• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

 

ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n

Mohammad Mahfuzh Shiddiq

Program Studi Matematika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat [email protected]

ABSTRAK

Konsep ortogonalitas di ruang norm mempunyai banyak definisi yang diberikan. Salah satu diantaranya adalah ortogonalitas-P yang didasarkan pada teorema phytagoras. Ortogonalitas ini ekuivalen dengan definisi ortogonalitas di ruang hasil kali dalam. Sedangkan di ruang hasil dalam sendiri, dua vektor yang orthogonal memenuhi beberapa sifat. Di lain pihak, konsep norm mengilhami beberapa peneliti mendefinisikan ruang abstrak lain yang disebut ruang norm-n. Makalah ini nanti akan membahas ortogonalitas-P pada ruang norm-n dan sifat-sifat yang dimiliki.

Kata-kata kunci: Ortogonalitas-P, resolvabilitas ortogonalitas, ruang norm-n

PENDAHULUAN

Pada ruang hasil kali dalam , , , dua vektor dan dikatakan ortogonal jika dan hanya jika , 0. Akan tetapi pada ruang norm, definisi orthogonal ini sangat bebas dan tidak ada definisi khusus yang membatasinya. Banyak definisi ortogonalitas yang diberikan pada ruang ini, diantaranya adalah yang dikenalkan oleh James, [10], yaitu definisi ortogonalitas yang didasarkan pada teorema phytagoras yang terkenal.

Definisi 1. Misalkan , · adalah ruang norm. Elemen dikatakan orthogonal-P ke

elemen , dinotasikan dengan , jika

dan hanya jika berlaku

Ortogonalitas-P di atas ekuivalen dengan definisi ortogonalitas di ruang hasil kali

dalam, yaitu , 0. Sedangkan

ortogonalitas di ruang hasil kali dalam mempunyai beberapa sifat, seperti yang dikenalkan oleh Partington, [11], sebagai berikut

1. Nondegenerasi, yaitu jika maka 0

2. Simetri, yaitu jika maka

3. Homogenitas, yaitu jika maka untuk setiap skalar dan . 4. Aditif kanan, yaitu jika dan

maka

5. Resolvabilitas, yaitu untuk setiap ,

terdapat skalar sedemikian hingga .

6. Kekontinuan, yaitu jika barisan konvergen ke dan barisan konvergen ke dalam norm dan untuk setiap maka .

Gunawan, [7], menyatakan bahwa ortogonalitas-P di ruang norm mempunyai sifat nondegenerasi, simetri dan kekontinuan. Sifat homogen dan aditif kanan tidak terpenuhi. Sedangkan sifat yang terpenting, yaitu resolvabiltas, belum atau sulit terbuktikan. Pada makalah ini akan menginvestigasi sifat resolvabiltas dan homogen yang dimiliki ortogonalitas-P di ruang norm-n.

RESOLVABILITAS ORTOGONAL-P DI RUANG NORM

Sifat resolvabiltas ortogonalitas-P merupakan sifat terpenting karena sifat ini menunjukkan eksistensi konsep ortogonalitas. Sifat resolvabiltas menunjukkan bahwa di suatu ruang terdapat sebuah vektor yang orthogonal dengan vektor yang diberikan. Sebelum pembuktian resolvabilitas ortogonalitas-P, terlebih dahulu ditinjau teorema berikut

Teorema 2. Jika dan anggota dari ruang norm maka terdapat skalar sedemikian hingga

(2)

 

Bukti. Misalkan didefinisikan fungsi bernilai riil dan kontinu,

1 . Selanjutnya dengan menggunakan kesamaan 1 diperoleh 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

Jika 1, maka dengan menggunakan ketaksamaan segitiga berikut

dan 1 1 1 2 1 2 1 Sehingga diperoleh 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 3 2

Oleh karena itu, jika nilai cukup besar maka nilai positif. Selanjutnya dengan menggunakan cara yang serupa untuk

1

2 dan kesamaan 12 2 2 1 2 1

diperoleh

2 3 2

Jadi bernilai negatif jika nilai cukup besar. Karena fungsi kontinu, maka terdapat nilai dari sedemikian hingga

0. Dengan kata lain,

untuk suatu

nilai .

Pada teorema 1 di atas, limit dari tidak berlaku untuk kebalikan vektor , yaitu

. Akan tetapi, dengan merubah tanda dan skalar paada teorema 1, diperoleh suatu akibat berikut

Akibat 3. (Resolvabiltas Ortogonalitas-P) Jika dan adalah anggota ruang norm

, · . Maka terdapat skalar sedemikian hingga

Atau .

