• Tidak ada hasil yang ditemukan

JARINGAN KOMUNIKASI TRADISIONAL KASUS SISTEM PENGAIRAN TRADISIONAL SUBAK DI PROPINSI BALI. Oleh: DAVID RIZAR NUGROHO & RETNO DEWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JARINGAN KOMUNIKASI TRADISIONAL KASUS SISTEM PENGAIRAN TRADISIONAL SUBAK DI PROPINSI BALI. Oleh: DAVID RIZAR NUGROHO & RETNO DEWI"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

JARINGAN KOMUNIKASI TRADISIONAL

KASUS SISTEM PENGAIRAN TRADISIONAL SUBAK DI PROPINSI BALI

Oleh: DAVID RIZAR NUGROHO & RETNO DEWI

(2)

Komunikasi

1.

Komunikasi adalah suatu proses

melalui mana seseorang

(komunikator) menyampaikan

stimulus (biasanya dalam bentuk

kata-kata) dengan tujuan mengubah

atau membentuk perilaku

orang-orang lainnya (khalayak). Hovland,

Janis & Kelley, 1953

(3)

Komunikasi

2.

Komunikasi adalah proses

penyampaian informasi, gagasan,

emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui

penggunaan simbol-simbol seperti

kata-kata, gambar-gambar,

angka-angka dan lain-lain. Berelson dan

Stainer, 1964

(4)

Komunikasi

3.

Komunikasi adalah suatu proses

yang menghubungkan satu bagian

dengan bagian lainnya dalam

kehidupan. Ruesch, 1957

4.

Komunikasi adalah seluruh prosedur

melalui mana pikiran seseorang

dapat mempengaruhi pikiran orang

lainnya. Weaver, 1949

(5)

Komunikasi Informal

1.

Suatu komunikasi juga dapat

dikatakan formal ketika komunikasi

antara dua orang atau lebih yang ada

pada suatu organisasi dilakukan

berdasarkan prinsip - prinsip dan

struktur organisasi .

(6)

Komunikasi Informal

2.

Komunikasi Informal adalah

komunikasi antara orang yang ada

dalam suatu

organisasi , akan

tetapi tidak direncanakan atau tidak

ditentukan dalam struktur organisasi

(7)

Komunikasi Informal

3.

Komunikasi Non Formal adalah

proses komunikasi yang berada di

antara yang formal atau resmi

dengan yang tidak resmi

atau informal . Komunikasi jenis ini

biasanya berupa komunikasi yang

berhubungan dengan hubungan

pribadi

(8)

Jaringan Komunikasi

Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini

dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama,

kelompok kecil sesuai dengan

sumberdaya yang dimilikinya akan

mengembangkan pola komunikasi yang

menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi.

(9)

Jaringan Komunikasi

Jaringan komunikasi ini kemudian

merupakan sistim komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam

mengirimkan pesan dari satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan

komunikasi ini bisa dipandang sebagai

struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana

(10)

Jaringan Komunikasi

Sajogyo (1996) mengistilahkan jaringan komunikasi informal ini sebagai jaringan komunikasi tradisional. Jaringan

komunikasi tradisional merupakan saluran komunikasi yang paling penting untuk

(11)

Jaringan Komunikasi

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan pengertian

jaringan komunikasi adalah suatu

rangkaian hubungan di antara

individu-individu dalam suatu sistem sosial sebagai akibat dari terjadinya pertukaran informasi di antara individu-individu tersebut,

sehingga membentuk pola-pola atau model jaringan komunikasi tertentu

(12)

Struktur Jaringan Komunikasi

Menurut DeVito (1997), ada lima struktur jaringan komunikasi kelompok, yang juga akan relevan di dalam menganalisis model jaringan komunikasi di lingkaran klik

(13)

Struktur Jaringan Komunikasi

(14)

Struktur Jaringan Komunikasi

Dalam struktur lingkaran, sebuah organisasi tidak memiliki pemimpin, semua anggota posisinya

sama, mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok.Model jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua

anggota bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada

kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level, pada intinya setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya.

(15)

Struktur Jaringan Komunikasi

(16)

Struktur Jaringan Komunikasi

Dalam struktur roda, sebuah organisasi memiliki pemimpin yang jelas, yaitu

posisinya dipusat. Struktur ini memasukkan satu orang yang berkomunikasi dengan

masing-masing orang dari sejumlah orang lainnya, satu orang tersebut adalah

peimpin. Orang (pemimpin) ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan

(17)

Struktur Jaringan Komunikasi

Oleh karena itu, jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan anggota lain maka pesannya harus disampaikan melalui

pemimpinnya. Orang yang berada ditengah (pemimpin) mempunyai wewenang dan

kekuasaan penuh untuk mempengaruhi anggotanya.Penyelesaian masalah dalam stuktur roda .bisa dibilang cukup efektif tapi keefektifan itu hanya mencakup masalah yang sederhana saja.

(18)

Struktur Jaringan Komunikasi

(19)

Struktur Jaringan Komunikasi

Struktur Y relative kurang tersentralasasi

dibanding karakteristik individu dan perilaku komunikasi dalam struktur roda. Tetapi lebih tersentralasasi dibanding dengan pola

lainnya. Jaringan Y memasukkan dua orag sentral yang menyampaikan informasi

kepada yang lainnya pda batas luar suatu pengelompokan. Pada jaringan ini, seperti pada jaringan rantai, sejumlah saluran

terbuka dibatasi, dan komunikasi bersifat disentralisasi atau dipusatkan.

(20)

Struktur Jaringan Komunikasi

Orang hanya bisa secara resmi

berkomunikasi dengan orang-orang tertentu saja. Dalam struktur Y juga terdapat

pemimpin yang jelas, tetapi semua aggota lain berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota ini dapat mengirim dan menerima pesan dari dua orang lainnya, sedangkan ketiga anggota lainnya terbatas hanya

(21)

Struktur Jaringan Komunikasi

(22)

Struktur Jaringan Komunikasi

Dalam struktur rantai dikenal komunikasi

sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward), yang artinya menganut

hubungan komunikasi garis langsung

(komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.System

komunikasi dalam struktur rantai sama

dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat

(23)

Struktur Jaringan Komunikasi

Keadaan terpusat juga terjadi disini. Orang

yang berada ditengah lebih berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada

diposisi lain. Dalam struktur ini, Sejumlah saluran terbuka dibatasi, orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi degan orang-orang tertentu saja.

(24)

Struktur Jaringan Komunikasi

(25)

Struktur Jaringan Komunikasi

Struktur ini juga hampir sama dengan struktur limgkaran. Dalam arti semua amggota adalah sama dan semuanya memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Pada jaringan pinwheel seluruh saluran

terbuka. Setiap orang berkomunikasi sengan setiap orang lainnya. Jaringan pinwheel ini memberikan contoh suatu struktur

(26)

Struktur Jaringan Komunikasi

Jaringan terpusat/sentralisasi dan

desentralisasi memiliki kegunaan yang berbeda. Sebagai contoh, struktur

desentralisasi dapat lebih efektif untuk

pemecahan masalah secara kreatif dan lebih bagus untuk pergerakan informasi secara

(27)

Analisi Jaringan Komunikasi

Analisis jaringan komunikasi merupakan salah satu pendekatan dari penelitian

yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pendekatan model

(28)

Analisi Jaringan Komunikasi

Hal yang dapat dilakukan dalam analisis jaringan komunikasi, yaitu:

1. Mengidentifikasi klik dalam suatu sistem; 2. Mengidentifikasi peranan khusus

seseorang dalam jaringan misalnya

sebagai liaisons, bridges, dan isolated;

3. Mengukur berbagai indikator (indeks)

struktur komunikasi seperti keterhubungan Klik, keterbukaan klik, keintegrasian klik, dan lain sebagainya.

