• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH

DI DKI JAKARTA

Oleh : Soly Iman Santoso

15404100

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung

(2)

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN

RENDAH DI DKI JAKARTA

Nama : Soly Iman Santoso NIM : 15404100

Pembimbing

NIP.

Ir. Haryo Winarso, M. Eng, Ph. D

(3)

PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN

RENDAH DI DKI JAKARTA

Oleh: Soly Iman Santoso

15404100

Mengetahui/Menyetujui Pembimbing/Ketua Sidang Ujian

NIP.

Ir. Haryo Winarso, M. Eng, Ph. D

Ketua Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Institut Teknologi Bandung

NIP. 131 474 018

Drs. Arief Rosyidie, MSP., M.Arch., Ph.D

(4)

Untuk keluargaku dan orang-orang tersayang Hidup adalah mimpi yang harus diperjuangkan dengan doa, pengorbanan, dan usaha …

(5)

i

ABSTRAKSI

Biaya produksi, operasional, dan pemeliharaan berpengaruh terhadap besarnya harga sewa atau sewa-beli bagi penghuni rumah susun sederhana. Pembangunan rumah susun sederhana di DKI Jakarta pada dasarnya membutuhkan biaya produksi yang tinggi sehingga harga sewa maupun sewa-belinya juga semakin mahal. Akan tetapi, dalam kenyataannya harga sewa maupun sewa-beli yang ditetapkan untuk rumah susun sederhana di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan harga yang seharusnya menurut perhitungan pasar. Studi ini dilakukan karena tidak jelas dasar-dasar perhitungan harga sewa maupun sewa-beli yang ditetapkan untuk rumah susun sederhana di DKI Jakarta. Besarnya selisih harga sewa maupun sewa-beli menurut perhitungan pasar dengan yang ditetapkan untuk rumah susun sederhana di DKI Jakarta memungkinkan adanya penghuni yang tidak sesuai sasaran. Tujuan dari studi ini adalah menunjukkan perbedaan antara perhitungan harga sewa maupun sewa-beli secara normatif dengan yang ditetapkan untuk rumah susun sederhana di DKI Jakarta serta dampaknya terhadap target penghuni yang mampu menempati rumah susun sederhana berdasarkan perbandingan kedua harga sewa dan sewa-beli tersebut. Adapun metode penelitian dalam studi ini tergolong ke dalam metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis dari sisi supply dan demand.

Hasil analisis menunjukan bahwa harga sewa maupun sewa-beli melalui perhitungan menggunakan komponen biaya produksi, operasional, serta pemeliharaan untuk rumah susun sederhana milik (rusunami) Karet Tengsin serta Bendungan Hilir I berturut-turut adalah Rp.239.000.000 dan Rp.47.000.000 sedangkan untuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Pasar Jumat adalah Rp.928.700/bulan. Di sisi lain harga sewa-beli tertinggi yang ditetapkan untuk rusunami Karet Tengsin dan Bendungan Hilir I adalah Rp.12.100.000 sedangkan untuk harga sewa tertinggi rusunawa Pasar Jumat adalah Rp.750.000/bulan. Temuan studi juga menunjukkan bahwa penggunaan harga sewa maupun sewa-beli yang ditetapkan untuk rumah susun sederhana saat ini tidak efektif dalam mendapatkan penghuni yang sesuai dengan sasaran semestinya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa masyarakat berpendapatan rendah dapat menempati rumah susun dengan harga sewa atau sewa-beli yang layak menurut perhitungan pasar apabila pemerintah memberikan subsidi yang sangat besar (72,6-94,3%). Besarnya subsidi tersebut merupakan potensi bagi pemilik atau penyewa awal untuk menjual atau menyewakannya kembali ke pihak yang bukan tergolong masyarakat berpendapatan rendah.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat rahmat dan ijin Allah SWT, tugas akhir ini dapat penulis selesaikan sebagaimana mestinya. Tugas akhir berjudul “Perhitungan Harga Sewa dan Sewa-Beli Rumah Susun Sederhana serta Daya Sewa-Beli Rumah Masyarakat Berpendapatan Rendah di DKI Jakarta” yang selanjutnya diajukan dalam Sidang Ujian Sarjana merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB. Penyelesaian Tugas Akhir ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Berkat doa dan usaha yang dibantu oleh berbagai pihak maka penulis dapat melaksanakan tugas akhir ini. Oleh karena itu, perlu kiranya penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1) Dr. Ir. Haryo Winarso, M.Eng, selaku pembimbing yang senantiasa sabar memberikan arahan dan pengetahuan bagi penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini. Semoga Allah SWT, membalas amal baik beliau.

