9
2.1 Media Massa
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio, televisi dan internet.9
Media massa adalah suatu alat yang digunakan didalam proses komunikasi massa. Terdiri dari media cetak (surat kabar, majalah) dan media elektronik (radio, televisi, internet) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang besar melembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar disampaikan secara cepat,serentak dan selintas ( khususnya media elektronik ).10
Kelebihan media massa dibandingkan dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas. Media massa juga merupakan sumber kekuatan atau alat kontrol, manajemen dan
9
Dennis McQuail.Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar (terjemahan). Erlangga. Jakarta. 1996. Hal 5
10
inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya.11
2.1.1 Jenis-Jenis Media Massa
Media massa,sebagai media yang menunjang komunikasi massa terbagi atas 2 jenis, yaitu media cetak dan media elektronik : 12
1. Media Elektronik
Media elektronik merupakan media massa yang menggunakan alat-alat elektronik (mekanis), media elektronik kini terdiri dari : Radio, Film ,Televisi, Internet.
2. Media Cetak
Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya sebagai media penyampaian informasi,maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau oto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau hiburan. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar dan foto.
11 Dennis McQuail.Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar (terjemahan). Erlangga. Jakarta.
1996. Hal 5
12 Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Remaja Rosdakarya.
2.1.2 Peran Media Massa
Denis McQuail mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan media massa selama ini, yakni : 13
1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan/promosi.
2. Sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat. 3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.
4. Wahana pengembangan kebudayaan, tatacara, mode, gaya hidup, dan norma.
5. Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat.
2.2. Pengertian Televisi
Televisi adalah salah satu media komunikasi modern yang memiliki daya tarik luar biasa bagi masyarakat luas. Televisi berasal dari kata yunani ”Tele” yang berarti jauh dan ”Visi” yang berarti penglihatan. Penyajian informasi yang dikembangkan dalam audio visual secara bersamaan, menjadikan televisi sebagai sarana informasi yang mampu mengungguli jenis media massa lainnya. Dengan keunggulannya tersebut, televisi sebagai media massa memiliki dampak yang lebih dahsyat bila dibandingkan dengan media cetak atau radio, internet dan komputer. Hal ini dikarenakan media televisi memiliki dampak yang tajam bagi
13ASM..Romli.(2012.Oktober) Media massa makna karakter jenis dan fungsi. Diakses tanggal 4
pemirsanya, dengan kata lain pemirsa seolah-olah diajak ke tempat atau peristiwa yang ditayangkan di televisi tersebut.14
2.2.2 Karakteristik Televisi
Televisi sebagai salah satu sarana komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 15
1. Informasi disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancaran / transmisi.
2. Isi pesan audio visual, artinya dapat didengar dan dilihat secara bersamaan pada waktu siaran.
3. Sifatnya periodik (tidak dapat diulang).
4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan). Pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas.
5. Serentak dan global.
6. Meniadakan jarak dan waktu.
7. Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi secara langsung/orisinil.
8. Bahasa yang digunakan formal dan non formal (bahasa tutur). 9. Kalimat singkat, padat, jelas, sederhana.
10. Tujuan akhir dari penyampaian pesan untuk menghibur, mendidik, control sosial, menghubungkan atau sebagai bahan informasi.
14
Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta. 2001. Hal 56
15JB.Wahyudi.Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. PT. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta.
2.2.3 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa
Televisi pada umumnya mempunyai tiga fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan. 16
1. Fungsi Penerangan (The Information Function) Televisi merupakan
media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yang terdapat di dalamnya yaitu ; immediacy dan realism. Immediacy mencakup pengertian langsung dari dekat. Peristiwa yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung. Realism mengandung makna kenyataan, dimana ditelevisi menyiarkan informasi secara audio visual sesuai dengan fakta.
2. Fungsi Pendidikan
Sebagai media massa, televisi, merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan.
