• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai desain media komunikasi untuk pendidikan konservasi berdasarkan preferensi masyarakat dan efeknya terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan di Kecamatan Kelay dan kota Tanjung Redeb dilakukan selama 18 bulan dari November 2007 – April 2009 yang dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu:

a. Tahap-1: persiapan untuk mengidentifikasi dan merancang media dan program penjangkauan masyarakat.

b. Tahap-2: implementasi penggunaan berbagai media komunikasi dan program penjangkauan masyarakat.

c. Tahap-3: evaluasi implementasi media dalam pelaksanaan pendidikan konservasi terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada identifikasi dan merancang media komunikasi untuk pendidikan konservasi berdasarkan media preferensi masyarakat, mengimplementasikan media komunikasi; serta mengidentifikasi faktor-faktor efektivitas media dari aspek karakteristik media, masyarakat sebagai target audiens, metode distribusi atau implementasi; serta mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan setelah implementasi pendidikan konservasi.

Media preferensi dinilai efektif atau memiliki dampak terhadap masyarakat, jika setelah distribusi media dan melaksanakan aktivitas penjangkauan maka pengetahuan masyarakat mengenai sumberdaya hutan meningkat, sikap masyarakat kuat atau tinggi untuk mendukung upaya konservasi serta ada inisiatif (perilaku) yang terlihat untuk bertindak melakukan kegiatan atau aksi yang mendukung konservasi sumberdaya hutan di sekitar Kawasan Lindung Sungai Lesan (Kecamatan Kelay), Berau, Kalimantan Timur.

(2)

3.3 Alat Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam setiap tahap penelitian yaitu:

a. Tahap-1: persiapan yaitu peralatan yang mendukung kegiatan pertemuan dan diskusi seperti metaplan, kertas plano; data kependudukan, peta lokasi kampung, peta kawasan, tape recorder dan kaset, kamera digital, panduan pertanyaan FGD, kuesioner survei, surat-surat yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait penelitian, daftar kegiatan/program dan desain media.

b. Tahap-2: implementasi program dengan cara mendistribusikan berbagai media cetak yang dikembangkan berdasarkan preferens i masyarakat (poster, stiker, lembar informasi, kalender, dan lain- lain) dan program penjangkauan (panggung boneka, pertemuan tatap muka dan sebagainya), serta partisipasi masyarakat dalam program pendidikan konservasi.

c. Tahap-3: evaluasi efektivitas media terhadap perubahan perilaku, sikap dan perilaku menggunakan lembar evaluasi dan kuesioner survei di lokasi penelitian.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Penentuan Responden Contoh

Jumlah populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini berjumlah 55.320 orang. Jumlah peserta lokakarya ditentukan berdasarkan observasi dan kajian tokoh kunci potensial yang berpengaruh dan dapat memberikan kontribusi. Jumlah responden FGD berkisar 12 orang di 4 kampung (kampung yang berbatasan langsung dengan kawasan). Jumlah contoh atau sampel responden untuk survei yaitu 382 orang (untuk antisipasi jika ada data yang tidak valid/rusak atau bias, maka sampel yang diambil 401 sampel seperti pada Tabel 4). Jumlah sampel atau responden survei dihitung berdasarkan tingkat keyakinan (level of confident) 95% dengan interval kesalahan (confidence interval) + 5%. Untuk jumlah responden per kampung didapatkan dengan metoda quota sampling technique dengan suatu asumsi proporsi demografi masyarakat kampung target jumlahnya tujuh persen dari total populasi masyarakat total di Kabupaten Berau (Smith, 2005; RARE, 2007a).

(3)

Presentasi Distribusi = Total Populasi Lokasi X x 100% Total Populasi Target Site X

Jumlah Kuesioner di Tiap Lokasi =

Persentase Distribusi Kuesioner x Total responden target site X Tabel 4 Jumlah populasi dan sampel survei

Lokasi (Kampung/Kota) Total Populasi Persentasi Distribusi Jumlah Kuesioner Jumlah Kuesioner (Penyesuaian) Merapun 681 0,179 66.903 67 Panaan 224 0,059 22.006 22 Merasa 801 0,211 78.693 79 Muara Lesan 243 0,064 23.873 24 Lesan Dayak 171 0,045 16.800 17 Sido Bangen 695 0,183 68.279 68 Long Beliu 981 0,258 96.376 96 Tanjung Redeb 51.524 0,931 28.070 28 Total 55.320 401.000 401

Sumber: BPS Kabupaten Berau dalam Angka dan Kecamatan Kelay Dalam Angka (2007)

