• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA EKONOMI MASYARAKAT DESA (Studi Kasus Kerajinan Enceng Gondok Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN SUMBER DAYA EKONOMI MASYARAKAT DESA (Studi Kasus Kerajinan Enceng Gondok Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA EKONOMI MASYARAKAT DESA (Studi Kasus Kerajinan Enceng Gondok Desa Kedungsari

Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Diajukan Oleh: ARMI A220130021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA EKONOMI MASYARAKAT DESA (Studi Kasus Kerajinan Enceng Gondok Desa Kedungsari

Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

ARMI A220130021

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Drs. Achmad Muthali’in, M.Si. NIDN. 0617125801

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA EKONOMI MASYARAKAT DESA (Studi Kasus Kerajinan Enceng Gondok Desa Kedungsari

Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo)

Oleh: ARMI A220130021

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 31 Juli 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Achmad Muthali’in, M. Si ( ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Sri Gunarsi, SH. MH ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd ( ) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Djoko Prayitno, M.Hum NIP. 1965842819930300

(4)

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam artikel publikasi ilmiah yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/ dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta, 24 Juli 2017 Penulis

ARMI NIM. A220130021

(5)

1

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA EKONOMI MASYARAKAT DESA (Studi Kasus Kerajinan Enceng Gondok Desa Kedungsari

Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo)

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemberdayaan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Sumber data dalam penelitian ini ada 3 jenis, yaitu narasumber (orang), peristiwa, dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan analisis data model interaktif. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa telah dilakukan melalui pemberdayaan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, antara lain: 1) Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa melalui kerajinan enceng gondok dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga. Hasil dari membuat kerajinan digunakan untuk menambah penghasilan. 2) Jumlah pengangguran berkurang dengan adanya industri kerajinan enceng gondok karena 63 ibu rumah tangga telah bekerja sebagai pengrajin. 3) Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa melalui kerajinan enceng gondok dapat meningkatkan pendapatan sebagai pengrajin ada tambahan penghasilan dan bisa memiliki motor. 4) Peningkatan kesejahteraan hidup terlihat dari perubahan keadaan ekonomi masyarakat, selain bisa memenuhi kebutuhan hidup juga untuk keperluan lain seperti memberi uang saku anak menambah fasilitas. Industri kerajinan tersebut tetap di bawah pengawasan kepala desa Kedungsari melalu kepala pedukuhan Ngramang tempat industri tersebut berdiri untuk dipantau perkembangan masyarakat.

Kata kunci: desa, ekonomi, pengembangan, sumber daya

Abstract

The purpose of this research to describe empowerment of labor and improvement of economic prosperity of Kedungsari villagers Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Source of data in this research have 3 type, there are informant, phenomenon dan document. Data collection techniques using observation, interview and documentation with interactive model data analysis. Data validity using technique triangulation and source triangulation. The result of the research show that Economic resource development of villager society has been done through empowerment of the labor and improvement of society economic prosperity, as follow 1) Economic resource development of villager society through water hyacinth craft can create jobs for house wifes. The result of crafting can be used to increase income. 2) the number of unemployed is reduced by water hyacinth craft industy because 63 housewifes have worked as craftman. 3) Economic resource development of villager society through water hyacinth craft can increase income as craftman there is additional income and they can buy motorcycle. 4) improving of

(6)

2

life prosperity seen from changes in economic state of society, in additional to fulfill the life need as well as for other purpose such as giving money to their child, add facilities. The craft industry under the supervision of kedungsari chief village through the head of ngramang hamlet where the industry stands to be monitored for the society development.

Keywords: village, economy, development, resources

1. PENDAHULUAN

Rakyat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari berdirinya suatu negara. Sebuah negara yang telah berdiri mempunyai keharusan untuk menjamin memakmurkan rakyatnya, begitu juga dengan Indonesia. Indonesia merupakan negara yang luas dengan 33 provinsi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, sehingga akan sulit bagi pemerintah untuk mengontrol dan menjamin kesejahteraan rakyat secara keseluruhan, jika hanya ditangani oleh pemerintah pusat. Otonomi daerah diadakan agar setiap daerah dapat mengatur urusan rumah tangganya sendiri, sehingga diharapkan bisa lebih mengerti akan kebutuhan dari masyarakat.

Setiap provinsi terdiri dari beberapa daerah terkecil yang disebut desa, dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, disebutkan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (pasal 1). Desa dipimpin oleh kepala desa, salah satu tugas kepala desa untuk mengembangkan perekonomian masyarakat desa (pasal 26 ayat (4)).

Pengembangan ekonomi masyakarat bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat, melainkan juga tugas yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Peran pemerintah daerah dibutuhkan untuk memantau keadaan di setiap daerah dan memfasilitasi agar terjadi pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa. Pengembangan ekonomi yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup perlu melibatkan masyarakat secara keseluruhan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di berbagai bidang.

(7)

3

Pembagian sumber daya terdiri dari dua bagian penting yaitu sumber daya yang ekonomi dan sumber daya bukan ekonomi. Sumber daya ini terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, mesin, bangunan, peralatan dan lain-lainnya dengan jumlahnya sangat terbatas dan untuk mendapatkannya harus mengeluarkan biaya (dalam arti uang), waktu serta tenaga untuk sehingga menjadi sangat ekonomis (Trenggonowati, 2009: 2).

Hasil penelitian Gilaninia (2015) mengenai Village, Villagers and Rural

Development dalam Singaporean Journal of Business Economics, and Management

Studies menjelaskan bahwa pengembangan adalah proses peningkatan kualitas hidup

di kota-kota dan desa-desa. Pengembangan desa sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan dan komprehensif yang selalu menjadi salah satu perhatian utama bagi pembangunan masing-masing negara dan dianggap sebagai strategis penting untuk menyediakan kebutuhan dasar serta distribusi optimal manfaat yang timbul dari pembangunan nasional dan strategi yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat miskin di desa sekaligus menawarkan modernisasi masyarakat pedesaan. Pengembangan desa akan mengubah dari desa tradisional terisolasi dengan masyarakat yang merosot melalui perekonomian nasional.

Hasil penelitian Kazimoto (2013) mengenai The Effect of Village Development Strategies on Community Socio-Economic Development in Tanzania, Arumeru

District dalam International Journal of Research in Social Sciences menjelaskan

bahwa strategi pengembangan desa berperan penting untuk pembangunan sosial-ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang di desa-desa yang dipilih harus sering melakukan dan memulai pembangunan mereka sendiri dalam strategi keuangan untuk pengembangan sosio-ekonomi desa. Desa yang tidak memiliki dukungan dari pemerintah dan organisasi lokal lainnya untuk memulai strategi dan mempromosikan kesempatan mengakses layanan keuangan akan rentan terhadap pengurangan keuangan di desa.

Tingkat pengangguran di desa menjadi masalah berkepanjangan yang biasanya didominasi oleh pemuda-pemudi dan ibu rumah tangga. Diperlukan pemberdayaan terhadap tenaga kerja produktif untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Aparat desa perlu melakukan monitor secara berkala terhadap industri kerajinan yang

(8)

4

ada di desa sebagai salah satu cara pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa. Pengembangan sumber daya ekonomi dapat dilakukan di berbagai bidang, seperti pertanian, kerajinan dan sebagainya.

Hasil penelitian Nyawo dan Mubangizi (2015) mengenai Art and Craft in local economic development: Tourism possibilities in Mtubatuba Local Municipality dalam African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure menjelaskan sejak tahun 1994, dukungan untuk usaha kecil, menengah, dan mikro di Afrika Selatan telah menjadi tema umum dalam perencanaan dan kebijakan pemerintah pusat. Walaupun, masih banyak pengusaha di daerah pedesaan yang belum sepenuhnya menerima manfaat dari kebijakan negara tersebut. Seni dan kerajinan sektor yang sangat penting bagi masyarakat pedesaan karena menunjukkan beberapa tantangan sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat dan kontribusi tidak ternilai untuk sektor pariwisata. Tanpa bantuan dari pengembang ekonomi lokal, terutama pemerintah daerah, pertumbuhan dan perkembangan sektor ini akan menghadapi tantangan.

Setiap desa pasti mempunyai berbagai keunggulan sektor-sektor tertentu yang perlu diberi perhatian khusus baik oleh masyarakat desa dan pemerintah daerah. Pembukaan lapangan kerja dan pelatihan perlu dilakukan agar tenaga kerja produktif bisa meningkatkan penghasilan. Salah satu sasaran dari pengembangan sumber daya ekonomi yaitu ibu-ibu rumah tangga yang waktunya bisa dimanfaatkan dengan bekerja sambil mengurus anak di rumah. Penduduk Desa Kedungsari berkerja di sektor pertanian, sehingga tidak setiap hari mendapat penghasilan. Masa panen padi berjarak tiga bulan dari penanaman bibit, selang waktu yang lama tersebut membuat petani tidak mempunyai hasil yang tetap sehingga taraf hidup masyarakat masih rendah. Potensi sumber daya yang ada di desa perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemberdayaan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo.

2. METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif karena meneliti kondisi yang alamiah tanpa adanya manipulasi untuk mendeskripsikan serta menganalisis

(9)

5

peristiwa. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Kerajinan Enceng Gondok Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Tahapan pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian yang secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak bulan April sampai bulan Juli 2017.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setiap penafsiran data memberi makna pada analisis (Saebani dan Kadar, 2013: 30). Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. Teknik analisis data model interaktif digunakan untuk menyusun data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan dua triangulasi, yaitu triangulasi teknik atau metode pengumpulan data dan triangulasi sumber.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa terbagi menjadi pemberdayaan tenaga kerja melalui kerajinan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pemberdayaan tenaga kerja melalui kerajinan menggunakan dua indikator yaitu menciptakan lapangan kerja dan pengangguran berkurang. Peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat menggunakan dua indikator yaitu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan ekonomi meningkat.

3.1 Pemberdayaan Tenaga Kerja melalui Kerajinan 3.1.1 Menciptakan lapangan kerja

Menciptakan lapangan kerja maksudnya membuka peluang bagi tenaga kerja agar mampu memanfaatkan daya dan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu industri di Desa Kedungsari yang dapat membuka lapangan kerja adalah kerajinan enceng gondok. Kerajinan enceng gondok sangat diminati di luar negeri seperti Amerika, Inggris, Spanyol, dan lain-lain. Tingkat konsumsi yang terus meningkat membutuhkan tenaga kerja yang mau dan mampu membuat kerajinan agar memenuhi permintaan. Masyarakat yang bekerja di industri kerajinan enceng gondok cukup banyak. Ibu-ibu rumah tangga tertarik menjadi pengrajin enceng gondok karena pekerjaan bisa dibawa pulang, sekaligus menghasilkan uang untuk

(10)

6

keperluan sehari-hari. Ibu rumah tangga pekerjaan sehari-harinya mengurus anak, membereskan rumah, memasak, dan sebagainya. Banyak waktu senggang yang dimiliki ibu rumah tangga yang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Jumlah ibu rumah tangga atau petani yang melakukan pekerjaan sampingan menjadi pengrajin ada 63 orang, apabila waktu senggang yang dimiliki ibu rumah tangga dan juga petani perempuan dimanfaatkan dengan baik maka sebenarnya industri kerajinan bisa dijadikan pilihan dalam menciptakan lapangan pekerjaan karena menganyam bisa dilakukan di rumah serta dapat menambah penghasilan. Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa melalui kerajinan enceng gondok dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga. Hasil dari membuat kerajinan digunakan untuk menambah penghasilan. Perekrutan pengrajin yang mudah menjadi nilai tambah dalam membuka lapangan kerja.

Kerajinan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga relevan dengan hasil penelitian Istiqomah (2015) menunjukan dengan adanya pengembangan ekonomi masyarakat melalui pertanian terpadu dapat menjadi lapangan pekerjaan dilihat dari petani yang tidak mempunyai sawah tetapi bisa menggarap sawah dan menjadi buruh harian sehingga dapat memandirikan petani. Jadi, pengembangan ekonomi di bidang apapun berimbas pada perluasan lapangan kerja bagi pengangguran.

3.1.2 Pengangguran berkurang

Pengangguran berkurang maksudnya jumlah orang yang tidak bekerja yang ada menjadi lebih sedikit. Pekerjaan pokok masyarakat desa memang sebagai petani, tetapi ada jeda waktu setelah masa tanam. Petani mempunyai selang waktu yang cukup lama sebelum masa panen, sehingga jika tidak dimanfaatkan dengan baik waktu tersebut hanya terbuang percuma dan menjadi pengangguran. Pemanfaatan waktu jeda seteleh bekerja di sawah sebaiknya dimanfaatkan dengan baik. Waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan lain, salah satunya sebagai pengrajin. Industri kerajinan enceng gondok selain membuka lapangan kerja juga mengurangi jumlah pengangguran.

Ibu rumah tangga yang ada di desa Kedungsari pada tahun 2016 adalah 276 orang. Pada tahun 2016 pengrajin di Desa Kedungsari ada 63 orang, dengan kata lain

(11)

7

ada 63 orang dari 276 ibu rumah tangga yang telah bekerja, sehingga mempunyai penghasilan. Jumlah pengangguran berkurang dengan adanya industri kerajinan enceng gondok karena jika 63 ibu rumah tangga telah bekerja sebagai pengrajin, maka hanya 213 orang yang benar-benar sebagai ibu rumah tangga.

Kerajinan dapat mengurangi pengangguran dengan selalu membuka kesempatan menjadi pengrajin relevan dengan (Rochana, 2013) bahwa sektor industri merupakan salah satu sektor yang dikembangkan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.

3.2 Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat 3.2.1 Peningkatan pendapatan

Peningkatan pendapatan maksudnya ada perubahan untuk menjadi lebih baik dalam pemasukan sehari-hari. Sistem penggajian di industri kerajinan enceng gondok dilakukan seminggu sekali tergantung dari jumlah kerajinan yang bisa dibuat. Tiap jenis kerajian dihargai berbeda-beda, tergantung model dan ukuran. Jenis kerajinan yang dibuat berubah-ubah tergantung dari permintaan pasar. Pendapatan yang didapatkan pengrajin berimbas pada keadaan ekonomi keluarga. Uang hasil kerajinan biasanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan seperti sayur, gula, listrik, dan lain-lain sehingga pendapatan suami bisa ditabung atau digunakan untuk hal lain.

Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa melalui kerajinan enceng gondok ada peningkatan pendapatan. Awalnya sebagai ibu rumah tangga hanya mengandalkan pendapatan suami, tetapi setelah menjadi pengrajin ada tambahan penghasilan. Penambahan penghasilan juga berimbas pada sarana dan prasarana yang lebih baik seperi memiliki kamar mandi serta kendaraan bermotor.

Kerajinan dapat meningkatkan pendapatan dapat dilihat setelah menjadi pengrajin ada tambahan penghasilan relevan dengan hasil penelitian Istiqomah (2015) menunjukan dengan adanya pengembangan ekonomi masyarakat melalui pertanian terpadu dapat meningkatkan pedapatan petani. Jadi, pengembangan ekonomi masyarakat bila dikelola dengan baik akan meningkatkan pendapatan. 3.2.2 Kesejahteraan ekonomi meningkat

Kesejahteraan ekonomi meningkat artinya ada perkembangan yang baik di bidang ekonomi. Peningkatan kesejahteraan hidup terlihat dari perubahan keadaan

(12)

8

ekonomi masyarakat, selain bisa memenuhi kebutuhan hidup, uang yang dihasilkan juga untuk keperluan lain seperti memberi uang saku anak menambah fasilitas seperti motor. Industri kerajinan tetap di bawah pengawasan kepala desa Kedungsari melalu kepala pedukuhan Ngramang untuk dipantau perkembangan masyarakat.

Kerajinan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat yang terlihat dari perubahan keadaan ekonomi masyarakat, selain bisa memenuhi kebutuhan hidup uang yang dihasilkan juga untuk keperluan lain selaras dengan hasil penelitian Gilaninia (2015) mengenai Village, Villagers and Rural Development dalam

Singaporean Journal of Business Economics, and Management Studies menjelaskan

bahwa pengembangan adalah proses peningkatan kualitas hidup di kota-kota dan desa-desa. Pengembangan desa sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan dan komprehensif yang selalu menjadi salah satu perhatian utama bagi pembangunan masing-masing negara dan dianggap sebagai strategis penting untuk menyediakan kebutuhan dasar serta distribusi optimal manfaat yang timbul dari pembangunan nasional dan strategi yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat miskin di desa sekaligus menawarkan modernisasi masyarakat pedesaan.

4. KESIMPULAN

Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa telah dilakukan di Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa dilakukan melalui pemberdayaan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

4.1 Pemberdayaan Tenaga Kerja melalui Kerajinan

Pemberdayaan tenaga kerja telah dilakukan dengan baik di Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Indikator pemberdayaan tenaga kerja ada 2 yaitu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Adapun hasil pemberdayaan tenaga kerja antara lain:

4.1.1 Menciptakan lapangan kerja

Bagi pengrajin membuat kerajinan dapat digunakan untuk menambah penghasilan. Perekrutan pengrajin yang mudah menjadi nilai tambah dalam membuka lapangan kerja di bidang industri kerajinan.

(13)

9 4.1.2 Pengangguran berkurang

Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa melalui kerajinan enceng gondok dapat mengurangi pengangguran dengan selalu membuka kesempatan menjadi pengrajin. Pengurangan pengangguran khususnya bagi ibu rumah tangga atau petani perempuan di Desa Kedungsari, dari 276 ibu rumah tangga telah ada 63 orang yang bekerja sebagai pengrajin, sehingga memiliki penghasilan. 4.2 Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat

Peningkatan kesejahteraan ekonomi dialami oleh masyarakat Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Indikator peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat ada 2 yaitu peningkatan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Adapun hasil peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat antara lain:

4.2.1 Peningkatan pendapatan

Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa melalui kerajinan enceng gondok dapat meningkatkan pendapatan. Awalnya sebagai ibu rumah tangga hanya mengandalkan pendapatan suami, tetapi setelah menjadi pengrajin ada tambahan penghasilan. Penambahan penghasilan juga berimbas pada sarana dan prasarana yang lebih baik seperi memiliki kamar mandi serta kendaraan bermotor. 4.2.2 Kesejahteraan ekonomi meningkat

Pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat desa melalui kerajinan enceng gondok dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat yang terlihat dari perubahan keadaan ekonomi masyarakat, selain bisa memenuhi kebutuhan hidup, uang yang dihasilkan juga untuk keperluan lain seperti memberi uang saku anak menambah fasilitas seperti motor. Industri kerajinan enceng gondok Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo tetap di bawah pengawasan kepala desa Kedungsari melalui kepala pedukuhan Ngramang tempat industri tersebut berdiri untuk memantau perkembangan masyarakat.

(14)

10 DAFTAR PUSTAKA

Gilaninia, Roghayen. 2015. “Village, Villagers and Rural Development”.

Singaporean Journal of Business Economics, and Management Studies. Hal

39.

Istiqomah. 2015. “Pengembangan Ekonomi Mayarakat Melalui Pertanian Terpadu Oleh Kelompok Tani Lestari Makmur Desa Argorejo Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul”. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri Sunan Kalijaga. Kazimoto, Paluku. 2013. “The Effect of Village Development Strategies on

Community Socio-Economic Development in Tanzania, Arumeru District“ dalam International Journal of Research in Social Sciences. Hal 33.

Nyawo, Jabulani dan Betty C Mubangizi. 2015. Art and Craft in local economic development: Tourism possibilities in Mtubatuba Local Municipality” dalam African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure. Hal 1.

Perpustakaan Nasional RI: Katalog dalam Terbitan (KDT). 2009. Amandemen

Undang-Undang Dasar 1945. Yogyakarta: Galangpress.

Rochana. 2013. “Peran Industri Kerajinan Serat Alam Terhadap Pendapatan Keluarga Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Desa Tanjung Harjo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo.” Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada 22 Desember 2016 (http://eprints.uny.ac.id/16343/1/Skripsi_Rochana.pdf). Saebani, Beni Ahmad dan Kadar Nurjaman. 2013. Manajemen Penelitian. Bandung:

PT Pustaka Setia.

Trenggonowati. 2009. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Referensi

Dokumen terkait

Shooting harus dijaga sealamiah mungkin dengan tujuan agar orang – orang yang berada di depan kamera dapat bertindak senyaman mungkin. Untuk mendapatkan hal tersebut

Hasil kajian juga menunjukkan bahawa terdapat hubungan positif yang signifikan di antara efikasi-kendiri guru dengan persepsi guru terhadap amalan kepemimpinan

Remaja pubertas juga merasa malu karena rasa kurang percaya diri ketika bertemu dengan orang baru dan tidak merasa malu ketika bersama dengan teman- teman dekat

Berdasarkan pemaparan hasil penilaian subskala dan skala kualitas lingkungan pengasuhan maka dapat disimpul- kan bahwa kualitas lingkungan pengasuhan yang telah

atas segala Karunia dan Anugerah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis berjudul “ Tanggung Jawab Calon Notaris Yang Sedang Magang Terhadap Kerahasiaan Akta ” yang disusun

Pada kunjungan kerja ke Kabupaten Cianjur, Komisi II DPR RI mengadakan pertemuan dan dialog dengan Bupati Kabupaten Cianjur yang diwakili oleh Sekretaris Daerah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan stres dan koping mahasiswa kepribadian tipe A dan B selama menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Mendorong daya imajinasi, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.. Menuliskan rujukan/sumber dan identitas pada