Secara umum pada ruang norm , · tidak berlaku sifat homogenitas, lihat Gunawan [7]. Akan tetapi, sifat homogenitas yang berlaku pada suatu ruang norm menunjukkan bahwa ruang tersebut adalah ruang hasil kali dalam.

Teorema 4. Jika ortogonalitas-P memenuhi sifat homogenitas di ruang norm maka ruang adalah ruang hasil kali dalam.

(3)

 

Bukti. Akan ditunjukkan bahwa untuk setiap , memenuhi hukum jajar genjang,

yaitu 2

2. Berdasarkan akibat 2, untuk setiap , terdapat sedemikian hingga

dan misalkan sifat homogenitas terpenuhi,

yaitu , dengan 1, maka diperoleh 1 dan 1 sehingga 2 2 1

Jika kita menggunakan sifat homogenitas lagi,

yaitu atau

. Jadi diperoleh 2

yang menunjukkan bahwa ruang adalah

ruang hasil kali dalam.

ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n

Sekarang akan kita definisikan ortogonalitas di ruang norm-n. Oleh karena itu, terlebih dahulu kita definisikan terlebih dahulu ruang norm-n yang dikenalkan tahun 1960-an oleh G hler [3,4,5,6].

Definisi 5. Suatu norm-n pada ruang vektor (dimensi paling sedikit ) adalah pemetaan

·, ,· : yang memenuhi

aksioma-aksioma berikut

N1. , … , 0 jika dan hanya jika , … , bergantung linier

N2. , … , invarian terhadap permutasi

N3. , … , | | , … , untuk

N4. , , … , , , … ,

, , … ,

Pasangan , ·, … ,· disebut ruang norm-n.

Di dalam ruang norm-2 definisi ortogonalitas-P mempunyai beberapa definisi yang

dikenalkan diantaranya oleh Khan [1] dan Godini [6]. Akan tetapi definisi mereka direvisi oleh Gunawan di [9]. Selanjutnya Gunawan [8] mendefinisikan ortogonalitas-P di ruang norm-n.

Definisi 6. Misalkan , ·, … ,· adalah

ruang norm-n dengan dim 1.

Untuk setiap , , dikatakan

ortogonal-P ke , , jika dan hanya jika terdapat

suatu subruang dai dengan 1 sedemikian hingga

, , … ,

, , … , , , … ,

untuk setiap , … , .

Di dalam kasus standar definisi di atas ternyata ekuivalen dengan definisi ortogonal di dalam uang hasil kali dalam

Teorema 7. Di ruang norm-n standar,

ortogonal-P ke jika dan hanya jika ,

0 atau .

Bukti. Diketahui bahwa , , … , , , , , , , … , , , , , , , … , , , , , Sehingga , , … , , , … , , , … , , 0

Sebaliknya, jika diketahui , 0. Pilih

atau sehingga

, | , … , 0 untuk setiap , … , . Akibatnya

(4)

  0 1 2 , , … , , , … , , , … , , , … , , , … , , , … ,

Yang merupakan definisi ortogonal-P ke

atau .

Sedangkan sifat-sifat dasar orthogonal-P diruang norm-n mempunyai sifat-sifat yang sama dengan konsep orthogonal-P di ruang norm dengan beberapa catatan, seperti yang disebutkan oleh Gunawan di [8].

Teorema 8. Ortogonalitas-P di ruang norm-n memenuhi sifat non-degenerasi, simetri, resolvabilitas, dan kekontinuan.

Bukti. Misalkan maka terdapat

subruang dari dengan 1

sehingga , , … , 0 untuk setiap . Andaikan 0, karena dim

maka dapat dipilih sedemikian hingga , , … , bebas linier. Akibatnya,

, , … , 0 yang mana kontradiksi dengan hipotesis. Karena pada ruang norm-n berlaku sifat simetri, ketaksamaan segitiga, dan merupakan pemetaan kontinu maka pembuktian sifat-sifat berikutnya serupa dengan pembuktian sifat-sifat yang dimiliki

ortogonal-P di ruang norm.

Begitu juga dengan kasus dimana sifat homogenitas orthogonal-P yang berlaku di ruang norm-n mengakibatkan ruang tersebut merupakan ruang hasil kali dalam-n.

KESIMPULAN

Ortogonalitas-P yang didefinisikan dalam ruang norm , | | mempunyai sifat-sifat dasar ortogonalitas yaitu non-degenarasi, simetri, kekontinuan dan resolvabilitas. Begitu juga dengan ortogonalitas-P yang didefinisikan dalam ruang norm-n.

