• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDUKSI PEMBUNGAAN MELATI PUTIH (Jasminum sambac Ait) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DIAMETER POT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDUKSI PEMBUNGAAN MELATI PUTIH (Jasminum sambac Ait) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DIAMETER POT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

INDUKSI PEMBUNGAAN MELATI PUTIH

(Jasminum samhac Ait) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DIAMETER POT

T'uti SetYaningrum*) Endah Wahyurini*) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman melati (Jasminum sambac Ait) terhadap kombinasi berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh Paclobutrazol dan diameter pot. Penelitian dilaksanakan di Wedomartani Yogyakarta, dari butan Oktober 2002 sampai Januari 2003. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, CRD faktorial dengan dua faktor. Sebagai faktor pertama adalah pemberian Paclobutrazol yang terdiri dari 4 taraf (0, 400, 500 dan 600) mg/l dan faktor kedua adalah diameter pot yang terdiri dari 3 taraf (30, 25 dan 20 ) cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paclobutrazol berbeda nyata terhadap tinggi tanaman umur 10 MST, jumlah bunga per tanaman, kandungan klorofil dan bobot bunga per tanaman. Diameter pot berbeda nyata terhadap jumlah daun, kandungan klorofil, bobot basah dan bobot kering tanaman. Tidak ada pengaruh interaksi antara pemberian Paclobutrazol dengan diameter pot pada semua parameter yang diamati

Kata kunci : Melati Putih (Jasminum sambac Ait), pembungaan, Paclobutrazol, diameter Pot.

ABSTRACT

The objective of this research is to deiermine the optimal concentrations of Paclobutrazol and pot diameter for growth and development of the Jasmine. The experiment was conducted at Wedomartani, Jogjakarta, from October 2OO2to January 2003, using a factorial Completely Randomized Design. The first factor was concentration of Paclobutrazol (0 mg/|,400 mg/|, 500 mg/|, 600 mg/l)

*) Staf Pengajar Jur. Agyonomi, Fctk. Pertanian

(2)

Induksi Pembungaan Melati PutitL

and second factor was diameter of pot (30 cm, 25 cm, 20 cm). The resu\G shorlred that Ta\\ of the p\ant 4-1O MST, the sum of {\owers, Khlorophyl and weight of flowers was influenced by the Paclobutrazol. pot of diameter have influence on the sum of leaves, khlorophyl, fresh and dry weight of the plant, as the optimal diameter was 30 cm. lnteractions of Paclobutrazol and pot diameter were unnoticed.

Key words : Jasminum sambac Ait, flowering, Paclobutrazol, pot diameter.

A. PENDAHULUAN

Melati (Jasminum sambac Ait) merupakan salah satu bunga yang digunakan masyarakat secara luas, memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, sangat berfaedah dan banyak diperlukan sebagai bahan baku industri. Untuk meningkatkan pendapatan petani dalam usahatani melati perlu ditakukan perbaikan varietas serta peningkatan kuantitas serta kualitas bunga. Penggunaan Paclobutrazol diharapkan mampu mempercepat masa pembungaan melati sehingga lebih cepat berproduksi. Ukuran tempat tanam (pot) diduga akan mempengaruhi peiiumbuhan akar sehingga akan mempengaruhi penyerapan zat hara' maupun zat pengatur tumbuh yang diberikan sehingga pada akhirnya akan berpengaruh pada pertumbuhan dan produksitanaman. Untuk itu dicoba dicari konsentrasi Paclobutrazol yang tepat dan juga dikombinasikan dengan berbagai ukuran tempat tanam (pot) agar menghasilkan tanaman melati yang cepat berproduksi.

Bunga melati di dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan sebagai pengharum, penghias ruangan, pengindah suasana, pelengkap upacara adat, penabur pusara dan lain sebagainya. Sejak 5 Juni 1990 pemerintah telah menyatakan melati sebagai 'puspa bangsa', karena digunakan masyarakat secara luas, memiliki nilai ekonomi cukup tinggi dan akrab dengan lingkungan (Anonimous,

1eeo).