Rumus yang digunakan pada Tabel 4 di atas mengacu panduan pelaksanaan survei Kampanye Bangga RARE (RARE, 2007a):

Masyarakat dalam penelitian dikelompokkan menjadi masyarakat kelompok I (MK I) yaitu masyarakat yang berbatasan atau berinteraksi langsung dengan kawasan Lindung Sungai Lesan (4 kampung: Merapun, Muara Lesan, Lesan Dayak dan Sido Bangen), masyarakat kelompok II (MK II) yaitu masyarakat yang tidak berbatasan atau berinteraksi langsung dengan kawasan (3 kampung : Long Beliu, Merasa dan Panaan), serta masyarakat kelompok III yaitu masyarakat perkotaan di Tanjung Redeb yang jauh dan tidak memiliki interaksi terhadap kawasan.

3.4.2 Prosedur Pengambilan Data

Dalam pengambilan data penelitian untuk mengidentifikasi dan merancang media komunikasi melalui lokakarya dilakukan dengan mengidentifikasi tokoh

(4)

kunci dan mengundang mereka hadir dalam lokakarya multi pihak, sedangkan pengambilan data melalui FGD dan survei dila kukan dengan prosedur:

a. Menyiapkan panduan pertanyaan FGD dan lembar kuesioner survei. b. Melakukan pelatihan tim fasilitator FGD dan enumerator survei.

c. Memilih responden dengan cara observasi untuk FGD dan cara acak untuk survei. Responden survei yang dipilih memiliki karakteristik usia berkisar antara 15–64 tahun dan dalam satu keluarga yang diwawancarai hanya satu orang (pada kegiatan survei akhir pasca implementasi anggota keluarga atau rumah yang sama akan diwawancarai kembali).

d. Melakukan wawancara pada lokasi penelitian dan pencatatan dari hasil wawancara.

3.5 Tahapan Penelitian

Penelitian ini secara garis besar terdiri dari 3 bagian yaitu tahap persiapan atau perencanaan untuk mengidentifikas i dan merancang media, tahap implementasi berbagai media dan program penjangkauan, dan tahap evaluasi dampak atau efek media terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan. Uraian rencana metode pelaksanaan setiap tahap penelitian dan output dari setiap tahapan sebagai pada skema berikut (Gambar 2).

PERSIAPAN

(Perencanaan) IMPLEMENTASI MEDIA EVALUASI

KEGIATAN

Mendistribusi kan media komunikasi (cetak)

Melaksana ka n kegiatan

Menulis rilis , liputan media

Pelatihan/pendampingan

KEGIATAN

Studi pustaka dan o bservasi

Lokakarya, FGD dan survey

Merancang pesan dan media

Menguji cobakan pesan dan

media

KEGIATAN

Melakukan observasi

Melaksanakan survei akhir

OUTPU T

Distribusi media komunikasi

Pelaksanaan kegiatan/program

Publikasi media massa (berita, film, rekaman dialog atau iklan)

Partisipasi masyarakat

OUTPUT

Data pengetahuan, sikap dan

perilaku masyarakat

Media preferensi, pesan, slogan,

masko t

Desain media cetak

Daftar media/program dan tata

waktu

OUTPUT

Data perubahan pengetahuan,

sikap dan perilaku masyarakat

terhadap konse rvasi

(5)

3.5.1 Tahap Persiapan (Perencanaan)

Tahap persiapan adalah tahapan proses identifikasi pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan, identifikasi media preferensi masyarakat yang dipercaya untuk mendapatkan informasi serta perancangan media dan program penjangkauan yang akan digunakan dalam rangka mendorong perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan. Adapun beberapa kegiatan dalam tahap persiapan (perencanaan) sebagai berikut:

a. Studi Pustaka

Kajian terhadap pustaka dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai literatur mengenai lokasi penelitian (fisik, sosial, budaya, ekonomi), proses penetapan kawasan konservasi, permasalan konservasi dan pengelolaan kawasan dan program/kegiatan apa saja yang pernah dilakukan di lokasi penelitian dan sebagainya.

b. Observasi Lokasi Penelitian

Observasi dilakukan dengan cara berkunjung ke lokasi target penelitian untuk melihat dan memahami dari dekat kondisi sosial dan ekosistem Kawasan Lindung Sungai Lesan. Hasil observasi ini menghasilkan matriks stakeholder (stakeholder matrix) yang mengidentifikasi pemain utama dan kepentingannya terhadap kawasan lindung. Stakeholder ini juga adalah agen atau media yang akan membantu dalam proses penyampaian pesan konservasi dalam proses implementasi program.

c. Lokakarya Multi Pihak

Lokakarya bertujuan untuk menyusun rancangan model yaitu suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara faktor-faktor yang diduga memberi dampak atau menghantar ke suatu kondisi yang diinginkan mengenai Kawasan Lindung Sungai Lesan. Ada 3 kategori faktor yaitu faktor-faktor langsung yang mempengaruhi kawasan, faktor tidak langsung dan faktor kontribusi. Konsep model diadaptasi dari ukuran sukses dari Margoluis dan Salafsky (1998). Faktor langsung (ancaman utama kawasan) merupakan isu kunci (pesan kampanye yang diteliti) awal yang selanjutnya perlu diuji

(6)

melalui metode FGD dan metode survei. Output dari lokakarya ini adalah peta pemikiran (Concept model) permasalahan konservasi Kawasan Lindung Sungai Lesan.

d. Metode Focus Group Discussion (FGD)

FGD digunakan untuk menggali lebih dalam permasalahan yang dihasilkan dari lokakarya (faktor atau ancaman langsung yang mempengaruhi kawasan).

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian dengan metode FGD yaitu kerangka pertanyaan FGD. Adapun struktur pertanyaan terdiri dari pertanyaan pembuka, pertanyaan perkenalan, pertanyaan transisi, pertanyaan inti dan pertanyaan penutup. Output dari FGD yaitu diketahuinya secara mendalam permasalahan konservasi dan hambatan perilaku apa yang menyebabkan masyarakat tidak dapat mengatasi permasahan konservasi sumberdaya hutan yang sedang mereka hadapi serta daftar media preferensi masyarakat sementara (sumber informasi dipercaya, satwa kebanggaan dan daftar usulan slogan).

e. Survei

Berdasarkan metode sosial marketing yang digunakan dalam program pendidikan konservasi, maka berbagai data penelitian dikumpulkan. Metode survei ini disebut survey KAP (Knowledge, Attitudes, Behaviors survey). Data-data yang dikumpulkan melalui survei KAP ini yaitu data demografi, media preferensi, psikografi, pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang disasar. Pra Survei KAP merupakan baseline data, dimana setelah implementasi pendidikan konservasi maka survei serupa akan dilaksanakan (post survey) untuk mengevaluasi media komunikasi efektif dan perannya terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap konservasi sumberdaya hutan. Output dari survei awal yaitu data dan informasi media preferensi masyarakat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan konservasi; pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap konservasi sumberdaya hutan; slogan dan spesies maskot.

(7)

f. Menetapkan Pesan dan Media Komunikasi

Berdasarkan hasil survei, maka dengan menggunakan lembar kerja pesan kunci didefin isikan yang dimulai dari penetapan tujuan (goals) yang ingin dicapai, menetapkan sasaran SMART (specific, measurable, action, realistic and time bound) yang terdiri dari 3 aspek pengetahuan, sikap dan perilaku. Dari setiap sasaran untuk pencapaiannya, berdasarkan media kesukaan (preference) dari masyarakat dikembangkan berbagai media dan kegiatan/program berdasarkan pilihan kelompok sasaran.

g. Merancang dan Uji Coba Media Komunikasi

Berdasarkan media preferensi masyarakat, maka dirancang berbagai jenis media komunikasi. Media komunikasi cetak (seperti poster dan lembar informasi, kaos, pin, stiker) setelah didesain, maka hasil media diuji cobakan kepada masyarakat dengan teknik FGD terhadap kelompok masyarakat kampung (3 kampung/lokasi, 5-10 orang per kelompok), masyarakat kota (3 kelompok, 5-10 orang per kelompok) dan kelompok anak-anak (5-10 orang per kelompok). Uji coba ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari aspek isi media (content) dan visualisasi media diantaranya berupa illustrasi, isi pesan, ukuran media, warna, dan lain sebagainya. Setelah diuji cobakan, maka desain media diperbaiki dan diimplementasikan.

3.5.2 Tahap Implementasi

Tahapan ini dilakukan untuk menyampaikan pesan melalui berbagai media komunikasi baik melalui komunikasi interpersonal, media cetak, media massa maupun melalui berbagai kegiatan. Media komunikasi didistribusikan di semua lokasi penelitian, sedangkan frekuensi setiap kegiatan/program penjangkauan atau media massa yang digunakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan di setiap lokasi penelitian. Beberapa media komunikasi, program penjangkauan dan tata waktu kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Media cetak yang akan dikembangkan untuk target masyarakat umum yaitu lagu (berirama dangdut atau pop), stiker dan poster dengan illustrasi dasar spesies maskot diproduksi sejumlah rumah di lokasi penelitian, standing

(8)

banners yang ditempatkan disejumlah lokasi strategis seperti sekolah, kantor camat dan kepala kampung dan lain sebagainya. Media ini dirancang berdasarkan media preferensi masyarakat, diuji cobakan untuk mendapatkan masukan dan kemudian diproduksi. Media dicetak dan didistribusikan Mei 2008 – January 2009.

b. Program sekolah untuk menjangkau anak-anak, guru dan orangtua murid sejumlah 3.796 jiwa di Kecamatan Kelay diantaranya berupa pertunjukkan panggung boneka, seminar di sekolah menengah pertama, pelatihan guru, lomba gambar dan kemah pelajar. Kegiatan dilaksanakan September 2008 – Maret 2009.

c. Program media massa untuk menjangkau masyarakat umum dan pengambil kebijakan diantaranya berupa liputan media cetak lokal (Tribun Kaltim, Kaltim Post), iklan dan dialog interaktif di radio yang diadakan 2 minggu sekali, liputan televisi nasional berupa program petualangan dan kehidupan masyarakat lokal. Program media massa dilaksanakan sepanjang tahun implementasi program.

d. Program penjangkauan orang dewasa (laki-laki dan perempuan), petani/peladang di 7 lokasi penelitian dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan kampung, kotbah konservasi di gereja, perayaan hari nasional dan hari lingkungan, dan lain-lain. Kegiatan penjangkauan dilaksanakan antara April 2008 – April 2009.

e. Program khusus untuk masyarakat dan pengambil kebijakan di Kota Tanjung Redeb selain dijangkau dengan media cetak dan media massa juga dilakukan dengan menggunakan event khusus misalnya dengan mengadakan diskusi publik, audiensi DPRD dan kunjungan kerja Bupati Berau. Pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.

3.5.3 Tahap Evaluasi

Tahapan evaluasi bertujuan untuk mengetahui peran media berdasarkan media preferensi masyarakat untuk pendidikan konservasi terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. Evaluasi keberhasilan media dilakukan dengan membandingkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sebelum dan

(9)

sesudah implementasi media komunikasi melalui pendidikan konservasi. Media yang telah dikembangkan dan diaplikasikan efektivitasnya diketahui melalui masukan dari masyarakat melalui wawancara survei dan observasi.

3.6 Analisis Data

Untuk menentukan media komunikasi berdasarkan preferens i masyarakat dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media bagi masyarakat serta perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang konservasi sumberdaya hutan, maka dilakukan analisis data sebagai berikut:

a. Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan membandingkan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah implementasi program pendidikan konservasi.

b. Pengukuran sikap menggunakan skala Likert dan dibandingkan sebelum dan sesudah implementasi program dengan menggunakan sejumlah pertanyaan terkait konservasi sumberdaya hutan.

c. Pengukuran perilaku dilakukan dengan membandingkan sikap terhadap aksi/tindakan konservasi sebelum dan sesudah pelaksanaan program. Perubahan perilaku juga diamati langsung, tindakan apa yang mereka lakukan setelah implementasi media komunikasi.

d. Media preferensi masyarakat diketahui dengan cara wawancara survei media preferensi masyarakat sebelum dan setelah implementasi program.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media dilakukan dengan cara observasi respon masyarakat terhadap media; karakteristik media dan metode implementasi media.

Untuk membantu proses pengolahan dan analisis data survei digunakan sofware SurveyPro 3.0 dan Ms. Excel. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk visual seperti tabel atau grafik batang ( Agresti dan Finlay, 1997; Saefuddin et al., 2009).

Referensi

Dokumen terkait

simpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah sistem dapat mempercepat waktu untuk melakukan persiapan kelas yang dilakukan dosen, mengurangi terjadinya kesalahan

Mengurangi timbulan sampah melalui peningkatan sarana dan prasarana penanganan sampah dalam rangka pengelolaan persampahan yang berkelanjutan dalam mendukung Universal Acces pada

information. To download free 2014-2015 academic calendar 2014 fall algonquin college you need to register... Resistor: Purpose is to limit current drawn in a circuit. Note: This

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

Simpulan hasil kegiatan pengadian kepada masyarakat dengan judul Strategi Pencegahan Kejahatan Dengan Kebencian (Hate Crime) Melalui Media Mural Di RT 02/RW

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dalam rangka meningkatkan kualitas proses

kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran pada pokok bahasan Lingkaran dengan menggunakan Model Eliciting Activities (MEA) sudah mencapai KKM? 3) Apakah terdapat perbedaan rata-rata