(29)

Analisi Jaringan Komunikasi

Yang dimaksud dengan klik adalah bagian dari sistem (sub sistem) dimana anggota-anggotanya relatif lebih sering berinteraksi satu sama lain dibandingkan dengan

anggota-anggota lainnya dalam sistem komunikasi (Rogers dan Kincaid 1981).

(30)

Analisi Jaringan Komunikasi

Ada tiga kriteria yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi klik, yaitu:

1. Setiap klik minimal harus terdiri dari 3 anggota; 2. Setiap anggota klik minimal harus mempunyai

derajat keterhubungan 50% dari hubungan-hubungannya di dalam klik;

3. Seluruh anggota klik baik secara langsung

maupun tidak langsung harus saling

berhubungan melalui suatu ranlai hubungan dyadic yang berlangsung secara kontinyu dan menyeluruh di dalam klik (Rogers dan Kincaid 1981).

(31)

Analisi Jaringan Komunikasi

Knoke dan Kuklinski dalam Setyanto 1993) menegaskan bahwa analisis jaringan

komunikasi mempunyai dua konsep dasar tentang tingkah laku sosial, yakni:

1. Dalam analisis jaringan harus dilihat bahwa keterlibatan individu yang ada di dalamnya tidak hanya seorang melainkan

melibatkan banyak pelaku yang berpartisipasi dalam sistem sosial itu. Sifat hubungan yang terdapat pada individu juga akan terdapat

pada individu lain yang terlibat dan mungkin dapat mempengaruhi terhadap persepsi,

(32)

masing-Analisi Jaringan Komunikasi

Knoke dan Kuklinski dalam Setyanto 1993) menegaskan bahwa analisis jaringan

komunikasi mempunyai dua konsep dasar tentang tingkah laku sosial, yakni:

1. Dalam analisis jaringan harus dilihat

bahwa keterlibatan individu yang ada di dalamnya tidak hanya seorang melainkan melibatkan banyak pelaku yang

(33)

Analisi Jaringan Komunikasi

Sifat hubungan yang terdapat pada

individu juga akan terdapat pada individu lain yang terlibat dan mungkin dapat

mempengaruhi terhadap persepsi,

kepercayaan dan tindakan dari masing-masing individu. Di dalam analisis

jaringan, langkah-langkah ini tidak hanya berhenti pada penjumlahan dari tingkah

(34)

Analisi Jaringan Komunikasi

2. Di dalam Jaringan perlu diperhatikan berbagai tingkatan struktur dalam

sistem I. Sebab suatu struktur sosial tertentu berisi keteraturan pola

(35)

Sistem Pengairan Subak di Bali

Subak adalah sistem teknologi irigasi

tradisional yang berkeadilan bersandar

pada kearifan lokal dengan pendekatan

socio-cultural. Subak merupakan

organisasi kemasyarakatan yang khusus

mengatur sistem pengairan sawah yang

digunakan dalam cocok tanam padi di Bali

(36)

Sistem Pengairan Subak di Bali

Kajian mengenai sistem irigasi subak adalah cerminan konsep Tri Hita Karana (THK) yang pada hakikatnya terdiri dari Parhyangan,

Pawongan, dan Palemahan. Parhyangan ditunjukkan adanya pemujaan terhadap pura

pada wilayah subak. Pawongan ditandai dengan adanya organisasi yang mengatur sistem irigasi subak, dan palemahan yang ditandai dengan kepemilikan lahan atau wilayah di setiap subak. Ketiga hal ini memiliki hubungan yang bersifat timbal balik

.

(37)

Sistem Pengairan Subak di Bali

Perwujudan konsep THK dalam operasional sistem irigasi subak antara lain :

1. Subsistem budaya yang dicerminkan dengan

pola pikir pengelolaan air irigasi yang dilandasi dengan keharmonisan dan

kebersamaan. Contoh: Menyelenggarakan upacara mendak toya, membuat Pura

bangunan suci (Bedugul) di lahan yang tersisa pada lokasi bangunan-bagi.

