UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARANSTUDENT TEAM ACHIVEMENT-DIVISIONS
Toto Kusmanto*, Agi Ginanjar STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu
email: totokusmanto1@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat meningkatkan kemampuan pukulan backhand dalam materi pembelajaran tenis meja. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis & McTaggart. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas V SDN 1 Terusan yang berjumlah 22 siswa. Instrumen penelitian menggunakan tes. Analisis data dengan menggunakan patokan acuan penilaian yang disesuaikan dengan kriteria ketuntasan minimal. Hasil penelitian menyatakan model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat meningkatkan kemampuan pukulan backhand dalam materi pembelajaran tenis meja.
Kata kunci: model pembelajaran student team achivement-divisions, tenis meja, tenis meja.
EFFORTS TO IMPROVE BACKHAND CAPABILITY USING STUDENT TEAM ACHIVEMENT-DIVISIONS LEARNING MODEL
Toto Kusmanto*, Agi Ginanjar STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu
email: totokusmanto1@gmail.com
Abstract
The purpose of this study was to determine the Student Team Achivement-Divisions learning model in Physical Education learning can improve the backhand ability in table tennis. The research method uses classroom action research with the Kemmis & McTaggart model. The subjects in this study were grade V students of SDN 1 Terusan with 22 students. Research instruments using tests. Data analysis using benchmark of assessment adjusted to the minimum completeness criteria. The results of the study stated that the Student Team Achivement-Divisions learning model in Physical Education learning can improve the backhand ability in table tennis.
Keywords: student team achievement-divisions learning models, table tennis, physical education
Pendahuluan
Pendidikan jasmani merupakan proses pembelajaran melalui kegiatan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik kemampuan, ke-terampilan berfikir kritis, keke-terampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, pengetahuan dan perilaku hidup sehat yang aktif, sportif, serta kecerdasan siswa. Dalam pendidikan jasmani ini diharapkan dapat mengarahkan siswa agar lebih aktif dalam belajar dan beraktivitas yang positif supaya tercipta generasi muda yang sehat dan kuat. Ini sesuai dengan pendapat (Husdarta, 2010, hlm. 1) bahwa pencapaian tujuan tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan karakteristik anak. Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik jasmani dan olahraga untuk menghasilkan perubahan dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional.
Materi pembelajaran tenis meja merupakan salah satu materi pembelajaran dalam pendidikan jasmani. Bila di kaitakan dengan pendapat pencapaian tujuan pendidikan jasmani di atas, maka diharapkan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dalam materi pembelajaran tenis meja yang merupakan aktivitas fisik yang digunakan dapat menghasilkan perubahan dalam hal penguasaan teknik dalam bermain tenis meja. Permainan tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang populer dan digemari oleh masyarakat. Permainan ini dinilai masyarakat bisa dijadikan olahraga rekreasi untuk mengisi waktu luang, olahraga prestasi, alat pendidikan maupun media untuk bersosialisasi. Hal ini diperkuat oleh pendapat (Simpson, 2014, hlm. 5) bahwa tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita
cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diikuti.
Dari pendapat di atas walaupun permainan tenis meja tidak terlalu rumit unutk diikuti, dalam permainan tenis meja banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain mengamati arah bola yang datang dari lawan, memperhitungkan kecepatan dan harus mengetahui pula arah putaran bola serta memperhitungkan kecepatan putarannya. Oleh karena itu secara keseluruhan dalam bermain tenis meja harus dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, maka permainan tenis meja yang bermutu hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cermat dan cepat.
Kemampuan bermain tenis meja tergantung dari baik tidaknya teknik dasar yang dimiliki. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik maka akan mudah diterapkan dalam permainan. Selama dalam pertandingan pemain yang memi-liki teknik dasar yang baik dapat membaca
kemampuan dan kelemahan lawan,
sehingga dapat menerapkan teknik tertentu sebagai andalannya.