Beberapa permasalahan yang masih terbuka adalah menentukan estimasi nilai skalar yang memenuhi persamaan pada teorema 2 dan akibat 3. Dengan kata lain, nilai ketika

, dan

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Khan , A. Siddiqui. 1982. B-Orthogonality in 2-normed space. Bull. Calcutta Math. Soc. 27; 321-329

[2] G hler. S. 1964. Lineare 2-nomierte raume. Math. Nachr. 28; 1 – 43.

[3] G hler. S. 1969. Untersuchungen uber verallgemeinerte m-metrische Raume. I. Math. Nachr. 40; 165 – 189.

[4] G hler. S. 1969. Untersuchungen uber verallgemeinerte m-metrische Raume. II. Math. Nachr. 40; 229 – 264.

[5] G hler. S. 1970. Untersuchungen uber verallgemeinerte m-metrische Raume. I. Math. Nachr. 41; 23 – 26.

[6] G. Godini. MR0743643 (85g;46028). MathScinet: Mathematical Review in Web

[7] Gunawan, Nursupiamin, E. Kikianty. 2005. Beberapa Konsep Ortogonalitas di ruang Norm. J.MIPA 28

[8] Gunawan, E.Kikianty, Mashadi, S.Gemawati, I.Siwahningrum. 2006 Orthogonality in n-Normed Space. Journal of Indonesian Mathematics Society.

[9] Gunawan, E.Kikianty, Mashadi, S.Gemawati, I.Siwahningrum. 2006 Orthogonality in 2-Normed Space

Revisited.  Univ. Beograd. Publ.

Elektrotehn. Fak. Ser. Mat. 17.

[10] James R.C. 1945. Orthogonality In Normed Linear Spaces, Duke Math. J. [11] Partington J.R. 1986. Orthogonality In

Normed Spaces. Bull. Austral. Math Soc. vol.33.

(5)

 

Pertanyaan :

1. Pada norm biasa, sifat ortogonal memangnya terkait dengan sifat phytagoras. Mengapa disebut ortoforalitas – P, apa ada jenis yang lain

2. Apakah hasil kalai dalam di norm -2 didefinisikan (lepas kaitan dengan norm atau norm-2 )

Jawaban : 1. Ada yang lain

2. Sebenarnya, norm 2 sifatnya berbeda dengan norm biasa karena definisi baru bukan perluasan definisi

Nama Penanya : Yudi Agustius Pertanyaan :

1. Codim (V) itu apa ? Jawaban :

1. Co-dimensi (V)

Didalam ruang terdapat sub ruang jadi misalkan ruang itu disimbolkan (V) dan ruang itu (W) maka, Co-dim (V) = dim (V) – sub dim (W)

Pertanyaan :

Apakah yang dimaksud sifat resolvability

Apakah notasi ortogonalty P berbeda dengan yang klasik ? Komentar : tambahkan q

Jawaban :

Referensi

Dokumen terkait

Lebih jauh lagi kita dapat memeriksa suatu norm- dapat di induksi dari hasil kali dalam- atau tidak dengan menggunakan Hukum jajaran genjang.. Apabila norm- yang

ruang norm- n standar dengan menunjukkan ekuivalensi antara norm yang diperoleh dari norm- n standar dengan norm biasa. Berbeda dengan yang telah dibahas oleh Ekariani dan Gunawan

Namun sebelum menelaah objek ini, diharuskan untuk memahami konsep-konsep dasar yakni tentang ruang vektor yang merupakan suatu ruang berisikan vektor-vektor skalar yang

Pada ruang norm-n standar, yaitu ruang hasil kali dalam yang dilengkapi dengan norm-n standar, dapat diperoleh suatu norm dari norm-n dengan cara tertentu..

dengan ≥ 2 adalah suatu ruang norm-( − 1), untuk kasus standar atau untuk ruang yang berdimensi hingga, norm- ( − 1) dapat diturunkan dari norm- dengan cara tertentu,

Pada paper ini akan dikaji tentang pengkonstruk- sian ruang 2-norm yang didasari oleh sifat-sifat or- thogonalitas dari dua vektor sehingga diperoleh pen- definisikan ruang

Pada paper ini, dengan menggunakan aspek ortogonalitas dijelaskan bahwa jika terdefinisi suatu ruang norm-n maka ruang norm-(n-1) terdefinisi dengan n ≥ 2..

Teorema yang telah dibuktikan tersebut merupakan teorema titik tetap di ruang p-summable dalam norm-n versi Gahler. Selanjutnya, teorema di