Menurut Rukmana (1997), plasma nutfah (sumber genetik) flora melati berasal dari daerah tropis diAsia. lndia dikenal sebagai sentrum asal aneka jenis melati, antara lain melati hutan (J. multiflorum), melati

(3)

Volume V, Nomor 8, 2OO4

putih (J. sambac), melati casablanca (J. officinale) dan species lain seperti J. parkeridan J. revolutum. Daerah (negara) lain yang menjadi sentrum asal melati adalah Indonesia, Cina dan Thailand. Sumber genetik flora melati yang tumbuh di dunia diperkirakan 200 jenis atau species.

Kedudukan tanaman melati dalam sistematika tumbuhan adalah : Kingdom: Plantae; Divisi: Spermatophyta; Sub divisi: Angiospermae; Kelas: Dicotyledonae; Ordo: Oleales; Famili: Oleaceae; Genus: Jasminum; Species: Jasminum sambac (L.) W. Ait.' dan lain-lain

Tanaman melati yang kita kenal, tumbuh lebih dari setahun (perennial), bersifat perdu dan merambat. Panjang atau tinggitanaman dapat mencapai 3 meter atau lebih, batangnya berkayu, berbentuk bulat sampai segi empat, berbuku-buku dan bercabang banyak seolah-olah merumpun. Daun bertangkai pendek, helaian daun berbentuk bulat telur, tepi daun rata, panjang 2.5 - 10 cm, lebarnya 1.5 - 6 cm' Dapat hidup dengan baik ditempaftempat yang terbuka atau ditempat yang sedikit terlindung dari sinar matahari, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (1 - 1000 m di atas permukaan laut). Melati dapat diperbanyak dengan cara pencangkokan atau stek batang. Tanaman melati sangat menyukai sinar matahari, maka sangat cocok bila ditanam di tempat yang terbuka. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, media tanam harus subur dan drainase harus diatur dengan baik (Suryowinoto, 1997).

Paclobutrazol adalah salah satu jenis zat penghambat tumbuh yang telah dikenal luas dan banyak digunakan dengan harga yang terjangkau. Paclobutrazol merupakan turunan pirimidin yang mempunyai rumus empiris C15H2gCIN3O dengan rumus kimia (2RS' 3RS)-1-(4-chlorophenyl)-4, -dimethyl-2-(1

,2,4-triazol'1-yl)-pentan-3-ol-Peran fisiologis dari Paclobutrazol adalah : menekan perpanjangan batang, mempertebal batang, mendorong pembungaan, mendorong pembentukan pigmen (klorofil, xantofil, antocyanin), mencegah etiolasi, mempertinggi perakaran setek, menghambat senescence, memperpanjang umur panen bahan segar (bunga, buah, sayur), tahan terhadap stress dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh polutan udara seperti 03 (ozon) dan SOz. (Cathey,

1975\. Pada pemberian Paclobutrazol dalam konsentrasi rendah

(4)

Induksi Pembungaan Melati putih.

[e#pertinggi ketahanan tanaman terhadap ponyakit (

pemakaian paclobutrazol

memung.kinkan adanya pendekatan secara rangsrng pada penjendarian

pertumbuhan

m

ens

ham

bat

biosinresis

G ibbierin.

pacf

6butra.or

inu

n g h#:i ;;lll#

["q':}|,f,":l

*: i*: l :.1t f.u re.1

e ispo

nr"r, i g g bj. p;dob utrazd

I e b i h ef e kt if p en s aru h n va j i ka o i ou rir,. n' il"];;' i" ;;? ;r:"iT:"3?

langsung

metarui

o"y,l,

karena

diseraf

oreh

akar

o"n oiirJnrrokasikan

ke titik tumbuh melalui xyfem v*gi"*bawa air dari akar ke atas (Voon et. At., 1992).