(38)

Sistem Pengairan Subak di Bali

2. Subsistem sosial yang dicerminkan

dengan adanya organisasi subak yang disesuaikan dengan kepentingan petani, sehingga tujuan yang diinginkan dapat

tercapai. Dan konflik yang terjadi di dalam subak dapat dihindari agar tercipta

keharmonisan.Contoh: Pembuatan awig-awig (peraturan) agar dapat dipatuhi oleh semua anggota dan pengurus subak,

adanya rapat yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan bersama.

(39)

Sistem Pengairan Subak di Bali

3. Subsistem artefak/kebendaan yang

dicerminkan dengan ketersediaan sarana jaringan irigasi yang sesuai dengan

kebutuhan subak, pendistribusian air secara adil, dan proses peminjaman air.

Sehingga, konflik-konflik dapat dicegah.

Contoh: Pembagian air menggunakan sistem tektek, sistem suplesi dan drainasi yang terpisah dalam satu kompleks sawah yang dikenal dengan “one inlet and one outlet system”, dan adanya pemberian

tambahan air seandainya terjadi suplai air yang kurang di lahan petani.

(40)

Kelembagaan Subak di Bali

Subak merupakan perkembangan dari

beberapa tempek yang memiliki luas areal

yang besar serta sulit untuk dikooordinasikan dan subak memiliki otonomi ke dalam dan ke luar. Tempek merupakan suatu komplek

persawahan yang mendapat air irigasi dari satu sumber tertentu.

(41)

Kelembagaan Subak di Bali

Setiap tempek hanya memiliki otonomi ke dalam. Subak-subak yang memperoleh air dapat bergabung menjadi subakgede. Subak gede pun bisa berkembang menjadi subak yang lebih besar, yaitu subak agung. Subak agung yang ada di Bali terdapat di

Subakagung Yeh Ho di Kabupaten Tabanan dan Subakagung Gangga Luhur di

(42)

Aspek Organisasi Subak di Bali

Organisasi subak berbentuk tim kerja yang berorientasi pada kecapaian tujuan yang

diinginkan dalam organisasi subak. Berkaitan dengan cara sistem subak mengatur

penyediaan air, maka pada suatu subak di daerah tertentu menunjuk seorang petilik (pengawas air) yang bertugas mengawasi pendistribusian dan alokasi air di kawasan tersebut secara rutin

(43)

Aspek Organisasi Subak di Bali

Di dalam subak, peranan pengurus

(pekaseh) subak menentukan keberhasilan subak yang dipimpinnya tersebut. Sebab ia yang mengatur air irigasi pada saat kondisi air yang kritis, menetapkan hari baik untuk menanam tanaman tertentu, merencanakan upacara tertentu. Pada dasarnya, pengurus subak memimpin dan mengendalikan subak sesuai dengan prinsip-prinsip THK.

(44)

Distribusi Air Dalam Sistem Subak

Sistem subak sebagai lembaga adat yang otonum tetap dapat mengatur dirinya sendiri tanpa menimbulkan konflik, karena tetap

mengusahakan adanya harmoni dengan lingkungan sekitar. Adapun artefak yang

dimanfaatkan oleh sistem subak di Bali untuk membantu kelancaran pendistribusian air

(45)

Distribusi Air Dalam Sistem Subak

1. Bendung (empelan), yang memiliki

fungsi sebagai lokasi tempat masuknya air yang akan menuju areal subak.

Lokasi bendung pada dasarnya

ditempatkan pada kawasan tikungan sungai, pada kawasan sungai yang lokasinya paling dekat dengan

hamparan sawah petani yang bersangkutan.