Sehubungan dengan hal di atas, maka diperlukan keterampilan dasar yang baik dan benar selain didukung pula oleh faktor-faktor lainnya. Teknik dasar keterampilan permainan tenis meja antara lain: pegangan (grip), sikap atau posisi bermain (stance), jenis-jenis pululan (stroke), dan kerja kaki (footwork). Dari tekink-teknik tersebut maka harus dilatih agar dapat bermain tenis meja sebaik mungkin seperti yang dikatakan oleh (Damiri & Kusmaedi, 1992) bahwa penguasaan teknik-teknik tersebut memerlukan latihan yang teratur, terukur, dan berlangsung terus menerus dan berkelanjutan dalam suatu bimbingan pelatih atau guru olahraga yang tepat karena hanya dengan penguasaan teknik yang benar akan bermain tenis meja dengan sebaik-baiknya.
Dari berbagai macam teknik dasar permaian tenis meja. Pukulan backhand merupakan teknik yang paling dasar yang harus dikuasi dalam bermain tenis meja. Gerakan pukulan backhand adalah sikap permulaan lengan yang memegang bet ditarik mendekati tubuh, dengan sedikit di bawah bahu kiri sudut bet terbuka. Kaki kiri di depan kaki kanan sedikit. Saat perkenaan bola mencapai pantulan tertinggi. Saat ini berat badan mulai dipindahkan dari kaki belakang ke kaki depan. Sikap akhir dilanjutkan sampai dengan lurus. Pada tahap ini sikap bet yang terbuka makin nampak, berat badan sepenuhnya bertumpu pada kaki depan (Muhtar & Sulistyo, 2007, hlm. 67).
Permasalahan yang dihadapi di dalam penelitian ini adalah setelah melakukan observasi awal yang dilakukan pada siswa SD negeri 1 Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indra-mayu masih banyak siswa yang kurang bisa menguasai teknik pukulan backhand dan belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan sebesar 75%. Oleh karena itu diperlukan strategi dalam mengatasi masalah tersebut, strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan model pembelajaran.
Ada beberapa alternatif pe-ngembangan dan implementasi model pembelajaran dalam pembelajaran pendi-dikan jasmani, seperti yang dinyatakan (Ginanjar, 2016): 1) Model pembelajaran Direct Teaching; 2) Model pembelajaran Personalized Sistem For Instruction; 3) Model pembelajaran Student Team Achievement Division; 4) Model pembe-lajaran Team Games Tournament; 5) Model pembelajaran Jigsaw; 6) Model pembelajaran Group Insvestigation.
Diantara model pembelajaran di atas terdapat model pembelajaran Student Team-Achievement Divisions (STAD) yang dapat meningkatkan keterampilan siswa baik itu secara individu maupun kelompok. Ini seperti apa yang dinyatakan Slavin & Metzler (dalam Ginanjar, 2016,
hlm. 22) bahwa STAD ini merupakan bagian dari cooperative learning dimana siswa dalam satu kelas ditempatkan dalam kelompok yang tidak kompetitif (tidak ada persaingan dalam kelompok). Semua kelompok diberi tugas yang sama, diberi lokasi waktu pengerjaan tugas dengan waktu yang sama baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan yang dipelajarinya.
Dari pemaparan di atas jadi siswa
dapat saling bekerjasama dalam
melaksanakan pembelajaran. Sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan melakukan teknik pukulan backhand. Ini juga didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rista & Muhammad (2014) yang menyatakan ada pengaruh metode penelitian dengan menggunakan model Student Teams-Achievment Division (STAD) pada peningkatan kemampuan bermain tenis meja.
Dari keseluruhan pemaparan di atas, maka penelitia akan melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajar-an Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajran tenis meja, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat
meningkatkan kemampuan pukulan
backhand dalam materi pembelajaran tenis meja.
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model yang diguna-kan adalah model Kemmis & McTaggart dan terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang sering disebut dengan siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Terusan yang berjumlah 22 siswa. Prosedur penelitian diawali dengan observasi terhadap siswa kelas V SDN 1 Terusan dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani dengan materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand. Kemudian dikarenakan hasil dari observasi tersebut terdapat suatu masalah, maka untuk pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions.
Perencanaan
Tahap perencanaan dilalui dengan: 1) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembela-jaran Student Team Achivement-Divisions dalam materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand; 2) Membuat tes materi pembelajaran materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand yang digunakan sebagai acuan dalam proses pembela-jaran.
Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran yang telah dirancang dalam skenario pembelajaran secara sadar, kritis, siste-matis, dan objektif dengan menggunakan tahapan-tahapan materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand melalui model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions.
Observasi
Pada proses pembelajaran berlang-sung teknik yang dilakukan dalam observasi adalah observasi parsitipan karena peneliti bertindak sebagai pelaksana penelitian.
Analisis dan Refleksi
Hasil yang didapat selama observasi dengan menggunakan model pembela-jaran Student Team Achivement-Divisions, peneliti dapat menganalisis dan merefleksi dengan melihat bahwa peneliti ini telah dapat meningkatkan hasil belajar materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand. (Untuk skenario model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions dapat di lihat pada Tabel 1)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan
pukulan backhand yang berasal dari penjelasan (Muklis, 2007, hlm. 67) Cara melakukannya pertama rendahkan posisi tubuh lalu gerakkan tangan kearah pinggang sebelah kiri jika tidak kidal, dengan sudut siku sembilan puluh derajat. Gerakkan tangan dan bet ke arah depan, jaga siku agar tetap sembilan puluh derajat dan bet tetap lurus. Gerakan pukulan backhand adalah sikap permulaan lengan yang memegang bet ditarik mendekati tubuh, dengan sedikit di bawah bahu kiri sudut bet terbuka. Kaki kiri di depan kaki kanan sedikit. Saat perkenaan bola mencapai pantulan tertinggi. Saat ini berat badan mulai dipindahkan dari kaki belakang ke kaki depan. Sikap akhir dilanjutkan sampai dengan lurus. Pada tahap ini sikap bet yang terbuka makin
nampak, berat badan sepenuhnya
bertumpu pada kaki depan. Bentuk tes yang akan digunakan dapat di lihat pada Tabel 2. Teknik analisi data dengan melihat ketuntasan siswa dan ketuntasan kelas, dinyatakan tuntas apabila nilai siswa dan kelas mencapai nilai KKM sebesar 75%. Untuk perhitungan tes dengan melihat Patokan Acuan Penilaian (PAP) yang dapt dilihat pada Tabel 3.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dikarena adanya permasalahan yang dihadapi setelah melakukan observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas V SD negeri 1 Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu masih banyak siswa yang kurang bisa menguasai teknik pukulan backhand dan belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan sebesar 75%. Maka, dalam penelitian ini menggu-nakan model pembelajaran Student Teams-Achievment Division dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas, sehingga dalam proses pembelajar-an ypembelajar-ang dilakukpembelajar-an dengpembelajar-an menggunakpembelajar-an siklus pada setiap pertemuannya untuk mencapai KKM yang telah ditentukan sebesar 75%.
Tabel 1. Skenario Model Pembelajaran Student Team Achivement-Divisions Materi Pembelajaran Tenis Meja dengan Sub Materi Pukulan Backhand
Nama Sekolah : SDN 1 Terusan Indramayu Jumlah Siswa : 22 orang
Materi Pembelajaran : Tenis Meja
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menguasai pukulan backhand
Waktu : 2 X 35 menit
Saran dan Prasarana : Meja tenis, bet, bola, peluit, stopwatch Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Waktu A. Pendahuluan Berdoa Berdoa 5 menit Mengabsen Absen
Pemanasan Pemanasan staitis dan dinamis
15 menit Penyampaian tujuan
pembelajaran
Menjelaskan peraturan, prosedur, keterampilan, dan strategi untuk latihan memantulkan bola tenis meja secara berulang-ulang Pembagian kelompok
Siswa dibagi kedalam kelompok setiap kelompok terbagi kedalam 5 orang jadi total terdapat 4 kelompok
B. Kegiatan Inti
Setiap kelompok berlatih dengan kelompoknya untuk berlatih backhand
10 menit Melakukan tes backhand
memantul-mantulkan bola ke dinding
10 menit Setiap kelompok berlatih dengan
kelompoknya untuk berlatih backhand dan membuat strategi untuk proses penilaian yang kedua, saling mengajari untuk menambah jumlah pantulan pada tes pertama.
10 menit
Melakukan kembali tes backhand memantul-mantulkan bola ke dinding. Jumlah pantulan yang didapat selama satu menit dan penilaian kemampuan backhand.
10 menit
C. Penutup
Pendinginan Pedinginan statis dan dinamis
10 menit Riview hasil
• Pengumuman hasil tes yang di lakukan guru
• Tanya jawab
Berdoa Berdoa
Tindakan Pada Siklus I
Perencanaan. 1) Merumuskan ske-nario pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions dalam materi pem-belajaran tenis meja dengan sub materi Tabel 2. Tes Kemampuan Pukulan Backhand
No Gerakan Bentuk Gerakan Perolehan Nilai
3 2 1
1 Awalan • Posisi tubuh rendah
• Gerakkan tangan kearah pinggang
• Siku sembilan puluh derajat
2 Gerakan • Gerakkan tangan dan bet ke arah depan
• Siku tetap sembilan puluh derajat dan bet tetap lurus
• Lengan yang memegang bet ditarik mendekati tubuh
• Kaki kiri di depan kaki kanan sedikit.
• Perkenaan bola mencapai pantulan tertinggi.
• Berat badan mulai dipindahkan dari kaki belakang ke kaki depan
3 Akhiran • Berat badan sepenuhnya bertumpu pada
kaki depan
Tabel 3. Patokan Acuan Penilaian
Prosentase Rentang Nilai Nilai
100% 30 100 95% 29-28 95 90% 27 90 85% 26-25 85 80% 24 80 75% 23-22 75 70% 21 70 65% 20-19 65 60% 18 60 55% 17-16 55 50% 15 50 45% 14-13 45 40% 12 40 35% 11-10 35 30% 9 30 25% 8-7 25 20% 6 20 15% 5-4 15 10% 3 10 5% 2-1 5
pukulan backhand; 2) Mempersiapkan tes materi pembelajaran materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand yang digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan. 1) Melaksanakan pem-belajaran yang telah dirancang dalam skenario pembelajaran secara sadar, kritis, sistematis, dan objektif dengan menggu-nakan tahapan-tahapan materi pembelajar-an tenis meja dengpembelajar-an sub materi pukulpembelajar-an backhand melalui model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions.
Observasi. Pada proses pembelajar-an berlpembelajar-angsung teknik ypembelajar-ang dilakukpembelajar-an dalam observasi adalah observasi parsi-tipan karena peneliti bertindak sebagai pelaksana penelitian.
Analisis dan Refleksi. Hasil yang didapat pada siklus I dengan menggu-nakan model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions, peneliti dapat menganalisis dan merefleksi dengan melihat bahwa peneliti ini telah dapat meningkatkan hasil belajar materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand dan jika masih ada siswa yang belum mencapai KKM maka dilanjutkan pada siklus II.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 65 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 55. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 4 orang atau 18,18% dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai KKM. Maka dapat dikatakan kemampuan pukulan back hand siswa dalam materi tenis meja pada siswa kelas siswa kelas kelas V SDN 1 Terusan belum tuntas mencapai KKM. Hasil pada siklus I dapat dilihat pada Gamabar 1. Sehingga diper-lukan kembali proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran pada Siklus II.
Tindakan Pada Siklus II
Perencanaan. 1) Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada Siklus I; 2) Merumuskan skenario pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajar-an Student Team Achivement-Divisions dalam materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand; 3) Mempersiapkan tes materi pembelajaran materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand yang digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan. Melaksanakan pembe-lajaran yang telah dirancang dalam skenario pembelajaran secara sadar, kritis, sistematis, dan objektif dengan meng-gunakan tahapan-tahapan materi pembela-jaran tenis meja dengan sub materi
pukulan backhand melalui model
pembelajaran Student Team Achivement-Divisions.
Observasi. Pada proses pembela-jaran berlangsung teknik yang dilakukan dalam observasi adalah observasi parsitipan karena peneliti bertindak sebagai pelaksana penelitian.
Analisis dan Refleksi. Hasil yang didapat pada siklus II dengan meng-gunakan model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions, peneliti dapat menganalisis dan merefleksi dengan melihat bahwa peneliti ini telah dapat meningkatkan hasil belajar materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand dan jika masih ada siswa yang belum mencapai KKM maka dilanjutkan pada siklus III.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 76, 36 dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 55. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 29 orang atau 91% dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai KKM. Maka dapat dikatakan kemampuan pukulan back hand siswa dalam materi tenis meja pada siswa kelas siswa kelas kelas V SDN 1 Terusan mendapatkan peningkatan dalam pencapaian ketuntasan KKM. Dari hasil yang diperoleh pada Siklus II terdapat 2 orang yang tidak mencapai KKM tetapi demikian nilai rata-rata kelas secara keseluruhan sudah
mencapai KKM. Hasil pada siklus I dapat dilihat pada Gamabar 2.
Oleh karena itu model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions yang digunakan dalam pembelajaran Pendi-dikan Jasmani dapat meningkatkan
kemampuan pukulan backhand dalam
materi pembelajaran tenis meja
memberikan hasil yang signifikan. Sebisa mungkin model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions ini harus
Gambar 2. Nilai Siwa Pada Siklus I
digunakan dalam pembelajaran Pendi-dikan Jasmani dalam peningkatan kemampuan pukulan backhand dalam materi pembelajaran tenis meja. Ini disebabkan karena dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions yang dalam
proses-nya pembelajarannya menggunakan
kerjasama kelompok dan adanya tes pertama, kemudian latihan bersama kelompok agar pada tes kedua dapat melebih tes pertama. Model pembelajaran Student Team-Achievement Divisions menurut Slavin & Metzler (dalam Ginanjar, 2016, hlm. 22) bahwa STAD ini merupakan bagian dari cooperative learning dimana siswa dalam satu kelas ditempatkan dalam kelompok yang tidak kompetitif (tidak ada persaingan dalam kelompok). Semua kelompok diberi tugas yang sama, diberi lokasi waktu pengerjaan tugas dengan waktu yang sama baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan yang dipelajarinya.
Dari pemaparan di atas maka pene-litian ini mendukung dan memperluas
bahwa dengan menggunakan model
pembalajaran Student Team-Achievement Divisions dapat membantu siswa dalam hasil belajar pendidikan jasmani. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rista & Muhammad (2014) yang menyatakan ada pengaruh metode pene-litian dengan menggunakan model Student Teams-Achievment Division (STAD) pada peningkatan kemampuan bermain tenis meja. Hasil penelitian Tarwono, Ginanjar, & Mubarok (2016) menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran student teamsachievement divisions terhadap hasil keterampilan chest pass dalam permainan bola basket.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pemaparan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa SD negeri 1 Terusan
kelas V Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions dalam materi pembelajaran tenis meja dengan sub materi pukulan backhand maka kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat meningkatkan kemampuan pukulan backhand dalam materi pembelajaran tenis meja.
Dengan hasil penelitian ini akan membantu guru pendidikan jasmani bah-wa untuk meningkatkan hasil belajar yang berhubungan dengan peningkatan kemam-puan pukulan backhand dalam permainan tenis meja yang berhubungan dengan aspek psikomotor siswa dapat meng-gunakan model pembelajaran Student Team Achivement-Divisions. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut agar menggunakan aspek kognitif atau afektif siswa dalam pembelajaran tenis meja.
Daftar Pustaka
Damiri, A., & Kusmaedi, N. (1992). Olahraga Pilihan Tenis Meja. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ginanjar, A. (2016). Implementasi Praktis
Model-model Pembelajaran
Pendidikan Jasmani. Indramayu: Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP NU Indramayu. Husdarta, J. S. (2010). Macam-macam
Permainan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Muhtar, T., & Sulistyo, W. (2007). Tenis
Meja Pilihan (Mata Kuliah Pilihan I). Jakarta: Universitas Terbuka. Rista, D. E., & Muhammad, H. N. (2014).
Pengaruh Model Permainan
Berkompetisi Terhadap Kemampuan
Bermain Tenis Meja. Jurnal
Pendidikan Olahraga Dan
Kesehatan Volume, 2(2), 402–407. Simpson, P. (2014). Teknik Bermain Ping
Tarwono, Ginanjar, A., & Mubarok, M. Z.
(2016). Pengaruh Model
Pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions Terhadap Hasil Keterampilan Chest Pass
Dalam Permainan Bola Basket. Jurnal Olahraga, 2(2), 1–8.