah determinan, yaitu : attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control. Bagi Ibu hamil untuk menjaga oral hygiene selama

masa kehamilan dibutuhkan intensi yang kuat, intensi yang kuat tersebut akan muncul apabila didapat minimal dua dari tiga determinan intensi di dalam diri Ibu hamil adalah positif.

(18)

9

Universitas Kristen Maranatha dikatakan ketiga determinan yang dimiliki Ibu hamil tersebut semuanya adalah positif, sehingga intensi yang muncul pada Ibu hamil tersebut adalah kuat. Apabila salah satu determinan dinilai negatif, misalnya Ibu hamil menilai bahwa suatu perilaku akan memberikan konsekuensi yang baik bagi dirinya (attitude toward the behavior), dan mereka juga yakin akan kemampuan dirinya untuk

menampilkan perilaku tersebut (perceived behavioral control), namun mereka tidak didukung oleh orang-orang terdekatnya untuk menampilkan perilaku tersebut (subjective norms), maka dapat dikatakan intensi yang akan muncul tetap dikatakan kuat, sebab dalam hal ini dua determinan dinilai positif dan satu determinan dinilai negatif, namun tidak sekuat apabila ketiga determinannya adalah positif. Intensi yang lemah akan muncul apabila attitude toward the behavior, subjective norms, serta perceived behavioral control negatif. Jika Ibu

(19)

10

Universitas Kristen Maranatha Lebih lanjut dijelaskan mengenai tiga determinan intensi, determinan yang pertama yaitu attitude toward the behavior, menjelaskan mengenai bagaimana seseorang mengevaluasi suatu perilaku, apabila Ibu hamil menilai bahwa suatu perilaku akan memberikan konsekuensi yang menguntungkan bagi dirinya maka Ibu hamil tersebut mengevaluasi perilaku tersebut positif (favorable), sedangkan apabila Ibu hamil menilai bahwa suatu perilaku memberikan konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi dirinya maka Ibu hamil tersebut mengevaluasi perilaku tersebut negatif (unfavorable). Attitude toward the behavior ditentukan oleh keyakinan mengenai konsekuensi dari setiap perilaku yang ditampilkan, keyakinan ini yang disebut dengan behavioral belief. Apabila Ibu hamil memiliki evaluasi yang positif terhadap perilaku menjaga oral hygiene selama masa kehamilan maka Ibu hamil tersebut akan memiliki sikap yang positif (favorable) terhadap menjaga oral hygiene selama masa kehamilan, karena Ibu hamil tersebut meyakini (behavioral belief) bahwa menjaga oral hygiene selama masa kehamilan akan memberikan konsekuensi yang baik bagi dirinya (outcome evaluation), maka attitude toward the behavior untuk Ibu hamil adalah positif. Apabila Ibu hamil

(20)

11

Universitas Kristen Maranatha Determinan kedua adalah subjective norms, merupakan salah satu determinan yang menjelaskan mengenai seberapa kuat dorongan orang-orang yang penting (orangtua, suami, teman, dokter dan dokter gigi) dalam mendukung untuk menampilkan atau tidak menampilkan suatu perilaku. Orang-orang yang penting disini adalah orang-orang yang dapat memengaruhi Ibu hamil dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan (yang dimaksud dengan orang-orang yang

penting bagi individu dalam penelitian ini adalah orangtua, suami, teman, dokter dan dokter gigi). Kemunculan determinan ini dilatar-belakangi oleh keyakinan Ibu hamil tersebut bahwa orang-orang yang penting bagi individu akan mendorong dirinya dalam menampilkan atau tidak menampilkan suatu perilaku (normative belief), dan kesediaan Ibu hamil tersebut untuk mematuhi orang-orang yang

penting tersebut (motivation to comply). Ibu hamil yang memiliki subjective norms yang positif akan mempersepsi bahwa orang-orang yang penting tersebut

akan mendukung dirinya untuk menjaga oral hygiene selama masa kehamilannya, sehingga Ibu hamil tersebut bersedia untuk menjaga oral hygiene selama masa kehamilannya (motivation to comply), sedangkan Ibu hamil yang memiliki subjective norms yang negatif akan mempersepsi bahwa orang-orang yang

penting tersebut tidak mendukung dirinya untuk menjaga oral hygiene selama masa kehamilannya, sehingga Ibu hamil tersebut tidak menampilkan perilaku untuk menjaga oral hygiene selama masa kehamilannya (motivation to comply).

(21)

12

Universitas Kristen Maranatha ada atau tidaknya faktor yang mendukung atau menghalangi penampilan perilaku (control belief). Apabila Ibu hamil meyakini bahwa dirinya mampu untuk selalu menjaga oral hygiene selama masa kehamilan ataupun ingat untuk selalu menjaga oral hygiene selama masa kehamilan (control belief) dan keadaan kehamilan Ibu

hamil mampu mendukung untuk menjaga oral hygiene selama masa kehamilan, maka perceived behavioral control Ibu hamil tersebut adalah positif, sedangkan sebaliknya apabila Ibu hamil meyakini bahwa dirinya tidak mampu untuk selalu menjaga oral hygiene selama masa kehamilan ataupun tidak ingat untuk selalu menjaga oral hygiene selama masa kehamilan (control belief) dan keadaan kehamilan Ibu hamil tidak mampu mendukung untuk menjaga oral hygiene selama masa kehamilan, maka perceived behavioral control Ibu hamil tersebut adalah negatif.

Selain dari tiga determinan di atas Teori Planned Behavior menyebutkan background factors. Menurut Teori Planned Behavior, tiga determinan dari

intensi dibentuk oleh behavioral belief, normative belief serta control belief, dan beliefs ini berhubungan atau dipengaruhi oleh karakteristik yang melekat pada

(22)

13

Universitas Kristen Maranatha yang dapat mencegah mereka untuk menampilkan suatu perilaku (control belief). Semua faktor-faktor tersebut, dapat memengaruhi dasar dari keyakinan (beliefs) mereka dan sebagai akibatnya memengaruhi intensi dan perilaku. Pada saat seorang Ibu dalam masa kehamilan (experience) dan melihat Ibu hamil lainnya menjaga (atau tidak menjaga) oral hygiene selama masa kehamilan, akan membentuk keyakinan di dalam dirinya (behavioral beliefs) apakah menjaga oral hygiene selama masa kehamilan itu ada gunanya atau tidak, dan pada akhirnya

akan memengaruhi sikapnya (attitude toward the behavior).15

Penjelasan dari uraian di atas, dapat dilihat pada Bagan Kerangka Pemikiran pada Gambar 1.1.

(23)

14

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Metodologi

Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian yaitu pasien Ibu hamil di Puskesmas “X” Kota Bandung.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(24)

50 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Dari ketiga determinan (attitude toward the behavior , subjective norms, dan perceived behavioral control) yang memengaruhi intensi Ibu hamil pada

Puskesmas “X” dalam menjaga oral hygiene selama masa kehamilan, subjective norms (93,3%) merupakan determinan yang paling memengaruhi

intensi, dibanding attitude toward the behavior (85,7%) dan perceived behavioral control (80,9%). Hal ini berarti niat (intensi) dalam melakukan

tindakan menjaga oral hygiene selama masa kehamilan lebih berasal dari faktor dukungan dari orang-orang yang penting (orang tua, suami, teman, dokter dan dokter gigi) bagi Ibu hamil.

2. Ibu hamil di Puskesmas “X” yang memiliki niat (intensi) yang kuat dalam

melakukan tindakan menjaga oral hygiene selama masa kehamilan (60%) lebih besar dari pada Ibu hamil di Puskesmas “X” yang memiliki niat

(25)

51

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

1. Dapat dilakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan kontrol plak pada responden.

2. Dapat dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan kuesioner yang tidak menggunakan sematik.

3. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai determinan subjective

norms dan hal-hal yang dapat memengaruhi determinan tersebut.

4. Kepada pihak Puskesmas “X”, dapat memasang spanduk, membagikan

selebaran dan menempelkan poster di area puskesmas, mengenai cara menjaga oral hygiene selama masa kehamilan.

5. Orang-orang yang penting (important others) bagi Ibu hamil di Puskesmas

“X” yang menjaga oral hygiene selama masa kehamilan diharapkan untuk

terus memberikan dukungan pada Ibu hamil tersebut dalam melakukan tindakan menjaga oral hygiene selama masa kehamilan.

6. Dokter gigi dan bidan di Puskesmas “X” dapat memberikan masukan dan penjelasan mengenai manfaat dan keuntungan dalam menjaga oral hygiene sehingga dapat meningkatkan intensi Ibu hamil di Puskesmas “X” dalam

(26)

52 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Amini H, Casimassimo PS. Prenatal dental care: a review. General Dentistry. 2010; p. 176180.

2. Daniels JL, Rowland AS, Longnecker MP, Crawford P & Golding J.

Maternal dental history, child’s birth outcome and early cognitive

development, Paediatric and Perinatal Epidemiology. ALSPAC Study Team, 2007. p. 57–58.

3. Wilder R, Robinson C, Jared HL, Lieff S, Boggess K. Obstetricians’ knowledge and practice behaviors concerning periodontal health and preterm delivery and low birth weight. London. 2007 Oct 1. p. 8–9

4. Mwaiswelo RO, Masalu JR. Oral health knowledge and behavior among pregnant women in Keyla District, Mabeya, Tanzania. Tanzania dent J 2007. p. 47–52.

5. Colgate oral care and the university of Adelaide. Pregnancy and oral health. Colgate caries control program 2009. Available from: URL:http://www.arcpoh.adelaide.edu.au/dperu/caries/%20cariesinfo/cariesi nfo9.pdf

6. _____. Attitude, Personality, and Behavior (2nd Edition). Berkshire: Open University Press. 2005.

7. The impact of oral health problem on pregnancy. KPPIKG 2009. Proceedings of the 15th Scientific Meeting and Refresher Course in Dentistry; Jakarta Convention Center. Jakarta: Sagung. Oktober 2009. p. 1417

8. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap III LC, Hauth JC, Wenstrom KD.Williams. Obstetrics. 21st ed. McGraw-Hill Medical Publishing Division, 2001.

(27)

53

Universitas Kristen Maranatha 10. Int J Gynaecol Obstet American College of Obstetricians and

Gynecologists. 2002. p. 179190.

11. Beck JD, Arbes JJ,Jr. Epidemiology of gingival and periodontal disease. In: Newman MG, Takei HH, Carranza FA, editors. Clinical periodontology. 9th ed. Philadelphia, London, Toronto: WB Saunders Co, 2001. p.7392.

12. Silk H, Douglass AB, Douglass JM, Silk L. Oral health during pregnancy. Am Fam Physician 2008. p. 139-44.

13. Boggess KA. Maternal oral health in pregnancy. Society for Maternal-Fetal Medicine. Obstet Gynecol. 2008. p. 7186.

14. Pirie M, Cooke I, Linden G, Irwin C. Dental manifestations of pregnancy. The Obstetrician & Gynaecologist 2007; p. 9.

15. Azjen, Icek dan Fishbein, Martin. Theory-based Behavior Change Interventions: Comments on Hobbis and Sutton Journal of Health Psychology Vol. 10, No. 1. 2005. p. 2751.

16. Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta:EGC,1765.

17. Manuaba, IBG, dkk.. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB.Jakarta : EGC. 2010.

18. Medika Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka. 2009.

19. Han et al. Term Stillbirth Caused by Oral Fusobacterium nucleatum. Obstetrics and Gynecology, 2010.

20. Fardini Y, Chung P, Dumm R, Joshi N, Han YW.. Transmission of diverse oral bacteria to murine placenta: evidence for the oral microbiome as a potential source of intrauterine infection. 2010.

(28)

54

Universitas Kristen Maranatha 22. Blum, Hendrik L. Planning For Health Development and Aplication of

Social Change Theory. Human Science Press. 1981.

23. Denscombe, M. The Good Research Guide, Glasgow: Open University Press 2nd Edition. 2003.

24. Sevilla, C. G. An Introduction To Research Methods. Manila: Red Book Store. 2004.

25. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 2012. p. 115-168.

26. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. RIneka Cipta.2010. p. 146-171.

Gambar

Tabel 3.1   Item Alat Ukur ...................................................................................
Gambar 3.1  Prosedur Penelitian .......................................................................
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1799/MENKES/PER/XII/2010, Industri Farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin dari Menteri

Yohana Melvani: Prosedur Hukum Pengikatan Kredit Pada Bank (Studi Pada Bank Bukopin Cabang Medan), 2000... Yohana Melvani: Prosedur Hukum Pengikatan Kredit Pada Bank (Studi Pada

merupakan putra dari Kartawan Tjiptowidjojo terlahir dari keluarga kelas menengah setengah priyayi, bung tomo juga menempuh pendidikan yang hampir setara dengan anak-anak

Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) untuk menemukan tipe dari tindak ilokusi yang digunakan oleh tokoh-tokoh utama dalam naskah film The Help , (b) untuk menemukan

Selain itu evaluasi media audio untuk PAUD model permainan anak nusantara (Permata Nusantara), menunjukkan bahwa dengan Permata Nusantara dapat meningkatkan

Surat yang menerangkan perintah sholat Idul Adha dan berkurban adalah .... 

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih karunia dan penyertaan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “

[r]