(46)

Distribusi Air Dalam Sistem Subak

1. Sementara itu, pada setiap lokasi

bangunan bendung dibangun sebuah pura yang disebut Pura Empelan, yang dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan upacara mendak toya/ magpag toya. Dan

penanggungjawab bendung adalah klian subak bersama-sama dengan seluruh

(47)

Distribusi Air Dalam Sistem Subak

2. Trowongan (aungan), memiliki fungsi sebagai tempat mengalirnya air irigasi menuju ke saluran tersier. Trowongan akan dibangun oleh petani jika mereka gagal memanfaatkan saluran irigasi

yang terbuka. Dalam proses pembuatan trowongan para ahli bangunan (undagi) akan berusaha memilih lintasan

trowongan pada lahan yang terdiri dari batu, batu pada, atau tanah yang cukup

(48)

Distribusi Air Dalam Sistem Subak

2. keras untuk menyangga tanah yang ada di atas bangunan. Adapun

penanggungjawab bendung adalah kelian subakbersama-sama dengan seluruh anggota subak

3. Saluran irigasi (telabah), memiliki fungsi sebagai tempat mengalirnya air irigasi yang akan menuju ke petak sawah

petani. Dan penaggungjawabnya adalah kelian tempekbersama-sama petani

yang berkepentingan dengan saluran yang bersangkutan.

(49)

Distribusi Air Dalam Sistem Subak

2. keras untuk menyangga tanah yang ada di atas bangunan. Adapun

penanggungjawab bendung adalah kelian subakbersama-sama dengan seluruh anggota subak

3. Saluran irigasi (telabah), memiliki fungsi sebagai tempat mengalirnya air irigasi yang akan menuju ke petak sawah

petani. Dan penaggungjawabnya adalah kelian tempekbersama-sama petani

(50)

Distribusi Air Dalam Sistem Subak

3. yang berkepentingan dengan saluran yang bersangkutan.

4. Bangunan bagi (tembuku) pada sistem subak dibangun dengan konsep

proporsional dari bangunan-bagi hulu

hingga hilir. Unit ukuran yang digunakan adalah tektek. Tektek merupakan

sistem bagi habis antara jumlah air yang masuk ke subak yang bersangkutan

dengan jumlah areal sawah yang ada di .

(51)

Distribusi Air Dalam Sistem Subak

4. Subak bersangkutan. Sistem tektek di Bali telah mengalami modifikasi (ini terjadi di Subak Sungsang)

menjadi sistem sentimeter. Namun, pelaksanaannya tetap dalam konsep proporsional. Bangunan-bagi pada jaringan tersier dibuat tidak

permanen agar dapat memudahkan dalam proses pinjam air irigasi.

(52)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Sistem Subak menerapkan kesadaran dan kegotong royongan yang sangat tinggi.

Mereka sangat takut dengan awig-awig

(peraturan), sebagai bentuk hukum tertulis

yang memuat seperangkat kaidah bertingkah laku dalam masyarakat petani. Pelanggar

awig-awig akan dikenai sanksi tegas dan nyata..

(53)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Awig-awig mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (tata kahyangan). Juga mengatur hubungan antarmanusia (tata

pawongan) dan hubungan manusia dengan lingkungan (tata palemahan). Karena itu

(54)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Di Bali, Subak memiliki organisasi dengan

ketuanya yang disebut Pekaseh. Pekaseh ini melakukan komunikasi dengan para petani, peternak, juga pengelola kegiatan yang

terkait dengan pengelolaan air. Mereka punya forum musyawarah yang disebut Sangkep.

(55)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Di forum ini Pekaseh memimpin musyawarah, membuat perencanaan dan melaksanakan

pengairan baik untuk sawah, kolam ikan, termasuk air bersih dengan sangat adil.

Perencanaan matang disiapkan bagaimana nantinya sebuah lahan akan diberi air,

seberapa banyak, seberapa lama, dan

(56)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Karena Subak membangun komunikasi melaui organisasi konsep De Vito mejadi releven untuk menganalisis kasus ini. DeVito lebih menekankan pada struktur jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok atau organisasi.

(57)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Menurut DeVito (1997), ada lima struktur jaringan komunikasi kelompok, yang juga akan relevan di dalam menganalisis model jaringan komunikasi di lingkaran klik. Kelima struktur tersebut adalah struktur lingkaran, struktur roda, struktur Y, struktur rantai dan struktur semua saluran.