Hasir peneritian starman dan wiiliams (2ooo) mendapatkan fahwa penggunaan pacrobutraiorpro" tanaman scaevora aemura dan scaevola arbida dengan Loni"nir".i g0 mg/r secara penyemprotan melalui daun mampu meningkatkan tinggi tanaman,

panjang tangkai bunga dan rnemperTp"j pemibungaan dibianoingk";

k;;;ot, perfakuan den ga n Dominozide, U niconazof e,"Oan Ancymidol.

Diameter pot merupakan ukuran pot vans digunakan

senbagai l"t,q?t tanam yang berlsi media tanam. Diameter pot menentukan jumlah media tanam yang diperfukan

dalam pertumbulran tanaman. Bahan dan lVletode

Peneritian diraksanakan di wedomartani yogyakarta,

dari buran oktober 2002 sampai Januari zoog.. Bahan t"rg id;;;kan adarah stek melati putih (Jasminun saiii'c aitl, eicro6utrlzoi, akuades,

tanah,

kompos,

pupuk

NpK, urea,

isp,-kcf. s"i;;il;,, afat yang

digunakan antara

l1n ryt plastik', pisau, guntihg tanaman, cetok, em ber, getas uku r,

3?,ig^rf Tf^rniani rl.naman, peng ga ris, tim ban gan. Metode oene!t!1 lang aig'natan ,,idlin"R"nlngan ncak Lengkap faktorial, cno d"nf,an iuaJer.tor. i"r,ior"l'i

p"rberian Paclobutrazor vano-terdiri ata! a

"r. 10,+00,500 dan 600 mg/r). Faktor 2 : diameter pot y:ang terdiri atas S aras (30,25, dan ZO cm). Masing_ mdsing kombinasi peilakuan diurar,g-s rari sdninG'pli"io"rn rerdiri ,{tfs s0 satuan percobaan. s"t"p otu.n percobaan terdiri atas 3 l-?1"T."1.: sehingga jumrah reseturunan adafah 108 tahaman. Data I!:iltStil vang diperoreh ddri masing-rnasing perrakuan dianarisis dengan Analisis Varian. Apabi/a teroapat.pen-garun f"d"tr"n y",rg berbeda, dilanjutkan dengan u;i Ofrrfnil arat So/o.

(5)

Volume V, Nomor 8, 2OO4

B. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman (cm)

PenguKuran' tinggi tanaman merupakan indeks suatu pertumbuhan, oan" uni'u[" mengetahui respon tanaman terhadap

l i n g k u n g a n n y a . H a s i | a n a | i s i s r a g a m m e n u n j u k k a n b a h w a p e r | a k u a n pacrobutrazor dan ;i;;it pot

-tidak

berbeda nyata terhadap tinggi tanaman paoa umui q, e,'g O'n 10 MST' Tinggi tanaman pada

berbagai perlakuan terlihat seragam '

Pengamatar' ;;htd"p tinggi .tanaman pada umur.4' 6' dan 8 MST menunjukkan t"n*"'p"m-Ulnan Paclobutrazol tidak berbeda

nyata. Pada pengrl,*"i"n tinggi tanaman umur 10 MST menuniukkan bahwa tanpa p"ro"l[, "iaclobutrazol berbeda nyata dengan p"mOeri"n Paclobutra zol 60A mgfi'

Tabel 1. Pengaruh paclobutrazol dan diameter pot terhadap rerata tinggi tanaman (cm)

ra"r*s

" t?!i-k"lom

Yang

""*"'niJntinlurr"n

tidak ;da-beda nyata pada uji jarak U"Gno" Duhcan's Pada taraf 5%'

Tabel 1 menunjukkan bahwa pada umur 10 MST' tanpa pemberian p""roouirlr'J'''.V"t"-i"oih'tinggi oiolOln-S]<an dengan oemberian pa"fo'uiifif'OOOmglf. Hal ini iesuai ddh$an pernyataan Lurie ef a, ( 1g97 l, u"[*" paclo6utrazol menekan perpdnjangan

tunas' Tinooi-nggitanamanlcm; Perlakuan 30.56 a 26.67 ab 27.97 ab 25.61 b 27.87 a 24.2O a 26.46 a 23.74 a 25.76 a 22.78 a 25.O7 a 22.46 a 22.96 a 20.87 a 23.AG a 21.70 a Paclobutrazol 0 400 500 600 26.40 a 2 7 , B Q A 28.73 a 24.86 a 25.68 a 26.17 a 23.29 a 23.99 a 24.78 a 2 1 . 7 4 a 21.66 a 23.06 a Dameter Pot (cm) 2A 25 30 g 3

(6)

r

Induksi Pembungaan Melati Putih.

Ini dimungkinkan karena Paclobutrazol menghambat biosintesis dari Giberellin. Sejalan dengan pernyataan di atas Quinlan (1980) dan Wliams (1984) juga menyebutkan bahwa Paclobutrazol memper-lambat pertumbuhan vegetatif pada beberapa genera.

Perlakuan diameter pot tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4, 6, I dan 10 MST.

2. Jumlah Daun i

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan Paclobutrazol dan diameter pot terhadap jumlah daun. Jumlah daun tanaman melati pada berbagai perlakuan terlihat seragam.

Tabel 2. Pengaruh Paclobutrazoldan Diameter Pot Terhadap Rerata Jumlah Daun

Perlakuan Jumlah daun

Paclobutrazol (mg/l) 0 4 0 0 500 600 6 0 , 6 1 57,33 50,06 51,78 a a a a Diameter pot (cm) 2 0 25 30 47,88 b 59,67 a 57,29 ab

Keterangan : Rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada uji jarak berganda Duncan's padataraf 5o/o.

Dari tabel 2 terlihat bdhwa perlakuan Paclobutrazol tidak menunjukkan beda yang nyata terhadap jumlah daun. Hal ini sesuai dengan pendapat Khrisnamoorthy (1981) yang menyatakan bahwa Paclobutrazol mempunyai pbngaruh fisiologis menghambat pertumbuhan batang dengan menghambat pembelahan sel pada

(7)

Volume V, Nomor B, 2OO4

meristem sub apical, sedangkan pembentukan daun tidak dipengaruhinya.

Perlakudn diameter pot 25 cm berbeda nyata dengan diameter pot 20 cm terhadap jumlah daun. Perlakuan diameter pot berbeda nyata terhadap jumlah daun pada urnuf 10 MST. Jumlah daun dipengaruhi oleh genotipe dan lingkungan (Humphries dan Wheeler (1963) dalam Gardner et. al. (1985). Wadah merupakan safah satu lingkungan yang erat hubungannya dengan pertumbuhan tanaman karena menentukan kefembaban media di dalamnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Purbiati et. al. (1998)., dimana wadah dengan diameter 16 cm dengan campuran media pasir + pupuk kandang + sekam (1:1:'t) menghasilkan jumlah daun terbanyak dibandingkan perlakuan lainnya (diameter 8 cm dan 12 cm\ 3. Umur Berbunga Tanaman {hari)

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara ilerlakuan Paclobutrazoi dan diameter pot terhadap umur berbunga tanaman.

Tabel3. Pengaruh Paclobutrazol dan Diameter pot Terhadap Umur Berbunga (hari)

Perlakuan Umur Berbunqa

Paclobutrazol (mg/l) 0 400 500 600 1 6 , 3 4 1 7 , 8 9 20,13 1 7 , 5 3 Diameter pot (cm) 2A 2 5 3 0 16,73 a 18,25 a 1 9 , 0 9 a

Keterangan : Rerata yang diikuti huruf yang samq

sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada uji jarak

berganda Duncan's pada taraf 5%.

(8)

Induksi Pembungaan Melati Putih.

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa perlakuan Paclobutrazol pada konsentrasi 0, 400, 500, dan 600 mg/l serta perlakuan diameter pot 20, 25 dan 30 cm ternyata tidak berbeda nyata terhadap umur berbunga tanaman.

4. Jumlah Bunga / Tanaman

Hasil analisis keragaman menunjukkan "bahwa perlakuan Paclobutrazol berbeda nyata terhadap jumlah bunga/tanaman, sedang diameter pot dan interaksi antara Paclobutrazol dan diameter pot tidak berbeda nyata terhadap jumlah bunga/tanaman.

Dari tabel 4 terlihat bahwa pemberian Paclobutrazol 400 mg/l nyata lebih banyak dibanding dengan tanpa pemberian Paclobutrazol. Pada perlakuan diameter pot menunjukkan jumlah bunga/tanaman yang tidak berbeda nyata.

Tabel 4. Pengaruh paclobutrazol dan diameter pot

terhad umlah tanaman

Perlakuan Jumlah bunga

Paclobutrazol (mg/l) 0 400 500 600 4,56 b 1 3 , 0 6 a 10,22 ab 1 0 , 1 7 a b Diameter pot (cm) 20 2 5 30 9 , 0 0 a 9 , 4 6 a 10,04 a

Keterangan : Rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada uji jarak berganda Duncan's pada taraf 5%.

: j .

5. Bobot Bunga / Tanaman (g)

Hasil analisis keragaman menunjukkan tidak ada interaksi antara pemberian Paclobutrazol dan diameter pot terhadap bobot bunga/tanaman. Pemberian Paclobutrazol 400 mg/l berbeda nyata

(9)

Volume V, Nomor B, 2OO4

dengan tanpa pemberian Paclobutrazol. Sedangkan diameter pot antar perlakuan tidak berbeda nyata bungaitanaman.

pada perlakuan terhadap bobot

Tabel 5. Pengaruh Paclobutrazoldan Diameter Pot

erh Bobot anaman

Perlakuan Bobot bunqa

Paclobutrazol (mgll) U 400 A n n v v v 600 1 , 1 4 b 3,27 a 2 , 5 6 a b 2,62 ab Diameter pot (cm) 20 2 5 3 0 2 , 2 5 a 2,37 a 2 , 5 7 a

Keterangan : Rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada uji jarak berganda Duncan's pada taraf 5%.

Pemberian Paclobutrazol berbeda nyata terhadap jumlah bunga dan bobot bunga per tanaman (tabel 4 dan tabel 5). Hal ini disebabkan oleh sifat dari Paclobutrazol yang menghambat (menekan) pertumbuhan vegetatif dan lebih mendorong ke pertumbuhan generatif. Paclobutrazol diserap oleh tanaman melalui daun, pembuluh batang atau akar, kemudian ditranslokasikan secara akropetal melalui xylem ke bagian tanaman yang lain (lCl, 1986). Pada meristem sub apical senyawa ini akan menghambat biosintesis Giberellin, yang selanjutnya akan menyebabkan penurunan laju pembelahan sel sehingga menghambat pertumbuhan vegetatif dan secara tidak langsung akan mengalihkan fotosintat ke pertumbuhan reproduktif yang diperlukan untuk membentuk bunga, buah dan perkembangan buah (Weaver, 1e72).

(10)

Induksi Pembungaan Melati PutitL

6. Kandungan Klorofil

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan Paclobutrazol berbeda nyata terhadap kandungan klorofil, demikian juga diameter pot. Tetapi tidak terdapat interaksi di antara kedua

perlakuan.

Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa pemberian paclobutrazol 500 mg/l berbeda nyata dengan 600 mg/1. '

Tabel 6. Pengaruh Paclobutrazol dan Diameter Pot Ka an Klorofil

Perlakuan Kandunqan Klorofil

Paclobutrazol (mg/l) 0 400 500 6 0 0 44,03 ab 4 3 , 8 3 a b 46,36 a 4 1 , 9 1 b Diameter pot (cm) 20 ' 2 5 - 3 0 45,48 a 41,72 b 44,90 a

Keterangan : Rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada uji jarak berganda Duncan's pada taraf 5%.

Dengan pemberian Paclobutrazol, jumlah daun tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata terhadap kandungan klorofll. Hal ini mungkin terjadi karena peran Paclobutrazol yang merupakan retardan dimana menurut Cathey ('i975) peran fisiologis dari retardan adalah menekan perpanjangan batang, mempertebal batang, mendorong pembungaan, mendorong pembentukan pigmen (klorofll, xantofil, antocyanin), mencegah etiolasi, mempertinggi perakaran setek, menghdmbat senescene, memperpanjang umur panen bahan segar (bunga, buah, sayur), tahan terhadap stress ddn mengurangi kerusakan ydng disebabkan oleh polutan udara seperti 03 (ozon) dan SOz. Tanaman yang mendapat perlakuan Pdclobutrazol menghasilkan

(11)

Volume V, Nomor B, 2004 daun dengan warna hijau tua dan kandungan klorofil tinggi (Wahyurini, 2002). Menurut Audus (1972) retardan dapat meningkatkan ketebalan daun dan kandungan klorofil. Peningkatan ketebalan daun ini disebabkan oleh penambbhan jaringan bunga karang dan ruang antar sel (Cathey,1975).

Perlakuan dengan diameter pot 20 dan 30 cm berbeda nyata dengan diameter pot 25 cm terhadap kandungan klorofil tanaman ( T a b e l 6 ) .

7. Panjang Akar (cm)

Dari hasil analisis keragaman didapatkan bahwa perlakuan Paclobutrazol, diameter pot maupun interaksi antara keduanya tidak memberikan pengaruh n/ata terhadap panjang akar. Adapun data hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 7 .

Pertunlbuhan akar tidak berbeda nyata dimungkinkan karena selisih diameter pot yang tidak terlalu besar sehingga ruang (lingkungan) untuk tumbuh akar tidak banyak berbeda.

Tabel 7. Pengaruh Paclobutrazoldan Diameter Pot Terhadap Panjang Akar (cm)

Perlakuan Panianq akar

Paclobutrazol (mg/l) 0 400 500 600 4 6 , 8 1 a 45,02 a 40,66 a 40,47 a Diameter pot (cm) 2A 25 30 4 2 , 5 9 4 3 , 9 3 43,20 a a a

Keterangan : Rerata yang diikuti huruf )/ang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada ujijarak bergarlda Duncan's pada taraf 5o/o.

(12)

Induksi Pembungaan Melati putitL

8. Bobot Basah tanaman 19;

Hasir anarisis keragaman menunjukkan bahwa perrakuan diameter pot berbeda nylta terhadap bobot oisan tanaman, ged.anokan perrakuan pacrobutrazor tida'k berbeda -;6;

dan tidak terdapat interqksi di antara kedua perlakuan.

Tabel 8. pengaruh paclobutrazol dan Diameter pot

Keterangan : nerata ya

sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada ujijaral

1

Bobot Basah Tanaman

Perlakuan Bobot Basah

rdureI')urrazot (mg/l) 0 400 500 600 42,24 a 36,99 a 40,66 a 35,49 a por (cm) 20 25 3 0 32,30 b 41,26 a 42,97 a

berganda Duncan's pada taraf 5%.

Dari taber g dapat dirihat bahwa diameter pot 25 dan 30 cm tidak berbeda

. nyata, namun kedua diameter pot i"rr"out berbeda nyata dengan diarneter pot 20 cm.

Dengan jumrah daun dan kandungan krorofir yang semakin banyak, maka kemampuan tanaman untuk meratiukan proses fotosintesis akan semaiin besar, fotosintat yang oinasirran juga semakin banyak dan akhirnyd akan berpengaruh pada berat basah dan berat kering tanaman.

s. Bobot Kerihg 19;

Dari hasil anarisis keragaman menunjukkan bahwa tidak terdapdt interaksi anta ra perla kuai paclobutra=oi o"n g"n -Jiameter pot terhadap bobot kering. pada tabers menuniukkan bahwa pemberian 1 0 0

(13)

Volume V, Nomor B, 2004 Paclobutrazol tidak beda nyata antar perlakuan, sedangkan pada diam_eter pot terdapat beda nyata. Tanaman dengan diameter pot 2s dan 30 cm berbeda nyata dengan diameter pot 20 cm.

Tabef 9. Pengaruh Paclobutrazoldan Diameter pot Terhadap Bobot Kering

Perlakuan Bobot Kerinq

Paclobutrazol (mg/t) 0 400 500 600 12,64 a 1 1 , 2 3 a 12,70 a 1 1 , 1 1 a Diameter pot (cm) 2 0 2 5 3 0 9 , 9 0 b 12,33 a 13,54 a Keterangan : Rerata yang diikuti huruf yang s@

sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada ujijarak berganda Duncan's pada taraf 5%.

Pot adalah wadah media tumbuh tanaman yang merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembingln tanaman. Menurut Tinus dan Mc Donald (1979) wadah berfungsi antara lain untuk tempat rnedia tumbuh pemasok hara nutriii, melindungi perakaran dari kerusakan secara mekanik dan kekeringan, serti membentuk sistem perakaran yang lebih menguntungkan bagi tananlan. Dengan diameter yang berbeda ternyata memberfkan pengdfuh yang berbeda terhadap jumlah daun, kandungan klorofil, berat basah tanaman ddn berat kering tanaman. Hal ini antara lain disebabkan oteh perbedaan volume pot sehingga jumlah media yang biSa tertampu.ng. juga berbeda. Dengan semlkin banyaknya medii mdka dimungkinkan nutrisi yang tersedia bagi tanamdn juga lebih banyak sehingga akan berpengaruh terhadap proses-proses pertumbuhdn dan pekembangan tanaman.

(14)

Induksi Pembungaan Melati PutitL

C. KESIMPULAN

1. Pemberian Paclobutrazol 40A mg/l menghasilkan jumlah bunga, kandungan klorofil dan bobot bunga per tanaman yang nyata lebih baik dibanding tanpa pemberian Paclobutrazol. Tetapi tanpa pemberian Paclobutrazol ternyata tinggi tanaman lebih baik dibandingkan dengan pemberian Paclobutrazol 600mgll (pada u m u r 1 0 M S T ) .

2. Perlakuan diameter pot 30 cm nyata lebih baik terhadap jumlah daun, kandungan klorofil, bobot basah dan bobot kering

3. Tidak ada interaksi antara pemberian Paclobutrazol dengan diameter pot pada semua parameter yang diamati

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1990. Flower of Indonesia. Directorat General of Tourism. J a k a r t a . 2 9 h l m .

Audus. W. 1972. Plant Growth Substances. Vol. 1. London : Leonard Hitl. 533 hlm.

Cathey HM. 1975. Comparative Plant Growth Retarding Activities at Ancymidol with ACPC, Philsphon,Chlormequat and SADH on Ornamental Plant Species. J HortSci 1O:240-216.

Gardner, P.G., R.B. Pearee and T.L. Mitchelt. 1985. Physiology of Crops Plants. The lowa State University Press. U.S.A.428 hlm. lcl. 1986. Paclobutrazol Ptant Growth Regulator for Technical Data.

England: Plant Protection Division, Surrey. 41 hlm.

Krisnamoorthy, HN. 1981. Plant Growth Subsatance lncluding Application in Agriculture. Tata Mc Graw Hill Publ. Co. Limited. 214 hlm.

Lurie, S., A. Ben Porat, Zoria Lapsker, Y. Zuthi , Y. Greenblat and Ruth Ben Arie. 1997. Effect of Spring Applications of Paclobulrazol and Unicunazole on Red Rosa Plum Fruit Development and Storage Quality. Journal of Horticultural Science, Vol 72 No 1. 93-99.

Purbiati, T., Dasi, D.W. dan R.S. Sentot. 1998. Optimasi Wadah dan Media Tumbuh Pembibitan Untuk Efisiensi Pengangkutan Bibit Mangga. Jurnal Hortikultura, Vol 8 No 1. BPPP Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta, lndonesia. 957-968.

(15)

Volume V, Nomor B, 2OO4

Rukmana, H.R.. 1997. Usaha Tani Melati. Kanisius. 76 hlrn

Sponsef VM. 1995. The Brbsynthesis and Metabolism of Gibberefins in Higher Plants Di dalam Plant Hormones Physiology Biochemistry and Molecular Biology. Davies PJ, editor'. Ed ke-2. London: Kluwer Acad Pubt. hlm 66-97.

Suryowinoto, S.M. 1997. Flora Eksotika. Tanaman Hias Berbunga. Kanisius. Hlm75 -76

Tinus, R.W. and S.E. Mc. Donald. 1979. How to Grow Tree Seedling in Container in Green House, General Technical Report. RM 60 US Department of Agriculture. 256 hal.

Voon CH, Hongsanich N, Pitackpaivan C, Rowley AJ. 1992. Cultar Developrnent in Tropical Fruits : an over-view. J Acta Hort 3 2 1 1 : 2 7 0 - 2 8 1 .

Wahyurini, E. 2002. Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Beberapa Kultivar Lily dengan Aplikasi GA3 dan Paclobutrazol. Tesis. PPS lnstitut Pertanian Bogor. 70 hlm.

Wattimena GA. 1999. Penggunaan Pengatur Tumbuh Tumbuhan Pada Perbanyakan Propagula Tanaman (hasit summari). Bogor:

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian lPB. 17 hlm. Weaver RJ. 1972. Planth GroMh Substances irr Agriculture. San

Francisco. USA: Freeman. hlm 176-250.

Gambar

Tabel 1. Pengaruh  paclobutrazol  dan diameter  pot terhadap rerata tinggi tanaman  (cm)
Tabel  2. Pengaruh  Paclobutrazoldan  Diameter  Pot Terhadap  Rerata  Jumlah  Daun
Tabel 4. Pengaruh paclobutrazol  dan diameter pot terhad umlah tanaman
Tabel  5. Pengaruh  Paclobutrazoldan  Diameter  Pot
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jika pendapatan asli daerah berkurang maka pengalokasian belanja daerah pun harus berkurang akan tetapi daerah pun menjadi dilema dikarenakan bahwa setiap tahun

hukum merupakan kebijakan hukum (legal policy) pembentukUndang-Undang untuk mengatur dan menerapkan TJSL dengan suatu sanksi.Hal ini dilatarbelakangi kondisi sosial dan

Mizan berjudul Pita Persahabatan (2016) dan Diary Persahabatan (2017) karya Nabilah Izzati Zahirah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Toleransi dalam persahabatan pada

tercinta beserta keluarga besarnya, yang selalu menjadi kekuatan dalam diri dan doa di setiap langkah, serta dengan sepenuh hati Segala puji bagi Allah SWT

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh film animasi Upin dan Ipin terhadap penerapan nilai sosial siswa di SDN 006 Sekolubuk Tigo Lirik, bahwa nilai R = 0,733

Selain itu juga peneliti melakukan kegiatan dalam rangka mengumpulkan data dengan cara dokumentasi yaitu mengamati tentang sejarah berdirinya Madrasah Diniyah

Berdasarkan rangkuman latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : Apakah platelet to lymphocyte ratio (PLR) yang tinggi merupakan prediktor