• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MEWUJUDKAN ECOWISATA DI DESA AMBENGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MEWUJUDKAN ECOWISATA DI DESA AMBENGAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ni Ketut Sari Adnyani1, I Gusti Ayu Purnamawati2

ABSTRACT

PENDAHULUAN

Rutinitas warga masyarakat desa Ambengan yang umumnya menggeluti pertanian, pada musim hujan penduduk berkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari melalui pertanian, dan peternakan. Budidaya pertanian dan peternakan masih bersifat tradisional, yang miskin dengan sentuhan ipteks. Pendampingan selama ini telah ada dari Pemerintah Daerah dengan fasilitas bibit vanili dan itupun sifatnya musiman ketika pihak desa mengajukan proposal baru direspon untuk pengadaan bibit

yang diminta, sehingga dinilai kurang produktif dan berkelanjutan. Desa Ambengan diberikan hak guna kelola hutan desa ± 50 hektar. Dan lokasi hutan desa berada di lembah bukit indah yang diprioritaskan untuk ditanami buah-buahan. Terlebih pihak desa Ambengan tengah mencanangkan program menanam sejuta pohon di area sepanjang kawasan menuju objek wisata air terjun dan sangat mengharapkan inventarisasi varian tanaman dikembangkan di kawasan hutan desa.

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MEWUJUDKAN

ECOWISATA DI DESA AMBENGAN

1Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FHIS UNDIKSHA; 2Jurusan Ekonomi dan Akuntansi FE UNDIKSHA

Email: niktsariadnyani@gmail.com

The development of the science and technology transfer program to KWT partners whose cities are women aims to (1) know and study the mapping of regional assets and community empowerment targeting KWT, and (2) find out the consequences of implementing science and technology programs to increase knowledge and skills in agriculture-livestock-fishery, life education skills, entrepreneurship, guidance for customs, religion, social institutions, sanitation, and tourism. The method of implementing the program is training and online mentoring using google meet media. This was followed by discussion, mentoring, dissemination, and evaluation, which adopted methods of community empowerment using the SLA (Sustainable Livelihoods Approach) approach. This program was designed for 8 months. Outcomes: (1) realization of rural agrotourism culture tourism package products with KWT empowerment, (2) improving the quality of human resources, especially language skills mastery, (2) publication of scientific articles in the Senadimas forum organized by LPPM Undiksha.

Keywords: Ambengan Village, ecotourism, KWT.

ABSTRAK

Pengembangan program transfer iptek ke mitra KWT yang kotabenenya adalah perempuan bertujuan untuk (1) mengetahui dan mengkaji pemetaan aset wilayah dan pemberdayaan masyarakat menyasar KWT, serta (2) mengetahui konsekuensi pelaksanaan program ipteks peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pertanian-peternakan-perikanan, pendidikan life skill, kewirausahaan, pembinaan adat- istiadat, keagamaan, lembaga sosial, sanitasi, dan kepariwisataan.Metode pelaksanaan program dengan pelatihan dan pendampingan secara daring menggunakan media googlemeet. Dilanjutkan dengan pelaksanaan diskusi, pendampingan, diseminasi, dan evaluasi, yang mengadopsi metode dalam pemberdayaan masyarakat menggunakan pendekatan SLA (Sustainable Livelihoods Approach) Program ini dirancang selama 8 bulan. Luaran: (1) terwujudnya produk paket wisata ruralagrotourism culture dengan pemberdayaan KWT, (2) peningkatan kualitas sumberdaya manusia terutama penguasaan keterampilan bahasa, (2) publikasi artikel ilmiah di forum Senadimas yang diselenggarakan oleh LPPM Undiksha.

(2)

Gambar 1: Dokumentasi pada saat koordinasi mengenai potensi desa dengan Bapak I Gede Suberata selaku Perbekel Desa Ambengan (Rabu, 04 Desember 2019, Pukul 10.00 Wita).

Pada masa sekarang harus berjuang menghadapi pandemi Corona Covid 19 yang kurun waktunya relatif kurang dapat diprediksikan daya juang dan ketahanan para pelaku usaha di sektor UMKM yang selama ini, fakta membuktikan pada masa krisis ekonomi sektor UMKM relatif tidak terpengaruh sama sekali. Tentu para pelaku usaha telah memiliki kompetensi, manajemen strategi dan naluri bisnis berwirausaha yang sangat kredibel di bidangnya. Kondisi Pandemi Covid 19 ini bukan sekedar suatu ancaman keselamatan yang ditimbulkan oleh epidemi yang menjadi pandemi, namun upaya pengamanan yang ditetapkan dalam kebijakan negara yang akhirnya mendorong seluruh sektor kehidupan dan perekonomian nyaris terhenti total. Bukan hanya instansi layanan publik saja yang terhenti, namun seluruh bisang usaha makro maupun mikri nyaris terhenti total, bahkan ada pasar tradisional yang juga di tutup setelah komplek pertokoan dan super market.