(58)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Sistem subak memiliki struktur organisasi maka struktur jaringan komunikasi yang relevan digunakan adalah struktur roda (wheel networking)

(59)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Dalam struktur roda, sebuah organisasi

memiliki pemimpin yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Struktur ini memasukkan satu orang yang berkomunikasi dengan masing-masing orang dari sejumlah orang lainnya, satu orang tersebut adalah peimpin. Orang (pemimpin) ini merupakan satu-satunya yang dapat

mengirim dan menerima pesan dari semua anggota.

(60)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Jika seorang anggota ini berkomunikasi

dengan anggota lain maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. Orang yang berada ditengah (pemimpin)

mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh untuk mempengaruhi anggotanya.

Penyelesaian masalah dalam stuktur roda

.bisa dibilang cukup efektif tapi keefektifan itu hanya mencakup masalah yang sederhana saja.

(61)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Dalam system jaringan komunikasi tradisional Subak, Pekaseh sebagai pemimpin kelompok berperan sebagai sentrum. Di dalam subak. peranan pekaseh subak menentukan

keberhasilan subak yang dipimpinnya tersebut. Sebab ia yang mengatur air irigasi pada saat kondisi air yang kritis, menetapkan hari baik untuk menanam tanaman tertentu,

merencanakan upacara tertentu. Pekaseh

mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh untuk mempengaruhi anggotanya.

(62)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Pekaseh dipilih oleh anggota subak berdasarkan derajat ketokohannya dan kemampuannya

sebagai pemuka pendapat (opinion leader). Ketua subak (pekaseh) bertugas untuk

mengkoordinasikan tugas-tugas ke luar dan ke dalam yang dibantu oleh sekretaris dan

bendahara. Sedangkan kelian tempek (sub-subak) bertugas untuk mengkoordinasikan tugas-tugas ke dalam (ke wilayah

masing-masing subak), dan tidak memiliki kewenangan berhubungan ke luar

(63)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Sementara peranan sedahan hanya berfungsi dalam pemungutan pajak (Pajak Bumi dan

Bangunan), sedangkan sedahan-agung kini bergabung dengan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota, namun saat ini

organisasi subak banyak berhubungan dengan Dinas Pekerjaan Umum berkaitan dengan

(64)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Sementara peranan sedahan hanya berfungsi dalam pemungutan pajak (Pajak Bumi dan

Bangunan), sedangkan sedahan-agung kini bergabung dengan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota, namun saat ini

organisasi subak banyak berhubungan dengan Dinas Pekerjaan Umum berkaitan dengan

(65)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Istilah opinion leader menjadi perbincangan dalam literatur komunikasi sekitar tahun 1950-1960-an. Sebelumnya, dalam literatur

komunikasi sering digunakan kata-kata

influentials, influencers atau tastemakers untuk menyebut opinion leader. Kata opinion leader

kemudian lebih lekat pada kondisi masyarakat di pedesaan

(66)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Opinion leader adalah orang yang mempunyai keunggulan dari masyarakat kebanyakan.

Seorang opinion leader mempunyai karakteristik yang membedakan dirinya dengan orang lain. Beberapa karakteristik yang dimaksud adalah : lebih tinggi status soaial-ekonominya, lebih

inovatif dalam menerima dan mengadopsi ide baru, lebih tinggi pengenalan medianya (media exposure), kemampian empatinya lebih besar, partisipasi sosial lebih besar

(67)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Tak bisa dipungkiri bahwa opinion leader menjadi salah satu unsur yang sangat

mempengaruhi proses komunikasi, khususnya di pedesaan. Hal ini karena Desa merupakan

tempat hidup masyarakat tradisional yang masih memiliki cara hidup, cara berperilaku dan cara berinteraksi yang bersifat tardisional pula

(68)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Pola hidup yang saling membantu dengan

menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma kebersamaan adalah cerminan hidup yang

selalu dipegang teguh oleh masyarakat

pedesaan. Berbagai perubahan dan kemajuan masyarakat sangat ditentukan oleh peran

opinion leader ini dan itu nyata adanya dalam sistem jaringan komunikasi tradisional Subak di Bali.

(69)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

Beberapa ciri opinion leader beserta proses

komunikasi yang dijalankan adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi interpersonal mempunyai struktur jaringan yang telah tertentu

(umpamanya, kerabat, keluarga besar, suku, dan sebagainya) yang sangat kuat, karena ikatan yang telah lama ada,

kebiasaan-kebiasaan setempat yang telah lama tertanam, dan setiap struktur ini

(70)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

2. Komunikasi di dalam masyarakat

Indonesia ditandai oleh ciri-ciri sistem

komunikasi feodal. Ada garis hirarki yang ketat sebagai bawaan dari sisten

tradisional; pemuka-pemuka pendapat

sudah tertentu dan mempunyai pengaruh yang jelas sementara arus komunikasi

cenderung berjalan satu arah.

3. Pemuka-pemuka pendapat ini dianggap telah dikenali dan dapat diketahui dengan mudah dari fungsi mereka masing-masing

(71)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

3. dalam pranata-pranata informal yang telah berakar dalam masyarakat.

4. Pemuka-pemuka pendapat tidak hanya mereka yang memegang fungsi dalam pranata informal masyarakat tetapi juga pemimpin formal, termasuk yang

menempati kedudukan karena ditunjuk dari luar.

(72)

Sistem Jaringan Komunikasi Subak

5. Pemuka pendapat di Indonesia dianggap bersifat polimorfik, yaitu serba tahu atau tempat menanyakan segalah rupa hal. Adanya asumsi ini terlihat dari

kecenderungan untuk menyalurkan segala macam informasi kepada para pemika

(73)

Penutup

Kehadiran revolusi hijau telah menyebabkan perubahan pada sistem irigasi ini, dengan adanya varietas padi yang baru dan metode yang baru, para petani harus menanam padi sesering mungkin. Hal itu mengganggu tata

kelola sistem Subak, di mana kebutuhan seluruh petani lebih diutamakan. Metode ini pada

awalnya menghasilkan hasil yang melimpah,

tetapi kemudian timbul berbagai masalah seperti kekurangan air, hama dan polusi akibat pestisida baik di tanah maupun di air.

(74)

Penutup

Akhirnya petani kembali pada sistem pengairan sawah secara tradisional. Pada tahun 2012 ini UNESCO, mengakui Subak (Bali Cultur

Landscape), sebagai Situs Warisan Dunia,pada sidang pertama yang berlangsung di Saint

Referensi

Dokumen terkait

KemenPU, Dinas SDA Prov., DPU 8 Pengelolaan dan perlindungan daerah irigasi Kabupaten Klaten 5.000 Prov./ APBN APBD Kab./ KemenPU, Dinas SDA Prov., DPU 9 Peningkatan

Dimana maksudnya adalah termasuk komunikasi sesama karyawan, kepada atasan atau bahkan komunikasi kepada pelanggan, Komunikasi yang di lakukan dari pimpinan

Bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan Allah adalah bagian dari akhlak karimah. Orang yang senantiasa mensyukuri nikmat Allah, akan mendapatkan curahan

Mengingat penggunaan SAHA dalam klinik sebagai anti-kanker semakin intensif, semakin luasnya target IHD pada berbagai kondisi patologis, dan semakin

Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan dan analisis kelayakan investasi dalam menyelesaikan permasalahan ketidakoptimalan

Dengan demikian, ilmu sejarah mempelajari segala peristiwa yang terjadi dalam waktu...b. sepanjang waktu yang bersifat

Stringer yang digunakan di reaktor RSG-GAS tersaji dalam Gambar 4, yang diletakkan dalam satu posisi kisi teras, dengan demikian satu posisi kisi CIP dapat

Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan