• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Kulit Mangga (Mangifera Indica L.) Terhadap Penurunan Stain Ekstrinsik Kopi Pada Anasir Gigi Tiruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Kulit Mangga (Mangifera Indica L.) Terhadap Penurunan Stain Ekstrinsik Kopi Pada Anasir Gigi Tiruan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGA (MANGIFERA INDICA L.) TERHADAP PENURUNAN STAIN EKSTRINSIK KOPI PADA

ANASIR GIGI TIRUAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi

Oleh:

DESSY RAHMAHWATI

J520160045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGA (MANGIFERA INDICA L.) TERHADAP PENURUNAN STAIN EKSTRINSIK KOPI PADA

ANASIR GIGI TIRUAN Abstrak

Latar Belakang: Anasir gigi tiruan adalah kompenen dari gigi tiruan yang berbahan resin akrilik. Resin akrilik memiliki sifat porositas dan menyerap air sehingga dapat menimbulkan adanya stain intrinsik maupun ekstrinsik.. Stain ekstrinsik dapat dibersihkan dengan beberapa meto de yaitu secara mekanik dan kimia. Secara mekanik dilakukan dengan menyikat gigi atau ultrasonic cleanser sedangkan secara kimia dilakukan dengan perendaman pada alkali peroksida. Alkali peroksida yang relative mahal dan sulit didapatkan terutama pada masyarakat yang tinggal di pedesaan. Oleh karena itu masyarakat memerlukan alternatif yaitu penggunaan dental cleanser alami salah satunya adalah ekstrak kulit mangga ( Mangifera Indica L ). Ekstrak kulit mangga memiliki kandungan senyawa fenol yang tinggi maka mampu untuk menurunkan stain ekstrinsik.Tujuan Penelitian: untuk menguji kemampuan ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L ) terhadap penurunan stain ekstrinsik kopi pada anasir gigi tiruan. untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak kulit mangga ( Mangifera Indica L ) yang mempunyai kemampuan setara dengan kontrol positif terhadap penurunan stain ekstrinsik kopi pada anasir gigi tiruan. Metode penelitian: Penelitian ini adalah penelitian experimental laboratorium murni dengan rancangan penelitian menggunakan pretest dan posttest control group design. Metode yang digunakan dengan mencatat perubahan warna sebelum dan setelah dilakukan perendaman ekstrak kulit mangga ( Mangifera Indica L) dengan konsentrasi 10%, 20%, 40%, 80% dan alkali peroksia dengan menggunakan chromameter dengan metode CIE L*a*b*. Hasil penelitian: berdasarkan uji post hoc dengan Least Significant Difference (LSD) menunjukan Kelompok dengan konsentrasi 10%,20%,30%,dan 40% terdapat perbedaan perubahan nilai yang signifikan yaitu p=0,000 (p<0,05), sedangkan konsentrasi 80% dengan alkali peroksida menunjukkan perubahan nilai yang tidak signifikan yaitu p= 0,733 (p<0,05). Simpulan: Ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) berpengaruh dalam penuruan stain ekstrin kopi pada anasir gigi tiruan dan Ekstrak kulit mangga yang memiliki konsentrasi 80% memiliki pengaruh paling besar dalam penurunan stain ekstrinsik kopi pada anasir gigi tiruan, serta memiliki pengaruh yang mendekati kontrol positif. Kata kunci: ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L ), resin akrilik, dental cleanser, stain ekstrinsik kopi

Abstract

Background: Denture is a component of artificial dentures made from acrylic resin. Acrylic resin has porosity and absorbs water so that it can cause intrinsic or extrinsic stain. Extrinsic stain can occur due to too many people consuming coffee. Extrinsic stains can be cleaned by several methods, namely mechanically and chemically. Mechanically done by brushing teeth or ultrasonic cleanser while chemically done

(6)

2

by soaking on alkaline peroxide. Alkaline peroxide is relatively expensive and difficult to obtain, especially in people who live in rural areas. Therefore, people need alternatives, namely the use of natural dental cleansers, one of which is the extract of mango skin (Mangifera Indica L). Mango peel extract has a high content of phenol compounds so it can reduce extrinsic stain. The Purpose: to determine the effect of mango peel extract (Mangifera Indica L) againts on artificial tooth stain ekstrinsik decreasing and the concentration of mango peel extract (Mangifera Indica L). The Method : this research was a true experimental laboratory study using pre and posttest control group design. This method was used by comparing changes in color before and after immersion pf mango peel extract (mangifera indica L) with 10%, 20 %, 40%, 80% concentration and alkaline peroxide. The sample was measured by the color change value by using chromameter and CIEL *a*b* system. The Result: the result of the LSD Post Hoc Showed there was significant difference p= 0,000 (p<0,05) between the groups of 10%, 20%, 40%, 80% concentration mango peel extract and showed no significant difference p=0,733(p<0,05) between the group of 80 % concentration and alkaline peroxide. The Conclusion: mango peel extract ( Mangifera Indica L ) had effect againts an artificial tooth stain extrinsic decreasing the most efference concentration was 80% and it had an effect that opproached positive control.

Keywords: mango peel extract (Mangifera Indica L), acrylic resin, dental cleanser, coffee extrinsic stain

1. PENDAHULUAN

Anasir gigi terbuat dari bahan resin akrilik maupun porselen. Bahan anasir gigi memiliki sifat ideal yaitu tidak bisa dibedakan dengan gigi asli baik dilihat dari bentuk, stabilitas warna, maupun keadaan translusensinya yang di sesuaikan dengan kebutuhan individu[1]. Resin akrilik memiliki sifat porositas yag mengakibatkan terserapnya cairan yang masuk kedalam rongga mulut dan mengakibatkan perubahan warna[2].Perubahan warna pada anasir gigi tiruan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor ekstrinsik disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi teh, nikotin, minuman ringan, pemakaian obat kumur dan kopi[3].

Seiring meningkatnya kebutuhan dan permintaan akan layanan gigi tiruan. Saat ini ada beberapa metode alternatif untuk membersihkan gigi tiruan yaitu secara mekanik dilakukan dengan menyikat gigi atau ultrasonic cleanser dan secara kimia. Secara kimia dilakukan dengan cara merendam ansir gigi tiruan kedalam alkalin

(7)

3

peroksida, akan tetapi bahan dental cleanser yang beredar di pasaran relative mahal dan beberapa peneliti menyebutkan bahwa dental cleanser yang dipakai sehari-hari dapat mempengaruhi gigi tiruan seperti adanya perubahan warna, kekerasan permukaan dan kekuatan transversal[4]. Masyarakat memerlukan alternatif atau inovasi terbaru yaitu penggunaan dental cleanser alami, aman, murah dan mudah untuk didapatkan, salah satunya adalah kulit manga. Kulit mangga memiliki kandungan senyawa fenol yang digunakan untuk antifungi, antibakteri, anti inflamasi5]. Senyawa fenol dapat berpenetrasi kedalam permukaan resin akrilik mengakibatkan kerusakkan kimia dan merusak rantai karbonilnya sehingga melepas kromogen dengan bahan resin akrilik.[6].

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan experimental laboratorium murni dengan rancangan penelitian menggunakan pretest dan posttest control group design[7]. Subyek penelitian menggunakan ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) dengan konsentrasi 10%, 20%,40% dan 80% dan objek penelitian menggunakan anasir gigi tiruan resin akrilik gigi 21 merk GC dengan warna A2.

Pada penelitian ini sampel dibagi menjadi 5 kelompok A perendaman dengan ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) 10%, kelompok B perendaman dengan ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) 20%, kelompok C perendaman dengan ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) 40%, kelompok D perendaman dengan ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) 80%, kelompok E perendaman dengan Alkali peroksida. Langkah pertama yaitu pembuatan ethical clearance dengan nomor surat 1.524 / XII / HREC / 2019 telah didapatkan dari komisi Etik Penelitian Kesehatan RSUD Dr. Moewardi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret sebagai syarat untuk melakukan penelitian. Kemudian melakukan determinasi tumbuhan yang dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan nomor surat 088/A.E-1/LAB.BIO/XII/2019 menerangkan bahwa tanaman tersebut merupakan tanaman kulit buah mangga (Mangifera Indica L). kemudian mempersiapkan anasir gigi dan seluruh ansir gigi direndam kedalam kopi sebanyak 10 ml menggunakan conical tube dan diletakkan kedalan inkubator dengan suhu 370 C untuk menyamakan