Kondisi ini sangat mengejutkan, yang membuat para pelaku usaha, khususnya level UKM dan UMKM akan mendapatkan satu kejutan yang tak terduga, kejutan yang mendorong para pelaku usaha harus berpikir berkali-kali, menyusun rencana, mengamankan aset dan modal, dan melakukan upaya menyelamatkan bisnisnya, dan juga mencari cara agar bisnisnya tetap berjalan selama masa pandemi. Tim pelaksana PKM sangat meyakini, bahwa seorang entrepreneur

memiliki daya juang (adversity quotient) yang tidak perlu di raghukan, memiliki motivasi

dengan target pencapaian yang terukur, dan spirit kerja yang tinggi. Tim pelaksana menjadi tertarik untuk beranjangsana ke sesama pengusaha, rekan-rekan pelaku usaha yang kini sedang terkondisi lock down yang dampaknya menurunkan omset penjualan sangat dramatis. Bagaimana upaya mereka para pelaku usaha, yang Penulis sangat yakin para pelaku usaha memiliki manajemen strategi yang cukup baik, ada pengalaman, ada bimbingan dan sharing knowledge dari sesama pelaku usaha, dan ada spiritualitas dalam menjalankan bisnisnya. Desa Ambengan juga memiliki kelompok wanita tani (KWT), yaitu: KWT Karya Suka Maju yang diketuai oleh Ibu Luh Sri Nasih yang berlokasi di Banjar Dinas Pebantenan dan KWT Lebah Sari dengan ketua Ibu Luh Suastini bertempat di Banjar Dinas Jembong. KWT Karya Suka Maju mengeloala dana simpan pinjam sejumlah ± Rp. 120.000.000,- dan KWT Lebah Sari mengelola dana simpan pinjam ± Rp.50.000.000,-. Keberadaan KWT masih sebatas pengelolaan simpan pinjam belum diberdayakan dalam hal peningkatan produktivitas varian tanaman yang dapat membawa prospek agrowisata melalui paket wisata petik buah.

Rutinitas warga masyarakat desa Ambengan yang umumnya menggeluti pertanian, pada musim hujan penduduk berkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari melalui pertanian, dan peternakan. Budidaya pertanian dan peternakan masih bersifat tradisional, yang miskin dengan sentuhan ipteks. Menurut Adnyani, N.K.S. (2016 : 30), For the Indonesian government continues to boost economic growth in Indonesia in various fields for the sake of the public welfare.

Apabila sentuhan penerapan iptek masuk memfasilitasi kebutuhan warga masyarakat dalam pengolahan limbah pertanian dan peternakan, melalui penerapan ipteks dapat dirubah menjadi sumber pakan ternak, pupuk organik dan sumber energi bakar alternatif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian masyarakat.

(3)

METODE

Pengembangan metode ini menggunakan metode pelatihan dan pendampingan yang disinergikan dengan jenis penelitian hukum empiris. mengkaji prinsip-prinsip hukum dan aturan hukum positif yang berasal dari bahan literatur yang ada dalam undang-undang tentang kepariwisataan dan ketentuan hukum pariwisata kebudayaan Bali (Adnyani, N.K.S, 2014 : 36), lebih lanjut dilihat penerapan regulasi tersebut pada kenyataan sosial di masyarakat. Approach method in this research is empirical approach (Adnyani, N.K.S., 2017 : 244), dimana kajian yang memandang hukum sebagai kenyataan yang mencakup kenyataan sosial, kenyataan kultur dan mengkaji secara law in action. Dimana penyelengaraan program PKM Desa Binaan ini beranjak dari adanya kesenjangan antara das solen dan das sein, yaitu adanya kesenjangan antara keadaan teoritis dengan fakta hukum yang terjadi dalam masyarakat. tidak hanya berpedo-man pada teks hukum yaitu kesenjangan antara law in book and law in action (Adnyani, N.K.S., 2020 : 29).

Pendekatan pelaksanaan program transfer ipek kepada mitra KWT Desa Ambengan yang digunakan adalah Pendekatan perundang-undangan dan pendelatan kasus, Pendekatan Kasus (case approach) mencakup pemangku kepentingan dan kunci indikator kinerja (KPI) (Purnamawati, I.G.A., Adnyani, N.K.S., 2000 : 143).

Adapun bahan hukum yang dijadikan rujukan yakni Bahan Hukum Primer, Bahan Hukum Sekunder dan Bahan Non Hukum. Pengumpulan bahan hukum dilakukan menggunakan studi dokumen, observasi, dan wawancara. Dalam penelitian hukum empiris, analisis bahan hukum menggunakan analisis deskriptif yang artinya tahap dimana data dikerjakan dan di manfaatkan sehingga berhasil mendapatkan kebenaran-kebenaran yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang timbul (Adnyani,dkk, 2016 : 669). Upaya penggalian, analisis, dan

pemetaan fokus masalah penelitian dilakukan dengan mengacu pada model analisis lintas situs (Adnyani, N.K.S., 2016 : 50).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pelaksanaan Program

Selanjutnya dalam rangka memetakan agenda kebijakan pemulihan perekonomian dalam negeri, termasuk juga program-program PKM Desa Binaan yang menyasar Pemberdayaan KWT Desa Ambengan ditambahkan oleh Fauzi (2007) mengutip makalah George Musser (2005), menyebutkan bahwa abad ke 21 sebagai “one of the most amazing periods in human history”. Karakteristik abad 21 ditandai dengan adanya tiga transisi besar yang digerakkan sebelumnya oleh revolusi industri dicapaian titik puncak. Muatan substansi tiga transisi disinyalir dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mana saling berinteraksi dan berjalan bersamaan antara lain: demografi, ekonomi, serta sumberdaya alam dan lingkungan. Ketiganya telah terinternalisasi hampir di semua aspek dari mulai geopolitik sampai struktur rumah tangga. Di sisi lain transisi pasca pandemic Covid-19 telah membawa kebiasaan baru yang tidak pernah dirasakan oleh umat manusia sebelumnya.

Dalam pengembangan agrowisata masih terdapat banyak masalah yang menjadi penghambat kemajuan agrowisata tersebut. Masalah tersebut diantaranya kualitas sumber daya manusia yang kurang mendukung, sarana dan prasarana yang kurang memadai, strategi promosi kurang menarik dan berbagai hal yang masih perlu dibenahi agar agrowsisata bisa sesuai dengan standar wisata pada umumnya. Beberapa desa wisata yang menjadi lokasi pelaksanaan agrowisata juga semakin berkurang. Keberhasilan strategi yang diterapkan dalam mencapai visi agrowisata tidak akan berarti apabila kesejahteraan petani tidak mengalami peningkatan. Salah satu indikator kesejahteraan kelompok wanita tani

(4)

petani yang dapat diukur yakni peningkatan pendapatan KWT. Dengan meningkatnya pendapatan KWT artinya keberadaan agrowisata memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Merespon keseluruhan permasalahan risk economy dengan terjadinya pandemic covid-19 di atas, dibutuhkan strategi peningkatan berusaha dan daya saing ekonomi Indonesia dalam rangka menata kembali perekonomian nasional pasca pandemic Covid-19. Mewujudkan pembangunan ekonomi di era

new normal diperlukan rancangan kebijakan yang dapat menyasar berbagai aspek perubahan dalam kegiatan ekonomi, karena pada dasarnya ukuran taraf pembangunan ekonomi yang dicapai suatu negara tidak mudah diukur secara kuantitatif (Sukirno, 2006 : 10).

Arah kebijakan yang dimaksudkan adalah menyasar penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang mampu mensinergikan ketahanan kesehatan dan modal sosial pada ranah pembangunan secara umum dengan maksud sebagai upaya pencapai dan peningkatan kesejahteraan ekonomis bagi seluruh rakyat Indonesia (Anwas, 2014 : 34). Solusi memberdayakan KWT melalui pelatihan dan pendampingan membuat paket-paket wisata (wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, religius, wisata pertanian, dan industri kreatif) di Desa Ambengan, solusi untuk pembukuan pelatihan dan pendampingan program Excel yang keseluruhan dilaksanakan secara daring kepada perwakilan KWT yang disasar program transfer iptek oleh tim pelaksana program.

Pelaksanaan program PKM Desa Binaan yang digagas dan dilaksanakan kepada mitra dinilai penting mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan dengan mengusung sinergi mutual antara aspek ekonomi, sosial budaya secara demografi, dan ekologi.Inovasi dari pengembangan program PKM transfer iptek desa binaan ini adalah inovasi dalam penyelenggaraan kawasan

ecowisata di desa Ambengan (Adnyani, N.K.S., 2016 : 67).

Jenis Output Program

Produktifitas komponen manajemen tata kelola usaha degan penguatan potensi kewilayahan di masing-masing daerah juga urgen memperhatikan standar hygeneis dan sanitasi sesuai himbauan protokol kesehatan. Kesemuannya itu dapat terealisasi apabila ditunjang dengan persiapan modal sosial seperti nilai-nilai keyakinan bahwa pasca pandemi covid-19 dapat dipulihkan kondisi secara berangsur-angsur perekonomian nasional. Sinergi mutual antara pemerintah, swasta, dan masyarakat mengedepankan nilai-nilai atau moral kebersamaan yang dibangun dari konsensus bersama yang berlandaskan pada kepentingan bersama. Keberadaan aturan serta kepatuhan terhadap aturan tersebut akan mendukung efektifitas keberlakuannya (Adnyani, N.K.S., 2016 : 143).

Produktifitas komponen manajemen tata kelola usaha degan penguatan potensi kewilayahan di masing-masing daerah juga urgen memperhatikan standar hygeneis dan sanitasi sesuai himbauan protokol kesehatan. Kesemuannya itu dapat terealisasi apabila ditunjang dengan persiapan modal sosial seperti nilai-nilai keyakinan bahwa pasca pandemi covid-19 dapat dipulihkan kondisi secara berangsur-angsur perekonomian nasional. Sinergi mutual antara pemerintah, swasta, dan masyarakat mengedepankan nilai-nilai atau moral kebersamaan yang dibangun dari konsensus bersama yang berlandaskan pada kepentingan bersama.

Peningkatan pengetahuan dan pemahaman seputar manajemen tata kelola usaha dan pembukuan telah diperoleh mitra PKM Desa Binaan secara daring sehingga dapat dijadian alternatif solusi terhadap permasalahan manajemen yang selama ini dialami oleh mitra. Bentuk output program lainnya adalah artikel yang didesiminasikan pada kegiatan yang diselenggarakan oleh

(5)

LPPM Undiksha, dan artikel pada prosiding senadimas Undiksha.

Gambar 2. Pelaksanaan program dan desiminasi hasil kegiatan PKM 2020

Peningkatan pengetahuan dan pemahaman seputar manajemen tata kelola usaha dan pembukuan telah diperoleh mitra PKM Desa Binaan secara daring sehingga dapat dijadian alternatif solusi terhadap permasalahan manajemen yang selama ini dialami oleh mitra. Bentuk output program lainnya adalah artikel yang didesiminasikan pada kegiatan yang diselenggarakan oleh LPPM Undiksha, dan artikel pada prosiding senadimas Undiksha.

SIMPULAN

Simpulan dalam terselenggaranya program PKM desa binaan yakni:

Penyelenggaraan program PKM Desa Binaan dihadapkan dengan sejumlah penyesuaian karena wabah pandemic covid-19. Adaptasi kebiasaan baru diinternalisasikan ke dalam program sebagai wujud solusi dalam kaitannya dengan pelatihan dan pendampingan mitra secara virtual dengan pemanfaatan media zoom sebagai langkah memfasilitasi distribusi pengetahuan dna transfer iptek tentang manajemen kepada mitra KWT Desa Ambengan.

Nilai-nilai ini akan termanifestasi dari pikiran, sikap, dan perilaku masyarakat setempat dalam memandang, mengelola, (Adnyani, N.K.S., 2016 : 866), serta memberikan perlindungan kepada masyarakat. Mitra menjadi memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru seputar tatakelola usaha, baik menyangkut agro wisata petik buah dengan mensinergikan peran trile helix yang mengedepankan prinsip ekonomi, sumberdaya ekologi dan kearifan lokal dalam mengemas paket wisata dan paket kuliner.

Program-program dikemas secaravirtual karena untuk praktik di lapangan masih terhalang oleh PSBB. Alternatif pembukuan menggunakan sistem excel juga sebagai langkah solusi untuk memudahkan mitra melakukan input data keuangan seara sistematis. Keberlanjutan program ada di tingat mitra dengan mengintensifkan pendampingan melalui pemanfaatan media virtual.

Saran dari transfer iptek desa binaan ini antara lain:

Saran-saran yang dapat diberikan untuk meminimalisir permasalahan di atas adalah sebagai berikut: Kondisi resensi perekonomian global berimbas pada fluktuasi perekonomian nasional, dan daerah dalam pelaksanaan program PKM Desa Binaan yang menyasar KWT Desa Ambengan ini diusulkan beberapa rekomendasi Pelaksanaan program manajemen diantaranya: manajemen tata kelola usaha dan pembukuan mitra ini ke depan penting disempurnakan dengan disusun secara lengkap.

(6)

Pemanfaatan media virtual sebagai wujud alih fungsi teknologi berbasis data penting ditungkatkan sehingga mempermudah layanan akses informasi bagi publik. Pentingnya dilakukan keberlanjutan program ini, bahwa tim pelaksana program menilai ada pembalikan cara berpikir di kalangan masyarakat (Adnyani, N.K.S, 2019 : 73). Penyusunan rancangan program yang lebih intensif mutlak memperhatikan aspek kewilayahan dan kompleks dan beragam kebutuhan mitra sasaran program.

DAFTAR RUJUKAN

Adnyani, N.K.S., 2015, Peranan Ibu Rumah Tangga Dalam Perlindungan Konsumen, Volume 1, Nomor 1, Pebruari 2015,

Jurnal Komunikasi Hukum, https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php /jkh/article/view/5008/3776

Adnyani, N.K.S., 2016, Manajemen Tata Kelola Lingkungan Dengan Model Simulasi Terpadu Perlindungan Hukum Kawasan Pesisir Nusa Penida (Pelibatan Elite Desa Adat Sebagai Equilibirium),

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol.

5, No.2, Oktober 2016,

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php /JISH/article/view/9105/5872

Anwas, M. 2014. Oos. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung: Alfabeta.

Fauzi Akhmad. 2007. Economic Of Matures Non-Convexity. Reorientasi Pembangunan Ekonomi Sumberdaya Alam dan Implikasinya Bagi Indonseia. Orasi Ilmiah Guru Besar Ilmu Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 10 November 2007.

Purnamawati, I.G.A, Adnyani, N.K.S. Performance Evaluation of Microfinance Institutions and Loacal Wisdom-Based Management Concept. (2020) Managemen Science Latters, 10 (2), pp. 143-152.

https://www.scopus.com/authid/detail.uri ?authorId=57210934769

Sadono Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Putra Grafika.

Gambar

Gambar  1:  Dokumentasi  pada  saat  koordinasi  mengenai  potensi  desa  dengan  Bapak  I  Gede  Suberata  selaku  Perbekel  Desa  Ambengan  (Rabu,  04 Desember 2019, Pukul 10.00 Wita)
Gambar  2.  Pelaksanaan  program  dan  desiminasi  hasil kegiatan PKM 2020

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dalam skripsi ini berjudul “Analisis Diksi, Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Karakter Dalam Antologi Geguritan Lintang Gumawang Karya J.F.X Hoery Serta

22 هملاك في بلاطلا اهمدختسي تيلا تامولعلما رفوت ،نىعم بلاطلا ملاكل لعيج يذلا نم لئاسولا هذه هنمضتت ابم ةراهلما هذه ميلعت ىلع ملعلما عجشي ،كلذ ىلع

tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik kertas, bubur kertas (pulp), dan kertas kemasan menjadi 4,8 juta dari 4,6 juta metric ton.. Dana

Pada halaman index (utama) berisi tentang headline berita atau agenda akademik baik dari prodi maupun dari kampus. Beberapa interaksi pada halaman index adalah navigasi

Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan oleh para ahli tersebut maka dapat disimpulkan pengawasan kerja adalah sebagai seluruh kegiatan mengukur atau

Bahagian Pembinaan merupakan salah satu bahagian yang didedahkan oleh pihak TNBD kepada pelajar. Bahagian ini adalah melibatkan sesuatu projek baru atau sesuatu sistem bekalan yang

Metode pembelajaran resitasi ini peserta didik dapat belajar bersama, saling membantu, mengintegrasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah mereka miliki,

In der Analyse des serialisierten Sprachgebrauchs kann aber nicht nur gezeigt werden, dass dieses For- mulierungsmuster (im Reden und Schreiben über Bioethik) signifikant häufiger