3. Fungsi Hiburan
Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan.Sebagian dari alokasi waktu siaran diisi oleh acara-acara hiburan. Dalam perkembangan televisi, setelah komunikasi elektronik melainkan media televisi itu dipadukan oleh komputer yang berkembang pula secara luar
16 Effendy Onong Uchyana. lmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT. Citra Aditya Bakti.Bandung.
biasa, sehingga menjadi komunikasi, maka semakin terasa oleh masyarakat efeknya, baik dalam bentuk kognitif, afektif maupun konatif. Dalam kaitannya dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah bahwa segala informasi berupa pesan yang didapat dan kemudian diproduksi Indosiar akan disampaikan kembali kepada masyarakat, yang mana pesan-pesan tersebut akan berfungsi dan berdampak pada pemirsa baik secara educative, informatif maupun hiburan.
2.3 Program Televisi
Kata "program" berasal dari bahasa Inggris Programme atau Program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah "siaran" yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.17
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam, salah satunya adalah program musik dangdut dengan Genre Reality Show Dangdut Akademi Di Indosiar.
17Morissan. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi.. Kencana
Gambar 2.1 18 Jenis Program Televisi
2.3.1 Jenis Program Televisi
Berbagai jenis program televisi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 19
1. Program Informasi (Berita)
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya adalah untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak atau audien.Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar,yaitu berita keras (hardnews) dan berita lunak (softnews). Contoh program
18
Ibid Morissan Hal 225
Hardnews adalah straigh news, feature, Infotainment. Contoh Program Softnews adalah magazine, current affair, dokumenter dan talk show. 2. Program Hiburan ( Entertaintment )
Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk kedalam kategori hiburan adalah drama (film,sinetron), musik dan permainan (game quis show, reality show, ketangkasan).
2.3.3 Program Reality Show
Program realitas (bahasa Inggris: reality show) adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran.
Sesuai dengan namanya maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Dengan kata lain, program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata (riil) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa.
Tingkat realitas yang disajikan dalam reality show di televisi bermacam-macam bentuk kemasannya/format mulai dari hidden camera, Competition Show,
Relationship Show, Fly on the wall, Program Mistik. Berikut penjabarannya : 20
1. Hidden Camera atau Kamera Tersembunyi. Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukkan situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya (direkayasa).
2. Competition Show.Program ini melibatkan beberapa orang yang saling
bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan (game) atau pertanyaan.Setiap peserta akan tersingkir satu per satu melalui pemungutan suara (voting),baik oleh peserta sendiri maupun audien. Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan dan paling banyak dipilih oleh audien.
3. Relationship Show. Seorang kontestan harus memilih satu orang dari
sejumlah orang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus bersaing untuk merebut perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan.Pada setiap episode ada satu peminat yang disingkirkan.
4. Fly On The Wall .Program yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari
dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya.
5. Program Mistik. Program yang terkait dengan hal-hal supranatural
menyajikan tayangan yang berkaitan dengan dunia gaib, paranormal, klenik,praktek spiritual magis, mistik, kontak dengan roh dan lain-lain.
Penjabaran mengenai reality show digunakan oleh peneliti agar mudah untuk menganalisa jenis format tayangan reality show “Dangdut Akademi”.Dan berdasarkan penjabaran bentuk reality show diatas, tayangan reality show“ Dangdut Akademi ” termasuk tayangan reality show yang menggunakan bentuk atau format Competition Show. Karena program ini melakukan audisi ke beberapa kota besar indonesia, untuk mencari bibit-bibit baru penyanyi dangdut pria dan wanita untuk di ikut sertakan dalam kompetisi Dangdut Akademi. Setiap peserta akan tersingkir satu per satu melalui pemungutan suara (voting), baik oleh peserta sendiri maupun audien. Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan dan paling banyak dipilih oleh audien.
2.4 Musik Dangdut
Sebutan Dangdut ini merupakan Onomatope atau sebutan yang sesuai dengan bunyi suara bunyi, yaitu bunyi dari bunyi alat musik tabla atau yang biasa disebut gendang. Dan karena bunyi gendang tersebut lebih didominasi dengan bunyi Dang dan Dut, maka sejak itulah Irama Melayu berubah sebutanya menjadi suatu aliran Musik baru yang lebih terkenal dengan Irama Musik Dangdut.21
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia dan mengandung unsur-unsur musik Hindustan, Melayu, dan Arab. Bentuk musik ini berakar awal dasar dari Qasidah yang terbawa oleh Agama Islam yang masuk Nusantara tahun 635 - 1600 dan Gambus yang dibawa oleh
21
Coprals Baewest.(2012.Oktober). Sejarah dan perkembangan musik dangdut. Diakses pada tanggal 2 Maret 2014 dari http://comunitiy.blogspot.com
migrasi orang Arab tahun 1870 - sesudah 1888, kemudian menjelma sebagai Musik Gambus tahun 1930 oleh orang Arab-Indonesia bernama Syech Albar, selanjutnya menjelma sebagai Musik Melayu Deli pada tahun 1940 oleh Husein Bawafie, dan tahun 1950 pengaruh musik Amerika Latin serta tahun 1958 dipengaruhi Musik India melalui film Bollywood oleh Ellya Khadam dengan lagu Boneka India, dan terakhir lahir sebagai Dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama.
2.4.1 Ciri-Ciri Aliran Musik Dangdut
Menurut Coprals Baewest Ciri-Ciri Aliran Musik Dangdut Adalah :22
1. Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang, mandolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik serta biola.
2. Lagunya, mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat. 3. Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung ( sangat lambat ),
lagu dua ( iramanya agak cepat ) dan makinang ( lebih cepat ).
4. Liriknya masih lekat pada pantun,Irama musiknya sangat melankolik. 5. Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,Sebagian besar
tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri).
6. Miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
7. Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
8. Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama.
2.4.2 Jenis-Jenis Musik Dangdut
Dangdut berkembang dari akar musik Melayu sekitar tahun 1940 yang kemudian tersentuh unsur musik India dan Arab. Dalam perkembangannya, musik dangdut terbuka untuk menerima pengaruh dari jenis musik lain, seperti keroncong, rock, pop, house musik, rap, bahkan r and b.
Berikut ini beberapa jenis musik dangdut yang berkembang di Indonesia,Yaitu:23
1. Dangdut Melayu Deli
Sekitar tahun 1950-1960, musik Melayu Deli mewabah di Jakarta yang kemudian terpengaruh unsur musik India yang kemudian menjadi cikal bakal musik dangdut.
2. Rock Dangdut
Sekitar tahun ’70-an, Indonesia dilanda oleh musik rock dari Barat.Hal itu mendorong seniman musik dangdut untuk bisa tetap eksis dengan mengikuti perubahan selera masyarakat tanpa menghilangkan unsur pokok musik dangdut.
3. Dangdut Reggae, Rap-Dut, Dangdut Mandarin, dan Cha-Dut
Sekitar ’90-an, Indonesia kembali dilanda musik dari luar negeri yakni Reggae, Hip Hop, dan Mandarin.Dan sekali lagi, dangdut menunjukkan
kefleksibelannya dengan melebur aliran-aliran musik baru tersebut tanpa menghilangkan unsur asli musik dangdut.
4. Disko Dangdut, Dangdut Campur dan Dangdut Koplo
Memasuki akhir ’90-an, musik dangdut kembali merambah jenis aliran musik yang lain, yakni disco.
2.5 Proses Produksi
Produksi program televisi adalah proses merencanakan program televisi yang memerlukan pemikiran mendalam yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi, dan organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi. Bertolak dari dorongan kreativitas, akan lahir ide atau gagasan yang akan diubah menjadi konsep program dilengkapi dengan materi atau bahan lain yang menunjang ide ini, akan tercipta konsep berupa naskah untuk produksi.Suatu produksi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain itu memerlukan organisasi yang rapi juga perlu suatu tahapan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahapan harus jelas kemajuannya dibanding dengan tahapan sebelumnya.24
Menurut Fred Wibowo, tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard Operasional Prosedur (SOP), sebagai berikut: 25
24 Fred Wibowo. Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book Publisher.Yogyakarta.2007.hal
38-42
1. Tahapan Pra Produksi
Pada tahapan ini sangat penting sebab, jika tahapan ini dilakukan rinci dan baik, sebagian pekerja produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahapan pra produksi meliputi:
A. Penemuan Ide
Tahap ini dimulai ketika produser menemukan ide atau gagasan, kemudian membuat riset dan menulis, mengembangkan gagasan menjadi naskah.
B. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu, penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew, selain estimasi biaya, persediaan biaya dan alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.
C. Persiapan
Tahap ini meliputi penyelesaian semua kontrak, perizinan, dan surat menyurat, latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.
2. Tahapan produksi
Sesudah perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksi dimulai. Tim produksi mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam naskah (Shooting Script) menjadi susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam melaksanakan di lapangan, masing-masing crew bekerja sesuai dengan job decription mereka, dan membuat program sesuai dengan yang sudah
direncanakan. Suatu produksi program televisi yang banyak melibatkan peralatan orang maka dengan sendirinya membutuhkan biaya besar. Selain itu juga, diperlukan suatu organisasi yang juga rapi. Tahap pelaksanaan produksi ini harus yang jelas dan efesien. Dengan demikian tahap produksi merupakan pelaksanaan dari tahap sebelumnya.
3. Tahapan Pasca Produksi
Tahapan ini adalah proses editing atau proses penyuntingan gambar dan merupakan tahapan sebelum penayangan yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus editing. Proses editing merupakan penyusunan gambar sesuai dengan naskah dan memasukan narasi atau musik.
Gambar 2.2 Efek Model Program
2.6 Peran Tim Kreatif Televisi
Dalam kamus bahasa Indonesia, peran sama dengan peranan yaitu, pemain atau orang yang menjadi atau melakukan sesuatu yang khas. Dengan demikian peran dapat diartikan sebagai peranan.26
Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas dapat dirumuskan sebagai "kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinilitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengolaborasikan (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi).Selain pendapat yang diuraikan diatas, ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbantuknya kreativitas.27
Ciri-Ciri orang yang kreatif menurut Utami Munandar adalah mereka orang yang berpikir lancar, luwes, orisinil, terampil memperinci dan mengevaluasi berikut pemaparannya: 28
1. Keterampilan berpikir lancar
a. Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan.
b. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.
c. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
26
S.Wojowasito. Kamus Bahasa Indonesia-Lembaga Nasional. Shinta Dharma. Bandung. 1982
27 Utami Munandar. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. PT. Gramedia Pustaka Utami. Jakarta.1992. Hal 49
2. Keterampilan berpikir luwes
a. Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.
b. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.
c. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda.
d. Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran.
3. Keterampilan berpikir orisinil
a. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.
b. Memikirkan cara yang tak lazim untuk mengungkapkan diri.
c. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
4. Keterampilan memperinci
a. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.
b. Menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
5. Keterampilan menilai (mengevaluasi)
b. Tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakan.
Secara umum, ide kreatif sebenarnya bisa kita dapatkan dari berbagai sumber. Pada dasarnya segala sesuatu yang ada di lingkungan kita, baik yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar, dan kita lakukan, sesungguhnya menyimpan benih-benih ide yang sangat kaya.29
Dalam sebuah produksi acara televisi, tenaga kreatif berperan penting untuk menemukan dan mengembangkan ide atau konsep acara yang menarik, bertanggung jawab penuh atas naskah dan rundown acara program yang akan diproduksi dengan arahan dari produser. Adapun ide yang terkembang haruslah orisinil, kreatif, up to date atau terkini, unik, menginspirasi, dan komersil.
Fungsi dari naskah atau script itu sendiri adalah: 30
1. Memberi kemudahan dalam perencanaan produksi. 2. Menjadi medium berpikir kreatif.
3. Menjadi sarana komunikasi seluruh kerabat kerja produksi.
4. Menjadi acuan materi yang akan di record baik dalam audio maupun video.
Untuk membuat berbagai macam acara yang mencapai ratusan jam acara setiap bulan, stasiun televisi menempatkan para penulis skenario, konseptor ide, pengembangan program dan bagian riset acara televisi dalam sebuah tim kreatif.
29 Roni Tabroni. Proses Kreatif Menulis di Media Massa. Jakarta. 2007. Hal 26
30 Tommy Suprapto . Berkarir di Bidang Broadcasting, Media Persindo. Yogyakarta, 2006. Hal
Tim ini adalah otak dari segala ide acara televisi. Mereka bekerja keras memeras ide dan mencoba menyajikannya menjadi kertas naskah yang siap diproduksi.31
Walaupun terlihat sangat ketat dalam bekerja, tim kreatif diberi kebebasan seluas-luasnya untuk mengembangkan ide. Hal yang paling menyenangkan sekaligus membingungkan adalah proses pencarian ide untuk membuat berbagai macam konsep acara.
Sebagai seorang tim kreatif harus memiliki kemampuan mengubah ide ke dalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah proses penginderaan terhadap stimulus menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki makna baik untuk dirinya maupun orang lain.32
Fungsi dan tugas sebuah Tim kreatif di televisi, menurut Askurifai Baksin, sebagai berikut: 33
1. Tim kreatif bertanggung jawab penuh atas konsep naskah atau script.
2. Tim kreatif bertugas untuk membuat rundown acara agar program tersebut dapat berjalan lancar dengan mengikuti rundown yang telah dibuat kreatif.
3. Tugas seorang kreatif harus bisa mengembangkan sebuah ide menjadi sebuah karya yang menarik yang dapat dikembangkan menjadi sebuah program yang unik.
4. Tugas Tim kreatif juga mempunyai fungsi mengarahkan elemen-elemen
31 Sonny Set. Menjadi Perancang Program Televisi Profesional. ANDI. Yogyakarta. 2008. Hal 9 32 Ibid Tommy Suprapto hal 67
yang terlibat didalam proses produksi mulai dari pra produksi, produksi,sampai dengan pasca produksi.
5. Tim kreatif mempunyai peranan membuat inovasi-inovasi pada ide yang biasa saja menjadi luar biasa. Jangan pernah menyepelekan sebuah ide karena sebuah ide yang biasa menjadi luar biasa apabila tim kreatif bisa memodifikasi beberapa elemen pembantunya ketika ide itu dieksekusi.
2.7 Studi Kasus
Menurut Robert Yin Studi Kasus Adalah suatu inkuiri empriris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata,bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas,dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan.Studi Kasus lebih banyak berkutat pada atau berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan “how” (bagaimana) dan “why” (mengapa),serta pada tingkatan tertentu juga menjawab pertanyaan “what” (apa/apakah),dalam kegiatan penelitian.34
A. Tipe Penelitian Studi Kasus
Menurut Robert K Yin penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi 3 tipe:35
1. Studi kasus eksplanotaris
Tipe penelitian kasus ini sangat baik untuk melihat penjelasan-penjelasan atau suatu peristiwa yang sama atau berbeda, dan menunjukkan rangkaian
34
Burhan Bungin.Data Penelitian Kualitatif:Pemahaman Filosofis dan Metodologis Kearah
Penguasaan Model Aplikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2003 Hal 20-21
35 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis:Riset Media. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2006
kasus seperti itu dapat berlaku atau diaplikasikan pada situasi atau peristiwa yang lain.
2. Studi kasus ekploratoris
Penelitian tipe ini dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu kejadian atau peristiwa,dimana berlangsungnya suatu peristiwa yang bersifat berkelanjutan (continue) antara peristiwa yang satu dengan dengan peristiwa yang berikutnya.
3. Studi kasus deskriptif
Penelitian tipe ini sangat baik dipergunakan untuk melacak suatu peristiwa atau hubungan antar pribadi,menggambarkan subbudaya yang sudah jarang menjadi topik penelitian,dan menemukan fenomena kunci seperti kemajuan karir,prestasi dan berbagai realitas yang muncul dalam masyarakat.
B. Ciri-ciri Penelitian Studi Kasus
Ciri-ciri penelitian studi kasus menurut Mukhtar dalam buku Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif adalah : 36
1. Partikularistik. Artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu.
2. Deskriptif. Hasil akhir metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti.
3. Heuristik. Metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru,makna baru merupakan tujuan dari studi kasus.
4. Induktif. Studi kasus berangkat dari fakta-fakta dilapangan, kemudian menyimpulkan kedalam tataran konsep atau teori.