2) Ir. Nia Kurniasih Pontoh, MT selaku dosen pembahas yang memberikan masukan bagi penyempurnaan tugas akhir ini.

3) Ir. Denny Zulkaidi, MUP, selaku dosen pembahas dan penguji yang telah meluangkan sebagian waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk memberikan saran dan kritik bagi penyempurnaan tugas akhir ini.

4) Ridwan Sutriadi, ST, MT, selaku dosen penguji yang memberikan masukan bagi tugas akhir ini sekaligus dukungan moril maupun materiil selama penulis menimba ilmu S-1 di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota.

5) Ir. Iwan Pratoyo Kusumantoro, MT selaku dosen wali selama penulis belajar pada jenjang S-1 di program studi perencanaan wilayah dan Kota.

6) Dr. Ir. Dewi Sawitri, Msc atas pengetahuan beliau dalam memberikan alternatif pengolahan data statistik.

7) Seluruh staf dosen dan karyawan program studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang senantiasa memberikan bantuan selama penulis menuntut ilmu.

8) Teman-Teman seperguruan yaitu Yovita, Rian, Eka Diana, MA. Silvia, Dito. Semoga perjuangan kita selama TA diridhai oleh Allah SWT.

9) Teman-teman HMP terutama Rais Kandar dan Rifki Marwan atas bantuannya dalam survei ke penghuni rumah susun.

10) Teman-teman Jurusan Planologi ITB angkatan 2004 terutama Tommy Aramanda, Dicky Kurniawan, Endar Desri K, Wahyu Bagus Yuliantok, atas dorongan semangat belajar dalam iklim persaingan sehat yang kompetitif.

11) Papa dan keluarga besar Pattinaya di kota Banyuwangi, Jawa Timur atas kesabaran dan dukungan moril kepada penulis selama ini ketika menjalani kuliah di ITB.

12) Mama dan keluarga di kompleks BRI Cipete Selatan, DKI Jakarta atas doa yang selama ini mengiringi penulis selama belajar di ITB.

13) Bapak Sjahroni Fuad, Ibu Endang Wismawarti, serta seorang hawa yang sempurna di Kota Tangerang atas dukungan baik doa maupun bantuan biaya selama pengerjaan tugas akhir.

14) Penghuni Asrama Mahasiswa Jawa timur “Surya Putra” ITB atas persahabatan dan persaudaraan senasip dan sepenanggungan selama menuntut ilmu di ITB.

15) Bapak Jati (Dinas Perumahan), Bapak Manasal (Asisten Manager Produksi Perum Perumnas), yang memberikan kemudahan dalam perolehan data-data selama proses pengerjaan tugas akhir.

(7)

iii

16) Bapak Sadar (Ketua PPRS Karet Tengsin), Bapak Audi Enoch (ketua PPRS Bendungan Hilir I), Bapak Daryanto (Pengelola Rusunawa Pasar Jumat), yang telah meluangkan sebagian waktu untuk memberikan informasi mengenai pengelolaan di masing-masing rumah susun.

17) Pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak bebas dari kekurangan dan kelemahan. Adanya berbagai keterbatasan menyebabkan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga memerlukan kritik dan koreksi. Di samping itu, penulis mengharapkan adanya studi lanjutan yang berguna untuk penyempurnaan dan pendetailan studi yang telah dilakukan.