(8)

4

kondisi didalam rongga mulut. Sampel direndam didalam kopi selama 7 hari dan diganti setiap hari. Setelah itu seluruh sampel perubahan warnanya diukur dengan menggunakan chromameter dengan sistem CIE L *a*b*. Selanjutnya, sampel direndam kedalam ekstrak dengan konsentrasi 10%,20%,40%, 80% dan alkalin peroksida sebagai kontrol positif. Perendaman dilakukan selama 7 hari dan diganti setiap hari. Setelah itu mengukur perubahan warna dengan chromameter dan sistem CIE l*a*b*.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel di uji dengan adanya penurunan stain ekstrinsik pada anasir gigi akibat kopi dengan menggunakan alat chromameter dengan sistem CIEL*a*b*. Hasil rerata pengukuran penurunan stain ekstrinsik kopi pada anasir ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Nilai Rerata dan standar deviasi hasil pengukuran penurunan stain ekstrinsik kopi pada anasir

Kelompok N ( X ± SD) Kelompok A 5 0,6840 ± 0,11546 Kelompok B 5 1,4040 ± 0,10877 Kelompok C 5 2,4280 ± 0, 08643 Kelompok D 5 2,9600 ± 0,15540 Kelompok E 5 2,9880 ±0,15834 Keterangan N : Jumlah sampel : Rerata SD : Standar Deviasi

Kelompok A : Ekstrak Kulit Mangga 10 % Kelompok B : Ekstrak Kulit Mangga 20 % Kelompok C : Ekstrak Kulit Mangga 40 % Kelompok D : Ekstrak Kulit Mangga 80 % Kelompok E : Alkali Peroksida

Tabel 1 menunjukkan bahwa kelompok A memiliki nilai rerata yang paling rendah sedangkan pada kelompok E memiliki nilai rerata yang tinggi. Data hasil penelitian tentang penurunan stain ekstrinsik yang diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel yang

(9)

5

digunakan kurang dari 50. Uji Shapiro-Wilk memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05) dengan tujuan untuk mengetahui data populasi tersebut terdistribusi secara normal atau tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Uji Normalitas Data Shapiro-Wilk

Keterangan

Kelompok A : Ekstrak Kulit Mangga 10 % Kelompok B : Ekstrak Kulit Mangga 20 % Kelompok C : Ekstrak Kulit Mangga 40 % Kelompok D : Ekstrak Kulit Mangga 80 % Kelompok E : Alkali Peroksida

Tabel 2 diatas menunjukkan hasil uji normalitas dengan menggunakan shapiro-wilk, pada setiap kelompok menunjukkan persebaran datanya normal karena masing-masing kelompok mempunyai nilai signifikansi p>0,05. Data penelitian selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas menggunakan Levene’s test untuk mengetahui apakah data tersebut bersifat homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3. Uji Homogenitas Levene’s test

Levene’s test Sig.

0,749 0,570

Analisis dari hasil uji homogenitas berdasarkan table 3 menunjukkan nilai statistik Levene’s sebesar 0,749 dengan signifikansi 0,57 (p>0,05), sehingga dapat dinyatakan data bersifat homogen. Setelah didapatkan hasil data yang normal dan homogen kemudian dilanjutkan uji parametrik One Way ANOVA yang disajikan pada Tabel 4.

Perlakuan Sig. Kelompok A 0,950 Kelompok B 0,992 Kelompok C 0,987 Kelompok D 0,832 Kelompok E 0,465

(10)

6 Tabel 4. Hasil uji parametrik One Way ANOVA

Penurunan stain Sig

Between Group 0.000

Within Group Total

Hasil uji One Way Anova pada tabel 4 menunjukkan hasil bahwa data memiliki nilai signifiknsi sig=0,000 (sig<0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan setelah diberikan perlakukan esktrak kulit manggga pada anasir gigi tiruan. Data hasil penelitian kemudian diuji analisis post hoc dengan uji Least Significant Difference (LSD) untuk melihat perbedaan yang terdapat antar kelompok perlakuan. Hasil uji Post Hoc dengan Least Significant Difference (LSD) tercantum dalam tabel 5.

Tabel 5. Uji Post Hoc dengan Least Significant Difference (LSD Penurunan Stain Kelompok A Kelompok B Kelompok C Kelompok D Kelompok E Kelompok A 0,000 0,000 0,000 0,000 Kelompok B 0,000 0,000 0,000 0,000 Kelompok C 0,000 0,000 0,000 0,000 Kelompok D 0,000 0,000 0,000 0,733 Kelompok E 0,000 0,000 0,000 0.733

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tercantum dalam tabel 5 pada uji post hoc dengan Least Significant Difference (LSD). Diketahui kelompok A dengan kelompok B, kelompok B dengan kelompok C, kelompok C dengan kelompok D memiliki nilai signifikansi sig=0,000 (sig<0,05) yang artinya peningkatan konsentrasi akan menurunkan stain ekstrinsik kopi yang lebih besar. sedangkan kelompok D dengan kelompok E memiliki nilai signifikansi 0,733 (p>0,05) maka tidak memiliki perbedaan yang signifikan antar kedua kelompok.

(11)

7

` Penurunan stain ekstrinsik dapat dilakukan dengan cara merendam dalam larutan alkali peroksida. Alkali peroksdia merupakan salah satu pembersih gigi tiruan yang digunakan masyarakat dan merupakan gold standard sebagai pembersih gigi tiruan. Perendaman dalam larutan alkalin peroksida diawali dengan penyerapan larutan oleh resin akrilik melalui proses difusi yaitu berpindahnya suatu substansi melalui rongga. Molekul larutan menembus massa polimetilmetakrilat dan menempati posisi diantara rantai polimer. Sebagai akibatnya, rantai polimer yang terganggu dipaksa memisah[8]. Alkali peroksida dilarutkan kedalam air akan melepaskan oksigen dan terjadi aksi pembersihan kimia oleh gelembung oksigen. Proses oksidasi terjadi karena hidrogen peroksida melepaskan air, oksigen, dan radikal bebas dengan elektron yang tidak berpasangan sehingga menjadi lebih elektrofilik[9].Alkaline peroxide ketika terbentuk dalam air akan menghasilkan H2O2 (hidrogen peroxide) + alkali, 2H2O2 2H2O + 2O (nascent oxygen).Nascent oxygen mempunyai efek pembersihan kimia[10].

Kulit mangga mengandung senyawa fenol yang memiliki tingkat keasam yang tinggi[11]. Senyawa fenol merupakan senyawa homopolar yang diketahui banyak mengandung ion H+, sehingga molekul asam lebih mudah melepaskan ion (H+) di dalam larutan. Senyawa fenol dapat berpenetrasi kedalam permukaan resin akrilik mengakibatkan meningkatkan tegangan permukaan resin akrilik sehingga resin akrilik mudah menyerap larutan ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) yang mengakibatkan kerusakan kimia atau terjadi pengikisan pada permukaan resin akrilik sehingga mempercepat perubahan warna pada resin akrilik. Tingkat keasaman senyawa fenol akan menggantikan unsur kimia berupa tanin yang ada dalam kopi masuk kedalam resin akrilik, sehingga penyebabkan terjadinya penurunan dari stain ekstrinsik kopi[12].

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tercantum dalam tabel 5 pada uji post hoc dengan Least Significant Difference (LSD). Diketahui kelompok A dengan kelompok B, kelompok B dengan kelompok C, kelompok C dengan kelompok D memiliki nilai signifikansi sig=0,000 (sig<0,05) yang artinya peningkatan konsentrasi akan menurunkan stain ekstrinsik kopi yang lebih besar. sedangkan kelompok D dengan kelompok E memiliki nilai signifikansi 0,733

(12)

8

(p>0,05) maka tidak memiliki perbedaan yang signifikan antar kedua kelompok konsentrasi 80% dengan kontrol positif alkali peroksida. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak kulit mangga yang konsentrasinya terbesar(80%) memiliki pengaruh yang setara dengan alkali peroksida dalam hal penurunan stain ekstrinsik kopi. 4. KESIMPULAN

1. Ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) berpengaruh dalam penuruan stain ekstrin kopi pada anasir gigi tiruan.

2. Ekstrak kulit mangga yang konsentrasinya 80% memiliki kemampuan yang setara dengan alkali peroksida dalam menurunkan stain ekstrinsik kopi.

DAFTAR PUSTAKA

McCabe dan walls, 2014, Bahan Kedokteran Gigi, edisi, EGC, Jakarta.

Diansari, V., Rahmayani, L., dan Sraf, N. 2018. Pengaruh Durasi Perendaman Resin Akrilik Heat Cured Dalam Infusa Daun Kemangi (Ocimum BasilicumLinn.) 50% Terhadap Perubahan Dimensi. Cakradonya Dental Journal9(1): 9–15

Kangsudarmanto, Y. Priyawan Rachmadi, I. W. A. K. 2014. Perbandingan Perubahan Warna Heat Cured Acrylic Basis Gigi Tiruan Yang Direndam Dalam Klorheksidin Dan Effervescent (Alkaline Peroxide). Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. II(2): 197–200

Wurangin, I., 2010, Aplikasi Dan Desain Valplas Pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, JITEKGI. 7(2): 63-68.

Kim, H., Moon, J. Y., Kim, H., Lee, D. S., Cho, M., Choi, H.-K., Kim, Y. S., Mosaddik, A., & Cho, S. K. (2010). Antioxidant and antiproliferative activities of mango (Mangifera indica L.) flesh and peel. Food Chemistry, 121(2), 429–436

Masibo., Martin,, dan Qian He., 2008, Major Mango Polyphenols And Their Potential Significance To Human Health. Comprehensive Review In Food Science And Food Safety.(7) 309-319.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodelogi Pnelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 58-59.

Puspitasari, D., Saputra, D., dan Rizky, N.A.2016. Perbandingan Kekerasan Resin Akrilik Tipe Heat Cured Pada Perendaman Larutan Desinfektan Alkalin Peroksida Dengan Ekstrak Seledri (Apium Graviolens L) 75%. Odonto Dental Journal. Vol:3:1

(13)

9

Kangsudarmanto, Y. Priyawan Rachmadi, I. W. A. K. 2014. Perbandingan Perubahan Warna Heat Cured Acrylic Basis Gigi Tiruan Yang Direndam Dalam Klorheksidin Dan Effervescent (Alkaline Peroxide). Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. II(2): 197–200

Irwandana, P.W., Kristanti, Y., Daradjati, S., 2016, Perbedaan Perubahan Warna pada Bahan Restorasi Giomer dan Kompomer Pasca Aplikasi Bahan Bleaching Berbahan Dasar Hidrogen Peroksida 40% sebagai Bahan In Office Bleaching, Journal Kedokteran Gigi, 7(2): 145-150.

Masibo., Martin,, dan Qian He., 2008, Major Mango Polyphenols And Their Potential Significance To Human Health. Comprehensive Review In Food Science And Food Safety.(7) 309-319.

Ifwandi., Viona.D.S., dan Lismawati. 2013. Pengaruh Perendaman Elemen Gigi Tiruan Resin Akrilik Dalam Larutan Daun Sirih (Piper Betle Linn) Terhadap Perubahan Warna. 5(2): 542–618.

Gambar

Tabel 5. Uji Post Hoc dengan Least Significant Difference (LSD  Penurunan  Stain  Kelompok A  Kelompok B  Kelompok C  Kelompok D  Kelompok E  Kelompok  A  0,000  0,000  0,000  0,000  Kelompok  B  0,000  0,000  0,000  0,000  Kelompok  C  0,000  0,000  0,000

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara mendalam dan observasi profil posyandu, kompetensi kader dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan kegiatan posyandu

profitabilitas usaha industri rumah tangga keripik Cap Ika di kota Dumai cukup mampu menekan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan operasional

falciparum at Peramasan and Sei Pinang subdistricts, Banjar District, South Kalimantan Province, that belong to malaria endemic areas.. MATERIALS

III-8 3.2.1.3 Upaya-upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Mencapai Target Pendapatan

Pelaku UMKM Margamulya Cileles Lebak Banten belum melakukan peramalan kebutuhan penambahan modal, dari 13 ( tiga belas ) pertanyaan yang diajukan kepada para pelaku

sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga. grafik fungsipermintaan mempunyai

In other words, the utterances of the board of the examiners can be comprehensively analyzed when examinees (students of English education and English literature study

Dari sedikit saja dari percikan pemikiran Hick sebagaimana terurai di atas dapat diambil beberapa catatan penting bahwa Hick telah menawarkan suatu kerangka paradigmatis