• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Gambaran Umum Studi Kasus

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Studi Kasus

PT. Indonesia Comnets Plus atau lebih dikenal dengan trade name nya ICON+, didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000 sebagai anak perusahaan dari PT. PLN (Persero). PT. Indonesia Comnets Plus didirikan untuk mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi dan Informasi di Indonesia. Untuk menunjang bisnisnya sebagai perusahaan listrik, PLN telah membangun, mengoperasikan, memelihara infrastruktur telekomunikasi sendiri, yang terdiri dari kabel bertegangan, jaringan microwave, dan sejak 1994 mengembangkan jaringan broadband fiber optik backbone.

Sistem telekomunikasi ini digunakan untuk komunikasi internal dan transmisi data bagi keperluan tenaga listrik PLN di Pulau Jawa. Saat ini komunikasi data dan internet memainkan peranan penting dalam bisnis maupun kegiatan masyarakat luas. Perkembangan teknologi dan besarnya permintaan menuntut kapasitas yang lebih besar dan transmisi yang lebih cepat. Kenyataan tersebut di atas menjadi dasar didirikannya PT. Indonesia Comnets Plus, memberdayakan kapasitas jaringan telekomunikasi internal PLN, terutama jaringan fiber optic, untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi, selanjutnya mengembangkan pemanfaatan Right of Ways yang dimiliki, jaringan kabel bertegangan dan database pelanggan di seluruh Indonesia.

(2)

Saat ini PT. Indonesia Comnets Plus berkembang menjadi mitra yang terpercaya dengan pelanggan perusahaan besar seperti PLN (dengan 32 juta pelanggan), Telkom, Indosat Group, Bank Mandiri, Bank BRI, dll. PT. Indonesia Comnets Plus selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggannya dengan cara menjaga pelayanan agar tetap maksimal. Untuk merealisasikan ini, PT. Indonesia Comnets Plus mempunyai 2 bagian yang mempunyai tugas untuk menjaga pelayanan yang baik, Bagian Service Operation and Maintenance dan Customer Loyalty.

Para pelanggan bisa mengadukan keluhannya melalui bagian Customer Loyalty, kemudian bagian Customer Loyalty akan melaporkan keluhan tersebut ke bagian Service Operation and Maintenance yang lebih mengerti terhadap keluhan-keluhan teknis. Kedua bagian ini saling bekerja sama agar tercapai pelayanan yang maksimal. Pada bagian Customer Loyalty, ada sebuah sistem untuk membantu kerja bagian ini. Sistem tersebut dinamakan Call Center. Namun sistem ini sedang dalam tahap pembangunan.

Sistem ini dibangun dengan tujuan agar semua keluhan-keluhan para pelanggan dapat dengan cepat disampaikan. Dan pada bagian Service Operation and Maintenance akan diadakan peningkatan pelayanan dengan disempurnakannya Pendeteksian Dini atau System FMS (Fault Management System).

(3)

29

(4)

Berdasarkan struktur organisasi tersebut terdapat tanggung jawab dan wewenang masing-masing unsur organisasi dan keterkaitannya antara tingkat atas dengan tingkat dibawahnya :

1. Direktur Utama / President Director

Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas keseluruhan aktifitas perusahaan yang dibantu oleh empat orang direktur yang masing-masing memimpin Direktorat Planning and Operations, Direktorat Business Development, Direktorat Customer Interface, dan Direktorat Finance and Administration.

2. Direktur Utama / President Director

Membawahi langsung Regional Offices dan Business Unit. 3. Direktur Utama / President Director

Membawahi langsung Internal Audit, Expert Group to President Director, dan Risk Management.

4. Internal Audit

Membawahi Management Audit, Financial and Support System Audit, dan Standart Operation Procedure Audit.

5. External Relation / Corporate Secretary

Membawahi Construction Planning and Control, dan Corporate Planning bertanggung jawab ke Dewan Direksi.

6. External Relation

Membawahi Divisi Legal, Divisi Government Relations, Divisi Communication / Public Relations, dan Divisi Corporate Branding.

(5)

31 Membawahi Divisi Network Planning and Development, Divisi Network Operation and Maintenance, Divisi Service Operation and Maintenance, dan Divisi Logistic.

8. Direktorat Business Development

Membawahi Divisi Partnership Management, Divisi Bandwith Backbone and Access, Divisi Telecommunication and Services, Divisi Information Technology and Content, dan Divisi Product Bundling.

9. Direktorat Customer Interface

Membawahi Divisi Customer Interface Management Internal, Divisi Customer Interface Management External, Divisi Customer Loyalty, dan Divisi Billing and Collection.

10. Direktorat Finance and Administration

Membawahi Divisi Budget, Analysis and Reporting, Divisi Treasury, Divisi Accounting, Divisi Human Resources Management, dan Divisi Administration.

3.2 Analisis Permasalahan 3.2.1 Analisis Proses Berjalan

Pada tabel dibawah ini terdapat proses yang sedang berjalan pada organisasi terutama pada bagian penanganan ganguan. Tabel tersebut berisi nama proses, aktor yang terlibat di dalamnya, dan data atau dokumen yang terdapat dalam tiap proses.

(6)

Tabel 3.1 Tabel Proses Berjalan

Tujuan dari tabel ini agar terlihat dalam proses bisnis yang sedang berjalan pada organisasi , terutama pada bagian penanganan ganguan, siapa saja aktor yang terlibat di dalamnya dan data apa yang dialirkan dari proses tersebut.

Untuk memperjelas alur proses dari tabel diatas maka akan digambarkan diagram aliran dokumen dari masing-masing proses bisnis berikut:

No. Nama Proses Aktor Dokumen

Pelanggan 1. Proses Pelaporan

Gangguan

Operator Posko

Data Pelanggan dan Data Gangguan

Kepala Posko 2. Proses Penanganan

Gangguan

Regu Kerja

Surat Perintah Kerja dan Laporan Hasil Kerja

Supervisor 3. Proses Evaluasi

Kinerja

Kepala Posko

Kumpulan Laporan Hasil Kerja dan Laporan Evaluasi Kerja

(7)

33

Proses Pelaporan Gangguan

Pelanggan Operator Posko Mulai Melaporkan Gangguan Data Pelanggan dan Data Gangguan Memproses Laporan Pelaporan Gangguan 1

Gambar 3.2 DAD Proses Pelaporan Gangguan

Proses Pelaporan Gangguan dimulai dengan pelanggan menghubungi Posko didaerahnya untuk melaporkan gangguan yang sedang terjadi. Operator Posko akan meminta data pelanggan dan juga gangguan yang dilaporkan. Setelah data terkumpul, pelaporan gangguan bisa diproses lebih lanjut.

(8)

Proses Pelaporan Gangguan

Pelanggan Operator Posko Mulai Melaporkan Gangguan Data Pelanggan dan Data Gangguan Memproses Laporan Pelaporan Gangguan 1

Gambar 3.3 DAD Proses Pelaporan Gangguan

Proses Pelaporan Gangguan dimulai dengan pelanggan menghubungi Posko didaerahnya untuk melaporkan gangguan yang sedang terjadi. Operator Posko akan meminta data pelanggan dan juga gangguan yang dilaporkan. Setelah data terkumpul, pelaporan gangguan bisa diproses lebih lanjut.

(9)

35

Gambar 3.4 DAD Proses Penanganan Gangguan

Proses Penanganan Gangguan dimulai dengan Operator Posko mengirimkan data gangguan kepada Kepala Posko. Setelah diproses, Kepala Posko akan mengeluarkan Surat Perintah Kerja untuk regu kerja yang tersedia. Lalu regu kerja segera menangani gangguan. Setelah selesai menangani gangguan, Regu kerja akan menyerahkan Laporan Hasil Kerja kepada Kepala Posko. Laporan Hasil Kerja akan dikumpulkan menjadi satu.

(10)

Proses Evaluasi Kerja

Supervisor Kepala Posko

mulai

Meminta Laporan Hasil Kerja tiap

Posko Mengirimkan kumpulan Laporan Hasil Kerja Kumpulan Laporan Hasil Kerja Mengevaluasi Kinerja tiap Posko

Laporan Evaluasi Kerja

selesai

(11)

37 Proses Evaluasi Kinerja dimulai dengan Supervisor yang meminta kumpulan Laporan Hasil Kerja dari tiap Posko. Setelah itu Supervisor akan mengevaluasi kinerja dari masing – masing Posko dan akan mengeluarkan Laporan Evaluasi Kerja.

3.2.2 Wawancara

Untuk mendukung analisis pada studi kasus ini penulis melakukan wawancara dengan Supervisor Unit Bisnis Power IT PT. Indonesia Comnets Plus. Wawancara yang dilakukan untuk mendukung analisis penulis adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Draft Wawancara Nama : Ir. Subyaatmadja

Jabatan : Supervisor Unit Bisnis Power IT PT. ICON+ Tanggal Wawancara : 2 November 2007

Jam Wawancara : 13.00 WIB

Tempat : Kantor ICON+ Mampang Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana sistem kinerja di PT. PLN yang sedang berjalan ?

Kinerja PLN masih menggunakan cara yang menurut kami kurang efektif, terutama dalam masalah penanganan gangguan yang diadukan pelanggan dan masalah evaluasi kinerja bagi pihak manajemen.

2. Hambatan apa yang dihadapi dalam penanganan gangguan pelanggan di PT. PLN?

Sulitnya komunikasi antara pihak agent call center dengan posko penanganan gangguan karena harus mem-follow up informasi gangguan secara manual. 3. Bagaimana kinerja posko dalam menangani gangguan ?

Kurang efektif, karena posko harus memberikan surat perintah kerja secara manual kepada regu kerja dan serta pemilihan regu kerja yang tidak teratur.

(12)

4. Bagaimana kinerja pihak manajemen ?

Pihak manajemen menerima laporan manual dari posko dan agent call center untuk mengevaluasi kinerja. Tetapi sering terjadi hambatan dan keterlambatan dalam pengiriman dokumen.

5. Solusi yang diharapkan dalam pemecahan masalah yang ada ?

Diharapkan adanya suatu sarana intranet yang berisi fasilitas-fasilitas untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, sehingga tingkat mutu pelayanan pelanggan menjadi lebih baik dan efisien

3.2.3 Identifikasi Permasalahan

Setelah mengevaluasi Proses berjalan dan analisis wawancara, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

a. Pada Proses Pelaporan Gangguan data yang dikumpulkan oleh Operator Posko kurang lengkap sehingga penanganan menjadi terhambat dan kurang terorganisir.

b. Kurangnya organisasi data maupun dokumen, sehingga pelanggan tidak dapat mengetahui situasi terkini.

c. Sistem penanganan gangguan menjadi terhambat karena belum adanya sistem yang terintegrasi antar tiap Posko.

d. Belum adanya jaringan intranet sehingga Supervisor tidak dapat langsung mengevaluasi hasil kerja dari tiap Posko dikarenakan tidak dapat langsung mengakses data dari tiap Posko dan menunggu kumpulan laporan hasil kerja dari tiap Kepala Posko.

(13)

39 3.2.4 Usulan Pemecahan Masalah

Setelah menganalisis dan mengidentifikasikan masalah – masalah yang ada, dan berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa calon pengguna sistem, kami mengajukan usulan pemecahan masalah sebagai berikut :

a. Dibangun sistem baru untuk mengatasi gangguan yang berpusat pada satu call center, sehingga data gangguan akan bisa lebih terorganisir. Hal ini sekaligus bisa mengatasi adanya penumpukan laporan gangguan pada dua lokasi yang berdekatan.

b. Sistem akan berbasiskan web, dikhususkan pada jaringan intranet, sehingga data – data dari laporan gangguan akan lebih cepat sampai ke Posko – Posko yang dituju.

c. Menambah kelengkapan informasi yang dikumpulkan pada saat Pelanggan melaporkan adanya gangguan secara lebih detail, mencakup jenis gangguan, status padam, informasi tetangga. Ini bisa mencegah pengulangan laporan gangguan

d. Pembuatan modul atau fungsi search untuk status padam dan status pengerjaan. Hal ini diharapkan bisa menambah kecepatan akses informasi yang akan sangat berguna baik untuk agent call center maupun pelanggan. e. Terintegrasinya data yang berasal dari tiap Posko pada satu basis data,

sehingga memudahkan akses data dari semua Posko. Hal ini akan sangat membantu Supervisor dalam mengevaluasi kinerja dari tiap Posko, karena Supervisor tidak perlu menunggu data dari tiap Kepala Posko, tetapi dapat langsung mengakses Laporan Kinerja dari Posko yang bersangkutan.

(14)

Pada dasarnya usulan pemecahan masalah yang kami ajukan intinya membuat sistem yang berbasiskan web, intranet khususnya, dan bertujuan untuk:

a. Pencatatan pengaduan Gangguan dari Pelanggan oleh agent call center secara mendetail, sehingga penanganannya diharapkan terlaksana dengan cepat dan akurat. Secara tidak langsung ini ditujukan untuk menambah kepuasan Pelanggan.

b. Pelanggan dapat mengetahui informasi – informasi berupa daftar area padam dan detail informasi pelanggan.

c. Mempermudah Posko dalam mengatur Regu Kerja sehingga kinerja regu kerja juga ikut bertambah.

d. Memudahkan agen call center, posko maupun regu kerja dalam memperoleh laporan transaksi yang telah ataupun sedang dikerjakan.

e. Mempermudah kinerja dari pihak manajemen, terutama supervisor, dalam mengorganisir laporan sehingga akan lebih mudah menganalisis kinerja pegawai dan juga meningkatkan mutu pelayanan.

3.3 Perancangan

3.3.1 Perancangan Sistem

Sistem yang akan dibuat adalah sistem Management Gangguan Terpadu dimana merupakan sistem yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari bagian agent call center, Posko, Regu Kerja, Supervisor, sampai manajer – manajer yang diatasnya.

(15)

41

Gambar 3.6 Simple Flow

Pada sistem ini aktor yang berhubungan langsung dengan sistem ada tiga, terdiri dari Agent Call Center, Agent Posko, dan Supervisor.

Pada tabel dibawah ini terdapat proses yang diusulkan sebagai pemecahan masalah terutama pada bagian penanganan ganguan. Tabel tersebut berisi nama proses, aktor yang terlibat di dalamnya, dan data atau dokumen yang terdapat dalam tiap proses.

(16)

Tabel 3.3 Tabel Proses Berjalan yang diusulkan

Untuk memperjelas alur proses dari tabel diatas maka akan digambarkan diagram aliran dokumen dari masing-masing proses bisnis berikut:

No. Nama Proses Aktor Dokumen

Pelanggan 1. Proses Pelaporan Gangguan Call Center Data Gangguan Pelanggan 2. Proses Permintaan Informasi Pelanggan Call Center

Detail Informasi Pelanggan

Kepala Posko 3. Proses Penanganan

Gangguan

Regu Kerja

Surat Perintah Kerja dan Laporan Hasil Kerja

4. Proses Evaluasi Kinerja

Supervisor Kumpulan Laporan Hasil Kerja dan Laporan Evaluasi Kerja

(17)

43

(18)

Proses Permintaan Informasi Pelanggan

Pelanggan Call Center mulai Meminta informasi Pelanggan Mencari Informasi Pelanggan Informasi Pelanggan Mendapatkan Informasi Selesai

(19)

45

(20)
(21)

47 3.3.2 Perancangan Menu

3.3.2.1 Perancangan Menu Call Center

(22)

3.3.2.2 Perancangan Menu Posko

(23)

49 3.3.2.3 Perancangan Menu Supervisor

Login

Read More

Laporan Per Posko

Laporan Total Gangguan

Laporan Call center

Laporan Regu

Online Operator Home

Logout

Cetak Laporan Per Posko

Cetak Laporan All Posko

Cetak Laporan Call Center

History Regu

(24)

3.3.3 Perancangan Layar

3.3.3.1 Perancangan Layar Call Center

Gambar 3.14 Gambar Rancangan Layar Home

(25)

51

Gambar 3.16 Gambar Rancangan Layar View Gangguan

(26)

Gambar 3.18 Gambar Rancangan Layar View Operator

(27)

53 3.3.3.2 Perancangan Layar Posko

Gambar 3.20 Gambar Rancangan Layar Home

(28)

Gambar 3.22 Gambar Rancangan Layar View Gangguan

(29)

55

Gambar 3.24 Gambar Rancangan Layar Histori Transaksi

(30)

3.3.3.3 Perancangan Layar Supervisor

Gambar 3.26 Gambar Rancangan Layar Home

(31)

57

Gambar 3.28 Gambar Rancangan Layar Laporan Per Posko

(32)

Gambar 3.30 Gambar Rancangan Layar Laporan Total Gangguan

(33)

59 3.3.4 Perancangan STD (State Tansition Diagram)

Pembuatan State Transition Diagram (Diagram Perubahan Status) dilakukan setelah membuat perancangan menu dan perancangan layar. Tujuan pembuatan diagram ini adalah untuk merancang dan menggambarkan proses perpindahan layar (state) yang terjadi pada aplikasi. State Transition Diagram yang digunakan untuk menggambarkan perpindahan state terbagi menjadi beberapa bagian, bagian call center, bagian Posko, dan bagian supervisor. Berikut ini adalah state transition diagram dari masing – masing bagian :

3.3.4.1 Perancangan STD call center

(34)
(35)

61

(36)
(37)

63

Gambar 3.36 Gambar Rancangan STD Info Pelanggan

(38)

Gambar 3.38 Gambar Rancangan STD Histori Transaksi

(39)

65 3.3.4.2 Perancangan STD Posko

Gambar 3.40 Gambar Rancangan STD Login

(40)
(41)

67

(42)

Gambar 3.44 Gambar Rancangan STD View Regu

(43)

69

Gambar 3.46 Gambar Rancangan STD Histori Transaksi

(44)

3.3.4.3 Perancangan STD Supervisor

Gambar 3.48 Gambar Rancangan STD Login

Masukkan NIP & Password Tampilkan halaman Home

Tampilkan halaman Laporan Per Posko

Tampilkan halaman Laporan Total Gangguan

Tampilkan halaman Laporan Call Center

Tampilkan halaman Laporan Regu

Tampilkan halaman Online Operator

Tampilkan halaman Read More

Tampilkan halaman Login Home Laporan Per Posko Laporan Total Gangguan Laporan Call Center Laporan Regu Online Operator Read More Login Klik “Logout”

Klik “Read More” Klik “Online Operator”

Klik “Laporan Regu” Klik “Laporan Call Center” Klik “Laporan Total Gangguan”

Klik “Laporan Per Posko”

Klik “Home”

Jika Valid tampilkan halaman Home

Ganti Password Tampilkan halaman Ganti Password

Klik “Ganti Password”

(45)

71

(46)
(47)

73

(48)
(49)

75

(50)
(51)

77

Gambar 3.56 Gambar Rancangan STD Read More

3.3.5 Perancangan Basis Data

Berdasarkan dari fungsi pada proses bisnis baru, data entry dan informasi yang akan ditampilkan pada rancangan proses bisnis baru dan layar aplikasi diusulkan, maka pada tahapan ini akan dirancang basis data yang akan digunakan pada aplikasi.

Keluaran dari tahapan ini adalah rancangan tabel-tabel beserta field-field yang akan digunakan. Tabel ini secara keseluruhan akan dirangkum dalam diagram Entity Relationship Diagram (ERD).

Rancangan table pada aplikasi ini akan diimplementasikan dengan menggunakan database engine Microsoft SQL Server 2000.

(52)

Berikut ini merupakan definisi dari tabel-tabel yang akan digunakan pada aplikasi yang diusulkan. Perancangan database ini terdiri dari 8 tabel, yaitu :

Filename : msPelapor

Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data pelapor gangguan.

Primary Key : noPelapor

Tabel 3.4 tabel msPelapor

Nama Field Tipe Data Keterangan

noPelapor varchar (10) PK, 1, Id dari msPelapor

Alamat varchar (10) Alamat pelapor

Telp varchar (15) No telp pelapor

Ext varchar (5) Ekstension telp pelapor

Hp varchar (15) No ponsel pelapor

Email varchar (15) Email pelapor

Filename : msPelanggan

Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data pelanggan yang mengalami gangguan.

Primary Key : noKontrak

Tabel 3.5 tabel msPelanggan

Nama Field Tipe Data Keterangan

noKontrak varchar (10) PK, 2, Id dari msPelanggan

Telp varchar (10) Telp pelanggan

Alamat Text Alamat pelanggan

kdArea varchar (5) Kode area pelanggan

Posko varchar (15) Posko terdekat pelanggan

Daya varchar (15) Jumlah daya listrik

pelanggan

kdGardu varchar (15) Kode Gardu terdekat

pelanggan

(53)

79 Filename : msPosko

Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data posko Primary Key : posko

Tabel 3.6 tabel msPosko

Nama Field Tipe Data Keterangan

Posko varchar (10) PK, 3, Id dari msPosko

Telp varchar (15) No telp pelapor

Alamat Text Ekstension telp pelapor

Filename : msRegu

Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data regu kerja Primary Key : kdRegu

Tabel 3.7 tabel msRegu

Nama Field Tipe Data Keterangan

kdRegu varchar (10) PK, 4, Id dari msRegu

Posko varchar (10) Nama posko

namaRegu varchar (15) Nama kelompok regu kerja

daerahKerja Text Daerah kerja regu

Keterangan Text Keterangan regu kerja

Status varchar (10) Status regu kerja

Filename : msAnggotaRegu

Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data anggota regu kerja

(54)

Tabel 3.8 tabel msAnggotaRegu

Nama Field Tipe Data Keterangan

kdAnggota varchar (10) PK, 5, Id dari

msAnggotaRegu

kdRegu varchar (10) Kode Regu

Nama varchar (15) Nama anggota regu

Fungsi varchar (5) Fungsi anggota

Keahlian text Keahlian khusus yang

dimiliki anggota

Filename : msOperator

Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data operator Primary Key : kdOperator

Tabel 3.9 tabel msOperator

Nama Field Tipe Data Keterangan

kdOperator varchar (10) PK, 6, Id dari msOperator

Posko varchar (10) Alamat pelapor

Nama varchar (15) No telp pelapor

Password char (10) Ekstension telp pelapor

Foto Text No ponsel pelapor

Status varchar (10) Email pelapor

Filename : trGangguan

Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data – data transaksi gangguan

(55)

81 Tabel 3.10 tabel trGangguan

Nama Field Tipe Data Keterangan

idGangguan varchar (10) PK, 7, Id dari trGangguan

noPelapor varchar (10) Alamat pelapor

kdOperator varchar (15) Kode operator yang mencatat gangguan

noKontrak varchar (5) No kontrak pelanggan yang

terkena gangguan tglPadam Datetime Waktu gangguan terjadi

Status Varchar (15) Status gangguan

alamatPadam text Alamat kejadian padam

ketLokasiPadam Text Keterangan letak lokasi

padam

Posko Varchar (10) Posko daerah padam

masalahPadam Text Masalah padam

jalanBesar Text Jalan besar terdekat lokasi

padam

tglNyala Datetime Waktu gangguan selesai

Filename : trWorkorder

Deskripsi : table ini berisi informasi mengenai data transaksi penanganan gangguan

Primary Key : kdWorkorder

Tabel 3.11 tabel trWorkorder

Nama Field Tipe Data Keterangan

kdWorkorder varchar (10) PK, 8, Id dari trWorkorder

kdRegu varchar (10) Id regu yang mengerjakan

gangguan

IdGangguan varchar (10) Id gangguan yang dikerjakan

waktuTugas Datetime Waktu penugasan regu kerja

Posko varchar (10) Posko yang menangani

(56)
(57)

83 3.3.6 Perancangan DFD pada solusi

3.3.6.1 Diagram Konteks

(58)

3.3.6.2 Diagram level 0 Pencatatan Gangguan Penanganan Gangguan Evaluasi Kinerja Agen Call Center Supervisor Posko Informasi Gangguan Data Pelanggan Data Gangguan Data Regu Workorder Info pelanggan Data Gangguan Data gangguan Ubah status Status gangguan Waktu Laporan evaluasi

(59)

85 3.3.6.3Diagram Pencatatan Gangguan (Level 1)

(60)

3.3.6.4Diagram Informasi Gangguan (Level 1) Data pelanggan Data Gangguan Info detail pelanggan Info status pelanggan Agen Call Center

(61)

87 3.3.6.5 Diagram Penanganan Gangguan(Level 1)

(62)

3.3.6.6Diagram Evaluasi Kinerja (Level 1) Evaluasi Kinerja Call Center Evaluasi Kinerja Posko Evaluasi Kinerja Regu Data Gangguan Workorder Supervisor

Data Gangguan Data Posko Data Regu

Laporan Evaluasi

(63)

89 3.3.6.7 Diagram View Detail Gangguan (Level 2)

Posko Gangguan Status Padam Gangguan Status Dikerjakan Sort Gangguan Data Gangguan Data Regu Status gangguan Status regu tersedia Status Gangguan nyala Status Gangguan

padam Status Gangguan dikerjakan

View gangguan

Pilih regu kerja

Gambar

Tabel 3.2  Draft Wawancara  Nama :  Ir. Subyaatmadja
Gambar 3.6  Simple Flow
Tabel 3.3   Tabel Proses Berjalan yang diusulkan
Gambar 3.7   DAD Proses Pelaporan Gangguan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menunjang pelaksanaan akuntansi agar dapat menyajikan informasi yang benar mengenai kas yang dimiliki oleh perusahaan maka diperlukan suatu prosedur audit kas,

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Istiono pada tahun 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis faktor-faktor yang mem- pengaruhi status gizi

Pada penelitian ini, analisis dan pembahasan mencakup beberapa tahap yaitu eksplorasi data, feature selection dengan RFE, pembagian data training dan testing dengan k-fold

Bachelor of Landscape Architecture Program, Centre of Landscape Architecture Studies, Faculty of Architecture, Planning and Surveying (FAPS), Universiti Teknologi

Pemanfaatan e-Government untuk pelayanan informasi publik telah diimplementasikan oleh Pemerintah Romania [5], bahwa konsep penyajian informasi publik harus dilakukan

Dari pengamatan tersebut terlihat adanya porositas pada spesimen, salah satu kelemashan metalurgi serbuk adalah adanya porositas pada produknya yang tidak dapat dihilangkan sama

Pada penetapan standar mutu hemat energi untuk pompa air yang digunakan di sektor rumah tangga, selain tingkat efisiensi, perlu juga dicantumkan nilai parameter konsumsi

Dalam analisa penulis yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Nyadin selaku manajer BMT Pahlawan bahwa pelaksanaan pembiayaan Qardhul Hasan di BMT