Bandung, Juli 2008

(8)

iv DAFTAR ISI halaman PEDOMAN PENGGUNAAN TA ABSTRAKSI ... i KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan dan Sasaran ... 4

1.4. Manfaat Studi ... 5

1.5. Ruang Lingkup Studi ... 6

1.5.1 Ruang lingkup Materi ... 6

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah ... 6

1.6. Metode Penelitian ... 7

1.6.1 Metode Analisis Studi ... 8

1.6.2 Metode Pengambilan Sampel ... 14

1.6.3 Metode Pengambilan Data ... 15

1.7. Sistematika Pembahasan ... 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 21

2.1. Pengertian Rumah Susun. ... 25

2.2. Komponen Biaya Pembangunan Perumahan Susun Sederhana dalam Menentukan Harga Sewa/Beli ... 25

2.2.1. Komponen Biaya Produksi ... 25

2.2.1.1. Biaya Tahap Perencanaan ... 25

2.2.1.2. Biaya Tahap Pembangunan ... 27

2.2.2. Komponen Biaya Investasi ... 28

2.2.3. Komponen Biaya Pengelolaan ... 33

(9)

v

2.3.1. Pendekatan Perhitungan Harga Sewa-Beli (Harga Jual) ... 34

2.3.2. Pendekatan Perhitungan Harga Sewa ... 35

2.4. Klasifikasi Struktur Pendapatan Masyarakat DKI Jakarta ... 36

2.5. Tinjauan Kebijakan Rumah Susun ... 37

2.5.1. Konsep Kebijakan Pembangunan Rumah Susun 1000 menara ... 37

2.5.2. Kebijakan Tentang Batasan Rusuna yang Dibebaskan Atas PPn ... 39

2.6. Tinjauan Kasus Pembangunan Rumah Susun di Beberapa Negara Lain ... 39

2.6.1. Kasus Pembangunan Rumah Susun di India ... 39

2.6.2. Kasus Pembangunan Rumah Susun di Singapura ... 40

2.6.3. Kasus Pembangunan Rumah Susun di Malaysia ... 42

BAB 3 GAMBARAN UMUM RUMAH SUSUN STUDI ... 45

3.1. Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 45

3.1.1. Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 45

3.1.2. Gambaran Sosial-Ekonomi Penghuni Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 45

3.1.2.1. Status Penghuni Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 46

3.1.2.2. Pekerjaan Penghuni Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 46

3.1.2.3. Pendapatan Penghuni Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 47

3.1.2.4. Kepemilikan Hunian Lain ... 48

3.1.2.5. Alasan Tinggal Penghuni Rumah Susun ... 48

3.2. Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 49

3.2.1. Gambaran Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 50

3.2.2. Gambaran Sosial-Ekonomi Penghuni Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 50

3.2.2.1. Status Penghuni Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 50

3.2.2.2. Pekerjaan Penghuni Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 51

3.2.2.3. Pendapatan Penghuni Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 52

3.2.2.4. Kepemilikan Hunian Lain ... 53

3.2.2.5. Alasan Tinggal Penghuni Rumah Susun ... 54

3.3. Gambaran Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 55

(10)

vi

3.3.2. Gambaran Sosial-Ekonomi Penghuni Rumah Susun Sederhana

Pasar Jumat ... 56

3.3.2.1. Status Penghuni Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 56

3.3.2.2. Pekerjaan Penghuni Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 56

3.3.2.3. Tingkat Pendapatan Penghuni Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 57

3.3.2.4. Kepemilikan Hunian Lain ... 59

3.3.2.5. Alasan Tinggal Penghuni Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 59

3.4. Gambaran Umum Keseluruhan Rumah Susun Sederhana Studi ... 60

BAB 4 BIAYA PRODUKSI, OPERASIONAL, SERTA PEMELIHARAAN DALAM PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA ... 65

4.1. Biaya Produksi, Pengelolaan Dan Penentuan Harga Sewa-Beli Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 65

4.1.1. Biaya Produksi Rumah Susun Sederhana Karet Tengsin ... 65

4.1.1.1. Biaya Tahap Perencanaan ... 65

4.1.1.2. Biaya Tahap Pembangunan ... 66

4.1.2. Biaya Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Karet Tengsin ... 68

4.1.2.1 Biaya Operasional Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Karet Tengsin I dan II ... 68

4.1.2.2 Biaya Pemeliharaan dalam Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Karet Tengsin I dan II ... 69

4.1.3. Penentuan Harga Sewa-Beli Unit Rumah Susun Sederhana Karet Tengsin ... 70

4.2 Biaya Produksi, Pengelolaan Dan Penentuan Harga Sewa-Beli Rumah Susun Sederhana Bendungan Hilir I ... 73

4.2.1 Biaya Produksi Rumah Susun Sederhana Bendungan Hilir I ... 73

4.2.1.1. Biaya Tahap Perencanaan ... 73

4.2.1.2. Biaya Tahap Pembangunan ... 74

4.2.2. Biaya Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Bendungan Hilir I ... 75

4.2.2.1 Biaya Operasional Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Bendungan Hilir I ... 76

(11)

vii

4.2.2.2 Biaya Pemeliharaan dalam Pengelolaan Rumah Susun Sederhana

Bendungan Hilir I ... 76

4.2.3. Penentuan Harga Sewa-Beli Unit Rumah Susun Bendungan Hilir ... 77

4.3. Biaya Produksi, Pengelolaan Dan Penentuan Harga Sewa Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 80

4.3.1 Biaya Produksi Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 80

4.3.1.1. Biaya Tahap Perencanaan ... 80

4.3.1.2. Biaya Tahap Pembangunan ... 81

4.3.2. Biaya Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 82

4.3.2.1 Biaya Operasional Pengelolaan Rumah Susun Pasar Jumat ... 83

4.3.2.2 Biaya Pemeliharaan dalam Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 83

4.3.3. Penentuan Harga Sewa Unit Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 84

BAB 5 SIMULASI MODEL PEMBIAYAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA ... 93

5.1. Simulasi Model Pembiayaan Rumah Susun Karet Tengsin I dan II dengan menggunakan mekanisme investasi Swasta ... 95

5.1.1. Simulasi Model Pembiayaan Alternative I ... 97

5.1.2. Simulasi Model Pembiayaan Alternative II ... 97

5.1.3. Simulasi Model Pembiayaan Alternative III ... 98

5.2. Simulasi Model Pembiayaan Rumah Susun Bendungan Hilir I dengan menggunakan mekanisme investasi Swasta ... 99

5.2.1. Simulasi Model Pembiayaan Alternative I ... 99

5.2.2. Simulasi Model Pembiayaan Alternative II ...101

5.2.3. Simulasi Model Pembiayaan Alternative III ...102

5.3. Simulasi Model Pembiayaan Rumah Susun Pasar Jumat dengan menggunakan mekanisme investasi Swasta ...103

5.3.1. Simulasi Model Pembiayaan Alternative I ...103

5.3.2. Simulasi Model Pembiayaan Alternative II ...104

5.3.3. Simulasi Model Pembiayaan Alternative III ...105

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...111

6.1. Temuan Studi ...112 6.1.1 Temuan Studi mengenai Biaya Produksi, Operasional,

(12)

viii

dan Pemeliharaan serta harga sewa atau sewa-beli (harga jual)

Rumah Susun Sederhana...112

6.1.2 Temuan Studi kesesuaian target penghuni rumah susun sederhana berdasarkan harga sewa atau sewa-beli yang berlaku menurut ketetapan pemerintah saat ini. ...116

6.1.3. Temuan Studi tentang Kelayakan Finansial dari Harga Sewa dan Sewa-Beli yang terbentuk ...117

6.2. Kesimpulan tentang Harga sewa dan Sewa-Beli Rumah Susun Sederhana serta Identifikasi Golongan Pendapatan Masyarakat yang Mampu Menempati Rumah Susun Berdasarkan Perbandingan Kedua Harga tersebut ...118

6.3. Rekomendasi ...119

6.6. Kelemahan Studi ...121

6.7. Saran Studi Lanjutan ...121

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

I.1 Komponen Biaya Produksi pada Tahapan Perencanaan dan Pembangunan ... 9

I.1 Jumlah Kuesioner yang Disebarkan pada Masing-Masing Rumah Susun Studi ... 15

II.1 Persyaratan Calon Penghuni Rumah Susun 1 kamar dan 2 kamar di Singapura ... 42

II.2 Ringkasan Studi Kasus Pembangunan Rumah Susun di Negara Lain ... 43

III.1 Status Penghuni Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 46

III.2. Pekerjaan Penghuni Rumah Susun Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah Susun ... 47

III.3 Tingkat Pendapatan Penghuni Rumah Susun Karet Tengsin I dan II ... 48

III.4 Kepemilikan Hunian Lain dari Tiap Status Penghuni Rumah Susun Karet Tengsin ... 49

III.5 Alasan Tinggal Penghuni Rumah Susun Karet Tengsin ... 49

III.6 Status Penghuni Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 51

III.7. Pekerjaan Penghuni Rumah Susun Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah Susun ... 52

III.8 Tingkat Pendapatan Penghuni Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 53

III.9 Kepemilikan Hunian Lain dari Tiap Status Penghuni Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 54

III.10 Alasan Tinggal Penghuni Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 54

III.11 Status Penghuni Rumah Susun Pasar Jumat ... 56

III.12. Pekerjaan Penghuni Rumah Susun Sederhana Pasar Jumat ... 57

III.13 Tingkat Pendapatan Penghuni Rumah Susun Pasar Jumat ... 58

III.14 Kepemilikan Hunian Lain dari Tiap Status Penghuni Rumah Susun Pasar Jumat ... 59

(14)

x

III.16 Kesimpulan Gambaran Pembangunan, Pengelolaan serta Karakteristik

Penghuni Rumah Susun Studi ... 61

IV.1 Rekapitulasi Biaya Produksi Pembangunan Rumah Susun

Karet Tengsin I dan II ... 67

IV.2 Rekapitulasi Biaya Pengelolaan Rumah Susun Karet Tengsin ... 69

IV.3 Rekapitulasi Biaya Produksi dan Penentuan Harga Sewa-Beli per unit

Rusuna Karet Tengsin ... 70

IV.4 Angsuran Harga Sewa-Beli per unit Rusuna Karet Tengsin

(Hasil Perhitungan) ... 71

IV.5 Angsuran Harga Sewa-Beli per unit Rumah Susun Karet Tengsin

yang berlaku ... 71

IV.6 Perbandingan Kelompok Pendapatan Masyarakat Berdasarkan Harga Sewa-Beli

Rusuna Karet Tengsin I dan II Sebenarnya dan Hasil perhitungan ... 72

IV.7 Perbandingan Harga Sewa-Beli Rusun Karet Tengsin Hasil Perhitungan dengan

Kemampuan Daya Beli Masyarakat Berpendapatan Rendah ... 73

IV.8 Rekapitulasi Biaya Produksi Pembangunan Rumah Susun Bendungan Hilir I ... 75

IV.9 Rekapitulasi Biaya Pengelolaan Rumah Susun Bendungan Hilir I per Bulan ... 76

IV.10 Rekapitulasi Biaya Produksi dan Penentuan Harga Sewa-Beli per unit Rusuna

Bendungan Hilir I ... 77

IV.11 Angsuran Harga Sewa-Beli per unit Rumah Susun Bendungan Hilir I

Hasil Perhitungan ... 78

IV.12 Angsuran Harga Sewa-Beli per unit Rumah Susun Bendungan Hilir I

yang Berlaku ... 78

IV.13 Perbandingan Kelompok Pendapatan Masyarakat Berdasarkan Harga Sewa-Beli Rusuna Bendungan Hilir I Sebenarnya dan Hasil perhitungan ... 79

IV.14 Perbandingan Harga Sewa-Beli Rusun Bendungan Hilir I Hasil Perhitungan

dengan Kemampuan Daya Beli Masyarakat Berpendapatan Rendah ... 80

IV.15 Rekapitulasi Biaya Produksi Pembangunan Rumah Susun Pasar Jumat ... 82

IV.16 Rekapitulasi Biaya Pengelolaan Rumah Susun Pasar Jumat ... 83

(15)

xi

Harga Sewa per unit Rusuna Pasar Jumat... 84 IV.18 Perbandingan Kelompok Pendapatan Masyarakat Berdasarkan

Harga Sewa Rusuna Pasar Jumat Sebenarnya dan Hasil perhitungan ... 85

IV.19 Perbandingan Harga Sewa Rusun Pasar Jumat Hasil Perhitungan dengan

Kemampuan Daya Beli Masyarakat Berpendapatan Rendah ... 86

IV.20 Perbandingan Harga Sewa-Beli dan Sewa Hasil Perhitungan dengan

yang Berlaku Saat ini di rumah Susun Studi (Kesimpulan Secara Umum) ... 88

IV.21 .Perbandingan Harga Sewa-Beli Hasil Perhitungan dengan Kemampuan Daya

Beli Masyarakat Berpendapatan Rendah ... 91

V.1 Perkembangan Suku Bunga Kredit Investasi (BI) ... 94

V.2 Harga sewa-beli hasil Perhitungan dan Angsuran KPR per Bulan

Karet Tengsin I dan II ... 95

V.3 Harga Sewa Beli Rumah Susun Karet Tengsin I dan II dengan Menggunakan

Mekanisme Investasi Swasta Alternative I ... 96

V.4 Harga Sewa Beli Rumah Susun Karet Tengsin I dan II dengan Menggunakan

Mekanisme Investasi Swasta Alternative II ... 97

V.5 Harga Sewa Beli Rumah Susun Karet Tengsin I dan II dengan Menggunakan

Mekanisme Investasi Swasta Alternative III ... 98

V.6 Harga sewa-beli hasil Perhitungan dan Angsuran KPR per Bulan

Selama Jangka Waktu 5-20 Tahun ... 99

V.7 Harga Sewa Beli Rumah Susun Bendungan Hilir I dengan Menggunakan

Mekanisme Investasi Swasta Alternative I ...100

V.8 Harga Sewa Beli Rumah Susun Bendungan Hilir I dengan Menggunakan

Mekanisme Investasi Swasta Alternative II ...101

V.9 Harga Sewa Beli Rumah Susun Bendungan Hilir I dengan Menggunakan

Mekanisme Investasi Swasta Alternative III ...102

V.10 Kesimpulan Secara Umum Hasil Uji Simulasi Model Pembiayaan Rumah Susun Studi dengan Tiga Alternative Perbandingan Modal Sendiri dan Modal

Pinjaman ...106

V.11 Perbandingan Kelompok Pendapatan Masyarakat Berdasarkan Harga

Sewa-Beli yang Berlaku dan Hasil Simulasi ...108

V.12 Perbandingan Harga Sewa-Beli Hasil Simulasi dengan Kemampuan Daya beli

(16)

xii

VI.1. Besarnya Subsidi yang diberikan Pemerintah terhadap MBR apabila harga Sewa maupun Sewa-Beli menggunakan Mekanisme Pasar (Hasil

(17)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1.1 Peta Orientasi Lokasi Studi Rumah Susun Sederhana ...8

1.2 Alur Pemikiran Penelitian ... 16

1.3. Kerangka Pikir Analisis ... 17

2.1 Kategori Rumah Susun Sederhana Berdasarkan Kelompok Sasaran

Calon Penghuni ... 24

4.1 Perbandingan kelompok Pendapatan Masyarakat yang Dapat menempati Rumah

Susun Studi dengan Harga Sewa-Beli dan Sewa yang Berlaku

dan Hasil Perhitungan ... 90

5.1 Skema Pembiayaan Rumah Susun Studi dengan Menggunakan

Pola UPT dan PMN ... 93

Gambar

Gambar     halaman

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti mengambil lokasi di SDIT Nurul Fikri Banjarmasin dan SDIT Robbani Banjarbaru yakni sekolah Islam terpadu di Kota Banjarmasin yang menggunakan metode Wafa dalam

Wadah yang digunakan berupa tambak yang terbuat dari jaring / mata jaring (2 mm) dengan ukuran 50x50 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan yang terbaik terdapat

Dapat dilihat dari kondisi sedimen dasarnya yang lebih kasar mencirikan bahwa arus pada perairan Tanjung Unggat cenderung deras sehingga butiran sedimennya lebih

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan yang diukur oleh tangibility dan profitabilitas serta mekanisme

Suatu kondisi berbahaya atau tidak aman dari peralatan kerja, lingkungan kerja, proses kerja, sifat kerja dan cara kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

Temuan dari penelitian ini dapat membuktikan bahwa guru BK memiliki peran dan tugas untuk memberikan layanan pendukung bagi perkembangan pribadi-sosial; akademik; dan karier siswa

Klon C3 yang berasal dari tegakan alam di kawasan plot konservasi genetik cendana di Watusipat, Gunungkidul menunjukkan hasil terbaik dalam induksi kalus

Interaksi Kinetin dan NAA berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan eksplan biji jeruk kasturi, saran untuk penelitian ini perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan